Kta Lalu Muhammad Ahsan

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 53

STRATEGI DINAS PARIWISATA LOMBOK TENGAH DALAM

MEMAJUKAN PARIWISATA BERBASIS BUDAYA

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai suatu kebulatan studi


Program DIII Pariwisata
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis
Universitas Mataram

Oleh :

LALU MUHAMMAD AHSAN


A0E017134

KONSENTRASI USAHA PERJALANAN WISATA


PROGRAM DIPLOMA III PARIWISATA
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2020

i
HALAMAN PENGESAHAN

JUDUL : STRATEGI DINAS PARIWISATA LOMBOK


TENGAH

DALAM MEMAJUKAN PARIWISATA BERBASIS

BUDAYA

NAMA : LALU MUHAMMAD AHSAN

NIM : A0E017134

KONSENTRASI : USAHA PERJALANAN WISATA

Menyetujui

Dosen Pembimbing I Dosen Pembimbing II

Dra. Rusminah HS, M.Si Ni Made Sri Karyatni, S.Pd.,M.Pd.


NIP : 196808251993032003

ii
HALAMAN PENGESAHAH

JUDUL : STRATEGI DINAS PARIWISATA LOMBOK

TENGAH DALAM MEMAJUKAN

PARTIWISATA BERBASIS BUDAYA

NAMA MAHASISWA : LALU MUHAMMAD AHSAN

NOMOR MAHASISWA : AOE 017 135

KONSENTRASI : USAHA PERJALANAN WISATA

Karya Tulis Ilmiah ini telah diterima sebagai suatu kebulatan studi
Program Diploma III Pariwisata pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Mataram

Mataram, Juli 2020

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNRAM Program Diploma III Pariwisata


Dekan, Ketua,

Dr. Muaidy Yasin ,M.S. Dr. Hadi Mahmudi, M.Si


NIP: 196008101987031002 NIP: 195808131988031001

iii
ABSTRACT

This scientific paper is entitled “The Attic Dispar Loteng Strategy In Advancing
Cultural Tourism”. This paper aims to find out The Attic Dispar Loteng Strategy
In Advancing Cultural Tourism. Based on the results of the study it is known that
the attic Dispar Loteng strategy in advancing cultural based tourism such as
collaborating with cultural tourism village, forming a tourism awareness group
and orgamizing cultural activities.

ABSTRACT

Karya Tulis Ilmiah ini berjudul “Strategi Dinas Pariwisata Lombok tengah Dalam
Memajukan Pariwisata Budaya”. Tulisan ini bertujuan untuk mengetahui upaya
Dispar Loteng dalam memajukan pariwisata berbasis budaya. Berdasarkan dari
hasil kajian, diketahui bahwa strategi Dispar Loteng dalam memajukan pariwisata
berbasis budaya seperti melakukukan kerjasama dengan desa wisata budaya,
membentuk kelompok sadar wisata dan menyelenggarakan kegiatan kebudayaan.

iv
KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
memberikan rahmat serta karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini. Adapun penulisan Karya Tulis Ilmiah ini adalah untuk
memenuhi salah satu syarat untuk bisa menyelesaikan tercapainya Studi pada
Program Diploma III Pariwisata Fakultas Ekonomi & Bisnis Universitas
Mataram.
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis menyadari masih jauh
dari kata sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
sipatnya membangun dari para pembaca untuk lebih sempurna dan lebih
bermanfaat.
Pada kesempatan ini tidak lupa penulis menyampaikan rasa Hormat dan

Terima Kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bpk Dr. Muaidy Yasin, MS, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Mataram.

2. Bpk Dr. Hadi Mahmudi, M.Si selaku ketua Program Diploma III Pariwisata

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.

3. Bpk Drs. Masrun, MM, selaku Sekretaris Program Diploma III Pariwisata

Fakultas Ekonomi Universitas Mataram.

4. Dosen Pembimbing Pertama, Dra. Rusminah, HS. M.Si

yang telah membimbing serta memberikan saran dalam menyelesaikan Karya

Tulis ini.

5. Dosen Pembimbing Kedua, Ni Made Srikaryatni S.Pd.,M.Pd yang telah

banyak membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan dan

penyusunan Karaya Tulis Ilmiah ini.

v
6. Bapak dan Ibu dosen yang telah memberikan dukungan serta bimbingan

sehingga penyusunan laporan ini terselesaikan.

7. Seluruh Staff dan Karyawan Akademik Program Diploma III Pariwisata

Fakultas Ekononmi Universitas Mataram.

8. Pemimpin Dispar Loteng yang telah memberikan penyususn kesempatan

untuk melakukan kegiatan PKL.

9. Seluruh Staff yang ada di Dispar Loteng yang telah banyak membantu dalam

memberikan informasi dan pembelajaran selama kegiatan PKL berlangsung.

10. Kedua Orang Tua ibu dan bapak Tercinta, yang selama ini telah memberikan

dukungan, motivasi, serta doanya dalam menjalankan perkuliahan ini hingga

menuju persiapan.

11. Teman-teman yang selama ini telah banyak memberikan dukungan dan

motivasinya.

Akhir kata, penulis berharap semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat

bagi para pembaca dan penulis sendiri.

Mataram, Juli 2020

Penulis

vi
DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR........................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................iv
DAFTAR TABEL .............................................................................................vi
DAFTAR PETA.................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR (FOTO) .........................................................................viii
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang......................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah................................................................................3
1.3. Tujuan dan Manfaat..............................................................................3
1.3.1. Tujuan .......................................................................................3
1.3.2. Manfaat .....................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Pemasran Pariwisata...........................................................4
2.2. Pengertian Strategi................................................................................4
2.3. Pengertian Pariwisata Budaya (Culture Tourism)................................6
2.4. Pegertian ODTW..................................................................................7
2.5. Pengertian Kepariwisataan...................................................................8
BAB III GAMBARAN UMUM
3.1. Metode Penelitian................................................................................13
3.2. Sejarah Singkat Dispar Loteng............................................................14
3.3. Struktur Organisasi..............................................................................16
3.4. Job Description....................................................................................17
3.5. Job Spesification..................................................................................20
3.6. Hubungan Antar Bagian..................................................................... 20

vii
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Gambaran Umum Tentang Strategi......................................................23
4.2. Strategi Dispar Loteng Dalam Memajukan Pariwisata Berbasis Budaya
(Culture Tourism)........................................................................................24
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan...........................................................................................27
5.2. Saran.....................................................................................................27
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

viii
DAFTAR TABEL

Tabel 1 Contoh Hubungan Antar Bagian ...........................................................25

ix
DAFTAR GAMBAR (FOTO)

Gambar
Gambar 1: Struktur Organisasi PT. Gapura Angkasa…………………19

x
DAFTAR PETA

Peta Halaman

Peta Nusa Tenggara Barat.......................................................................39


Peta Lombok ..........................................................................................39

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1: Bentuk Dispar Loteng.................................................................40


Lampiran 2: Kegiatan Karnaval Dalam Rangka Menyambut Pestival Bau Nyale
tahun 2020……………………………. .……………………….41

xii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Indonesia sebagai salah satu negara tujuan wisata di Asia Tenggara

merupakan negara kepualauan yang meliputi lebih 13.677 pulau dan memiliki

beragam budaya dimana didalamnya terdapat kesenian daerah yang

merupakan ciri dari tiap-tiap daerahnya. Perkembangan kepariwisataan

Indonesia dari tahun ketahun cenderung banyak diminati, keberhasilan

pariwisata nasional bukan saja terletak pada factor internal dalam sector

kepariwisataan seperti kualitas pelayanan dan produk pariwisata yang variatif

berorientasi pada kepuasan konsumen (guest satisfaction) tetapi juga

tergantung factor eksternal seperti stabilitas politik dan keamanan

Perkembangan zaman yang semakin modern dimana pada saat ini kita berada

pada era globalisasi telah menyebabkan arus komunikasi dan informasi

semakin mudah.

Keadaan demikian memberikan keluasan kepada masyarakat yang

umumnya berdomisili di perkotaan dan rindu terhadap suasana kehidupan

yang alami (back to nature) untuk mengunjungi tempat wisata yang menarik

dan alami. Oleh karena itu sector pariwiata semakin berkembang diberbagai

negara, baik di negara maju maupun dinegara berkembang termasuk

Indonesia.

Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) sebagai salah satu daerah tujuan

wisata yang potensial karena memiliki bermacam-macam objek wisata yang

1
tersebar disetiap wilayah berupa objek wisata alam seperti pantai, gunung,

hutan, danau, taman laut, flora dan fauna, yang memiliki ciri-ciri khas tertentu

serta diperkaya dengan adat istiadat dan kesenian yang memiliki daya tarik

tersendiri bagi wisatawan nusantara maupun mancanegara, maka Provinsi

Nusa Tenggara Barat (NTB) terus berbenah diri untuk mengembangkan serta

mempromosikan pariwisata.

Sektor Pariwisata sebagai salah satu sektor andalan di Kabupaten

Lombok Tengah, berfungsi sebagai salah satu piranti untuk meningkatkan

pendapatan daerah. Sektor ini juga mempunyai arti penting dalam rangka

meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dukungan dan peran serta

masyarakat luas baik kalangan usaha, tokoh agama, tokoh adat, budayawan,

seniman, pemuda mahasiswa, pelajar maupun pejabat sendiri sangat

dibutuhkan karena pariwisata tidak dielola oleh orang perorang tetapi

pariwisata akan berhasil jika semua pihak memiliki komitmen yang sama

untuk menjadikan pariwisata sebagai kebutuhan.

Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengahmerupakan unsur

pelaksana pemerintah Kabupaten dibidang pariwisata, potensi pariwisata yang

ada di Kabupaten Lombok Tengah sangat mendukung dan memberikan

kesempatan serta harapan untuk lebih ditingkatkan penembangannya, hal ini

menjadi salah satu pertimbangan Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah

untuk menentukan strategi dana rah kebijakan pengembangan pariwisata

sehingga keberadaan objek dan daya Tarik wisata diharapkan mampu

memberikan peluang usaha bagi seluruh lapisan masyarakat.

2
Didalam melaksanakan tugasnya yaitu melaksanakan urusan

pemerintahan daerah di bidang pariwisata, Dinas Pariwisata Kabupaten

Lombok Tengah diwajibkan untuk mendesign sebuah strategi promosi

pariwisata yang efektif untuk pengembangan dan pemasaran kepariwisataan,

mengembangkan objek daya tarik wisata dibidang destinasi, mempertahankan

adat dan budaya pariwisata dibidang kebudayaan pariwisata.

Upaya yang telah dilakukan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok

Tengah untuk mempromosikan pariwisata khususnya di daerah Lombok

Tengah antara lain melaksanakan kegiatan event sebagai ajang promosi

pariwisata baik yang berskala nasional maupun internasional, inovasi yang

dilakukan tahun ini salah satunya adalah Even Festival Fesona Bau Nyale dan

Round Moto Gp 2021 yang telah menjadi kalender event pariwisata nasional

dan sebagai wadah promosi daerah.

Dari hasil uraian diatas maka penulis dapat simpulkan ke dalam Karya

Tulis Ilmiah yang berjudul “STRATEGI DINAS PARIWISATA LOMBOK

TENGAH DALAM MEMAJUKAN PARIWISATA BERBASIS BUDAYA”

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang penulis ajukan didalam Karya Tulis Ilmiah ini

adalah sebagai berikut : Bagaimana strategi dinas pariwisata lombok tengah dalam

memajukan pariwisata berbasis budaya?.

1.3. Tujuan dan Manfaat

1.3.1 Tujuan
1. Untuk mengetahui strategi dinas pariwisata lombok tengah dalam

memajukan pariwisata berbasis budaya

3
1.3.2 Manfaat

1. Dapat mengetahui penerapan teori atau materi yang diperoleh dari

bangku kuliah sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan

yang berkaitan dengan bidang kepariwisataan

2. Secara akademik, merupakan salah satu syarat untuk mencapai

kebulatan Program Diploma III Pariwisata Fakultas Ekonomi Dan

Bisnis Universitas Mataram

4
BAB II

TINJAUAN PUSTAKAN

2.1. Pengertian Pemasaran Pariwisata

Pemasaran Pariwisata merupakan suatu aktivitas organisasi atau individu,

baik yang berorientasi laba maupun nirlaba dalam upaya menciptakan,

mengkomunikasikan, menyampaikan dan menukarkan segala penawaran yang

memiliki nilai kepada pelanggan. Menurut (Yoety 1990:30) dalam bukunya

Tourism Marketing : Pemasaran Pariwisata (Tourism Marketing) adalah suatu

system dan koordinasi yang dilaksanakan sebagai suatu kebijakan bagi

perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang kepariwisataan, baik milik swasta

maupun pemerintah, dalam ruang lingkup local, regional, nasional dan

internasional untuk dapat mencapai kepuasan wisatawan dengan memperoleh

keuntungan yang wajar (Yoety 1990:30).

Pemasaran suau produk atau jasa merupakan hal yang penting guna untuk

menarik perhatian khalayak umum terhadap barang atau jasa yang

ditawarkan.Namun sebelum memulai untuk memulai kegiatan pemasaran

menjadi lebih berguna bagi instansi maupun bagi khalayak umum.

Menurut Kotler dan Keller (2009), konsep inti dari kegiatan pemasaran

meliputi kebutuhan, keinginan, dan permintaan.Kebutuhan adalah syarat hidup

dasar manusia. Semakin bertambah usia, semakin banyak pula kebutuhan yang

harus dipenuhi. Salah satu kebutuhan manusia yang sangat vital adalah udara,

makanan, air, pakaian dan tempat tinggal untuk dapat bertahan hidup. Orang juga

memiliki kebutuhan yang kuat akan rekreasi, pendidikan, dan hiburan.

5
Kebutuhan-kebutuhan ini akan menjadi keinginan ketika diarahkan keobjek

tertentu yang dapat memuaskan kebutuhan tersebut.

2.2. Pengertian Strategi

Adapun berbagi macam pengertian strategi menurut para ahli sebagai berikut :
1. Menurut Wright (1987:21)

Strategi merupakan suatu alat atau tindakan yang digunakan oleh

menajemen untuk mencapai kinerja yang konsisten dengan misi dan tujuan

organiasasi.

2. Menurut Stephanie K. Marrus (2001:251)

Strategi merupakan suatu proses penentuan rencana para pemimpin

puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai

penyusunan suatu cara serta upaya bagaimana agar tujuan tersebut tercapai.

3. Menurut Siagian (2001:231)

Strategi merupkan metode atau rencana yang dipilih untuk membawa

masa depan yang diharapkan, misalnya pencapaian tujuan dan solusi untuk

masalah.

4. Menurut Johnson and Scholes

Strategi merupakan arah serta ruang lingkup ssebuah organisasi dalam

jangka panjang yang mencapai keuntungan bagi organisasi melalui konfigurasi

sumber daya alam lingkungan yang menantang, agar memenuhi keperluan

pasar serta melengkapi harapan pemangku kepentingan.

2.3. Pengertian Pariwisata Budaya

Pariwisata budaya merupakan aktivitas yang memungkinkan wisatawan

untuk mengetahui dan memperoleh pengalaman tentang perbedaan cara hidup

6
orang lain, merefleksikan adat dan istiadatnya, tradisi religiusnya dan ide-ide

intelektual yang terkandung dalam warisan budaya yang belum dikenalnya

(Borley, 1996: 181). Sirtha (2001) mengemukakan motivasi pariwisata budaya,

antara lain: 1) mendorong pendayagunaan produksi daerah dan nasional; 2)

mempertahankan nilai-nilai budaya, norma, adat istiadat dan agama; 3)

berwawasan lingkungan hidup, baik lingkungan alam maupun lingkungan sosial

(Arismayanti, 2006).

Pengertian pariwisata budaya menurut Geriya (1995:103) adalah salah satu

jenis pariwisata yang mengandalkan potensi kebudayaan sebagai daya tarik yang

paling dominan serta sekaligus memberikan identitas bagi pengembangan

pariwisata tersebut. Dalam kegiatan pariwisata terdapat sepuluh elemen budaya

yang menjadi daya tarik wisata yakni:

1) kerajinan,

2) tradisi,

3) sejarah dari suatu tempat/daerah,

4) arsitektur,

5) makanan lokal/tradisional,

6) seni dan musik,

7) cara hidup suatu masyarakat,

8) agama,

9) bahasa,

10) pakaian lokal/tradisional (Shaw dan William, 1997).

Elemen budaya tersebut tampaknya sangat relevan dengan jenis

kepariwisataan yang dikembangkan di Bali, yaitu pariwisata budaya.

7
2.4. Pengertian Objek dan Daya Tarik Wisata
Objek dan Daya Tarik Wisata menurut UU RI No. 9 Tahun 190 tentang

kepariwisataan, dinyatakan bahwa objek dan daya Tarik wisata adalah segala

sesuatu yang menjadi sasaran wisata baik itu pembangunan objek dan daya Tarik

wisata, yang dilakukan dengan cara mengusahakan, mengelola dan membuat

objek-objek baru sebagai objek dan daya Tarik wisata. Dalam undang-undang

diatas yang termasuk objek dan daya Tarik wisata terdiri dari :

1. Objek dan Daya Tarik Wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, yang berwujud

keadaan alam serta flora dan fauna, seperti : pemandangan alam, panorama

indah, hutan rimba dengan tumbuhan hutan tropis seta binatang-binatang

langka.

2. Objek dan daya Tarik wisata hasil karya manusia yang berwujud museum,

peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni dan budaya, pertanian

(wisata agro), wisata tirta (air), wisata petualangan, taman rekreasi, pantai dan

tempat hiburan lainnya.

3. Sasaran wisata minat khusus, seperti : berburu, mendaki gunung, gua, industry

dan kerajinan, tempat perbelanjaan, sungai air deras, tempat-tempat ibadah,

tempat-tempat ziarah, dan lain-lain.

4. Pariwisata adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan wisata, termasuk

pengusahaan objek dan daya Tarik wisata serta usaha-usaha yang terkait

dibidang tersebut. Dengan demikian pariwisata meliputi semua kegiatan yang

berhubungan dengan perjalanan wisata.

8
2.5. Pengertian Kepariwisataan

Kepariwisataan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan

penyelenggaraan pariwisata Undang-undang Nomor 9, Tahun 1990artinya semua

kegiatan dan urusan yang ada kaitannya dengan perencanaan, pengaturan,

pengawasan pariwisata baik yang dilakukan oleh pemerintah, pihak wisata

maupun masyarakat. Hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata hendaknya

memenuhi syarat sapta pesona pariwisata yaitu :

1. Aman

Wisatawan akan senang berkunjung apabila merasa aman, maka dari itu

kita harus ciptakan, kondisikan, pelihara, dan memasyarakatkan situasi aman

agar terwujud rasa aman yang sesungguhnya dengan cara yang tidak

melanggar aturan, norma, nilai, adat dan budaya kita sebagai bangsa yang

besar dan beradab. Beberapa cara yang dilakukan untuk menciptakan rasa

aman, antara lain :

a. Kita semua harus sadar akan adanya keseimbangan antara hak dan

kewajiban.

b. Saling menghormati hak satu sama lain

a. Membangun sistem keamanan yang kuat.

b. Harus taat pada hukum

c. Memfungsikan semua alat penerangan lampu terutama pada malam hari.

d. Disiplin dalam melakukan segala sesuatu yang berhubungan dengan

orang lain.

e. Memberikan kepercayaan kepada orang lain sesuai dengan profesinya,

terutama terhadap petugas keamanan.

9
Beberapa manfaat yang dapat dirasakan dari rasa aman yaitu :

a. Tidak ada rasa takut untuk bepergian

b. Keinginan wisatawan untuk berkunjung lebih besar

c. Citra positif pariwisata tetap terjaga

d. Memberikan peluang pembangunan dan penyempurnaan fasilitas dan

system pelayanan jasa imformasi yang bermanfaat baik ditempattempat

obyek wisatamaupun di tempat lain.

2. Tertib

Kondisi yang tertib merupakan sesuatau yang sangat didambakan oleh

setiap orang termasuk wistawan.konsdisi tersebut tercermin dari suasana

yang teratur, rapi dan lancar serta menunjukkan disiplin yang tinggi dalam

semua segi kehidupan masyarakat, misalnya :

a. Lalu lintas tertib, teratur dan lancar, alat angkutan datang dan berangkat

tepat pada waktunya.

b. Tidak nampak orang yang berdesakan atau berebutan untukk

mendapatkan atau membeli sesuatu yang diperlukan.

c. Bangunan dan lingkungan ditata teratur dan rapi

d. Pelayanan dilakukan secara baikdan tetap

e. Informasi yang benar dan tidak membingungkan

3. Bersih

Bersih merupakan sesuatu kaeadaan/kondisi lingkungan yang menampilkan

suasana bebas dari kotoran sampah, limbah, penyakit dan pencemaran.

Wisatawan akan merasa betah dan nyaman bila berada ditempat-tempat yang

bersih dan sehat seperti :

10
a. Lingkungan yang bersih baik dirumah sendiri maupun ditempat-tempat

umum seperti di hotel, restoran, angkutan umum, tempat rekreasi, tempat

buang air kecil/besar, bersih dari sampah, kotoran, corat coret dan lain

sebagainya.

b. Sajian makanan dan minuman bersih dan sehat.

c. Penggunanan dan penyajian alat perlengkapanyang bersih seperti sendok,

piring, tempat tidur, alat olahraga dan lain sebagainya.

d. Pakaian dan penampilan petugas bersih, rapi dan tidak mengeluarkan bau

tidak sedap dan lain sebagainya.

4. Sejuk

Lingkungan serba hijau segar rapi memberi suasana atau keadaan sejuk,

nyaman dan tentram. Kesejukan yang dikehendakii tidak saja harus berada diluar

ruangan atau bangunan, akan tetapi juga didalam ruangan, misalnya ruangan

kerja/belajar, ruang makan , ruang tidur dan lain sebagainya. Untuk itu hendaklah

kita semua untuk :

a. Turut serta aktif memelihara kelestarian lingkungan dan hasil penghijauan

yang telah dilakukan masyarakat maupun pemerintah.

b. Berperan secara aktif untuk menganjurkan dan memelopori agar

masyarakat setempat melaksanakan kegiatan penghijauan dan memelihara

kebersihan, menanam berbagai tanaman di halaman rumah masing-masing

baik untuk hiasan maupun tanaman yang bermanfaat bagi rumah tangga,

melakukan penanaman pohon/tanaman rindang dii sepanjang jalan

dilingkungan masing-masing dihalaman sekolah dan lain sebagainya.

11
c. Membentuk perkumpulan yangtujuannya memelihara kelestarian

lingkungan.

d. Menghiasi ruang belajar/kerja, ruanag tamu, ruang tidur, dan tempat

lainnya dengan aneka tanaman penghias atau penyejuk.

e. Memprakarsai berbagai kegiatan dan upaya laiin yang terdapat membuat

lingkungan hidup kita menjadi sejuk, bersih, segar dan nyaman.

5. Indah

Keadaan atau suasana yang menampilkan lingkan yang menarik dan

sedap dipandang disebut indah. Indah dapat dilihat dari berbagai segi, seperti

dari segi tata warna, tata letak, tata ruang bentuk ataupun gaya dan gerak yang

serasi dan selaras, sehingga memberi kesan yang enak dan cantik untuk

dilihat. Indah yang selalu sejalan dengan bersih dan tertib serta tidak

terpisahkan dari lingkungan baik baik berupa ciptaan Tuhan Yang Maha Esa

maupun hasil karya manusia.Karena itu wajib memelihara lingkungan hidupp

agar lestari dann dapat dinikmatoi oleh umat manusia.

6. Ramah

Merupakan sikap positif dari seseorang yang memiliki etika moral dan

berpendidikan.Akan tetapi keramahandapat menjadi milik kita semua sebagai

warga masyarakat yang berbudaya dan memeliki adat istiadat.Ramah tidaklah

berarti bahwa kita harus kehilangan kepribadian kita ataupun tidak tegas

dalam menentukan sesuatu keputusan atau sikap. Ramah, merupakan watak

dan budaya bangsa Indonesia pada umumnya, yang selalu menghormati

tamunya dan dapat menjadi tuan rumah yang baik. Sikap ramah tamah ini

12
merupakan suatu daya tarik bagi wistawan, olah karena itu harus kita pelihara

terus.

7. Kenangan

Kenangan adalah kesan yang melekat dengan kuat pada ingatan dan persaan

seseorang yang disebabkan oleh pengalaman yang diprolehnya. Kengan dapat

berupa yang indah dan menyenangkan, akan tetapi dapat pulal yang tidak

menyenangkan. Kenangan yang ingin diwujudkan dalam ingatan dan persaan

wisatawan dari pengalaman berpariwisata di Indonesia, dengan sendirinya adalah

yang indah dan menyenangkan.

Kenangan yang indah ini dapat pula diciptakan dengan antara lain :

a. Akomodasi yang nyaman, bersih dan sehat, pelayanan yang cepat, tepat dan

ramah, suasana yang mencerminkan ciri khas daerah dalam bentuk dan gaya

bangunan serta dekorasinya.

b. Atraksi seni budaya daerah yang khas dan mempesona baik itu berupa seni

tari, seni suara dan berbagai macaam upacara.

c. Makanan dan minuman khas daerah yang lezat,dengan penampilan dan

penyajian yang menarik. Makanan dan minuman ini merupaka salah satu

daya tarik yang kuat dan dapat dijadikan jati diri (identitas daerah).

d. Cindera mata yang mungil yang mencerminkan ciri-ciri khas daerah bermutu

tinggi, mudah dibawa dan dengan harga yang terjangkau mempunyai arti

tersendiri dan dijadikan bukti atau kenangan dari kunjungan seseorang ke

suatu tempat/daerah/negara.

(www.kanalwisata.com) diposting pada tanggal 1 Mei 2016

13
Melaksanakan suatu perencanaan dengan baik tentu akan memberikan

manfaat sebesar-besarnya dan dapat pula memperkecil efek samping yang tidak

menguntungkan. Karena itu perencanaan dalam pengembangan dan promosi

pariwisata sebagai industry tidak lain adalah agar perkembangan pariwisata

sesuai dengan apa yang telah dirumuskan dan berhasil mencapai sasaran yang

hendak dicapai, baik itu ditinjau dari segi ekonomi, social budaya, dan

lingkungan hidup.

Sebagaimana ditetapkan dalam ketetapan MPR RI Nomor II/MPR/1993

tentang Garis-Garis Besar Haluan Negara (GBHN) antara lain ditetapkan bahwa

dalam rangka pengembangan kepariwisataan diarahkan menjadi sector andalan

yang mampu menggalakkan kegiatan ekonomi, upaya pengembangan objek dan

daya tarik wisata serta kegiatan promosi dan pemasarannya.(Mahzumi, 2006 : 27)

14
BAB III

GAMBARAN UMUM

3.1. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Metode penelitian dan pengumpulan data yang digunakan penulis

dalam menyelesaikan KaryaTulis Ilmiah ini melalui cara yaitu :

Menurut Sugiyono (2009:15), metode penelitian kualitatif adalah

penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menemukan,

menggambarkan, dan menjelaskan kualitas atau keistimewaan dari

pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur atau digambarkan

melalui pendekatan kuantitatif. penelitian kualitatif. Data diperoleh dengan

menggunakan metode observasi, yaitu dalam hal ini observasi partisipasi

ikut serta secara langsung dalam kegiatan kerja di perusahaan serta

mengamati secara langsung kegiatan kerja yang dilakukan oleh para staff

yang ada di Dinas Pariwisata Lombok Barat.

2. Analisa Data

a. Jenia Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data

primer dan data sekunder.

b. Data Primer

Data primer merupakan informasi yang dikumpulkan peneliti

langsung dari sumbernya lokasih praktek kerja lapangan Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung, yaitu

dari buku-buku, literatur, situs internet, dokumen yang ada

15
diperusahaan, penelitian terdahulu dapat berupa skripsi atau jurnal

ilmiah dan segala macam bacaan yang berhubungan dengan

permasalahan yang diteliti.

3. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi merupakan metode penelitian dimana peneliti melakukan

pengamatan secara langsung pada obyek penelitian.

b. Studi Pustaka

Studi pustaka merupakan metode pengumpulan data yang dilakukan

dengan membaca buku-buku, literatur, jurnal-jurnal referensi yang

berkaitan dengan penelitian ini dan penelitian terdahulu yang

berkaitan dengan penelitian yang sedang dilakukan.

3.2. Sejarah Singkat Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

Lombok Tengah

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah adalah

salah satu lembaga teknis atau Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang

membantu Kepala Daerah/Bupati dalam mengurusi pariwisata dan

kebudayaan.

Dalam menjalankan pungsiya Dinas Pariwisata dan Kebudayaan

Pedoman kepada Undang-Undang Nomer: 32 Tahun 2004 Tenta Pemerintah

Daerah dan Undang-Undang Nomer: 10 Tahun 2009 Tentang Kepariwisataan

yang memberikan keluasan kepada daerah untuk mandiri dan demokratis

terutama dalam menyelenggarakan rumah tangganya.

16
Pada awalnya urusan Pariwisata dan Kebudayaan di kelola oleh Pemerintah

Tk. II Lombok Tengah pada Bagian Kesejahteraan dan sosial dan sampai

akhirnya seiring berjalannya waktu keberadaan lembaga teknis ini semakin

memiliki peran yang penting dalam kontribusinya dalam memajukan

kesejahteraan rakyat maka pada tanggal 21 April 1995 terbentuk Dinas

Pariwisata Daerah (DIPARDA) atas dasar Peraturan Menparpostel Tahun

1994. Pada tanggal 04 Agustus 2008 di bentuk Dinas Pariwista dan

Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah sesui Peraturan Daerah Kabupaten

Lombok Tengah, Peraturan Bupati Lombok Tengah Nomor: 39 Tahun 2008

tentang tugas Pokok dan Fungsi Dinas Pariwisata dan kebudayaan Kabupaten

Lombok Tengah.

Visi dan Misi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah

Secara konseptual, pengembangan kepariwisataan di Kabupaten

Lombok Tengah tertuang dalam Visi dan Misi Kepariwisataan daerah.

Adapun Visi dan Misi tersebut adalah:

1. Visi

Visi Kepariwisataan Kabupaten Lombok Tengah sesuai Rencana

Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPARDA) adalah Terwujudnya

Kepariwisataan Lombok Tengah yang Berdaya Saing, Berkelanjutan,

Memiliki Posisi Strategis Nasional, Mampu Meningkatkan Pembangunan

Daerah dan Kesejahteraan Masyarakat.

Suksesi perwujudan Visi kepariwisataan Kabupaten Lombok Tengah

sangat bersndar pada tingkat pemahaman,kesepahaman, kepekaan, dan

komitmen dengan stakeholder dalam membangun kepariwisataan.

17
2. Misi

Selanjutnya Visi yang telah di tetapkan di jabarkan ke dalam Misi

kepariwisataan dan dimpelmentasikan dalam bentuk Program/Kegiatan.

Berikut ini jabaran Misi kepariwisataan, adalah.

1. Mengembangkan Industri Pariwisata yang efisien, berdaya saing,

bertanggung jawab terhadap lingkungan alam sosial budaya dan

mensejahterakan masyarakat.

2. Mengembangkan Destinasi Pariwisata yang berdaya saing,

berkelanjutan, mampu meningkatkan pembangun daerah, dan

mampu mensejahterakan masyarakat.

3. Mengembangkan Pemasaran Pariwisata yang unggul, effektif, dan

bertanggung jawab untuk meningkatkan kunjungan wisatawan

manca negara maupun nusantara.

4. Mengembangkan Klembagaan dan tat kelola pariwisata yang

mampu mendorong terwujudnya pembangunan industri pariwisata,

destinasi pariwisata, dan pemasaran pariwisata.

18
3.3. Struktur Organisasi

Sumber: Dinas Pariwisata Kabuapetn Lombok Tengah, 2020

19
Struktur organisasi Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten

LombokTengah adalah sebagai berikut:

1. Unsur Pimpinan Utama adalah Kepala Dinas

2. Kesektariatan, yang di pimpin oleh sekretaris, di bantu oleh 3

(tiga) orang Kasubbag yaitu :

a. Sub. Bagian Umum dan kepegawaian.

b. Sub. Bagian Perencanaan.

c. Sub. Bagian Keuangan.

3. Bidang Pengembangan SDM.

a. Seksi Pengembangan SDM Usaha Pariwisata.

b. Seksi Bimbingan dan Penyuluhan SDM.

c. Seksi Kerjasama dan Kemitraan.

4. Bidang Promosi dan Pemasaaran.

a. Seksi Promosi.

b. Seksi Pemaasaran.

c. Seksi Kerjasam.

5. Bidang Pengembangan Destinasi.

a. Seksi Obyek dan Daya Tarik Wisata Alam.

b. Seksi Obyek Daya Tarik Wisata Buatan.

c. Sekti Usaha Jasa Pariwisata.

6. Bidang Kebudayaan

a. Seksi Pengembangan Keragaman Budaya.

b. Seksi Pengembangan Nialai Tradisi Adat Istiadat.

20
3.4 Job Description

1) Kepalan Dinas

Tugas Pokok

- Memimpin, Merencanakan, Mengawasi, Mengendalikan, dan

Menkoordinasikan kegiatan Dinas dalam menyelenggarakan urusan

pemerintah yang menjadi kewenangan daerah di bidang Pariwisata dan

Kebudayaan.

Fungsi

1. Pengkordinasi penyusun rencana kerja tahunan, rencana kerja

anggaran/dokumen Pariwisata dan kebudayaan.

2. Penyelenggara pengaturan, pembina pengawasan, dan pengendalian

serta di bidang pariwisata dan kebudayaan.

3. Pelaksana kerja sama dengan pihak lain baik intansi pemerintah,

lembaga organisasi swadaya masyarakat atau swasta.

2) Sekretaris Dinas

Fungi

Memimpin, merencanakan, mengatur, mengawasi dan mengkoordinasikan

kegiatan bawahan dalam pelaksanaan dinas yang meliputi urusan

perencanaan, keungan, umum, dan kepegawaian.

1. Pengkorrdinasi penyusun laporan pelaksanaan tugas dinnas.

2. Peleksanaan pelayanan tekhnis administratif kepadaa seluruh

unit kerja lingkup dinas.

21
3. Perumusan dan penjabaran kebbijakan tekhnis penyelenggaraan

administrasi umum, perencanaan, keungan, dan kepegawaian

kepegawaian.

3) Bidang Kebudayaan

Melaksanakan sebagian tugs Dinas Pariwisata dan Kebudaayaan dalam

menyusun kebijaan, plaksanaan, dan pembinaan tehnis penyelenggaraan

bidang kebudayaan.

Fungsi

1. Pelaksana keordinasi, informasi, dan singkronisasi, dan prangkat

kerja daerah intansi terkait dalam rangka pelaksanaan

program/kegiatan di bidang kebudayaan.

2. Pengkoordinasian pengumpulan pengelola dan analisa data di bidang

kebudayan sebagai bahan penyusun rencandan evaluasi pelaksanaan

program kegiatan.

3. Pelaaksanaan keordinasi dengan instansi/lembaga terkait

memberikan penghargaan kepada budayawan dan seniman yang

telah berjasa membina budaya daaerah serta penghargaan kepada

tokoh yangn berjasa terhadap pengembangan dan pengkayaan

sejarah dan purbakala.

4. Pelaksanaan fasilitas bantuan kepada kelompok/sanggar seni budaya

alam rangka kebudayaan sesui.

22
4) Bidang Pengembangan Pariwisata

Melaksnakan sebagian tugas Dinaass Pariwisaata dan Kebudayaan dalam

penyusunan kebijakan, plaksanaa, dan pembinaan tekhnis penyelenggaraan

pengembangan pariiwisata.

Fungsi

1. Pengkajian dan pemberian pertimbangan tekhnis terhadap masalah

dan peluang inventasi dalam rangka pembinaan, pengembangan, dan

pembangunan objek wisata daerah.

2. Pelaksan fasilitas bantuan ddan pengembangan untuk pemeliharaan

objek dan daya tarik wisata.

5) Bidang Sumber Daya

Melaksnakan sebagian tugas Dinaass Pariwisaata dan Kebudayaan dalam

penyusunan kebijakan, plaksanaa, dan pembinaan tekhnis terhadap

program/kegiatan pelestarian, pengembangan sumber daya, dan

penyelenggara bimbingan penyuluhan.

1. Penyelenggaraan pengaturan, pembinaan, pengawasan, dan

pengendalian serta bimbingan tekhnis.

2. Pengkoordinasi, pengawasan, dan pengendalian pelaksanaan

program/kegiatan pelestarian dan pengembangan sumber daya serta

bimbingan penyuluhan.

3. Pengkoordinasikan pengumpulan, pengolahan, dan analisa data

sumber daya sebagai bahan penyusunn pelaksanaan dan evaluasi

program/kegiatan.

23
6) Bidang Pemasaran

Melaksnakan sebagian tugas Dinaass Pariwisaata dan Kebudayaan dalam

penyusunan kebijakan, plaksanaa, dan pembinaan tekhnis penyelenggaraan

pariwisata dan kebudayaan.

1. Pengkoordinasian pelaksanaan dan pembimbingan tekhnis

pemasaran pariwisata dan budaya.

2. Kajian atau pemberian pemasaran dan pengembangan pariwisata

daerah.

3. Mengelola dan monitoring tempat wisata agar dapat melaksanakan

program/kegiatan.

3.5 Job Spesification

Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) da;am jabatan struktural

antara lain di maksudkan untuk membina karir PNS dalam jabatan struktural

dan kpangkatan sesui dengan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan

perundangan yang berlaku, dan syarat-syarat untuk memegang jabataan pada

DinasPariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah menurut eselon

dan jenjang paangkat jabatan struktural sesuai PP Nomer 13 Tahun 2002

adalah sebagai berikut :

Eselon II.b : Kepala Dinas

 Diklat Pimpinan TK. II

 Bertanggung Jawab

 Pangkat IV/b

24
Eselon III.a : Sekretaris

 Diklat Pimpinan TK. III

 Pangkat IV/a

Eselon III.b : Kepala Bidang

 Diklat Pimpinan TK. III

 Pangkat III/d

Eselon IV.a : Kepala Sub Bagian/Kepala Seksi

 Diklat Pimpinan TK. IV

 Pangkat III/c

3.6 Hubungan Antar Bagian

Dalam sebuah perusahaan, dalam membina hubungan antar bagian

sangatlah di butuhkan karena dengan saling berhubungan adalah salah satu hal

yang sangat penting untuk di terapkan di dalam sebuah organisasi untuk mencapai

suatu tujuan perusahaan. Adapun hubungan kerja Dinas Pariwisaata dan

Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah seperti di bawah ini.

Berikut dapat dilihat hubungan antar bagian di Dispar Loteng sebagai


berikut:

Tabel 1 contoh hubungan antar bagian


No Hubungan Antar Bagian Hubungan Tugas
1 Kadis/Sekretaris dengan Instruksi
Kabid/Kasubag
2 Sekretaris dengan Kabid Kordinasi
3 Kasi/Kasubag dengan Kordinasi
Sekretaris/Kabid

25
4 Kasubag/kasi dengan Kasubag/Seksi Konsultasi
Adapun penjelasan tabel hubungan antar bagian adalah sebagai berikut:

1. Kepala Dinas dengan Sekretaris/Kabid: Kepala Dinas memberikan

intruksi dan petunjuk/aturan dan pengawasan di dalam

melaksanakan tugas atau kegiatan pemerintahan kepada

Sekretaris/Kabid.

2. Sekretaris dengan Kabid: Sekretaris dengan Kabid saling

berkoordinasi dalam melaksanakan tugas.

3. Kasi/Kasubag dengan Sekretaris/Kabid: Saling berkoordinasi

dalam melaksanakan tugas/kegiatan.

4. Kasubag/Kasi/Sekretaris dengan Kepala Dinas: Kasubag/Kasi dan

Sekretaris berkonsultasi kepada Kepala Dinas terhadap semua

tugas yang di laksanakan.

Hubungan Kerjasama antar bagian yaitu:

1. Pengawasan

Pengawasan berupa bimbingan, petunjuk, pengarahan yang di

lakukan oleh pejabat atau atasan.

2. Mengawasi Bawahan

Kewajiban megawasi yang berupa bimbingan, petunjuk, pengarahan

dari pemegang jabatan yang lebih atas.

3. Kerjasama

Kerjasama yaitu kerjasama yang perlu dilakukan dengan pejabat

lain secara horizontal dalam melaksanakan tugas jabatan yang

bersangkutan.

26
BAB IV
PEMBAHASAN

4.1. Bayangan Umum tentang Strategi

Peranan strategi dalam memajukan pariwisata tentu sekali sangat penting

dilakukan karena dengan adanya strategi maka kebijakan-kebijakan yang ada di

suatu daerah tujuan wisata akan maupun odtw berjalan dengan lancar. Seperti

halnya Dispar Loteng dalam upaya memajukan pariwisata berbasis budaya atau

(Culture Tourism). Dalam kegiatannya dispar loteng dalam memajukan pariwisata

berbasis budaya dapat diterapkan dibeberapa tempat objek wisata seperti:

Berikut contoh daerah tujuan wisata yang berbasis budaya (Culture Tourism)

yang berada di Lombok tengah seperti:

1. Desa Sade

Desa Sade yakni Desa Tradisional Sasak (suku asli Pulau Lombok) atau

sebuah perkampungan suku Sasak asli yang masih mempertahankan dan

menjaga keaslian kebudayaan Sasak lama, sejak zaman pemerintahan

Kerajaan Pejanggik di Praya, Kabupaten Lombok Tengah sampai sekarang.

Desa Sade ini berada di Kecamatan Pujut, yang terletak di wilayah bagian

selatan Kabupaten Lombok Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Barat.

Masyarakat yang tinggal di Desa Sade Lombok ini merupakan suku

Sasak asli Lombok, dengan sistim sosial dan kehidupan keseharian mereka

yang masih sangat kental dan memegang teguh adat tradisi Sasak tempo dulu.

Bahkan arsitektur rumah adat khas Sasak juga masih bisa Anda jumpai berdiri

kokoh dan terawat dengan baik di tempat ini.

27
Bangunan tradisional Sasak yang bisa Anda temui di perkampungan

Desa Sade Lombok ini, terdiri dari dua jenis yang disebut dengan Bale Tani

dan Lumbung. Bale Tani adalah bangunan yang dipergunakan sebagai tempat

tinggal, dan Lumbung adalah bangunan yang biasa digunakan sebagai tempat

Keunikan yang dimiliki Desa sade ini menjadikan ia sebagai desa yang

berbeda dengan desa pada umumnya di Lombok, sebut saja rumah adat yang

ada di desa ini, diantaranya memiliki ruangan dengan bagian-bagian tertentu.

Ruangan tersebut di Desa Sade disebut “Bale”, antara Bale Dalam dan Bale

Luar ini dipisahkan dengan pintu geser dan anak tangga.

Di dalam ruangan Bale Dalam ini, terdapat dua buah tungku yang

menyatu dengan lantai terbuat dari tanah liat yang digunakan untuk memasak.

Masyarakat di perkampungan Desa Sade Lombok ini biasanya memasak

dengan menggunakan kayu sebagai bahan bakarnya. Bale Dalam ini tidak 6

memiliki jendela dan hanya memiliki satu buah pintu sebagai jalan untuk

keluar-masuk yang hanya terletak di bagian depan Bale.

Selain Bale Tani dan Lumbung, masih ada lagi bangunan yang menjadi

bangunan khas Sasak. Bangunan ini sering disebut dengan Berugak. Berugak

adalah sebuah bangunan panggung berbentuk segi empat yang tidak memiliki

dinding, tiangnya terbuat dari bambu beratapkan alang-alang, dan disangga

oleh empat tiang (sekepat), atau enam tiang (sekenem). Berugak berfungsi

sebagai tempat untuk menerima tamu, dan juga biasa digunakan sebagai

tempat untuk berkumpul, berbincang – bincang serta bersantai selepas bekerja

atau sebagai tempat pertemuan internal keluarga. Biasanya Berugak terdapat

di depan samping kiri atau samping kanan Bale Tani, biasanya wisatawan

28
mengunjungi 3 tempat ini dengan bersamaan dalam sebuah paket wisata

lombok yang disebut paket sasak tour. Desa Sade merupakan tempat wisata

budaya peminat banyak kunjungi hingga saat ini.

2. Desa Ende

Selain desa Sade, ada juga desa lain yaitu desa Ende yang rumah yang

dibangun dengan bahan tanah liat dicampur kotoran kerbau menjadi

pemandangan di sebuah dusun di Desa Rambitan, Kecamatan Pujut,

Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat. Dusun Ende namanya,

sebuah dusun yang merupakan tempat tinggal Suku Sasak, suku asli

masyarakat Pulau Lombok. Ende merupakan dusun yang masih bersifat

tradisional. Penduduk dusun ini menjalani aktivitas sehari-hari dengan

memegang teguh tradisi yang masih mengakar dari para leluhurnya.

Memulai perjalanan dari Kota Mataram, menempuh jarak 40 km atau 60

menit waktu tempuh, Anda akan disambut hangat oleh masyarakat Dusun

Ende. Tidak sulit menemukan dusun yang letaknya di sebelah kanan jalan

ini. Jika Anda kebetulan sedang menuju Pantai Kuta dari Mataram, ada

sebuah papan informasi yang bertuliskan “Welcome to Sasak Village”.

Papan ini menjadi panduan sekaligus undangan bagi Anda untuk sejenak

singgah melihat dusun yang masih tradisional ini. Memiliki luas sekitar 1

hektare, mengitari Dusun Ende tidak memakan waktu yang lama. Melihat

rumah yang beratapkan alang-alang yang menjadi ciri Suku Sasak tentu

menjadi pemandangan yang menarik. Atap rumah yang dibuat miring

memang disengaja agar para tamu yang mengunjungi rumah harus

menundukkan kepala sebagai penghormatan kepada sang pemilik rumah.

29
Ada tradisi unik yang dimiliki Suku Sasak, yaitu kawin lari. Dalam tradisi

ini, pihak pria membawa lari wanita yang disukainya. Ini dilakukan tanpa

diketahui oleh orangtua si wanita. Pelarian yang dilakukan biasanya

berlangsung selama 3 hari. Setelah itu, orangtua wanita akan menebus untuk

membicarakan kelanjutan hubungan ke jenjang yang lebih serius.

Pernikahan di Dusun Ende biasanya dilakukan di seputar lingkungan dusun.

Perkawinan antarsepupu atau saudara masih sering terjadi. Jika ada

seseorang yang ingin menikah dengan pihak luar dusun, orang tersebut

diharuskan membayar denda yang nilainya cukup besar untuk kalangan

masyarakat dusun.

4.2. Strategi Dalam Memajukan Pariwisata Budaya

Strategi memajukan pariwsata budaya merupakan strategi yang mendukung

kearifan lokal yang ada pada masyarakat ittu sendiri sehingga dapat selalu di

apresiasi oleh penduduk sekitar dan wisatawan yang berkunjung. Dinas

pariwisata dan pihak yang terkait sebagai sarana fasilitator dalam mendukung

keberhasilan dalam memajukan pariwisata budaya yang ada.

Upaya pengembangan industri pariwisata khusunya pariwisata budaya

terutama dalam menghadapi otonomi daerah berkaitan erat dengan berbagai

strategi. Oleh karena itu perlu dipahami strategi berperan dalam pengembangan

industh pariwisata khususnya di daerah-daerah seperti yang Dilakuakn Dinas

Pariwisata Lombok Tengah dalam memajukkan Pariwisata Budaya antara lain:

1. Kualitas Sumber Daya Manusia

Salah satu kunci sukses pariwisata di Indonesia adalah human resources

development diberbagai subsistem pariwisata tersebut. Ini menunjukkan

30
bahwa somber daya manusia yang berkualitas memegang peranan yang

sangat penting dalam pengembangan industri pariwisata terutama ketika

pemerintah Indonesia mulai menerapkan kebijakan otonomi daerah.

Profesionalisme sumber daya manusia Indonesia merupakan suatu tuntutan

dalam menghadapi persaingan global dimana sumber daya manusia yang

dibutuhkan adalah somber daya manusia yang berkualitas, mempunyai

gagasan, inovasi dan etos kerja profesional.Tentu tidak mudah untuk

memperoleh tenaga-tenaga profesional di bidang pariwisata paling tidak

harus ada upaya-upaya untuk meningkatkan keahlian dan ketrampilan

tenaga kepariwisataan, sehingga pada akhirnya peningkatan kualitas

sumber daya manusia terutama di daerah- daerah tujuan wisata

berpengaruh positif pada perkembangan industri pariwisata daerah.

2. Promosi Kepariwisataan

Upaya-upaya pengenalan potensi-potensi budaya dan alam di

daerah-daerah Indonesia salah satunya wisata budaya di Lombok Tengah

dilakukan dengan jalan melakukan promosi kepariwisataan. Oleh

karenanya promosi kepariwisataan merupakan suatu strategi yang harus

dilakukan secara berkesinambungan baik di tingkat internasional

maupun regional. Sehubungan dengan kebijakan pemerintah Indonesia

mengenai penyelenggaraan otonomi daerah, maka masing-masing

daerah diharapkan mampu menarik pars wisatawan baik mancanegara

maupun domestik untuk berkunjung ke daerah tujuan wisata yang ada di

Indonesia dengan jalan semakin meningkatkan promosi

kepariwisataannya. Merosotnya jumlah wisatawan di daerah-daerah

31
tujuan wisam selama ini merupakan bukti bahwa situasi dan 10 kondisi

politik suatu negara berdampak pada terganggunya seluruh kegiatan

kepariwisataan. Prospek industri pariwisata di tahun 2000 ini tergantung

pada banyak faktor. Dalam hal ini aspek promosi merupakan salah faktor

penentu pengembangan potensi pariwisata khususnya di daerah-daerah

Indonesia, sehingga dapat dikatakan bahwa promosi memainkan peran

kunci dalam kinerja masa mendatang industri pariwisata Indonesia.

3. Sarana dan Prasarana

Kepariwisataan Motivasi yang mendorong orang untuk

mengadakan perjalanan akan menimbulkan permintaan-permintaan yang

sama mengenai prasarana dan sarana kepariwisataan seperti jaringan

telekomunikasi, akomodasi dan lain sebagainya. Dalam hal ini kesiapan

sarana dan.prasarana kepariwisataan merupakan salah satu faktor

penentu berhasilnya pengembangan industri pariwisata daerah. Terlebih

ketika program otonomi telah diterapkan, maka masing-masing daerah

dituntut untuk lebih memberikan perhatiannya pada penyediaan sarana

prasarana kepariwisataan yang memadai dan paling tidak sesuai dengan

standar intemasional.

Pengusahaan obyek dan daya tarik wisata meliputi kegiatan

membangun dan mengelola obyek dan daya tarik wisata beserta

prasarana dan sarana yang diperlukan.Dengan demikian perlu adanya

pembangunan dan pengelolaan sarana prasarana di daerah-daerah tujuan

wisata untuk mendukung penyelenggaraan pariwisata. Sarana prasarana

tempat merupakan unsur pokok dalam mata rantai kegiatan industri

32
pariwisata. Apabila pembenahan dan pengelolaan sarana prasarana

kepariwisataan ditelantarkan akan berakibat pada tidak tercapainya

dampak positif industri pariwisata dalam peningkatan PAD, penciptaan

lapangan kerja dan sebagai pendorong pembangunan daerah.

Tujuan pengembangan industri pariwisata daerah dapat tercapai

apabila ketiga strategi tersebut dilaksanakan secara terpadu dan

berkesinambungan. Hanya saja perlu disadari bahwa pengembangan

pariwisata sebagai industri memerlukan biaya yang tidak sedikit.

Terlebih dengan mulai diterapkannya otonomi daerah, maka pola

perencanaan yang terpadu mutlak diperlukan sebelum mulai dengan

pengembangan industri pariwisata.

Pada dasamya, perencanaan bermaksud memberi batasan tentang

tujuan yang hendak dicapai dan menentukan cara mencapai tujuan yang

dimaksudkan Dengan demikian pengembangan industri pariwisata suatu

daerah perlu mempertimbangkan segala macam aspek. Ini disebabkan

industri pariwisata merupakan industri jasa yang tidak dapat berdiri

sendiri, akan tetapi selalu berkaitan baik secara langsung maupun tidak

langsung dengan berbagai sektor lain. Jadi maju mundumya industri

pariwisata tidak hanya tergantung pada sektor pariwisata saja.

Selain ketiga strategi diatas, adapun program dan upaya serta

langkah-langkah yang dilaksanakan oleh Dinas Pariwisata Kabupaten

Lombok Tengah adalah sebagai berikut :

33
1. Jangka Pendek

Bekerjasama dengan Desa Wisata Berbasis Budaya

Dalam memajukan pariwisata budaya tidak cukup dengan

SDM pada dinas pariwsata, diperlukanya kerja sama dalam hal

pengeloaan antar masyarakat desa wisata budaya tersebut guna

untuk mengoptimalkan rencana yang telah di susun oleh

pemerintah daerah.

2. Jangka Menengah

Membentuk Kelompok Sadar Wisata

Dalam hal memajukan pariwisata berbasis budaya diperlukannya

untuk membentuk suatu kelompok guna untuk menciptakan

kerharmonisan antara masyakat sekitar dengan desa wisata budaya

yang di lestarikan.

3. Jangka Panjang

Pagelaran Festival Budaya

Dinas pariwisata lombok tengah memiliki pagelaran festival

tahunan yang diselanggarakan di kawasan KEK. (Kawasan Ekonomi

Khusus) Mandalika pemerintah daerah bekerja sama dengan pihak

PT. ITDC. (Indonesian Tourism Development Corporation) dalam

memajukan kepariwisataan berbasis budaya dengan nuansa

modernisasi, hampir seluruh kegiatan acara yang di selanggarakan

selalu mengutamakan kearifan lokal.

34
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan uraian diatas dan penelitian yang dilakukan selama mengikuti

Praktek Kerja Lapangan (PKL) pada Dinas Pariwisata Lombok Tengah maka

dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut:

1. Dalam memajukan pariwisata budaya maka langkah awal yang di ambil

adalah dengan melakukan kerjasama team dengan desa wisata budaya.

2. Membuat suatu pengelola wisata yang biasa di sebut juga pokdarwis atau
kelompok sadar wisata yang akan berperan dalam kemajuan desa wisata
tersenbut.

3. Melakukan kegiatan atau event budaya yang bertujuan untuk menunjukan


kearifan local masyarakat desa wisata.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan sebagai masukan dan acuan bagi

pihak instansi :

Instansi harus tetap mempertahankan strategi memajukan pariwisata

budaya guna mempertahankan kearifal lokal diwilayah tersebut dan agar

kepariwisataan yang berbasis budaya ini bisa dikenal diseluruh Indonesia maupun

mancanegara.

35
DAFTAR PUSTAKA

Buku Diklat Teknis Tingkat Dasar Bidang Pariwisata ; 2019 )

Depdikbud, 1993.Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta;Balai Pustaka

Gamal Suwantoro, 2004, Dasar-Dasar Pariwisata, Yogyakarta : Andi.

Madura, Jeff. 2007. Pengantar Bisnis 1, Edisi Ke-4. Jakarta: Salemba Empat.

Mahzumi, W. 2006. Pengaruh Pendidikan Kesehatan terhadap Angka Kecacingan


dalam Program Pemberian Obat Cacing Anak Usia Sekolah. (Tesis).
Universitas Gajah Mada, Yogyakarta

Marrus, Stephanie K. 2001. Strategic Management In Action. PT. Gramedia


Pustaka Utama, Jakarta

Pariwisata NTB (www.ntbprov.go.id) diposting pada 1 Juli 2019.

Prof. Dr. Salah Wahab, Ph. D ;Manajemen Kepariwisataan ( 1996 : 189 )

Restra Dinas Pariwisata Kabupaten Lombok Tengah Tahun, 2017

Siagian, Sondang P. 2001. Peranan Staf dan Manajemen. Penerbit CV. Gunung
Agung. Jakarta.

Unsur Sapta Pesona (www.kanalwisata.com) diposting pada tanggal 1 Mei 2016

Wright. 1987. An Examination of Effect of Experience and Task Complexcity on


Audit judgment. Journal of The Accounting Review. LXII (1) : 1-13.

Yoeti, Okta A. 1986. Pengantar Ilmu Pariwisata. Bandung, Angkasa.

Yoeti.Pengertian Pemasaran Pariwisata( 1990 : 30 )

36
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 :Obyek wisata Pantai Kuta Lombok Tengah

Gambar 2 : Obyek wisata Air terjun Benang Kelambu Lombok Tengah

37
Gambar 3 : Obyek wisata Desa Sade Lombok Tengah

38
DAFTAR PETA

1. Peta Provinsi Nusa Tenggara Barat

2. Peta Pulau Lombok

39
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Bentuk Kantor Dispar Loteng

40
Lampiran 2 kegiatan Karnaval Dalam Rangka Menyambut Pestival Bau

Nyale Tahun 2020

41

Anda mungkin juga menyukai