Kelompok 6 KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN PERANGKAT DIGITAL PEMBELAJARAN

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 24

KELEBIHAN DAN KELEMAHAN PENGGUNAAN PERANGKAT DIGITAL

PEMBELAJARAN
Mata Kuliah Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi

Dosen Pengampu:
Dr. Ali Muhtadi, M.Pd

Kelompok 6 :
1. Galuh Mentari Putri (22112251094)
2. Muh. Rifqienur Adiwardana (22112251088)

PENDIDIKAN DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan
Perangkat Digital Pembelajaran.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan


bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar dalam pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kamu menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
Kelebihan Dan Kelemahan Penggunaan Perangkat Digital Pembelajaran ini dapat
memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Yogyakarta, … Oktober 2022

Tim Penyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .................................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................................ ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................ 1

A. Latar Belakang..................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................... 2

C. Tujuan Penulisan ................................................................................................. 2

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................. 3

A. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Perangkat Digital Pembelajaran bagi


Pendidik dan Peserta Didik ................................................................................. 3

B. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Aplikasi pada Perangkat Digital


Pembelajaran .................................................................................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................... 18

A. Kesimpulan ........................................................................................................ 18

B. Saran .................................................................................................................. 19

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Globalisasi semakin pesat menyebar di berbagai sector karena
disebabkan oleh kemajuan IPTEK terutama di bidang teknologi informasi dan
komunikasi. Dengan adanya kemajuan tersebut tidak ada batas-batas transfer
informasi antar negara satu dengan negara lainnya selama ada jaringan internet
yang memadai. Kemajuan ilmu teknologi dan komunikasi telah membawa
berbagai perubahan yang baik sebagai dampak positif yang bisa gunakan
sebaik-baiknya. Namun dalam waktu yang bersamaan, kemauan tersebut juga
membawa banyak dampak negatif, sehingga menjadi tantangan baru dalam
kehidupan manusia. Tantangan pada era digital telah pula masuk ke dalam
berbagai bidang, salah satunya dalam dunia Pendidikan.
Pesatnya perkembangan teknologi digital telah memberi pengaruh besar
terhadap dunia pendidikan. Ada dorongan kuat yang menuntut guru untuk
memahami perangkat digital dan memanfaatkannya kedalam kegiatan
pembelajaran. Pemanfaatan perangkat digital dalam pembelajaran dapat
diartikan sebagai sistem pemrosesan digital yang mendorong pembelajaran
aktif, konstruksi pengetahuan, inquiri, dan eksplorasi pada pada diri peserta
didik, serta memungkinkan untuk komunikasi jarak jauh dan berbagi data yang
terjadi antara guru dan/atau peserta didik di lokasi kelas fisik yang berbeda
(Beetham: 2007). Hal ini merupakan pemanfaatan teknologi yang diperluas dari
sistem pengiriman informasi belaka dan juga memperjelas peran dan
penggunaannya yang lebih luas di ruang kelas yang berbeda, seluruh sekolah,
dan pusat pembelajaran lainnya. Pemanfaatan teknologi digital dalam proses
pembelajaran merupakan langkah berani menunju dunia baru. Langkah berani
ini membutuhkan inovasi, kreativitas, dan keuletan, dan keberanian untuk
menerima bahwa sifat pengetahuan telah berevolusi dalam lanskap digital.
Penerapan perangkat digital dalam kegiatan pembelajatran memberikan
kelebihan-kelebihan serta kelemahan kelemahan dalam penggunaanya.

1
Makalah ini akan membahas lebih lanjut mengenai kelebihan dan kelemahan
penggunaan perangkat digital dalam pembelajaran.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kelebihan dan kelemahan penggunaan perangkat digital
pembelajaran ?
2. Bagaimana kelebihan dan kelemahan penggunaan aplikasi pada perangkat
digital pembelajaran ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penggunaan perangkat digital
pembelajaran.
2. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan penggunaan aplikasi pada
perangkat digital pembelajaran.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Perangkat Digital Pembelajaran bagi


Pendidik dan Peserta Didik.
Dalam pelaksanaannya, proses pembelajaran penggunaan perangkat digital
bersifat offline dapat berupa Computer Basis Learning (CBL) mapun dengan
menggunakan smartphone atau ponsel pintar. Sedangkan penggunaan perangkat
TIK bersifat online dapat berupa Online Learning atau web based learning, dan
Distance Learning (Pembelajaran Berbasis Jaringan) atau Integreted System.
Menurut Sri Rahayu Chandrawati dalam Widianto (2021,) mengemukakan bahwa
e-learning bermakna sebagai suatu proses pembelajaran yang memanfaatkan
teknologi informasi berupa komputer yang dilengkapi dengan sarana
telekomunikasi (internet dan intranet) dan multimedia (grafis, audio, dan video)
sebagai media utama dalam penyampaian materi dan interaksi antara pedidik dan
peserta didik.
Proses pembelajaran akan dapat terlaksana dengan lebih baik jika dibantu
dengan penggunaan perangkat digital. Namun, perangkat digital atau perangkat
berbasis TIK dalam pembelajaran tentu memiliki kelebihan dan kelemahan dalam
penggunaannya baik itu terhadap peserta didik maupun terhadap tenaga pendidik.
Kelebihan dan kelemahannya yaitu sebagai berikut (Widianto, 2021).
1. Bagi pendidik
a. Kelebihan
1) Meringankan beban pendidik sebagai sumber informasi.
Pendidik bukan satu-satunya sumber belajar karena luasnya sumber
informasi pada dunia digital. Informasi dalam dunia digital menjadikan basis
yang meringankan beban pendidik menghadapi peserta didik. Jika seorang
pendidik memiliki batasan dalam keilmuwan yang hanya bertumpu pada bidang
studi yang dulu pernah ia pelajari dan dikatamkan dengan gelar strata, maka

3
dengan penggunaan perangkat digital informasi bisa diperoleh dengan lebih
luas pada segala bidang keilmuwan yang bersifat global.
2) Membantu menguatkan kegiatan belajar sehingga dapat merangsang dan
memotivasi peserta didik.
Peran pendidik sejak adanya perangkat digital berubah peran menjadi
fasilitator yang bertugas memfasilitasi sekaligus memberikan pengarahan
kepada peserta didik atas topik pembahasan materi yang sedang terjadi. Dengan
adanya penggunaan perangkat digital dalam pembelajaran, guru dapat dengan
lebih mudah merangsang kegiatan belajar siswa serta meningkatkan
motivasinya.
3) Interaksi guru dengan peserta didik menjadi lebih mudah.
Dengan penggunaan perangkat digital dalam pembelajaran menjadikan
proses pembelajaran yang terlaksana bisa berjalan dengan lancar dan mencapai
tujuan yang maksimal. Hal ini terutama berdampak pada pendidik dan peserta
didik yang tetap dapat melakukan interaksi baik asingkronus maupun
singkronus dengan melalui perantara berupa aplikasi yang terpasang pada
perangkat digital milik peserta didik.;.
4) pengaturan proses belajar lebih efektif.
Dalam hal ini keberadaan perangkat digital berusaha dalam memenuhi
kebutuhan belajar peserta didik dan memudahkan pendidik dalam
mentransferkan pengetahuan baik langsung ataupun tidak langsung. Menurut
Martius Tekege (2017) menyatakan bahwa keefisiensian perangkat digital yang
dapat digunakan kapanpun dimanapun dan bagaimanapun menjadi landasan
efektifitas proses belajar peserta didik. Karena bagaimanapun ada waktu di jam
tertentu dimana peserta didik mengalami masa produktif dalam belajar dan ada
masa dimana peserta didik mengalami kejenuhan dalam melakukan kegiatan
pembelajaran.
b. Kelemahan
1) sering ditemukan pendidik yang tidak bisa mengoprasikan teknologi
menjadikan proses pembelajaran tidak dapat berjalan dengan lancar, Tak

4
semua pendidik selalu melek akan teknologi terutama pendidik yang sudah
senior. Mereka lebih mengutamakan cara manual atau offline daripada
melalui media perantara secara online. Tuntutan untuk bisa mengoperasikan
tegnologi terutama teknologi pembelajaran TIK tentu sangat memberatkan
bagi mereka. Dalam Surahman, Santaria, dan Setiawan (2020) pelaksana
tugas Pusat Data dan Teknologi Informasi Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan, menyatakan bahwa hingga saat ini proses pembelajaran masih
sulit melibatkan teknologi informasi disebabkan guru yang mampu
menggunakan teknologi informasi tidak mencapai 50% dari jumlah
keseluruhan guru. Hasil pemetaan berdasarkan sistem UNESCO,
menunjukkan bahwa hanya terdapat 14% guru yang mampu
mengoperasikan dan mengaplikasikan teknologi informasi dengan mudah.
2) Pendidik tidak bisa menjamin keberhasilan pembelajaran karena
kesuksesan tergantung pada kemandirian belajar siswa. Kemandirian
peserta didik dalam mencari dan mengembangkan keilmuwannya secara
individu tidak serta merta dibarengi keselarasan, kesetaraan, dan kesamaan,
tiap peserta didik dalam menyerap ilmu pengetahuan yang ada. Mereka
memiliki cara belajar yang berbeda, dan hasil yang berbeda sehingga dalam
hal ini pendidik harus memiliki kepandaian dalam menentukan evaluasi
seperti apa yang baik dan efektif ia laksanakan untuk mengetahui tolak ukur
pengetahuan seluruh peserta didik.
3) pendidik sulit untuk mengatur batasan akses pembelajaran sehingga sering
disalahgunakan oleh pendidik. Adanya kemudahan dalam aktivitas
mengakses terkadang tidak dibarengi dengan kebijakan lingkup akses yang
harus dilakukan dan tidak dilakukan. Sehingga dalam hal ini terjadi
penyalahgunaan atau penyimpangan dari hal yang sebelumnya tidak harus
dilakukan.
2. Bagi peserta didik.
Terdapat beberapa perangkat digital yang umum digunakan oleh peserta
didik dalam proses pembelajaran yaitu ponsel pintar (smartphone), tablet dan

5
laptop/PC (personal computer). Beberapa perangkat tersebut memiliki konsep
utama yang hamper sama satu sama lain dalam fungsinya sebagai alat penunjang
pembelajaran. Perangkat-perangkat tersebut menghadirkan suasana yang kurang
lebih sama tergantung dengan aplikasi-aplikasi yang tersemat dan digunakan oleh
peserta didik dalam perangkat tersebut. Namun pada dasarnya perangkat-perangkat
tersebut sama-sama dapat membawa peserta didik untuk menjalajahi dunia secara
lebih luas untuk menambah wawasan pengetahuan.
Penggunaan perangkat digital dalam pembelajaran oleh peserta didik
memang dapat memberikan banyak kelebihan bagi peserta didik itu sendiri. Namun,
dibalik kelebihan yang diberikan oleh perangkat digital, tidak sedikit juga
kelemahan yang ditimbulkan dari penggunaan perangkat digital yang digunakan
oleh peserta didik. Berikut diuraikan kelebihan dan kelemahan dari penggunaan
perangkat digital pembelajaran seperti smartphone, tablet maupun laptop/PC
ditinjau dari beberapa aspek.
1) Kemandirian belajar peserta didik.
Saat melakukan pembelajaran tatap muka secara langsung (offline) masih
banyak proses pembelajaran yang menunjukkan pendidik lebih berperan aktif
daripada peserta didik. Saat pendidik menyampaikan materi pembelajaran, maka
peserta didik hanya berusaha mendengar dan mencatat atau malah sibuk dengan
kegiatan masing-masing seperti bercanda, tidur dan lain sebagainya. Alhasil ilmu
yang disampaikan tidak terserap dan membuang banyak waktu serta tenaga.
Dengan adanya perangkat digital memungkinkan segala informasi dan komunikasi
bisa didapatkan dan dilaksanakan dengan cepat dan mudah. Sehingga dalam hal ini
pendidik tidak perlu repot menjelaskan secara rinci materi pembelajaran yang
dibahas, cukup memberikan tanggung jawab kepada peserta didik untuk melakukan
mencari informasi melalui laman web ataupun platform lainnya. Dengan begitu
segala sumber pembelajaran bisa didapatkan secara lengkap dan rinci baik berupa
modul, buku elektronik, maupun video pembelajaran.
2) Interaksi dengan guru dan Kerjasama antar teman.

6
Dalam penelitiannya, Irwanto (2017) menunjukkan bahwa sebesar 79,2%
responden memiliki kegemaran menggunakan media sosial. Penyelidikan lebih
lanjut menemukan fakta bahwa media sosial tersebut digunakan antarsiswa
sebagai sarana berkomunikasi di luar sekolah untuk menanyakan dan
mendiskusikan tugas pembelajaran. Namun, di beberapa situasi dan wilayah
masih terjadi kendala jaringan. Kendala jaringan yang sering terjadi selalu
menghambat proses berjalannya pendidikan terutama berkomunikasi. Apalagi
komunikasi yang disampaikan membahas poin-poin penting dala hal seputar materi
pembahasan.
3) Fleksibilitas waktu dan tempat.
Segala aktivitas belajar dan pembelajaran bisa dilaksanakan kapanpun,
dimanapun, dan bagaimanapun melalui perangkat digital seperti ponsel pintar
dengan aplikasi yang mendukung pembelajaran jarak jauh. Dalam penelitiannya,
Barakati (2013) menunjukkan dari 25 responden sebesar 92% selalu membawa
smartphone dan 8% sering membawa smartphone kapanpun dan kemanapun pergi.
Hal ini menunjukkan bahwa dengan penggunaan smartphone pembelajaran dapat
dilaksanakan baik secara tatap muka di kelas maupun secara jarak jauh karena tidak
menutup kemungkinan aka nada situasi dan kondisi yang mengharuskan pendidik
berinteraksi dengan peserta didik secara jarak jauh dengan waktu yang belum tentu
terjadwal.
4) Keaktifan dan kreativitas peserta didik.
Melalui penggunaan perangkat digital peserta didik dapat dengan mudah
diarahkan oleh guru untuk aktif dalam pembelajaran yaitu bisa saja dengan mencari
informasi di internet, mendiskusikan Bersama temannya hingga
mengkomunikasikan hasil diskusinya kepada teman-temannya. Dengan
menggunakan perangkat digital juga peserta dapat mengembangkan topik
pembelajaran yang diberikan oleh guru sehingga dapat merangsang kreativitas
siswa baik dalam proses maupun hasil, baik dalam bentuk produk/portofolio
maupun verbal/pendapat yang telah peserta didik susun.
5) Motivasi belajar peserta didik.

7
Penggunaan smartphone dalam pembelajaran memang meberikan
pengaruh terhadap motivasi belajar peserta didik namun tidak secara signifikan.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sobon dan Mangundap (2019)
terhadap 82 siswa SD di Manado menghasilkan bahwa pengaruh penggunaan
smartphone terhadap motivasi belajar siswa hanya sebesar 5,7% dengan kategori
rendah.
6) Pengalaman belajar.
Penggunaan smartphone secara positif dapat menunjang kegiatan
pembelajaran sekaligus memberikan pengalaman belajar secara menarik.
Siswa dituntun untuk mencari masalah, menyelesaikan masalah, hingga
menemukan solusi atas permasalahan tersebut menggunakan bantuan
smartphone (Irwanto, 2017). Dampak pembelajaran yang diharapkan muncul
dari penggunaan smartphone terbimbing berupa kemandirian belajar. Hasil
tersebut diperkuat oleh penelitian yang dilakukan Yang dan Che (2015)
menunjukkan bahwa penggunaan perangkat mobile seperti smartphone dapat
menciptakan iklim pembelajaran yang lebih menarik, efektif, dan memicu
motivasi belajar siswa.
7) Adiksi penggunaan smartphone terhadap aspek akademik peserta didik.
Hasil penelusuran studiyang dilakukan oleh Annisa Nurul Utami (2019)
menunjukkan bahwa adiksi smartphone pada remaja SMP dan SMA dapat
berisiko menurunkan prestasi akademik, menurunkan keterlibatan akademik,
mendorong munculnya perasaan tidak puas pada sekolah, meningkatkan perasaan
cemas, dan memunculkan gejala depresi. Masalah perilaku lainnya yang
ditemukan melalui studi terpilih dari adiksi smartphone adalah kerentanan remaja
pada beban pikiran berlebihan, pengaturan perhatian, agresivitas aksi antisosial,
kesulitan membangun identitas diri positif, dan peningkatan potensi aksi merusak
diri. Dari semua dampak tersebut, bagian aspek akademik personal remaja yang
paling banyak ditemukan yaitu memburuknya prestasi akademik. Perhatian pada
dampak negatif adiksi smartphone terhadap aspek akademik personal remaja
dapat memberikan informasi bagi orangtua, guru, dan para profesional dalam

8
menyusun antisipasi kerugian akademik bagi remaja, seperti dalam menyusun
program sosialisasi untuk mengedukasikan penggunaan smartphone secara bijak.
8) Perubahan tingkah laku peserta didik.
Penelitian yang dilakukan oleh Syifa, Setianingsih, dan Sulianto (2019)
menunjukkan bahwa penggunaan gadget berdampak pada perkembangan
psikologi anak sekolah dasar. Dalam penelitian ini 10 anak di kelas V (lima) yang
menggunakan gadget dengan durasi lebih dari 2 jam perhari mengalami perubahan
perilaku. Dampak yang ditimbulkan yaitu dampak positif, anak mudah mencari
informasi tentang pembelajaran, dan memudahkan untuk berkomunikasi dengan
teman. Namun, dampak negatif yang ditimbulkan dari gadget, berpengaruh pada
perkembangan psikologi anak, terutama aspek pertumbuhan emosi dan
perkembangan moral. Dalam pertumbuhan emosi, anak yang menggunakan
gadget menjadi mudah marah, suka membangkang, menirukan tingkah laku dalam
gadget serta berbicara sendiri pada gadget. Sedangkan pengaruhnya terhadap
perkembangan moral, berdampak pada kedisiplinan, anak menjadi malas
melakukan apapun, meninggalkan kewajibannya untuk beribadah, dan
berkurangnya waktu belajar akibat terlalu sering bermain game dan menonton
youtube.
9) Keluasan pemerolehan informasi.
Ada berbagai topik pembahasan ilmu dengan berbagai sumber-sumber baik
dalam negeri maupun luar negeri. Sifatnya Penggunaan perangkat digital yang
mampu membawa peserta didik menjelajahi informasi di seluruh dunia
memudahkan peserta didik dalam menemukan suatu hal yang ingin mereka pelajari
sesuai kepeminatan masingmasing. Namun, terkadang wilayah yang terkendala
jaringan atau sinyal membuat kesulitan saat melakuka browsing atau menelusuri
situs, akibatnya menjadikan proses pembelajaran yang dilaksanakan terhambat,
selain itu kendala yang terjadi mengakibatkan ketidaknyamanan peserta didik
terutama rasa jenuh saat menunggu jaringan pulih.
Dengan adanya perangkat digital di genggaman peserta didik maka
informasi-informasi apapun dapat diperoleh dengan sangat mudah baik itu

9
informasi terkait dengan pelajaran maupun sekedar hiburan. Akses informasi yang
tidak terbatas melalui smartphone membuat peserta didik dengan mudah dapat
menyelesaikan tugas-tugas sekolah yang diberikan oleh guru. Namun dibalik
kemudahan-kemudahan tersebut terdapat dampak negative yang menjadi
kelemahan penggunaan perangkat digital. Survei yang dilakukan Yayasan “Kita
dan Buah Hati” menyebutkan 76 persen anak kelas empat hingga enam SD di
Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi sudah pernah melihat konten
pornografi. Sebagian besar mengunduh konten pornografi dari rumah sendiri
karena tidak sengaja, sementara sebagian anak lain mengunduh konten porno dari
warnet, gadget atau dari teman. Hal tersebut bisa terjadi karena peserta didik dapat
dengan leluasa tanpa adanya pengawasan dari orang dewasa dalam menggunakan
smartphone.
10) Keamanan privasi
Privasi adalah masalah utama dalam teknologi, mengingat luasnya sifat
Internet dalam kehidupan sehari-hari masyarakat. Banyak situs Web
mengumpulkan data pengguna, dari nama pengguna dan kata sandi hingga
informasi pribadi seperti alamat dan nomor telepon, tanpa izin eksplisit dari
pengguna. Menjual informasi ini adalah secara luas dianggap tidak etis, tetapi
sering berada di wilayah abu-abu hukum karena pengguna menyediakan data di
tempat pertama (Spector, Ronghuai Huang, & Yang, 2019).
Selain itu, keamanan privasi dengan menggunakan sidik jari pun diragukan.
Tidak ada dua orang yang diyakini memiliki sidik jari yang identik, tetapi para
peneliti di Sekolah Teknik Tandon Universitas New York dan Negara Bagian
Michigan University College of Engineering telah menemukan kesamaan parsial
antara sidik jari cukup umum sehingga sistem keamanan berbasis sidik jari
digunakan di ponsel dan perangkat elektronik lainnya bisa lebih rentan dari yang
diperkirakan sebelumnya.
11) Kesehatan
Rata-rata remaja menghabiskan setidaknya enam jam sehari melihat layar,
dengan sebagian besar dari menggunakan ponsel pintar. Banyak orang tua

10
bertanya-tanya terkait keamanan jika menghabiskan waktu terlalu banyak untuk
menatap layer smartphone maupun laptop. Penelitian menunjukkan bahwa media
digital merangsang bahan kimia otak yang sama dan daerah sebagai produk adiktif
lainnya. Memang, ada konsensus yang meningkat bahwa perusahaan teknologi
yang telah membawa kita ke era digital memiliki tanggung jawab untuk
membangun beberapa perlindungan (Spector et al., 2019)

B. Kelebihan dan Kelemahan Penggunaan Aplikasi Pada Perangkat Digital


Pembelajaran
Kegiatan belajar mengajar selalu melibatkan media belajar.
Mengaplikasikan aplikasi-aplikasi dalam pembelajaran akan memudahkan siswa
untuk memahami materi yang disampaikan. Kejenuhan bisa saja terjadi pada saat
pembelajaran, sehingga pembelajaran sangat membosankan dengan hanya
mendengarkan guru menyampaikan materi dan tugas melalui metode ceramah.
Tanpa media pembelajaran, materi yang disampaikan jadi kurang bermakna kepada
siswa. Itulah sebabnya kreativitas sang pendidik sangat penting. Dampak aplikasi
pada perangkat digital dalam pembelajaran menjadi pilihan mudah. Pembelajaran
kini menjadi menyenangkan dan bermakna untuk siswa. Bergantung pada
kemudahan materi melalui visualisasi pada aplikasi perangkat digital membantu
siswa dalam memahami materi yang disampaikan. Adapun aplikasi-aplikasi
sebagai media pembelajaran dapatt membantu memudahkan proses pembelajaran.
Aplikasi tersebut antara lain :
1. Power Point
Benny. A Pribadi (2017) menyebutkan bahwa beragam media dapat
digunakan untuk mendukung aktivitas pembelajaran. Salah satu ragam media
yang kerap digunakan dalam aktivitas mengajar dan persentase adalah media
yang diprokyesikan. Ragam media ini dalam penggunaannya mengalami
perkembangan mulai dari media overhead transparasi, opaque, slide dan
filmstrip sampai saat aplikasi perangkat lunak dari Microsoft
PowerPoint. Power Point merupakan program aplikasi komputer yang banyak

11
digunakan untuk keperluan presentasi. Aplikasi program ini sengaja dirancang
dan diproduksi oleh perusahaan Microsoft khusus untuk digunakan dalam
aktivitas penyajian informasi dan pengetahuan. Program Microsoft PowerPoint
khusunya langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengembangkan
aplikasi program tersebut sebagai medium yang dapat digunakan dalam
kegiatan presentasi.
Program media power point yang telah selesai dikembangkan dapat
digunakan sebagai panduan oleh penyaji atau presenter untuk menyampaikan
pesan dan informasi yang ada dalam media tersebut. Penggunaan media
Microsoft PowerPoint sebagai sarana presentasi dapat membuat aktivitas
presentasi dapat berlangsung sistematik. Media PowerPoint bersifat fleksibel
untuk dikombinasikan dengan bentuk tayangan atau media lain. Seorang
penyaji dan presenter dapat menciptakan serangkaian slide presentasi yang
tidak hanya mampu menarik perhatian pemirsa, tetapi juga dapat membantu
pemirsa untuk memahami konsep-konsep yang terdapat didalamnya.
Penggunaan media video seperti halnya program video dapat mengintegrasikan
kedalam tayangan program powerpoint. Hal ini dapat melibatkan siswa dalam
menempuh program pembelajaran. Selain itu, kombinasi penggunaan teks,
gambar, dan unsur video yang harmonis dalam tayangan program PowerPoint
akan dapat meningkatkan daya ingat atau retensi pemirsa terhadap informasi
dan pengetahuan yang dikomunikasikan. Untuk dapat membuat bahan
presentasi yang efektif, efisien, dan menarik diperlukan adanya kemampuan
sesorang dalam mendesain dan menggunakan program aplikasi PowerPoint.
Desain merupakan langkah awal dan juga proses untuk merencanakan
tammpilan slide PowerPoint yang akan digunakan sebagai bahan presentasi.
Tampilan program PowerPoint biasanya terdiri dari serangkaian slide yang
berisi informasi dan pengetahuan yang akan ditayangkan kepada pemirsa.
Penggunaa media PowerPoint sebagai sarana presentasi dapat
memberikan beberapa kelebihan bagi penggunanya, yaitu :
a. Membuat kegiatan presentasi menjadi proses yang sistematik dan utuh

12
b. Membuat aktivitas presentasi menjadi menarik
c. Melibatkan siswa dalam aktivitas belajar
d. Meningkatkan daya ingat atau retensi terhadap isi atau materi yang
dipersentasikan.
e. Mudah diaplikasi sehingga dapat digunakan untuk semua ukuran kelas.
f. Memberikan kemungkinan bertatap muka dan mengamati respons siswa
secara online.
g. Mempunyai variasi teknik penyajian yang menarik sehingga tidak
membosankan.
h. Bisa menyajikan berbagai kombinasi gambar, warna, animasi dan suara
serta clipart yang menarik perhatian.
i. Bisa digunakan berulang-ulang.
Sedangkan kelemahan dalam penggunaan media power point antara
lain:
a. Pengadaannya mahal sehingga tidak semua sekolah dapat memiliki.
b. Tidak semua materi bisa disajikan menggunakan power point.
c. Perlu mempunyai keterampilan khusus untuk menuangkan ide yang baik
pada desain program yang dibuat agar gampang dicerna.
d. Perlu memiliki persiapan apabila menggunakan teknik penyajian animasi
yang kompleks.
2. Google Classroom
Google Classroom merupakan salah satu aplikasi Learning
Management System (LMS). Menurut Ellis (2009: 1). LMS adalah aplikasi
perangkat lunak untuk administrasi, dokumentasi, pelacakan, pelaporan
dan penyampaian kursus pendidikan atau program pelatihan. Google
Classroom dapat diakses oleh semua orang melalui google pribadi. Google
Classroom memungkinkan kegiatan belajar mengajar menjadi lebih produktif
dan bermakna dengan menyederhanakan tugas, meningkatkan kolaborasi,
dan membina komunikasi. Pengajar dapat membuat kelas, memberikan tugas,
mengirim masukan, dan melihat semuanya di satu tempat. Sekolah dan

13
lembaga nonprofit mendapatkan Google Classroom sebagai layanan inti G
Suite for Education dan G Suite for Nonprofits secara gratis. Setiap orang yang
memiliki akun Google pribadi juga dapat menggunakan Classroom secara
gratis (Rini Atikah, dkk : 2021).
Penggunaan google classroom memiliki Keunggulan dalam
penggunaannya, antara lain :
a. proses set up pada Google Classroom sangat cepat dan nyaman. Guru
tinggal mengakses aplikasi Google Classroom serta dapat membagikan
tugas-tugas, materi atau bahan ajar yang sangat variatif sehingga peserta
didik tidak bosan.
b. Penggunaan Google Classroom menghemat waktu. Peserta didik tidak lagi
harus mendownload tugas yang diberikan guru. Guru juga dapat
menentukan peringkat, memberikan umpan balik untuk semua tugas dan
melakukan penilaian secara cepat dari Google Classroom
c. Aplikasi Google Classroom juga terintegrasi dengan beberapa aplikasi
pembelajaran lainnya besutan Google lainnya, seperti classcraft, Pear
Deck, Quizizz, Tynker, Kami, dan Little SIS. Kolaborasi antara Google
Classroom dan aplikasi tersebut akan sangat membantu tenaga
pendidik dalam memberikan materi pembelajarannya.
d. Aplikasi ini bisa diakses di PC (personal computer) atau smartphone.
Sehingga tenaga pendidik maupun peserta didik bisa belajar, mengerjakan
tugas, dan melihat pengumuman bisa dimanapun tanpa harus bertatap
muka. Sehingga sangat efisien dalam menyampaikan materi pembelajaran,
tugas dan pengumuman.
e. Penggunaannya yang sangat friendly. Mulai dari pembuatan kelas baru
sampai dengan personalisasi kelas tersebut. Semua bisa dikerjakan dengan
langkah yang sangat sederhana. Sehingga tenaga pendidik bisa fokus
dengan tujuannya membuat kelas tersebut. Tenaga pendidik tidak
disibukkan dengan rumitnya personalisasi dari sebuah aplikasi
yang mereka gunakan.

14
f. Google Classroom juga hemat dari sisi pemakain kuota internet. Sebab,
aplikasi ini fokus pada pembelajaran, baik itu dalam penyampaian materi
maupun dalam pemberian tugas. Walaupun ada link materi
yang dibagikan, tetapi link tersebut bisa diakses secara offline setelah
peserta mengunduh materi atau tugas tersebut.
g. Para tenaga pendidik dan peserta didik tetap bisa berkomunikasi walaupun
dalam kondisi apapun. Sebab, aplikasi Google Classroom bisa diakses di
manapun dan kapanpun.
Sedangkan kelemahan dalam penggunaan classroom antara lain
meliputi:
a. Tampilan yang kurang menarik bagi siswa. Google Classroom hanya
menampilkan beberapa pilihan gambar dan itu hanya berupa gambar
cartoon. Classroom sebaiknya memberikan sebuah gambar bagi kelas
untuk lebih menarik lagi supaya siswa yang belajar di Google Classroom
tidak merasa bosan. Dengan tampilan yang apa adanya, mungkin bagi
sebagian orang tidak masalah akan tetapi bagi mereka yang menyukai
sebuah keindahan maka itu diperlukan.
b. Saat Google Drive yang kita miliki penuh maka file atau dokumen yang
kita kirim ke pengajar menjadi eror dan tidak terkirim. Ini sangat
0menggangu sekali bagi seorang siswa dan mengakibatkan dia harus
membeli drive baru atau menginstall penyimpanan awan atau cloud
storage yang baru. Kemudian dihubungkan ke Google Classroom terlebih
dahulu sebelum menggunakan Google Classrom tersebut supaya bisa
digunakan.
3. Edmodo
Edmodo merupakan aplikasi yang menyerupai facebook tapi
dengan nilai edukasi yang tinggi, sehingga menarik bagi guru dan siswa.
Suriadhi (2014) mendefinisikan Edmodo sebagai platform media sosial
yang sering digambarkan seperti facebook untuk sekolah dan dapat berfungsi
lebih banyak lagi sesuai dengan kebutuhan guru dan siswa.

15
Kelebihan dari Edmodo Menurut Umaroh (dalam Basori, 2013) antara
lain :
a. Membuat pembelajaran tidak bergantung pada waktu dan tempat,
b. Meringankan tugas guru untuk memberikan penilaian kepada siswa,
c. Memberikan kesempatan kepada orang tua atau wali siswa untuk
memantau aktivitas belajar dan prestasi dari putra-putrinya,
d. Membuat kelas lebih dinamis karena memungkinkan interaksi guru dan
siswa maupun siswa dengan siswa dalam hal pelajaran maupun tugas,
e. Memfasilitasi kerja kelompok yang multidisiplin,
f. Mendorong lingkungan virtual kolaboratif yang membantu pembelajaran
berbasis proses.
Sedangkan kekurangan dari Edmodo sebagai berikut:
a. Penggunaan bahasa program yang masih menggunakan Bahasa
Inggris sehingga terkadang menyulitkan guru dan siswa,
b. Belum tersedianya sintaks online secara langsung pada Edmodo.
4. Microsoft 365
Office 365 adalah satu paket aplikasi yang terdiri dari: Word, Excel,
PowerPoint, Outlook, Publisher, dan Access. Office 365 adalah aplikasi Office
dari Microsoft yang sifatnya berlangganan, bisa bayar bulanan atau tahunan.
Sedangkan untuk Office biasa sistemnya satu kali bayar. Artinya setelah Anda
beli, Anda bisa pakai terus aplikasi Office tersebut sampai kapanpun. Bahkan
jika suatu saat ada Office versi terbaru, Anda tidak perlu upgrade karena Anda
bisa pakai Office biasa versi lama selamanya. Sedangkan, Office 365
mengharuskan Anda bayar terus menerus. Jika tidak diperpanjang maka Anda
tidak bisa memakainya lagi.
Adapun Kelebihan Office 365, antara lain :
a. Lebih Lengkap. Selain dapat aplikasi Office standar, Anda juga dapat
cloud storage OneDrive 1TB dan Skype 60 menit per bulan

16
b. Fiturnya Selalu Up to Date. Fitur Office 365 selalu diperbarui secara
otomatis. Fitur terbaru tersebut bisa langsung Anda nikmati tanpa
membayar biaya tambahan
c. Bisa Dipakai di Semua Perangkat. Tidak cuma bisa dipakai di 1 PC, Anda
bisa pakai dan instal Office 365 di laptop Windows, laptop macOS,
smartphone, dan tablet
d. Bonus Cloud Storage 1 TB. Memudahkan Anda untuk simpan data dan
mengaksesnya dari mana saja dan kapan saja. Tidak perlu repot-repot bawa
flashdisk atau hardisk lagi
e. Dukungan penuh. Pengguna Office 365 akan mendapat dukungan bantuan
baik melalui email, telepon, atau chat.
Sedangkan kekurangan Office 365 yaitu Lebih Mahal. Karena sifatnya
berlangganan, Anda harus membayar per bulan atau per tahun. Sementara itu,
walau Office biasa lebih mahal namun bisa dipakai selamanya. Jika ingin yang
lebih ekonomis lebih baik pilih Office biasa. Membutuhkan Jaringan Internet
untuk mendapatkan performa maksimal dan fitur yang up to date, Office 365
harus terus menerus terhubung ke internet. Jika tidak, lebih baik pilih Office
biasa.

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan.
Kelebihan penggunaan perangkat digital pembelajaran bagi pendidik yaitu
(1) meringankan beban pendidik sebagai sumber informasi; (2) membantu
menguatkan kegiatan belajar sehingga dapat merangsang dan memotivasi peserta
didik; (3) Interaksi guru dengan peserta didik menjadi lebih mudah; (4) pengaturan
proses belajar lebih efektif. Sedangkan kelemahan penggunaan perangkat digital
bagi pendidik yaitu (1) masih terdapat pendidik yang belum mampu menggunakan
teknologi sehingga pembelajaran berjalan belum optimal; (2) pendidik tidak bisa
menjamin keberhasilan pembelajaran karena kesuksesan tergantung pada
kemandirian belajar siswa; dan (3) pendidik sulit untuk mengatur batasan akses
pembelajaran sehingga sering disalahgunakan oleh pendidik.
Dalam pembelajaran terdapat beberapa perangkat digital yang umum
digunakan yaitu smartphone, tablet, PC dan laptop yang seluruhnya memiliki
fungsi yang hampir sama. Kelebihan pdan kelemahan penggunaan perangkat
digital pembelajaran bagi peserta didik dapat ditinjau dari aspek-aspek yaitu (1)
kemandirian belajar; (2) interaksi dengan guru dan Kerjasama antar teman; (3)
fleksibilitas waktu dan tempat; (4) keaktifan dan kreativitas peserta didik; (5)
motivasi belajar; (6) pengalaman belajar; (7) adiksi penggunaan smartphone
terhadap aspek akademik peserta didik; (8) perubahan tingkah laku peserta didik;
(9) keluasan pemerolehan informasi; (10) keamanan privasi; (11) Kesehatan.
Aplikasi yang dapat digunakan dalam kegiatan pembelajaran untuk
memudahkan siswa dan guru antara lain : Power point, google classroom, Edmodo
dan office 365. Semua aplikasi tersebut memiliki kelebihan untuk memudahkan
kegiatan pembelajaran dan memberikan pembelajaran bermakna kepada siswa.
Sedangkan kekurangan pengoprasian tidak mudah karena menggunakan Bahasa
inggris, dan membutuhkan jaringan yang kuat. Karena semua aplikasi tersebut
tidak dapat dioprasikan jika tidak ada jaringan internet.

18
B. Saran.
Bagi pendidik hendaknya dapat meningkatkan profesionalisme dalam hal
keterampilan menggunakan perangkat digital dalam pembelajaran agar proses
pembelajaran dapat berjalan lebih optimal. Selain memiliki kelebihan, penggunaan
perangkat digital dalam pembelajaran juga memberikan kelemahan sehingga
pendidik harus dapat mengendalikan penggunaan perangkat digital oleh peserta
didik agar kelemahan-kelmahan tersebut dapat diminimalisir.

19
DAFTAR PUSTAKA

Annisa Nurul Utami, F. K. (2019). Dampak Negatif Adiksi Penggunaan Smartphone


terhadap Aspek-Aspek Akademik Personal Remaja. Perspektif Ilmu Pendidikan,
33(1), 1–14.
Atikah, Rini, dkk. (2021). Pemanfaatan Google Classroom Sebagai
Media Pembelajaran Di Masa Pandemi Covid-19. --Jurnal PETIK Volume 7, No
1, Maret 2021—7
Barakati, D. P. (2013). Dampak Penggunaan Smartphone dalam Pembelajaran Bahasa
Inggris (Persepsi Mahasiswa). Jurnal Elektronik Fakultas Sastra Universitas Sam
Ratulangi, 1(1), 1–13. Retrieved from
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jefs/article/view/1820
Basori. (2013). Pemanfaatan Social Learning Network “Edmodo” dalam
Membantu Perkuliahan Teori Bodi Otomotif di Prodi PTM JPTK FKIP
UNS. JIPTEK. Vol VI, No. 2. (Online, diakses 12 Oktober 2022).
H. Beetham and R. Sharpe, (2007). appendix for prompts taxonomy: Rethinking Pedagogy for
a Digital Age: Designing for 21st Century Learning.
Dinda, Wahyu. (2021). Kelebihan dan Kekurangan Power Point Dalam Pembelajaran.
Garuda 21 (online) diakses pada laman https://garuda-21.com/kelebihan-dan-
kekurangan-power-point-dalam-pembelajaran/ pada tanggal 12 Oktober 2022.
Irwanto. (2017). Penggunaan smartphone dalam pembelajaran kimia SMA. Journal
For Islamic Social Sciences, 2(February), 81–87.
Pribady. A. Benny. (2017). Media dan Tekhnologi dalam Pembelajaran. Jakarta:
Kencana.
Kelebihan dan Kekurangan Google Classroom. (2021). (Online) diakses pada laman
https://lancangkuning.com/post/24214/kelebihan-dan-kekurangan-google-
classroom.html pada tanggal 12 Oktober 2022.
Sobon, K., & Mangundap, J. M. (2019). Pengaruh penggunaan smartphone terhadap
motivasi belajar siswa. Jurnal Ilmu Pendidikan, Keguruan, dan Pembelajaran,

20
3(2), 92–101. Retrieved from https://doi.org/10.26858/pembelajar.v3i2.9851
Spector, J. M. (2016). Foundations of Educational Technology: Integrative
Approaches and Interdisciplinary Perspectives. New York: Routledge.
Spector, J. M., Ronghuai Huang, & Yang, J. (2019). Educational Technology: A
Primer for the 21st Century. Springer.
Surahman, E., Santaria, R., & Setiawan, E. I. (2020). Tantangan Pembelajaran Daring
di Indonesia. Journal of Islamic Education Management, 5(2), 94–95.
Syifa, L., Setianingsih, E. S., & Sulianto, J. (2019). Dampak Penggunaan Gadget
terhadap Perkembangan Psikologi pada Anak Sekolah Dasar. Jurnal Ilmiah
Sekolah Dasar, 3(4), 538.
Widianto, E. (2021). Pemanfaatan Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi.
Journal of Education and Teaching, 2(2), 213–226.
Yang, J. Y., & Che, P. C. (2015). Improving college students english learning with Dr.
Eye Android Mid. Turkish Online Journal of Educational Technology, 14(2),
101–109.

21

Anda mungkin juga menyukai