Skripsi Tesar Dwi Arfianto (14604221082)
Skripsi Tesar Dwi Arfianto (14604221082)
Skripsi Tesar Dwi Arfianto (14604221082)
Oleh:
Tesar Dwi Arfianto
NIM 14604221082
Oleh:
Tesar Dwi Arfianto
NIM. 14604221082
ABSTRAK
ii
iii
iv
MOTTO
1. Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani. (Ki
Hajar Dewantara)
belajar”. (Penulis)
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
1. Kedua orang tuaku tercinta, ibu Sumarsih dan Bapak Muji Slamet Riyanto
sayang, materi dan segalanya yang tak pernah berhenti dicurahkan kepadaku.
belum bisa memberikan balasan setimpal sesuai apa yang telah ibu berikan
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya,
Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk
disusun sesuai dengan harapan. Tugas Akhir Skripsi ini dapat diselesaikan tidak
lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain. Berkenaan dengan hal
ini.
Skripsi ini.
3. Indah Prasetyawati Tri P.S., M.Or., selaku sekretaris penguji yang telah
beserta dosen dan staff yang telah memberikan bantuan dan fasilitas selama
vii
proses penyusunan pra proposal sampai dengan selesainya Tugas Akhir
Skripsi ini.
9. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat
10. Semua teman-teman PJSD 2014 yang selalu memberikan semangat, serta
11. Keluarga kecilku KKN B7 tersayang, Fata, Urika, Elsa, Aida, Anisa, Pandu,
Irawan, Iin, Nilam, Anggun dan pihak yang terkait terima kasih untuk
kebersamaan selama ini sehingga kita bisa saling mengenal satu sama lain,
saling bertegur sapa, canda dan tawa yang sudah kita lalui bersama semoga
senantiasa bisa mempererat tali silaturahmi yang tak akan terputus hingga
akhir zaman dan senantiasa saling memberikan dukungan semangat, doa dan
motivasi.
viii
Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah diberikan semua pihak di atas
SWT/Tuhan Yang Maha Esa dan Tugas Akhir Skripsi ini menjadi indformasi
Penulis,
ix
DAFTAR ISI
Halaman
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................................................ 8
C. Pembatasan Masalah ............................................................................... 8
D. Rumusan Masalah ................................................................................... 9
E. Tujuan Penelitian .................................................................................... 9
F. Manfaat Penelitian .................................................................................. 9
x
1. Faktor Perencanaan Pembelajaran .................................................... 59
2. Faktor Pelaksanaan Pembelajaran ..................................................... 60
3. Faktor Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran ................................... 62
B. Pembahasan ............................................................................................. 64
xi
DAFTAR TABEL
Halaman
xii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
peserta didik agar menjadi manusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi
2003:1)
manusia yang sehat cerdas, aktif sepanjang hidup. Proses belajar mengajar yang
dasar ada beberarapa mata pelajaran yang wajib dimuat, yaitu: (1) Pendidikan
Agama, (2) Pendidikan kewarganegaraan, (3) Bahasa, (4) Matematika, (5) Ilmu
Pengetahuan Alam, (6) Ilmu Pengetahuan Sosial, (7) Seni Budaya, (8)
1
pembelajaran pendidikan jasmani sangat berbeda. Pendidikan jasmani mengajak
siswa untuk dapat berkembang sesuai dengan keinginannya, tetapi kenyataan lain
yang melelahkan dan membosankan serta tidak sesuai dengan konsep dasar
undang-undang sifatnya umum. Untuk dapat tujuan umum atau tujuan ideal itu
perlu ada pentahapan usaha yang dirancang dan dilaksanakan, dengan kata lain
perlu ada tujuan yang sifatnya tidak begitu jauh dan yang dekat atau khusus.
yaitu tujuan yang bersifat kognitif (pengetahuan), afektif (sikap), dan psikomotor
(keterampilan). Maka dari itu guru pendidikan jasmani harus menyadari perlunya
2
pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran dan penilain materi pembelajaran. Oleh
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan Pasal 35,
yang telah disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik kurikulum
2013, yang diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.
menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan dikasih tahu (berpusat pada siswa).
komunikasi, pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis dan kreatif. Jadi
dimana satu jam pelajaran alokasi 35 menit. Alokasi waktu tersebut sangat jelas
3
akan mempengaruhi tujuan dari pendidikan jasmani dan kesiapan guru
mengintegrasikan satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lain (tematik). Akan
dilaksanakan secara maksimal sesuai amanat kurikulum. Hal ini berarti bahwa
Pembelajaran penjasorkes saat ini masih terkendala beberapa hal, seperti: usia
Pada kurikulum 2013 faktor yang sangat penting adalah kemampuan guru
dalam memberikan pelajaran harus dibimbing secara terus menerus agar dalam
oleh sebab itu faktor pendukung yang sangat penting yaitu ketersediaan bahan
ajar berupa buku panduan atau buku materi yang menerapkan Kurikulum 2013
harus dipelajari. Dalam hal ini kesiapan guru pendidikan jasmani dalam
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan
4
dasar dan pendidikan menengah. Guru memiliki andil yang sangat besar dalam
harapan terhadap guru, karena gurulah yang terlibat secara langsung dalam
menciptakan pembelajaran yang efektif dan inovatif terhadap peserta didik. Guru
juga yang memfasilitasi kurikulum dan pembelajaran agar dapat dicerna oleh
peserta didik, dia seorang kreator sekaligus aktor perubahan sikap peserta didik.
Kabupaten Bantul. Kecamatan Bantul sendiri baru beberapa Sekolah Dasar yang
2013 belum bisa berjalan dengan baik, yaitu : SD Bantul Timur, SD 1 Bantul dan
seluruhnya menerapkan Kurikulum 2013 secara merata dan baru tahun ajaran
2013. Untuk kesiapan guru penjas terkait penyusunan silabus dan RPP di SD se-
5
Kecamatan Bantul dalam penyusunan silabus dan RPP di SD se Kecamatan
(KKG) terutama untuk mata pelajaran penjas. Disisi lain guru penjas mengakui
bahwa mengalami beberapa kesulitan jika harus membuat silabus dan RPP secara
mandiri dalam pelaksanaan kurikulum 2013. Maka dari itu penyusunan silabus
dan RPP menjadi salah satu agenda kelompok kerja guru (KKG) agar dapat
pada tahapan mengamati. Siswa hanya mengamati guru saat memberikan contoh
tanpa ada bantuan media lain yang diharapkan bisa untuk menambah
pengetahuan bagi siswa yang semestinya ini bisa dilakukan oleh guru yaitu
di kelas terlebih dahulu, terlebih apabila ada media monitor bisa diperlihatkan
pada siswa dalam bentuk video dan sebagainya. Sehingga dengan demikian pada
tahapan ini diharapkan akan muncul pertanyaan-pertanyaan dari siswa pada saat
6
siswa juga hanya sekedar menirukan gerakan guru tanpa ada kreativitas dan
inovasi dari siswa itu sendiri. Kemudian sistematika pembelajaran yang akan
diberikan oleh guru harus runtut dari yang mudah ke yang sulit.
Hal ini merupakan suatu kenyataan yang menjadi tantangan bagi para
guru sekolah dasar untuk dapat menciptakan suasana belajar yang kondusif bagi
anak sekolah dasar. Guru pendidikan jasmani sekolah dasar harus mengetahui
strategi pembelajaran yang tepat bagi anak sekolah dasar. Hal tersebut merupakan
menjadi bahasan pokok dalam penelitian ini. Berdasarkan hal ini seharusnya guru
harus mampu mencakup tiga aspek yaitu kognitif, afektif, dan psikomotor.
2013 merupakan hal yang paling tepat untuk mengetahui apa dan bagaimana
7
Peneliti menyimpulkan dari permasalahan yang sudah ditemukan oleh
Kecamatan Bantul”. Guna memperoleh data yang benar dan tidak ada rekayasa,
B. Identifikasi Masalah
se-Kecamatan Bantul.
C. Pembatasan Masalah
8
D. Rumusan Masalah
penelitian ini yaitu : “Seberapa baik kesiapan guru pendidikan jasmani sekolah
Kecamatan Bantul?”
E. Tujuan Penelitian
Bantul”.
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
berikut:
mendatang.
a. Siswa
Bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa agar mampu lebih baik
9
apa yang peserta didik peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi
produktif, dan nantinya peserta didik bisa sukses dalam menghadapi berbagai
persoalan dan tantangan dizamannya memasuki masa depan yang lebih baik.
c. Sekolah
d. Lembaga Pendidikan
Agar hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan yang bersifat
10
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Definisi Kesiapan
kata dasar siap yang ditambahkan dengan awalan ke- dan akhiran –an adalah
dsb) untuk sesuatu. Menurut Dalyono (2015:52) setiap orang yang hendak
yang cukup baik fisik, mental maupun perlengkapan belajar. Kesiapan fisik
berarti memiliki tenaga cukup dan kesehatan yang baik, sementara kesiapan
mental, memiliki minat dan motivasi yang cukup untuk melakukan kegiatan
belajar. Belajar tanpa persiapan fisik, mental, dan perlengkapan akan banyak
untuk menanggapi dan mempraktikkan suatu kegiatan yang mana sikap tersebut
memuat mental, keterampilan, dan sikap yang dimiliki selama melakukan segala
aktivitas.
11
2. Kompetensi Guru
a. Pengertian Kompetensi
intelegen penuh tanggung jawab yang harus dimiliki seseorang sebagai syarat
1) Kompetensi Pedagogik
dalam Praktik Pengalaman Lapangan, dan case based test yang dilakukan
secara tertulis.
2) Kompetensi Kepribadian
Adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh pendidik di sekolah yang berupa
kepribadian yang mantap, berakhlak mulia, arif, dan berwibawa serta menjadi
pribadi dan akhlak mulia, kedewasaan dan kearifan, serta keteladanan dan
12
kewibawaan. Kompetensi ini bisa diukur dengan alat ukur portofolio guru/
3) Kompetensi Profesional
berupa penguasaan materi pelajaran secara luas dan mendalam. Dalam hal ini
sekolah, metode khusus pembelajaran bidang studi, dan wawasan etika dan
4) Kompetensi Sosial
didik, sesama guru, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar.
13
sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi.
khusus dalam situasi khusus. Oleh karena itu, dengan memiliki guru yang
berkompeten, maka akan berpengaruh juga pada hasil belajar para siswanya.
dan sarana pendidikan merupakan sumber yang dapat menentukan kualitas dan
luar kelas untuk membantu peserta didik mencapai tujuan pendidikan yaitu
Apabila guru sudah mengetahui kondisi peserta didiknya, maka guru akan
mengetahui apa saja yang dibutuhkan peserta didik nya sehingga dalam
14
karena itu implementasi kurikulum 2013 itu merupakan bagian kompetensi
pedagogik.
menggunakan waktu secara efektif dan efisien. Oleh karena itu, maka diperlukan
kurikulum 2013 dengan mengikuti agenda yaitu diklat, pelatihan, KKG, dll.
khusus dalam situasi khusus. Oleh karena itu, dengan memiliki guru yang
dalam drama kehidupan dan kemajuan umat manusia semakin penting yang
dari peran guru yang dituntut harus mempunyai keahlian atau menguasai dalam
15
3. Kurikulum 2013
tujuan, isi, dan bahan pelajaran, serta cara yang digunakan sebagi pedoman
Ini yang menjadi salah satu faktor mengapa secara berkala kurikulum pendidikan
mulai dari tahun 2013, 2014, dan pada tahun 2015 disemua kelas di seluruh
sekolah dasar tersebut. Pemerintah dalam hal ini Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan telah menetapkan bahwa tahun ajaran 2014 semua sekolah pada
2013. Kurikulum 2013 yang tertulis dalam Kemendikbud 2013 adalah rancang
16
beradap, berbudaya, berkarakter, beriman, dan bertaqwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, menjadi
warga negara yang demokratis, dan bertanggung jawab yang mulai dioperasikan
Pengertian kurikulum 2013 di atas tentang yang telah dipaparkan oleh para
ahli dapat diambil kesimpulan oleh penulis bahwa kurikulum 2013 merupakan
2013 yang sering disebut kurikulum tematik integratif yang disusun dan
pelajaran di sekolah untuk setiap mata pelajaran dan mendorong siswa atau
peserta didik sehingga siswa atau peserta didik dapat bertanya dan menalar apa
yang diatur dalam kurikulum 2013 ini pada akhirnya akan berjalan sesuai dengan
Pendidikan ditetapkan bahwa Standar isi adalah kriteria mengenai ruang lingkup
materi dan tingkat kompetensi untuk mencapai kompetensi lulusan. Standar isi
17
menghargai, menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan dimiliki melalui
1) Perencanaan Pembelajaran
metode pembelajaran, serta penilaian dalam suatu alokasi waktu yang akan
dilaksanakan pada masa tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
mengetahui dengan pasti tujuan yang ingin dicapai dan cara mencapainya.
18
waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan
sumber belajar.
mata pelajaran atau tema tertentu yang mencakup kompetensi inti, kompetensi
a) Silabus
Silabus merupakan acuan penyususnan kerangka pembelajaran untuk
setiap bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:
(1) Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan
SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);
(2) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kela;
(3) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial menegenai
kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang
harus dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan
mata pelajaran;
(4) Kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup
sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata
pelajaran;
(5) Tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);
(6) Materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang
relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan
indikator pencapaian kompetensi;
(7) Pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan
peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;
(8) Penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan
informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;
(9) Alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur
kurikulum untuk satu semester atau satu tahun; dan;
(10) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,
alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.
standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola
pembelajaran pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan
19
b) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
kegiatan pembelajaran tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP
didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap pendidik pada
memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP
20
KD yang disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD
yang akan dicapai;
(10) Media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk
menyampaikan materi pelajaran;
(11) Sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik,
alam sekitar, atau sumber belajar lain yang relevan;
(12) Langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan
pendahuluan, inti, dan penutup; dan
(13) Penilaian hasil pembelajaran.
(evaluasi) menjadi jelas dan sitematis serta dirancang dalam bentuk Silabus dan
2) Pelaksanaan Pembelajaran
21
kopetensi sikap, pengetahuan, dan ketrampilan yang terintegrasi dengan tujuan
hasil belajar melahirkan peserta didik yang produktif, kreatif, inovatif, dan
efektif.
informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada
(1) Mengamati
yang telah dipelajari kepada peserta didik. Setelah terjadi umpan balik, pendidik
tidak hanya dilakukan di dalam kelas, tapi juga dilakukan di luar kelas yang
disesuaikan dengan materi. Pada kegiatan mengamati, peserta didik lebih fokus
Sehingga waktu yang digunakan pada tahap mengamati tidak dapat dibatasi. Pada
22
kegiatan mengamati menunjukkan bahwa peserta didik lebih aktif. Catatan hasil
pada tahap mengamati dapat berupa pernyataan maupun pertanyaan secara lisan
maupun tertulis.
(2) Menanya
kepada peserta didik dalam mengajukan pertanyaan secara mandiri di luar tugas
yang telah tercantum pada buku tematik. Pertanyaan yang diajukan sesuai
didik untuk dapat mengajukan pertanyaan yang memuat apa, mengapa, siapa,
(3) Mencoba
mencoba dapat dilakukan setiap saat, sesuai dengan materi yang telah
kelas. Pada tahap mencoba ini sangat berkaitan dengan tahap menalar, karena
kegiatan mencoba ini biasanya diawali atau diakhiri dengan penalaran sesuai
dengan pengalaman yang dimiliki peserta didik. Percobaan juga dapat dilakukan
23
dengan materi. Validitas informasi yang dikumpulkan dalam kegiatan
pembelajaran pada tahap mencoba cukup baik karena diperoleh dari mana saja
sesuai dengan kebutuhan dan materi. Informasi dapat diperoleh dari mana saja
(4) Menalar
sebelum tahap mencoba. Tahap menalar dilakukan kapan saja sesuai dengan
yang berbeda. Bentuk kegiatan pembelajaran pada tahap menalar dapat berupa
makna lebih dalam kepada peserta didik. Kegiatan pembelajaran pada tahap
24
pembelajaran pada tahap menalar dapat berupa menyatakan sebab-akibat maupun
(5) Mengkomunikasikan
maupun kelompok. Pendidik bertanya kepada tentang apa saja yang sudah
dipelajari pada hari tersebut. Peserta didik menjelaskan secara runtut apa yang
bentuk laporan yang telah ditulisnya selama proses pembelajaran. pada tahap
pendekatan Saintifik sudah dilaksanakan dengan baik, namun ada beberapa hal
yang belum sesuai dengan petunjuk pendekatan Saintifik pada kurikulum 2013.
2016:10) yaitu:
25
a. Berorientasi pada siswa
Prinsip belajar adalah oleh siswa, dari siswa dan untuk siswa. Dalam hal
muda. Fenomena alam dan sosial dalam materi dan informasi belajar akan
Sumber dan informasi belajar yang diamati dan dikenal siswa akan
mengubah sikap dan karakter siswa ke arah yang lebih baik. Perilaku dan
kebiasaan buruk akan merugikan orang lain dan diri sendiri. Manusia adalah
makhluk social dan tak mungkin hidup sendiri sehingga perlu bersosialisasi
siswa. Ini hal tersulit yang sering dialami oleh siswa. Oleh sebab itu pembiasaan
26
dan latihan secara berangsur-angsur perlu dilakukan oleh siswa
karena itu, upaya pembinaan bagi masyarakat dan peserta didik melalui
jasmani ini memang telah dirancang secara sistematik guna mengembangkan dan
memberi contoh, dan memberi latihan isi pelajaran kepada siswa untuk mencapai
27
(2) Buku Teks Pelajaran
Buku teks pelajaran digunakan untuk meningkatkan efisiensi
dan efektivitas yang jumlahnya disesuaikan dengan kebutuhan
peserta didik.
(3) Pengelolaan Kelas
a) Guru menyesuaikan pengaturan tempat duduk peserta didik sesuai
dengan tujuan dan karakteristik proses pembelajaran.
b) Volume dan intonasi suara guru dalam proses pembelajaran harus
dapat didengar dengan baik oleh peserta didik.
c) Guru wajib menggunakan kata-kata santun, lugas dan mudah
dimengerti oleh peserta didik.
d) Guru menyesuaikan materi pelajaran dengan kecepatan dan
kemampuan belajar peserta didik.
e) Guru menciptakan ketertiban, kedisiplinan, kenyamanan, dan
keselamatan dalam menyelenggarakan proses pembelajaran.
f) Guru memberikan penguatan dan umpan balik terhadap respon dan
hasil belajar peserta didik selama proses pembelajaran berlangsung.
g) Guru mendorong dan menghargai peserta didik untuk bertanya dan
mengemukakan pendapat.
h) Guru berpakai sopan, bersih, dan rapi.
i) Pada tiap awal semester, guru menjelaskan kepada peserta didik
silabus mata pelajaran; dan
j) Guru memulai dan mengakhiri proses pembelajaran sesuai dengan
waktu yang dijadwalkan.
b) Pelaksanaan Pembelajaran
Pelaksanaan pembelajaran merupakan implementasi dari RPP,
meliputi kegiatan pendahuluan, inti, dan penutup.
(1) Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
a) Menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti
proses pembelajaran;
b) Memberi motivasi belajar siswa secara kontekstual sesuai manfaat
dan aplikasi materi ajar dalam sehari-hari, dengan memberikan
contoh dan perbandingan lokal, nasional, dan internasional;
c) Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari;
d) Menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang akan
dicapai; dan
e) Menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
sesuai silabus.
28
peserta didik dan mata pelajaran. Pemilihan pendekatan tematik dan/atau tematik
jenjang pendidikan.
a) Sikap
aktivitas tersebut.
b) Pengetahuan
29
c) Keterampilan
menalar, menyaji, dan mencipta. Seluruh isi materi (topik dan subtopik) mata
based learning).
2013:10):
adalah pengalaman belajar yang melibatkan proses mental dan fisik melalui cara
30
guru dalam menyampaikan materi pembelajaran dan melalui interaksi antar
peserta didik, peserta didik dengan guru, lingkungan, dan sarana prasarana yang
tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan secara sistematis
kinerja yang dicapai telah sesuai dengan rencana dan tujuan (Permendikbud No
65 Tahun 2013:11).
pelajaran, sedangkan pada kurikulum 2013 ini keberhasilan ditentukan lebih dari
itu, yaitu bagaimana materi pelajaran yang telah dikuasai berdampak pada
31
dasar pada siswa, termasuk bagaimana tujuan-tujuan belajar direalisasikan.
proses, dan hasil belajar secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen
tersebut akan menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau
pembelajaran.
Rumusan itu mempunyai tiga implikasi: pertama, evaluasi adalah suatu proses
yang terus menerus, bukan hanya pada akhir pengajaran, tetapi dimulai sebelum
32
proses evaluasi senantiasa diarahkan ke tujuan tertentu, yakni untuk
Ketiga, evaluasi menuntut penggunaan alat-alat ukur yang akurat dan bermakna
digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar
yang telah ditetapkan. Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi,
sebagai berikut:
penilaian diri, dan penilaian antar peserta didik adalah daftar cek atau skala
penilaian yang disertai rubrik, sedang pada jurnal berupa catatan pendidik.
(2) Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik
33
pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
diri.
(3) Penilaian antar peserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
didik.
(4) Jurnal merupakan catatan pendidik didalam dan diluar kelas yang berisi
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan
penugasan.
(1) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar
pedoman penskoran.
34
Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale)
(1) Tes praktik adalah penelitian yang menuntut respon berupa keterampilan
(2) Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan
waktu tertentu.
(3) Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai
kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat
dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut
terhadap lingkungannya.
adalah hal yang tidak dapat dipisahkan. Penilaian adalah proses pengumpulan
dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian hasil belajar peserta didik
telah sesuai dengan rencana dan tujuan atau belum, dengan aspek yang dinilai
adalah tindak lanjut dari penilaian yang dapat dijadikan bahan untuk
pengambilan keputusan.
35
b. Karakteristik Kurikulum 2013
sebagai berikut:
36
4. Penekanan kompetensi ranah sikap, keterampilan kognitif,
keterampilan psikomotorik, dan pengetahuan untuk suatu satuan
pendidikan dan mata pelajaran ditandai oleh banyaknya KD suatu
mata pelajaran. Untuk SD pengembangan sikap menjadi kepedulian
utama kurikulum.
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris kompetensi bukan
konsep, generalisasi, topik atau sesuatu yang berasal dari pendekatan
“disciplinary–based curriculum” atau “content-based curriculum”.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip
akumulatif, saling memperkuat dan memperkaya antar mata pelajaran.
7. Proses pembelajaran didasarkan pada upaya menguasai kompetensi
pada tingkat yang memuaskan dengan memperhatikan karakteristik
konten kompetensi dimana pengetahuan adalah konten yang bersifat
tuntas (mastery). Keterampilan kognitif dan psikomotorik adalah
kemampuan penguasaan konten yang dapat dilatihkan. Sedangkan
sikap adalah kemampuan penguasaan konten yang lebih sulit
dikembangkan dan memerlukan proses pendidikan yang tidak
langsung.
8. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat
formatif dan hasilnya segera diikuti dengan pembelajaran remedial
untuk memastikan penguasaan kompetensi pada tingkat memuaskan
(Kriteria Ketuntasan Minimal/KKM dapat dijadikan tingkat
memuaskan).
kurikulum 2013 merupakan salah satu unsur yang bisa memberikan kontribusi
peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang
37
pembelajaran merupakan bahan yang dipikirkan, dibicarakan, dibahas, dan
bersifat generik yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap jenjang
berikut:
38
Tabel 1. Daftar Tingkat Kompetensi dan Jenjang Pendidikan
Usia Dini
Menengah
pada tiap Tingkat Kompetensi. Kompetensi yanag bersifat generik ini kemudian
digunakan untuk menentukan kompetensi yang bersifat spesifik untuk tiap mata
berikut:
39
Tabel 2. Daftar Uraian Kompetensi Inti untuk setiap Tingkat
Kompetensi
KOMPETENSI
DESKRIPSI KOMPETENSI
INTI
Sikap Spiritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargaiajaran
agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menunjukkan Perilaku:
a. Jujur,
b. Didipilin,
c. Santun,
d. Percaya diri,
e. Peduli, dan
f. Bertanggung jawab dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga,
dan negara.
Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar
dengan cara:
a. Mengamati,
b. Menanya, dan
c. Mencoba
Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang dijumpainya di
rumah, di sekolah, dan tempat bermain.
Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan
bertindak:
a. Kreatif,
b. Produktif,
c. Kritis,
d. Mandiri,
e. Kolaboratif, dan
f. Komunikatif
Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis
dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan
tindakan yang mencerminkan perilaku anak
sesuai dengan tahap perkembangannya.
tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi yang diterapkan untuk setiap
40
muatan atau pelajaran sebagaiman diatur dalam Pasal 77I ayat (1), Pasal 77C ayat
(1), dan Pasal 77K ayat (2), ayat (4), dan ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor
3) Muatan Pembelajaran
berbagai mata pelajaran ke dalam berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel
berikut ini.
41
Tabel 3. Daftar Tema Pembelajaran
KELAS KELAS
KELAS I KELAS II KELAS III KELAS V
IV VI
Diriku Hidup Sayangi Indahnya Bermain Selamatka
rukun hewan dan kebersama dengan n
tumbuhan an benda di makhluk
di sekitar sekitar hidup
Kegemarank Bermain di Pengalama Selalu Peristiwa Persatuan
u lingkungan n yang berhemat dalam dalam
ku mengesank energi kehidupan perbedaan
an ku
Kegiatanku Tugasku Mengenal Peduli Hidup Tokoh
sehari-hari cuaca dan terhadap rukun dan
musim makhluk penentu
hidup
Keluargaku Aku dan Ringan Berbagai Sehat itu Globalisa
sekolahku sama pekerjaan penting si
dijinjing
berat sama
dipikul
Pengalaman Hidup Mari kita Mengharga Bangga Wirausah
ku bersih dan bermain i jasa menjadi a
sehat dan pahlawan bangsa
berolahraga Indonesia
Lingkungan Air, bumi Indahnya Indahnya Kesehatan
ku dan persahabata negeriku masyarak
matahari n at
Benda, Merawat Mari kita Cita-citaku
binatang dan hewan dan hemat
tanaman di tumbuhan energi
sekitarku untuk masa
depan
Peristiwa Keselamata Berperilaku Daerah
alam n dirumah baik dalam tempat
dan kehidupan tinggalku
perjalanan sehari-hari
Menjaga Makanan
kelestarian sehat dan
lingkungan bergizi
42
Penjelasan di atas penulis menyimpulkan bahwa setiap mata pelajaran
dalam hal ini pendidikan jasmani dan olahraga dalam kurikulum 2013 berjalan
sesuai tema dengan kata lain tidak dapat berdiri sendiri. Pendekatan yang
pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh pada setiap mata
kompetensi dasar mata pelajaran agar terkait satu dengan yang lainnya, sehingga
menjadi kontekstual. Oleh karena itu buku guru dan buku siswa adalah pegangan
jenjang pendidikan dari SD, SMP, SMA. Dalam konteks ini penulis akan
43
membahas tentang SD di Kecamatan Bantul. Kecamatan Bantul sendiri memiliki
NO KELURAHAN JUMLAH SD
1 Ringinharjo 4
2 Palbapang 5
3 Trirenggo 8
4 Sabdodadi 4
5 Bantul 6
JUMLAH 27
yang disimpulkan bahwa termasuk kategori siap yaitu hasil keseluruhan 63.21%
menyatakan siap dan 36.78% menyatakan tidak siap. Jadi dapat disimpulkan
kategori siap.
44
Hargorejo Kecamatan Kokap Kabupaten Kulon Progo”. Sumber data yang
dapat dilihat berdasarkan hasil penelitian dari rencana pembelajaran adalah baik,
pelaksanaan pembelajaran baik, dan proses penilaiannya juga baik. Dengan hasil
adalah baik.
pendidikan yaitu kognitif, afektif dan psikomotor. Metode yang digunakan adalah
C. Kerangka Pikir
mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
secara langsung berdampak pada mata pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan
sekolah dasar. Kesiapan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan juga
45
guru benar-benar dituntut untuk melaksakanakan pembelajaran dengan baik,
Kurikulum 2013.
kurikulum 2013, guru penjasorkes yang berada disekolah dasar pada saat ini
dituntut menjadi inspirator bagi anak didiknya sehingga dapat menumbuhkan dan
tercapainya tujuan pendidikan yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek
dalam penelitian ini yaitu kesiapan guru pendidikan jasmani. Dengan kesiapan
guru, buku pegangan siswa, perangkat pembelajaran, serta sarana prasarana yang
bisa berhasil.
kalangan pendidik. Hal ini tentunya wajar apabila dalam perkembangan yang ada
di masyarakat sekarang tentang semua orang yang berhak diberi kebebasan untuk
berpendapat yang tentunya setiap kritik dan saran yang diberikan dapat
46
sikap dalam menyikapi perubahan kurikulum menjadi kurikulum 2013 atau
dipengaruhi faktor intern dan ekstern sehingga mendapatkan pendapat dan opini
yang berbeda-beda.
47
BAB III
METODE PENELITIAN
kondisi, berbagai situasi, atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang
menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi. Penelitian ini berusaha
penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 11 April 2017 yang bertempat di warung
makan SULAMI.
C. Populasi Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek dan subyek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
Populasi dalam penelitian ini yaitu guru pendidikan jasmani sekolah dasar se
Kecamatan Bantul. Populasi dalam penelitian ini adalah keseluruhan subjek yang
terdiri atas 35 guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah dasar se-
48
Kecamatan Bantul, akan tetapi dari keseluruhan populasi hanya diambil 27 guru
dari 27 sekolah, sehingga setiap sekolah hanya diambil 1 guru. Karena dari
variabel merupakan sesuatu yang akan menjadi objek penelitian yang berperan
dalam peristiwa yang akan diukur. Variabel dalam penelitian ini adalah kesiapan
guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah dasar dalam pelaksanaan
tiga hal kegiatan pokok yaitu perencanaan, pelaksanaan dan penilaian pada mata
pelajaran pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan di sekolah dasar yang akan
pembelajaran akan diamati dan diteliti secara langsung oleh peneliti di sekolah
1. Instrumen Penelitian
fenomena alam maupun sosial yang diamati secara spesifik (Sugiyono, 2010:148).
49
bagi peneliti di dalam menggunakan metode pengumpulan data. Instrumen yang
digunakan dalam penelitian ini adalah angket atau koesioner tertutup sehingga
Bantul. Menurut Hadi (1991: 7), ada tiga langkah yang harus ditempuh dalam
a. Mendefinisikan Konstrak
b. Menyidik faktor
diteliti. Faktor atau indikator ditetapkan dari variabel dalam bentuk kisi-kisi
digunakan oleh Yohannes tahun 2015, adapun kisi-kisi nya sebagai berikut:
50
Tabel 5. Kisi-kisi Instrumen Penelitian
yang dilakukan oleh peneliti bahwa ada beberapa langkah yang dilakukan oleh
angket
51
6) Responden mengisi kuesioner/angket secara bersama-sama dengan guru lain
Olahraga dan Kesehatan) dalam waktu dan tempat yang sudah ditentukan
bersama-sama
1. Validitas Instrumen
penelitian Yohannes yang sudah diuji validitasnya. Hasil uji validitas dari peneliti
2. Reliabilitas Instrumen
sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah dipercaya. Suatu
instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan memperoleh hasil data
yang dapat dipercaya juga. Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius
52
kenyataan. Instrumen dikatakan reliabel apabila instrumen tersebut mampu
mengungkapkan suatu data yang dapat dipercaya serta memperoleh data sesuai
dengan kenyataan sebenarnya, maka data yang akan diambil beberapa kali akan
pengambilan data. Jadi instrumen yang valid dan reliabel merupakan syarat
mutlak untuk mendapatkan hasil penelitian yang valid dan reliabel. Hal ini tidak
berarti bahwa dengan menggunakan instrumen yang telah teruji validitas dan
persentase yaitu data dari angket yang berhasil dikumpulakan dan dianalisis
pertanyaan yang sudah diberikan sudah dibatasi sehingga responden tidak bisa
menjawab selain dari apa yang sudah ditanyakan. Agar data yang diperoleh
berupa data kuantitatif maka setiap butir jawaban diberi skor dalam bentuk skala
53
tersebut diperoleh dengan cara analisi deskriptif. Untuk memudahkan tabulasi,
(skor) pada setiap butir pernyataan. Jawaban skor untuk menyatakan Selalu (SL)
diberi skor 4, Sering (S) diberi skor 3, Jarang (JR) diberi skor 2, dan Tidak
Data yang telah diperoleh merupakan data kasar dari tiap-tiap butir.
Selanjutnya data kasar tersebut diubah menjadi nilai dengan cara memasukkan ke
kategori, yaitu:
54
Data dikelompokkan dalam setiap kategori, kemudian mencari presentase
P=
Keterangan :
P : Angka persentase
F : Frekuensi yang dicari persentase
N : Jumlah frekuensi/banyaknya individu
yaitu sangat baik, baik, cukup, kurang baik dan kurang sekali.
55
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
dan tidak pernah dan diberi skor 1-4. Angket yang digunakan diisi oleh responden
dalam bentuk pernyataan yang terdiri dari tiga faktor yaitu perencanaan
dari dari masing-masing faktor dengan menggunakan aplikasi SPSS 13. Hasil data
kategori sangat baik, baik, cukup, kurang baik dan kurang sekali. Sehingga untuk
kesiapan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah dasar dalam
Bantul diperoleh hasil skor ideal yaitu skor tertinggi ideal (maximum) sebesar
120, skor terendah ideal (minimum) sebesar 30 yang didapat dari perkalian antara
jumlah soal dan jumlah skor jawaban, rerata mean ideal (Mi) sebesar 75 dan
56
standar deviasi ideal (SD.i) sebesar 15 yang dihitung menggunakan rumus Mi dan
SD.i. Data selanjutnya dikategorikan sesuai dengan rumus yang telah ditentukan
menjadi 5 kategori, yaitu sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), kurang baik (KB)
57
Kesiapan Guru
70,0% 63,0%
60,0%
50,0%
Persentase
40,0% 33,3%
30,0%
20,0%
10,0% 3,7%
0,0% 0,0%
0,0%
Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Sekali Baik
Kategori
Hasil dari tiga sekolah yang sudah mencoba menerapkan Kurikulum 2013
58
Tabel diatas dapat dilihat bahwa dari ketiga SD yang telah mencoba
persentase 100 %.
sebesar 20, skor terendah ideal (minimum) sebesar 5, nilai rata-rata idealnya
(M.i) sebesar 12.5 dan standar deviasi ideal (SD.i) sebesar 2.5. Data selanjutnya
yaitu sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), kurang baik (KB) dan kurang sekali
berikut ini:
59
Apabila digambarkan dalam bentuk diagram batang, berikut gambar
dalam kesiapan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah dasar
Perencanaan Pembelajaran
44,4%
45,0%
40,0%
35,0% 29,6%
25,9%
Persentase
30,0%
25,0%
20,0%
15,0%
10,0%
5,0% 0,0% 0,0%
0,0%
Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Sekali Baik
Kategori
sebesar 64, skor terendah ideal (minimum) sebesar 16, nilai rata-rata idealnya
(M.i) sebesar 40 dan standar deviasi ideal (SD.i) sebesar 8. Data selanjutnya
60
yaitu sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), kurang baik (KB) dan kurang sekali
berikut ini:
dalam kesiapan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah dasar
Kecamatan Bantul. Subjek penelitian ini adalah guru pendidikan jasmani sekolah
61
Pelaksanaan Pembelajaran
55,6%
60,0%
50,0% 40,7%
Persentase
40,0%
30,0%
20,0%
10,0% 3,7%
0,0% 0,0%
0,0%
Sangat Baik Baik Cukup Kurang Kurang
Baik Sekali
Kategori
sebesar 36, skor terendah ideal (minimum) sebesar 9, nilai rata-rata idealnya
(M.i) sebesar 22.5 dan standar deviasi ideal (SD.i) sebesar 4.5. Data selanjutnya
yaitu sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), kurang baik (KB) dan kurang sekali
berikut ini:
62
Tabel 12. Distribusi frekuensi faktor penilaian dan evaluasi pembelajaran
40,0%
30,0%
20,0%
7,4%
10,0% 0,0% 0,0%
0,0%
Kurang Kurang Cukup Baik Sangat Baik
Sekali Baik
Kategori
63
Tabel diatas dapat dilihat bahwa faktor penilaian dan evaluasi pembelajaran
B. Pembahasan
frekuensi kesiapan guru masuk dalam kategori baik. Kesiapan guru penjas secara
garis besar memang sudah mampu melaksanakan pembelajaran dengan baik dan
merangsang siswa tidak hanya aktif dalam berpikir tapi juga aktif dalam bergerak.
Akan tetapi pada saat guru akan memberikan pembelajaran guru dianjurkan untuk
lebih runtut dalam mengajar terkait sistematika pembelajaran yang akan diberikan
oleh guru dari yang mudah ke yang sulit dari perencanaan pembelajaran sampai
kegiatan yang mana sikap tersebut memuat mental, keterampilan, dan sikap yang
dimiliki selama melakukan segala aktivitas. Di samping itu kesiapan juga sebagai
64
Seorang guru yang mempunyai kesiapan yang baik juga akan lebih berhasil dalam
Melihat hasil tersebut maka dapat diketahui hasil tersebut belum dapat
dikatakan hasil yang maksimal. Hal ini dikarenakan masih ada faktor yang
memiliki hasil yang masih dalam kategori cukup dan perlu ditingkatkan lagi yaitu
pada faktor perencanaan pembelajaran. Faktor ini memperoleh hasil 44,4% yang
masuk dalam kategori cukup. Sehingga dapat dilihat bahwa kesiapan guru penjas
Agar kategori cukup bisa dikatakan baik bahkan sangat baik, hal yang harus
dilakukan guru yaitu dengan cara guru lebih disiplin dalam mempersiapkan materi
dengan runtut dan sistematis. Guru juga harus mengikuti kegiatan yang bersifat
khusus misalnya mengikuti diklat, pelatihan, forum KKG, MGMP dll. Oleh
karena itu, dengan adanya kegiatan tersebut maka diharapkan tujuan pembelajaran
65
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
kesiapan guru pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan sekolah dasar dalam
Bantul yang berkategori sangat baik 9 orang atau 33.3 %, baik 17 orang atau 63
%, cukup 1 orang atau 3.7 %, kurang baik 0 orang atau 0 % dan kurang sekali 0
baik.
2. Hasil penelitian ini sebagai evaluasi guru terhadap proses pembelajaran yang
dikembangkan.
66
3. Hasil penelitian ini juga dapat dijadikan masukan yang bermanfaat bagi guru
4. Dengan hasil ini dapat sebagai acuan bagi guru untuk dapat menentukan
C. Saran
sampaikan yaitu:
1. Bagi guru dan sekolah harus melakukan tindakan atas dasar hasil penelitian
2. Bagi siswa harus mampu dan mau memompa semangat dalam belajar untuk
D. Keterbatasan Penelitian
1. Pengumpulan data dalam penelitian ini hanya didasarkan hasil isian angket
seperti adanya saling bersamaan dalam pengisian angket. Selain itu dalam
67
Responden juga dalam memberikan jawaban tidak berfikir jernih (hanya asal
penelitian.
68
DAFTAR PUSTAKA
Hadi, S. (1991). Analisis Butir Untuk Instrumen Angket, Tes, dan Skala Nilai
Dengan BASICA. Yogyakarta: Andi OFFSET.
69
Republik Indonesia. (2005). Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan
Nasional Tentang Guru dan Dosen, No. 14. Jakarta: Sekertariat Negara.
70
Sudijono, A. (2012). Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Toto Ruhimat, dkk. (2011). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Rajawali Pers.
71
LAMPIRAN
72
Lampiran 1. Surat Persetujuan Pembimbing TAS
73
Lampiran 2. Surat Permohonan Izin Penelitian dari FIK UNY
74
Lampiran 3. Surat Izin Penelitian dari Kesbangpol
75
Lampiran 4. Surat Ijin Penelitian dari Bapeda Kabupaten Bantul
76
Lanjutan lampiran 4
77
Lampiran 5. Surat Permohonan Validasi Instrumen Penelitian
78
Lanjutan lampiran 5
79
Lanjutan lampiran 5
80
Lampiran 6. Kartu Bimbingan TAS
81
Lampiran 7. Butir-butir Angket Penelitian
82
Lanjutan lampiran 7
83
Lampiran 8. Jawaban Butir-Butir Angket Penelitian
84
Lanjutan lampiran 8
85
Lampiran 9. Daftar Tabel Tingkat Kompetensi Dan Ruang Lingkup Materi
Tingkat Tingkat
Kompetensi Ruang Lingkup
Kompetensi Kelas
1 I-II Mengetahui konsep dan Aktivitas Fisik
mempraktikan pola Melalui Permainan
gerak dasar dan variasi Gerak dasar dan
gerak dasar variasi pola gerak
Mengetahui konsep dan dasar lokomotor,
mempraktikan latihan non lokomotor,
kebugaran sederhana manipulatif
Mengetahui dan Aktivitas fisik
mempraktikan pola melalui kekuatan,
gerak dasar dan variasi kecepatan, dan
gerak dominan statis keseimbangan
pada olahraga senam Aktivitas fisik
Mengetahui dan senam: bertumpu
mempraktikan pola dengan 2 tangan,
gerak dasar dan variasi sikap kapal
gerak ritmik terbang, dan
Mengetahui dan berdiri dengan
mempraktikan gerak satu kaki serta
dasar pengenalan di air meregangkan
dan gerak dasar kedua tangan ke
keselamatan dalam atas dengan kedua
aktivitas air kaki jinjit
Mengetahui dan Aktivitas fisik
mempraktikan cara ritmik melalui:
memelihara dan gerak lokomotor
menjaga kebersihan dan non
Memiliki perilaku lokomotor
bekerjasama, jujur, dan Aktivitas fisik air
mau berbagi dengan melalui
teman permaianan di air
dan keselamatan
di air
Kesehatan
Kebersihan diri
sendiri, pakaian
dan kelas
2 III-IV Mengetahui konsep dan Aktivitas Fisik
mempraktikan variasi Melalui:
dan kombinasi pola Pola gerak dasar
gerak dasar lokomotor,
Mengetahui konsep dan nonlokomotor,
mempraktikan dan manipulatif
pemanasan, pada permainan
pendinginan, dan bola, aktivitas
berbagai aktivitas atletik dan atau
olahraga
86
kebugaran jasmani tradisional
untuk mencapai tinggi Komposisi tubuh
dan berat badan ideal dan gerak
Mengetahui konsep dan pemanasan dan
mempraktikan gerak pendinginan
dasar dan kombinasi Gerak dasar
pola gerak dasar dominan statis
dominan statis dan dan dinamis pada
dinamis aktivitas senam:
Mengetahui dan hanstand, kayang,
mempraktikkan gerak meroda, roll
ritmik dengan depan dan
menggunakan dan tanpa belakang
musik Aktivitas ritmik:
Mengetahui dan gerak lokomotor
mempraktikkan gerak berirama dan
dasar renan harmonis serta
Mengetahui dan terkoordinasi
mempraktikkan cara Aktivitas fisik
memilih makanan dan melalui gerakan
pemanfaatan waktu dasar tangan, kaki
luang, serta pertolongan dan koordinasi
secara sederhana Gerakan renang
Menunjukkan perilaku gaya dada/gaya
menghargai perbedaan, bebas
bekerjasama, dan Kesehatan
disiplin selama Jenis makanan
melakukan aktivitas sehat dan bergizi
fisik Penanganan
cidera ringan
dalam aktivitas
fisik dan
pertolongan
Kebutuhan istrhat
dan waktu luang
dengan aktivitas
bermanfaat
3 V-VI Memahami konsep dan Aktivitas Fisik dan
mempraktikkan variasi Permainan
dan kombinasi pola Pola gerak dasar
gerak dasar pada permainan
Memahami konsep dan bola besar, kecil,
mempraktikkan variasi dan atau aktivitas
dan kombinasi pola jalan, lari, lompat
gerak dasar olahraga dan lempar serta
beladiri olahraga
Memahami konsep dan tradisional
mempraktikkan gerak Gerak lokomotor
pengembangan dan non
kebugaran jasmani dan lokomotor untuk
pengukuran status membentuk
87
kebugaran jasmani gerakan dasar
pribadi secara sederhana langakah kaki,
Memahami konsep dan serangan, dan
mempraktikkan pola belaan(dengan
gerak dominan statis tangan dan kaki)
dan dinamis pada olahraga
Memahami konsep dan beladiri pencak
mempraktikkan gerak silat
kombinasi dan Gerak dominan
rangkaian gerak ritmik statis dan dinamis
Memahami konsep dan pada aktivitas
mempraktikkan senam seperti
keterampilan satu gaya melompat,
renang dan dasar-dasar meregang,
keselamatan di air menggantung,
Memahami/mengetahui mengayun,
dan menyajikan konsep meniti, mendarat
memelihara kebersihan dan rangkaian
alat reproduksi, menjaga gerak senam
diri dari berbagai lantai
tindakan/perilaku tidak Aktivitas fisik
senonoh, bahaya rangkaian
merokok terhadap, gerakan
penyakit menular dan ritmik/tari
tidak menular, bahaya bertema budaya
narkotika,psikotropika, daerah dan
dan zat adiktif nasional
Menunjukkan perilaku Aktivitas di air
sportif, kerjasama, melalui renang
toleransi, disiplin dan gaya
menerima kekalahan bebas/punggung/
dengan sikap positif. dada dan gerakan
dasar cara-cara
penyelamatan di
air
Kesehatan
bahaya merokok,
penyakit menular
dan tidak
menular,
kebersihan alat
reproduksi, dan
memelihara diri
dari perbuatan
tidak senonoh,
serta cara
menghindarkan
diri dari bahaya
narkoba
88
Lampiran 10. Statistik Data Penelitian
Frequencies
Statistics
89
Lampiran 11. Hasil Kategorisasi
HASIL KATEGORISASI
Kesiapan Guru
Cumulative
Frequency Perc ent Valid Percent Perc ent
Valid Sangat Baik 9 33.3 33.3 33.3
Baik 17 63.0 63.0 96.3
Cukup 1 3.7 3.7 100.0
Total 27 100.0 100.0
Perencanaan Pembelajaran
Cumulative
Frequency Perc ent Valid Percent Perc ent
Valid Sangat Baik 7 25.9 25.9 25.9
Baik 8 29.6 29.6 55.6
Cukup 12 44.4 44.4 100.0
Total 27 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Perc ent Valid Percent Perc ent
Valid Sangat Baik 11 40.7 40.7 40.7
Baik 15 55.6 55.6 96.3
Cukup 1 3.7 3.7 100.0
Total 27 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Perc ent Valid Percent Perc ent
Valid Sangat Baik 9 33.3 33.3 33.3
Baik 16 59.3 59.3 92.6
Cukup 2 7.4 7.4 100.0
Total 27 100.0 100.0
90
Lampiran 12. Hasil Kategori Dari 3 SD Di Kecamatan Bantul
Perencanaan Pembelajaran
Cumulative
Frequency Perc ent Valid Percent Perc ent
Valid Baik 1 33.3 33.3 33.3
Cukup 2 66.7 66.7 100.0
Total 3 100.0 100.0
Pelaksanaan Pembelajaran
Cumulative
Frequency Perc ent Valid Percent Perc ent
Valid Baik 3 100.0 100.0 100.0
Cumulative
Frequency Perc ent Valid Percent Perc ent
Valid Baik 2 66.7 66.7 66.7
Cukup 1 33.3 33.3 100.0
Total 3 100.0 100.0
Kesiapan Guru
Cumulative
Frequency Perc ent Valid Percent Perc ent
Valid Baik 3 100.0 100.0 100.0
91
Lampiran 13. Data Penelitian
DATA PENELITIAN
Perencanaan Pembelajaran
No Total Kategori
1 2 3 4 5
1 3 2 4 2 2 13 Cukup
2 3 3 3 4 3 16 Baik
3 4 4 4 4 4 20 Sangat Baik
4 3 3 3 3 2 14 Baik
5 3 3 3 3 3 15 Baik
6 3 2 3 2 3 13 Cukup
7 3 2 4 4 3 16 Baik
8 2 4 2 2 3 13 Cukup
9 3 3 3 3 4 16 Baik
10 3 2 2 4 2 13 Cukup
11 4 4 4 4 3 19 Sangat Baik
12 3 4 4 4 4 19 Sangat Baik
13 3 4 4 4 4 19 Sangat Baik
14 3 3 3 4 3 16 Baik
15 3 2 2 3 3 13 Cukup
16 3 2 2 2 3 12 Cukup
17 3 4 4 4 3 18 Sangat Baik
18 2 3 3 2 3 13 Cukup
19 3 2 3 3 2 13 Cukup
20 3 4 4 4 4 19 Sangat Baik
21 3 2 2 3 3 13 Cukup
22 3 3 2 3 2 13 Cukup
23 2 3 3 2 3 13 Cukup
24 4 3 3 3 3 16 Baik
25 3 2 3 2 2 12 Cukup
26 3 4 4 4 4 19 Sangat Baik
27 3 3 3 3 4 16 Baik
Pelaksanaan Pembelajaran
No Total Kategori
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
1 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 50 Baik
2 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 49 Baik
Sangat
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 64
Baik
4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 Baik
5 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 50 Baik
6 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 2 2 42 Cukup
92
Pelaksanaan Pembelajaran
No Total Kategori
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
Sangat
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 63
Baik
Sangat
8 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 55
Baik
Sangat
9 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 2 57
Baik
10 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 48 Baik
11 4 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 50 Baik
Sangat
12 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 60
Baik
Sangat
13 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 60
Baik
Sangat
14 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 4 3 3 3 55
Baik
15 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 52 Baik
16 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 2 2 46 Baik
17 4 4 4 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 53 Baik
18 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 49 Baik
19 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 49 Baik
Sangat
20 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 3 3 4 60
Baik
Sangat
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 2 60
Baik
22 4 4 4 3 3 4 2 3 1 4 4 3 3 3 3 3 51 Baik
Sangat
23 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 60
Baik
24 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 2 3 53 Baik
25 4 4 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 4 2 53 Baik
26 4 4 4 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 4 52 Baik
Sangat
27 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 61
Baik
93
Penilaian dan Evaluasi Kesiapan
No Total Kategori Kategori
22 23 24 25 26 27 28 29 30 Guru
1 3 3 3 4 4 4 4 2 2 29 Baik 92 Baik
2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 29 Baik 94 Baik
Sangat
3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 120 Sangat Baik
Baik
4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 30 Baik 94 Baik
5 4 3 3 3 3 3 4 3 4 30 Baik 95 Baik
Sangat
6 3 4 3 4 3 3 4 3 4 31 86 Baik
Baik
Sangat
7 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 115 Sangat Baik
Baik
8 4 3 2 4 4 3 3 3 3 29 Baik 97 Baik
9 3 3 3 3 3 3 3 3 3 27 Baik 100 Baik
10 4 4 3 3 3 4 3 3 3 30 Baik 91 Baik
11 4 3 3 3 4 3 3 3 4 30 Baik 99 Baik
Sangat
12 4 4 3 3 4 4 4 3 4 33 112 Sangat Baik
Baik
13 4 3 3 3 3 3 3 3 4 29 Baik 108 Sangat Baik
14 3 3 3 4 3 3 3 3 3 28 Baik 99 Baik
Sangat
15 3 3 3 3 4 4 4 4 4 32 97 Baik
Baik
16 3 3 2 3 2 3 3 3 3 25 Cukup 83 Cukup
Sangat
17 4 4 2 4 4 4 4 4 4 34 105 Sangat Baik
Baik
18 3 3 2 4 4 3 3 3 4 29 Baik 91 Baik
19 3 3 3 4 4 3 3 3 4 30 Baik 92 Baik
20 3 3 3 3 4 3 4 3 4 30 Baik 109 Sangat Baik
Sangat
21 4 4 4 4 4 4 4 4 4 36 109 Sangat Baik
Baik
22 4 2 1 2 4 3 4 1 4 25 Cukup 89 Baik
Sangat
23 4 3 3 4 4 4 4 4 4 34 107 Sangat Baik
Baik
24 3 3 3 4 3 3 3 3 3 28 Baik 97 Baik
25 3 3 3 2 3 3 3 3 3 26 Baik 91 Baik
26 3 3 4 3 3 3 3 3 4 29 Baik 100 Baik
Sangat
27 4 4 3 4 3 4 4 3 4 33 110 Sangat Baik
Baik
94
Lampiran 14. Dokumentasi
95