Bab I
Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Dalam Kadar nikel tertinggi hingga mencapai 3000 ppm terdapat dalam
tidak umum « 5 ppm). Terdapat dua jenis cebakan nikel yaitu primer dan
I-1
tektonik yang relatif stabil, membentuk formasi lapisan regolith yang
adalah proses pencucian pada mineral yang mudah larut dan silika dari
profil laterit pada lingkungan yang bersifat asam, hangat dan lembab
I-2
Secara umum, Nikel laterit dapat dibagi menjadi beberapa zona
daya larut mineral dan kondisi aliran air tanah yang juga menetukan
limonit),
I-3
Iklim, adanya siklus musim kemarau dan musim penghujan dimana
air hujan akan lebih banyak, humus akan lebih tebal keadaan ini
sirkulasi air beserta reagen - reagen lain. Untuk daerah yang landai,
I-4
rekahan-rekahan atau pori - pori batuan. Akumulasi endapan
secara teoritis, jumlah air yang meluncur (run off) lebih banyak
kurang intensif.
menahan air) yang kecil sekali sehingga penetrasi air sangat sulit,
lebih intensif.
I-5
tentang daerah dengan keterdapatan batuan ultrabasa. Hal tersebut
Endapan nikel laterit yang sebagian besar terdiri atas tubuh tanah
I-6
oksida, mineral logam dan faktor air tanah sebagai agen proses
jenis (resistivity).
hingga saat ini. Berdasarkan hasil JORC tahun 2011 diperoleh total
titik bor, pada areal yang sudah di eksplorasi seluas ± 82 Ha. Dari kurun
I-7
waktu mulai tahun 2011 hingga 2018 total produksi nikel yang sudah
tertambang 5 juta/ton.
detail mulai pada tahuh 2016 hingga januari 2018 untuk memperoleh
sumber daya dan cadangan baru di blok potensial lainnya. Areal yang di
eksplorasi pada tahun 2016-2018 seluas 380 Ha, dengan jumlah 778 titik
bor. Dari tahun 2011 – 2018, PT. IFISHDECO telah melakukan kegiatan
ekplorasi dengan total titik bor sebanyak 1.159 titik bor dengan luas areal
I-8
Kantor Pusat : Gedung Wisma Nugra Santana Lt.8 Suite 802,
I-9
wilayah Kecamatan Tinanggea, Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi
Sulawesi Tenggara”.
PT.IFISHDECO”.
I-10
11 122 10 15 -4 22 50.00
12 122 10 15 -4 22 15.00
13 122 10 55 -4 22 15.00
14 122 10 55 -4 22 25.00
15 122 11 20 -4 22 25.00
16 122 11 20 -4 22 40.00
17 122 11 40 -4 22 40.00
18 122 11 40 -4 22 50.00
19 122 11 50 -4 22 50.00
20 122 11 50 -4 22 55.00
21 122 12 0 -4 22 55.00
22 122 12 0 -4 22 59.84
23 122 12 15 -4 22 59.84
24 122 12 15 -4 23 20.00
25 122 11 45 -4 23 20.00
26 122 11 45 -4 23 15.00
27 122 11 0.75 -4 23 15.00
28 122 11 0.75 -4 24 15.07
I-11
Gambar 1.2. Peta Lokasi IUP PT. IFISHDECO
I-12
Gambar 1.3. Peta Citra Satelit Lokasi IUP PT. IFISHDECO
I-13
1.5. KEADAAN LINGKUNGAN
wilayah studi umumnya adalah Suku Bungku, Suku Bugis, Suku Jawa dan
maupun nasional. Suku Bungku, Suku Bugis, Suku Jawa dan anak suku-
sekitarnya.
diantaranya Suku Tolaki sebagai suku mayoritas, suku Jawa serta Bali juga
dan suku Bugis yang merupakan suku pendatang yang berasal dari
Sulawesi Selatan.
I-14
sosial budaya masyarakat, khususnya mereka yang tinggal disekitar
adalah suku Tolaki dan suku Jawa, Sunda, Bali dan Bugis sebagai suku
Tenggara sejak dahulu. Hal ini karena adanya jalur lintas yang mudah
yang lebih baik, sehingga terjadi interaksi sosial yang telah berlangsung
budayanya masing-masing.
I-15
pelaksanaan perkawinan secara adat, sering diramaikan dengan acara
menggabungkan beberapa adat dari suku yang ada pada suatu kegiatan.
adalah dalam hal pernikahan, ada pola yang disepakati bersama jika
Bugis, maka pihak laki-laki yang akan mengikuti adat perkawinan pihak
I-16
pelaksanaannya dilakukan secara terkoordir maka berdasarkan kriteria
setempat konflik yang pernah terjadi dalam masyarakat antara lain kasus
musyawarah.
I-17
1.5.2. Curah Hujan Daerah Penyelidikan
Lokasi daerah studi berada pada iklim basah yang bercirikan pada
dua musim antara musim hujan dan musim kemarau. Kondisi yang
vegetasi di lokasi studi. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa daerah
kegiatan eksploitasi termasuk pada iklim tropis basah yang dicirikan oleh
curah hujan rata-rata setahun 203,7 mm. Curah hujan tertinggi pada
bulan September s/d Juni dan terendah pada bulan Juli s/d Agustus.
Untuk lebih lengkapnya data curah hujan sebagai pada tahun 2016 di
Tabel 1.2. Rata-rata Curah Hujan dan Hari Hujan Tahun 2016
Banyaknya
Bulan
Curah Hujan Hari Hujan
Januari 194,8 16
Februari 438,1 23
Maret 485,6 26
April 164,0 20
Mei 141,8 23
Juni 269,0 24
Juli 74,7 20
Agustus 65,6 10
September 166,7 15
Oktober 159,6 20
November 185,0 15
Desember 100,2 16
Rata-Rata 203,7 19
Sumber: BPS Kecamatan Tinanggea, 2016
I-18
1.5.3. Flora dan Fauna
1) Keadaan Flora
Jenis Vegetasi
No
Nama lokal Nama Latin Keterangan
1 Eha Castonopsis buruana Miq
2 Kase Pometia pinnata Forst
3 Silae Elmerillia sp
4 Damar Agathis damara Dilindungi
5 Biti Nitex cofassus Dilindungi
6 Kayu angin Casuarina sp.
7 Kuma Palaquium obovatum
8 Meranti Shorea spp. Dilindungi
9 Longkida Nauclea orientalin
10 Ponto putih Litsea sp.
11 Wunu Trichospermum sp.
12 Pute Mata Macaranga hispida Muell
13 Sisio Cratoxylon formasum
14 Toho Artocarpus sp.
15 Kapuk Ceiba petandra
16 Siambu Cycas sp.
17 Beringin Ficus sp. 1
18 Ruruhi Ficus sp. 2
19 Orepe -
20 Kedondong hutan Spondias pinata Dilindungi
21 Tamate Lagerstroemia foetida
22 Olea -
23 Rao Dracontomelum mangiferum
24 Kuia Alstonia sp.
25 Ponto Bucania arborescens
26 Loluna Cordia myxa
B Semak
27 Rodu -
28 Komba-komba Euphatorium odoratum L.
29 Ponda Pandanus sp.
30 Bambu tari Bambusa sp.
C Palm
31 Wiu Garula floribonda
32 Rotan batang Calamus sp. 1
33 Anggrek hutan Orchidaceae sp. Dilindungi
I-19
D Liana
34 Ue Wai Calamus sp. 2
35 Balandete -
36 Pepundi Uvaria sp.
37 Menambo -
38 Tira -
39 Totanggo -
40 Manggehao -
41 Opa-opa -
E Rumput
42 Teki Cyperus rotundus L.
43 Alang-alang Imperata cylindrica L.
Sumber : PPLH Unhalu, 2006
jenis vegetasi tersebut yaitu Biti (Vitex cofasus), Damar (Agathis damara),
hutan (Orchidaceae).
tumbuhan agel.
sebanyak 738 spesimen, yang terkelompok dalam lebih dari 20 famili dan
I-20
anggota jenisnya dan juga jumlah individunya. Euphorbiaceae terkoleksi
petiolata yang oleh masyarakat disebut kayu besi dari famili Myrtaceae
jumlah yang cukup besar yakni 122 individu, jenis ini sangat banyak
Tabel 1.4. Beberapa Famili Dengan Komposisi Jenis Terbanyak yang Ditemui di
Jmlplot Jml
No Jenis Nama Latin Famili
Ditemukannya Indv
1 Mangga Hutan Buchanania sp Anacardiaceae 4 2
Koordersiodendron
2 lonrong Anacardiaceae 2 4
pinnatum
3 Mirip Angsana Cananga odorata Annonaceae 1 2
4 pulai Alstonia scolaris Apocynaceae 1 1
Tabernaemontana Tabernaemontana cf.
5 Apocynaceae 2 3
cf. remota remota
6 mrip macaranga Vernonia arborea Asteraceae 1 4
7 Ky angin Casuarina sumatrana Casuarinaceae 5 8
8 mrip manggis Garcinia sp Clusiacea 3 33
9 Ebenaceae sp Ebenaceae sp Ebenaceae 2 70
10 Euphorbiaceae sp3 Euphorbiaceae sp3 Euphorbiaceae 7 94
Cleithantus Cleistanthus
11 Euphorbiaceae 4 35
sumatranus sumatranus
Cleithantus Cleithantus
12 Euphorbiaceae 4 17
bakonensis bakonensis
13 kondolewai Baccaurea costulata Euphorbiaceae 7 50
14 Umera Macaranga celebica Euphorbiaceae 1 1
15 waru Malotus sp Euphorbiaceae 2 3
16 Raha2 waio Cryptocarya infectoria Lauraceae 5 29
17 puta Barringtonia reticulata Lecythidaceae 3 5
18 Fonggia Ixonanthes petiolaris Linaceae 2 13
19 batu-batu Ptemandra Melastomataceae 2 7
20 Rodu Melastoma sp Melastomataceae 1 1
daun majemuk
21 Melaceae sp1 Meliaceae 3 14
sejajar
I-21
22 majemuk sejajar Melaceae sp2 Meliaceae 2 4
23 beringin Ficus Benjamina Moraceae 1 3
24 Ficus anulata Ficus anulata Moraceae 1 39
25 ficus sp ficus sp Moraceae 7 23
26 Moraceae sp Moraceae sp Moraceae 2 3
27 horsfielda Horsfieldia glabra Myristicaceae 2 8
28 H052 Syzigium Sp Myrtaceae 2 52
Metrosideros
29 H125 Myrtaceae 4 176
petiolata
Sarcotheca
30 tanggulewado Oxalidaceae 1 1
diversifolia
31 lobani Timonius celebicus Rubiaceae 6 24
32 Mengkudu Morinda citrifolia Rubiaceae 4 9
33 Nauclea sp Nauclea sp Rubiaceae 2 4
34 Meliosma nitida Meliosma nitida Sabiaceae 2 7
35 holimbute Sterculla heterophylla Sterculiaceae 2 4
36 asam Ceiba patandra 4 11
37 L19 1 1
38 kaliandra Kaliandra sp 7 122
39 Ky sisio Cratoxylon formosum 1 2
40 L10 1 9
41 L12 1 1
42 L18 1 1
43 L3 3 1
44 L5 2 2
45 L6 4 12
46 L8 1 14
47 mirip kelor 5 9
48 pakis haji 5 14
49 S6 1 3
50 S7 2 7
51 Agel 3
52 Alang-alang Imperata cylindrica 3
Euphatorium
53 Komba-komba 1 5
Odoratum
54 Lantana camara Lantana camara 1 3
Sumber : Data Sekunder CV. Enviro Tahun 2008
Keanekaragaman
spesies (jenis) dengan kelimpahan spesies yang sama atau hampir sama.
I-22
Sebaliknya jika komunitas itu disusun oleh sangat sedikit spesies, dan jika
oleh banyaknya jenis, tetapi juga oleh banyaknya individu dari setiap
jenis.
masih relatif banyak, hal ini juga ditunjang oleh proses regenarsi yang
cukup baik pada hampr semua jenis, sehingga laju penurunan jumlah
Dominansi
menjadi labil. Hal ini karena terjadi tekanan ekologis (stres) atau tekanan
I-23
Tabel 1.5. Nilai Indeks Dominansi pada Flora di Sekitar Lokasi Proyek
Dominansi
No Jenis Nama Latin Famili
Simson (C)
1 Mangga Hutan BUCHANANIA sp Anacardiaceae 0.0000073
2 Koordersiodendron
Lonrong Anacardiaceae 0.0000294
pinnatum
3 Mirip Angsana Cananga odorata Annonaceae 0.0000073
4 Pulai Alstonia scolaris Apocynaceae 0.0000018
5 Tabernaemontana cf. Tabernaemontana cf.
Apocynaceae 0.0000165
remota remota
6 mrip macaranga Vernonia arborea Asteraceae 2.9377E-05
7 Ky angin Casuarina sumatrana Casuarinaceae 0.0001175
8 mrip manggis Garcinia sp Clusiacea 0.0019995
9 Ebenaceae sp Ebenaceae sp Ebenaceae 0.0089967
10 Euphorbiaceae sp3 Euphorbiaceae sp3 Euphorbiaceae 0.0162234
11 Cleithantus Cleistanthus
Euphorbiaceae 0.0022492
sumatranus sumatranus
12 Cleithantus bakonensis Cleithantus bakonensis Euphorbiaceae 0.0005306
13 Kondolewai Baccaurea costulata Euphorbiaceae 0.0045902
14 Umera Macaranga celebica Euphorbiaceae 0.0000018
15 Waru Malotus sp Euphorbiaceae 0.0000165
16 Raha2 waio Cryptocarya infectoria Lauraceae 0.0015441
17 Puta Barringtonia reticulata Lecythidaceae 0.0000459
18 Fonggia Ixonanthes petiolaris Linaceae 0.0003103
19 batu-bat Ptemandra Melastomataceae 0.0000900
20 Rodu Melastoma sp Melastomataceae 0.0000018
21 daun majemuk sejajar Melaceae sp1 Meliaceae 0.0003599
22 majemuk sejajar Melaceae sp2 Meliaceae 0.0000294
23 Beringin Ficus Benjamina Moraceae 0.0000165
24 Ficus anulata Ficus anulata Moraceae 0.0027926
25 ficus sp ficus sp Moraceae 0.0009713
26 Moraceae sp Moraceae sp Moraceae 0.0000165
27 Horsfielda Horsfieldia glabra Myristicaceae 0.0001175
28 H052 Syzigium Sp Myrtaceae 0.0049647
29 H125 Metrosideros petiolata Myrtaceae 0.0568738
30 Tanggulewado Sarcotheca diversifolia Oxalidaceae 0.0000018
31 Lobani Timonius celebicus Rubiaceae 0.0010576
32 Mengkudu Morinda citrifolia Rubiaceae 0.0001487
33 Nauclea sp Nauclea sp Rubiaceae 0.0000294
34 Meliosma nitida Meliosma nitida Sabiaceae 0.0000900
35 Holimbute Sterculla heterophylla Sterculiaceae 0.0000294
36 Asam Ceiba patandra 0.0002222
37 L19 0.0000018
38 Kaliandra Kaliandra sp 0.0273279
39 Ky sisio Cratoxylon formosum 0.0000073
40 L10 0.0001487
41 L12 0.0000018
I-24
42 L18 0.0000018
43 L3 0.0000018
44 L5 0.0000073
45 L6 0.0002644
46 L8 0.0003599
47 mirip kelor 0.0001487
48 pakis haji 0.0003599
49 S6 0.0000165
50 S7 0.0000900
51 Agel 0.0000165
52 Alang2 Imperata cylindrica 0.0000165
53 Komba2 Euphatorium Odoratum 0.0004131
54 Lantana camara Lantana camara 0.0000165
Sumber : Data Sekunder CV. Enviro Tahun 2008
besi kemudian disusul oleh Kaliandra sp. Sedangkan nilai INP terkecil
I-25
ditemui pada jenis-jenis Melastoma sp dan Macaranga celebica. Berikut
I-26
Sarcotheca
30 tanggulewado Oxalidaceae 0.101419878 3E-04 0.70922 0.810935
diversifolia
31 Lobani Timonius celebicus Rubiaceae 2.434077079 2.667 4.255319 9.356218
32 Mengkudu Morinda citrifolia Rubiaceae 0.912778905 0.03 2.836879 3.77965
33 Nauclea sp Nauclea sp Rubiaceae 0.405679513 0.013 1.41844 1.837229
34 Meliosma nitida Meliosma nitida Sabiaceae 0.709939148 0.034 1.41844 2.16194
Sterculla
35 holimbute Sterculiaceae 0.405679513 0.013 1.41844 1.837559
heterophylla
36 Asam Ceiba patandra 1.115618661 0.661 2.836879 4.613373
37 L19 0.101419878 0.002 0.70922 0.812483
38 kaliandra Kaliandra sp 12.37322515 22.42 4.964539 39.75354
Cratoxylon
39 ky sisio 0.202839757 0.005 0.70922 0.917181
formosum
40 L10 0.912778905 0.218 0.70922 1.839699
41 L12 0.101419878 1E-03 0.70922 0.811631
42 L18 0.101419878 5E-04 0.70922 0.811164
43 L3 0.101419878 0.069 2.12766 2.298431
44 L5 0.202839757 3E-04 1.41844 1.621574
45 L6 1.21703854 0.036 2.836879 4.08961
46 L8 1.419878296 0.163 0.70922 2.291998
47 mirip kelor 0.912778905 0.021 3.546099 4.479774
48 pakis haji 1.419878296 0.571 3.546099 5.537049
49 S6 0.304259635 0.006 0.70922 1.019676
50 S7 0.709939148 0.04 1.41844 2.167957
51 Agel 0.304259635 0 0 0.30426
52 Alang2 Imperata cylindrica 0.304259635 0 0 0.30426
Euphatorium 2.230518
53 Komba2 1.521298174 0 0.70922
Odoratum
54 Lantana camara Lantana camara 0.304259635 0 0.70922 1.013479
Pemanfaatan.
I-27
Tabel 1.7. Kriteria Kualitas Lingkungan dalam Skala pada Komponen Flora Darat
Potensi
Pemanfaatan8 Kecil sekali Kecil Cukup Besar Besar sekali
Jika dilihat dari kerapatan pohon yang ada di lokasi studi maka
I-28
Tabel 1.8. Jumlah Individu Pada Tiap Plot Pengamatan
No plot 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
Jumlah Pohon
72 68 71 77 49 44 53 61 62 43 72 61 2 3 1
(individu/plot)
Rata-rata Jumlah pohon
49.2
(individu/plot)
Jumlah pohon
41
(individu/ha)
Sumber : Data Sekunder CV. Enviro Tahun 2008
tingkat kerapatan relatif yang tidak begitu besar dengan jumlah yang
2) Keadaan Fauna
I-29
informasi masyarakat. Fauna tersebut dapat digolongkan menjadi
Hewan Domes-
No Nama Lokal Nama Ilmiah Ket
liar tikasi
A Mamalia
1 Anoa dataran Bubalus depresicomis √ - Dilindungi
rendah
2 Babi hutan Sus celebensis √ -
3 rusa Cervus timorensis √ -
4 sapi - √
5 Kerbau Bubaolus bubalus - √
6 Kambing - - √
7 Anjing - - √
8 Tupai Lariscus insignis √ -
9 Kelelawar Emballonura sp. √ -
10 Tikus hutan Sulawesi Paruromys dominator √ -
11 Tikus raksasa Bonomys meyer √ -
12 Tikus Ratus sp. -
13 Cerucut hutan Crosidura lea √ -
B Primata
14 Monyet Sulawesi Macaca brunnescens √ -
15 Kus-kus Phalanger ursinus - -
C Reptil -
16 Kadal Mbuya multifasiata √ -
17 Biawak Varanus bengalensis - -
18 Buaya Crocodylus sp. - -
19 Ular piton Phyton sp. - -
20 Ular air Enhydris sp. √ -
21 Ular rumput Natrix sp. √ -
22 Ular sawah Phyton sp. 1 √ -
23 Ular daun Phyton sp. 2 √ -
D Amphibi -
24 Katak Rana sp. √ -
25 Katak sungai Limnonectes sp. - -
26 Katak raksasa - √ -
27 Katak batu Bufo melanosticus - -
E Aves - -
28 Nuri Eos hitria √ √ Dilindungi
29 Kakatua Cacatua alba √ √ Dilindungi
30 Gagak Carvus sp. √ -
31 Tekukur Settopelia chinensis √ -
32 Elang Spizactus cirrtatus √ -
I-30
33 Pipit Lonchuro hugacastro √ -
34 Rangkong Aarhyticeros cassidix √ -
Pelagopsis √ -
35 Raja udang
melanorhychu
36 Ayam hutan Gallus sp. 1 √ -
37 Ayam domestik Gallus sp. 2 - √
1. Persiapan;
3. Pembuatan Crossline;
4. Pengukuran Topografi;
5. Pemboran;
6. Pemasanagaan BM;
7. Analisa Sample;
8. Pembuatan Laporan.
I-31
1.7. PERALATAN
3. GPS (global positioning system) eTrex Vista HCx dan CSX 60, untuk
1.8. PELAKSANAAN
geologi dan pendekripsian hasil penggalian Parit Uji (Test Pit) serta
konsultan.
I-32
• Geologist : 3 orang
• Surveyor : 2 Orang
I-33