RPK Hiv 2021
RPK Hiv 2021
RPK Hiv 2021
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Puskesmas merupakan unit pelayanan kesehatan tingkat pertama dan merupakan garda
terdepan dalam melayani masyarakat.Puskesmas merupakan kesatuan organisasi fungsional
sebagai pusat pengembangan kesehatan masyarakat, membina peran serta masyarakat dan
memberikan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu kepada masyarakat di
wilayah kerja.Salah satu fungsi pokok Puskesmas adalah pusat pelayanan kesehatan tingkat
pertama.Puskesmas bertanggung jawab menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan
tingkat pertama secara menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan, meliputi pelayanan
kesehatan perorangan dan pelayanan kesehatan masyarakat.Upaya kesehatan yang
diselenggarakan termasuk upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif.
Pembangunan kesehatan yang diselenggarakan di Puskesmas memiliki tujuan untuk :
1. Mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat yang meliputi kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat
2. Masyarakat mampu menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu
3. Mewujudkan masyarakat yang hidup dalam lingkungan sehat
4. Mewujudkan masyarakat yang memiliki derajat kesehatan yang optimal, baik
individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Hal tersebut di atas dalam rangka tugas Puskesmas untuk melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam
rangka mendukung terwujudnya Kecamatan Sehat. Untuk dapat mewujudkan hal tersebut,
Puskesmas memiliki prinsip yang meliputi :
1. Mendorong seluruh pemangku kepentingan dalam mewujudkan Paradigma Sehat
serta berkomitmen dalam upaya mencegah dan mengurangi resiko kesehatan
2. Pertanggung jawaban wilayah terhadap pembangunan kesehatan
3. Mendorong kemandirian masyarakat dalam hidup sehat
4. Pemerataan pelayanan kesehatan, mencakup keterjangkauan masyarakat di
wilayah kerja Puskesmas dalam mengakses pelayanan kesehatan
5. Penggunaan teknologi tepat guna yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan,
mudah dimanfaatkan dan tidak berdampak buruk bagi masyarakat
6. Keterpaduan dan kesinambungan dalam mengintegrasikan dan mengoordinasikan
penyelenggaraan UKM dan UKP lintas program dan lintas sektor serta
melaksanakan sistem rujukan yang didukung Manajemen Puskesmas
Selain itu, sebagai dalam penyelenggaraan upaya kesehatan di Puskesmas agar upaya
yang dilakukan dapat terselenggara dengan baik dan lancar, Puskesmas wajib
melaksanakan :
1. Manajemen Puskesmas
2. Pelayanan Kefarmasian
3. Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
4. Pelayanan Laboratorium
1
Perencanaan ini disusun untuk kebutuhan kegiatan upaya kesehatan selama 1 (satu)
tahun agar Puskesmas, khususnya pengelola program dan pelaksana mampu melaksanakan
kegiatan program Pencegahan dan Penanggulangan HIV/AIDS secara efektif, efisien dan
dapat dipertanggung jawabkan.
1.2. TUJUAN
1.2.1. Tujuan Umum
Sebagai dasar pelaksanaan kegiatan program Pencegahan dan Penanggulangan
HIV/AIDS di Puskesmas Ngantang tahun 2020.
2
BAB II
ANALISA SITUASI
3
2.1.6. Peta Wilayah Kerja
4
2.1.7. Data Sumber Daya
Data Sarana Kesehatan di Wilayah Kerja Tahun 2018
Pemilikan/Pengelola
N
Fasilitas Kesehatan
o Keme Pemp Pemkab/ Tni/P Bu Swa Juml
nkes rov Kota olri mn sta ah
Rumah Sakit
1 Rumah Sakit Umum - - - - - - -
2 Rumah Sakit Khusus - - - - - - -
Puskesmas Dan Jaringannya
Puskesmas Rawat
1 - - 1 - - - 1
Inap
Jumlah Tempat
- - 26 - - - 26
Tidur
Puskesmas Non
2 - - - - - - -
Rawat Inap
3 Puskesmas Keliling - - 2 - - - 2
Puskesmas
4 - - 3 - - - 3
Pembantu
5 Ponkesdes - - 10 - - - 10
Sarana Pelayanan Lain
1 Rumah Bersalin - - - - - - -
Balai
2 - - - - - 2 2
Pengobatan/Klinik
Praktik Dokter
3 - - - - - - -
Bersama
Praktik Dokter
4 - - - - - 2 2
Perorangan
Praktik Pengobatan
5 - - - - - - -
Tradisional
Bank Darah Rumah
6 - - - - - - -
Sakit
7 Unit Transfusi Darah - - - - - - -
Sarana Produksi Dan Distribusi Kefarmasian
1 Industri Farmasi - - - - - - -
Industri Obat
2 - - - - - - -
Tradisional
Usaha Kecil Obat
3 - - - - - - -
Tradisional
Produksi Alat
4 - - - - - - -
Kesehatan
Pedagang Besar
5 - - - - - - -
Farmasi
6 Apotek - - - - - 2 2
7 Toko Obat - - - - - 8 8
Penyalur Alat
8 - - - - - - -
Kesehatan
1 Jombok 5 25 1 15 4 16
2 Tulungrejo 2 10 2 30 3 12
3 Waturejo 3 15 1 15 4 16
4 Kaumrejo 5 25 1 15 4 15
5 Sumberagung 5 25 1 15 6 21
6 Mulyorejo 5 25 1 15 3 12
7 Purworejo 4 20 1 15 4 15
8 Banjarejo 4 20 1 15 5 18
9 Pagersari 3 15 2 30 2 8
10 Sidodadi 6 30 1 15 6 21
11 Ngantru 4 20 1 15 5 18
12 Banturejo 3 15 1 15 4 15
13 Pandansari 6 30 1 15 5 18
6
10 45 – 49 1,936 1,790 3,726
1 Jombok 2 0 0 0
7
2 Tulungrejo 4 0 0 0
3 Waturejo 2 0 0 0
4 Kaumrejo 2 0 0 0
5 Sumberagung 4 4 1 25
6 Mulyorejo 2 1 0 0
7 Purworejo 2 1 0 0
8 Banjarejo 2 0 0 0
9 Pagersari 2 1 0 0
10 Sidodadi 5 2 0 0
11 Ngantru 3 1 0 0
12 Banturejo 1 0 0 0
13 Pandansari 3 2 0 0
34 12 1 8.33
1 Jombok 1 100 0 0
2 Tulungrejo 1 100 0 0
4 Kaumrejo 1 100 0 0
5 Sumberagung 1 100 0 0
6 Mulyorejo 1 100 0 0
7 Purworejo 1 100 0 0
8 Banjarejo 1 100 0 0
8
9 Pagersari 1 100 0 0
10 Sidodadi 1 100 0 0
11 Ngantru 1 100 0 0
13 Pandansari 1 100 0 0
Jumlah Kematian
No Desa
Neonatal Bayi Anak Balita Balita
1 Jombok 0 0 0 0
2 Tulungrejo 1 0 0 0
3 Waturejo 1 0 0 0
4 Kaumrejo 0 0 0 0
5 Sumberagung 0 0 1 1
6 Mulyorejo 0 0 0 0
7 Purworejo 0 0 0 0
8 Banjarejo 0 0 0 0
9 Pagersari 0 0 0 0
10 Sidodadi 1 0 0 0
11 Ngantru 0 0 0 0
12 Banturejo 0 0 0 0
13 Pandansari 0 0 0 0
Total 3 0 1 1
1 Jombok 0 0 0 0
2 Tulungrejo 0 0 0 0
9
3 Waturejo 0 0 0 0
4 Kaumrejo 0 0 0 0
5 Sumberagung 0 0 0 0
6 Mulyorejo 0 0 0 0
7 Purworejo 0 0 0 0
8 Banjarejo 0 0 0 0
9 Pagersari 0 0 0 0
10 Sidodadi 0 0 0 0
11 Ngantru 0 0 0 0
12 Banturejo 0 0 0 0
13 Pandansari 0 0 0 0
TOTAL 0 0 0 0
1 Jombok 1,080 0
2 Tulungrejo 837 0
3 Waturejo 887 0
4 Kaumrejo 1,390 0
5 Sumberagung 1,196 0
6 Mulyorejo 986 0
7 Purworejo 922 0
8 Banjarejo 1,116 0
9 Pagersari 768 0
10 Sidodadi 1,204 0
11 Ngantru 1,217 0
12 Banturejo 785 0
13 Pandansari 1,119 0
Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) Puskesmas Ngantang Tahun
2018
Tetanus
Tetanus
N Difter Pertusi Non Campa Hepatiti
Nama Desa Neonatoru
o i s Neonatoru k sB
m
m
1 Jombok 1 0 0 0 0 0
2 Tulungrejo 0 0 0 0 0 0
3 Waturejo 0 0 0 0 0 0
4 Kaumrejo 0 0 0 0 0 0
5 Sumberagung 0 0 0 0 0 0
6 Mulyorejo 0 0 0 0 0 0
7 Purworejo 0 0 0 0 0 0
8 Banjarejo 0 0 0 0 0 0
9 Pagersari 0 0 0 0 0 0
10 Sidodadi 0 0 0 0 0 0
11 Ngantru 0 0 0 0 0 0
12 Banturejo 0 0 0 0 0 0
13 Pandansari 0 0 0 0 0 0
TOTAL 1 0 0 0 0 0
KLB/ Bencana Yang Ditanggulangi Dalam Waktu Kurang Dari 24 Jam di Wilayah Kerja
Puskesmas Ngantang Tahun 2018
KLB Di Desa/Kelurahan
No Desa Ditangani <24
Jumlah %
Jam
11
1 Jombok 2 2 100.00
2 Tulungrejo 0 0 -
3 Waturejo 0 0 -
4 Kaumrejo 1 1 100.00
5 Sumberagung 0 0 -
6 Mulyorejo 1 1 100.00
7 Purworejo 1 1 100.00
8 Banjarejo 0 0 -
9 Pagersari 0 0 -
10 Sidodadi 0 0 -
11 Ngantru 1 1 100.00
12 Banturejo 0 0 -
13 Pandansari 0 0 -
6 6 100.00
Targe Targe
N Hasil Pencapaia Ke
Indikator t t
O Riil n t
2018 2018
a. Tatanan Sehat
1. Rumah Tangga Sehat 20.2 Peran kader dalam survey PHBS
yang memenuhi 10 masih kurang. Peran petugas desa
indikator PHBS dalam melaksanakan survey masih
kurang. Kurangnya sosialisasi
PHBS.
2. Institusi Pendidikan 49.1 Kurangnya kesadaran unsur
yang memenuhi 7-8 pimpinan dan staf yang bertugas
indikator PHBS dalam penerapan PHBS, misal
(klasifikasi IV) sekolah KTR masih sedikit.
3. Institusi Kesehatan 88.2 Petugas masih banyak yang tidak
yagn memenuhi 6 mengerti PHBS sehingga tidak dapat
indikator PHBS mengaplikasikan.
(klasifikasi IV)
4. TTU yang memenuhi 11.3 Rendahnya peran pengelola TTU
6 indikator PHBS dalam mengaplikasikan PHBS di
(klasifikasi IV) tempatnya.
5. Tempat KErja yang 41.7 Kurangnya kesadaran unsur
memenuhi 8-9/7-8 pimpinan dan staf yang bertugas
indikator PHBS dalam penerapan PHBS, misal
Tempat-Tempat Kerja sekolah KTR masih sedikit.
(klasifikasi IV)
6. Pondok Pesantren 100.0
yang memnuhi 16-18
indikator PHBS
Pondok Pesantren
(Klasifikasi IV)
b. Intervensi/Penyuluhan
1. Kegiatan intervensi 100.0 Pelaksanaan intervensi hanya
pada kelompok menggantungkan pada petugas
Rumah Tangga pengelola Promkes saat
survei/belum melibatkan program
lain yang berkepentingan.
2. Kegiatan intervensi 100.0 Pelaksanaan intervensi hanya
pada Institusi menggantungkan pada petugas
Pendidikan pengelola Promkes saat
survei/belum melibatkan program
lain yang berkepentingan.
3. Kegiatan intervensi 100.0
13
pada Institusi
Kesehatan
4. Kegiatan intervensi 50.0
pada TTU
5. Kegiatan intervensi 50.0
pada Tempat Kerja
6. Kegiatan intervensi 100.0
pada Pondok
Pesantren
c. Pengembangan UKBM
1. Posyandu PURI 100.0
(Purnama Mandiri)
2. Poskesdes 100.0
beroperasi dengan
strata Madya,
Purnama, dan
Mandiri
d. Penyuluhan NAPZA
(Narkotika dan Zat Adiktif) 100.0
1. Penyuluhan Napza
e. Pengembangan Desa
Siaga Aktif
1. Desa Siaga Aktif 100.0
2. Desa Siaga Aktif PURI 100.0
(Purnama Mandiri)
3. Pembinaan Desa 100.0
Siaga Aktif
f. Promosi Kesehatan
1. Promosi kesehatan 100.0
untuk program
prioritas di dalam
gedung Puskesmas
dan jaringannya
(sasaran masyarakat)
2. Promosi kesehatan 100.0
untuk program
prioritas melalui
pemberdayaan
masyarakat di bidang
kesehatan (kegiatan di
luar gedung
Puskesmas)
g. Program
Pengembangan
1. Pembinaan tingkat 100.0
perkembangan
Poskestren
2. Poskestren Aktif 100.0
3. Pembinaan tingkat 100.0
perkembangan Pos
UKK
4. Pembinaan tongkat 100.0
perkembangan
Posbindu PTM
2 Upaya Kesehatan
Lingkungan
1. Penyehatan Air
1. Pengawasan Sarana 41.0
14
Air Bersih (SAB)
2. SAB yang memenuhi 88.8
syarat kesehatan
3. Rumah Tangga yang 92.0
memiliki akses
terhadap SAB
2. Penyehatan Makanan
dan Minuman
1. Pembinaan Tempat 64.6
Pengelolaan Makanan
(TPM)
2. TPM ynag memenuhi 51.0
syarat kesehatan
4. Pembinaan Tempat-
Tempat Umum
1. Pembinaan sarana 88.1
TTU
2. TTU yang memenuhi 41.7 Banyak SD belum memiliki TPS dan
syarat kesehatan SPAL, jumlah kamar mandi tidak
sesuai dengan populasi,
kebanyakan kebersihan kamar
mandi masih rendah.
5. Yankesling (Klinik
Sanitasi)
1. Konseling Sanitasi 11.7
2. Inspeksi Sanitasi PBL 38.8 Saat dilaksanakan IS, penderita PBL
sudah sembuh atau sdang tidak ada
di rumah.
3. Intervensi terhadap 23.7 Saat dilaksanakan IS, penderita PBL
pasien PBL yang di IS sudah sembuh atau sdang tidak ada
di rumah.
a. Kesehatan Ibu
1. Pelayanan kesehatan 90.7 Pelaporan tidak disiplin, tidak semua
untuk ibu hamil (K1) ibu hamil mengakses pelayanan di
desa dan lebih memilih pelayanan di
RS/ Klinik.
2. Pelayanan kesehatan 85.5 Pelaporan tidak disiplin, tidak semua
untuk ibu hamil (K4) ibu hamil mengakses pelayanan di
desa dan lebih memilih pelayanan di
RS/ Klinik.
3. Pelayanan Persalinan 78.4 Sasaran ibu hamil telah tercatat dan
oleh tenaga terlaporkan secara benar dan
kesehatan (Pn) lengkap sesuai dengan jumlah
tertera termasuk bumil yang
berpindah-pindah domisili.
4. Pelayanan Persalinan 78.4 Sasaran ibu hamil telah tercatat dan
oleh tenaga terlaporkan secara benar dan
kesehatan di fasilitas lengkap sesuai dengan jumlah
kesehatan tertera termasuk bumil yang
berpindah-pindah domisili.
5. Pelayanan nifas oleh 89.4 Capaian persalinan di bawah target
tenaga kesehatan sehingga pelayanan nifas juga
(KF) rendah.
6. Penanganan 100.0
komplikasi kebidanan
(PK)
b. Kesehatan Bayi
1. Pelayanan kesehatan 82.4 Kunjungan rumah neonatus ada
neonatus pertama yang tidak terlaporkan.
(KN1)
2. Pelayanan kesehatan 82.3 Kunjungan rumah neonatus ada
neonatus 0-28 hari yang tidak terlaporkan.
(KN lengkap)
3. Penanganan 100.0
komplikasi neonatus
4. Pelayanan kesehatan 93.1 Laporan kegiatan di desa tidak
bayi 29 hari-11 bulan optimal pelaporannya.
e. Pelayanan Keluarga
Berencana (KB)
1. KB aktif 75.9
(Contraceptive
Prevalence
Rate/CPR)
2. Peserta KB baru 9.6 Tercapai 9.6% dari target 10%
karena belum semua jaringan dan
jejaring Nakes melaporkan peserta
KB baru.
3. Akseptor KB Drop Out 2.5
4. Peserta KB 0.1
mengalami komplikasi
5. Peserta KB 0.3
mengalami efek
samping
6. PUS dengan 4 T ber 97.1
KB
7. KB pasca persalinan 57.6
8. Ibu hamil yang 67.7
diperiksa HIV
4 Upaya Pelayanan Gizi
a. Pelayanan Gizi
Masyarakat
1. Pemberian kapsul 97.9
vitamin A dosis tinggi
pada bayi umur 6-11
bulan
2. Pemberian kapsul 95.2
vitamin A dosis tinggi
pada balita umur 12-
59 bulan 2 (dua) kali
17
setahun
3. Pemberian 90 tablet 93.0 Metode pencatatan dan pelaporan di
Besi pada ibu hamil petugas desa masih kurang baik
sehingga tidak terekam secara
lengkap.
4. Pemberian Tablet 39.4
Tambah Darah pada
Remaja Putri
b. Penanggulangan
Gangguan Gizi
1. Pemberian PMT-P 67.6 Pendistribusian di desa belum
pada balita kurus dilaporkan secara lengkap,
koordinasi lintas sektor dengan
kader, PKK dan pihak desa masih
kurang baik.
2. Ibu Hamil KEK yang 71.4 Pendistribusian di desa belum
mendapat PMT- dilaporkan secara lengkap,
Pemulihan koordinasi lintas sektor dengan
kader, PKK dan pihak desa masih
kurang baik.
3. Balita gizi buruk 100.0
mendapat perawatan
sesuai standar
tatalaksana gizi buruk
a. Diare
1. Pelayanan Diare 29.0 Belum semua praktek Nakes
Balita memiliki register dan melaporkan
kasus diare setiap minggunya.
2. Penggunaan oralit 100.0
pada balita diare
3. Penggunaan Zinc 100.0
pada balita diare
18
4. Pelaksanaan kegiatan 0.0
Layanan Rehidrasi
Oral Aktif (LROA)
c. Kusta
1. Pemeriksaan kontak 100.0
dari kasus Kusta baru
2. Kasus Kusta yang 100.0
dilakukan PFS secara
rutin
3. RFT penderita Kusta 100.0
4. Penderita baru pasca 100.0
pengobatan dengan
score kecacatannya
tidak bertambah atau
tetap
5. Kasus defaulter Kusta 0.0
6. Proporsi tenaga 100.0
kesehatan Kusta
tersosialisasi
7. Kader kesehatan 46.0 Kegiatan bersamaan dengan
Kusta tersosialisasi kegiatan lain yang menjadi tanggung
jawab PP program.
8. SD/ MI telah 100.0
dilakukan screening
Kusta
d. Tuberculosis Bacillus
(TB) Paru
1. Semua kasus TB yang 13.1 Penemuan kasus terduga TB oleh
ditemukan dan diobati petugas kesehatan masih sangat
rendah, kebanyakan kasus
tersangka TB ditemukan dan
ditindak lanjuti oleh Kader,
kesadaran masyarakat untuk
memeriksakan diri rendah karena
informasi akan TB masih sedikit.
2. Penemuan terduga 29.9 Rendahnya penemuan tersangka TB
kasus TB akan mempengaruhi penderita TB
BTA positif yang diobati.
7 penderita TB yang lain masih
dalam tahap pengobatan.
3. Angka Keberhasilan 69.6
pengobatan semua
kasus TB ( Success
Rate/SR)
e. Pencegahan dan
Penanggulangan
HIV/AIDS
1. Anak sekolah (SMP 100.0
dan SMA/sederajat)
yang sudah dijangkau
penyuluhan HIV/AIDS
2. Orang yang beresiko 68.9 Tercapai 68.9% dari target 100%
terinfeksi HIV karena PITC kasus TB masih
mendapatkan rendah, kesadaran masyarakat akan
pemeriksaan HIV penyakit TB masih kurang.
19
f. Demam Berdarah
Dengue (DBD)
1. Angka Bebas Jentik 100.0
(ABJ)
2. Penderita DBD 100.0
ditangani
3. PE kasus DBD 100.0
g. Malaria
1. Penderita Malaria 0.0 Tidak ada kasus Malaria.
yang dilakukan
pemeriksaan SD
2. Penderita positif 0.0
Malaria yang diobati
sesuai standar (ACT)
3. Penderita positif 0.0
Malaria yang di follow
up
h. Pencegahan dan
Penanggulangan Rabies
1. Cuci luka terhadap 0.0 Tidak ada kasus gigitan HPR yang
kasus gigitan HPR dilaporkan.
2. Vaksinasi terhadap
kasus gigitan HPR 0.0
yang berindikasi
i. Pelayanan Imunisasi
1. IDL (Imunisasi Dasar 94.0
Lengkap)
2. UCI desa 94.0
3. Imunisasi Lanjutan 70.2
Baduta ( usia 18 sd
24 bulan)
4. Imunisasi DT pada 100.0
anak kelas 1 SD
5. Imunisasi Campak 100.0
pada anak kelas 1 SD
6. Imunisasi TT pada 100.0
anak SD kelas 2 dan 3
7. Imunisasi TT5 pada 3.6 Skrining pada sasaran masih lemah
WUS (15-49 th) karena hanya menggunakan metode
verifikasi pada sasaran atau
keluarga dan masih belum didukung
pencatatan yang benar.
8. Imunisasi TT2 plus 53.5 Skrining pada sasaran masih lemah
bumil (15-49 th) karena hanya menggunakan metode
verifikasi pada sasaran atau
keluarga dan masih belum didukung
pencatatan yang benar.
9. Pemantauan suhu 100.0
lemari es vaksin
10. Ketersediaan catatan 100.0
stok vaksin
11. Laporan KIPI Zero 100.0
reporting / KIPI Non
serius
j. Pengamatan Penyakit
(Surveillance
Epidemiology)
1. Laporan STP yang 83.3
tepat waktu
2. Kelengkapan laporan 100.0
20
STP
3. Laporan C1 tepat 83.3
waktu
4. Kelengkapan laporan 100.0
C1
5. Laporan W2 80.8
(mingguan) yang tepat
waktu
6. Kelengkapan laporan 100.0
W2 (mingguan)
7. Grafik Trend 100.0
Mingguan Penyakit
Potensial Wabah
8. Desa/ Kelurahan yang 100.0
mengalami KLB
ditanggulangi dalam
waktu kurang dari 24
(dua puluh empat) jam
k. Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit
Tidak Menular
1. Desa/ Kelurahan yang 100.0
melaksanakan
kegiatan Posbindu
PTM
2. Sekolah yang ada di 9.1 Rendahnya dukungan lintas sektor
wilayah Puskesmas terutama unsur pimpinan di masing-
melaksanakan KTR masing sekolah dalam mewujudkan
KTR di sekolahnya.
3. Setiap warga negara 33.0 Pelaksanaan Posbindu PTM masih
Indonesia usia 15 - 59 dilaksanakan bersamaan dengan
tahun kegiatan UKBM yang lain dan masih
dilakukan di 1 Pos per desa.
UKM PENGEMBANGAN
1 Pelayanan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat
(Perkesmas)
1. Rasio Kunjungan 37.7 Petugas pelaksana belum dapat
Rumah (RKR) melaksanakan secara optimal
karena terbentur dengan kegiatan
program yang lain (beberapa
sebagai pengelola program UKM,
BOK dan Keuangan).
2. Individu dan 53.1 Masih kurangnya koordinasi antar
keluarganya dari program dalam menjalin koordinasi
keluarga rawan yang sehingga beberapa sasaran program
mendapat yang merupakan KK Rawan belum
keperawatan dilakukan intervensi.
kesehatan
masyarakat (Home
care)
3. Kenaikan tingkat 75.8
kemandirian keluarga
setelah pembinaan
2 Pelayanan Kesehatan Jiwa
1. Pemberdayaan 33.3
kelompok masyarakat
terkait program
kesehatan jiwa
2. Setiap orang dengan 74.2 Kurangnya kepedulian keluarga
gangguan jiwa dalam melakukan dukungan
(ODGJ) berat personal terhadap anggota keluarga
21
mendapat pelayanan yang mengalami gangguan jiwa dan
kesehatan sesuai kurangnya dukungan pendanaan
standard terhadap penderita non PBI/ Bukan
Gakin sehingga sering tidak
mendapat penanganan yang sesuai
standard.
3. Penanganan kasus 23.1
kesehatan jiwa melalui
rujukan ke RS /
Spesialis
4. Kunjungan rumah 41.3
pasien jiwa
5. Setiap Orang Dengan 100.0
Gangguan Jiwa
( ODGJ) ringan atau
Ganguan Mental
Emosional (GME)
mendapat pelayanan
kesehatan sesuai
standar
3 Upaya Kesehatan Gigi
Masyarakat
1. PAUD/TK yang 53.2
mendapat
penyuluhan/pemeriksa
an gigi dan mulut
2. Kunjungan ke 31.4
Posyandu terkait
kesehatan gigi dan
mulut
4 Pelayanan Kesehatan
Tradisional
1. Penyehat Tradisional 0.0 Perijinan terkendalam pada rekom
Ramuan yang dari paguyuban Hatra Kabupaten
memiliki STPT yang tidak kunjung selesai sampai
berkasnya hilang.
2. Penyehat Tradisional 0.0 Perijinan terkendalam pada rekom
Keterampilan yang dari paguyuban Hatra Kabupaten
memiliki STPT yang tidak kunjung selesai sampai
berkasnya hilang.
3. Kelompok Asuhan 7.7 Terbentuk 1 Kelompok Asuhan
Mandiri yang Kelompok di Desa Waturejo.
terbentuk
4. Panti Sehat 0.0 Tidak ada Panti Sehat berkelompok.
berkelompok yang
berijin
5. Fasilitas Pelayanan 0.0 Perijinan terkendalam pada rekom
Kesehatan Tradisional dari paguyuban Hatra Kabupaten
berkelompok yang yang tidak kunjung selesai sampai
berijin berkasnya hilang.
6. Pembinaan ke 91.5
Penyehat Tradisional
5 Pelayanan Kesehatan
Olahraga
1. Kelompok /klub 32.3
olahraga yang dibina
2. Pengukuran 89.5
Kebugaran Calon
Jamaah Haji
3. Pengukuran 16.6
Kebugaran jasmani
pada anak sekolah
6 Pelayanan Kesehatan
Indera
22
a. Mata
1. Penemuan dan 15.2 Banyak masyarakat tidak sadar
penanganan Kasus tentang gangguan refraksi dan
refraksi penanganan awalnya sehingga tidak
memeriksakan dirinya.
2. Penemuan kasus 58.3
penyakit mata di
Puskesmas
3. Penemuan kasus 23.3 Ketidaktahuan masyarakat akan
katarak pada usia definisi katarak.
diatas 45 tahun
4. Pelayanan rujukan 26.5
mata
b. Telinga
1. Penemuan kasus 0.9 Penderita gangguan pendengaran
yang rujukan ke kurang sadar untuk memeriksakan
spesialis di diri ke Puskesmas, misal Cerumen
Puskesmas melalui karena dirasa tidak mengganggu
pemeriksaan fungsi kehidupan sehari- hari.
pendengaran
2. Penemuan kasus 11.3 Penderita gangguan pendengaran
penyakit telinga di kurang sadar untuk memeriksakan
puskesmas diri ke Puskesmas, misal Cerumen
karena dirasa tidak mengganggu
kehidupan sehari- hari.
3. Penemuan Kasus 87.8
Serumen prop
7 Pelayanan Kesehatan
Lansia
1. Setiap warga negara 97.3 Kurangnya minat Lansia untuk
Indonesia usia 60 datang dan periksa ke Posyandu
tahun ke atas Lansia terdekat di desa/ Puskesmas.
mendapatkan skrining
kesehatan sesuai
standar
8 Pelayanan Kesehatan Kerja
1. Pekerja formal yang 100.0
mendapat konseling
2. Pekerja informal yang 45.8
mendapat konseling
3. Promotif dan preventif 100.0
yang dilakukan pada
kelompok kesehatan
kerja
9 Kesehatan Matra
1. Hasil pemeriksaan 100.0
kesehatan jamaah
haji 3 bulan sebelum
operasional terdata
2. Terbentuknya Tim 100.0
TRC [Tim Reaksi
Cepat]
23
2 Orang yang beresiko terinfeksi HIV mendapatkan 100% 68,8%
pemeriksaan HIV
BAB III
PERUMUSAN MASALAH
Dari hasil skoring dengan menggunakan metode USG di atas maka didapatkan urutan
prioritas sebagai berikut :
1. Rendahnya cakupan pelayanan kesehatan bagi orang dengan resiko HIV/AIDS
2. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang HIV/AIDS
3. Anak sekolah (SMP dan SMA/sederajat) yang sudah dijangkau penyuluhan
HIV/AIDS
26
3.3. AKAR PENYEBAB MASALAH
da media
MANUSIA Belum a
a si
inform
Belum ada sosialisasi
METODE Belum a
da
Tenaga terbatas tih an
pela
Kuran gnya penge
Kurangnya tahuan
pengetahua n
gaass
ua np
an pe tug
etu
masya
masyarakat
rakat tenta
tenta ng
ng penyakit
penya kit Ke
K em ma ammp pu ra m dii
d
da pro g
g ra m
program HIV/ AIDS
HIV/ AIDS Belum a ela
pe an
lakkssa na
a pro
lola progra
Pengelola
Penge m p
da la m
alam lisasii
ang g aran de
d ad
essa
HIV/ AIDS
HIV/ merangkap
AIDS meran gkap
n a an
kka n sso ialisas
ossia
ks an a ng
tugas yang lain
tugas yang lain m e la ks
mela IDS m a
a
a s
s ih
ih kku ran
ura g
belum AIDS m
IV// A
Petugas HIV
H
wal
Belum ada pelatihan pelatiihan dimulai a
et p rogram
Ku
K ran
ura nggn nyyaa Ta rg
Belum ada sosialisasi si a li
li sa
sa ssii tahun
Kuran gnya penge
Kurangnya tahuan
pengetahua n so
sosi a
IV//
tentang
tentan ennyyaakkitit H
HIV rpa
terp addu
u
pelaks ana
pelaksana kegia
kegia tan
tan g pe
p a AN
A NCC te
tahuan
pengetahua IDS
AID
a
S pa a t
p d
d a na
a an
kkan
Kuran gnya penge
Kurangnya n inform asi dasar
informasi HIV/ AIDS
dasar HIV/ AIDS A d ila
dila ks
ksa n
un
sy a ra
ra kkaat h an ta
ta hu
h n Rendahnya cakupan
kader keseh
kader tentang
atan tentan
kesehatan g m
ma asy a
pe
p rte
ert n
engag ah an
penyakit
penya HIV/ AIDS
kit HIV/ AIDS pelayanan kesehatan
pada orang dengan
resiko terinfeksi HIV/
Belum ada media informasi AIDS di wilayah kerja
Belum ada media informasi tentangHIV/ AIDS Puskesmas Ngantang
tentangHIV/ AIDS
Kurangnya
Kurangnya dukungan
dukungan dana
dana Stigma
Stigma masyarakat
masyarakat tentang
tentang
dari
dari desa
desa dalam
dalam HIV/
HIV/ AIDS
AIDS masih
masih jelek
jelek
pelaksanaan
pelaksanaan program
program
kesehatan
kesehatan
27
MANUSIA
Baru menjadi layanan
ODE
MET ada m
edia
Belum i
a s
inform
ada
Belum n
lati h a
pe
Belum ada jadwal pelatihan
Belum ada pelatihan pe tug
etu gaass
mp pu uaannp dii
d
em
Ke
K ma am p ro g
g ram
ra m
e la an
kkssa naa pro m
p
p e la a lam
Kurangnya
Kuran peran lintas
gnya peran lintas de
d essa ad dala an
an
kkssa naakkan S
sektor sosialisasi
dalam sosial
sektor dalam isasi m e
e la
la AIDS
m
a i HIV
s i H IV// AID
belum ada
V belum
PPHIV ada yang
yang HIV/AIDS
HIV/AIDS sso ialilissas ku
ossia r a n
ng
g
Tim PPHI
Tim
assihih kur a
terlatih
terlati h ma
m
Kurangnya
pengetahuan
masyarakat tentang
Belum ada media informasi penyakit HIV/ AIDS
Belum ada media informasi tentangHIV/ AIDS
tentangHIV/ AIDS
Kurangnya
Kurangnya dukungan
dukungan dana
dana Stigma
Stigma masyarakat
masyarakat tentang
tentang
dari
dari desa
desa dalam
dalam HIV/
HIV/ AIDS
AIDS masih
masih jelek
jelek
pelaksanaan
pelaksanaan program
program
kesehatan
kesehatan
28
29
3.4. PENETAPAN CARA PEMECAHAN MASALAH
No Prioritas Masalah Faktor Penyebab Masalah Alternatif Penyebab Masalah Pemecahan Masalah Terpilih
Kurangnya pengetahuan Melaksanakan sosialisasi pada Menyediakan media informasi di
masyarakat tentang penyakit masyarakat/ kelompok masyarakat tiap desa dan di dalam gedung
HIV/ AIDS baik di dalam gedung/ luar gedung Puskesmas
Menyediakan media informasi di
tiap desa/ di dalam gedung
Puskesmas
Melaksanakan sosialisasi pada
tokoh agama, tokoh masyarakat
dan perangkat desa serta
pemangku kepentingan di wilayah
Rendahnya cakupan kerja Puskesmas
pelayanan kesehatan pada Kurangnya pengetahuan Melaksanakan refreshing materi Melaksanakan refreshing materi
orang dengan resiko pelaksana kegiatan tentang HIV/ AIDS kepada tenaga HIV/ AIDS kepada tenaga
1 terinfeksi HIV/ AIDS di MANUSIA informasi dasar HIV/ AIDS kesehatan di Puskesmas kesehatan di Puskesmas
wilayah kerja Puskesmas Menyediakan media informasi
Ngantang HIV/ AIDS di semua jaringan
Pengelola program HIV/ AIDS Mengusulkan tenaga tambahan Mengusulkan tenaga tambahan
merangkap tugas yang lain pada tim HIV/ AIDS terutama pada tim HIV/ AIDS terutama
petugas pencatatan dan pelaporan petugas pencatatan dan
SIHA pelaporan SIHA
Melaksanakan penjadwalan
kegiatan HIV/ AIDS di luar gedung
dengan memperhatikan
kecukupan tenaga di Puskesmas
Kurangnya pengetahuan kader Melaksanakan sosialisasi tentang Melaksanakan sosialisasi tentang
kesehatan tentang penyakit HIV/ penyakit HIV/ AIDS kepada kader penyakit HIV/ AIDS kepada kader
AIDS kesehatan di wilayah kerja kesehatan di wilayah kerja
30
Puskesmas Puskesmas
Menyediakan media informasi di
tiap desa/ di dalam gedung
Puskesmas
Kurangnya sosialisasi penyakit Melaksanakan sosialisasi pada Menyediakan media informasi di
HIV/ AIDS pada masyarakat masyarakat/ kelompok masyarakat tiap desa/ di dalam gedung
baik di dalam gedung/ luar gedung Puskesmas
Menyediakan media informasi di
tiap desa/ di dalam gedung
Puskesmas
Kemampuan petugas pelaksana Mengadakan pelatihan singkat Mengusulkan penyediaan leaflet
program di desa dalam tentang informasi dasar HIV/ AIDS untuk dapat digunakan sebagai
melaksanakan sosialisasi HIV/ Mengusulkan penyediaan leaflet petunjuk singkat sosialisasi HIV/
METODE
AIDS masih kurang untuk dapat digunakan sebagai AIDS
petunjuk singkat sosialisasi HIV/
AIDS
ANC terpadu dilaksanakan Mengikuti kegiatan ANC terpadu Mengikuti kegiatan ANC terpadu
pertengahan tahun yang dimulai awal tahun dan yang dimulai awal tahun dan
terjadwal terjadwal
Pelaksanaan ANC terpadu
melibatkan lintas program dan
lintas sektor
Laptop memakai milik pribadi Mengusulkan laptop ke Mengusulkan laptop ke
SARANA
Puskesmas Puskesmas
Kurangnya dukungan dana dari Mengalokasikan dana Mengalokasikan dana
desa dalam pelaksanaan pelaksanaan program melalui pelaksanaan program melalui
program kesehatan dana BOK dana BOK
DANA
Mengusulkan alokasi dana
kesehatan melalui dana desa
melalui kegiatan Musrenbang
31
Mengoptimalkan peran serta
masyarakat dalam pelaksanaan
program melalui kegiatan-
kegiatan program berbasis
masyarakat/ keluarga
Stigma masyarakat tentang HIV/ Melaksanakan sosialisasi pada Melaksanakan sosialisasi pada
AIDS masih jelek masyarakat/ kelompok masyarakat masyarakat/ kelompok
LINGKUNGA baik di dalam gedung/ luar gedung masyarakat baik di dalam gedung/
N Menyediakan leaflet untuk luar gedung
dijadikan pegangan di tiap Pos di
desa
2 Kurangnya pengetahuan Tim HIV/ AIDS belum ada yang Mengusulkan pelatihan bagi Tim Mengusulkan pelatihan bagi Tim
masyarakat tentang penyakit terlatih HIV/ AIDS Puskesmas HIV/ AIDS Puskesmas
HIV/ AIDS Mengusulkan OJT ke Puskesmas
yang sudah dilatih
Kurangnya peran kader Meningkatkan peran lintas sektor Mengusulkan kegiatan refreshing
MANUSIA
kesehatan, tokoh agama, tokoh dalam melaksanakan sosialisasi secara berkala pada lintas sektor
masyarakat, perangkat desa dan HIV/ AIDS pada masyarakat dan lintas program terkait tentang
pemangku kepentingan dalam Mengusulkan kegiatan refreshing HIV/ AIDS
sosialisasi HIV/ AIDS secara berkala pada lintas sektor
dan lintas program terkait tentang
HIV/ AIDS
METODE Kemampuan sosialisasi Mengusulkan kegiatan refreshing Mengusulkan penyediaan leaflet
pelaksana program di desa materi HIV/ AIDS pada lintas untuk dapat digunakan sebagai
masih kurang dalam segi program petunjuk singkat sosialisasi HIV/
pengetahuan dan keterampilan Mengusulkan penyediaan leaflet AIDS
untuk dapat digunakan sebagai
petunjuk singkat sosialisasi HIV/
AIDS
32
Kurangnya media informasi Mengusulkan penyediaan media Mengusulkan penyediaan media
tentang penyakit HIV/ AIDS informasi tentang penyakit HIV/ informasi tentang penyakit HIV/
SARANA
sebagai sarana sosialisasi pada AIDS AIDS
masyarakat
Kurangnya dukungan dana dari Mengusulkan pendanaan bidang Mengusulkan pendanaan bidang
dana desa untuk program bidang kesehatan dari alokasi dana desa kesehatan dari alokasi dana desa
kesehatan khusunya P2P melalui masing- masing petugas di melalui masing- masing petugas
desa dalam kegiatan Musrenbang di desa dalam kegiatan
DANA dll Musrenbang dll
Meningkatkan peran keluarga/
rumah tangga dalam pelaksanaan
kegiatan program secara swadaya
Stigma masyarakat tentang HIV/ Melaksanakan sosialisasi pada Melaksanakan sosialisasi pada
AIDS masih jelek masyarakat/ kelompok masyarakat masyarakat/ kelompok
baik di dalam gedung/ luar gedung masyarakat baik di dalam gedung/
LINGKUNGA
Menyediakan leaflet untuk luar gedung
N
dijadikan pegangan di tiap Pos di
desa
33
BAB IV
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN (RPK) TAHUN 2020
S
u
m
b
Pe
e
na
Wa r
U ng
ktu Kebutu P
p gu
N Target Kebutuhan Mitra Pel han Indikator e
a Kegiatan Tujuan Sasaran ng
o Sasaran Sumber Daya Kerja aks Anggat Kinerja m
y
ana an (Rp) b
a Ja
an i
wa
a
b
y
a
a
n
Machine
Material
Metode
Man
1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
3
1 P Menyediakan Menyebarluask Masyaraka 100% PJ PJ P Menemp R Tenag Jan 30 Media informasi telah B
2 media informasi di an informasi t umum di masyaraka pro progra o atkan U a IT uari Poster ditempatkan di O
tiap desa dan di tentang tiap desa t yang gra m P2 st poster K Puske 202 (uk. tempat- tempat K
H dalam gedung penyakit HIV/ di wilayah belum m HIV/ er HIV/ smas 0 50x strategis yang mudah
I Puskesmas AIDS, kerja mengetah P2 AIDS, HI AIDS di 100 diakses oleh
V Meningkatkan ui tentang HI Tenaga V/ tiap desa cm) X masyarakat di tiap
/ pengetahuan penyakit V/ IT AI dan Rp.500 desa
A masyarakat HIV/ AIDS AI Puskes D dalam 0=
I tentang DS mas S gedung Rp.150
34
penyakit HIV/ dan Puskesm .000 Media informasi di
AIDS Perceta as dalam gedung
kan Puskesmas
ditempatkan di tempat
D
yang strategis yang
S
memungkinkan
pengunjung untuk
mengakses dan
membaca
Mengusulkan Menyebarluask Anak 15 SMP PJ PJ P Menemp R Tenag Jan Media informasi telah B
penyediaan poster an informasi sekolah dan SMA/ Pr Progra o atkan U a IT uari 15 ditempatkan di O
untuk dapat tentang SMP dan sederajat ogr m P2 st poster K Puske 202 Poster tempat- tempat K
digunakan sebagai penyakit HIV/ SMA/ am HIV/ er HIV/ smas 0 (uk. strategis yang mudah
petunjuk singkat AIDS di SMP sederajat P2 AIDS HI AIDS di 50x diakses oleh anak
sosialisasi HIV/ dan di wilayah HI Puskes V/ 15 SMP 100 sekolah SMP dan
AIDS SMA/sederajat kerja V/ mas AI dan cm) X SMA/ sederajat di
AI D SMA/ Rp.500 wilayah kerja
DS S sederajat 0=
Rp.75.
000
Melaksanakan Meningkatkan Kelompok 100% PJ PJ HIV/ T Ceramah K Kelom Jan 3 orang Seluruh kelompok B
sosialisasi tentang pengetahuan masyaraka Kelompok HI AIDS, r ,tanya er pok uari X 13 masyarakat di wilayah O
penyakit HIV/ AIDS masyarakat t masyaraka V/ PJ a jawab a masya sa desa X kerja Puskesmas K
kepada kelompok tentang t AI Promke n n rakat mp Rp.50. mendapat sosialisasi
kmasyarakat di penyakit HIV/ DS s dan s g ai 000 = tentang penyakit
wilayah kerja AIDS perawat p k Des Rp.1.9 HIV/AIDS
Puskesmas desa o a em 50.000
r A ber
t c 202
u 0
35
a
n
Mengikuti kegiatan Meningkatkan Ibu hamil 100% ibu PJ Tim T Konselin K tokoh Jan terperin Seluruh ibu hamil di B
ANC terpadu yang cakupan di wilayah hamil di Pr HIV/ r g HIV/ er masya uari ci di wilayah kerja O
dimulai awal tahun pelayanan kerja wilayah ogr AIDS, a AIDS a rakat sa kegiata Puskesmas K
dan terjadwal kesehatan Puskesma kerja am Tim n dan n dan mp n ANC mendapatkan
orang dengan s Puskesma P2 ANC s deteksi g perang ai terpadu pelayanan kesehatan
resiko HIV/ s HI terpadu p dini HIV/ k kat Des , (deteksi dini HIV/
AIDS V/ o AIDS a desa em refreshi AIDS)
AI r A ber ng dan
DS t c 202 sosialis
u 0 asi)
a
n
Mengusulkan Meningkatkan Orang 100% PJ Tim T Konselin K Kader Jan (terperi Seluruh orang A
pendanaan bidang cakupan dengan orang Pr HIV/ r g HIV/ er Keseh uari nci di dengan resiko HIV/ D
kesehatan dari pelayanan resiko HIV/ dengan ogr AIDS a AIDS a atan, sa kegiata AIDS di wilayah kerja D
alokasi dana desa kesehatan AIDS di resiko HIV/ am n dan n tokoh mp n ANC Puskesmas
melalui masing- orang dengan wilayah AIDS di P2 s deteksi g masya ai terpadu mendapatkan
masing petugas di resiko HIV/ kerja wilayah HI p dini HIV/ k rakat Des , pelayanan kesehatan
desa dalam AIDS Puskesma kerja V/ o AIDS a dan em refreshi (deteksi dini HIV/
kegiatan s Puskesma AI r A perang ber ng dan AIDS)
Musrenbang dll s DS t c kat 202 sosialis
u desa 0 asi)
a
n
Membuat jadwal Meningkatkan Anak 100 % PJ Tim J Ceramah K 15 Jan Setelah membuat B
penyuluhan HIV/ pengetahuan sekolah anak Pr HIV/ a , Tanya er SMP uari jadwal dengan O
AIDS di sekolah tentang HIV/ SMP dan sekolah ogr AIDS d Jawab a dan - melibatkan lintas K
SMP dan SMA AIDS pada SMA/ SMP dan am w n SMA/ Des program dan sekolah,
dengan melibatkan anak sekolah sederajat SMA/ P2 al g sedera em kegiatan sosialisasi
lintas program dan SMP dan SMA/ di wilayah sederajat HI S k jat ber tidak berbenturan
lintas sektor (SMP sederajat kerja di wilayah V/ o a 202 dengan KBM dan
dan SMA Puskesma kerja AI si A 0 Kalender Pendidikan
36
s Puskesma DS ali c
s s u
a a
si n
Meningkatkan Meningkatkan Anak 100 % PJ Tim L Ceramah K 15 Jan Setelah dilaksanakan S
peran SMP dan pengetahuan sekolah anak Pr HIV/ C , Tanya er SMP uari refreshing HIV/ AIDS, M
SMA dalam tentang HIV/ SMP dan sekolah ogr AIDS D Jawab a dan - peserta memahami P
pelaksanaan AIDS pada SMA/ SMP dan am n SMA/ Des tentang definisi, tanda S
kegiatan program anak sekolah sederajat SMA/ P2 g sedera em dan gejala serta M
secara swadaya SMP dan SMA/ di wilayah sederajat HI k jat ber teknik deteksi awal A
sederajat kerja di wilayah V/ a 202 penyakit HIV/ AIDS
Puskesma kerja AI A 0 melalui pemeriksaan
s Puskesma DS c laboratorium
s u
a
n
Melaksanakan Meningkatkan Anak 100 % PJ Tim M Ceramah K Lintas Jan Transp Setelah dilaksanakan B
sosialisasi pada pengetahuan sekolah anak Pr HIV/ at , Tanya er Progra uari ort 5 refreshing HIV/ AIDS, O
anak sekolah SMP tentang HIV/ SMP dan sekolah ogr AIDS er Jawab a m dan - orang peserta memahami K
dan SMA dengan AIDS pada SMA/ SMP dan am i n Lintas Des X 15 tentang definisi, tanda
jadwal yang anak sekolah sederajat SMA/ P2 HI g Sektor em sekolah dan gejala serta
menyesuaikan SMP dan SMA/ di wilayah sederajat HI V/ k ber X teknik deteksi awal
dengan kegiatan sederajat kerja di wilayah V/ AI a 202 Rp.50. penyakit HIV/ AIDS
belajar mengajar Puskesma kerja AI D A 0 000 = melalui pemeriksaan
dan Kalender s Puskesma DS S c Rp. laboratorium
Pendidikan s u 3.750.0
a 00
n
1
banner
x
Rp.100
.000 =
Rp.
37
100.00
0
38
BAB VI
KESIMPULAN
Dari rencana pelaksaan kegiatan program tahun 2020 yang kami buat,
ditetapkan kriteria keberhasilan program P2 HIV/ AIDS Puskesmas Ngantang, yaitu :
1. Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan pada orang dengan resiko HIV/
AIDS di wilayah kerja Puskesmas Ngantang
2. Meningkatnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang penyakit HIV/ AIDS
di wilayah kerja Puskesmas Ngantang
3. Meningkatnya cakupan anak sekolah SMP dan SMA/ sederajat yang
terjangkau penyuluhan HIV/ AIDS
Tiga indikator tersebut kami tetapkan sebagai kriteria keberhasilan program P2
HIV/ AIDS karena dengan meningkatnya pengetahuan dan pemahaman masyarakat
tentang penyakit HIV/ AIDS akan dibarengi dengan meningkatnya kemauan deteksi dini a
yang dilakukan oleh masyarakat. Target jangka panjang kegiatan yang direncanakan
yaitu meningkatnya penemuan dini penderita HIV/ AIDS di wilayah kerja untuk mencegah
penularan dan penderita mendapatkan pengobatan sedini mungkin sehingga pada
akhirnya penderita HIV/ AIDS dapat menjalani kehidupan secara normal dan tidak lagi
menimbulkan dampak sosial di masyarakat.
Selain itu sesuai analisa penyebab masalah telah kami tetapkan prioritas
penanganan penyebab masalah seperti tercantum dalam tabel.
39
BAB VI
PENUTUP
a. Kesimpulan
Perencanaan kegiatan program P2 HIV/ AIDS tahun 2021 difokuskan pada
upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman lintas program dan lintas
sektor tentang penyakit HIV/ AIDS, sehingga ke depan kegiatan di bidang
kesehatan tidak lagi menjadi kewajiban Puskesmas Ngantang sebagai UPT di
bawah Pemerintah Kabupaten Malang, tetapi juga menjadikan masyarakat
sebagai mitra aktif pelaksanaan kegiatan bidang kesehatan sebagai wujud
pemberdayaan masyarakat di wilayah kerja Puskesmas
b. Saran
Perencanaan program P2 HIV/ AIDS ini tentu saja masih membutuhkan
perbaikan, khususnya dalam pelaksanaan program di tahun- tahun mendatang.
Oleh karenanya sangat penting bagi penanggung jawab program mendapatkan
masukan dan saran perbaikan dalam perbaikan rencana kegiatan. Dengan
harapan, semoga di tahun mendatang perencanaan yang dibuat dapat lebih
mengakomodasi kebutuhan masyarakat Kecamatan Ngantang terutama dalam
mewujudkan masyarakat Ngantang yang lebih sehat.
40