Sop 220 Pem. Fisik Bayi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

PEMERIKSAAN FISIK BAYI BARU

LAHIR
No. Dokumen :

No. Revisi :
SOP Tanggal Terbit : 01-09-2016

Halaman : 1/4

UPTD PUSKESMAS Hj. Tuti Nursari, SKM


CIAWIGEBANG NIP. 19610609 198105 2 001

1. Pengertian Kegiatan pengkajian fisik yang dilakukan oleh perawat terhadap


bayi baru lahir
2. Tujuan 1. Untuk memastikan keadaan fisik bayi baru lahir dalam
keadaan normal atau abnormal
2. Untuk mendeteksi adanya penyimpangan dari normal atau
abnormal
3. Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Ciawigebang Nomor
...../...../SK/PKM-CWG/IX/2016 Tentang Jenis Pelayanan Yang
Ada di Puskesmas Ciawigebang
4. Referensi  Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
 Ilmu Kebidanan, Edisi Ketiga, Cetakan Kedelapan, Tahun
2006
 Buku Pedoman Asuhan Persalinan Normal, JNKKR-POGI,
Tahun 2008
5. Alat dan 1. Tempat yang datar, rata, kering dan hangat
Bahan 2. Temometer
3. Stetoskop
4. Jam tangan atau alat petunjuk detik
5. Timbangan bayi
6. Methlin
7. Sarung tangan (handscoon)
6. Prosedur A. Persiapan.
1. Memberitahukan pada klien bahwa bayinya akan dilakukan
pemeriksaan
2. Mengambil bayi dari ibu
3. Meletakan bayi ditempat yang sudah disediakan dan tetep
menjaga kehangatan tubuh bayi.

B. Pelaksanaan.
1. Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir, keringkan
dengan air bersih. Dan kenakan sarung tangan yang
bersih.
2. Amati bayi dan ibu sebelum menyentuh bayi.jelaskan pada
ibu bahwa sebaiknya ibu melakukan kontak mata dengan
bayinya, dan membelai bayinya dengan seluruh bagian
tangan ibu (bukan hanya jari-jarinya saja. Mintalah ibu
untuk membuka baju bayi dan tidak menyelimutinya.
Periksa bayi didalam pelukan ibu atau tempatkan ditempat
yang telah disediakan dan tetep menjaga kehangatan bayi.
3. Lihat postur normal bayi, tonus,dan aktivitas. Bayi sehat
akan bergerak aktif.
4. Lihat pada kulit bayi. Jelaskan pada ibunya bahwa wajah,
bibir, dan selaput lendir, dada harus berwarna merah muda,
tanpa adanya bintik-bintik kemerahan atau bisul.
5. Hitung pernafasan ketika bayi sedang tidak menangis.
Jelaskan pada ibunya bahwa frekuensi napas normal harus
1/3
40-60 kali per menit. Lihat pernafasan gerakan di dada dan
perut: jelaskan bahwa harus tidak ada retraksi dinding dada
bawah (dada tertarik kedalam).
6. Stetoskop diletakan pada dada kiri bayi setinggi apeks.
7. Hitung detak jantung dengan stetoskop. Frekuensi denyut
jantung normal adalah 120-160 kali per menit.
8. Raba kehangatan bayi: jelaskan bahwa punggung atau
dada tidak teraba lebih panas atau dingin dibandingkan
dengan orang sehat. Lakukan pengukuran suhu ketiak.
Suhu normal adalah 36,5-37,50c.
9. Lihat dan raba bagian kepala apakah ada pembengkakan
atau abnormalitas.
10. Lihat pada mata: Jelaskan bahwa harus tidak ada cairan.
11. Lihat bagian dalam mulut (lidah, selaput lendir). Jika bayi
menangis, masukan satu jari yang menggunakan sarung
tangan ke dalam dan raba langit-langit, apakah ada bagian
yang terbuka dan nilai kekuatan hisap bayi.
12. Lihat dan raba pada bagian perut untuk memastikan
bahwa perutnya terasa lemas.
13. Lihat pada tali pusat. Jelaskan ke ibu bahwa seharusnya
tidak ada perdarahan,cairan, pembengkakan, bau yang
tidak enak, atau kemerahan pada kulit sekitar.
14. Lihat pada punggung dan raba pada tulang belakang.
15. Lihat pada lubang anus dan alat kelamin. Hindari untuk
memasukan alat atau jari dalam melakukan pemeriksaan
anus.
16. Tanyakan pada ibu apakah bayi sudah BAB atau BAK.
Pastikan dalam 24 jam pertama bayi sudah BAB dan BAK.
17. Mengukur lingkar kepala bayi, normal: 31-35cm.
18. Mengukur lingkar dada bayi, normal: 30,5-33cm.
19. Mengukur panjang badan bayi, normal: 48-52cm.
20. Timbang berat badan bayi, normal: 2500-4000gram.
Jelaskan kepada ibu tentang perubahan berat badan bayi,
bahwa BB bayi akan turun pada umur 7-10 hari,selanjutnya
BB bayi akan naik.
21. Mintalah ibu untuk memakaikan pakaian bayi kembali/
menyelimutinya.
22. Cuci tangan dengan sabun dan keringkan dengan kain
yang bersih dan kering.
23. Menjelaskan pada ibu tentang tanda-tanda bahaya pada
bayi baru lahir, seperti:
a. Kejang
a. Hipoterrmi
b. Mata bernanah
c. Tidak mau menyusu dan memuntahkanya
d. Merintih
e. Ikterus atau sianosis
f. Nafas cepat lebih dari 60 kali per menit.
g. Ada tarikan dinding dada yang dalam.
h. Pusar kemerahan.
i. Diare.
j. Tidak BAB dalam 24 jam.
24. Melengkapi catatan medis atau mendokumentasikan hasil
asuhan.

D. Hal-Hal yang harus diperhatikan.


1. Sebelum memegang bayi harus cuci tangan terlebih dahulu.
2. Setelah memegang bayi pun harus cuci tangan kembali.

2/3
3. Segera lakukan rujukan apabila terdapat keabnormalan atau
tanda-tanda bahaya pada bayi baru lahir.

7. Unit Terkait  KIA


 PONED
8. Dokumen 1) Form MTBM
Terkait 2) Rekam Medis
3) Buku Laporan Jaga
4) Kohort Bayi

3/3

Anda mungkin juga menyukai