Surat Gugatan Hukum Acara Peradilan Agama

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

SURAT GUGATAN CERAI

Kepada Yth.
Ketua Pengadilan Negeri Serui
Melalui Kepaniteraan Pengadilan Serui

Perihal: Gugatan Cerai

Dengan Hormat,

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Sri Mawar umur 24 tahun, agama islam, pendidikan Sarjana, pekerjaan Wiraswasta, tempat
kediaman di Jalan M. Toha Anotaurei, Mantembu, Yapen Sel., Kabupaten Kepulauan Yapen,
Papua sebagai PENGGUGAT

dengan hormat, mengajukan permohonan cerai gugat berlawanan dengan:

Raihan Fadillah umur 30 tahun, agama islam, pendidikan Sarjana, pekerjaan Pegawai Swasta,
tempat kediaman di Jalan. Mangga No.123, Serui Jaya, Yapen Sel., Kabupaten Kepulauan
Yapen, Papua, sebagai TERGUGAT;

Dengan alasan/dalil - dalil permohonan Penggugat sebagai berikut :

1. Bahwa pada tanggal 23 Shofar - H (12 November 2018 ), telah dilangsungkan


perkawinan yang sah berdasarkan agama Islam, yang kemudian dicacat oleh Pegawai
Pencatatat Nikah pada Kantor Urusan Agama Kecamatan Yapen Selatan , Kabupaten
Kepulauan Yapen, Provinsi Papua, sebagaimana ternyata dari Kutipan Akta Nikah 231
tanggal 12 November 2018 sehingga karenanya Perkawinan tersebut adalah sah menurut
hukum agama dan sesuai dengan ketentuan Undang- undang No. 1 Tahun 1974 jo
Peraturan Pemerintah No. 9 Tahun 1975;
2. Bahwa setelah menikah Penggugat dan Tergugat tinggal di kontrakan yang beralamatkan
di Jalan Merah Ketapang, , Kelurahan Matembu , Kecamatan Yapen Selatan.
3. Bahwa Tergugat sempat mengatakan bahwa pernikahan ini hanya STATUS saja yang
membuat Penggugat terkejut dan Tergugat juga sempat mengucapkan talak pada
Penggugat tanpa penjelasan apapun yang mana usia pernikahan belum genap 2 minggu.
4. Bahwa dari awal pernikahan sampai dengan saat ini Tergugat tidak pernah memberikan
nafkah pada Penggugat dengan alasan Penggugat juga berpenghasilan dan Tergugat
tinggal terpisah di Jalan Mangga No.123 , Kelurahan Serui Jaya , Kecamatan Yapen
Selatan.
5. Bahwa Penggugat merasa tidak nyaman dan tidak terlindungi karena sikap dan
kepribadian Tergugat yang labil, seperti Tergugat sering bertingkah aneh, marah tanpa
alasan, menuduh tanpa bukti, cemburu tanpa sebab, dan sering menceritakan Penggugat
ke pihak luar perihal yang tidak pernah dilakukan oleh Penggugat.
6. Bahwa Tergugat meninggalkan Penggugat selama 1 bulan, sejak bulan Desember 2018
sampai dengan bulan Januari 2019 untuk pergi ke Jawa, dan setelah kembali ke Serui
Penggugat dan Tergugat bertempat tinggal di rumah orang tua di Jalan Korang ,
Kelurahan Matembu, Kecamatan Yapen Selatan, sejak Bulan Januari 2018 sampai
dengan bulan Februari 2019, kemudian pindah lagi di Jl. Langit Langit, Kelurahan Serui
Jaya, Kecamatan Yapen Selatan, sampai dengan bulan April 2019 , namun Penggugat
meninggalkan rumah dikarenakan tidak tahan dengan perlakuan Tergugat, serta diusir
oleh Tergugat, kemudian Penggugat tinggal di rumah orang tua Jalan M. Toha Anotaurei,
Kelurahan Matembu, Kecamatan Yapen Selatan. Sejak itu Penggugat dan Tergugat tidak
pernah bertemu, lalu bertemu kembali pada saat Penggugat melahirkan anak pertama
yang diberi nama anak pada tanggal 04 Agustus 2019.
7. Bahwa Penggugat dan Tergugat sempat rukun kembali dan tinggal bersama di Jalan
Merah Ketapang , Kelurahan Matembu, Kecamatan Yapen Selatan, selama kurang lebih
2 minggu dan selama waktu itu tergugat tidak menunjukkan adanya perubahan sikap dan
perilaku yang baik sehingga memicu adanya perselisihan dan pertengkaran terus menerus
yang mengakibatkan rumah tangga Penggugat dan Tergugat tidak ada kebahagiaan lahir
dan batin dan tidak ada harapan untuk membina rumah tangga kembali.
8. Tergugat tidak dapat menunjukkan tanggung jawab sebagai seorang suami dalam
memenuhi kebutuhan primer (sandang dan pangan) istri beserta anak sebagaimana
layaknya kehidupan suami istri, namun lebih mementingkan diri sendiri.
9. Bahwa pihak keluarga sudah berupaya mendamaikan Penggugat dan Tergugat namun
tidak berhasil.
10. Bahwa dengan tidak dapat dipertahankannya lagi kehidupan rumah tangga antara
Penggugat dan Tergugat, maka tidak ada pilihan lain bagi Penggugat selain memutuskan
untuk mengakhiri ikatan perkawinan antara Penggugat dan Tergugat dengan mengajukan
gugatan Cerai.
11. Bahwa keputusan untuk mengakhiri ikatan perkawinan telah Penggugat bicarakan dengan
Tergugat.
12. Bahwa hak asuh atas anak yang lahir pada tanggal 04 Agustus 2019- jatuh kepada
Penggugat, mengingat anak masih dalam masa menyusui dan mengingat pada saat masih
dalam kondisi hamil Tergugat menyampaikan kepada Penggugat untuk mengambil
sepenuhnya anak yang masih dalam kandungan tersebut. Penggugat berharap untuk biaya
anak ke depan dapat ditanggung bersama oleh pihak Penggugat dan Tergugat.

Bahwa berdasarkan hal- hal tersebut diatas, maka dengan ini Penggugat mohon kepada Bapak
Ketua Pengadilan Agama Serui, kiranya berkenan memeriksa Surat Gugatan Cerai Penggugat
dan selanjutnya memberi putusan sebagai berikut:
1. Mengabulkan gugatan penggugat seluruhnya.;

2. Menyatakan perkawinan yang dilangsungkan antara Penggugat dan Tergugat, pada tanggal 23
Shofar H (12 November 2018), sebagaimana ternyata dari Kutipan Akta Perkawinan No 231
yanng dikeluarkan oleh Kantor Urusan Agama Kecamatan Yapen Selatan , Kabupaten
Kepulauan Yapen, Provinsi Papua adalah putus karena penceraian dengan segala akibat
hukumannya.;

3. Menyatakan hak asuh anak yang bernama anak, lahir tanggal 04 Agustus 2019 jatuh kepada
Penggugat.;

4. Membebankan biaya perkara menurut Hukum.;

Dan atau Jika Pengadilan berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya (ex aequo et
bono).

Hormat Penggugat,

Sri Mawar

Anda mungkin juga menyukai