Preview
Preview
Preview
BAB V
RENCANA PELAKSANAAN
BENDUNG GERAK TULIS
dewatering yang dikaitkan dengan pelaksanan pekerjaaan bendung sendiri dan juga
dengan memperhatikan faktor keamanan, ketepatan dan efisiensi waktu pelaksanaan.
Secara garis besar inti dari metode pembebasan aliran air dari area konstruksi
bendung (sistem dewatering) adalah dengan mengalihkan aliran air sungai yang
melewati daerah konstruksi bendung dengan suatu konstruksi bendung sementara di
hulu bendung yang kemudian aliran air diarahkan agar melewati suatu saluran
pengalihan. Saluran pengalih ini akan mengarahkan aliran air ke bagian hilir
(downstream) bendung melewati lokasi rencana tubuh bendung tanpa mengalami
limpasan. Konstruksi yang biasanya dipakai untuk membebaskan daerah konstruksi
bendung adalah cofferdam dan diversion. Cofferdam berfungsi sebagai bendung
sementara/pengelak sedangkan diversion sebagai saluran pengalih/pengelaknya.
Dengan pembebasan daerah konstruksi ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh,
antara lain :
Memudahkan pekerjaan konstruksi bendung
Tersedianya space atau ruang yang cukup sehingga bisa dimanfaatkan untuk
penempatan peralatan, material dan resources bendung lainnya.
Stabilitas bendung akan lebih terjaga
Memberikan keamanan bagi pekerja.
Untuk lebih mempermudah pemahaman hal diatas, dapat dilihat dalam diagram air
sistem dewatering berikut ini :
Dari diagram alir di atas dapat digaris bawahi bahwa cofferdam dan diversion
adalah konstruksi yang mempunyai arti penting dalam kaitannya dengan penyusunan
rencana pelaksanaan suatu bendung.
A. Saluran Pengelak
Penempatan diversion berada diluar palung sungai berupa saluran terbuka (diversion
channel) atau saluran tertutup (diversion tunnel), dimana konstruksi dipakai dari
awal sampai akhir proyek.
Pembongkaran diversion bisa dilakukan setelah pembongkaran cofferdam yang
menandakan bendung siap dioperasikan secara penuh. Bila diversion akan dialihkan
fungsinya (bukan sebagai saluran pengalihan), maka untuk effisiensi biaya tidak
perlu dibongkar.
B. Bendung Pengelak/Cofferdam
Cofferdam dibuat sepanjang penampang sungai (Y-Z).
Penempatan cofferdam upstream harus memperhatikan mulut bagian depan dari
diversion agar aliran air dapat lancar masuk ke diversion.
Penempatan lokasi cofferdam downstream dibuat dengan memperhatikan mulut
bagian belakang diversion untuk keamanan terhadap fenomena backwater
Cofferdam dibuat hanya sekali sampai selesainya pekerjaan bendung.
Pembongkaran cofferdam dilakukan hanya ketika bendung dinilai siap dioperasikan
secara penuh.
Tipe teknik pelaksanaan seperti ini mempunyai beberapa kelebihan, antara lain :
Mudah dilaksanakan karena konstruksi tubuh bendung dibuat langsung tanpa
tahapan sehingga ketergantungan atau keterikatan antar subpekerjaan bendung
dengan konstruksi sistem dewateringnya (cofferdam dan diversion) relatife kecil
Dilihat dari segi ketepatan rencana time schedule pelaksanaan lebih mudah dicapai
Resiko gangguan air sangat kecil.
Dari segi ekonomi lebih ekonomis karena bangunan pendukung dalam sistem
dewateringnya yang berfungsi membebaskan area dari aliran air cukup satu kali
pembuatan.
Namun tipe ini juga mempunyai kekurangan yaitu harus ditunjang dengan
kemampuan pelaksana, ketersediaan ruang yang cukup, serta didukung kondisi situasi
di sekitar daerah konstruksi.
Untuk memperjelas teknik pelaksanaan tanpa tahapan, perhatikan diagram alir dan
gambar pelaksanaan berikut ini ;
Pelaksanaan Pekerjaan
Saluran Pengelak
Pelaksanaan Pekerjaan
Cofferdam Upstream dan
Downstream
Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi Bendung
Pembongkaran
Cofferdam Upstream dan Downstream
Pembongkaran Saluran
Pengelak
Cofferdam Upstream Y
Konstruksi Bendung Cofferdam Downstream
berupa saluran tertutup dengan membuat terowongan. Diversion tunnel dipilih jika
lokasi di sisi luar penampang sungai terdapat kondisi yang memaksa pemakaian tipe
diversion channel sukar untuk dilaksanakan atau diversion tunnel didesaian masih bisa
dimanfaatkan setelah pekerjaan bendung selesai.
B. Bendung Pengelak/Cofferdam
Cofferdam tidak dibuat sepanjang penampang sungai (A-C), tetapi disesuaikan
dengan lebar dari diversion dan banyaknya tahap pelaksanaan bendung.
Dinding cofferdam selain berfungsi sebagai pelindung juga bisa sebagai dinding
pengarah aliran air melewati area konstruksi tepat disisi diversion.
Pembongkaran cofferdam dilakukan setelah setiap tahap pekerjaan bendung selesai.
Untuk memperjelas tipe pelaksanaan tanpa tahapan dapat dilihat diagram alir dan
gambar pelaksanaan berikut ini ;
Pelaksanaan pekerjaan
Cofferdam Tahap I
Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi Bendung Tahap II
Pembongkaran
Cofferdam Tahap I
Pelaksanaan Pekerjaan
Cofferdam Tahap II
Pelaksanaan Pekerjaan
Konstruksi Bendung Tahap II
Pembongkaran Pekerjaan
Cofferdam Tahap II
Konstruksi Bendung
C
Diversion Cofferdam
B
Cofferdam
B
Diversion
A Konstruksi Bendung
Dari diagram dan gambar diatas maka dalam pelaksanaan bendung dengan
tahapan yang harus diperhatian adalah :
» Tahap 1
Pembongkaran cofferdam harus memperhatikan kesiapan dari konstruksi bendung
tahap I dalam menahan beban tekanan air dan kesiapan dalam menggantikan fungsi
dari diversion.
» Tahap II
Pembongkaran cofferdam tahap II dilakukan setelah pekerjaan bendung tahap 2 selesai
dan bendung siap dioperasikan secara penuh.
Pada sisi bagian kiri bendung terdapat tebing dengan lereng curam dengan
ketinggian ± 30 m dari dasar sungai pada titik L garis Axis of Dam
Lebar penampang sungai di Axis of Dam ± 43 m
Pada jarak 34 m dari Axis of Dam di bagian upstream, alur penampang sungai
berbelok tidak searah dengan Axis of Reference dan terdapat inlet drain (aliran
anak sungai Kali Tulis).
An
ak
Ka
li
Tu
l is
lis
Tu
li
Ka
Tebing
Axist Of Dam
Curam
in g
Axist Of Reference
ist
Ex
la n
Ja
sungai. Untuk itu perlu dilakukan analisa kemungkinan dan kemudahan saat
pembuatan dengan memperhatikan situasi dan topografi setempat. Ada beberapa
alternative dalam penempatan saluran pengelak, yaitu :
Div. channel/Div. tunnel di sisi kanan luar palung sungai.
Div. channel di sisi kiri luar sungai.
Div. tunnel di sisi kiri luar sungai.
An
ak
Ka
el
li
nn
Tu
Tu
lis
v.
Di
lis
el/
Tu
nn
Cofferdam Upstream
li
Ka
a
Ch
v.
Di
Axist Of Reference
Cofferdam Downstream
ing
ist
Ex
lan
Ja
Dengan melihat segi kemudahan dan prediksi biaya, alternatif ke-3 paling tepat
digunakan dalam rencana pelaksanaan pembangunan Bendung Gerak Tulis tanpa
tahapan.
An
ak
Ka
li
T
Div. Channel/Div . Tunnel
uli
s
lis
Cofferdam
Tu
Upstream
li
Ka
Tebing Curam
Axist Of Dam
in g
Axist Of Reference
Cofferdam
i st
Downstream
Ex
l an
Ja
An
ak
Ka
li
Tu
is li s
ul
iT
Div. channel di palung
al
K
C o fferd am U p stream
T eb in g C uram
A x ist O f D am
C o fferd am U pstream
Axist Of Reference
g
in
is t
Ex
la n
Ja
An
ak
Ka
li
Tu
lis
Cofferdam
Tu lis
Upstream
Kali
Axist Of Dam Diversion Channel
Tebing Curam
Cofferdam
Downstream
Axist Of Reference
ing
ist
Ex
l an
Ja
Rencana Pelaksanaan
Keterangan Tanpa Tahapan Dengan Tahapan
Tipe Saluran Pengelak Diversion Tunnel Diversion Channel