Sistem Kardiovaskuler 1. Obat Inotropic Positif 2. Aritmia 3. Antihipertensi
Sistem Kardiovaskuler 1. Obat Inotropic Positif 2. Aritmia 3. Antihipertensi
Sistem Kardiovaskuler 1. Obat Inotropic Positif 2. Aritmia 3. Antihipertensi
Pengertian
Menurut zat khasiat farmakologi ya, antihipertensi dibagi ke dalam 6 kelompok sbg :
Dosis : Oral, 50-100 mcg 3 kali sehari dinaikkan setiap hari kedua atau
ketiga; dosis maksimum sehari biasanya 1,2 mg.
Kategori untuk :C
ibu hamil
Interaksi Obat :
Bila dikonsumsi dengan obat beta blocker, ACE inhibitor atau diuretik dapat
meningkatkan risiko tekanan darah rendah.
Bila dikonsumsi dengan obat antidepresan trisiklik atau obat penghambat
reseptor alfa dapat menimbulkan hipotensi ortostatik.
Bila dikonsumsi dengan obat beta blocker dapat menimbulkan risiko
bradikardia.
Obat ini dapat meningkatkan efek samping obat penenang
Farmakokinetik :
E = Melalui urin (40-60% sebagai obat yang tidak berubah); kotoran (sekitar
20%). Waktu paruh eliminasi: 12-16 jam; 22 +15 jam (epidural); sekitar 20 jam
(transdermal).
Reserpin
Indikasi : hipertensi ringan sampai sedang.
Kontraindikasi : depresi; gagal ginjal berat.
Efek Samping : infeksi saluran cerna dan infeksi saluran nafas.
Dosis : 0,05-0,10 mg sebagai obat lini kedua yang ditambahkan 1-2
minggu setelah pemberian tiazid/diuretika sebagai obat lini
pertama. Sebagai dosis awal dapat digunakan 0,25 mg
selama 1 minggu.
Kategori untuk : C
ibu hamil
Interaksi Obat :
Ada beberapa efek interaksi obat yang dapat terjadi jika reserpine digunakan
bersama obat-obatan lain, di antaranya: Peningkatan risiko terjadinya efek
samping yang fatal jika digunakan bersama dengan obat esketaminintranasal,
lamborexant, deutetrabenazine, atau tetrabenazine Perubahan efek dari
iobenguaneI-131. Peningkatan risiko terjadinya hipotensi (tekanan darah
rendah) jika digunakan bersama obat golongan diuretik, tizanidine, atau obat
antihipertensilain. Peningkatan risiko terjadinya aritmia jika digunakan dengan
quinidine. Penurunan efektivitas obat reserpinesebagain obat antihipertensi
jika digunakan dengan antidepresan trisiklik (TCAs)
Farmakokinetik :
A = Diserap dari saluran GI.
E = Melalui feses (sekitar 60% sebagai obat tidak berubah) dan urin (sekitar
8% sebagai metabolit).
Propanolol Hidroklorida
hamil
Interaksi obat :
Farmakokinetik :
E = Terutama melalui urin (96-99%, <1% sebagai obat yang tidak berubah).
Waktu paruh eliminasi:Sekitar 3-6 jam.
Alfa Bloker
Mekanisme kerja : memblok reseptor alfa adrenergik yang ada pada oto polos
pembuluh, cth : prazosin
Prazosin
hamil
Farmakokinetik :
3. Golongan Diuresis
Mekanisme kerja : Menghambat absorbsi garam dan air sehingga volume darah
dapat menurun akibatnya tekanan darah ikut turun.
Furosemid
Indikasi : edema paru akut, edema yang disebabkan penyakit jantung
kongesti, sirosis hepatis, nefrotik sindrom, hipertensi.
Kontraindikasi : gagal ginjal dengan anuria, prekoma dan koma hepatik,
defisiensi elektrolit, hipovolemia, hipersensitivitas.
Efek samping : pusing. Lesu, kaku otot, hipotensi, mual, diare.
Dosis : dewasa 40 mg/hr Anak 2 – 6 mg/kgBB/hr
Kategori untuk ibu : C
hamil
Interaksi Obat :
Peningkatan risiko terjadinya kerusakan ginjal jika digunakan bersama antibiotik
golongan sefalosporin
Peningkatan risiko terjadinya kerusakan telinga jika digunakan bersama antibiotik
golongan aminoglikosida, polymyxin, vancomycin, cisplatin, atau ethacrynicacid
Peningkatan risiko terjadinya hiperkalemia jika digunakan bersama dengan obat
diuretik hemat kalium, seperti spironolactone
Peningkatan risiko terjadinya kerusakan jantung jika digunakan bersama dengan
antihistamin, antipsikotik, atau obat glikosida jantung, seperti digoxin
Peningkatan risiko terjadinya hiponatremia jika digunakan bersama carbamazepine
Peningkatan risiko terjadinya tekanan darah terlalu rendah jika digunakan dengan
obat antihipertensi ACE inhibitor dan ARB atau antidepresan MAOI
Penurunan efektivitas furosemide jika digunakan dengan obat golongan NSAID,
seperti ibuprofen dan asam mefenamat
Penurunan efektivitas obat antidiabetes
Farmakokinetik :
A = Tidak lengkap tetapi cepat. Diserap dari saluran pencernaan. Ketersediaan
hayati: 47-64% (tab oral); 50% (larutan oral). Waktu untuk mencapai konsentrasi
plasma puncak: 1-2 jam (oral); 30 menit (IV).
D = Melewati plasenta dan memasuki ASI. Volume distribusi: 0,1-0,2 L/kg; mungkin
lebih tinggi berdasarkan penyakitnya. Ikatan protein plasma: 91- 99%, terutama
dengan albumin.
E = Terutama melalui urin (oral: 50%, IV: 80%) dalam 24 jam; feses (sebagai obat
yang tidak berubah). Waktu paruh eliminasi: 0,5-2 jam (fungsi ginjal normal); 9 jam
(ESRD).
4. Golongan Vasodilator
Hidralazin
hamil
Farmakokietik :
D = Melewati plasenta, memasuki ASI (dalam jumlah kecil). Ikatan protein plasma:
87%.
Nifedipin
Dosis : 3 x 10 mg/hr.
hamil
Farmakokinetik :
D = Melewati plasenta dan memasuki ASI. Protein plasma mengikat: Sekitar 92-
98%.
E = Melalui urin (60-80% sebagai metabolit tidak aktif); kotoran. Waktu paruh
eliminasi:Sekitar 2-5 jam.
Losartan
Indikasi : Hipertensi
Kontraindikasi : Kerusakan hati yang parah. Kehamilan. Penggunaan
bersamaan dengan produk yang mengandung aliskiren
pada pasien dengan diabetes mellitus atau gangguan
ginjal (GFR <60 mL/min/1,73 m2).
Efek Samping : Kantuk Sakit kepala, pusing, atau migrain Sakit perut
atau diare Sembelit Gejala pilek atau flu, seperti
hidung tersumbat, bersin, sakit tenggorokan, atau
demam
Dosis : Dewasa: 50 mg sekali sehari, dapat ditingkatkan
menjadi 100 mg sekali sehari sesuai dengan respons
klinis. Pasien dengan penurunan volume intravaskular:
Awalnya, 25 mg sekali sehari.
Anak: 26 tahun dengan berat 20-50 kg: Awalnya, 0,7
mg/kg sekali sehari, dapat disesuaikan seperlunya
hingga Maksimal 50 mg setiap hari; >50 kg: Sama
seperti dosis dewasa.
Kategori untuk ibu hamil :D
Interaksi Obat :
Peningkatan risiko terjadinya hipotensi, hiperkalemia, dan gangguan fungsi ginjal
jika digunakan dengan ACE inhibitor atau aliskiren
Peningkatan risiko terjadinya hipotensi jika digunakan obat antipsikotik, seperti
haloperidol
Penurunan efektivitas losartan jika digunakan dengan rifampicin dan fluconazole
Peningkatan kadar kalium di dalam tubuh (hiperkalemia) jika digunakan dengan
obat diuretik hemat kalium, suplemen kalium, atau heparin
Peningkatan risiko terjadinya keracunan lithium
Peningkatan risiko terjadinya gangguan ginjal dan penurunan efektivitas losartan
jika digunakan dengan obat antiinflamasinonsteroid (OAINS)
Peningkatan efek penurunan tekanan darah jika digunakan dengan obat
antihipertensi lainnya
Farmakokinetik :
Ketersediaan hayati: Sekitar 33%. Waktu untuk mencapai konsentrasi plasma puncak:
1 jam (losartan); 3-4 jam (metabolit aktif).
E = Melalui urin (35%; sekitar 4% sebagai obat yang tidak berubah, sekitar 6%
sebagai metabolit aktif); kotoran (sekitar 60%). Waktu paruh eliminasi: 2,1 ± 0,7 jam
(losartan); 7,4 ± 2,4 jam (metabolit aktif).
Kaptropril
Indikasi : hipertensi, gagal jantung.
Kontraindikasi : riwayat angioedema yang berhubungan dengan pengobatan
ACE, edema angioneurotic herediter atau idiopatik.
Penggunaan bersamaan dengan aliskirenesp pada pasien
dengan diabetes mellitus atau gangguan ginjal (GFR <60
mL/min/1.73m2) dan inhibitor neprilysin (misalnya
sacubitril), Kehamilan.
Efek samping : batuk, kulit kemerahan, konstipasi, hipotensi, dyspepsia,
pandangan kabur, myalgia.
Kategori : D
Interaksi obat : Peningkatan risiko terjadinya hipotensi, hiperkalemia, dan
gangguan fungsi ginjal jika digunakan dengan aliskiren
Peningkatan risiko terjadinya angioedema jika digunakan
dengan sacubitril, temsirolimus, atau everolimus
Peningkatan risiko terjadinya syok anafilaktik jika digunakan
dengan dextransulfate Peningkatan kadar lithium dalam
darah yang bisa menyebabkan keracunan obat Peningkatan
risiko terjadinya kadar gula darah terlalu rendah
(hipoglikemia) jika digunakan glibenclamide atau
glimepiride Peningkatan risiko terjadinya leukopenia
(rendahnya kadar sel darah putih) jika digunakan dengan
procainamide atau obat imunosupresan Peningkatan risiko
munculnya efek samping, seperti tekanan darah rendah, jika
digunakan dengan antidepresan trisiklik (TCA), antipsikotik,
atau obat golongan diuretik Penurunan efektivitas captopril
dan peningkatan risiko terjadinya gangguan ginjal jika
digunakan bersama obat golongan NSAID
Farmakokinetik :
A = Cepat diserap dari saluran pencernaan (sekitar 60-75%). Penurunan konsentrasi
serum dengan makanan. Ketersediaan hayati: Sekitar 60-75%. Waktu untuk mencapai
konsentrasi plasma puncak: Dalam 1-2 jam.
D = Melintasi plasenta dan memasuki ASI (dalam jumlah sedikit). VolumeDistribusi
pada kondisi tunak: 0,7 L/kg.Ikatan protein plasma: 25% -30%.
E = Melalui urin (>95%; 40-50% sebagaiObat yang tidak berubah). Waktu paruh
eliminasi: 2-3Jam.
4. Anti Angina
Gliseril Trinitrat (Golongan Nitrat)
Indikasi : profilaksis dan pengobatan angina; gagal jantung kiri.
Interaksi Obat : Glyceryl trinitrate termasuk obat resep sehingga jika Anda
diberikan obat tersebut oleh dokter maka sebaiknya Anda
harus memberitahu obat-obatan apa saja yang tengah
dikonsumsi guna menghindari resiko interaksi antar obat.
Interaksi antara obat tidak hanya mengurangi efek dari
Glyceryl trinitrate tapi juga meningkatkan resiko gangguan
kesehatan. Menurut beberapa sumber, Glyceryl trinitrate
sebaiknya tidak dikonsumsi bersamaan dengan obat heparin,
sapropterin, dihydroergotamine, antipsychotics, obat-obatan
yang digunakan untuk mengobati tekanan darah serta yang
lainnya. untuk memperoleh informasi yang lebih lengkap
sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.
Farmakokinetik :
A = Cepat diserap dari mukosa sublingual. Diserap dengan baik dari saluran pencernaan
dan melalui kulit. Bioavailabilitas absolut: Sekitar 40% (sublingual).
D = Didistribusikan secara luas ke dalam tubuh. Melintasi plasenta. Volume distribusi:
Kira-kira 3 L/kg. Ikatan protein plasma: 60%.
M = Dimetabolisme dengan cepat di hati oleh enzim reduktase menjadi metabolit
gliserol di dan mononitrat, selanjutnya dimetabolisme menjadi gliserol dan nitrat
organik; mengalami efek lintas pertama yang luas dan metabolisme nonhepatik melalui
sel darah merah dan dinding pembuluh darah.
E = Melalui urin (sebagai metabolit tidak aktif). Waktu paruh eliminasi: Kira-kira 1-4
menit.
Lerkanidipin (Gol. Antagonis Kalsium)
Indikasi : pengobatan hipertensi essensial ringan sampai sedang.
Kontraindikasi : hipersensitif, kehamilan dan menyusui.
Efek Samping : Umum: kemerahan, edema perifer, palpitasi, takikardia, sakit
kepala, pusing, asthenia;
Tidak umum: fatigue, gangguan pencernaan seperti dispepsia,
mual, muntah, sakit perut dan diare, poliuria, ruam,
somnolence, mialgia;
Jarang: hipotensi dan gingival hiperplasia.Beberapa
dihidropiridin dapat menyebabkan sakit precordial dan angina
pektoris.
Efek samping : pusing, tubuh terasa sangat lelah, mual dan muntah,
kram perut, sembelit atau justru diare, gangguan
penglihatan, gangguan tidur, dll
Interaksi obat :
Peningkatan risiko terjadinya efek samping berupa hipotensi dan denyut jantung
lambat jika dikonsumsi dengan amiodarone, quinidine, propafenon, atau antagonis
kalsium
Peningkatan risiko terjadinya hipotensi berat jika dikonsumsi secara berkelanjutan
dengan reserpine, antidepresan trisiklik, atau MAOI
Penurunan efek antihipertensi jika dikonsumsi dengan OAINS, seperti ibuprofen atau
indomethacin Peningkatan risiko terjadinya penyempitan pembuluh darah jika digunakan
dengan obat golongan alkaloid ergot, seperti ergotamine
Peningkatan risiko terjadinya perdarahan jika digunakan bersama warfarin
Peningkatan risiko terjadinya hipoglikemia jika digunakan dengan insulin
Peningkatan risiko terjadinya hipotensi dan takikardia jika digunakan dengan obat
bius
Peningkatan risiko terjadinya efek samping dari lidocaine jika digunakan bersamaan
Farmakokinetik :
D = Didistribusikan secara luas, melintasi sawar darah otak dan plasenta, memasuki ASI.
Volume distribusi: 4 L/kg. Ikatan protein plasma: Sekitar 90%.
E = Terutama melalui urin (96-99%, <1% sebagai obat yang tidak berubah). Waktu
paruh eliminasi:Sekitar 3-6 jam.
Ivabradin
hamil
Farmakokinetik :
M = Dimetabolisme secara ekstensif di hati dan usus melalui oksidasi oleh isoenzim
CYP3A4 untuk membentuk metabolit aktif utama N-desmethyl-ivabradine (S-18982).
E = Sekitar 4% sebagai obat yang tidak berubah melalui urin; metabolit diekskresikan
pada tingkat yang sama melalui urin dan feses. Waktu paruh eliminasi plasma: 2 jam.