PD Workshop P5 - Agt - Sept 22

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

WORKSHOP PLATFORM MERDEKA MENGAJAR DAN PROJEK


PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM PENGEMBANGAN
GTK SMK NEGERI 3 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2022/2023

31 Agustus s/d 2 September 2022

Oleh:
NYARTI, S.Pd
NIP 197011072005012011

DINAS PENDIDIKAN PROPINSI JAWA TIMUR


CABANG DINAS PENDIDIKAN WILAYAH MADIUN
SMK NEGERI 3 MADIUN

Tahun 2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pengembangan Diri


WORKSHOP PLATFORM MERDEKA MENGAJAR DAN PROJEK
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM PENGEMBANGAN
GTK SMK NEGERI 3 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2022/2023

31 Agustus s/d 2 September 2022

Disusun Oleh:
NYARTI, S.Pd
NIP. 197011072005012011

Disetujui dan disahkan oleh:

Mengetahui, Madiun, 10 September 2022


Kepala SMK Negeri 3 Madiun Koordinator PKB/PKG

SUNARDI, S.Pd.M.Pd Dra. ENDAH BUDAYATI


NIP. 196611161992031008 NIP. 196503161989032010
LAPORAN PENGEMBANGAN DIRI

1) Nama Kegiatan
WORKSHOP PLATFORM MERDEKA MENGAJAR DAN PROJEK
PENGUATAN PROFIL PELAJAR PANCASILA DALAM PENGEMBANGAN
GTK SMK NEGERI 3 MADIUN TAHUN PELAJARAN 2022/2023

2) Latar Belakang
Tujuan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan bagian dari
Kurikulum Merdeka, yang dibentuk dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran
selama 2022-2024. Tujuan P5 antara lain adalah untuk mengoptimalkan kemampuan siswa.
Selain itu tujuan P5 untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan
berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan
untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten
mata pelajaran.
Karena tujuan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) merupakan bagian dari
Kurikulum Merdeka, maka untuk mengetahui lebih lanjut mengenai tujuan P5 termasuk
pengertian dan implementasinya, penting untuk mengetahui Kurikulum Merdeka dan latar
belakang dibentuknya kurikulum ini. Pandemi Covid-19 telah menyebabkan banyaknya
kendala dalam proses pembelajaran di satuan pendidikan yang memberikan dampak yang
cukup signifikan.
Kurikulum Merdeka di SP/SMK-PK menjadi angin segar dalam upaya perbaikan dan
pemulihan pembelajaran yang diluncurkan pertama kali tahun 2021. Kurikulum Merdeka
diharapkan dapat menjadi opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran
selama 2022-2024.
3) Tujuan Umum:  
Program Workshop ini bertujuan untuk:
1. Meningkatkan kemampuan guru dalam memahami Platform Merdeka Mengajar (PMM)
dan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
2. Mengiplementasikan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan Projek Penguatan Pelajar
Pancasila (P5).
4) Waktu dan Metode Pelaksanaan:
Pelaksanaan : 31 Agustus - 2 Agustus 2022
Tempat : Ruang Aula SMK Negeri 3 Madiun, Jalan Panjaitan No. 20 A Madiun
JP : 32 JP
5) Penyelenggara
SMK Negeri 3 Madiun

6) Tujuan/Alasan mengikuti pelatihan ini:


1. Meningkatkan kemampuan dalam memahami Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan
Projek Penguatan Pelajar Pancasila (P5)
2. Mengimplementasikan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan Projek Penguatan Pelajar
Pancasila (P5)
7) Surat Penugasan/Persetujuan Kepala sekolah (terlampir)
Nomor: 800/707/101.6.16.9/2022
8) Sertifikat (terlampir)
Nomor: 0026/3467/101.6.16/2022
9) Deskripsi Materi dan Uraian Kesesuaian dengan Peningkatan Profesi
A. Struktur Program

No Materi Jam

1 Platform Merdeka Mengajar 3 Jam

2 Pelatihan Mandiri Platform Merdeka Mengajar (PMM) 5 Jam

3 Desain projek Penguatan Profil Pelajar Pancaila (P5) 4 Jam

4 Dimensi, Tema, elemen dan Sub Elemen Projek Penguatan Profil 4 Jam
Pelajar Pancasila (P5)

5 Strategi Penyususnan Modul Projek Penguatan Profil Pelajar 4 Jam


Pancasila (P5)

6 Praktik Penyusunan Modul Projek Penguiatan Profil Pelajar 6 Jam


Pancasila (P5

7 Mengolah Asesmen dan Menyusun Raport Projek Penguatan 4 Jam


Profil Pelajar Pancasila (P5)

8 Evaluasi dan Tindak Lanjut Projek Profil Pelajar Pancasila 2 Jam

Jumlah 32 JP

B. Deskripsi Materi

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) dan Platform Merdeka


Belajar (PMM)
Pengertian Projrk Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)
P5 merupakan sebuah projek yang memiliki rumusan kompetensi yang melengkapi
fokus di dalam pencapaian Standar Kompetensi Lulusan di setiap jenjang satuan
pendidikan dalam hal penanaman karakter yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. P5
adalah sebuah projek yang menjadi bagian dari Kurikulum Merdeka, yang dibentuk dalam
rangka memulihkan Pendidikan Nasioanal, yang sempat terkendala akibat pandemi Covid-
19.
Tujuan P5 diharapkan dapat mencetak lulusan di setiap jenjang satuan pendidikan
yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku sesuai nilai-nilai Pancasila. Secara umum,
tujuan P5 adalah untuk mencetak lulusan di setiap jenjang pendidikan yang kompeten dan
berperilaku sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Secara praktis, tujuan P5 adalah ingin
memberikan pengetahuan dan keterampilan tambahan dari lingkungan sekitarnya.

Tujuan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5):


1. Tujuan P5 diharapkan dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
“mengalami pengetahuan” sebagai proses penguatan karakter sekaligus kesempatan
untuk belajar dari lingkungan sekitarnya.
Tujuan P5 tersebut diharapkan dapat membuat peserta didik memiliki kesempatan
untuk mempelajari tema-tema atau isu penting seperti perubahan iklim, anti
radikalisme, kesehatan mental, budaya, wirausaha, teknologi. Dan kehidupan
berdemokrasi sehingga peserta didik dapat melakukan aksi nyata dalam menjawab
isu-isu tersebut sesuai dengan tahapan belajar dan kebutuhannya.
2. Tujuan P5 untuk memberikan insprirasi kepada peserta didik untuk berkontribusi bagi
lingkungan sekitarnya.
3. Tujuan P5 diharapkan dapat menjadi sarana yang optimal dalam mendorong peserta
didik menjadi pelajar sepanjang hayat yang kompeten, berkarakter, dan berperilaku
sesuai dengan nilai-nilai Pancasila
Untuk mencapai tujuan P5 yang sudah dijelaskan di atas, P5 seharusnya dilaksanakan
dengan mengedepankan prinsip-prinsip yang dapat membangun karakter pelajar, dan
meningkatkan kompetensi mereka untuk menghadapi persaingan di era revolusi industri
4.0

Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5)


Merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang dirancang untuk menguatkan
upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan Profil Pemuda Pancasila yang
disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan.
Langkah-Langkah Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila:
1. Memahami projek penguatan profil pelajar Pancasila
Apa itu profil pelajar Pancasila
Mengapa Projek Penguatan profil pelajar Pancasila diperlukan?
a) Profil pelajar Pancasila
b) Perlunya projek penguatan profil pelajar Pancasila
c) Gambaran pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
d) Prinsip-prinsip projek penguatan profil pelajar Pancasila
e) Manfaat projek penguatan profil pelajar Pancasila

2. Menyiapkan Ekosistem sekolah


Budaya satuan pendidikan seperti apa yang perlu dipersiapkan untuk pelaksanaan projek
Apa saja peran anggota komunitas satuan pendidikan dalam pelaksanaan projek?
a) Membangun budaya satuan pendidikan yang mendukung penerapan projek penguatan
profil pelajar Pancasila
b) Memahami peran peserta didik, pendidik, dan lingkungan satua pendidikan dalam
pelaksanaan projek penguatan profil pelajar Pancasila
c) Mendorong penguatan kapasitas pendidik dalam pelaksanaan projek penguatan profil
pelajar Pancasila

3 Mendesain projek penguatan profil pelajar Pancasila


Bagaimana tahapan perencanaan projek
Bagaimana merancang dan mengembangkan kegiatan projek?
a) Alur perencanaan projek
b) Merancang alokasi waktu dan dimensi
c) Membentuk tim fasilitator projek
d) Mengidentifikasi tahapan kesiapan satuan pendidikan dalam menjalankan projek
e) Menentukan dimensi dan tema projek
f) Menyusun modul projek
g) Menentukan sub-elemen (tujuan projek)
h) Merancang topik, alur aktivitas, dan asesmen projek

4. Mengelola projek penguatan profil pelajar Pancasila


Bagaimana caranya agar projek berjalan lancar
Apa saja yang perlu dikuatkan atau ditingkatkan oleh tim fasilitator untuk memastikan
projek berjalan dengan baik?
a) Mengawal kegiatan projek
b) Mengoptimalkan pelaksanaan projek
c) Menutup rangkaian kegiatan projek
d) Mengoptimalkan keterlibatan mitra
5. Mendokumentasikan dan melaporkan hasil projek penguatan profil pelajar Pancasila
Bagaimana mendokumentasikan hasil projek?
Bagaimana mengolah dan menyususn pelaporan hasil projek
a) Mengoleksi dan mengolah hasil asesmen
b) Menyusun rapor projek penguatan profil pelajar Pancasila

6. Evaluasi dan tindak lanjut projek penguatan profil pelajar Pancasila


Bagaimana menindak lanjuti projek penguatan profil pelajar Pancasila?
a) Prinsip evaluasi implementasi projek
b) Contoh alat dan metode evaluasi implementasi projek
c) Peran pengawas satuan pendidikan dalam evaluasi projek
d) Tindak lanjut dan keberlanjutan projek

Gambaran Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


Projek penguatan profil pelajar Pancasila adalah pembelajaran lintas disiplin ilmu dalam
mengamati dan memilkirkan solusi terhadap permasalahan di lingkungan sekitar untuk
menguatkan berbagai kompetensi dalam Profil Pelajar Pancasila.
Merupakan kegiatan
kokurikuler berbasis
Pelaksanaannya Dirancang terpisah Satuan pendidikan
projek
dilakukan secara dari intrakurikuler. dapat melibatkan
Dirancang untuk fleksibel, dari segi (Tujuan, muatan, dan masyarakat dan/atau
menguatkan upaya muatan, kegiatan, dan kegiatan pembelajaran dunia kerja untuk
pencapaian waktu pelaksanaan projek profil tidak merancang dan
kompetensi dan harus dikaitkan dengan menyelenggarakan
karakter sesuai dengan tujuan dan materi projek penguatan
profil pelajar Pancasila pelajaran profil pelajar Pancasila
intrakurikuler)

Projek adalah serangkaian kegiatan untuk mencapai sebuah tujuan tertentu dengan cara menelaah
suatu tema menantang. Projek didesain agar peserta didik dapat melakukan investigasi,
memecahkan masalah, dan mengambil keputusan. Peserta didik bekerja dalam periode waktu yang
telah dijadwalkan untuk menghasilkan produk dan/atau akasi

Prinsip-prinsip projek penguatan profil pelajar Pancasila:


1. Holistik
Holistik bermakna memandang sesuatu secara utuh dan menyeluruh, tidak parsial atau
terpisah-pisah. Dalam konteks perancangan projek penguatan profil pelajar Pancasila,
kerangka berpikir holistik mendorong kita untuk menelaah sebuah tema secara utuh dan
melihat keterhubungan dari berbagai hal untuk memahami sebuah isu secara mendalam

2. Kontekstual
Prinsip kontekstual berkaitan dengan upaya mendasarkan kegiatan pembelajaran pada
pengalaman nyata yang dihadapi dalam keseharian. Prinsip ini mendorong pendidik dan
peserta didik untuk dapat menjadikan lingkungan sekitar dan realitas kehidupan sehari-
hari sebagai bahan utama pembelajaran.

3. Berpusat pada Peserta Didik


Prinsip berpusat pada peserta didik berkaitan dengan dengan skema pembelajaran yang
mendorong pesera didik menjadi subjek pembelajaran yang aktif mengelola proses
belajarnya secara mandiri, termasuk memiliki kesempatan memilih dan mengusulkan
topik projek profil sesuai minatnya. Pendidik diharapkan dapat mengurangi peran sebagai
aktor utama kegiatan belajar mengajar yang menjelaskan banyak materi dan memberikan
banyak instruksi. Sebaliknya, pendidik sebaiknya menjadi fasilitator pembelajaran yang
memberikan banyak kesempatan bagi peserta didik untuk mengeksplorasi berbagai hal
atas dorongannya sendiri sesuai dengan kondisi dan kemampuannya.

4. Eksploratif
Prinsip eksploratif berkaitan dengan semangat untuk membuka ruang yang lebar dari
proses pengembangan diri dan inkuiri, baik terstruktur maupun bebas. Projek penguatan
profil pelajar Pancasila tidak berada dalam struktur intrakurikuler yang terkait dengan
berbagai skema formal pengaturan mata peserta didikan. Prinsip eksploratif juga
diharapkan dapat mendorong peran projek penguatan profil pelajar Pancasila untuk
menggenapkan dan menguatkan kemampuannya yang sudah peserta didik dapatkan
dalam peserta didikan intrakurikuler.

Manfaat Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila


1. Untuk Satuan Pendidikan
a) Menjadikan satuan pendidikan sebagai sebuah ekosistem yang terbuka untuk partisipasi dan
keterlibatan masyarakat.
b) Menjadikan satuan pendidikan sebagai organisasi pembelajaran yang berkontrbsi kepada
lingkungan dan komunitas di sekitarnya.

2. Untuk Pendidik
a) Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat
karakter dan profil pelajar Pancasila.
b) Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.
c) Mengembangkan kompetensi sebagai pendidik terbuka untuk berkolaborasi dengan pendidik
dari mata pelajaran lain untuk memperkaya hasil pembelajaran.

3. Untuk Peserta Didik


a) Memberi ruang dan waktu untuk peserta didik mengembangkan kompetensi dan memperkuat
karakter dan profil pelajar Pancasila.
b) Merencanakan proses pembelajaran projek profil dengan tujuan akhir yang jelas.

Mendorong Penguatan Kapasitas Pendidik dalam Pelaksanaan Projek Penguatan Profil Pelajar
Pancasila
Contoh Bentuk Penguatan Kapasitas Pendidik

Kapasitas Dasar Kapasitas Lanjutan

1. Pembelajaran Berbasis Projek 1. Manajemen Kelas dalam Pembelajaran Berbasis projek


2. Strategi Diferensiasi 2. Team Teaching atau Mengajar Kolaboratif
3. Strategi Asesmen 3. Proses desain Projek
4. Strategi Refleksi 4. Proses Pelibatan Masyarakat atau Lingkungan Satuan
5. Strategi Bertanya Pendidikan dalaam Pembelajaran
6. Strategi Pendampingan 5. Merancang Perayaan Belajar

Kompetensi Dasar

Pembelajaran Berbasis Projek  Pengertian Pembelajaran Berbasis Projek.


 Manfaat Pembelajaran Berbasis Projek.
 Strategi Pengembangan Pembelajaran Berbasis Projek.
 Contoh Pembelajaran Berbasis Projek di satuan
pendidikan lain.
 Manajemen pelaksanaan projek

Strategi Diferensiasi  Memahami tahap perkembangan belajar peserta didik.


 Mengidentifikasi preferensi cara belajar dan minat
peserta didik.
 Strategi pengelompokan berdasarkan profil murid

Strategi Asesmen  Jenis-jenis asesmen.


 Pengembangan asesmen kinerja.
 Perancangan instrumen asesmen yang bervariasi.
 Pemberian umpan balik yang efektif.
 Penyusunan dan pemnafaatan portofolio.

Strategi Refleksi  Penyusunan pertanyaa pemantik refleksi.


 Berbagai strategi dalam melakukan refleksi (Berpasangan
& Berbagi, 3-2-1, Tiket Keluar, Tweet, menulis jurnal,
berdiskusi kelompok, dan strategi refleksi lainnya).

Strategi Bertanya  Tipe-tipe pertanyaan.


 Membuat pertanyaa yang mendorong proses inkuiri
peserta didik.
 Strategi bertanya efektif.

Strategi Pendampingan  Cara memfasilitasi belajar peserta didik tanpa


menggurui.
 Mengasah kemampuan peserta didik untuk dapat
mengatur waktu dan pekerjaan.
 Membangun inisiatif peserta didik.
 Mendorong peserta didik untuk mengambil tantangan.

Kapasitas Lanjutan
Manajemen Kelas  Belajar dalam kelompok besar dan kecil.
 Tata letak area belajar (di dalam atau di luar kelas).
 Pembagian jadwal belajar bersama dan mandiri.

Team Teaching atau Mengajar  Manfaat Mengajar Kolaboratif.


Kolaboratif  Tipe-tipe Mengajar Kolaboratif.
 Karakteristik Mengajar Kolaboratif.

Proses Desain projek  Pemilihan mitra sesuai dengan projek yang


dilaksanakan.
 Langkah-langkah melibatkan masyarakat dan
lingkungan satuan pendidikan.
 Administrasi dan dokumentasi yang dibutuhkan.

Proses Pelibatan Mitra dalam  Pemilihan mitra sesuai dengan projek yang
Ekosistem Belajar dilaksanakan.
 Langkah-langkah melibatkan masyarakat dan
lingkungan satuan pendidikan.
 Administrasi dan dokumentasi yang dibutuhkan.

Perayaan Hasil Belajar  Manfaat perayaan belajar.


 Macam-macam bentuk perayaan belajar.
 Perencanaan kegiatan perayaan belajar.

Tema Projek Penguatan Pelajar Pancasila


1. Gaya Hidup Berkelanjutan
Peserta didik memahami dampak aktivitas manusia, baik jangka pendek maupun jangka
panjang, terhadap kelangsungan kehidupan di dunia maupun lingkungan sekitarnya.
Peserta didik juga membangun kesadaran untuk bersikap dan berperilaku ramah
lingkungan, mempelajari potensi krisis keberlanjutan yang terjadi di lingkungan.
Contoh kontekstualalisasi tema:
a) Jakarta: situasi banjir
b) Kalimantan: hutan sebagai paru-paru dunia.
c) Daerah pedesaan: pemanfaatan sampah organik.
2. Keatifan Lokal
Peserta didik membangun rasa ingin tahu dan kemampuan inkuiri melalui eksplorasi
budaya dan kearifan lokal masyarakat di sekitar atau daerah tersebut, serta
perkembangannya.
Contoh kontekstual tema:
a) Jawa Barat: sistem masyarakat di Kampung Naga
b) Papua: sistem masyarakat di Lembah Baliem
c) SMK tata kecantikan: eksplorasi seni pranata acara adat Jawa

3. Bhinneka Tunggal Ika


Peserta didik mengenal dan mempromosikan budaya perdamaian dan anti kekerasan,
belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman serta nilai-nilai ajaran
yang dianutnya. Peserta didik juga mempelajari prespektif berbagai agama dan
kepecayaan , secara kritis dan reflektif menelaah berbagai stereotip negatif dan
dampaknya terhadap terjadinya konflik dan kekerasan.

Contoh kontekstual tema:


Menagkap isu-isu masalah keberagaman di lingkungan sekitar dan mengeksplorasi
pemecahannya (Contoh: kisah Bu Mondang di halaman.....)

4. Bangunlah Jiwa dan Raganya


Peserta didik membangun kesadaran dan keterampilan memelihara kesehatan fisik dan
mental, baik untuk dirinya maupun orang disekitarnya. Peserta didik melakukan
penelitian dan mendiskusikan masalah-masalah terkait kesejahteraan diri (wellbeing),
perundungan (bullying), serta berupaya mencari jalan keluarnya. Mereka juga menelaah
masalah-masalah yang berkaitan dengan kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental,
termasuk isu narkoba, pornografi, dan kesehatan reproduksi.

Contoh kontekstualisasi tema:


a) Mencari solusi untuk masalah cyber bullying yang marak di kalangan remaja.
b) Pengembangan kemandirian dalam merawat diri dan menjaga kesehatan.

5. Suara Demokrasi
Peserta didik menggunakan kemampuannya berpikir sistem, menjelaskan keterkaitan
antara peran invidu terhadap kelangsungan demokrasi Pancasila. Melalui pembelajaran
ini peserta didik merefeksikan makna demokrasi dan memahami implementasi demokrasi
serta tantangannya dalam konteks yang berbeda, termasuk dalam organisasi sekolah
dan/atau dalam dunia kerja.
Contoh kontekatualisasi tema:
Sistem musyawarah yang dilakukan masyarakat adat tertentu untuk memilih Kepala
Desa.

6. Rekayasa dan Teknologi


Peserta didik melatih daya pikir kritis, kreatif, inovatif, sekaligus kemampuan berempati
untuk berekayasa membangun produk berteknologi yang memudahkan kegiatan diri dan
sekitarnya. Peserta didik dapat membangun budaya smart society dengan menyelesaiakan
persoalan-persoalan di masyarakat sekitarnya melalui inovasi dan penerapan teknologi,
mensirnegikan aspek sosial dan aspek teknologi.
Contoh kontekstualisasi tema:
Membuat desain inovatif sederhana yang menerapkan teknologi untuk menjawab
permasalahan di sekitar satuan pendidikan.
7. Kewirausahaan
Peserta didik mengidentifikasi potensi ekonomi di tingkat lokal dan masalah yang ada
dalam pengembangan potensi tersebut, serta kaitannya dengan aspek lingkungan, sosial
dan kesejahteraan masyarakat. Melalui kegiatan ini, kreativitas dan budaya
kewirausahaan akan ditumbuhkembangkan. Peserta didik juga membuka wawasan
tentang peluang masa depan, peka akan kebutuhan masyarakat, menjadi problem solver
yang terampil, serta siap untuk menjadi tenaga kerja profesional penuh inntegritas.
Contoh kontekstualisasi tema:
Membuat produk dengan konten lokal yang memiliki daya jual.

8. Kebekerjaan
Peserta didik menghubungkan berbagai pengetahuan yang telah dipahami dengan
pengalaman nyata di keseharian dan dunia kerja. Peserta didik membangun pemahaman
terhadap ketenagakerjaan, peluang kerja, serta kesiapan kerja untuk meningkatkan
kapabilitas yang sesuai dengan keahliannya, mengacu pada kebutuhan dunia kerja terkini.
Dalam projeknya, peserta didik juga akan mengasah kesadaran sikap dan perilaku sesuai
dengan standar yang dibutuhkan di dunia kerja.

Contoh kontekstualisasi tema:


a) Lampung: eksplorasi pengembangan serat tekstil dari libah daun nanas.
b) Kawasan industri sekitar Jakarta: budidaya dan pengolahan tanaman lokal Betawi.

Penerapan Kurikulum Merdeka juga di dukung oleh Platform Merdeka Mengajar (PMM)
Platform Merdeka Belajar membantu guru dalam mendapatkan referensi, insprirasi, dan
pemahaman untuk menerapkan Kurikulum Merdeka.
Melalui produk Assesmen Murid, Guru dapat:
1. Mengetahui level kompetensi masing-masing siswa dan level kompetensi kelas
secara keseluruhan.
2. Memperoleh informasi dari proses dan hasil pembelajaran siswa.
3. Mencari assesmen berdasarkan fase dan mata pelajaran untuk kemudian dibagikan
kepada siswa secara daring untuk kemudian dibagikan kepada siswa secara aring
(online) maupun luring.
4. Menerima proses penilaian yang dilakukan secara otomatis (kecuali soal uraian).
Jika asesmen dibagikan secara online.

Platform Merdeka Mengajar memberikan kesempatan yang setara bagi Guru untuk
terus belajar dan mengembangkan kopentensinya kapanpun dan di manapun.
Belajar:
1. Pelatihan Mandiri : Guru dapat memperoleh materi pelatihan berkualitas dengan
mengaksesnya secara mandiri (Topik pelatihan, Modul pelatihan, Latihan
pemahaman, Cerita Reflektif, Aksi nyata)
2. Video Inprirasi: Guru bisa mendapatkan beragam video inspriratif untuk
mengembangkan diri dengan akses tidak terbatas.

Platform Merdeka Mengajar mendorong guru untuk terus berkarya dan menyediakan
wadah berbagi praktik baik.
Berkarya: Bukti berkarya, Guru dapat membangunportofolio hasil karyanya agar dapat
saling berbagi insprirasi dan berkolaborasi
Melalui produk Bukti Karya bisa melakukan:
1. Mempublikasikan karya ke Platform Merdeka Mengajar dengan mengimpor video
yang sebelumnya di unggah di youtube.
2. Melihat hasil karya sesama rekan Guru seluruh Indonesia agar bisa menginspirasi
3. Memperoleh umpan balik sebagai bahan diskusi untuk berkembang bersama dan
berkarya lebih baik lagi.Melihat tanggapan dan saran yang diberikan oleh masing-
masing rekan Guru dan Kepala Sekolah.
4. Melihat hasil rekapitulasi ringkasan kuisoiner yang sudah diisi dengan prosentase
berupa grafik pie chart.

Pelajari Kurikulum Merdeka secara Mandiri


Pelatihan Mandiri, untuk mempelajari Kurikulum Merdeka ada 7 topik yang dapat dipilih
oleh Guru dan tenaga Kependidikan, yaitu:
1. Merdeka Belajar
2. Kurikulum
3. Perencanaan Pembelajaran
4. Asesmen
5. Penyesuaian Pembelajaran dengan karakteristik peserta didik
6. Profil Pelajar Pancasila
7. Projek Penguatan Profil pelajar Pancasila

10) Manfaat
Meningkatkan motivasi untuk pengembangan diri dalam memahami dan
mengimplementasikan Platform Merdeka Mengajar (PMM) dan Projek Penguiatan profil
Pelajar Pancasila (P5)

11) Tindak Lanjut


Laporan telah melakukan kegiatan kepada Kepala Sekolah
Menerapkan hasil dalam proses pembelajaran
Melakukan pengimbasan kepada teman sejawat yang tidak mengikuti kegiatan ini.

12) Dampak
Bagi guru: Penerapan hasil pelatihan mampu meningkatkan kemampuan guru dalam
pemahaman dan implementasi Kurikulum Merdeka
Bagi siswa: Meningkatkan kemampuan berpikir kritis sesuai dengan kemampuan dan
caranya sendiri , mampu menghubungkan ilmu dengan dunia nyata, untuk pengembangan
diri selanjutnya.

13) Penutup
A. Kesimpulan
Kegiatan pengembangan diri pendidik bertujuan untuk meningkatkan salah satu atau
lebih dari 4 kompetensi guru. Kompetensi guru sesuai dengan Penilaian Kinerja Guru
(PKG) meliputi kompetensi : 1) Pedagogik, 2) Kepribadian, 3) Sosial dan 4)
Profesional.
Dengan mengikuti kegiatan Workshop Platform Merdeka Mengajar dan projek
Penguatan Profil Pelajar Pancasila dalam Pengembangan Karir GTK, peserta dapat
meningkatkan kompetensi pedagogik serta kemampuan profesional yaitu
mengembangkan keprofesian melalui tindakan yang reflektif
B. Saran
Dengan melaporkan kegiatan ini, diharapkan peserta dapat memberikan
tambahan wawasan kepada teman sejawat untuk memberikan wawasan mengenai
Kurikulum Merdeka

C. Matriks Ringkasan Kegiatan


Nama Tempat Kompe Nama Mata Kegiatan Penyeleng Dampak
Kegiatan Jam tensi Fasilitator gara
Workshop Ruang Profesi 1. Drs. 1. Platform SMK Meningkatka
Platform Aula onal Sulaksono Merdeka Negeri 3 kemampuan
n
Merdeka dalam
SMK Tavip Mengajar Madiun
Mengajar dan mengaplikasik
Negeri 3 Rijanto, (PMM) an Platform
dan projek Madiun, pedago M.Pd 2. Pelatihan Merdeka
Penguatan Jalan Mengajar
profil Pelajar gik 2. Drs. Mandiri
Panjaitan (PMM) dan
Pancasila Samar, Platform mengaktualisa
No 20 A
dalam M.Pd Merdeka sikan Profil
Pengembang Madiun
Mengajar Penguatan
an Karir 32 Jam (PMM) Pelajar
GTK Pancasila (P5)
3. Desain untuk
Projek mengembangk
Penguatan an
Profil Pelajar professional
guru.
Pancasila Dibuktikan
(P5) dengan hasil
4. Dimensi, belajar dan
Tema, observasi
kemampuan
Elemen dan siswa.
Sub Elemen
P5
5. Strategi
Penyusunan
Modul P5
6. Praktik
Penyusunan
Modul P5
7. Mengolah
Asesmen dan
Menyusun
Raport P5
8. Evaluasi dan
Tindak
Lanjut Projek
Penguatan
Profil Pelajar
Pancasila

Madiun, 10 September 2022


Peserta Kegiatan

NYARTI, S.Pd
NIP. 197011072005012011

Anda mungkin juga menyukai