Konsep Dasar Finite Element Method
Konsep Dasar Finite Element Method
Konsep Dasar Finite Element Method
Untuk saat ini, yang perlu kita fahami lebih dahulu adalah gambaran besar cara kerja
FEM.
1. Membuat dan menentukan daerah yang akan diselesaikan menggunakan elemen hingga,
kemudian menguraikan masalah menjadi nodal-nodal dan elemen-elemen.
2. Mengasumsikan bentuk fungsi untuk menggambarkan sifat fisik dari sebuah elemen, yang
merupakan pendekatan fungsi kontinyu yang diasumsikan untuk menggambarkan solusi dari
sebuah elemen.
Solution Phase
Memecahkan satu set persamaan aljabar linier atau non linier secara cepat untuk mendapatkan
hasil nodal seperti nilai perpindahan pada nodal-nodal yang berbeda atau nilai temperatur
pada nodal-nodal yang berbeda dalam masalah perpindahan panas
Postprocesssing Phase
Pada sesi ini kita akan mendapatkan informasi penting lainnya. Seperti nilai tegangan (stress)
dalam analisa statik, distribusi kecepatan meknika fluida, distribusi temperatur dan lain-lain.
Finite Element Method (Metode Elemen Hingga) atau biasa disebut FEM adalah suatu
teknik numerik untuk menemukan solusi perkiraan persamaan diferensial parsial (PDP) serta
persamaan integral. Pendekatan solusi didasarkan baik pada menghilangkan persamaan
diferensial sepenuhnya (masalah steady state), atau rendering PDE ke sistem mendekati
persamaan diferensial biasa, yang kemudian diintegrasikan secara numerik menggunakan
teknik standar seperti metode Euler, Runge-Kutta, dll. (id.wikipedia).
Bisa juga diartikan sebagai sebuah metode untuk menyelesaikan sebuah persamaan
dengan perkiraan kuantitas yang kontinu sebagai satu set jumlah pada titik-titik diskrit, sering
secara teratur spasi ke dalam apa yang disebut grid atau mesh. Karena metode elemen hingga
dapat disesuaikan dengan kompleksitas permasalahan besar dan geometri biasa, mereka
adalah alat yang sangat kuat dalam pemecahan masalah penting dalam transfer panas,
mekanika fluida, dan sistem mekanis. Selain itu, ketersediaan komputer cepat dan murah
memungkinkan masalah yang sulit dipecahkan dengan menggunakan metode analitik atau
mekanis harus dipecahkan secara langsung dengan menggunakan metode elemen.
Pembahasan
Finite Element Method pada awalnya merupakan kebutuhan untuk memecahkan
permasalahan elastisitas yang kompleks dan masalah analisis struktural di dalam sipil dan
aeronautical engineering. Usianya lebih dari 40 tahun, dan hingga kini masih tetap dipakai,
bahkan makin disukai. Metode ini berusaha memecahkan partial differential equations dan
persamaan integrasi lainnya yang dihasilkan dari hasil diskritisasi benda kontinum. Meski berupa
pendekatan, metode ini dikenal cukup ampuh memecahkan struktur-struktur yang kompleks
dalam analisis mekanika benda padat (solid mechanics) dan perpindahan panas (heat transfer).
Biasanya matematikawan mencari closed-form solution untuk suatu kasus fisika, dan karena
mentok mereka lalu memanfaatkan metode numerik ini untuk memecahkan kasusnya.
Saat ini, banyak sekali software FEM berkeliaran dengan berbagai mutu dan kemudahan.
Software ini biasanya sangat ramah-sama-pengguna (user-friendly) tapi tidak dompet-friendly
(mahal). Contoh dari software ini adalah MSC.NASTRAN, ABAQUS, ANSYS, LSDYNA, dan
lainnya. Pengguna software FEM kemudian terbiasa melihat GUI (graphic user interface) di
mana suatu benda didiskritisasi menjadi sekian puluh bahkan ribu elemen. Istilah baru kemudian
muncul yaitu Finite Element Modeling, karena pengguna hanya memodelkan fisik suatu benda
dengan elemen-elemen kecil, mendefinisikan sifat-sifat material, memberikan kondisi batas dan
pembebanan, menjalankan software. Ini yg dinamakan pre-processing. Fase post-processing
biasanya lebih sulit karena pengguna diharapkan bisa menginterpretasi hasil, menganalisis angka
dan fisik yang dihasilkan dan melakukan trouble-shooting jika hasilnya kurang memuaskan. Ada
yg bilang FEM software ini G-I-G-O alias garbage-in-garbage-out. Dan ini benar! Apa saja yg
kita masukkan ke dalam software tentu akan menghasilkan sesuatu, entah itu berupa angka atau
berupa error message. Kalau memasukan sampah ya keluarnya juga sampah (begitu arti
literalnya). Untuk mengatasi ini, pengguna diharapkan sudah memahami formulasi, jenis elemen,
kelebihan dan kelemahan suatu metode sebelum menggunakan FEM software.
Finite Element Analysis dibangun sebagai metode numeric untuk analisa tegangan, tapi
sekarang pemakainanya telah meluas sebagai metode yang umum untuk banyak permasalahan
engineering kompleks dan ilmu-ilmu fisika. Mengandung banyak perhitungan, pertumbuhannya
berhubungan dekat dengan pengembangan teknologi komputer.
Finitie Element adalah salah satu dari metode numerik yang memanfaatkan operasi matrix
untuk menyelesaikan masalah-masalah fisik. Metode lain yang adalah metode analitik, yang
untuk melakukannya diperlukan suatu persamaan matematik yang merupakan model dari perilaku
fisik. Semakin rumit perilaku fisiknya (karena kerumitan bentuk geometri, banyaknya interaksi
beban, constrain, sifat material, dll) maka semakin sulit atau bahkan mustahil di bangun suatu
model matematik yang bisa mewakili permasalahan tersebut. Alternatif metodenya adalah dengan
cara membagi kasus tadi menjadi bagian-bagian kecil yang sederhana yang mana pada bagian
kecil tersebut kita bisa membangun model matematik dengan lebih sederhana. Kemudian
interaksi antar bagian kecil tersbut ditentukan berdasarkan fenomena fisik yang akan
diselesaikan. Metode ini dikenal sebagi metode elemen hingga, karena kita membagi
permasalahan menjadi sejumlah elemen tertentu (finite) untuk mewakili permasalah yang
sebenarnya jumlah elemennya adalah tidak berhingga (kontinum).
Secara umum ada beberapa jenis metode didalam Finite Elemen Method (FEM) yang bisa
digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang ada di dalam dunia teknik. Perluasan dari
metode finite elemen tersebut memang banyak macamnya. Berikut beberapa perluasan dari
Finite Elemen Method (FEM).
1. hp-FEM
hp- FEM adalah versi umum dari metode elemen hingga (FEM), sebuah numerik
metode untuk memecahkan persamaan diferensial parsial berdasarkan perkiraan piecewise-
polinomial menggunakan unsur-unsur variabel ukuran (h) dan derajat polinomial (p).
3. Spectral method
Metode spektral adalah sebuah teknik yang digunakan dalam matematika terapan dan
komputasi ilmiah tertentu untuk menyelesaikan secara numerik dengan menggunakan
persamaan diferensial parsial (PDEs),dan sering juga melibatkan penggunaan Fast Fourier
Transform. Metode spectral memiliki tingkat error yang sangat baik yang disebut dengan
“exponential convergen” sehingga membuat metode ini menjadi yang tercepat.
4. Meshfree methods
Metode meshfree merupakan kelas tertentu dari numerical simulation algorithms
untuk mensimulasikan fenomena-fenomena yang berupa fisik. Simulasi algoritma tradisional
mengandalkan pada grid atau mesh sedangkan metode meshfree menggunakan pendekatan
simulasi geometri dalam peghitungannya. Hal ini menjadi salah satu kelebihan dari metode
meshfree dibanding dengan metode konvensional.
c. Metode elemen diskrit adalah Sebuah metode elemen diskrit (DEM), juga disebut
metode elemen yang berbeda adalah salah satu dari metode numerik untuk
komputasi gerak dan efek dari sejumlah besar partikel kecil. Meskipun DEM
adalah sangat erat kaitannya dengan dinamika molekul, metode ini umumnya
dibedakan oleh dimasukkannya rotasi derajat-of-kebebasan serta kontak stateful
dan geometri seringkali rumit (termasuk polyhedra). Dengan kemajuan dalam daya
komputasi dan algoritma numerik untuk menyortir tetangga terdekat, telah menjadi
mungkin untuk numerik mensimulasikan jutaan partikel pada prosesor tunggal.
Hari DEM menjadi diterima secara luas sebagai metode yang efektif untuk
menangani masalah teknik dalam bahan granular dan terputus-putus, terutama di
aliran granular, mekanik bubuk, dan mekanika batuan. Metode elemen diskrit
relatif komputasi intensif, yang membatasi baik panjang simulasi atau jumlah
partikel. Beberapa kode DEM, seperti halnya molekul kode dinamika, mengambil
keuntungan dari kemampuan pemrosesan paralel (dibagi atau didistribusikan
sistem) untuk meningkatkan jumlah partikel atau panjang simulasi. Sebuah
alternatif untuk mengobati semua partikel terpisah adalah rata-rata fisika di banyak
partikel dan dengan demikian memperlakukan materi sebagai sebuah kontinum.
Dalam kasus perilaku granular padat-seperti dalam mekanika tanah, pendekatan
kontinum biasanya memperlakukan materi sebagai elastis atau elasto-plastik dan
model dengan metode elemen hingga atau metode bebas mesh. Dalam kasus
seperti cairan atau gas-seperti aliran granular, pendekatan kontinum dapat
mengobati materi sebagai cairan dan menggunakan komputasi dinamika fluida.
Kelemahan homogenisasi fisika skala granular, bagaimanapun, terdokumentasi
dengan baik dan harus dipertimbangkan secara hati-hati sebelum mencoba untuk
menggunakan pendekatan kontinum.
d. Combined finite and discrete method
ia kertas menyajikan kombinasi metode diskrit elemen (DEM) dan metode elemen hingga
(FEM) untuk analisis dinamis masalah geomekanika. model gabungan dapat menggunakan
bola (atau silinder dalam 2D) elemen kaku dan elemen hingga dalam diskritisasi dari
berbagai bagian dari sistem. The FEM adalah alat yang cocok untuk model bahan tanah /
batuan sedangkan FEM dalam banyak kasus bisa menjadi pilihan yang lebih baik untuk
model bagian lain dari sistem dipertimbangkan. Sebuah contoh dapat menjadi idealisasi
pemotongan batu dengan alat diskretisasi dengan elemen terbatas dan batu atau tanah sampel
dimodelkan dengan elemen diskrit. The FEM disajikan dalam makalah yang memungkinkan
deformasi elasto-plastik besar di daerah padat. masalah seperti ini membutuhkan penggunaan
stabil FEM untuk menangani kendala inkompresibilitas untuk menghilangkan penguncian
cacat volumetrik, terutama ketika menggunakan elemen segitiga dan tetrahedra dengan
pesanan interpolasi yang sama untuk perpindahan dan variabel tekanan. Di koran stabilisasi
berdasarkan kalkulus terbatas pendekatan (FIC) yang digunakan. Kedua algoritma teoritis
DEM dan stabil FEM diimplementasikan dalam kode dinamis eksplisit. Makalah ini
menyajikan beberapa rincian dari kedua formulasi. Sebuah algoritma numerik gabungan
dijelaskan akhirnya. Hasil numerik yang dipilih menggambarkan kemungkinan dan kinerja
diskrit / analisis elemen hingga di masalah geomekanika.