'MAKALAH ADMINISTRASI PENDIDIKAN (KELOMPOK 10) ' Dengan Anda

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KOMPONEN ADMINISTRASI PENDIDIKAN

Disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Administrasi Pendidikan

Dosen pengampu : Restilawati Woe Titi Cahyani, M.Pd

Disusun oleh:

1. Alya Nur Sa’adah (2101061002)


2. Raden Roro Shinta Luthfiana Yasri (2101060014)

PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI METRO

2022/2023
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, kami
ucapkan puja dan puji syukur kehadirat-Nya yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
inayah-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Makalah ini saya susun untuk
menyelesaikan tugas mata kuliah Administrasi Pendidikan dengan judul makalah “Komponen
Administrasi Pendidikan”. Sistematika makalah ini dimulai dari pengantar yang merupakan
apersepsi atas materi yang telah dan akan dibahas dalam bab tersebut yang dirangkai dengan
peta konsep. Selanjutnya, pembacaakan masuk pada inti pembahasan dan diakhiri
dengan penutup berupa kesimpulan dan saran. Saya juga berterima kasih atas dukungan guru
dan teman, sehingga makalah ini dapat saya buat berdasarkan pembelajaran yang sudah saya
lewati.
Semoga makalah ini dapat disimpan dengan baik, agar dapat terus dipelajari, dan dapat
memberikan wawasan baru bagi yang membacanya. Terlepas dari semua itu, saya menyadari
sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun bahasanya.
Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran atau penilaian tentang makalah ini

Metro, 22 September 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .........................................................................................................

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii

DAFTAR ISI....................................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ................................................................................................. 4


1.2. Rumusan Masalah ............................................................................................ 5
1.3. Maksud Dan Tujuan ........................................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Komponen Administrasi Pendidikan ............................................. 6


2.2. Administrasi Personel Sekolah ........................................................................ 12
2.3. Administrasi Kurukulum.................................................................................. 12
2.4. Administrasi Prasarana dan Sarana Pendidikan ............................................... 12
2.5. Administrasi Siswa .......................................................................................... 11
2.6. Kerjasama Sekolah dan Masyarakat ................................................................ 11

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan dan Saran ..................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang


Masalah Administrasi dalam pendidikann sejatinya memiliki peranan kunci dalam
proses pendidikan, bahkan menjadi parameter kemajuan pendidikan itu sendiri. Jika
administrasi bisa berjalan dengan baik, maka pendidikan akan mengalami peningkatan
kualitas. Sebaliknya, jika administrasi mengalami masalah, maka sekolah akan
mengalami krisis identitas yang harus segera dibenahi. Padahal administrasi adalah
proses yang menyeluruh yang melibatkan semua pihak untuk mewujudkan cita-cita
bersama. Dalam ungkapan lain, administrasi merupakan proses integrasi seluruh
kekuatan untuk mewujudkan cita-cita bersama.
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia.
Melalui pendidikan manusaia menjadi cerdas, memiliki skil, sikap hidup yang baik,
sehingga dapat bergaul dengan baik pula di masyarakat dan dapat menolong dirinya
sendiri, keluarga dan masyarakat. Pendidikan menjadi investasi yang memberi
keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa yang bermartabat dan
menjadikan individunya yang memiliki derajat.
Konsep pembelajaran tujuan dan fungsi administrasi telah dikenal sejak lama
dengan berbagai asumsi. Administrasi bisa dikenal sebagai materi, menyuruh orang
agar bekerja, mencapai suatu tujuan melalui upaya orang lain, memanfaatkan manusia,
uang, dan sebagainya. Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan komperensif,
tentang administrasi, makalah ini akan mengemukakan fungsi dan tujuan yang berlaku
dalam administrasi.
Seperti halnya dalam bidang lain, dalam perkembangan administrasi sering terjadi
asumsi, teori dan pandangan yang melengkapi mengubah bahkan mengganti sebagian
dengan perombakan itu, administrasi seolah maju dan berkembang segala kemajuan
kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan administrasi hadir dalam kehidupan manusia
sejak zaman dahulu sampai yang akan datang.

4
Oleh sebab itu, penguatan kualitas administrasi dalam pendidikan sangat
dibutuhkan mengingat tantangan global yang semakin kompleks. Juga masih
banyaknya insan pendidkan yang belum memahami hakikat administrasi pendidikan,
fungsi, ruang lingkup, prinsip-prinsip,dan tujuannya. Hal itulah yang mendasari
pemakalah menyusun sebuah judul dengan tema umum yakni administrasi pendidikan
namun secara khususnya yakni, pengertian, prinsip, fungsi dan tujuan administrasi
pendidikan.
Dengan hal ini diharapkan menambah pemahaman tentang hakikat administrasi
pendidikan itu sendiri.

1.2. Rumusan masalah


1. Apa yang dimaksud dengan komponen administrasi Pendidikan?
2. Apa saja komponen administrasi Pendidikan?

1.3. Tujuan
Pembaca mampu memahami materi yang berisi tentang Pengertian dan Komponen
Administrasi Pendidikan.

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Komponen Administrasi Pendidikan

Komponen-komponen Administrasi Pendidikan secara garis besar dapat digolongkan


menjadi:

1. Administrasi personel sekolah


2. Administrasi kurukulum
3. Administrasi prasarana dan sarana pendidikan
4. Administrasi siswa
5. Kerjasama sekolah dan masyarakat

1. Administrasi Personel Sekolah

Admninistrasi personal sekolah adalah segenap proses penataan personal di sekolah


dari sudut administrasi pendidikan sekolah dapat dilihat bahwa komunikasi pada hakekatnya
adalah hubungan kerja sama manusia. Keberhasilan dalam hubungan kerja sama manusia ini
akan ditentukan oleh efesiensi dan efektifitas mereka yang berkepentingan.

Personel sekolah atau disebut juga personalia sekolah adalah orang-orang


yang tergabung di dalam kerjasama pada suatu sekolah untuk melaksanakan tugas untuk
mencapai tujuan pendidikan.

Di dalam berlangsungnya kegiatan sekolah maka unsur manusia merupakan unsur


penting, karena kelancaran jalannya pelaksanaan program sekolah sangat ditentukan oleh
manusia-manusia yang menjalankannya.

Untuk itu dalam bagian ini perlu dibahas secara lebih mendalam mengenai personel
sekolah, karena bagaimanapun lengkap dan modernya fasilitas yang berupa gedung,
perlengkapan, alat kerja, metode-metode kerja, dan dukungan masyarakat akan tetapi
apabila manusia-manusia yang bertugas menjalankan program sekolah itu kurang
berpartisipasi, maka akan sulillah untuk mencapai tujuan pendidikan yang dikemukakan.

6
Kepegawaian disebut juga personalia. Pegawai pada suatu sekolah ialah semua manusia
yang tergabung di dalam kerja sama pada suatu sekolah untuk melaksanakan tugas-tugas dalam
mencapai tujuan pendidikan. Mereka ini dari Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah, guru,
Kepala Tata usaha, semua karyawan tata usaha, termasuk pesuruh. Untuk dapat bekerja secara
baik, artinya antara petugas satu dengan petugas lainnya tidak overlap (maka perlu diadakan
kegiatan penataan untuk bidang kepegawaian).

2. Administrasi Kurukulum

Pengertian administrasi kurikulum menurut para ahli, yang telah kami kumpulkan dari
berbagai sumber referensi:

1) Menurut Suharsimi Arikunto , Administrasi Kurikulum Adalah administrasi yang di


tunjukkan untuk keberhasilan kegiatan belajar mengajar secara maksimal, dengan titik
berat pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar tersebut.
2) Menurut Dr. H. Hasbiyallah, M.Ag dan Mahlil Nurul Ihsan, M.Pd , Administrasi
Kurikulum Adalah segenap rangkaian proses usaha bersama yang sadar yang bertujuan
untuk mengatur penyelenggaraan kurikulum dalam rangka memperlancar tercapainya
tujuan pembelajaran dengan memusatkan upaya untuk meningkatkan kualitas belajar
mengajar peserta didik.

Admistrasi kurikulum merupakan seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan


diusahakan secara sengaja dan bersungguh-sungguh serta pembinaan secara kontinyu terhadap
situasi bekalajar mengajar secara efektif dan efesien demi membatu tercapinya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Sebagaimana telah di utarakan di atas bahwa sesungguhnya dalam pengelolaan manajemen
pendidikan focus dari segala usahanya adalah terletak pada PBM . hal ini Nampak jelas bahwa
pada hakikatnya segala upaya dan kegiatn yang di laksanakan di sekolah/lembaga pendidikan
senantiasa di arahkan pada suksenya PBM. Suksesnya pbm dapat di tunjang oleh sarana dan
prasarana pendidikan anggaran/biaya, tata laksana, organisasi, serta husemas, termasuk pula
supervis yang mantap.
Kegiatan administrasi dititik beratkan pada usaha-usaha pembinaan situasi belajar-
mengajar di sekolah agar selalu terjamin kelancarannya. Kegiatan administrasi kurikulum yang
terpenting disini dapat disebutkan dua hal yaitu sebagai berikut :
1. Kegiatan yang amat erat kaitannya dengan tugas guru.
2. Kegiatan yang erat kaitannya dengan proses belajar mengajar.

7
1. Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru yaitu meliputi :
a. Pembagian tugas pengajar dan tugas piket.
b. Pengaturan bimbingan guru terhadap siswa.
c. Penyusunan satuan pelajaran.
d. Penyusunan program kegiatan mgbs (majelis guru bidang studi).Pembagian
tugas/tanggung jawab dalam membina ekstrakulikuler.
e. Koordinasi penyusunan persiapan mengajar.
2. Kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan belajar-mengajar yaitu
meliputi :
a. Penyusunan jadwal pelajaran.
b. Penyusunan program (rencana) berdasar satuan waktu tertentu (catur wulan,
semesteran, tahunan).
c. Pengisian daftar kemajuan murid.
d. Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
e. Laporan hasil evaluasi.
f. Kegiatan bimbingan penyuluhan.

Pada jenis dan tingkat sekolah apa pun, yang menjadi tugas utama kepala sekolah ialah
menjamin adanya program pengajaran yang baik bagi murid-murid. Inilah tanggung jawab
kepala sekolah yang paling penting dan banyak tantangannya, sedangkan stafnya mendapat
bagian tanggung jawab dalam membantu usaha pelaksanaan dan pengembangan program
pengajaran yang efektif. Agar supaya kepala sekolah mampu memberikan pimpinan yang
efektif dalam bidang ini hendaknya ia mengetahui berbagai teori mengenai.

3. Administrasi Prasarana dan Sarana Pendidikan

Secara otimologis (arti kata) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai tujuan.
Dalam pendidikan misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang dan
sebagainya. Sedang sarana seperti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan. Misalnya:
ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.
Jadi pengertian administrasi sarana dan prasarana adalah merupakan seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja dan sungguh-sungguh serta
pembinaan secara kontinu terhadap benda-benda pendidikan agar senantiasa siap pakai PBM
sehingga efektif dan efisien guna membantu tercapainya tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan.

8
1. Hubungan antara peralatan dan perlengkapan pengajaran dengan program pengajaran. Jenis
perlengkapan dan peralatan disekolah dan cara pengadministrasiannya berpengaruh besar
terhadap program mengajar-belajar.
2. Tanggung jawab kepada sekolah dan kaitannya dengan pengurusan dan prosedur. Salah
satu tugas utama kepala sekolah dalam administrasi sarana prasarana pengajaran ialah
bersama-sama dengan staf menyusun daftar kebutuhan mereka akan alat, sarana tersebut
dan mempersiapkan pemikiran tahunan untuk diusahakan penyediaannya.
3. Beberapa pedoman administrasi
Perawatan Diantaranya :
a) Hendaknya kepala sekolah tidak menyibukkan dirinya secara langsung dengan urusan
pelaksanaan administrasi peralatan dan perlengkapan pengajaran.
b) Melakukan sistem pencatatan yang tepat sehingga mudah dikerjakan.Administrasi
gedung dan perlengkapan sekolah
4. Ada beberapa aspek yang bertalian dengan perencanaan dan pemeliharaan bangunan
sekolah dan perlengkapannya :
a) Perluasan bangunan yang sudah ada
b) Rehabilitasi
c) Meningkatkan mutu keindahan ruang belajar
d) Memilih perabotan dan perlengkapan
e) Tanggung jawab kerapian sekolah
f) Memperhatikan kondisi sanitasi.

Sedangkan menurut keputusan Menteri P dan K No. 079/1975, sarana pendidikan terdiri dari
3 kelompok besar yaitu.

a. Bangunan dan perabot sekolah.


b. Alat pelajaran yang terdiri, pembukuan dan alat-alat peraga dan laboratorium.
c. Media pendidikan yang dapat dikelompokkan menjadi audio visual yang menggunakan
alat penampil dan media yang tidak menggunakan alat penampil.

Administrasi sarana dan prasarana pendidikan bertugas mengatur dan menjaga sarana
dan prasarana pendidikan agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada
jalannya proses pendidikan.

Kegiatan pengelolaan ini meliputi kegiatan perencanaan, pengadaan, pengawasan,


penyimpanan inventarisasi, dan penghapusan serta penataan. Di samping itu juga diharapkan
tersedianya alat-alat dan fasilitas belajar yang memadai secara kuantitatif, kualitatif, dan
relevan dengan kebutuhan serta dapat di manfaatkan secara optimal untuk kepentingan proses

9
pendidikan dan pengajaran, baik oleh guru sebagai pengajar maupun murid-murid sebagai
pelajar.

4. Administrasi Siswa

Administrasi peserta didik adalah seluruh proses kegiatan yang direncanakan dan
diusahakan secara sengaja serta pembinaan secara kontinu terhadap seluruh peserta didik
(dalam lembaga pendidikan yang bersangkutan) agar dapat mengikuti proses belajar mengajar
secara efektif dan efisien demi tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Secara
kronologis operasional, rentangan kegiatannya mulai dari penerimaan peserta didik baru
sampai mereka meninggalkan sekolahnya, sehingga ia tidak terdaftar lagi sebagai peserta didik
sekolah tersebut.

Pembinaan administrasi terutama menyangkut pembinaan, pengelolaan organisasi dan


kegiatan. Adapun kegiatan yang tujuannya untuk pengembangan pengetahuan dan kemampuan
penalaran, pengembangan keterampilan dan pengembangan sikap selaras dengan tujuan
sekolah yang tertuang dalam kurikulum. Contoh kegiatan yang dilakukan siswa melalui osis
dan pramuka.

Pengelolaan dan kesiswaan merupakan salah satu garapan Administrasi murid yang
tidak dapat ditinggalkan. Pada intinya ada 3 macam data yang perlu sekali dikelola, yaitu; data
tentang identitas murid, tentang hasil belajar murid dan tentang kehadiran murid (Daryanto
dalam Azis, 2016, hlm. 20).

5. Kerjasama Sekolah dan Masyarakat

Secara sederhana "hubungan" atau "communication" (di Indonesia: komunikasi) dapat


diartikan sebagai "process by wich a person transmits a massage to another" (proses
penyampaian berita dari seorang kepada orang lain). Komunikasi di dalam administrasi sekolah
adalah suatu proses penyampaian sesuatu (berita/idea kepada orang lain). Hal ini bisa secara
intern yaitu di dalam organisasi sekolah itu sendiri. Juga bisa ekstern, artinya antara sekolah

10
dengan pihak lain (ke luar) masyarakat lembaga/instansi yang lain. Di dalam pengertian di atas
terlihat adanya berbagai unsur antara lain:

1. Komunikator, yaitu orang yang menyampaikan sesuatu kepada orang lain (juga sebagai
sumber berita).
a. Apa yang disampaikan (isi/informasi).
b. Alat, medis yang digunakan (dapat berupa kata-kata bunyi, laporan dan sebagainya).
c. Tujuan penyampaian (dapat perintah, pemberitahuan laporan dan sebagainya).
d. Orang yang menerima informasi (komunikasi communicatie/recever).
e. Response/jawaban yang diberikan oleh si penerima.

Dalam dunia pendidikan dikenal 2 macam hubungan (komunikasi):

a) Komunikasi dalam penyelenggaraan program pendidikan (intern) dengan masyarakat


sekolah.
Dalam hal ini administrasi sekolah/pendidikan hendaklah membina para guru dan murid
untuk:
1. Belajar membaca secara komprehensif, diskriminatif dan kritis.
2. Belajar mendengarkan secara tepat dan kritis, menilai dan mempertimbangkan
gagasan-gagasan yang didengarnya, sehingga tidak hanyut/terbenam dalam arus
propaganda.
3. Sanggup mengekspresikan dalam berbicara yang jelas, lancar dan efektif.
4. Sanggup mengemukakan pendapatnya/gagasannya dalam bentuknya tertulis sehingga
orang lain dapat membaca dan mengerti.
5. Sanggup mengadakan penilaian secara kritis terhadap apa yang dilihatnya.

Kesemuanya ini merupakan komunikasi intern bahkan sifatnya lebih subjektif. Namun hal ini
perlu adanya motivasi dan stimulasi secara kontinu dari administrasi pendidikan.

b) Komunikasi dengan masyarakat di luar sekolah

Adalah merupakan sesuatu kenyataan bahwa, sekolah tidak merupakan sesuatu yang
berdiri sendiri terpisah dari dunia luar, melainkan berada dalam suatu sistem masyarakat yang
telah tetap.

11
Kehadiran sekolah berlandaskan kemauan baik negara dan masyarakat yang mendukungnya.
Oleh karena itu orang-orang yang berkerja di sekolah mau tidak mau harus bekerja sama
dengan masyarakat. Masyarakat di sini dapat berwujud orang tua murid, badan-badan,
organisasi-organisasi, baik negeri maupun swasta. Salah satu alasan mengapa sekolah perlu
dukungan dari masyarakat tempat sekolah itu berada ialah karena sekolah harus dibiayai. Tugas
sekolah di sini ialah bagaimana menumbuhkan rasa ikut memiliki (senseaf belonging) dan rasa
ikut bertanggung jawab (senseresponsibility) masyarakat terhadap sekolah. Dalam hal ini
perhimpunan administrator sekolah di Amerika Serikat (the American Association of School
Administrators) telah mengumpulkan beberapa indikator (petunjuk) tentang hubungan sekolah
dengan masyarakat, yaitu bahwa para kepala sekolah harus memahami.

1. Unsur-unsur penting pada anggota masyarakat lingkungan sekolah, kesetiaan, kepatuhan


dan perasaan terikat yang ada pada masyarakat, cara-cara beraksi, menangani idea baru.
2. Tradisi dan adat-istiadat.
3. Organisasi anggota masyarakat.
4. Kepemimpinan/struktur kekuatan yang terdapat dalam masyarakat.
5. Situasi fisik masyarakat, ciri-ciri pengelompokan formil dan hubungan ciri-ciri populasi.

Jika para kepala sekolah memperoleh keterangan- keterangan tersebut di atas, berarti ia
mendapat informasi yang diperlukan untuk mengembangkan hubungan yang sehat dan sukses
antara sekolah dengan masyarakat.

Konsep-konsep hubungan sekolah-masyarakat

Masalah konsep hubungan sekolah masyarakat adalah sangat luas dan kompleks dan
beranekaragam. Berikut ini ada bermacam-macam konsepsi hubungan sekolah

12
BAB III

PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Personel sekolah atau disebut juga personalia sekolah adalah orang-orang


yang tergabung di dalam kerjasama pada suatu sekolah untuk melaksanakan tugas untuk
mencapai tujuan pendidikan.

Menurut Suharsimi Arikunto, Administrasi Kurikulum Adalah administrasi yang di


tunjukkan untuk keberhasilan kegiatan belajar mengajar secara maksimal, dengan titik berat
pada usaha meningkatkan kualitas interaksi belajar mengajar tersebut.

Secara otimologis (arti kata) prasarana berarti alat tidak langsung untuk mencapai
tujuan. Dalam pendidikan misalnya: lokasi/tempat, bangunan sekolah, lapangan olahraga, uang
dan sebagainya. Sedang sarana seperti alat langsung untuk mencapai tujuan pendidikan.
Misalnya: ruang, buku, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.

Pengelolaan dan kesiswaan merupakan salah satu garapan Administrasi murid yang
tidak dapat ditinggalkan. Pada intinya ada 3 macam data yang perlu sekali dikelola, yaitu; data
tentang identitas murid, tentang hasil belajar murid dan tentang kehadiran murid
Komunikasi di dalam administrasi sekolah adalah suatu proses penyampaian sesuatu
(berita/idea kepada orang lain). Hal ini bisa secara intern yaitu di dalam organisasi sekolah itu
sendiri. Juga bisa ekstern, artinya antara sekolah dengan pihak lain (ke luar) masyarakat
lembaga/instansi yang lain.

3.2. Saran

Dilihat dari realita sekarang banyak sekali lulusan yang tidak profesional dalam bidangnya dan
tidak dapat menyesuaikan diri dengan dinamika yang ada. Maka dari itu, perlu adanya
pembenahan yang harus dikembangkan oleh badan administrasi pendidikan agar dapat
memiliki lulusan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

13
Daftar Pustaka

Baharuddin Yusak, Administrasi Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 1998.


Daryanto, Administrasi Pendidikan, cet III, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2005.
Tatang, Administrasi Pendidikan, CV Pustaka Setia, Bandung, 2017

14

Anda mungkin juga menyukai