BAB IV Penggabungan Agregat
BAB IV Penggabungan Agregat
BAB IV Penggabungan Agregat
BAB IV
MIX DESIGN
Pengaruh susunan butir terhadap sifat aduk/beton segar adalah sebagai berikut :
Gradasi yang baik kadang sangat sulit didapatkan langsung dari suatu tempat
(quarry). Dalam Praktek,basanya dilakukan pencampuran agar didapatkan gradasi
yang baik antara agregat kasar dengan agregat halus.SK.SNI T-15-1990-3:21
memberikan batasan gradasi yang diadopsi dari B.S.,seperti pada tabel berikut :
2) Cara Diagonal
Prinsip kerjanya :
a) Mengetahui persyaratan gradasi yang diminta.
b) Dibuat gambar empat persegi panjang, dengan ukuran (10 x 20) cm pada kertas
milimiter block.
c) Buat garis diagonal dari sisi kiri bawah ke sisi kanan atas.
d) Untuk sisi vertical(10 cm) adalah merupakan % lolos saringan.
e) Dengan melihat ideal spesifikasi, letakan setiap nilai ideal spesifikasi pada
garis tiap-tiap yang diwujudkan berupa titik.
f) Dari tiap-tiap titik pada diagonal tersebut ditarik garis vertical untuk
menuliskan nomor-nomor saringan.
g) Menggambarkan grafik % lolos saringan dari masing-masing fraksi
batuan(agregat 1 dan 2). Untuk menentukan % jenis batuan 2, dapat dilihat
dengan jarak antara grafik fraksi 2 terhadap garis tepi atas yang mana
merupakan satu garis lurus.
h) Pada kedua jarak itu, tariklah garis vertical yang memotong garis diagonal pada
satu titik.
i) Dari titik potong tersebuat, tariklah garis mendatar kekanan sampai memotong
garis tepi empat persegi panjang pada bagian sebelah kanan, sehingga
diperoleh titik yang merupakan titik % agregat 2 yang diperlukan.
j) Buatlah garis potong dengan jarak yang sama antara jarak terhadap agregat 3
(halus sama dengan jumlah jarak terhadap agregat 1 dan 2)
k) Dari titik potong ini ditarik garis mendatar kesamping kanan, sehingga
diperoleh titik dimana didapatkan % agregat 1,2, dan 3. Dengan demikian kita
telah memperoleh ketiga agregat dalam bentuk % (1,2,3)
l) Dalam presentase ini,fraksi-fraksi yang diperoleh dapat dihitung (…………
memenuhi syarat atau spesifikasi yang dipakai).
3)
Cara
Grafis
Prinsip Kerjanya:
a) Buatlah kotak dengan ukuran bujur sangkar (10 x 10 cm) sebanyak dua buah.
b) Untuk sisi kiri merupakan % agregat kasar.
c) Plot pada garis tepi titik-titik dari masing-masing nomer saringan untuk agregat
kasar.
d) Plot pada garis paling tepi untuk agregat sedang
e) Gabungkan masing-masing titik/nomor saringan yang sama.
f) Pada garis-garis penghubung tersebut ditentukan batas spesifikasi
g) Tentukan batas maksimum dan minimum yang paling dekat terhadap garis
agregat kasar dan agregat sedang yang paling dekat.
h) Dari batas maksimum dan minimum tersebut ditarik garis vertikal.
i) Tarik garis yang membagi dua daerah maksimum dan minimum sehingga dari
garis ini dapat ditentukan % agregat kasar dan halus.
j) Pada bujur sangkar yang kedua, tarik garis mendatar untuk memindahkan
nomor-nomor saringan.
k) Pada garis sisi kanan sebagai agregat halus, tentukan titik-titik pada garis
tersebut sesuai ukuran saringan.
l) Hubungkan kedua titik pada garis agregat kasar dan agregat sedang serta
agregat halus.
m)Tentukan spesifikasi yang berlaku
n) Cari harga maksimum dan minimum yang mempunyai jarak terdekat.
o) Tarik garis vertikal dari masing-masing titik maksimum dan minimum tersebut.
p) Tarik garis pembagi dua, sehingga dapat ditentukan prosentase agregat kasar,
agregat sedang dan agregat halus.
4)
cara
Analitis
dimana :
X = % berat agregat Split yang diperlukan dalam
campuran
JURUSAN TEKNIK SIPIL
UNIVERSITAS FAJAR MAKASSAR I
LAPORAN LABORATORIUM STUKTUR DAN BAHAN
Berat pasir terhadap kerikil sebesar 63 % atau dapat dikatakan perbandingan sebesar
63:100 atau 1:2.585
Berat pasir = 1
X 100 = 39 %
2.5861
Berat kerikil = 1.586
X 100 = 61 %
2.5861
100
80
Pasir
Lolos
60 Kerikil
Gabungan
40
20
0
0 3 6 9 12
Saringan