Implementasi Metode Outdoor Study Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas Iv SD Negeri I Poigar
Implementasi Metode Outdoor Study Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas Iv SD Negeri I Poigar
Implementasi Metode Outdoor Study Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam Di Kelas Iv SD Negeri I Poigar
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Mencapai Gelar Sarjana (S.Pd.)
dalam Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
Oleh:
i
ii
ii
iii
iii
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah meberikan
Negeri I Poigar”. Maksud dari penyusunan skripsi ini untuk memenuhi salah satu
syarat mencapai gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) pada program studi Guru
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih jauh dari
menyusun sendiri dan tidak melakukan plagiasi dari karya ilmiah lainnya. Berkat
pertolongan Allah swt, serta bimbingan dan motivasi dari berbagai pihak akhirnya
selaku pembimbing I dan Zelan Tamrin Danial, M.Pd. selaku pembimbing II yang
1. Delmus Puneri Salim, S.Ag., M.A., M.Res., Ph.D., selaku Rektor IAIN
Manado.
ii
2. Dr. Ardianto, M.Pd., selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
IAIN Manado.
Pengembangan Lembaga.
5. Dr. Feiby Ismail, M.Pd., Selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan dan
Kerja sama.
8. Kedua Orang tua, Bapak Raslan Mamonto yang telah membiayai Sekolah dan
9. Kakak kandung Lili Wilianty Mamonto dan kakak ipar Nandito Mokodompit
yang selalu memberikan dukungan baik berupa moril dan materi di masa-masa
perkuliahan.
10. Teman-teman PGMI Angkatan 17 yang selalu mendukung dan menjadi teman
belajar.
11. Kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebut satu persatu, penulis
iii
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca dan semoga pula
segala partisipasinya akan dibalas oleh Allah SWT dengan imbalan yang berlipat
ganda. Aamiin...
Rubi Alamsyah
Mamonto
NIM: 17.2.1.024
iv
DAFTAR ISI
Hal.
PERNYATAAN SKRIPSI …………………………………………. I
KATA PENGANTAR …………………………………………. iii
DAFTAR ISI …………………………………………. vi
DAFTAR GAMBAR …………………………..……………... viii
DAFTAR TABEL …………………………………………. ix
DAFTAR LAMPIRAN …………………………………………. xi
ABSTRAK …………………………………………. xii
BAB I. PENDAHULUAN……………………………………….. 1
A. Latar Belakang Masalah……………………………… 1
B. Identifikasi Masalah………………………………...... 9
C. Pembatasan Masalah…………………………………. 9
D. Rumusan Masalah……………………………………. 10
E. Tujuan Penelitian……………………………………... 10
F. Manfaat Penelitian……………………………………. 10
BAB II. LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN.. 12
A. Kajian Teori………………………………………....... 12
B. Penelitian Relevan…………………………………..... 21
C. Hipotesis Tindakan……………………….…………... 25
BAB III. METODE PENELITIAN…………………….……........ 26
A. Latar dan Karakteristik Penelitian…………….………. 26
B. Desain Penelitian……………………………….…….. 27
C. Subjek Penelitian………………………………..…..... 38
D. Sumber Dan Jenis Data……………………….……..... 38
E. Teknik Pengumpulan Data……………………..…....... 39
F. Teknik Analisis Data…………………………..……… 45
G. Indikator Keberhasilan…………………………...…. 46
BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN……..... 47
A. Hasil Penelitian…………………………………..…. 47
B. Pembahasan dan Perbandingan Hasil Belajar………. 60
BAB V. PENUTUP……………………………………………… 67
A. Kesimpulan………………………………………….. 67
B. Saran……………………………………………….... 67
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................. 69
LAMPIRAN…………………………………………………………..... 72
vii
DAFTAR GAMBAR
Hal.
Gambar 2.1 Bandura’s reciprocal determinism………………................ 17
Gambar 3.1 Alur Pelaksanaan PTK Model Kemmis & Mc. Taggart…. 27
Gambar 4.1 Diagram Aktivitas Belajar Siswa Siklus I dan II………… 65
Gambar 4.2 Nilai Rata Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan II.. 65
Gambar 4.3 Diagram Ketuntasan Hasil Belajar Siswa………………... 66
viii
DAFTAR TABEL
Hal.
Tabel 3.1 Kisi-Kisi Soal Siklus I dan Siklus II……………………… 41
Tabel 3.2 Masukan Perbaikan Item Soal dari Ahli…………… …….. 42
Tabel 3.3 Lembar Observasi Aktivitas Guru...…………………...…. 43
Tabel 3.4 Kategori Skor Aktivitas Guru……………………………... 43
Tabel 3.5 Lembar Observasi Aktivitas Siswa………………………... 44
Tabel 3.6 Kategori Skor Aktivitas Siswa……………………………. 44
Tabel 4.1 Hasil Belajar Siswa Prasiklus……..…………………….... 47
Tabel 4.2 Hasil Belajar Siswa Siklus I…………………………….... 50
Tabel 4.3 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus I……………….. 51
Tabel 4.4 Kategori Skor Aktivitas Guru Siklus I…………………….. 51
Tabel 4.5 Data Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Sikus I.. 52
Tabel 4.6 Kategori Skor Aktivitas Siswa Siklus I…………………... 53
Tabel 4.7 Data Hasil Belajar Siswa Siklus II………………………... 56
Tabel 4.8 Hasil Pengamatan Aktivitas Guru Siklus II………………. 57
Tabel 4.9 Kategori Skor Aktivitas Guru Siklus II…………………… 57
Tabel 4.10 Data Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus II. 58
Tabel 4.11 Kategori Skor Aktivitas Siklus II………………………… 59
Tabel 4.12 Data Aktivitas Siswa dalam Proses Pembelajaran Siklus I dan
Sklus II……………………………………………………. 60
Tabel 4.13 Data Nilai Siswa Siklus I dan II………………….………. 63
Tabel 4.14 Data Hasil Belajara Siklus I dan II……………….………. 65
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Hal.
x
ABSTRAK
PENDAHULUAN
siswa dalam menimba berbagai ilmu. Banyak ilmu dan keterampilan diperoleh
salah satu lembaga pendidikan formal yang memegang peran penting dan
fundamental, maka perlu adanya peran guru yang inovatif dan kreatif untuk
pada diri siswa. Salah satu bentuk inovasi guru dalam kegiatan pembelajaran,
dapat dilakukan melalui strategi maupun metode belajar yang relevan dengan
keadaan siswa dan mata pelajaran, untuk mencapai tujuan dari pembelajaran.
IPA, IPS, Agama, dan sebagainya. Salah satu mata pelajaran yang dipelajari di
1
Republik Indonesia, Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Nomor 20,
tahun 2003, Pasal.17.
1
2
SD adalah IPA, adapun landasan hukum dari mata pelajaran IPA adalah
sebagai berikut.
pada siswa untuk memupuk rasa ingin tahu secara ilmiah, mengembangkan
yaitu: (1) memperoleh keyakinan terhadap Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan
sekitar. Selain itu juga, siswa dapat belajar menjaga dan melestarikan
2
Republik Indonesia, Undang-Undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Nomor 20,
tahun 2003, Pasal.37, Ayat 1.
3
Mulyasa, E, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, (bandung: PT Remaja Rosdakarya,
2006), 111.
3
merencanakan dan melaksanakan penelitian, (8) inferesi, (9) aplikasi, dan (10)
proses pembelajaran IPA haruslah dilakukan secara bijak, tidak dengan cara
siswa yang relevan dengan apa yang ingin dipelajari, selanjutnya aktivitas
yang monoton itu siswa hanya mendengarkan penjelasan guru dari buku paket
mata pelajaran, dan mencatat apa yang dikatakan oleh guru. Tentunya dengan
metode belajar seperti ini siswa kurang bersemangat dalam mengikuti proses
pembelajaran sehinga berpengaruh pada hasil belajar siswa. Hal ini tampak
dari perolehan nilai hasil belajar siswa pada semester ganjil di kelas IV SD
pelajaran IPA, diperoleh nilai ketuntasan daya serap individu siswa rata-rata
60 dengan nilai ketutasan belajar secara klasikal 70. Hal ini mengindikasikan
akan masuk telinga kanan keluar melalui telinga kiri sehingga tidak
berdampak pada hasil belajar peserta didik. Mengajar pun seolah-olah menjadi
luar kelas atau Outdoor Study merupakan salah satu strategi yang dapat
digunakan guru dalam pembelajaran agar para siswa tidak merasa jenuh
juga dengan berbagai istilah lain seperti Outdoor activities, Outdoor Study,
adalah suatu kegiatan pembelajaran yang terjadi dan dilakukan di luar kelas
Outdoor Study juga dapat menumbuhkan rasa cinta akan lingkungan karena
dengan mengamati sendiri, siswa akan mengetahui keindahan alam dan cara
Terjemahan:
sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, silih berganti
malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal, yaitu
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri, atau duduk, atau
berbaring dan mereka memikirkan penciptaan langit dan bumi (seraya
berkata): ya Tuhan kami tidaklah Engkau menciptakan ini dengan sia-
9
Husamah. Pembelajaran luar Kelas Outdoor Learning.(Jakarta; Prestasi Pustaka Raya,
2013), 23.
7
10
Departemen Agama, Al Qur’an dan Terjemahannya, (Semarang: CV Nur Cahaya,
Tahun 1993), 415.
11
Syaikh Imam al-Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi, terj. Al-Jami’ Li Ahkaam Al-Qur’an, Dudi
Rosyadi dkk, (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), 768.
12
Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddieqy, Tafsir Al-Qur’anul Majid An-Nuur,
(Semarang: Pustaka Rizki Putra, 2000), 760.
8
belajar juga diajurkan mengaitkan segala fenomena alam yang terjadi. Selalu
ada hubunganya dengan Tuhan (Causa Prima) atau penyebab pertama yang
dalam bentuk konkrit. Tetapi juga terdapat kekurangannya yaitu ketika adanya
lingkungan terkadang salah sasaran atau tujuan tidak tercapai karena siswa
harus bisa mengatasinya dengan cara membuat perencanaan yang jauh lebih
matang.
B. Identifikasi Masalah
b. Menurunya hasil belajar siswa. Hal ini tampak pada nilai siswa pada semester
ganjil. Dari KKM yang ditentukan sebesar 75 pada mata pelajaran IPA.
Diperoleh nilai daya serap individu peserta didik rata-rata 60 dengan nilai
ketuntasan klasikal hanya memperoleh nilai 70. Hal ini mengindikasikan hasil
2. Kondisi Guru
3. Kondisi pembelajaran
C. Pembatasan Masalah
permasalahan penelitian dibatasi pada mata pelajaran IPA pokok bahasan gaya
10
dan gerak pada tema 8 dan sumber energi pada tema 9, dengan
D. Rumusaan Masalah
Poigar?
E. Tujuan Penelitian
F. Manfaat Penelitian
Negeri I Poigar.
11
a. Bagi Guru: sebagai salah satu sumber tambahan informasi bagi guru untuk
sistematis, kritis dan bersikap baik secara individu maupun secara kelompok
c. Bagi sekolah: dapat diperoleh data yang dijadikan umpan balik yang
A. Kajian Teori
1. Hakikat belajar
belajar adalah proses perubahan, dimana hasil perubahan itu bersumber dari
dengan rasa ingin tahu yang tinggi sebagai sifat alami dari manusia, maka
belajar tidak bisa dipisahkan dari hidup karena belajar adalah bagian dari
hidup. Banyak para ilmuan berpendapat tentang belajar sesuai dengan sudut
dilakukan seseorang untuk meperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru
dengan lingkungannya.14
13
Tursan Hakim, “pengertian belajar menurut para ahli”,
(http:/Iniwebhamdan.wordpress.com/2012/05/23/pengertian-belajar-menurut-para-ahli, diakses
pada 13-07-2020)
14
Slameto, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi, (Jakarta: Rineka Cipta, 2013),
2.
12
13
pengalaman.16
2. Hasil Belajar
Hasil belajar erat kaitannya dengan belajar atau proses belajar. Dalam hal ini
Bloom dalam Arikunto membedakan hasil belajar dalam tiga ranah, yaitu: (1)
15
Eveline, Siregar, dkk, Teori Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta: Ghalia Indonesia,
2010), 4.
16
Anissatul Mufarrokah, Strategi Belajar Mengajar, (Yogyakarta: TERAS, 2009), 13.
17
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), 43.
18
Nana, Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT
REMAJA ROSDAKARYA, 2014), 22-23.
19
Purwanto, Evaluasi Hasil Belajar, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2009), hlm. 45.
20
Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007),
117.
14
oleh dua faktor utama yakni faktor dari dalam diri siswa dan faktor yang
a) Faktor yang berasal dari dalam siswa, antara lain: Fisiologi, (mengenai
b) Faktor yang berasal dari luar antara lain: lingkungan, (mengenai alam dan
dan fasilitas.22
penelitian ini yang dimaksud adalah hasil belajar secara kognitif, pada mata
bahasa inggris yaitu natural science, artinya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA).
Berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, science artinya
ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) atau science itu
yang pokok bahasannya adalah alam dan segala isinya. Menurut Carin dan
Sund IPA sebagai pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur,
berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan
eksperimen.25
dalam memahami alam semesta melalui pengamatan yang tepat (correct) pada
24
Usman Samatowa, Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar, (Jakarta: Indeks. 2011), 2.
25
Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovativ Berorientasi konstruktifistik, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2007), 99-100.
16
sasaran, serta menggunakan prosedur yang benar (true), dan dijelaskan dengan
(truth). Jadi, IPA mengandung 3 hal yaitu, proses (usaha manusia memahami
Berdasarkan dari uraian di atas maka mata pelajaran IPA ini dimaksudkan
diterapkan di SD.
saja dengan tepat dapat memberi tanggapan aktual. Proses belajar seperti ini
lingkungan social dan fisik. Penting memahmi teori belajar ini agar dapat
menjadi teori pendukung metode Outdoor Study dalam proses belajar karena
menurut teori ini pengetahuan manusia adalah hasil interaksi tiga variable
K L
atas gambaran yang ditampilkan oleh simodel, kemudian diikuti dengan upaya
27
Ahmadi Abu.Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 34.
18
antara individu dan lingkungan, teori ini sejalan dengan metode Outdoor
Outdoor Study adalah metode di mana guru mengajak siswa belajar di luar
bahwa metode belajar ini adalah metode belajar yang melibatkan lingkungan
28
Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning Ancangan Strategis
Mengembangkan Metode Pembelajaran yang Menyenangkan, Inovatif & Menantang, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013), 22-23.
29
Widiasworo, Erwin. Strategi dan Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas (Outdoor
Learning). (Yogyakarta: Ar Ruzz Media, 2017), 79.
19
juga siswa akan terdidik dalam melakukan observasi atau pengamatan lansung
misalnya mempelajari ilmu alam yang berhubungan dengan air dan dilakukan
berenang pasti sangat senang jika pelajaran tentang air dilakukan di sungai
atau di laut.
a. Faktor cuaca apabilah terjadi hujan maka metode belajar ini tidak bisa
diterapkan.
pembelajaran di luar kelas (Outdoor Study) terdiri dari tahap persiapan, tahap
d. Guru dan siswa harus dalam keadaan nyaman, rileks dan tidak bermasalah
30
Adelia Vera. Metode Mengajar Anak di Luar Kelas (Outdoor Study).(Yogyakarta:
DIVA Press,2012), 21-25.
31
http//Website Pendidikan, Tujuan, Manfaat, dan Kelemahan Pembelajaran di luar,
kelas, (Denpasar: 29, 2019) di unduh pada 10:32 Wita, 15 oktober 2021.
21
a. Guru meminta peserta didik untuk berjalan dengan rapi dan tertip untuk
materi pembelajaran.
b. Jika siswa tidak memberikan jawaban yang benar maka guru tidak
kembali.32
B. Penelitian Relevan
bervariasi, sehingga siswa merasa jenuh, hasil belajar kurang optimal, dan
metode Outdoor Study efektif terhadap hasil belajar IPA materi Berbagai
32
Muh Sholeh,”langkah dan manfaat Outdoor Study” http://muhsholeh.blogspot.com .
Diakses pada tanggal 17 februari 2021
22
yang menjadi sampel penelitian ini adalah seluruh populasi yaitu kelas IV A
sedangkan t tabel= 1,66. Dan rata-rata nilai post test kelas eksperimen
(Outdoor Study) = 77,00 dan kelas kontrol = 64,90. Dalam uji t akhir
Study efektif terhadap hasil belajar materi Berbagai Bentuk Energi dan Cara
Metode Outdoor Study Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Cuaca Kelas III
menguji keefektifan metode Outdoor Study terhadap aktivitas dan hasil belajar
materi cuaca pada kelas III MSI 14 dan 15 Medono Kota Pekalongan,
sekaligus untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa antara siswa yang
control group design. Desain ini hampir sama dengan pretest-posttest control
group design, hanya pada desain ini kelompok eksperimen maupun kelompok
kontrol tidak dipilih secara random Populasi dalam penelitian yaitu siswa
kelas III MSI 14 dan 15 Medono Kota Pekalongan tahun ajaran 2014/2015
jenuh. Data awal penelitian berupa nilai tes awal antara kelompok kontrol dan
eksperimen. Rata-rata nilai hasil tes awal pada kelompok kontrol yaitu 48,47
hasil tes akhir pada kelompok kontrol sebesar 80,97 sedangkan pada
sangat tinggi.34
34
Isy Maghfirotur Rohmatillah Dillah, keefektifan metode Outdoor Study terhadap
aktivitas dan hasil belajar cuaca kelas iii msi 14 dan 15 medonoKota pekalongan,
(semarang: Universitri Semarang, 2015), VIII.
24
metode Outdoor Study untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mata
pelajaran IPA.
Study dalam meningkatkan hasil belajar pada mata pelajran IPA di kelas IV
Jenis metode penelitian adalah penelitian tindakan kelas (PTK) pada mata
Outdoor Study dapat meningkatkan hasil belajar hal ini dapat dilihat pada
hasil belajar siswa dengan persentase siklus I yaitu 61,66%, dan pada siklus II
C. Hipotesis Tindakan
35
Inka Krinawati Mooduto, Penerapan metode Outdoor Study dalam menigkatkan hasil
belajara pada mata pelajaran IPA di Kelas IV MI Al-Khairaat Bunaken, (Manado: IAIN Manado,
2020), xi.
25
Study maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Ilmu
METODE PENELITIAN
1. Latar Penelitian
2. Karakteristik Penelitian
didik 120 siswa dan jumlah tenaga pengajar sebanyak 8 orang yang terdiri atas
6 orang berstatus PNS dan 2 orang tenaga honorer. Penelitian ini dilaksanakan
perempuan dan 7 orang laki-laki. Kondisi peserta didik ini sangat beragam
baik dari segi kemampuan akademik, keadaan sosial dan latar belakang
ekonomi.
yang terdiri dari empat alur tahapan yaitu perencanaan, tindakan, observasi,
dan refleksi.
26
27
B. Desain Penelitian
penelitian Kemmis dan Mc Tagart yang terdiri dari 4 tahap yaitu: (1)
Prosedur Penelitian
Siklus I
Perencanaan
Tindakan
Refleksi
Obsevasi
Siklus II
Perencanaan
Refleksi
Obsevasi
Tindakan
Tindakan
Selanjutnya
36
Akqib Zainal, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: Yrama Widya, 2006), 310.
28
Siklus I
1. Perencanaan
Pada tahap kegiatan ini, adapun hal yang perlu dilakukan oleh peneliti
adalah:
b. Melakukan wawancara dengan pihak sekolah dalam hal ini kepala sekolah
2. Tindakan
Study, tahap ini dilakukan secara kolaboratif dengan guru kelas IV dengan
c) Guru mengarahkan siswa untuk Outdoor Study dengan cara yang teratur
gerak.
kelompok yang terdiri dari 4-5 orang sekaligus membagikan lembar kerja
siswa (LKS) untuk media acuan mengamati contoh gaya dan gerak.
e) Siswa mengamati contoh gaya dan gerak pada ayunan, dimana ayunan
dan mengidentifikasi apa perbedaan gaya dan gerak yang terlihat pada
h) Guru memberikan pujian kepada siswa yang baik dalam proses belajar dan
memberi pembinaan serta motivasi kepada siswa yang kurang baik dalam
belajar.
30
pembelajaran.
yang terdiri dari 4-5 orang sekaligus membagikan lembar kerja siswa
d) Guru mengarahkan siswa untuk Outdoor Study dengan cara yang teratur
yang lain untuk menghentikan bola, selanjunya guru meminta siswa untuk
mereka
31
h) Guru memberikan pujian kepada siswa yang baik dalam proses belajar dan
memberi pembinaan serta motivasi kepada siswa yang kurang baik dalam
belajar.
i) Guru meminta salah satu siswa untuk berdoa untuk penutup pembelajaran.
c) Guru mengarahkan siswa untuk Outdoor Study dengan cara yang teratur
d) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
orang sekaligus membagikan lembar kerja siswa (LKS) untuk media acuan
f) Guru memberikan pujian kepada siswa yang baik dalam proses belajar dan
dalam belajar.
3. Observasi
4. Refleksi
aktivitas dan hasil belajar, atau meninjau kembali apakah semua pelaksanaan
tindakan telah mencapai tujuan yang diharapkan atau belum tercapai. Adapun
hasil refleksi dari Ativitas dan hasil belajar dalam pelaksanaan siklus I yaitu.
Guru tidak meminta siswa untuk menyimpulkan materi pembelajaran dan guru
siswa kurang aktif dalam proses pembelajaran, maka dapat diindikasikan hal
33
inilah yang menyebabkan hasil belajar siswa pada siklus I belum sesuai
Siklus II
1. Perencanaan
siklus I yang tidak sesuai dengan harapan, maka dari itu dengan siklus I ini
2. Tindakan
dibuat dari hasil refleksi siklus I. Pada tahap ini peneliti mengunakan metode
34
c) Guru membagi siswa dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
f) Guru mengajak siswa untuk melihat langsung sumber energi, misalkan air
yang ada di lautan, sungai dan sumur. Kemudian guru meminta siswa
j) Guru memberikan pujian kepada siswa yang baik dalam proses belajar dan
memberi pembinaan serta motivasi kepada siswa yang kurang baik dalam
belajar.
c) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
d) Guru meminta siswa untuk menyiapkan alat tulis untuk mencatat hasil
j) Guru memberikan pujian kepada siswa yang baik dalam proses belajar dan
memberi pembinaan serta motivasi kepada siswa yang kurang baik dalam
belajar.
b) Guru menyampaikan materi pokok IPA yang akan dibahas tentang energi
proses pembelajaran.
37
c) Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5
e) Guru mengarahkan siswa untuk Outdoor Study dengangan cara yang teratur
sumber energi.
j) Guru memberikan pujian kepada siswa yang baik dalam proses belajar dan
memberi pembinaan serta motivasi kepada siswa yang kurang baik dalam
belajar.
3. Observasi
38
Hal-hal yang diobservasi pada siklus II, sama hal nya juga seperti yang
4. Refleksi
aktivitas belajar dan hasil belajar sesuai standar ketuntasan yang ditetapkan
C. Subjek Penelitian
1. Sumber data.
Adapun yang menjadi sumber data dalam penelitian ini adalah siswa
2. Jenis data
39
Dalam penelitian ini ada dua jenis data yang dapat dikumpulkan yaitu data
peserta didik, dan aktivitas guru dalam proses pembelajaran, sedangkan data
kuantitatif berupa hasil belajar siswa baik secara klasikal maupun individu.
1. Observasi
dua observer, antara lain guru dan peneliti. Proses observasi dilakukan dengan
mengacu pada pedoman lembar observasi peserta didik dan lembar observasi
aktivitas guru yang telah disusun. Untuk mengumpulkan data dengan cara
2. Metode Tes
yang telah melalui proses pembelajaran pada pertemuan tiap siklus yang
berlansung. Adapun yang dapat menjawab tes hasil belajar, hal itu dapat
37
Arikunto Suharsimi. Manajemen Penelitian. (Jakarta: Rineka Cipta. 2005), 131-132.
40
dijadikan dasar bagi penetapan skor angka, tes hasil belajar ini menggunakan
soal bentuk pilihan ganda dengan 4 Pilihan jawaban, dan sebanyak 20 nomor
soal masing dari 2 siklus. Untuk mengetahui hasil belajar siswa sebelum dan
pembimbing dan guru kelas IV, khusus untuk instrumen tes hasil belajar guna
1) Definisi Konseptual
2) Definisi Operasional
Hasil belajar IPA siswa adalah nilai yang diperoleh siswa melalui tes
hasil belajar pada setiap akhir pertemuan siklus pada materi gaya dan gerak,
perbedaan gaya dan gerak, hubungan antara gaya dan gerak, sumber energi,
3) Kisi-kisi Instrumen
dalam mengukur tes hasil belajar siklus I dan siklus II. Adapun kisi-kisi
instrumen hasill belajar IPA pada siklus I dan siklus II dapat di lihat pada
Deskripsi hasil validasi istrumen tes soal objektif IPA ini dapat
diuraikan berikut ini. Dalam menvalidasi isi dari istrumen tes soal objektif
IPA dilakukan oleh guru kelas IV yang memiliki kompetensi dalam bidang
IPA. Berdasarkan hasil penelitian rater terhadap 20 butir tes soal objektif IPA
diukur, dan relevansi antara butir instrumen dengan opsi jawaban. Masukan
pada penulis ini dapat secara umum dapat dilihat pada Tabel 3.2 berikut.
aktivitas belajar siswa dan aktivitas kegitan guru dalam pengolaan kelas. Pada
penelitian ini melibatkan 2 orang, antara lain guru dan peneliti. Proses
guru dan siswa yang telah dirancang. Untuk mengambil data dengan cara
Adapun lembar observasi aktivitas guru dan siswa dapat dilihat pada
Hasil Pengamtan
No Aspek Yang Diamati
Pert 1 Pert 2 Pert 3
1 Guru membuka pembelajaran
2 Guru mengemukakan tujuan pembelajaran
3 Guru melakukan apersepsi
4 Guru mengajak siswa untuk Outdoor Study
5 Guru melakukan tanya jawab
6 Guru membagikan LKS
Guru dan siswa menyimpulkan materi
7
pembelajaran
8 Guru menutup pembelajaran
Jumlah skor
Jumlah
Rata-rata
Presentase ketuntasan
Keterangan:
3. Wawancara
saat wawancara hanya berpedoman pada garis besar tentang hal-hal yang akan
IPA pada buku tema 8 dan buku tema 9 di kelas IV SD Negeri I Poigar.
wawanacara, tes atau menggunakan metode yang lain kemudian diolah dengan
digunakan yaitu:
Adapun data yang dianalisis adalah hasil belajar yang telah diberikan
kepada siswa. dalam bentuk tes tertulis berupa soal pilihan ganda sebanyak 20
soal, dimana setiap item yang benar bernilai 5 dan salah 0, berdasarkan hasil
itulah akan ditetukan presentase peningkatan hasil belajar siswa sebelum dan
G. Indikator Keberhasilan
A. Hasil Penelitian
1. Deskripsi Data
napak kurang melibatkan siswa dan suasana belajar di dalam kelas begitu
proses pembelajaran.
IPA.
Berdasarkan dari hasil observasi kondisi awal dan pra siklus maka
diketahui hasil belajar pra siklus dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
47
48
1 Amira Damopolii 80
2 Anugrah P. Lentang 40*
No Nama Siswa Nilai
3 Devina Potabuga 80
4 Fahmi Pakkung 50*
5 G. Hafiz Estepanus 75
6 M. Rifkal Mokodongan 60*
7 Nugiansa F. Mokodongan 40*
8 Nur Annisa A. Masili 80
9 Rahmat F. Mokodongan 85
10 Rivana H. Lumula 75
11 Seilla Mokodongan 80
12 Siti Wulan S. Deilipu 70*
13 Stevana Pendeirot 85
14 Stevano V. Paputungan 40*
15 Syeefa C. S. Nurhasim 80
16 Zahira M. Mokodongan 75
17 Zahra Nazwa Palit 85
Jumlah 1180
Rata-rata 69,41
Presentase ketuntasan 64,70%
Ketrangan: */Tidak tuntas
Berdasarkan data nilai hasil belajar pra siklus pada Tabel di atas,
diketahuai nilai rata-rata tes belajar siswa adalah 69,41 dengan persentase
ketuntasan 64,70% hal ini menunjukan bahwa hasil evaluasi yang diperoleh
pada pra siklus belum mencapai keberhasilan yaitu 85% dari 17 siswa.
49
1) Perencanaan
dan pra siklus maka telah direncanakan metode belajar Outdoor stdudy pada
2) Pelaksanaan
dimulai pada tanggal 31 Mei 2021. Pelaksanaan tindakan pada siklus I ini
mangacu pada RPP yang telah disiapkan oleh peneliti. Dengan pembelajaran
amati oleh peneliti yang dibantu oleh seorang pengamat yaitu guru kelas IV.
Pada akhir pertemuan siklus I dilakukan tes akhir untuk mengukur hasil
belajar siswa. Hasil tes siklus I dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut ini.
50
yang tuntas hanya 14 siswa dan 82,35 % persentase ketuntasan belajar siswa
secara klasikal dengan nilai rata-rata 83,82. melihat ketuntuntasan belajar siswa
secara klasikal ini, maka dapat dikatakan bahwa siswa masih belum signifikan
dalam belajar. Adapun yang dapat dikatakan tuntas belajar secara klasikal jika
3) Obversvasi
aktivitas guru dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung baik
51
Pengamatan dilakukan oleh guru kelas IV. Hasil observasi mengenai penilaian
aktivitas guru dapat di lihat pada pada Tabel 4.3 di bawah ini yaitu sebagai
berikut:
dan siswa menyimpulkan materi pelajaran mendapat skor 1 karena guru tidak
guru meminta siswa untuk menyimpulkan materi meski belum terlalu baik.
Indikator penilaian:
yaitu rata-rata 17,11 dengan presentase mencapai 88,23%. Apabila dilihat dari
54
skala presentase hal ini menunjukan sangat baik. Namun jika dilihat dari tiap
indikatornya masih ada yang harus ditingkatkan lagi yaitu pada indikator
mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan, selain itu jika dilihat dari
4) Refleksi
pertemuan kedua mencapai skor 23 atau berkategori baik dan yang terakhir
jika dilihat dari tiap indikatornya masih ada yang harus di tingkatkan lagi yaitu
jika dilihat dari kategori penilaian terdapat dua peserta didik yang kurang
yang tuntas secara klasikal baru mencapi 82,35% ketuntasan belajar. Itu
artinya hasil belajar siswa belum maksimal dan belum tuntas seacara klasikal
dari 85% ketuntasan belajar secara klasikal yang telah di tentukan. Hasil ini
55
belum memenuhi terget yang ditetapkan dalam penelitian ini. Untuk itu
Siklus II
1) Perencanaan
ini di fokuskan pada sesuatu yang belum dapat terlaksana dengan baik disaat
2) Pelaksanaan
dipersiapkan. Langkah dan prinsip pembelajaran pada siklus II ini masi sama
siswa masi tetap di amati oleh peneliti dan dibantu oleh seorang pengamat
yaitu guru wali kelas IV. Pada siklus II ini peneliti lebih berusaha
sehingga dapat memotivasi minat dan percaya diri siswa lainnya untuk tampil.
Pada akhir siklus dilakukan juga tes akhir yang bertujuan untuk mengukur
Berdasarkan Tabel 4.7 di atas dapat dilihat bahwa siswa yang tuntas
ketuntasan yang telah diuraikan pada bab III, Dapat dikatakan siswa suda
57
tuntas dalam belajar apabila ditinjau dari ketuntasan belajar secara klasikal
3) Observasi
dengan tujuan untuk melihat peningkatan aktivitas siswa dan aktivitas guru
aktivitas guru dalam proses pembelajaran secara keseluruhan sangat baik dan
Keterangan:
Indikator penilaian:
94,11 pada siklus II. maka dapat dikatakan bahwa aktivitas siswa dalam
sudah baik.
B. Pembahasan
siswa kelas IV pada mata pelajarn IPA mengalami peningkatan yang sangat
baik. Hal ini dibuktikan dengan catatan hasil observasi aktivitas belajar siswa
siswa pada siklus I dan siklus II dintegralkan pada Tabel 4.12 berikut:
Persentase
No Indikator Penilaian
Siklus I Siklus II
1 Mendengar Penjelasan Guru 82,35 100
61
indikator yang menjadi penilaiaan aktivitas siswa dalam proses belajar yang
nampak pada Tabel 4.5 ada 2 siswa yang belum maksimal dalam
mendengarkan penjelasan dari guru, tapi hal itu telah diperbaiki dalam
siswa sudah atusias mengikuti alur pembelajaran melihat respon dari siswa
Kedua adalah indikator memahami LKS atau lembar kerja siswa. LKS
ini digunakan sebagai pedoman obsevasi siswa dalam kegiatan belajar selama
di luar kelas. Pada siklus I indiktor ini sudah cukup baik, kemudian pada
siklus II terlihat lebih meningkat, teramati dari cara kelompok mengisi LKS.
sudah cukup baik. Namun pada siklus II kemampuan bertanya siswa terkait
materi yang belum dipahami lebih meningkat terlihat siswa sudah bisa
mengajukan pertanyaan. Karena pada tahap ini guru jelas mampu memberikan
kemampuan siswa untuk bertanya, tapi pada siklus II siswa telah mampu
mencapai keberhasilan.
ini tergolong baik, begitu pula pada Siklus II sudah tergolong baik dan ada
tugas tepat waktu. Pada siklus I sudah nampak kemampuan siswa untuk
sudah memahami materi dengan baik sehingga sebagian siswa sudah mampu
mengalami peningkatan dari siklus I, sampai siklus II. Hal ini menunjukan
karena adanya dorongan dari dalam diri siswa untuk mau belajar mencari tahu,
juga dorongan dari luar yaitu kondisi belajar yang menyenangkan yang
dirasakan oleh siswa melalui Implementasi metode Outdoor Study. Hal ini
sesuai dengan pendapat Karjawati bahwa dengan metode Outdoor Study siswa
dapat melihat peristiwa langsung di lapangan sehinga belajar lebih aktif dan
63
lingkunagan.38
belajar hal ini sesuai dengan teori sosial kognitif Albert Bandura bahwa
individu dapat megolah pengetahuan atau informasi yang diperoleh dari hasil
determinism.39 Hal ditandai dengan semakin banyak siswa yang turut aktif
Hal ini didukung oleh pernyataan guru sebagai patner mengajar bahwa
lain guru mersa lelah karena harus mengikuti proses Outdoor Study.
waktu pagi hari agar tidak kepanasan dengan terik matahari, dan memilih
dengan baik.
38
Husamah, Pembelajaran Luar Kelas Outdoor Learning Ancangan Strategis
Mengembangkan Metode Pembelajaran yang Menyenangkan, Inovatif & Menantang, (Jakarta:
Prestasi Pustaka, 2013), 22-23.
39
Ahmadi Abu.Psikologi Belajar. (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), 34
64
ketuntatasan belajar peserta didik pada mata pelajaran Ilmu Pengtahuan Alam
dengan materi pokok Gaya dan gerak, Energi dan lingkungan juga mengalami
pada mata pelajaran IPA dengan materi gaya dan gerak pada siklus I yakni
rata-rata 83,82 dengan persentase 82,35%. Di mana dari 17 siswa yang tuntas
14 siswa sedangkan yang belum tuntas ada 3 siswa. Alasan belum tuntasnya
I.
sekitar, diperoleh nilai hasil belajar siswa rata-rata 86,79 dengan persentase
Sebelumnya pada siklus I ada 14 siswa yang tuntas kemudian pada siklus II
bertambah lagi menjadi 16 siswa yang tuntas. Pada siklus II terlihat sebagian
Study dalam proses pembelajaran pada mata pelajaran IPA dari siklus I sampai
siklus II.
88.23 94.11
11.77 5.89
83.23 86.76
66.41
30.59
16.77
13.24
Gambar 4.2 Nilai Rata-rata Hasil Belajar Siswa Pra Siklus, Siklus I dan II
67
94.11
88.35
64.7
35.3
11.65
5.89
ketuntasan belajar dan nilai ketuntasan klasikal. Hal ini menunjukan bahwa
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Negeri I Poigar
pembelajaran. Maka dengan adanya metode Outdoor Study ini siswa banyak
berlangsung. Siswa bisa belajar dan sekaligus menikmati alam sekitar dengan
yang kaku.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas IV SD Negeri I Poigar.
Hal ini ditunjukan dengan jumlah siswa yang mengalami ketuntasan pada
ketuntasan belajar secara kalsikal pada siklus II mencapai 94,11% dari siklus
I yang hanya mencapai 82,35% jadi, dengan demikian dapat dikatakan bahwa
metode Outdoor Study merupakan salah satu cara yang dapat digunakan
untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajran IPA dengan
B. Saran
1. Guru hendaknya lebih aktif, kreatif dan inovatif dalam menyajikan materi
minat belajar sehingga hasil belajar yang dicapai sesuai harapan dan
69
70
aspek kerapian, kebersihan, dan keindahan agar kelas menjadi tempat yang
pembelajaran agar siswa dapat merasakan suasana belajar yang baru dan
71
72
Pata Bund. 2006. Penilaian Keterampilan Proses dan Sikap Ilmiah dalam
pembelaj aran sains, Jakarta: Depdiknas
Pitoyo Ari dan Purwaningtyas Sri, (2010), Ilmu Pengetahuan Alam Kls VI,Jakarta:
Kementrian Pendidikan Nasional, Teguh kariaya
Widiasworo. 2017. Erwin. Strategi dan Metode Mengajar Anak Di Luar Kelas
(Outd oor Learning). Yogyakarta: Ar Ruzz Media.