Laporan Praktikum Kimia Dasar Kesetimban
Laporan Praktikum Kimia Dasar Kesetimban
Laporan Praktikum Kimia Dasar Kesetimban
KIMIA DASAR
KESETIMBANGAN KIMIA
DISUSUN OLEH:
NAMA : GIBRAN SYAILLENDRA WISCNU MURTI
NIM : K1A021068
ASISTEN : KAMILA AZAHRA USMAR
ii
KESETIMBANGAN KIMIA
I. TUJUAN
1. Melakukan reaksi kesetimbangan ion kompleks antara Fe(NO3)3 dengan
KSCN.
2. Menghitung konsentrasi FeSCN2+.
3. Menentukan konsentarsi kesetimbangan.
1
2
Reaksi = - Aksi
(Hidayati, 2012)
Suatu sistem dalam keadaan setimbang cenderung mempertahankan
kesetimbangannya, sehingga bila ada pengsruh dari luar maka sistem tersebut
akan berubah sedemikian rupa agar segera diperoleh keadaan kesetimbangan
lagi. Dalam hal ini dikenal dengan azas Le Chatelier yaitu, jika dalam suatu
sistem kesetimbangan diberikan aksi, maka sistem akan berubah sedemikian
rupa sehingga pengaruh aksi itu sekecil mungkin. Beberapa aksi yang dapat
menimbulkan perubahan pada sistem kesetimbangan antara lain,
1. Perubahan Konsentrasi
Jika dalam suatu sistem kesetimbangan konsentrasi salah satu komponen
dalam sistem ditambah maka kesetimbangan akan bergeser dari arah
penambahan itu, dan jika salah satu komponen dikurangi maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah pengurangan itu.
2. Perubahan Volume/Tekanan
Antara volume dan tekanan berbanding terbalik, jika volume diperbesar
maka tekanan diperkecil begitu juga sebaliknya. Jika dalam suatu sistem
kesetimbangan volume diperbesar/tekanan diperkecil maka
kesetimbangan akan bergeser ke arah koefisien zat yang lebih besar dan
jika volumenya diperkecil/tekanan diperbesar maka kesetimbangan akan
bergeser kea rah koefisien yang lebih kecil.
3. Perubahan Suhu
Menurut Azas Le Chatelier, jika sistem dalam sistem kesetimbangan
terjadi kenaikan suhu, maka akan terjadi pergeseran kesetimbangan ke
arah reaksi yang menyerap kalor (ΔH positif/endoterm) dan sebaliknya
jika dalam sistem penurunan suhu maka akan terjadi pergeseran
kesetimbangan kea rah reaksi yang melepaskan kalor (∆H
negative/eksoterm)
(Myranthika, 2020).
Di kalangan industri, konsep kesetimbangan reaksi banyak
dipergunakan. Melalui prinsip-prinsip pergeseran kesetimbangan, industri
dapat mengatur tekanan, suhu dan pereaksi, sehingga dihasilkan produk yang
3
3.2 Bahan
Bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah KSCN 0,002
M, Fe(NO3)3 0,2 M, KSCN pekat, dan Na2(HPO4) padat.
10 mL KSCN 0,002
M
dimasukkan ke dalam gelas
piala
ditambahkan 3 tetes Fe(NO3)3
dibagi larutan yang telah
tercampur ke dalam 4 tabung
reaksi berbeda
Tabung 1
dijadikan larutan pembanding
Tabung 2
ditambahkan 1 tetes KSCN
pekat
Tabung 3
ditambahkan 3 tetes Fe(NO3)3
Tabung 4
ditambahkan seujung
sendok Na2(HPO4) padat
Hasil berupa perubahan
warna larutan pada
tabung 2,3, dan 4
4
5
5 mL KSCN 0,002 N
dimasukkan ke dalam gelas
piala
ditambahkan 3 tetes Fe(NO3)3
dibagi larutan yang telah
tercampur ke dalam 4 tabung
reaksi berbeda
Tabung 1
ditambahkan 0,5 mL Fe(NO3)3
digunakan sebagai standar
dimasukkan 10 mL larutan Fe(NO3)3 ke dalam labu ukur 25
mL
ditambahkan akuades hingga tanda batas
Tabung 2
dimasukkan 5 mL larutan
Fe(NO3)3 yang telah
diencerkan
dimasukkan 10 mL larutan
C ke dalam labu ukur 25
mL
ditambakan akuades
sampai tanda batas
Tabung 3
dimasukkan 5 mL hasil larutan yang telah diencerkan
dilakukan percobaan yang sama seperti sebelumnya hingga
tabung ke 5
6
Larutan diatas diambil 5 mL Berwarna merah cerah
7. dan dimasukkan dalam
tabung 4
10 mL larutan Fe(NO3)3 dan Berwana kuning jernih
ditambahkan akuades
8.
sampai volumenya jadi 25
mL
Larutan diatas diambil 5 mL Berwarna kuning bening
9. dan dimasukkan dalam
tabung 5
Tabung 3
M1 x V1 = M2 x V2
0,08 x 10 mL = M2 x 25 mL
0,8
M2 =
25
M2 = 0,032 M
Tabung 4
M1 x V1 = M2 x V2
0,032 x 10 mL = M2 x 25 mL
0,32
M2 =
25
M2 = 0,0128 M
Tabung 5
M1 x V1 = M2 x V2
0,0128 x 10 mL = M2 x 25 mL
0,128
M2 =
𝟐𝟓
M2 = 0,00512 M
7
4.3 Pembahasan
Reaksi kimia ada yang bersifat searah dan ada yang bersifat dapat
balik. Dalam reaksi dapat balik, apabila kinetika reaksi ke kanan sama
dengan kinetika reaksi ke kiri maka akan tercapai keadaan
kesetimbangan dinamis. Ada tiga kemungkinan yang terjadi dilihat dari
konsentrasi pereaksi dan zat hasil reaksi dalam proses menuju
kesetimbangan, yaitu konsentrasi pereaksi lebih besar, lebih kecil atau
sama dengan konsentrasi zat hasil reaksi (Tim Konsultan Kimia, 2003).
Kesetimbangan dinyatakan sebagai laju reaksi pembentukan dan
penguraian sama. Reaksi umumnya adalah sebagai berikut:
aA + bB ↔ cC + dD
(Purba, 2020)
Ciri-ciri kesetimbangan dinamis:
a. Reaksi berlangsung terus menerus dengan arah yang berlawanan.
b. Terjadi pada ruang tertutup, suhu dan tekanan tetap.
c. Kecepatan reaksi kearah produk (hasil reaksi) sama dengan reaksi
kearah reaktan (zat-zat pereaksi)
(Martin,2000)
Pada percobaan pertama, yaitu percobaan kesetimbangan Besi (III)
Tiosinat mula-mula dimasukkan 10 mL KSCN 0,002 N ke dalam ke
dalam gelas piala, kemudian ditambahkan 3 tetes Fe(NO3)3 dan
kemudian bagi larutan yang telah dicampur ke dalam 4 tabung. Tabung
pertama dijadikan sebagai larutan pembanding. Tabung kedua
ditambahkan 1 tetes KSCN pekat dan tabung ketiga ditambahkan 3 tetes
Fe(NO3)3. Terakhir, tabung keempat ditambahkan seujung sendok
Na2(HPO4) padat. Larutan pada tabung pertama berwarna oranye
kekuningan, tabung kedua oranye, tabung ketiga merah darah, dan
tabung keempat berwarna putih keruh. Reaksi yang terjadi adalah:
Fe3+(aq) + SCN-(aq) ↔ FeSCN2+(aq)
(Kusnawan, 2008)
8
9
5.2 Saran
Pada percobaan kesetimbangan ini diperlukan ketelitian dan juga
kecermatan agar hasil yang didapatkan akurat. Alat dan bahan harus
dipastikan steril dan perlakuan percobaan harus sesuai dengan prosedur
yang telah ditentukan.
11
DAFTAR PUSTAKA
Ablinda, Novitalia. (2020). Modul Pembelajaran SMA Kimia Kelas XI. Palembang:
SMA N 5 Palembang.
Dewi, Luh Joni Erawati. (2009). Pengembangan Media Pembelajaran Reaksi
Kesetimbangan Kimia. Jurnal Pendidikan Teknologi dan Kejuruan, 6(2):
71-80.
Hidayati, Nunik. (2012). Penerapan Metode Praktikum Dalam Pembelajaran Kimia
Untuk Meningkatkan Keterampilan Berfikir Tingkat Tinggi Siswa Pada
Materi Pokok Kesetimbangan Kimia Kelas XI SMK Diponegoro
Banyuputih Batang. Skripsi. Fakultas Tarbiyah, Institut Agama Islam
Negeri Walisongo. Semarang.
Kencanawati, Cok Istri Putri Kusuma. (2012). Diktat Mata Kuliah Kimia Dasar.
Bukit Jimbaran: Universitas Udayana.
Kusnawan, E. (2008). Panduan Pembelajaran Kimia Untuk SMA Kelas XII. Bogor:
CV Dian.
Martin, S. (2000). Chemistry Of The Molecular Nature Of Master and Chang.
Siberberg, USA.
Myranthika, Fadillah Okty. (2020). Modul Pembelajarn SMA Kimia Kelas XI.
Surabaya: SMA Negeri 13 Surabaya.
Petrucci. (1987). Kimia Dasar dan Prinsip Terapan Modern Jilid I. Jakarta:
Penerbit Erlangga.
Purba, Leony Sanga Lamsari. (2020). Buku Materi Pembelajaran Kimia Fisika I.
Jakarta: UKI Press.
Svehla, G. (1990). Analisis Anorganik Kuantitaif Makro dan Semimikro.
Yogyakarta: PT Kalman Media Pustaka.
Tim Konsultan Kimia. (2003). Modul Kesetimbangan Kimia. Bandung: FPTK UPI.
12