SOP Pemeriksaan Fisik Bayi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU LAHIR

800/119/SOP/PKM-T.TEJA/
No.Dokumen :
IV/2020
SOP No. Revisi :   00
Tgl Terbit : 03 Januari 2020
Halaman : 1/5

Dedeh Muthiarah
UPT PUSKESMAS
NIP.196901081988032003
TUNJUNG TEJA

1. Pengertian Kegiatan pengkajian fisik yang dilakukan oleh perawat terhadap


bayi baru lahir

2. Tujuan 1. Untuk memastikan keadaan fisik bayi baru lahir dalam keadaan
normal atau abnormal
2. Untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari normal atau
abnormal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Harapan Nomor : 1678 /
PKM.T / TU-01/12.2015 Tentang Jenis Pelayanan Yang Ada di
Puskesmas Harapan

4. Referensi  Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.


 Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Cetakan Kedelapan, Tahun 2006
 Buku Pedoman Asuhan Persalinan Normal, JNKKR-POGI,
Tahun 2008
5. Prosedur/ Langkah- A. Alat dan bahan
langkah  Tempat yang datar, rata, kering dan hangat
 Temometer
 Stetoskop
 Jam tangan atau alat petunjuk detik
 Timbangan bayi
 Metlin
 Sarung tangan (handscoon)

B. Persiapan.
1. Memberitahukan pada klien bahwa bayinya akan dilakukan
pemeriksaan
2. Mengambil bayi dari ibu
3. Meletakan bayi ditempat yang sudah disediakan dan tetep
menjaga kehangatan tubuh bayi.

C. Pelaksanaan.
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan air bersih. Dan kenakan sarung tangan yang bersih.
2. Amati bayi dan ibu sebelum menyentuh bayi.jelaskan pada
ibu bahwa sebaiknya ibu melakukan kontak mata dengan
bayinya, dan membelai bayinya dengan seluruh bagian
tangan ibu (bukan hanya jari-jarinya saja. Mintalah ibu untuk
membuka baju bayi dan tidak menyelimutinya. Periksa bayi
didalam pelukan ibu atau tempatkan ditempat yang telah
disediakan dan tetep menjaga kehangatan bayi.
3. Lihat postur normal bayi, tonus,dan aktivitas. Bayi sehat akan
bergerak aktif.
4. Lihat pada kulit bayi. Jelaskan pada ibunya bahwa wajah,
bibir, dan selaput lendir, dada harus berwarna merah muda,
tanpa adanya bintik-bintik kemerahan atau bisul.
5. Hitung pernafasanketika bayi sedang tidak menangis.
Jelaskan pada ibunya bahwa frekuensi napas normal harus
60-60 kali per menit. Lihat pernafasan gerakan di dada dan
perut: jelaskan bahwa harus tidak ada retraksi dinding dada
bawah (dada tertarik kedalam).
6. Stetoskop diletakan pada dada kiri bayi setinggi apeks.
7. Hitung detak jantung dengan stetoskop. Frekuensi denyut
jantung normal adalah 120-160 kali per menit.
8. Raba kehangatan bayi: jelaskan bahwa punggung atau dada
tidak teraba lebih panas atau dingin dibandingkan dengan
orang sehat. Lakukan pengukuran suhu ketiak. Suhu normal
adalah 36,5-37,50c.
9. Lihat dan raba bagian kepala apakah ada pembengkakan
atau abnormalitas.
10. Lihat pada mata: Jelaskan bahwa harus tidak ada cairan.
11. Lihat bagian dalam mulut (lidah, selaput lendir). Jika bayi
menangis, masukan satu jari yang menggunakan sarung
tangan ke dalam dan raba langit-langit, apakah ada bagian
yang terbuka dan nilai kekuatan hisap bayi.
12. Lihat dan raba pada bagian perut untuk memastikan bahwa
perutnya terasa lemas.
13. Lihat pada tali pusat. Jelaskan ke ibu bahwa seharusnya
tidak ada perdarahan,cairan, pembengkakan, bau yang tidak
enak, atau kemerahan pada kulit sekitar.
14. Lihat pada punggung dan raba pada tulang belakang.
15. Lihat pada lubang anus dan alat kelamin. Hindari untuk
memasukan alat atau jari dalam melakukan pemeriksaan
anus.
16. Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah BAB atau BAK.
Pastikan dalam 24 jam pertama bayi sudah BAB dan BAK.
17. Mengukur lingkar kepala bayi, normal: 31-35cm.
18. Mengukur lingkar dada bayi, normal: 30,5-33cm.
19. Mengukur panjang badan bayi, normal: 48-52cm.
20. Timbang berat badan bayi, normal: 2500-4000gram.
Jelaskan kepada ibu tentang perubahan berat badan bayi,
bahwa BB bayi akan turun pada umur 7-10 hari,selanjutnya
BB bayi akan naik.
21. Mintalah ibu untuk memakaikan pakaian bayi kembali/
menyelimutinya.
22. Cuci tangan dengan sabun dan keringkan dengan kain yang
bersih dan kering.
23. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada bayi
baru lahir, seperti:
a. Kejang
a. Hipoterrmi
b. Mata bernanah
c. Tidak mau menyusu dan memuntahkanya
d. Merintih
e. Ikterus atau sianosis
f. Nafas cepat lebih dari 60 kali per menit.
g. Ada tarikan dinding dada yang dalam.
h. Pusar kemerahan.
i. Diare.
j. Tidak BAB dalam 24 jam.
24. Melengkapi catatan medis atau mendokumentasikan hasil
asuhan.

D. Hal-Hal yang harus diperhatikan.


1. Sebelum memegang bayi harus cuci tangan terlebih dahulu.
2. Setelah memegang bayi pun harus cuci tangan kembali.
3. Segera lakukan rujukan apabila terdapat keabnormalan atau
tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir.
1. Diagram Alir

2. Unit Terkait 1.Ruang KIA


2.Pustu

3.Ponkesdes
3. Rekaman Historis
Perubahan Tgl.Mulai Diberlakukan
No Yang Dirubah Isi Perubahan

Anda mungkin juga menyukai