PPKN
PPKN
PPKN
RANGKUMAN MODUL 1
Tutor : Ibu Nani Yuniati, M.Pd
NIM : 857154847
UNIVERSITAS TERBUKA
1. Nama mata pelajaran PKn mengalami beberapa perubahan dari tahun ke tahun,
awalnya dalam kurikulum SD 1968 terdapat mata pelajara Pendidikan Kewargaan
Negara (PKN), namun perkembangan terbaru tahun 2006 menjadi mata pelajaran
PKn.
2. Konsep Kewargaan Negara yang semula secara khusus membahas masalah hak
dan kewajiban warga negara, dan konsep kewarganegaraan yang semula secara
khusus membahas masalah status politik warga negara, telah berkembang menjadi
konsep kewarganegaraan dalam arti luas yang mencakup baik mengenai hak dan
kewajiban maupun status warga negara. Kedua konsep tersebut kini digunakan
untuk kedua-duanya dengan istilah kewarganegaraan yang secara konseptual
diadopsi dari konsep citizenship, yang secara umum diartikan sebagai hal-hal
yang terkait pada status hukum (Legal Standing)dan karakter warga negara.
3. Tujuan dan isi PPKn SD 1994 berkenaan dengan konsep nilai, moral dan norma
yang terkandung dalam Pancasila dan UUD 45 serta penjabarannya dalam sumber
hukum di bawah UUD 45. Untuk tingkat sekolah dasar, kurikulum PPKn SD 1994
menjabarkan konsep, nilai, moral dan norma Pancasila dan UUD 45 itu secara
"Berjenjang berkelanjutan semakin meluas" mulai dari kelas I sampai dengan
kelas VI.
5. Pasal 6 ayat (1) PP NO.19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
menyatakan bahwa Kurikulum SD/MI/SDLB/Paket A, SMP/MTs/SMPLB/Paket
B, SMA/MA/SMALB/Paket C, SMK/ MAK atau bentuk lain yang sederajat
terdiri dari:
a. kelompok mata pelajaran keimanan, ketakwaan, dan akhlak mulia;
b. kelompok mata pelajaran kewarganegaraan dan kepribadian;
c. kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi;
d. kelompok mata pelajaran estetika;
e. kelompok mata pelajaran jasmani, olahraga, dan kesehatan.
B. Kegiatan Belajar 2
Ruang Lingkup PKn di SD
Kedalaman muatan kurikulum pada setiap mata pelajaran pada setiap satuan
pendidikan dituangkan dalam kompetensi yang harus dikuasai peserta didik sesuai
dengan beban belajar yang tercantum dalam struktur kurikulum. Kompetensi yang
dimaksud terdiri atas standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan
berdasarkan standar kompetensi lulusan. Muatan lokal dan kegiatan pengembangan
diri merupakan bagian integral dari struktur kurikulum pada jenjang pendidikan dasar
dan menengah.
Muatan Materi tentang Hak Asasi Manusia, meliputi: Hak dan kewajiban
anak, hak dan kewajiban masyarakat, Instrumen nasional dan internasional HAM,
Pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM.
C. Kegiatan Belajar 3
Tuntutan Pendagogis PKn di SD
Implikasi dari lingkup isi PKn SD/MI perlu dikaitkan dengan esensi kualitas
warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab. Oleh karena itu, guru perlu
merumuskan berbagai implikasi dari tuntutan isi PKn terhadap wawasan demokrasi,
sikap demokratis dan tanggung jawab, serta perilaku demokratis.
Dalam PKn berlaku pada postulat bahwa Value is neither tought now cought,
it is learned. Postulat tersebut mengandung makna bahwa nilai tidak bisa diajarkan
atau pun ditangkap sendiri tetapi dicerna melalui proses belajar. Oleh karena itu, nilai
harus termuat dalam materi pelajaran PKn.
Untuk Standar Kompetensi Mengenal "Sistem pemerintahan tingkat pusat"
yang diturunkan menjadi Kompetensi dasar "Mengenal lembaga-lembaga negara
dalam susunan pemerintahan tingkat pusat, seperti MPR, DPR, Presiden, MA, MK
dan BPK. Dapat dijabarkan Pengalaman Belajar "Siswa mempelajari dokumen
tentang pemerintahan desanya dan kecamatannya dan beraudiensi dengan Lurah dan
Camat di sekolah atau di kantornya untuk mendapatkan informasi mengenai jalannya
pemerintahan desa dan kecamatan." dan "Siswa berdiskusi tentang (1) kedudukan dan
fungsi lembaga pemerintahan desa dan kecamatan dengan menggunakan dokumen
dan hasil audiensi dengan Lurah dan Camat; (2) hubungan timbal balik antara warga
desa kecamatan dengan pemerintahan desa/ kecamatan; (3) Hubungan struktural dan
fungsional pemerintahan desa dan kecamatan.
PKn merupakan program pembelajaran nilai dan moral Pancasila dan UUD 45
yang bermuara pada terbentuknya watak Pancasila dan UUD 45 dalam diri peserta
didik. Watak ini pembentukannya harus dirancang sedemikian rupa sehingga terjadi
keterpaduan konsep moral sikap moral dan perilaku moral demokrasi yang bersumber
dari Pancasila dan UUD 45. Dengan demikian pula kita dapat menegaskan embali bah
PKn merupakan suatu bentuk mata pelajaran yang mencerminkan konsep, strategi,
dan nuansa confluent education yang memusatkan perhatian pada pengembangan
manusia Indonesia seutuhnya.