Makalah Disintegrasi Bangsa FITRI
Makalah Disintegrasi Bangsa FITRI
Makalah Disintegrasi Bangsa FITRI
PERJUANGAN MENGHADAPI
DISINTEGRASI BANGSA
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6
KELAS XII IPA 2
MELVINA SILONDAE
ANISA DWI AULIA
MUH. RISKI AFANDI
ARMAN MAULANA
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“Ancaman Disintegrasi” untuk memenuhi tugas sekolah dengan lancar dan sesuai dengan
target waktu yang ditentukan.
Harapan kami semoga makalah ini dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi
para pembaca, makalah ini kami akui masih banyak kekurangan. Oleh kerena itu kami
berharap kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran atau masukan-masukan
yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah selanjutnya.
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL.................................................................................................................
DAFTAR ISI.................................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................................................
A. Latar Belakang.....................................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..............................................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................................................................
B. Saran....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakang
Bangsa Indonesia yang kaya dengan keragaman yang dimiliki
masyarakatnya menempatkan dirinya sebagai masyarakat yang plural.Masyarakat
yang plural juga berpotensi dan sangat rentan kekerasan etnik, baik yang
dikonstruksi secara kultural maupun politik. Bila etnisitas, agama, atau elemen
premordial lain muncul di pentas politik sebagai prinsip paling dominan dalam
pengaturan negara dan bangsa, apalagi berkeinginan merubah sistem yang selama
ini berlaku, bukan tidak mungkin ancaman disintegrasi bangsa dalam arti yang
sebenarnya akan terjadi di Indonesia.
Makalah ini berjudul “Disintegrasi Bangsa” ini berisikan tentang
pengertian, bahaya, dan upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah
disintegrasi. Dalam makalah ini penulis bertujuan untuk memberikan informasi
tentang disintegrasi.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kritik
dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhir kata, penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kesimpulan
Kondisi NKRI secara nyata harus diakui oleh setiap warganegara bila ditinjau
dari kondisi geografi, demografi, dan kondisi sosial yang ada akan terlihat bahwa
pluralitas, suku, agama, ras dan antar golongan dijadikan pangkal penyebab konflik
atau kekerasan massal, tidak bisa diterima begitu saja. Pendapat ini bisa benar untuk
sebuah kasus tapi belum tentu benar untuk kasus yang lain. Namun ada kondisi-
kondisi struktural dan kultural tertentu dalam masyarakat yang beraneka ragam yang
terkadang terjadi akibat dari suatu proses sejarah atau peninggalan penjajah masa lalu,
sehingga memerlukan penanganan khusus dengan pendekatan yang arif namun tegas
walaupun aspek hukum, keadilan dan sosial budaya merupakan faktor berpengaruh
dan perlu pemikiran sendiri.
Kepemimpinan (leadership) dari tingkat elit politik nasional hingga
kepemimpinan daerah, sangat menentukan dalam rangka meredam konflik yang
terjadi saat ini. Sedangkan peredaman konflik memerlukan tingkat profesionalisme
dari seluruh aparat hukum dan instansi terkait secara terpadu dan tidak berpihak pada
sebelah pihak.
Sekilas permasalahan tersebuat nampak biasa saja, namun apabila hal ini terus
terjadi dan tidak ada usaha dari pemerintah untuk menyelesaikan persoalan tersebut,
bukan tidak mungkin disintegrasi yang selama ini di khawatirkan akan terwujud.
Pemerintah harus dapat merumuskan kebijakan yang tegas dan tepat dalam aspek
kehidupan dan pembangunan bangsa, yang mencerminkan keadilan bagi semua pihak,
semua wilayah.
B. Saran
Untuk mendukung terciptanya keberhasilan suatu kebijakan dan strategi pertahanan
serta upaya-upaya apa yang akan ditempuh, maka disarankan beberapa langkah
sebagai berikut :
1. Pemerintah perlu mengadakan kajian secara akademik dan terus menerus agar
didapatkan suatu rumusan bahwa nasionalisme yang berbasis multi kultural dapat
dijadikan ajaran untuk mengelola setiap perbedaan agar muncul pengakuan secara
sadar/tanpa paksaan dari setiap warga negara atas kemejemukan dengan segala
perbedaannya.
2. Setiap pemimpin dari tingkat desa sampai dengan tingkat tertinggi, dalam
membuat aturan atau kebijakan haruslah dapat memenuhi keterwakilan semua
elemen masyarakat sebagai warga negara.
3. Setiap warga negara agar memiliki kepatuhan terhadap semua aturan dan tatanan
yang berlaku, kalau perlu diambil sumpah seperti halnya setiap prajurit yang akan
menjadi anggota TNI dan tata cara penyumpahan diatur dengan Undang-undang.
4. Sebaiknya diadakan suatu konsensus nasional yang berisi pernyataan bahwa
setiap warga negara Indonesia cinta damai, persatuan dan kesatuan dan rela
berkorban untuk mementingkan kepentingan nasional diatas kepentingan pribadi
atau golongan.
5. Menghimbau para musisi agar mau menciptakan suatu karya musik atau lagu-
lagu yang mengobarkan rasa cinta tanah air dan bangga menjadi Bangsa
Indonesia. Berdasarkan pengalaman sejarah telah membuktikan betapa
dahsyatnya sebuah lagu mempunyai pengaruh terhadap para pejuang
kemerdekaan dimasa lalu.
6. Pendidikan jangka panjang harus memperkenalkan tentang perbedaan umat
manusia dan kemajemukan budaya bangsa Indonesia dari tingkat sekolah yang
terendah sampai yang tertinggi secara bertahap, bertingkat dan berlanjut.
7. Perlu dihimbau semua insan jurnalistik/pers dengan memperkenalkan rasa
nasionalisme diatas segalanya bagi keutuhan NKRI, sehingga dapat
memposisikan diri dalam keikutsertaan meredam konflik dan bukannya
memperbesar melalui berita-berita yang berdampak kebencian dan prasangka
buruk bagi setiap warga negara.
8. Menumbuhkan rasa nasionalisme yang mulai luntur, jika perlu mungkin dibuat
semacam deklarasi Nasional oleh pemerintah dengan tekad memelihara keutuhan
persatuan dan kesatuan NKRI. Suatu deklarasi yang tepat akan dapat menjadi
pemicu tumbuhnya rasa nasionalisme.
9. Menanamkan nilai-nilai Pancasila, jiwa nasionalisme sebangsa dan setanah air
dalam NKRI, harus dicari lagi terobosan lain yang dimana tugas dan fungsinya
minimal sama dengan BP-7 yang telah dibubarkan namun tidak bersifat doktriner
karena berdasarkan hasil penelitian didaerah, masyarakat masih menghendaki
adanya semacam penataran atau yang sejenis tentang Pedoman Penghayatan dan
Pengamalan Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
http://id.shvoong.com/social-sciences/sociology/2097591-contoh-makalah-upaya-mencegah-
disintegrasi/#ixzz1lfuwthMz
http://buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?vnomor=22&mnorutisi=5
http://sosbud.kompasiana.com/2010/08/05/indonesia-dan-ancaman-disintegrasi/