Laporan Hasil SMD MMD Sidkas 2018
Laporan Hasil SMD MMD Sidkas 2018
Laporan Hasil SMD MMD Sidkas 2018
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan Masyarakat atau Puskesmas adalah Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) yang bertanggung jawab atas
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya pada satu atau bagian
wilayah kecamatan. Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75
Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat dinyatakan bahwa
Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP) tingkat pertama. Agar
Puskesmas dapat mengelola upaya kesehatan dengan baik maka
Puskesmas harus menyusun rencana kegiatan yang tertuang dalam
rencana tahunan dan rencana lima tahunan. Perencanaan ini salah
satunya melalui Survey Mawas Diri (SMD).
Survey mawas Diri adalah kegiatan untuk mengenali keadaan
dan masalah yang dihadapi masyarakat, serta potensi yang dimiliki
masyarakat untuk mengatasi masalah tersebut. Potensi yang dimiliki
antara lain ketersediaan sumber daya, serta peluang-peluang yang
dapat dimobilisasi. Hal ini penting untuk diidentifikasi oleh masyarakat
sendiri, agar selanjutnya masyarakat dapat digerakkan untuk berperan
serta aktif memperkuat upaya-upaya perbaikannya sesuai batas
kewenangannya.
UPTD Puskesmas Sindangkasih memandang perlu untuk
melaksanakan kegiatan SMD dan MMD di wilayah kerjanya dalam
rangka mewujudkan visi pembangunan nasional, yaitu Indonesia yang
mandiri, maju adil dan makmur, dengan saling kerjasama antara
beberapa komponen, mulai dari masyarakat sampai dengan penentu
kebijakan. Salah satu upaya yang bisa dilakukan oleh UPTD Puskesmas
Sindangkasih adalah pelaksanaan SMD dan Musyawarah Masyarakat
Desa (MMD), dimana masyarakat mampu menggali/mendeteksi hingga
mengatasi masalah kesehatan di wilayahnya masing-masing. Kegiatan
1
Survey Mawas Diri di wilayah kerja UPTD puskesmas Sindangkasih akan
dilaksanakan pada bulan Januari 2018 dengan mengambil sampel di
Desa Sindangkasih sebanyak 45 responden, Desa Gunung cupu
sebanyak 46 responden, Desa Sukaresik sebanyak 39 responden, Desa
Sukaraja sebanyak 44 responden, Desa Sukasenamg sebanyak 43
responden, serta Desa Budiasih sebanyak 44 responden, Desa
Budiharja sebanyak 43 responden, Desa Sukamanah sebanyak 53
responden dan Desa Wanasigra sebanyak 43 responden dengan jumlah
total keseluruhan sebanyak 400 responden. Dengan jumlah tersebut,
maka masyarakat kecamatan Sindangkasih harus mampu
menggali/mendeteksi permasalahan kesehatan sekaligus mencari jalan
keluar dalam menanggulanginya. SMD dan MMD yang diselenggarakan
oleh UPTD Puskesmas Sindangkasih bersama pemerintahan desa, tokoh
masyarakat, tokoh agama, dan kader kesehatan adalah salah satu cara
yang efektif dan efisien dalam menjawab permasalahannya.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penyusunan laporan hasil kegiatan SMD dan MMD
Kecamatan Sindangkasih tahun 2018 ini adalah untuk memberikan
bahan masukan dan pertimbangan dalam penyusunan Rencana
Usulan Kegiatan (RUK) Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) UPTD
Puskesmas Sindangkasih Tahun 2019.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui permasalahan yang berkaitan dengan Program
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) melalui hasil kegiatan SMD
dan MMD Kecamatan Sindangkasih tahun 2018.
b. Dapat tersusunnya Rencana Usulan Kegiatan (RUK) Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) UPTD Puskesmas Sindangkasih
tahun 2019 dalam upaya mengatasi masalah kesehatan
masyarakat.
2
C. Mekanisme Pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD)
Sebelum kita melangkah pada prosedur pelaksanaan SMD dan
MMD, maka kita harus pahami dulu warga secara menyeluruh,
menghimpun dan mengukur seluruh informasi dasar mengenai
masyarakat baik latar belakang warga, kemampuan bertahan hidup
termasuk pandangan hidup yang dianutnya, data fisik, geografi, latar
belakang sejarah, sarana angkutan, sumber mata air, sarana umum,
sumber daya alam milik umum, karakteristik penduduk, tingkat
pendidikan, lembaga keagamaan, tingkat kesehatan dan kebersihan
lingkungan, kepemilikan tanah, data sosial, politik, ekonomi dan pola
kekerabatan, pemerintahan, dan budaya.
Setelah kita memahami masyarakat secara menyeluruh, maka kita
harus memahami prosedur pelaksanaan SMD dan MMD, yaitu :
1. Persiapan kegiatan SMD
a. Mementukan waktu, lokasi dan sasaran
1) Waktu pelaksanaan SMD di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sindangkasih yaitu pada bulan Nopember tahun 2018.
2) Lokasi sasaran adalah seluruh desa di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Sindangkasih.
b. Menentukan data populasi (keseluruhan objek sasaran)
Populasi pada pelaksanaan SMD adalah seluruh rumah tangga
yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih pada
tahun 2018.
Berdasarkan data survei jumlah kepala keluarga di wilayah
kecamatan Sindangkasih tahun 2018 adalah sebanyak 14,331 RT.
c. Menentukan data sampel (sebagian atau wakil dari populasi)
Untuk menentukan sampel pelaksana SMD UPTD Puskesmas
Sindangkasih menggunakan rumus Slovin yaitu :
n= N
1 + Ne2
3
N = Populasi
e = error margin
n = 14,331 / (1 + (14,331 x 0,0025))
n = 14,331 / 36,82
n = 389
jadi sampelnya sebanyak 389 orang.
Penyebaran sampel berdasarkan jumlah rumah tangga yang ada
di wilayah Kecamatan Sindangkasih.
1. Desa Sukamanah : 1.420/13.770 X 389 = 40 orang
2. Desa Sukaraja : 1.746/13.770 X 389 = 49 orang
3. Desa Sukasenang : 1.724/13.770 X 389 = 49 orang
4. Desa Budiharja : 1.268/13.770 X 389 = 36 orang
5. Desa Budiasih : 1.228/13.770 X 389 = 35 orang
6. Desa Gunungcupu : 2.013/13.770 X 389 = 57 orang
7. Desa Sukaresik : 1.215/13.770 X 389 = 34 orang
8. Desa Sindangkasih : 2.168/13.770 X 389 = 61 orang
9. Desa Wanasigra : 988/13.770 X 389 = 28 orang
4
g. Membuat tabulasi
Tabulasi dibuat dengan adanya masukan-masukan dari semua
program Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) sebagai dasar
rancangan kuesioner.
Setelah rancangan pembuatan kuesioner selesai maka
dilaksanakan pertemuan evaluasi dan kesepakatan pembuatan
konsep kuesioner dan disyahkan oleh kepala puskesmas UPTD
Puskesmas Sindangkasih. Dasar rancangan pembuatan kuesioner
dilatarbelakangi dari perkembangan penyakit (10 besar penyakit
tahun 2018 hasil program UKP), dan permasalahan kesehatan
(hasil temuan di lapangan) dari bulan Januari sampai dengan
bulan Oktober juga capaian program UKM tahun 2018.
h. Membuat kuesioner
Setelah adanya kesepakatan pembuatan konsep kuesioner dan
disyahkan oleh Kepala Puskesmas UPTD Puskesmas
Sindangkasih, selanjutnya pembuatan kuesioner dan
pendistribusian berdasarkan jumlah sampel yang telah disepakati.
2. Pelaksanaan SMD
a. Hari pertama
Tim pelaksana SMD UPTD Puskesmas Sindangkasih melakukan
sosialisasi kegiatan SMD dan penyerahan kuesioner sebanyak
sampel yang telah ditentukan kepada 9 Bidan Desa.
b. Hari kedua
Bidan Desa melakukan kegiatan SMD dengan penyebaran
kuesioner kepada responden sejumlah sampel yang telah
ditentukan pada saat pertemuan di Posyandu.
3. Pengolahan data SMD
Setelah pelaksanaan SMD tim pelaksana kegiatan SMD UPTD
Puskesmas Sindangkasih melakukan kegiatan :
a. Rekapitulasi data hasil survei secara keseluruhan
5
b. Membuat analisa data (identifikasi masalah, pemecahan masalah,
prioritas masalah, rumusan masalah, mencari penyebab akar
masalah, evaluasi masalah dan tindak lanjut).
6
h. Penyusunan rencana kerja penanggulangan oleh kades.
i. Kesimpulan hasil MMD berupa penegasan tentang rencana
kerja oleh Kepala Desa.
j. Membuat kesepakatan bersama.
k. Menyusun rencana tindak lanjut oleh tim pelaksana kegiatan
SMD UPTD Puskesmas Sindangkasih.
l. Penutupan oleh Kepala Desa setempat.
m. Doa oleh tokoh agama setempat.
7
BAB II
ANALISIS SITUASI
8
Tabel 2.1 tabel 2.1 menggambarkan bahwa UPTD Puskesmas
Sindangkasih meliputi 9 desa dengan jarak tempuh terjauh ke Puskesmas
adalah Desa Sukamanah, dengan jarak 5,6 Km dan waktu tempuh rata-
rata kurang lebih 20 menit.
9
Sumber Data : Profil Kecamatan Sindangkasih Tahun 2018
Dari tabel 2.4. di atas dapat terlihat bahwa tingkat pendidikan SLTP /
MTs di wilayah kerja UPTD Kesehatan Puskesmas Sindangkasih menempati
peringkat tertinggi yaitu sebanyak 22.616 orang.
10
Lingkungan merupakan salah satu variabel yang perlu mendapat
perhatian khusus dalam menilai kondisi kesehatan masyarakat. Bersama
dengan faktor perilaku, pelayanan kesehatan dan genetik, lingkungan
mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Menurut Himpunan Ahli
Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) kesehatan lingkungan adalah
suatu kondisi lingkungan yang mampu menopang keseimbangan ekologi
yang dinamis antara manusia dan lingkungannya untuk mendukung
tercapainya kualitas hidup manusia yang sehat dan bahagia.
a. Rumah Sehat
Definisi rumah menurut WHO adalah suatu struktur fisik
yang dipakai orang atau manusia untuk tempat berlindung, di mana
lingkungan dari struktur tersebut termasuk juga fasilitas dan
pelayanan yang diperlukan, perlengkapan yang berguna untuk
kesehatan jasmani dan rohani serta keadaan sosial yang baik untuk
keluarga dan individu. Untuk mewujudkan rumah dengan fungsi di
atas, rumah tidak harus mewah atau besar tetapi rumah yang
sederhanapun dapat dibentuk menjadi rumah yang layak huni
Rumah disamping merupakan lingkungan fisik manusia
sebagai tempat tinggal, juga dapat merupakan tempat yang
menyebabkan penyakit, hal ini akan terjadi bila kriteria rumah sehat
belum terpenuhi. Menurut angka statistik kematian dan kemiskinan
paling tinggi yang terjadi pada orang-orang yang menempati rumah
yang tidak memenuhi syarat dan terletak pada tempat yang tidak
sanitar. Bila kondisi lingkungan buruk, derajat kesehatan akan
rendah demikian sebaliknya. Oleh karena itu kondisi lingkungan
pemukiman harus mampu mendukung tingkat kesehatan
penghuninya.
Rumah sehat adalah bangunan rumah tinggal yang
memenuhi syarat kesehatan, yaitu rumah yang mempunyai jamban
sehat, mempunyai sarana air bersih, mempunyai tempat
pembuangan sampah, mempunyai sarana pembuangan limbah,
mempunyai ventilasi rumah yang baik, memiliki kepadatan hunian
11
rumah yang sesuai dan mempunyai lantai rumah yang tidak terbuat
dari tanah. Rumah merupakan tempat aktifitas dan tempat
berlindung keluarga, sehingga diperlukan kondisi rumah yang dapat
mengurangi risiko penghuni rumah untuk menjadi sakit.
Pada tahun 2017 jumlah rumah yang dibina di Wilayah Kerja
Puskesmas Sindangkasih sebanyak 14.331 rumah. Dari jumlah
tersebut diperoleh hasil jumlah rumah yang memenuhi syarat atau
rumah sehat sebanyak 10,466 unit atau 73.7%. Jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya terdapat peningkatan 13 % (Tahun 2017
( 60%)
12
adalah salah satu syarat rumah sehat. Berdasarkan laporan
pengelola program, pada tahun 2018 dari jumlah penduduk
dengan akses sanitasi layak sebanyak 50.281 jiwa (100%).
Sedangkan desa yang melaksanakan Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat (STBM) sebanyak 9 desa (100%) dari jumlah desa
yang ada yaitu sebanyak 9 desa. Untuk desa stop BABS (SBS)
sebanyak 0 desa (0%).
13
a. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Pelaksanaan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap
penanggulangan masalah kesehatan melalui pencegahan terjadinya
kesakitan maupun kematian. Program PHBS adalah upaya untuk
pengalaman belajar bagi perorangan, keluarga, kelompok dan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku
hidup bersih dan sehat, yang menjadikan seseorang atau keluarga
dapat turut menangani masalah di bidang kesehatan serta berperan
aktif dalam mewujudkan kesehatan masyarakatnya. PHBS mencakup
tatanan Rumah Tangga, Sekolah, Tempat Kerja, Tempat Umum dan
Sarana Kesehatan.
PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan
perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan
kesehatan di masyarakat. Indikator PHBS di tatanan rumah tangga
mencakup aspek-aspek sebagai berikut, yaitu : (1) ibu bersalin oleh
tenaga kesehatan, (2) pemberian ASI untuk balita, (3) adanya
jaminan pemeliharaan kesehatan, (4) aktivitas fisik setiap hari, (5)
tidak merokok, (6) makan dengan gizi seimbang, (7) ketersediaan air
bersih, (8) adanya jamban, (9) tingkat kepadatan hunian, (10) lantai
rumah bukan dari tanah, (11) bebas jentik. Hasil kegiatan tahun
2017 menunjukkan rumah tangga yang telah melaksanakan PHBS di
Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih sebanyak 5,466 (78.0%).
Capaian ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun
sebelumnya yaitu mencapai 52.5% pada tahun 2017.
b. Posyandu
Posyandu sebagai salah satu bentuk upaya kesehatan yang
bersumber daya masyarakat memiliki peran yang sangat penting
dalam sistem penyelenggaraan pelayanan kebutuhan dasar dalam
rangka meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara dini
14
serta merupakan lini terdepan dari deteksi dini dibidang kesehatan
yang dilakukan oleh masyarakat. Jumlah posyandu di Wilayah Kerja
Puskesmas Sindangkasih pada tahun 2018 tercatat 60 unit.
15
2. Kematian Ibu Bersalin 1 100%
3. Kematian Ibu Nifas 0 0%
Jumlah 0 0%
Sumber : Data KIA Puskesmas Sindangkasih 2018
16
Penurunan dan kenaikan AKB dapat disebabkan oleh
beberapa faktor, diantaranya pemerataan pelayanan kesehatan
berikut fasilitasnya. Hal itu disebabkan AKB sangat sensitif
terhadap perbaikan pelayanan kesehatan. Selain itu, perbaikan
kondisi ekonomi yang tercermin dengan pendapatan masyarakat
yang meningkat juga dapat berkontribusi melalui perbaikan gizi
yang berdampak positif pada daya tahan bayi terhadap infeksi
penyakit.
17
Angka kesakitan (Morbiditas) dapat berupa angka insiden
maupun prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan
kejadian penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu.
Morbiditas juga berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan
masyarakat. Pola penyakit rawat jalan di Puskesmas Kabupaten Ciamis
tahun 2018 dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.6
10 Besar Penyakit di Puskesmas
untuk Semua Golongan Umur di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas
Sindangkasih
Tahun 2018
NO JENIS PENYAKIT JUMLAH
1 Tukak Lambung 10540
2 Rheumatoid 8130
3 Nasofaringitis Akut 5095
4 Comod cold 4489
5 Hipertensi 3410
6 Dm 3293
7 Headack 2987
8 Asthma 2235
9 Mialgia 2230
10 Myestenia grafidarum 880
Sumber Data : Puskesmas Sindangkasih 2018
18
1 Rumah Sakit Umum 0
2 Puskesmas 1
3 Puskesmas Pembantu 3
4 Poskesdes 6
5 Klinik Kesehatan 4
6 Apotek 4
7 Toko Obat 6
8 BPS 11
9 Praktek Dokter 1
2. Tenaga Kesehatan
Penyelenggaraan upaya kesehatan tidak akan berjalan dengan
baik jika tidak didukung oleh ketersediaan sumber daya manusia yang
berkualitas. Oleh karena itu diperlukan peningkatan kuantitas dan
kualitas sumber daya manusia (SDM) dibidang kesehatan, yang
diharapkan mampu bekerja secara professional dan selalu berusaha
untuk mengembangkan kemampuan secara keilmuan dan
ketrampilannya dalam rangka memberikan pelayanan yang optimal
kepada masyarakat.
Informasi tenaga kesehatan diperlukan bagi perencanaan dan
pengadaan tenaga serta pengelolaan kepegawaian. Kesulitan
memperoleh data ketenagaan yang mutakhir disebabkan antara lain
karena sifat data ketenagaan yang selalu berubah terus-menerus
sehingga system pencatatan dan pelaporan belum dapat ditampilkan
secara lengkap, akurat dan sistematis. Sebaran tenaga kesehatan
disarana pelayanan wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih sebagai
berikut:
Tabel 2.8
Jumlah Tenaga Kesehatan di Wilayah Kerja Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2018
TENAGA JENIS FASILITAS KESEHATAN
NO JUMLAH
KESEHATAN Pusk. Pustu Poskesdes
1 Dokter Spesialis
2 Dokter Umum 3 1
3 Dokter Gigi 1
4 Bidan 4 3 6 13
5 Perawat 6 2 8
6 Perawat Gigi 2 2
7 Tenaga Kefarmasian 2 2
8 Kesehatan Masyarakat 3 3
9 Kesehatan Lingkungan 1 1
19
TENAGA JENIS FASILITAS KESEHATAN
NO JUMLAH
KESEHATAN Pusk. Pustu Poskesdes
10 Nutritionist 1 1
11 Fisioterapi
12 Analisi Kesehatan 2 2
13 Tata usaha 4 4
Jumlah 37
Sumber Data : Tata Usaha Puskesmas Sindangkasih 2018
Tabel 2.8 menunjukkan tenaga kesehatan tersebar di berbagai
Fasilitas kesehatan dengan proporsi tenaga di puskesmas 64,28%,
Puskesmas Pembantu 21,42%, di Poskesdes sebanyak 14,28 %.
20
BAB III
ANALISA MASALAH
A. Identifikasi Masalah
Ada dua sumber terkait identifikasi masalah kesehatan yaitu melalui
kegiatan Survei Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) di wilayah Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis.
1. Identifikasi Masalah Melalui Kegiatan SMD
Berdasarkan hasil SMD pada bulan November 2018 di wilayah
Kecamatan Sindangkasih didapatkan data responden melalui analisis
data menggunakan Statistical Package for the Social Sciences (SPSS) ,
dapat dilihat pada tabel berikut ini :
a. Umur
Tabel 3.1
Data Frekuensi Responden Menurut Golongan Umur
Umur
b. Jenis Kelamin
Tabel 3.2
Data Frekuensi Responden Menurut Jenis Kelamin
Jenis Kelamin
21
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
c. Agama
Tabel 3.3
Data Frekuensi Responden Menurut Agama
Agama
d. Tingkat Pendidikan
Tabel 3.4
Data Frekuensi Responden Menutut Tingkat Pendidikan
Tingkat Pendidikan
e. Pekerjaan
Tabel 3.5
Data Frekuensi Responden Menurut Pekerjaan
Pekerjaan
22
IRT 12 3,2 3,2 97,3
PNS 2 ,5 ,5 100,0
Tabel 3.6
Data Frekuensi Responden Menurut Jumlah Anggota Keluarga
Jumlah Anggota Keluarga
g. Penghasilan Perbulan
Tabel 3.7
Data Frekuensi Responden Menurut Penghasilan Perbulan
Penghasilan Perbulan
h. Penerima BLT
Tabel 3.8
Data Frekuensi Responden Menurut Penerima BLT
Status Penerima BLT
23
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Praktek Dokter
109 29,0 29,0 98,9
Valid Swasta
24
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent
Percent
Kendaraan
270 72,1 72,1 84,6
Valid Pribadi
Tabel 3.12
Data Frekuensi Pembiayaan untuk Pelayanan Kesehatan
Valid Cumulative
Frequency Percent
Percent Percent
Tabel 3.13
Data Frekuensi Keluarga yang Mempunyai Ibu Hamil
25
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tidak Memberi
326 84,2 84,2 84,2
Jawaban
Tabel 3.15
Data Frekuensi Penolong Persalinan
B3
Tidak Memberi
326 84,25 84,25 84,25
Jawaban
Dukun 100,0
d. Kunjungan Kehamilan
Tabel 3.16
Data Frekuensi Mengalami Gangguan Kehamilan
B4
Ya 3 0,75 0,75 15
26
Tidak 60 15 15 100,0
f. Penolong Persalinan
Tabel 3.18
Data Frekuensi Penolong Persalinan
B6
Tenaga Kesehatan 60 15 15 15
Ya 3 0,75 0,75 15
Valid
Tidak 60 15 15 100,0
27
Ya 3 0,75 0,75 15
Tidak 60 15 15 100,0
Ya 3 0,75 0,75 15
Valid
Tidak 60 15 15 100,0
28
Tidak 20 5,3 5,3 100,0
Tidak Memberi
47 12,5 12,5 12,5
Jawaban
Tabel 3.30
Data Frekuensi Balita dengan Status Gizi kurang/BGM/Buruk
B15
Frequency Percent Valid Percent Cumulative
Percent
Tidak Memberi
56 11,4 11,4 11,4
Jawaban
29
Tidak Memberi
56 11,4 11,4 11,4
Jawaban
3. Surveilans
Dalam 3 bulan terakhir apakah ada anggota keluarga yang sakit :
a. Batuk Pilek
Tabel 3.34
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir
Sakit Batuk Pilek
b. Diare
Tabel 3.35
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir
Sakit Diare
30
C2
c. Hipertensi
Tabel 3.36
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir
Sakit Hipertensi
C3
Tabel 3.38
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir
Sakit TBC
C5
31
f. Hepatitis
Tabel 3.42
Data Frekuensi Keluarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir
Sakit Hepatitis
C9
Tabel 3.44
Data Frekuensi Keluaarga dengan Anggota Keluarga dalam 3 bulan
Terakhir Sakit DM
C11
Ya 1 ,3 ,3 ,3
Tabel 3.46
Data Frekuensi SPAL
D1
Frequency Percen Valid Cumulative
t Percent Percent
Tidak Memberi Jawaban 2 ,5 ,5 ,5
Ada sarana, memenuhi
160 45,5 45,5 46,0
syarat
Ada sarana, tidak memenuhi
Valid 150 39,9 39,9 85,9
syarat
Selokan 2 ,5 ,5 90,2
Tabel 3.49
Data Frekuensi Kamar Mandi yang Dipakai Keluarga
33
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Tergenang di pekarangan /
55 14,6 14,6 18,6
kebun
Tabel 3.52
Data Frekuensi Pembuangan Sampah Rumah Tangga
D8
34
h. Data Frekuensi Pembuangan Sampah Pekarangan
Tabel 3.53
Data Frekuensi Pembuangan Sampah Pekarangan
D9
Tidak Memberi
21 2,9 2,9 2,9
Jawaban
Tabel 5.55
Data Frekuensi Jendela
D11
35
Frequency Percen Valid Cumulative
t Percen Percent
t
Tabel 5.56
Data Frekuensi Ventilasi
D12
Frequency Percent Valid Cumulative
Percen Percent
t
Valid Ada, tidak terang dan lembab 148 39,4 39,4 98,7
Tabel 5.58
Data Frekuensi Atap Rumah
36
D14
Tidak Memberi
8 1,1 1,1 1,1
Jawaban
Valid
Seng / genting 379 98,9 98,9 100,0
Tabel 5.59
Data Frekuensi Langit-Langit Rumah
D15
Tidak Memberi
20 4,3 4,3 4,3
Jawaban
Tabel 3.60
Data Frekuensi Kandang Ternak
D16
37
p. Data Frekuensi Jenis Hewan Ternak
Tabel 3.61
Data Frekuensi Jenis Hewan Ternak
D17
Frequency Percent Valid Cumulative
Percent Percent
Lainnya 1 ,3 ,3 100,0
38
5. Perilaku
a. Data Frekuensi Anggota Keluarga Merokok
Tabel 3.65
Data Frekuensi Anggota Keluarga Merokok
E1
Ya 10 ,8 ,8 1,3
Valid
Tidak 368 98,7 98,7 100,0
Tabel 3.73
Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Membuang Sampah
Pada Tempatnya
E9
40
i. Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Membersihkan
Rumah Setiap Hari
Tabel 3.75
Data Frekuensi Anggota Keluarga Terbiasa Membersihkan Rumah
Setiap Hari
E11
41
Total
Tidak Total
No Masalah Baik Cukup Buruk Jawa Ranking
Menjawab Skor
ban
42
Participatoru Rural Apraisal (PRA) atau pemahaman partisipatif dan
fokus diskusi didapatkan masalah seperti terlihat pada tabel 3.77
sebagai berikut :
Tabel 3.77
Identifikasi Masalah Kesehatan
Berdasarkan Data Hasil Kegiatan Musyawarah Masyarakat Desa (MMD)
Wilayah Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis
Umpan
N
Nama Alamat Balik / Tanggapan Hasil Tanggapan
o
Keluhan
Tim Surveyor langsung Kepala Desa
Tersangka / mengadvokasi kepada Menyetujui untuk
Suspek TB kepala desa supaya mengaktifkan
MDR ada mengaktifkan desa desa siaga
Nida Desa
1 yang tidak siaga dengan dengan
nurfauziah wanasigra
mau menggerakan kader menggerakan
diperiksa ke TB dan didukung kader TB serta
Faskes aparat desa RT/RW dukungan dari
dan Toma. RT/RW dan Toma
Kepala desa
Tim Surveyor langsung menyetujui
Sarana dan
mengadvokasi kepala menganggarkan
prasarana
desa supaya dana dari 10%
posyandu
Desa menganggarkan dari anggaran ADD
2 Euis holisoh perlu
budiasih 10% dana ADD untuk untuk
diperbaiki
memperbaiki dan memperbaiki
dan
melengkapi sarana dan sarana dan
dilengkapi
prasarana prasarana
posyandu
Kepala UPTD
Puskesmas
Banyak memberikan saran
Petugas promkes
Kadus dsn masyarakat pada petugas promkes
dan kepala desa
cihideung yang belum dan kepala desa untuk
3. Asep menyetujui
1 desa memahami merencanakan
adanya sosialisasi
budiasih mengenai kegiatan berupa
mengenai BPJS
BPJS Sosialisasi mengenai
BPJS Kepada
masyarakat
Kasus
ODGJ baru Direncanakan
Dsn Tim Surveyor langsung
yang belum kunjungan rumah
Tonjong mengadvokasi
mendapatk dalam kegiatan
RT 31 rw progremer kesehatan
4. Hasanah an BOK dengan
13 desa jiwa untuk
pelayanan didampingi
sukamana melaksanakan
kesehatan petugas promkes
h kunjungan rumah
dan dan dokter
pengobatan
43
Berdasarkan dua sumber terkait identifikasi masalah kesehatan, yaitu
melalui hasil SMD dan hasil MMD di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sindangkasih Kecamatan Sindangkasih kabupaten Ciamis Tahun 2018,
maka dapat digambarkan pada tabel 3.78 berikut ini :
Tabel 3.78
Sumber Identifikasi Masalah
Identifikasi Masalah
No. Nama Kegiatan
Katagori Jumlah Identifikasi
1. Survei Mawas Diri I. KIA dan Imunisasi 2 masalah
(SMD) II. Surveilans dan
Kesehatan 11 masalah
Lingkungan
III. Perilaku Anggota
1 masalah
Keluarga
IV. Akses Pelayanan dan
Pembiayaan 1 masalah
Kesehatan
Musyawarah Tanggapan terhadap
2. Masyarakat Desa keluhan / umpan balik 3 masalah
(MMD) masyarakat
46
Dengan demikian prioritas masalah pada masing-masing program
adalah program Surveilans dan Kesehatan Lingkungan dengan 10
masalah, nilai matriks USG = 83 dan prioritas masalah pada semua
masalah kesehatan adalah masalah “Ada anggota keluarga yang merokok”
dengan nilai matriks USG = 12.
C. Merumuskan Masalah
Merumuskan masalah ini mencakup apa masalahnya, siapa yang
terkena masalahnya, berapa besar masalahnya, dimana maslaah itu
terjadi, dan bagaimana masalah itu terjadi (what, who, when, where and
how).
Hasil prioritas masalah didapatkan masalah “ ada anggota keluarga
yang merokok” dan yang terkena dampaknya adalah “ tatanan rumah
tangga”. Besar masalah yang terjadi sangat signifikan, yaitu U + S + G =
12.
Masalah ini terjadi di dalam “Tatanan Rumah Tangga” wilayah
Kecamatan Sindangkasih. Apabila masalah ini terjadi secara simultan dan
tidak ditangani segera, maka danpak pada tatanan rumah tangga akan
semakin buruk.
47
Diagram Analisis Penyebab Masalah Fishbone
Tingginya Angka Ada =Anggota Keluarga Yang Merokok
Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2019
MATERIAL
MAN
48
49
E. Cara Pemecahan Masalah
Tabel 3.81
Pemecahan Masalah Hasil SMD dan MMD
UPTD Puskesmas Sindangkasih Tahun 2018
ALTERNATIF
PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH
NO. PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN
MASALAH TERPILIH
MASALAH
Tingginya
Angka Ada
Money :
Anggota Money :
Money : Tersedianya Dana
Keluarga Tersedianya Dana
Kurangnya Dana Untuk Penyuluhan Baik dari
1. Yang Merokok Penyuluhan Baik dari
Kegiatan Penyuluhan BOK ataupun dari
di Wilayah BOK ataupun dari BLUD
BLUD
Kerja UPTD
Puskesmas
Sindangkasih
Machine :
Adanya kegiatan inovatif
“tidak merokok di
ruangan ‘SEMBAAKO’
(Sehat Bersama Tanpa
Asap Roko) dengan
Kegiatan :
Machine :
- Penggalangan
Adanya kegiatan
Komitmen Tidak
Machine : inovatif “tidak
Merokok di Ruangan
Belum adanya kawasan merokok di ruangan
dan akan berhenti
anti rokok ‘SEMBAAKO’ (Sehat
Merokok
Bersama Tanpa Asap
- Membuat Saung
Roko)
Jamparing
- Kegiatan self healing
yang merupakan
kegiatan hipnoterafie
untuk orang yang
ingin berhenti
merokok
Methode : Methode : Methode :
- Metode penyuluhan - Adanya inovatif - Adanya inovatif
kurang menarik penyuluhan pada penyuluhan pada
- Kurangnya kerjasama remaja dengan remaja “Edukasi
lintas sektor “Edukasi Bahaya Bahaya Rokok melalui
Rokok melalui peran teman sebaya”
peran teman dengan memberikan
sebaya” edukasi mengenai
- Meningkatkan bahaya rokok dan yang
kerjasama lintas lainnya seperti tumbuh
sektor dengan kembang, gizi pada
sosialisasi dan remaja, PHBS, Nafza
pelaksanaan dan HIV/AIDS, pada
kegiatan inovatif siswa terpilih pada
50
ALTERNATIF
PRIORITAS PEMECAHAN MASALAH
NO. PENYEBAB MASALAH PEMECAHAN
MASALAH TERPILIH
MASALAH
sekolah menengah
pertama dan sekolah
menengah atas
- Meningkatkan
tidak merokok di kerjasama lintas
ruangan sektor dengan
sosialisasi dan
pelaksanaan kegiatan
inovatif tidak merokok
di ruangan
Material :
Material :
Membuat media
Material : Membuat media
penyuluhan yang
Belum adanya media penyuluhan yang menarik
menarik dan
sarana / prasarana untuk dan melengkapi sarana
melengkapi sarana
kegiatan penyuluhan dan prasarana untuk
dan prasarana untuk
kegiatan penyuluhan
kegiatan penyuluhan
Man :
Man : Man :
Inovatif metode dan
a. Rendahnya Tingkat Inovatif metode dan
media penyuluhan
Pengetahuan akan media penyuluhan serta
serta sasaran mulai
Bahaya Rokok untuk sasaran mulai dari balita
dari balita dengan
Perokok Pasif dengan menambahkan
menambahkan materi
b. Kurang kesadaran materi bahaya merokok
bahaya merokok
untuk berhenti dalam kegiatan “Kelas
dalam kegiatan “Kelas
merokok Ibu Balita”, remaja dan
Ibu Balita”, remaja
masyarakat
dan masyarakat
51
rokok dan yang lainnya seperti tumbuh kembang, gizi pada remaja, PHBS,
Nafza dan HIV/AIDS, pada siswa terpilih pada sekolah menengah pertama
dan sekolah menengah atas, edukasi dilaksanakan oleh siswa kepada
temannya.
4. Penyuluhan mengenai bahaya merokok dimedia elektronik radio “
KARTIKA” tiap hari sabtu satu bulan satu kali.
5. Penilaian dusun siaga sehat dengan masyaarakatnya yang berperilaku
PHBS.
Berdasarkan pemecahan masalah terpilih, maka perlu adanya Rencana
Tindak Lanjut (RTL) dari pemasalahan tersebut, Adapun RTL pada masalah
“Tingginya Angka Ada Anggota Keluarga Yang Merokok” dapat dilihat pada
tabel 3.82 sebagai berikut :
52
Tabel 3.82
Rencana Tindak Lanjut dari Pemecahan Masalah Terpilih
“Tingginya Angka Ada Anggota Keluarga yang Merokok”
Hasil SMD dan MMD UPTD Puskesmas Sindangkasih
Tahun 2019
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuha Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehata Sasara Jawab n Sumber Kerja Pelaksana Anggaran Kinerja Pembiayaa
n n Daya an n
1 Promosi a. Penyuluhan Meningkatkan 19 SD/MI, 100% Penanggungjaw 3 orang UPTD Bulan Maret Rp. 5.200.000 Peningkatan BOK
Kesehatan mengenai bahaya Pengetahuan 3 SMP/MTs ab UKM petugas Pendidikan s.d pengetahuan
merokok di mulai mengenai dan 1 SMK Kepala Desember mengenai
dari tingkat sekolah bahaya Sekolah se- 2020 bahaya
dasar sampai merokok pada Kecamatan merokok pada
dengan tingkat anak dan Sindangkasi anak dan
sekolah atas. remaja h remaja
b. Kegiatan Inovatif Meningkatkan 33 Dusun 100% Penanggungjaw 5 orang Kepala Desa Bulan Maret Rp. Peningkatan BOK
SEMBAKO sampai kesadaran ab UKM petugas dan Kepala s.d 17.320.000 kesadaran
ke tingkat dusun, masyarakat Dusun Desember masyarakat
terutama pada terutama 2020 terutama
tokoh masyarakat tokoh tokoh agama
dan promosi masyarakat sebagai
pelayanan Self sebagai panutan
Healing di panutan masyarakat
puskesmas dengan masyarakat mengenai
menyiapkan mengenai bahaya
sarana dan bahaya merokok
prasarana merokok
c. Penyuluhan bahaya Meningkatkan Kelompok 100% Penanggungjaw Pemegang - Januari s/d Rp. 5.000.000 Peningkatan BOK
merokok pada pengetahuan kelas ibu ab UKM program desmber pengetahuan
kegiatan edukasi di Ibu Balita balita promkes masyarakat
media elektronik mengenai cara mengenai
radio menanamkan bahaya
sikap dan merokok
kepercayaan
anak
mengenai
bahaya
merokok
d. Adanya inovatif Menurunkan SMP/MTs 100% Penanggungjaw 5 orang Dinas Bulan April 5.200.000 Menurunnya BOK
penyuluhan pada Angka dan ab UKM petugas Pendidikan dan Mei Angka
remaja “Edukasi Merokok pada SMA/SMK 20120 Merokok pada
53
No Upaya Kegiatan Tujuan Sasaran Target Penanggung Kebutuha Mitra Waktu Kebutuhan Indikator Sumber
Kesehata Sasara Jawab n Sumber Kerja Pelaksana Anggaran Kinerja Pembiayaa
n n Daya an n
Bahaya Rokok remaja. remaja
Melalui Peran
Teman Sebaya”
dengan
memberikan
edukasi mengenai
bahaya rokok dan
yang lainnya
seperti tumbuh
kembang, gizi pada
remaja, PHBS,
Nafza dan
HIV/AIDS, pada
siswa terpilih pada
sekolah menengah
pertama dan
sekolah menengah
atas, edukasi
dilaksanakan oleh
siswa kepada
temannya
e. Pembuatan media Mengoftimalka 100% Penanggungjaw Bulan Rp. 2.500.000 Optimalnya BLUD
penyuluhan (leaflet, n penyuluhan ab UKM Januari sistem
lembar balik, mengenai 2020 penyuluhan
spanduk, audio bahaya mengenai
visual dan lain-lain) merokok bahaya
merokok
54
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Kegiatan Survey Mawas Diri (SMD) dan Musyawarah Masyarakat Desa
(MMD) wilayah Kecamatan Sindangkasih telah dilaksanakan sesuai dengan SOP
dan rencana yang telah dibuat. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena
merupakan pembelajaran oleh masyarakat dan untuk masyarakat, sementara
petugas puskesmas hanya sebagai pendamping dan nara sumber.
Masyarakat dapat mengetahui masalah kesehatan yang ada di
wilayahnya sehingga dapat menyusun program untuk mengatasinya dan
menyambut program pengentasan wilayah dari masalah kesehatan menjadi
gerakan masyarakat sehat. Puskesmas bisa memberi masukan program apa saja
untuk mengatasi masalah kesehatan sesuai dengan harapan dan kebutuhan
rasional masyarakat desa.
Salah satu pembelajaran yang penting dalam kegiatan ini adalah dapat
mebedakan antara keinginan terhadap suatu pelayanan kesehatan dan
kebutuhan pelayanan kesehatan karena adanya masalah kesehatan di
wilayahnya.
Kegiatan SMD MMD merupakan satu rangkaian dengan kegiatan
musrenbang desa, musrenbang kecamatan dan seterusnya. Karena itu keluaran
dari hasil kegiatan tersebut harus valid dan dapat dipertanggungjawabkan.
kegiatan SMD MMD di wilayah Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis
diketahui bahwa prioritas masalah pada masing-masing program adalah urutan
pertama program Surveilans dan Kesehatan Lingkungan dengan 10 masalah,
nilai total matriks USG = 83. Kedua program KIA dan Imunisasi dengan 2
masalah, nilai total matriks USG = 22. Ketiga Perilaku Anggota Keluarga dengan
1 masalah, nilai total matriks USG = 12 dan yang keempat Akses Pelayanan dan
Pembiayaan dengan 1 masalah, nilai total matriks USG = 10.
B. SARAN
1. Bagi Masyarakat Wilayah Kecamatan Sindangkasih Kabupaten Ciamis
Berdasarkan hasil kegiatan SMD MMD di wilayah Kecamatan
Sindangkasih Kabupaten Ciamis berkaitan dengan masalah kesehatan di
wilayah Kecamatan Sindangkasih, kami menyarankan :
Masalah kesehatan masyarakat wilayah Kecamatan Sindangkasih berkaitan
dengan rumah dan lingkungan, perilaku anggota keluarga, gizi, surveilans,
lansia, KIA dan Imunisasi. Masyarakat belum menganggap ada masalah pada
55
program tersebut, dengan demikian perlu adanya perhatian bagi masyarakat
agar lebih bisa meningkatkan kemampuan dan sikap berkaitan dengan
masalah kesehatan tersebut.
Adapun salah satu jalan untuk meningkatkan pengetahuan dan sikap adalah
masyarakat harus merespon kegiatan penyuluhan tentang kesehatan baik
yang dilaksanakan oleh tenaga kesehatan, maupun oleh kader kesehatan.
Dengan adanya motivasi yang kuat untuk meningkatkan kemampuan,
pengetahuan dan sikap berkaitan dnegan kesehatan, maka masyarakat
wilayah Kecamatan Sindangkasih, tidak akan lagi ditemukan masyarakat
wilayah Kecamatan Sindangkasih dengan katagori pengetahuan dan sikap
kurang terhadap masalah kesehatan.
2. Bagi UPTD Puskesmas Sindangkasih Kabupaten Ciamis
Puskesmas bertanggung jawab atas terselenggaranya pembangunan
kesehatan diwilayah kerjanya, baik didalam gedung mupun diluar
gedung. Salah satu tanggung jawab Puskesmas dalam pembangunan
kesehatan adalah berhsil tidaknya pelayanan preventif dan promotif. Meskipun
dalam data sekunder bahwa pelayanan preventif dan promotif sudah berjalan
dengan baik namun dari data primer (SMD dan MMD) masih ditemukan
bahwa pelayanan preventif dan promotif ternyata masih kurang, ini terlihat
sebagaimana data hasil kegiatan SMD dan MMD yang dilakukan pada
masyarakat diwilayah kerja puskesmas, bahwa masih banyak masalah
kesehatan. Dari hasil kegiatan SMD dan MMD bahwa fakta dilapangan
ditemukan enam masalah terkait Rumah dan Lingkungan, empat masalah
terkait Perilaku Anggota Keluarga, dua masalah terkait Kesehatan Remaja, satu
masalah terkait Gizi, satu masalah terkait Surveilans, satu masalah terkait
Lansia, satu masalah terkait KIA, satu masalah terkait Imunisasi.
56
LA
MP
IRA
N
57