Makalah Tkro

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

 

MAKALAH SISTEM PENGAPIAN KONVENSIONAL


PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Makalah ini disusun sebagai tugas dari mata pelajaran
Pemeliharaan Kelistrikan Kendaraan Ringan(PKKR). Di mana guru yang
mengajar mata pelajaran ini menuntun siswanya agar membuat makalah
melalui jurusan Teknik Kendaraan Ringan(TKR).
Dalam makalah ini akan dibahas mengenai sistem
pengapian,dimana sistem ini merupakan sistem yang sangat penting,
karena tanpa sistem ini mobil tidak akan bergerak. Mobil bergerak karena
ada proses pembakaran, pembakaran terjadi karena ada suatu sistem
yang membuat terjadinya proses pembakaran,dan sistem tersebut adalah
sistem pengapian.
B.     Batasan Masalah
Sistem pengapian merupakan sistem penting pada mobil berebahan
bakar bensin. Fungsinya adalah mementikan bunga api listrik ke ruang
bakar, sehingga terjadi suatu ledakan pambakaran di dalamnya, yang
mengakibatkan piston dan batang piston (stang) bergerak turun dan
memutar poros engkol, sehingga mesin dapat berputar.
C.    Tujuan
Tujuan penyusunan makalah ini adalah ;
1.      Pengertian pengapian konvensional.
2.      Fungsi Pengapian;
3.      Kompenen-komponen Pengapian;
4.      Kerusakan-kerusakan yang terjadi pada system pengapian dan
perbaikannya.
D. Manfaat
Manfaat dari Makalah ini;
1.      Mengetahui pengertian system pengapian.
2.      Mengetahui fungsi pengapian.        
3.      Mengetahui komponen-komponen sistem pengapian.
4.      Mengetahui kerusakan-kerusakan pada sisitem pengapian.
BAB II
PEMBAHASAN

A.    Landasan teori
Ada tiga sarat suatu pembakaran dapat terjadi yakni ada bahan
bakar,udara dan api. Api dalam pembakaran tidak mungkin muncul
dengan begitu saja, pasti ada sebab kemunculannya. Untuk memunculkan
api ini maka perlu dibuat suatu sistem yang disebut sistem pengapian.
Jadi sistem pengapian adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen yang memilki fungsi yang berbeda yang dirangkai sedemikian
rupa sehinga menjadi memiliki satu fungsi yakni memercikan bunga api.

B.     Pembahasan
1.    Fungsi Pengapian
Untuk menghasilkan panas diperlukan pembakaran campuran
bahan bakar dengan udara yang dihasilkan oleh sistem pengapian, yakni
busi pada ruang bakar pembakaran mesin. Loncatan listrik pada busi
menghasilkan voltase yang sangat tinggi kira-kira sampai 8000 volt yang
terjadi karena adanya gap atau celah dari ujung elektroda busi. Voltase
yang sangat tinggi itu harus diisi dari penyuplai/pemasok yang baik, yakni
dari sebuah baterai kendaraan sekitar 12 volt.
Fungsi pengapian adalah untuk menghasilkan tegangan yang tinggi
untuk mengadakan bunga api di antara elektroda busi sehingga campuran
bahan bakar dan udara dibakar secara sempurna walaupun kecepatan
berubah-ubah.

2
2.    Komponen dan fungsinya
a. Aki (baterai)

Aki merupakan sumber listrik paling awal di kendaraan bermotor


yang berfungsi untuk memasok listrik kepada komponen-komponen yang
memerlukannya, seperti sistem pengapian. Selain memasok listrik, aki
juga berfungsi menyimpanya. Oleh karena itu, agar pasokan listrik tidak
terganggu maka aki harus diisi listrik kembali. Pengsian kembali ini
dilakukan oleh sistem pengisian.
Ada 2 jenis aki yang biasa digunakan pada mobil yaitu aki basah dan
aki kering. Aki memiliki kapasitas yang berbeda-beda, tergantung pada
besar kecilnya Ampere hours (AH). Semakin besar kapasitas aki, pasokan
listrik pada komponen-komponen pada mobil akan setabil.

3
b. Kunci kontak

Kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan


listrik pada rangkaian atau mematikan dan menghidupkan sistem. Kunci
kontak pada kendaraan memiliki 3 atau lebih terminal.
Terminal utama pada kontak adalah terminal B atau AM
dihubungkan ke baterai, Terminal IG dihubungkan ke (+) koil pengapian
dan beban lain yang membutuhkan, terminal ST dihubungkan ke sistem
starter. Jika kunci kontak tersebut memiliki 4 terminal maka terminal
yangP ke 4 yaitu terminal ACC yang dihubungkan ke accesoris kendaraan,
seperti: radio, tape dan lain-lainnya

4
c. Koil

Koil merupakan komponen system pengapian yang berfungsi untuk


menaikan tegangan (voltase) listrik aki dari 12 volt menjadi 12.500 sampai
25.000 volt. Dengan tegangan sebesar itu, barulah campuran bensin dan
udara bisa terbakar .
Mesin-mesin konvensional masih megunakan satu koil untuk
memasok tegangan listrik ke semua busi pada mesin mobil. Tegangan
listrik yang dihasilkan oleh koildidistribusikan ke semua busi oleh
distributor. Sedangkan mesin-mesin modern sudah menggunakan multi
coil (banyak koil), yang berarti busi mendaapat pasokan tegangan listrik
dari koil yang berbeda-beda.
Kumparan skunder digulungkan pada inti koil yang terbuat dari
lempengan baja dengan kualitas yang tinggi sedangakan kumparan
primer digulung di luar kumparan skunder. Salah satu ujung dari
kumparan skunder dihubungkan dengan terminal tegangan tinggi dan
ujung lainya dihubungkan dengan kumpran primer. Ujung-ujung
kumparan primer dihubungkan dengan terminal positif dan negative dari
baterai. Koil ditempatkan dalam satu tabung kotak dan koil ada celah
untuk meletakan isolasi-isolasi.

5
d.      Distributor
Distributor berfungsi untuk mendistribusikan tegangan listrik ke
setiap busi melalu rotor (berada di dalam distributor) dan kabel busi.
Distributor ini terdiri dari sebuah tuutup distributor yang terbuat dari
plstik yang diberi terminal-terminal dan sebuah rotor, rotor dipasangkan
pada poros distributor yang diputarkan oleh poros nok dan bagian rotor
ini bersentuhan dengan terminal dari koil penyalaan dan terminal yang
menghubungkan ke busi-busi, perputaran rotor ini membagi arus
tegangan tinggi ke busi menurut urutan pengapianya.

                                                                                            
e.     Platina dan CDI

6
Platina dan CDI memiliki fungsi yang sama , yaitu mengatur
penyalaan listrik tegangan tinggi yang terjadi pada celah platina atau
sensor CDI sebelum disalurkan kebusi melalu rotor dan kabel busi.
Perbedaan platina dan CDI terletak pada cara kerjanya, yaitu platina
bekaerja secra mekanik sedangkan CDI berkerja secara elektronik. Platina
dan CDI terletak di dalam distributor.

f.       Kabel Busi dan Busi

7
Kabel busi merupakan alat penghubung atau penghantar arus listrik
tegangan tinggi dari koil ke distributor. Kabel busi terbuat bahan khusus
berkualitas tinggi dengan tahanan nilai listrik yang rendah. Kualitas bahan
kabel busi ini penting diperhatikan karena kabel busi ini  berfungsi untuk
menghantarkan arus listrik tegangan tinggi. Agar kualitas api yang
dipercikan tetap baik, busi tidak boleh terlalu banyak mengalami
resistansi (hambatan). Kabel busi digunakan pada mobil-mobil yang masih
menggunakan satu koil, sedangkan mobil yang sudah menggunakan multi
coil (lebih dari satu koil) tidak lagi memerlukan kabel busi, karena koil dan
busi sudah langsung dihubungkan dengan konektor.
Busi merupakan komponen penting pada sistem pengapian. Busi
berperan untuk memantikan listrik di dalam ruang bakar untuk
menghasilkan bunga api, yang selanjutnya membakar campuran bahan
bakar dan udara pada ruang bakar. Jumlah busi yang digunakan pada
mobil bervariasi, bergantung pada jumlah silindernya, jika mobil
mempunyai 4 silinder, berarti mobil tersebut mengunakan 4 busi , dan
seterusnya. Namun pada perkembanganya ada mobil yang mengunakan
lebih dari satu busi pada setiap silindernya, dengan tujuan memperbesar
bunga api yang dihasilkan sehingga memperhemat penggunaan bensin.
3.      Cara Kerja Sistem Pengapian
a.      Pada saat kunci kontak ON, Platina menutup
Aliran arusnya adalah sebagai berikut:
Baterai —-> Kunci kontak —-> Primer koil —-> Platina —-> Massa.
Akibat aliran listrik pada primer koil, maka inti koil menjadi magnet..
b.      Pada saat Platina Membuka
Saat platina membuka, arus listrik melalui primer koil terputus,
terjadi induksi tegangan tinggi pada sekunder koil, sehingga arus akan
mengalir seperti dibawah ini:
Sekunder koil —-> Kabel tegangan tinggi —-> Tutup distributor —->
Rotor —-> Kabel tegangan tinggi (kabel busi) —-> Busi —-> Massa.
Akibat aliran listrik tegangan tinggi dari sekunder koil, mampu
meloncati tahanan udara antara elektroda tengah dengan elektroda
massa pada busi dan menimbulkan percikan bunga api.
4.    Gangguan yang Terjadi Pada Sistem Pengapian Penyebab dan
Perbaikanya

8
Keadaan Kemungkinan Pemerikasaan/
Penyebab Perbaikan
1.      Arus listrik1.      Ada masalah pada 1.      Cek dan perbaiki sistem
kurang sistem pengisian pengisisan
lancar, 2.      Penigisian terlalu 2.      Bersihkan kutub
pada kutub besar (over charging) terminal aki dengan cara
terminal menyiramkan air panas
aki 3.      Kurang perawatan
pada kedua kutub
terdapat terminal sampai oksidasi
oksidasi hilang
berwarna
putih
2.      Enjin hidup1.      Busi salah atau cacat1.      Bersihkan, setel celah
tetapi 2.      Tutup distributor atau ganti
tersendat- atau rotor cacat.
2.      Ganti tutup distributor
sendat
3. Kabel sekunder dan rotor
rusak 3.      Ganti kabel skunder
4. Koil rusak
4.      Ganti koil
5. Konektor jelek
6. Kebocoran pada5.      Bersihkan konektor
kabel busi 6. Periksa tutup,
7. Sistem bahan rotor, kabel sekunder
bakar rusak 7.      Rujuk pada servis sistem
bahan bakar
3.      Mesin 1.      Koil panas atau1.      Ganti koil
tidak lemah 2.      Jika dalam keadaan
bertenaga darurat, kompres koil
dan suara dengan kain basah, dan
mesin biarkan sampai koil
terasa dingin, lalu hidupkan
kasar mesin.
4.      Platina; 1.      Pegas platina patah 1.      Ganti platina.
Mesin tiba- karena sudah
tiba mati digunakan terlalu
dan tidak lama.

9
dapat
dihidupkan
.
5.      CDI; Mesin1.      CDI rusak 1.      Ganti CDI
tiba-tiba 2.      CDI jebol
mati
6.      Mesin 1.      Kabel busi terlepas. 1.      Pasang kembali busi.
terasa 2.      Kabel busi putus. 2.      Ganti kabel busi.
pincang
dan tidak 3.      Isolasi kabel busi3.      Jika darurat, gunakan
bertenaga robek atau rusak. isolasi listrik dan lilitkan
pada kabel busi yang
bocor.
7.      Mesin sulit1.      Busi tidak cocok 1.      Periksa busi dengan
hidup dan dengan spesifikasi pengukuran vealer
busi basah mobil yang digunakan gauge, rapatkan celah
oleh . busi dengan elktroda
bensin. 2.      Busi mati sehingga busi dengan ukuran 
tidak terjadi loncatan 0.80-0.90
bunga api. 2.      Ganti busi
8.      Mesin 1.      Busi kotor 1.      Bersihkan busi, bila perlu
tersendat 2.      Busi sudah tua/sudah di ganti
lama di pakai

10
BAB III
PENUTUP

A.    Simpulan
1.      Sistem pengapian adalah suatu sistem yang terdiri dari berbagai
komponen yang memilki fungsi yang berbeda yang dirangkai sedemikian
rupa sehinga menjadi memiliki satu fungsi yakni memercikan bunga api.
2.      Fungsi pengapian adalah untuk menghasilkan tegangan yang tinggi untuk
mengadakan bunga api di antara elektroda busi sehingga campuran
bahan bakar dan udara dibakar secara sempurna walaupun kecepatan
berubah-ubah.
3.      Kompenen-komponen system pengapian terdiri dari aki (baterai), kunci
kontak, koil, distributor, platina, kabel busi dan busi.
4.      Kerusakan yang terjadi biasnya di akibatkan oleh umur dari komponen-
komponen tersebut.

B.     Saran
Sistem pengapian sangatlah penting di setiap  kendaraan karena
jika tidak ada sistem pengapian kemungkinan besar kendaraan tersebut
tidak akan hidup (berjalan). Karena ada 3 yang mempengaruhi
pembakaran terjadi ada bahan bakar,api dan udara.
Pelajarilah sistem pengapian lebih dalam karena sistem ini
perkembangannya sangat pesat di bandingkan dengan sistem yang lain
pada kendaraan.

11

Anda mungkin juga menyukai