Konsep Dan Perspektif KMB
Konsep Dan Perspektif KMB
Konsep Dan Perspektif KMB
1
c. Menerapkan prinsip dan tekhnik penalaran yang tepat dalam berpikir
secara logis, kritis, dan mandiri.
3. Berfungsi sebagai anggota masyarakat yang kreatif, produktif, terbuka
untuk menerima perubahan, dan berorientasi pada masa depan dengan cara:
a. Menggali dan mengembangkan potensi yang ada pada dirinya untuk
membantu meneyelesaikan masalah masyarakat yang terkait dengan
keperawatan medikal bedah.
b. Membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan
memanfaatkan dan mengelola sumber yang tersedia.
2
asuhan keperawatan pada klien dewasa yang mengalami gangguan fisiologis
baik yang sudah nyata atau terprediksi mengalami gangguan baik karena
adanya penyakit, trauma atau kecacatan. Asuhan keperawatan meliputi
perlakuan terhadap individu untuk memperoleh kenyamanan; membantu
individu dalam meningkatkan dan mempertahankan kondisi sehatnya;
melakukan prevensi, deteksi dan mengatasi kondisi berkaitan dengan penyakit:
mengupayakan pemulihan sampai klien dapat mencapai kapasitas produktif
tertingginya; serta membantu klien menghadapi kematian secara bermartabat.
Praktek keperawatan medikal bedah menggunakan langkah- langkah ilmiah
pengkajian, perencanaan, implementasi dan evaluasi; dengan
memperhitungkan keterkaitan komponen-komponen bio-psiko-sosial klien
dalam merespon gangguan fisiologis sebagai akibat penyakit, trauma atau
kecacatan. (Nur hidayah, 2014: hal 417- 418).
Lingkup keperawatan medikal bedah menurut, (Nursalam, 2008 61-63)
1. Lingkup masalah penelitian pengembangan konsep dan teori keperawatan
masalah penelitian difokuskan pada kajian teori-teori yang sudah ada dalam
upaya meyakinkan masyarakat bahwa keperawatan adalah suatu ilmu yang
berbeda dari ilmu profesi kesehatan lain serta kesesuaian penerapan ilmu
tersebut dalam bidang keperawatan.
2. Lingkup masalah penelitian kebutuhan dasar manusia meliputi identifikasi
sebab dan upaya untuk memenuhi kebutuhan.
3. Lingkup masalah penelitian pendidikan keperawatan
4. Lingkup masalah penelitian manajemen keperawatan
a. Model asuhan keperawatan medikal bedah
b. Peran kineija perawat
c. Model sistem pencatatan dan pelaporan
5. Lingkup masalah penelitian ilmu keperawatan medikal bedah di fokuskan
pada asuhan keperawtan melalui pendekatan proses keperawatan. Topic
masalah didsarkan pada gangguan sistem tubuh yang umum terjadi pada
klien dewasa. Ilmu keperawatan medikal bedah menurut (Nursalam,2008:
hal 67-68) :
a. Sistem kekebalan tubuh
b. Sistem respirasi dan oksigensi
3
c. Sistem kardiovaskuler
d. Sistem persyarafan.
4
kimiawi, ataupun psikologis yang diterima individu dan dipersepsikan
sebagai suatu ancaman, sedangkan lingkungan internal adalah keadaan
proses mental dalam tubuh individu (berupa pengalaman, kemampuan
emosional, kepribadian) dan proses stressor biologis (sel maupun molekul)
yang berasal dari dalam tubuh individu. (Nursalam, 2008: hal 21)
5. Aplikasi pada asuhan keperawatan: Proses keperawatan, menurut
(Nursalam, 2008: hal 21)
a. Pengakajian
b. Perumusan diagnosis keperawatan
c. Intervensi keperawatan
d. Pelaksanaan
e. evaluasi
5
itu juga karena faktor kesempatan dan informasi yang cepat bagi
perawat Jakarta. (Nursalam, 2008: hal 28)
c. Keahlian perawat dalam riset
Perawat yang bekerja di luar Jakarta sebagian besar mereka berbasis
pendidikan D3 keperawatan hampir 95% mengalami masalah tentang
keterampilan atau keahlian penulisan proposal/pelaksanaan penelitian.
Keadaan ini diperparah dengan tidak adanya suatu lembaga yang yang
menangani riet keperawatan dalam organisasi pelayanan kesehatan.
(Nursalam, 2008: hal 28)
d. Waktu pelaksaan yang terbatas
Perawat pendidik mempunyai tugas yang sangat besar dalam
pembelajaran di kelas dan di klinik serta kegiatan-kegiatan non
pembelajaran, misalnya administrasi, oleh karena itu waktu perawat
habis untuk kegiatan tersebut. (Nursalam, 2008: hal 28)
e. Topik riset keperawatan yang tidak sesuai
Berdasarkan hasil kajian penulis, banyak perawat yang belum
memahami tentang lingkup riset keperawatan. Topik-topik yang dipilih
lebih bersifat kesehatan secara umum, sehingga hasil yang di dapatkan
kurang memberikan kontribusi yang bermakna untuk diapliksikan
dalam praktik keperawatan. (Nursalam, 2008: hal 29)
2. Issu Keperawatan Medikal Bedah
Issu Keperawatan Medikal Bedah, menurut (Nursalam, 2011: hal 25)
a. Antithetical terhadap perkembangan ilmu keperawatan
Karena rendahnya dasar pendidikan profesi dan belum dilaksanakannya
pendidikan keperawatan secara professional, maka perawat lebih
cendrung untuk melaksanakan perannya secara rutin dan menunggu
perintah dari dokter. Mereka cendrung untuk menolak terhadap
perubahan ataupun sesuatu yang baru dalam melaksanakan perannya
secara professional.
b. Rendahnya rasa percaya diri /harga diri (Low self-confidenceself)
Banyak perawat yang tidak melihat dirinya sebagai sumber informasi
dari klien. Perasaan rendah diri/kurang percaya diri tersebut timbul
karena rendahnya penguasaan ilmu pengetahuan dan tekhnologi yang
6
kurang memadai serta sistem pelayanan Indonesia yang menempatkan
perawat sebagai warga negara kelas dua. Stigma inilah yang membuat
perawat dipandang tidak cukup memiliki kemampuan yang memadai
dan kewenangan dalam pengambilan kepeutusan di bidang pelayanan
kesehatan.
c. Kurangnya pemahaman dan sikap untuk melaksanakan riset
keperawatan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, lebih dari
90% perawat tidak melaksanakan perannya dalam melaksanakan riset.
Hal ini lebih disebabkan oleh: pengetahuan/keterampilan riset yang
sangat kurang, keterbatasan waktu, tidak adanya anggaran karena
kebijakan yang kurang mendukung pelaksanaan riset. Baru pada tahun
2000-an, pusdiknakes memberikan kesempatan kepada para perawat
untuk melaksanakan riset, itupun hasilnya memberi masih
dipertanyakan karena banyak hasil yang ada lebih lebih mengarah pada
riset kesehatan secara umum. Riset tentang keperawatan hampir belum
tersentuh. Faktor lain yang sebenarnya sangat memperihatinkan adalah
tugas ahir yang diberikan kepada mahasiswa keperawatan bukan
langkah-langkah riset secara ilmiah, tetapi lebih menekankan pada
laporan kasus per kasus.
d. Pendidikan keperawatan hanya difokuskan pada pelayanan kesehatan
yang sempit
Pembinaan keperawatan dirasakan kurang memenuhi sasaran dalam
memenuhi tuntutan perkembangan zaman. Pendidikan keperawatan
dianggap sebagai suatu objek untuk kepentingan tertentu dan tidak
dikelola secara professional. Kurikulum yang diterapkan lebih
mengarahkan perawat tentang how to work and apply, bukan how to
think and do criticall.
e. Rendahnya standar gaji bagi perawat
Gaji perawat, khususnya yang bekeija di instansi pemerintah dirasakan
sangat rendah bila dibandingkan dengan negara lain, baik Asia ataupun
Amerika. Keadaan ini berdampak terhadap kineija perawat dalam
melaksanakan asuhan keperawatan yang professional.
7
f. Sangat minimnya perawat yang menduduki pimpinan di institusi
kesehatan
Masalah ini sangat krusial bagi pengembangan profesi keperawatan,
karena sistem sangat berpengaruh terhadap kualitas pelayanan yang
baik. Hal ini tentunya akan mempengaruhi perkembangan keperawatan
di Indonesia, karena dampaknya semua kebijakan yang ada biasanya
kurang berpihak terhadap kebutuhan keperawatan.
8
DAFTAR PUSTAKA