Makalah Profesi Keguruan

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PROFESI KEGURUAN

Profesi Kependidikan Di Bidang Administrasi Dan Bimbingan

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 2

PENDIDIKAN KIMIA B

Firmansyah 200105502014

Dian Hardianti 200105501030

Nur Amalia 200105500010

Hasma 200105501006

Triyanti Wulandari 200105501008

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.

Kami sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, April 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang.................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2

1.3 Tujuan..............................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Administrasi Pendidikan.................................................................................4

2.2 Fungsi Administrasi Pendidikan di Sekolah....................................................5

2.3 Tujuan Administrasi Pendidikan.....................................................................5

2.4 Ruang Lingkup Adminstrasi Pendidikan.........................................................6

2.5 Penerapan Administrasi Pendidikan dalam Perspektif Profesi

Kependidikan...................................................................................................6

2.6 Pengertian Pendidikan di Layanan Bimbingan Pendidikan............................8

2.7 Tujuan Pendidikan di Layanan Bimbingan Pendidikan..................................8

2.8 Landasan Pendidikan di Layanan Bimbingan Pendidikan..............................9

2.9 Prinsip Pendidikan di Layanan Bimbingan Pendidikan..................................10

2.10Peran Pendidikan di Layanan Bimbingan Pendidika ………………………13

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................15

3.2 Saran................................................................................................................15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sekolah merupakan instansi pendidikan yang saling berhubungan antara
komponen yang satu dengan yang lain. Salah satu komponen pendukung yang
penting dalam instansi pendidikan (sekolah) adalah tenaga administrasi. Peran
dari tenaga administrasi sekolah sangatlah penting dalam mendukung kesuksesan
dan kelancaran tata administrasi sekolah. Di dalam menangani tata adminsitrasi
sekolah dibutuhkan suatu keahlian dan kemampuan yang cukup dalam bidang
administrasi. Oleh karena itu, sumber daya manusia dalam hal ini tenaga
administrasi menjadi komponen yang penting dalam suatu sekolah. Berkenaan
dengan hal itu semua, peran dari tenaga pengajar (guru) di dalam memperlancar
tata administrasi sekolah sangatlah penting, serta tidak bisa dipisahkan antara
komponen yang satu dengan yang lain. Disamping itu, dibutuhkan suatu keahlian
juga ketrampilan di dalam menangani urusan tata administrasi sekolah tersebut.
Sehingga sangat diperlukan tenaga tata administrasi yang terampil, handal, serta
paham akan pekerjaan dalam administrasi tersebut.
Pada umumnya tugas kewajiban guru hampir seluruhnya mengenai
pekerjaan mengajar terus dalam arti menyampaikan keterangan-keterangan dan
fakta-fakta dari buku kepada murid, memberi tugas-tugas dan memeriksanya.
Sekarang, guru harus juga memperhatikan kepentingan-kepentingan sekolah, ikut
serta menyelesaikan berbagai persoalan yang dihadapi sekolah, yang kadang-
kadang sangat kompleks sifatnya. Dalam banyak hal pekerjaannya berhubungan
erat sekali dengan pekerjaan seorang pengawas, kepala sekolah, pegawai tata-
usaha sekolah, dan berbagai pengurus lainnya. Secara berangsur-angsur tekanan
makin diberikan kepada partisipasi guru dalam administrasi pendidikan/sekolah,
yakni penyelenggaraan dan management sekolah.
Guru merupakan salah satu komponen dalam sistem pendidikan yang
memiliki peran yang sangat besar dalam pencapaian tujuan pendidikan. Peran
guru bukanlah hanya sekedar menyampaikan ilmu pengetahuan kepada peserta
didik. Namun jika dilihat secara luas, guru juga berperan sebagai administrator
pendidikan yang terampil, dan handal. Namun pada kenyataan di lapangan,
rendahnya pengetahuan dan pengalaman guru tentang tata administrasi sekolah
menjadi sebuah fenomena yang perlu dituntaskan dengan segera. Karena peran
dari tenaga tata adminstrasi di dalam sebuah sekolah sangatlah dibutuhkan oleh
sekolah tersebut. Dengan tujuan untuk memberikan sumber dan pengetahuan
tentang tugas atau peran guru dalam menjalankan administrasi sekolah.
Administrasi tidak hanya dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam
kerapian/ keteraturan kita dalam pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan
dalam waktu tertentu saja tetapi setiap hari secara kontinue. Administrasi adalah
upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru dan karyawan agar proses
belajar mengajar lebih efektif.
1.2 Rumusan Masalah
2. Apa yang dimaksud dengan administrasi pendidikan?
3. Apa ruang lingkup administrasi pendidikan?
4. Apa fungsi dan tujuan administrasi pendidikan?
5. Bagaimana penerapan administrasi pendidikan dalam perspektif profesi
kependidikan?
6. Apa pengertian profesi pendidikan di bidang layanan bimbingan pendidikan?
7. Apa tujuan profesi pendidikan di bidang layanan bimbingan?
8. Apa landasan profesi pendidikan di bidang layanan bimbingan?
9. Bagaimana prinsip profesi pendidikan di bidang layanan bimbingan?
10. Bagaimana peran profesi pendidikan di bidang layanan bimbingan ?
1.3 Tujuan
2. Untuk mengetahui pengertian administrasi pendidikan.
3. Untuk mengetahui ruang lingkup administrasi pendidikan.
4. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan administrasi pendidikan.
5. Untuk mengetahui penerapan administrasi pendidikan dalam perspektif
profesi kependidikan.
6. Memahami pengertian profesi pendidikan di bidang layanan bimbingan
pendidikan.
7. Memahami prinsip profesi pendidikan di bidang layanan bimbingan.
8. Memahami landasan profesi pendidikan di bidang layanan bimbingan.
9. Memahami prinsip profesi pendidikan di bidang layanan bimbingan.
10. Memahami peran profesi pendidikan di bidang layanan bimbingan.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Administrasi Pendidikan


Kata administrasi berasal dari bahasa latinad dan administrare yang
menurut Gei (1992) artinya melayani, membantu, menunjang, pencapaian tujuan
sehingga benar-benar tercapai. Pengertian administrasi secara lengkap menurut
Gei adalah segenap rangkaian kegiatan penataan terhadap pekerjaan pokok yang
dilakukan oleh sekelompok orang dalam kerjasama mencapai tujuan tertentu.
Ditinjau dari katanya, administrasi mempunyai arti sempit dan arti luas.
Dalam arti sempit diartikan sebagai kegiatan pencatatan data, surat-surat
informasi secara tertulis serta penyimpanan dokumen sehingga dapat
dipergunakan kembali bila diperlukan. Dalam hal ini kegiatan administrasi
meliiputi pekerjaan tata usaha. Dalam arti luas, administrasi menyangkut kegiatan
manajemen/pengelolaan terhadap keseluruhan komponen organisasi untuk
mewujudkan tujuan/program organisasi.Dengan demikian dapat dikatakan bahwa
pekerjaan administrasi merupakan pekerjaan operatif dan manajemen.
Dari definisi di atas maka administrasi dapat diuraikan menjadi lima
pengertian pokok yaitu:
1. Administrasi merupakan kegiatan atau rangkaian kegiatan manusia.
2. Rangkaian kegiatan itu merupakan suatu proses dan bersifat dinamis.
3. Proses ini dilakukan bersama oleh sekelompok manusia yang tergabung dalam
satu organisasi.
4. Proses itu dilakukan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah
ditetapkan sebelumnya.
5. Proses pengelolaan itu dilakukan agar tujuan dicapai secara efektif dan
efisien.
Sedangkan menurut Nasution (1994: 245) mendefinisikan administrasi
pendidikan sebagai “proses keseluruhan semua kegiatan bersama dalam bidang
pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia baik personal,
material maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan.
2.2 Fungsi Administrasi Pendidikan di Sekolah
Fungsi administrasi pendidikan itu meliputi perencanaan,
pengorganisasian, pengawasan dan penilaian:
1. Fungsi perencanaan
Fungsi ini memang berperan banyak dalam hal memberi petunjuk pada
pelaksanaan pendidikan, acuan untuk memonitor kemajuan dan pelaksanaan
program pendidikan.
2. Fungsi Pengorganisasian
Fungsi administrasi yang kedua adalah pengorganisasian, yang berarti
upaya membinaan dan memapankan hubungan antar kegiatan dan faktor fisik
yang harus dilakukan dan diperlukan, mengkoordinasikan sumber yang ada,
pimpinan mendesain struktur formal bagi tugas dan hubungan kewenangan
yang akan menjamin efektifitas dalam pencapaian tujuan.
3. Fungsi Pengawasan
Fungsi administrasi pengawasan yang bisa diartikan menguji,
memeriksa dan mengecek segala sesuatu yang terjadi itu sesuai atau tidak
dengan rencana.
4. Fungsi Penilaian
Proses penilaian meliputi pengukuran, perbandingan dan perbaikan.
Untuk menetapkan apakah satuan-satuan organisasi telah berjalan secara
efektif dalam mencapai tujuan, jika belum tercapai dapat dilakukan perbaikan.
2.3 Tujuan Administrasi Pendidikan
Tujuan pertama adalah administrasi pendidikan harus diupayakan
sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara efektif, Artinya pelaksanaan
pendidikan harus mencapai hasil sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Tujuan kedua adalah, administrasi pendidikan harus pula diupayakan
sedemikian rupa agar dapat terlaksana secara efisien Artinya perbandingan terbaik
antara pelaksanaan pendidikan dengan hasil yang akan dicapai.
2.4 Ruang Lingkup Administrasi Pendidikan
Ruang lingkup administrasi pendidikan pada garis besarnya terbagi atas
tiga bidang yaitu:
1. Bidang kependidikan, meliputi kurikulum/pengajaran, metode mengajar,
evaluasi dan supervisi pengajaran
2. Bidang personil, meliputi unsur manusia yang mengajar, yang belajar dan
pihak yang membantu proses belajar mengajar
3. Bidang sarana dan prasarana, alat fasilitas dan keuangan yang menunjang
kelancaran kegiatan belajar–mengajar
2.5 Penerapan Administrasi Pendidikan dalam Perspektif Profesi Kependidikan
Administrasi sangat perlu diterapkan bagi kelangsungan proses belajar
mengajar dalam dunia pendidikan. Semua itu tidak lepas dari keaktifan orang-
orang yang menguasai administrasi dalam sekolah. Administrasi tidak hanya
dalam hal keuangan saja tetapi juga dalam kerapian/ keteraturan kita dalam
pembukuan. Administrasi tidak hanya dilakukan dalam waktu tertentu saja tetapi
setiap hari secara kontinyu.
Administrasi adalah upaya menjadikan kegiatan kerja sama antara guru
dan karyawan agar proses belajar mengajar lebih efektif maka dalam rangka
memberikan pelayanan yang baik, tentu hal ini menjadi tantangan bagi para
pemikir administrasi pendidikan untuk menciptakan format data administrasi
pendidikan dan sistem pengelolaan data administrasi kependidikan yang mampu
mengakomodir berbagai keperluan.
Administrasi pendidikan sangatlah penting dalam meningkatkan efisiensi
dan efektifitas penyelenggaraan operasional pendidikan untuk mencapai tujuan
pendidikan suatu lembaga pendidikan serta untuk menentukan maju mundurnya
suatu instansi atau lembaga yang mereka garap, suatu sekolah dapat berjalan baik
dan berarah jika setiap tahun sekolah itu menentukan dan merencanakan
kebijakan yang akan dijalankan pada tahun itu.
Peran Guru Dalam Pengadministrasian
Dalam hubungannya dengan kegiatan pengadministrasian, seorang guru
dapat berperan sebagai
1. Pengambilan inisiatif, pengarah, dan penilaian kegiatan-kegiatan pendidikan.
2. Wakil masyarakat, yang berarti dalam lingkungan sekolah guru menjadi
anggota suatu masyarakat.
3. Orang yang ahli dalam mata pencaharian.
4. Penegak disiplin, guru harus menjaga agar tercapai suatu disiplin.
5. Pelaksanan administrasi pendidikan, disamping menjadi pengajar, gurupun
beranggungjawab akan kelancaran jalannya pendidikan dan ia harus mampu
melaksanakan kegiatan-kegiatan administrasi.
6. Pemimpin generasi muda, masa depan generasi muda terletak ditangan guru.
7. Penerjemah kepada masyarakat, artiya guru beerperan untuk menyampaikan
segala perkembangan kemajuan dunia sekitar kepada masyarakat, khususnya
masalah-masalah pendidikan.
Tugas utama guru yaitu mengelola proses belajar-mengajar dalam suatu
lingkungan tertentu, yaitu sekolah. Sekolah merupakan subsistem pendidikan
nasional dan di samping sekolah, sistem pendidikan nasional itu juga mempunyai
komponen-komponen lainnya. Guru harus memahami apa yang terjadi
dilingkungan kerjanya.
Di sekolah, guru berada dalam kegiatan administrasi sekolah, sekolah
melaksanakan kegiatannya untuk menghasilkan lulusan yang jumlah serta
mutunya telah ditetapkan. Dalam lingkup administrasi sekolah itu.
Administrasi sekolah adalah pekerjaan yang sifatnya kolaboratif, artinya
pekerjaan yang didasarkan atas kerja sama, dan bukan bersifat individual. Oleh
karena itu, semua personel sekolah termasuk guru harus terlibat.
2.6 Pengertian Pendidikan di Layanan Bimbingan Pendidikan
Bimbingan adalah bantuan yang di berikan kepada individu dalam
membuat pilihan-pilihan dan penyesuaian-penyesuaian yang bijaksana.
Bimbingan pada prinsipnya adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik
secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang
secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
Bimbingan yang terdapat pada tiap sekolah tidak hanya diperuntukan bagi
siswa yang mendapat masalah. Tetapi, bimbingan membantu peran seorang guru
untuk menghadapi perkembangan psikologi anak didik (siswa-siswi). Berbagai
kesalah kaprahan dan kasus malpraktek yang terjadi dalam layanan bimbingan
selama ini, seperti adanya anggapan bimbingan “polisi sekolah”, atau berbagai
persepsi lainnya yang keliru tentang layanan bimbingan.
2.7 Tujuan Pendidikan di Layanan Bimbingan Pendidikan
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari layanan Bimbingan adalah sesuai dengan tujuan
pendidikan sebagaimana dinyatakan dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan Nasional Tahun 1989 (UU No. 2/1989), yaitu terwujudnya
manusia Indonesia seutuhnya yang cerdas, yang beriman, dan bertaqwa
kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan ketrampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.
2. Tujuan Khusus
Secara khusus layanan Bimbingan bertujuan untuk membantu siswa
agar dapat mencapai tujuan-tujuan perkembangan meliputi aspek pribadi,
sosial, belajar dan karier. Bimbingan pribadi-sosial dimaksudkan untuk
mencapai tujuan dan tugas perkembangan pribadi-sosial dalam mewujudkan
pribadi yang taqwa, mandiri dan bertanggung-jawab.
2.8 Landasan Pendidikan di Layanan Bimbingan Pendidikan
Secara umum terdapat empat aspek pokok yang mendasari
pengembangan layanan bimbingan, yaitu landasan filosofis, landasan psikologis,
landasan sosial-budaya, dan landasan ilmu pengetahuan (ilmiah) dan teknologi
1. Landasan Psikologis
Landasan psikologis merupakan landasan yang dapat memberikan
pemahaman tentang perilaku individu yang menjadi sasaran layanan.
bimbingan yang perlu dikuasai oleh konselor adalah tentang:
a. motif dan motivasi
b. pembawaan dan lingkungan
c. perkembangan individu
d. belajar
e. kepribadian
2. Landasan Sosial-Budaya
Landasan sosial-budaya merupakan landasan yang dapat memberikan
pemahaman kepada konselor tentang dimensi kesosialan dan dimensi
kebudayaan sebagai faktor yang mempengaruhi terhadap perilaku individu.
Seorang individu pada dasarnya merupakan produk lingkungan sosial-budaya
dimana ia hidup.
3. Landasan Pendagogis
Pendidikan sebagai upaya pengembangan manusia dan bimbingan
merupakan salah satu bentuk kegiatan pendidikan, pendidikan sebagai inti
proses bimbingan dan konseling dan pendidikan lebih lanjut sebagai tujuan
pelayanan bimbingan dan konseling.
4. Landasan Religius
Landasan religius ada tiga pokok utamanya; bahwa manusia dan
seluruh alam semesta adalah makhluk Tuhan, Sikap yang mendorong
perkembangan dan perikehidupan manusia berjalan kearah dan sesuai dengan
kaidah-kaidah agama.
Upaya yang memungkinkan berkembang dan dimanfaatkan secara
optimal suasana dan perangkat budaya (termasuk ilmu pengetahuan dan
teknologi) serta kemasyarakatan yang sesuai dan meneguhkan kehidupan
beragama untuk membantu perkembangan dan masalah individu.
5. Landasan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK)
Layanan bimbingan dan konseling merupakan kegiatan profesional
yang memiliki dasardasar keilmuan, baik yang menyangkut teori maupun
prakteknya. Pengetahuan tentang bimbingan dan konseling disusun secara
logis dan sistematis dengan menggunakan berbagai metode, seperti:
pengamatan, wawancara, analisis dokumen, prosedur tes, inventory atau
analisis laboratoris yang dituangkan dalam bentuk laporanpenelitian, buku
teks dan tulisan-tulisan ilmiah lainnyaBimbingan merupakan suatu proses,
yaitu berlangsung secara terus menerus, berkesinambungan, berurutan dan
mengikuti tahaptahap perkembangan anak.
2.9 Prinsip Pendidikan di Layanan Bimbingan Pendidikan
Dalam pemberian layanan perlu dikaji kehidupan masa lalu klien, yang
diperkirakan mempengaruhi timbulnya masalah. Perlu dikenal karakteristik
individual dari individu yang dibimbing. Bimbingan diarahkan kepada bantuan
yang diberikan supaya individu dapat menolong dirinya sendiri dalam
menghadapi kesulitan-kesulitan. Program bimbingan harus sesuai dengan
program sekolah yang bersangkutan. Pelaksanaan program bimbingan harus
dipimpin oleh seorang petugas yang ahli dalam bidang bimbingan dan sanggup
bekerjasama dengan para pembantu-pembantunya serta dapat menggunakan
sumber-sumber yang berguna di luar sekolah. Terhadap program bimbingan harus
senantiasa diadakan penilaian secara teratur. Prinsip yang berhubungan dengan
individu yang dibimbing. Layanan bimbingan harus diberikan kepada semua
siswa. Harus ada kriteria untuk mengatur prioritas layanan kepada siswa Program
bimbingan harus berpusat pada siswa.
2.10 Peran Pendidikan di Layanan Bimbingan Pendidikan
Tugas dan tanggung jawab guru yang utama adalah melaksanakan
kegiatan pembelajaran siswa akan tetapi bukan berarti dia lepas sama sekali
dengan kegiatan pelayanan bimbingan disekolah. Peran dan kontribusi guru mata
pelajaran tetap sangat diharapkan guna kepentingan efektivitas dan efisien
pelayanan bimbingan. peran yang dijalankan oleh guru yaitu sebagai pembimbing
yang memiliki pemahaman tentang anak yang sedang dibimbingnya.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Administrasi pendidikan sebagai proses keseluruhan semua kegiatan bersama
dalam bidang pendidikan dengan memanfaatkan semua fasilitas yang tersedia
baik personal, material maupun spiritual untuk mencapai tujuan pendidikan.
Sedangkan bimbingan adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara
perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara
optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial,
kemampuan belajar, dan perencanaan karir, melalui berbagai jenis layanan dan
kegiatan pendukung, berdasarkan norma-norma yang berlaku.
3.2 Saran
Dalam pendidikan, guru tidak hanya memiliki tugas untuk mengajar, tetapi
guru juga harus mampu dalam bidang administrasi dan juga berperan dalam
membimbing siswa. Untuk itu sebaiknya, guru harus mampu menguasai bidang
administrasi dan bimbingan ini untuk mencapai tujuan pendidikan yang baik dan
bermutu.
DAFTAR PUSTAKA

Burhanuddin dan Yusak. 2005. Administrasi Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia

Daryanto, H. M. 2001. Administrasi Pendidikan. Rekaka Cipta

Husain dan Mochtar, S. 2011. Pengantar Administrasi Pendidikan. Makassar :FIP-


UNM

Usman. 2002. Menjadi Guru Professional. Bandung : PT. Remaja

Anda mungkin juga menyukai