Juknis Nyala
Juknis Nyala
Juknis Nyala
1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Distribusi tenaga listrik mempunyai peran penting karena terhubung langsung
dengan penggunaan energi listrik, terutama pemakai energi listrik tegangan
menengah dan tegangan rendah.
Teknisi listrik tentunya sama seperti teknisi yang lain membutuhkan peralatan
penunjang untuk melakukan pekerjaan pemasangan instalasi, perawatan, dan
perbaikan. Dalam praktiknya, teknisi listrik harus melengkapi diri dengan
berbagai alat yang dibutuhkan serta mematuhi aturan K3 (Kesehatan dan
Keselamatan Kerja). Karena pekerjaan ini membutuhkan alat khusus untuk
mengatasi masalah. Alat-alat yang dibutuhkan tentu sangat beragam. Ada jenis
alat yang sudah sering digunakan sampai alat di mana hanya teknisi listrik
yang tahu fungsinya.
1. Obeng
2. Tang
Tang pemotong
Tang lancip
Tang kombinasi
Sementara tang lancip biasa digunakan sebagai pengikat kabel atau pembulat
kabel tapi juga bisa digunakan untuk memotong kabel. Dan tang kombinasi
merupakan jenis tang serba bisa, termasuk dalam membuka baut. Selain itu ada
juga jenis tang yang tidak umum namun sangat bermafaat khususnya bagi teknisi
listrik yaitu tang pengupas kabel, tang press, tang pembulat, dan tang jepit.
Tidak sedikit komponen kelistrikan yang dilengkapi dengan baut seperti pada
panel rangkaian listrik sehingga kepemilikan kunci pas dan ring sangat diperlukan.
Dalam praktiknya memang anda bisa melepaskan baut dengan menggunakan
tang atau kunci inggris, namun penggunaan alat yang tidak sesuai justru akan
membuat komponen rusak dan teknisi lebih banyak membuang tenaga.
4. Palu
5. Kunci L
Kadang kala ada saja komponen peralatan listrik yang dilengkapi dengan baut L
sehingga peran dari kunci L sangat diperlukan.
Tekiro kunci inggris adalah alat kerja yang banyak digunakan oleh berbagai
teknisi yang berfungsi untuk mengencangkan atau mengendorkan baut dengan
ukuran yang dapat disesuaikan. Namun, khusus kunci inggris yang digunakan
sebagai alat kerja teknisi listrik dilengkapi dengan pegangan berbahan karet atau
bahan isolator agar tidak tembus tegangan listrik.
7. Cutter
Untuk mengupas, membelah bagian isolasi kabel listrik yang memiliki ukuran lebih
besar, yang tidak bisa dikupas oleh tang, pakai Tekiro cutter. Pegangannya
berbahan plastik sehingga bisa menjadi isolator saat bekerja.
8. Tespen
Untuk menjaga keselamatan teknisi listrik, terlebih dahulu pastikan dengan tespen
apakah peralatan listrik tersebut memiliki tegangan atau tidak. Jika terdapat listrik
di stop kontak atau kabel listrik, maka lampu indikator akan menyala. Jika tidak
ada aliran listrik maka lampu indikator tidak akan menyala. Fungsi lainnya yaitu
untuk membuka sekrup dari komponen alat listrik yang berukuran kecil.
Selain alat listrik di atas, ada juga alat lain yang sebetulnya tidak terlalu wajib
akan tetapi berfungsi di kala waktu tertentu saja, yaitu:
9. Solder
Penggunaan solder untuk menghubungkan dua penghantar dengan
menggunakan timah adalah satu cara yang aman karena sambungan terhubung
dengan kuat sehingga tidak mudah longgar. Selain itu, solder juga dapat
digunakan untuk memasang berbagai komponen listrik pada papan rangkaian
(PCB).
10. Meteran
Peranan alat ukur pada saat pengukuran juga sangat diperlukan, apalagi ketika
melakukan pemasangan instalasi listrik rumah.
11. Gergaji
Sangat bermanfaat untuk memotong pipa yang biasanya ada ketika melakukan
pemasangan instalasi listrik rumah.
Bermanfaat untuk naik keatas plafon atau perbaikan lampu dan low tegangan
listrik.(drop)
Safety alat wajib bagi teknisi listrik karena berhubungan langsung dengan arus
listrik.adalah
Sarung tangan
Helm
Baju Safety
Sepatu teknik
Pilih alat dengan pegangan karet atau plastik yang berfungsi untuk isolator arus
listrik dan kenyamanan saat melakukan pekerjaan.
Isolasi karet/pvc
Lasdop
2. LANGKAH KERJA
2.1. Persiapan
Hubungi server
Pastikan NYALA kembali
Merupakan gangguan yang dapat disebabkan oleh kerusakan peralatan dan tidak
hilang atau tetap ada apabila pemutus tenaga telah terbuka. Untuk
menghilangkan gangguan permanen diperlukan tindakan perbaikan pada titik
penyebab gangguan tersebut.
merupakan gangguan yang tidak akan lama dan dapat normal kembali baik
secara otomatis maupun secara manual dengan penutupan kembali peralatan
hubungnya. Apabila gangguan temporer sering terjadi maka hal ini akan
menimbulkan kerusakan pada peralatan dan akhirnya meimbulkan gangguan
yang bersifat permanen. Dari jenis gangguan :