PTK 3 Sri
PTK 3 Sri
PTK 3 Sri
DISUSUN OLEH :
i
KATA PENGANTAR
Tidak lupa juga kita curahkan kepada junjungan Nabi Muhammad Saw
yang telah membawa manusia dari alam kebodohan menuju alam yang penuh
PTK ini disusun guna memenuhi salah satu tugas akhir penulis untuk
Dalam penyusunan PTK ini tidak sedikit halangan yang penulis hadapi,
namun penulis penyadari kelancaran penulisan PTK ini berkat bantuan dari
banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-
dalamnya kepada semua pihak yang terlibat, sehingga penulisan PTK ini dapat
sehingga kritik dan saran masih sangat dibutuhkan dari semua pihak.
Penulis,
i
ii
ABSTRAK
Sri Wahyuni Ali Sukra, NIM. 21000121038 “Peningkatan Hasil Belajar Mata
Pelajaran Fikih melalui Model Pembelajaran Discovery Learning pada Peserta
Didik Kelas VIII E MTsN 2 Bombana”.
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Observasi dari teman sejawat dalam KBM siklus I …………... 33
Tabel 4.2 Observasi aktivitas peserta didik dalam KBM siklus I ………. 36
Tabel 4.3 Tes menerapkan tata cara sujud sahwi siklus I ………………. 38
Tabel 4.4 Observasi dari teman sejawat dalam KBM siklus II …………. 45
Tabel 4.5 Observasi aktivitas peserta didik dalam KBM siklus II ……… 48
Tabel 4.6 Tes menerapkan tata cara sujud syukur siklus II ……………... 50
Tabel 4.7 Observasi dari teman sejawat dalam KBM siklus III …...……. 56
Tabel 4.8 Observasi aktivitas peserta didik dalam KBM siklus III …..…. 59
Tabel 4.9 Tes menerapkan tata cara sujud tilawah siklus II ……..………. 61
v
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
bangsa ini.
baik dan tepat. Arti dari proses pembelajaran itu sendiri adalah proses
1
2
membuat peserta didik menjadi aktif. Masih banyak guru yang kurang
strange that we expect student to learn yets eldom teach then about
learning, we expect student to solve problems yets eldom teach the about
problem solving” yang berarti dalam mengajar guru selalu menuntut siswa
untuk belajar, guru juga menuntut siswa untuk menyelesaikan masalah, tapi
1
Jamaludin, Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 22
3
Bentuk kejadian inilah yang selama ini terjadi pada dunia pendidikan di
perintah yang dihadapi oleh peserta didik. Oleh karena itu, penerapan model
berakibat fatal.
belajar yang efektif, maksudnya materi yang peserta didik dapatkan dalam
pembelajaran ini guru bertindak sebagai fasilitator, sehingga guru juga harus
dipelajarinya.
2
Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik
(Malang: Prestasi Pustaka Publisher, 2007), h. 66
4
Selama ini dalam proses kegiatan belajar mengajar peserta didik menjadi
saja.
3
Sumadi Suryabrata, Metodologi Penelitian (Jakarta: Raja Grafindo Persada,
2002), h. 193
5
B. Identifikasi Masalah
pendengar saja.
C. Rumusan Masalah
ceramah. Hal ini bukan berarti metode ceramah tidak baik, tetapi
Learning.
yang menjadi fokus pada penelitian tindakan kelas yang akan dilakukan oleh
peneliti adalah;
D. Tujuan Penelitian
E. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
didik.
2. Manfaat Praktis
b. Bagi Guru
c. Bagi Madrasah
inovatif guru.
8
secara sungguh-sungguh.
KAJIAN PUSTAKA
A. Deskripsi Teori
hubungan dari berbagai komponen, aksi dan reaksi, serta sebab dan akibat.
4
Ninik Sri Widayati dan Hafis Muaddab, 29 Model-Model Pembelajaran Inovatif
(Surabaya: CV.Garuda Mas Sejahtera, 2012), h. 28
5
Zona Referensi, “Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli dan Secara Umum”
artikel diakses pada 24 Juli 2021 dari https://www.zonareferensi.com/pengertian-
pembelajaran/
9
10
6
Ninik Sri Widayati dan Hafis Muaddab, Op.Cit, h. 33
7
Jamil Suprihatiningrum, Strategi Pembelajaran (Teori&Aplikasi), (Jogjakarta: Ar-Ruzz
Media, Cet. Ke-2, 2017), h. 241
8
Mohammad Takdir Ilahi, Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocatiional Skill
Tutorial Inspiratif Bagi Para Pembelajar (Yogyakarta: DIVA Press, 2012), h. 33-34
11
untuk menganalisis apa yang telah terjadi, dan suatu cara untuk
masalah.
dilakukan.
12
- Terbentuknya miskonsepsi.
scaffolding).9
ilustrasi.
9
Nove Hasanah, “Kelebihan dan Kekurangan Discovery Learning (Pembelajaran
Penemuan),” artikel diakses pada 24 Juli 2021 dari
http://novehasanah.blogspot.com/2016/06/kelebihan-kekurangan-discovery-
learning.html
13
simbolik.
10
Irmawati, “Penggunaan Model Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa
Pada Mata Pelajaran Fiqih di Kelas VIII Madrasah Tsanawiyah An-Nur Tangkit Muaro
Jambi” (Skripsi S1 Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha
Saifuddin Jambi, 2021), h. 16
11
Ibid.
14
yang dihadapi.
tahapan sebelumnya.
5) Pembuktian (Verification)
kemudian dicek, apakah terjawab atau tidak, apakah terbukti atau tidak.
6) Menyimpulkan (Generalization)
verifikasi. 12
berikut:
2. Hasil Belajar
kehidupan manusia. Sejak lahir manusia telah melakukan kegiatan belajar untuk
karena itu belajar telah lama dikenal dan bahkan secara sadar maupun tidak
hasil belajar yang dicapai peserta didik. Melalui proses belajar mengajar
fisik-motorik, intelek, sosial-emosional maupun sikap dan nilai pada diri siswa.
13
Irmawati, Op.Cit, h. 20
16
Berikut ini adalah pengertian hasil belajar yang dipaparkan oleh beberapa
ahli;
(Bandung: Jemmars, 1980: 25) hasil belajar siswa bagi kebanyakan orang
berarti ulangan, ujian atau tes. Maksud ulangan tersebut ialah untuk
b. Menurut Purwanto (2011: 46) hasil belajar adalah perubahan perilaku yang
analisis, sintesis, dan evaluasi. Dalam domain afektif hasil belajar meliputi
tingkah laku pada diri seseorang yang mungkin disebabkan oleh terjadinya
Perubahan diarahkan pada diri peserta didik secara terencana, baik dalam
merupakan perubahan tingkah laku peserta didik yang terjadi setelah adanya
proses pembelajaran, yang mana perubahan tersebut terdiri dari aspek sikap,
Aina Mulyana, “ Pengertian Hasil Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya” artikel
14
Menurut bahasa (etimologi), kata fikih berasal dari bahasa Arab الفَ ْهمyang
keagamaan yang mencakup seluruh ajaran agama, baik berupa akidah, akhlak,
maupun amaliah (ibadah), yakni sama dengan arti syariah islamiyyah. Namun,
dengan perbuatan manusia yang telah dewasa dan berakal sehat yang diambil
Menurut Abudin Nata, ilmu fikih adalah sekelompok hukum tentang amal
perbuatan manusia yang diambil dari dalil-dalil yang terperinci. Yang dimaksud
dengan amal perbuatan manusia adalah segala amal perbuatan orang mukallaf
sebagainya.16
manusia dengan Allah Swt, dengan diri manusia itu sendiri, sesama manusia,
15
My Sharing, ” Pengertian Fikih Secara Bahasa dan istilah “ artikel pada 24 Juli 2021 dari
http://mysharing.co/pengertian-fikih-secara-bahasa-dan-istilah/
16
Abudin Nata, Metodologi Studi Islam, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2002), h. 25
18
peserta didik yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt serta berakhlak
mulia. Hal ini sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh beberapa tokoh
tujuan pendidikan Islam adalah “manusia yang menyerahkan diri kepada Allah
di akhirat.
ikhlas.
masyarakat.
17
Mohamad Ali, Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian II, (Bandung: IMTIMA, 2007),
h. 2
19
Ruang lingkup mata pelajaran fikih di MTs di semester satu meliputi: Sujud
sahwi, syukur, dan sujud tilawah; Zakat; Puasa; dan I’tikaf. Sedangkan ruang
lingkup fokus penelitian ini adalah materi sujud sahwi, syukur, dan tilawah.
B. Kerangka Pikir
fikih pada peserta didik kelas VIII E adalah hasil belajar peserta didik yang rendah
sistem penyampaian materi pembelajaran lebih di dominasi oleh guru yang sifat
mengajarnya bersifat otoriter, yaitu guru memainkan peran aktif dalam pembelajaran
sementara peserta didik hanya duduk menerima secara pasif informasi pengajaran,
dan guru kurang memberi peluang dan kesempatan kepada peserta didik untuk
pembelajaran yang melibatkan peran peserta didik secara aktif serta meningkatkan
aktivitas guru dalam mengajar bukan hanya sekedar ceramah guna meningkatkan
hasil belajar fikhi. Salah satu model pembelajaran yang dapat di terapkan adalah
model pembelajaran Discovery Learning yang melibatkan peran peserta didik secara
20
aktif serta meningkatkan aktifitas guru mengajar bukan hanya sekedar ceramah guna
Model pembelajaran
bervariasi
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian pustaka yang telah diuraikan, maka hipotesis tindakan dalam
penelitian ini adalah penerapan model Discovery learning dalam pembelajaran fikhi
dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII E MTsN 2 Bombana.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Setting Penelitian
Setting penelitian tindakan kelas ini meliputi tempat dan waktu penelitian yaitu
sebagai berikut:
1. Tempat Penelitian
pelajaran fikih, peneliti memilih MTsN 2 Bombana kelas VIII E karena setelah
di observasi, kelas VIII E ini dalam pembelajaran kurang aktif dan lebih
2. Waktu Penelitian
2021/2022 yang dimulai pada bulan Agustus sampai bulan September 2021.
B. Subjek Penelitian
Subjek penelitian tindakan ini adalah peserta didik MTsN 2 Bombana kelas VIII
E, dengan jumlah siswa 15 siswa yang terdiri dari 10 siswa perempuan dan 5 siswa
laki-laki.
Dalam penetilian tindakan kelas ini data penelitian yang digunakan adalah
peserta didik terhadap materi dan metode analisis dokumen yang berupa nilai
22
23
berikut;
1. Observasi / Pengamatan
Observasi adalah salah satu cara mengumpulkan data yang dilakukan dengan
difokuskan pada partisipasi dan keaktifan peserta didik selama mengikuti proses
penilaian.
2. Tes
Tes adalah alat atau prosedur yang dipergunakan dalam rangka pengukuran dan
penilaian. Tes ini peneliti berikan setelah proses kegiatan belajar mengajar
Discovery Learning.
3. Dokumentasi
untuk menggambarkan apa yang terjadi di dalam kelas saat proses pembelajaran
berlangsung.
24
E. Validitas Data
fungsi ukurnya. Tes hanya dapat melaksanakan fungsinya dengan cermat kalau ada
sesuatu yang diukurnya. Jadi untuk dikatakan valid, tes harus mengukur sesuatu dan
tentang hasil belajar yaitu nilai ulangan harian yang diadakan setelah pembelajaran
menggunakan rumus:
P = 𝐹 x 100%
𝑁
Keterangan
P : Angka persentasi
Teknik analisis data yang peneliti gunakan untuk menganalisis data-data yang
deskriptif komparatif) dan teknik analisis kritis. Teknik statistik deskriptif komparatif
digunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus,
dan kelebihan kinerja siswa dan guru pada saat proses pembelajaran siklus I
18
Harun Rasyid dan Mansur, Penilaian Hasil Belajar, (Bandung: CV Wacana Prima,
2008), h. 133
25
G. Indikator Keberhasilan
pembelajaran Discovery Learning ini adalah jika minimal 85% peserta didik
H. Prosedur Penelitian
Prosedur yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini mengikuti prinsip
dasar penelitian tindakan kelas yang terbentuk siklus. Setiap siklus terdiri dari 1 kali
pertemuan. Adapun tahapan dalam penelitian tindakan ini terdiri dari empat tahapan
19
Sarwiji Suwandi, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah,
(Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru, 2009), h. 61
26
Perencanaan
Pengamatan
Perencanaan
Refleksi SIKLUS II
Tindakan
Pengamatan
Perencanaan
Pengamatan
Selesai
Penelitian tindakan kelas yang peneliti lakukan mengacu pada model penelitian
yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart pada tahun 1988 dari Deakin
University Australia dalam buku penelitian tindakan kelas sebagaimana yang dikutip
1. Rencana (planning)
tentang what (siapa), why (mengapa), when (kapan), where (di mana), who
20
Iskandar, Penelitian Tindakan Kelas, (Jakarta: Referensi, 2012), h. 67
27
menjabarkan “5W&1H”.
2. Tindakan (action)
3. Pengamatan (observation)
4. Refleksi (reflection)
Reflecting adalah kegiatan mengulas secara kritis tentang perubahan yang terjadi
yaitu siswa, suasana kelas dan guru. Pada tahapan ini guru atau peneliti berusaha
menjawab pertanyaan mengapa (why), bagaimana (how) dan sejauh mana (to
umum pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung. Kemudian pada minggu
pertama, beberapa hambatan yang dijumpai akan digunakan sebagai bahan acuan
untuk melaksanakan kegiatan pada siklus II. Kegiatan pada siklus II ini prosedur
kegiatannya sebagaimana yang telah dilaksanakan pada siklus I, tetapi sudah ada
21
Mohammad Asrori, Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung: CV Wacana Prima, 2008),
h. 64
BAB IV
Bombana. Subjek penelitian adalah peserta didik kelas VIII E yang berjumlah 15
orang, yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan 10 orang perempuan. Adapun
permasalahannya dalam penelitian ini adalah rendahnya hasil belajar peserta didik
kelas VIII E pada mata pelajaran Fikih, untuk itu direncanakan sebuah tindakan kelas
dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas VIII E pada mata
pelajaran Fikih.
Tindakan kelas yang akan dilaksanakan dalam hal ini menggunakan model
belajar peserta didik kelas VIII E yang dilakukan dua cara pengamatan sebagai
berikut:
mengamati kegiatan pembelajaran pada siklus pertama dan siklus kedua sesuai
28
29
B. Hasil Penelitian
a. Perencanaan
kompetensi dasar menerapkan tata cara sujud sahwi, syukur, dan tilawah.
Tujuan pembelajaran :
dapat:
- Menggambarkan tata cara sujud sahwi sebelum salam dan setelah salam
dengan tepat
penguasaan materi
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
bershalawat.
- Guru dapat menggunakan Media / alat peraga / alat bantu bisa berupa
lainnya.
2) Kegiatan Inti
Mengamati
Menanya
(Promblem Statement)
31
pertanyaannya.
Mengumpulkan Informasi
guru.
Mengasosiasi/Mengolah Informasi
(Data Processing)
Mengkomunikasikan
didik. (Generalization)
3) Kegiatan Akhir
- Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu
kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi peserta didik
sujud syukur.
c. Pengamatan
berlangsung selama 80 menit (2x40 menit). Materi pokok yang diajarkan adalah
sujud sahwi. Hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada siklus I menunjukkan
Hasil pengamatan atau observasi dari teman sejawat dalam KBM yang
Penilaian
No Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
4. Apersepsi √
syukur.
Identifikasi Masalah
secara aktif
Pembuktian
dipelajari
C. Kegiatan penutup
Jumlah Skor 84
Persentasi 84 x 100% = 84 %
100
Kurang baik = 21 – 40 %
Cukup baik = 41 – 60 %
Baik = 61 – 80 %
kegiatan belajar mengajar yang dilakukan guru sesuai dengan apa yang
penilaian diatas masuk dalam kategori sangat baik, walaupun ada beberapa
aspek yang belum dapat dilaksanakan, seperti masih kurang aktif dalam
ini:
36
Penilaian
No Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
Identifikasi Masalah
mengajukan pertanyaan
Pembuktian
C. Kegiatan penutup
Jumlah Skor 73
Persentasi 73 x 100% = 73 %
100
Kurang baik = 21 – 40 %
Cukup baik = 41 – 60 %
38
Baik = 61 – 80 %
peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar cukup aktif, dimana dari
aspek tetentu ada yang belum optimal, misalnya peserta didik masih ada
mempraktikkan tata cara sujud sahwi dengan benar. Hal ini karena model
Tes hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Jenis Tes
Kognitif Psikomotorik
1 Aria Putra 65 50
2 Chelsy 80 75
3 Elis 60 60
4 Fazil 50 50
5 Geona Chairunnisa 75 70
6 Haikal 50 50
39
8 Inda Zakaria 75 75
9 Khairunnisa 65 60
10 Marista 65 60
11 Nadia 70 75
15 Zahratul Hazanah 70 75
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa rata-rata nilai hasil tes
formatif peserta didik adalah 65,83%, hal ini berarti berada dibawah
ketuntasan belajar. Oleh karena itu, tindakan kelas perlu dilanjutkan pada
siklus II.
d. Refleksi
hasil yang maksimal. Menurut observer peneliti masih kurang aktif dalam
40
maksimal, seperti masih ada peserta didik yang kurang fokus dalam
apersepsi dari guru serta masih belum mampu menemukan konsep melalui
sujud sahwi.
pertanyaan.
5) Peserta didik diberikan pemahaman terkait prosedur tata cara sujud sahwi.
41
a. Perencanaan
kompetensi dasar menerapkan tata cara sujud sahwi, syukur, dan tilawah.
Tujuan pembelajaran :
dengan baik
dengan baik.
penguasaan materi
42
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
bershalawat.
sebelumnya.
- Guru dapat menggunakan Media / alat peraga / alat bantu bisa berupa
lainnya.
2) Kegiatan Inti
Mengamati
(Stimulation)
Menanya
43
(Promblem Statement)
pertanyaannya.
Mengumpulkan Informasi
guru.
Mengasosiasi/Mengolah Informasi
(Data Processing)
Mengkomunikasikan
(Generalization)
3) Kegiatan Akhir
membagikan LKPD.
- Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik dan tidak perlu
kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi siswa agar
sujud tilawah.
3. Pengamatan
adalah sujud syukur. Hasil pengamatan yang peneliti lakukan pada siklus II
45
Penilaian
No Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
4. Apersepsi √
syukur.
Identifikasi Masalah
Pembuktian
dipelajari
C. Kegiatan penutup
Jumlah Skor 95
Persentasi 95 x 100% = 95 %
100
Keterangan :
Tidak baik = 0 – 20 %
Kurang baik = 21 – 40 %
Cukup baik = 41 – 60 %
Baik = 61 – 80 %
sebelumnya, yang mana dapat dilihat dari hasil persentasi penilaian diatas
masuk dalam kategori sangat baik, walaupun masih ada beberapa aspek
model pembelajaran Discovery Learning dapat dilihat pada tabel berikut ini:
48
Penilaian
No Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
Identifikasi Masalah
mengajukan pertanyaan
Pembuktian
C. Kegiatan penutup
Jumlah Skor 87
Persentasi 87 x 100% = 87 %
100
Kurang baik = 21 – 40 %
Cukup baik = 41 – 60 %
50
Baik = 61 – 80 %
untuk materi sujud syukur sudah mulai dipahami oleh peserta didik. Aspek
yang belum optimal adalah masih ada beberapa peserta didik yang malu-
malu dalam menjawab pertanyaan dari guru serta masih kurang optimal
Tes hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Jenis Tes
Kognitif Psikomotorik
1 Aria Putra 75 70
2 Chelsy 85 80
3 Elis 70 70
4 Fazil 70 65
5 Geona Chairunnisa 80 75
6 Haikal 65 65
8 Inda Zakaria 75 75
9 Khairunnisa 75 70
51
10 Marista 70 70
11 Nadia 75 75
15 Zahratul Hazanah 80 75
hasil tes formatif peserta didik adalah 73,16%. Hal ini berarti rata-rata nilai
4. Refleksi
95%. Akan tetapi belum mencapai hasil yang maksimal. Menurut observer
proses pembelajaran.
didik.
2) Guru harus dapat memanfaatkan media dan alat agar peserta didik lebih
a. Perencanaan
Pada pertemuan ketiga tindakan kelas siklus III ini disiapkan perangkat
kompetensi dasar menerapkan tata cara sujud sahwi, syukur, dan tilawah.
Tujuan pembelajaran :
dengan baik
dengan tepat
penguasaan materi
b. Pelaksanaan
1) Kegiatan Awal
semangat.
sebelumnya.
- Guru dapat menggunakan Media / alat peraga / alat bantu bisa berupa
lainnya.
2) Kegiatan inti
Mengamati
(Stimulation)
Menanya
pertanyaan-pertanyaan di kertas.
Mengumpulkan Informasi
internet.
guru.
55
Mengasosiasi/Mengolah Informasi
(Data Processing)
Mengkomunikasikan
3) Kegiatan akhir
refleksinya.
- Guru menghargai setiap hasil refleksi peserta didik. Dan tidak perlu
kata “bagus” atau “hebat” atau kata-kata yang memotivasi siswa agar
c. Pengamatan
yang sudah direncanakan (instrumen terlampir) pada siklus III ini dapat
Tabel 4.7 Observasi dari teman sejawat dalam KBM siklus III
Penilaian
No Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
5. Apersepsi √
tilawah
Identifikasi Masalah
Pembuktian
dipelajari
58
C. Kegiatan penutup
Jumlah Skor 97
Persentasi 97 x 100% = 97 %
100
Keterangan :
Tidak baik = 0 – 20 %
Kurang baik = 21 – 40 %
Cukup baik = 41 – 60 %
Baik = 61 – 80 %
ini:
Tabel 4.8 Observasi aktivitas peserta didik dalam KBM siklus III
Penilaian
No Aspek yang diamati
1 2 3 4 5
Identifikasi Masalah
Pembuktian
C. Kegiatan penutup
Jumlah Skor 91
Persentasi 91 x 100% = 91 %
100
Keterangan :
Tidak baik = 0 – 20 %
Kurang baik = 21 – 40 %
Cukup baik = 41 – 60 %
Baik = 61 – 80 %
Learning untuk materi sujud tilawah semakin dipahami oleh peserta didik.
Tes hasil belajar peserta didik dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 4.9 Tes Menerapkan Tata cara Sujud Tilawah Siklus III
Jenis Tes
Kognitif Psikomotorik
1 Aria Putra 85 75
2 Chelsy 90 85
3 Elis 80 75
62
4 Fazil 75 70
5 Geona Chairunnisa 90 80
6 Haikal 65 65
8 Inda Zakaria 75 75
9 Khairunnisa 85 80
10 Marista 85 80
11 Nadia 90 85
15 Zahratul Hazanah 90 85
Ketuntasan belajar peserta didik mengalami peningkatan pada siklus III ini
5. Refleksi
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai. Hal ini dapat dilihat dari
dengan persentasi 97%. Akan tetapi belum mencapai hasil yang maksimal.
Discovery Learning sudah dapat dikatakan aktif, hal ini dapat dilihat pada
persentasi keatifan belajar peserta didik pada siklus III yaitu 91% dan hasil
evaluasi belajar peserta didik dengan persentasi nilai 80,16%. Hal ini
C. Pembahasan
tahapan model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
Fikih di kelas VIII E MTsN 2 Bombana. Hal ini terlihat dari adanya peningkatan
Learning, karena dalam proses pembelajaran peserta didik terlibat aktif serta
diberikan kepada peserta didik pada setiap siklus. Pada siklus I belum ada
masih ada peserta didik yang tidak termotivasi, masih kurang aktif dalam bertanya,
maksimal. Namun hasil belajar peserta didik belum sesuai yang diharapkan oleh
peneliti. Dengan demikian dilanjutkan pada siklus III. Evaluasi yang selalu
dilakukan pada akhir setiap siklus menjadikan hasil belajar peserta didik pada
siklus III mengalami peningkatan yaitu dari siklus I 65,83%, siklus II 73,16% dan
siklus III 80,16%. Ini berarti hasil belajar peserta didik telah mencapai intervensi
Meningkatnya hasil belajar peserta didik tidak terlepas dari aktivitas guru
dalam menggunakan model pembelajaran Discovery Learning. Hal ini terlihat dari
hasil observasi aktivitas guru yang terus meningkat di setiap siklusnya. Pada siklus
I hasil mencapai 84 %, pada siklus II 95 %, pada siklus III 97 % dan berada pada
Peningkatan aktivitas belajar peserta didik, juga berdampak positif pada hasil
Discovery Learning terlihat pada setiap siklusnya. Pada siklus I hasil observasi
65
Berdasarkan hasil penelitian dan analisis data yang dilakukan, maka model
PENUTUP
A. Kesimpulan
belajar mata pelajaran Fikih melalui model pembelajaran Discovery Learning pada
peserta didik kelas VIII E MTSN 2 Bombana, maka dapat disimpulkan bahwa:
peningkatan hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Fikih di kelas
VIII E MTsN 2 Bombana telah berjalan dengan baik, dimana guru telah
baik.
2. Hasil belajar peserta didik pada mata pelajaran Fikih juga mengalami
Hal ini terlihat dari peningkatan hasil belajar yang diperoleh pada setiap
siklusnya. Pada siklus 1 persentsi nilai hasil belajar peserta didik masih di
bawah standar ketuntasan yaitu 65,83%, pada siklus II persentasi nilai hasil
belajar peserta didik sudah mulai meningkat menjadi 73,16%, dan pada
siklus III persentasi nilai hasil belajar peserta didik sudah semakin
peserta didik pada mata pelajaran Fikih di kelas VIII E MTsN 2 Bombana.
66
67
B. Saran-saran
1. Bagi guru, untuk mencapai kualitas belajar dalam proses pembelajaran dan
kualitas hasil belajar yang baik, dengan model Discovery Learning diperlukan
persiapan perangkat pembelajaran, sumber belajar dari buku dan internet, media
yang sesuai, instrumen penilaian baik untuk penilaian proses maupun penilaian
hasil belajar.
2. Bagi peserta didik, kepada peserta didik MTsN 2 Bombana khususnya, dan
peserta didik secara umum, jika ingin mendapatkan nilai yang baik, agar selalu
rajin, tekun, dan sabar dalam belajar, terutama pada mata pelajaran Fikih, harus
media pembelajaran serta karakteristik peserta didik yang ada pada madrasah
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohamad, 2007. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan Bagian II. Bandung: IMTIMA.
Ilahi, Mohammad Takdir. 2012. Pembelajaran Discovery Strategy & Mental Vocatiional
Skill Tutorial Inspiratif Bagi Para Pembelajar. Yogyakarta: DIVA Press.
Nata, Abudin, 2002. Metodologi Studi Islam, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.
Ninik Sri Widayati dan Hafis Muaddab, 2012, 29 Model-Model Pembelajaran Inovatif,
Surabaya: CV.Garuda Mas Sejahtera.
Rasyid, Harun dan Mansur, 2008. Penilaian Hasil Belajar, Bandung: CV Wacana Prima.
Referensi, 2018. Pengertian Pembelajaran Menurut Para Ahli dan Secara Umum,
(online), https://www.zonareferensi.com/pengertian-pembelajaran/ artikel diakses
24 Juli 2021.
Suwandi, Sarwiji, 2009. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan Penulisan Karya Ilmiah,
Surakarta: Panitia Sertifikasi Guru.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
71
Lampiran 1
NAMA :
2. Jelaskan hukum dan arti salah satu dalil disunnahkannya sujud sahwi !
Lampiran 2
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK SIKLUS II
NAMA :
1. Suatu hari Mirza dan timnya mengikuti perlombaan sepak bola tingkat kecamatan,
dan tim mereka lolos ke babak final dan berhasil mendapatkan juara 1. Sesaat setelah
kemenangannya, Mirza langsung bersujud.
Dari cerita singkat diatas, jelaskan sujud apakah yang dilakukan oleh Mirza ?
2. Maya lahir sebagai seorang yang difabel. Ia harus menggunakan kursi roda karena
kedua kakinya cacat sejak lahir. Namun, semangat hidupnya tak pernah padam.
Maya pernah mengalami kecelakaan, saat kecelakaan itu dia bersyukur karena masih
diberi keselamatan. Ia bahkan mampu menjalankan usaha florist yang cukup sukses
di Jakarta. Seseorang pernah bertanya kepadanya, “Apakah kamu tidak merasa malu
atau kesal dengan keadaanmu sekarang?” Maya tidak marah mendengar pertanyaan
tersebut. Ia malah menjawab sambil tersenyum, “Hidupku berharga di mata Tuhan.
Bunga Bakung di taman saja diberi keindahan oleh-Nya, tentu saja Tuhan lebih
mengasihiku dibanding Bunga Bakung tersebut, bukan? Jika Tuhan saja
mengasihiku, bagaimana bisa aku tidak mengasihi diriku sendiri?”. Maya juga selalu
bersyukur karena selalu mendapatkan kabar yang baik.
Dari cerita tersebut, kemukakanlah sebab-sebab sujud syukur !
3. Perhatikan data berikut ini !
- Niat - Takbiratul ihram
- Suci dari hadas dan najis - Menghadap kiblat
- Tertib - Duduk setelah sujud
- Menutup aurat - Salam
- Sujud sambil membaca doa sujud syukur
Berdasarkan data diatas, tentukanlah syarat dan rukun sujud syukur !
4. Jelaskan dengan singkat bagaimana tata cara sujud syukur !
5. Kemukakanlah 3 hikmah sujud syukur !
73
Lampiran 3
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK SIKLUS III
NAMA :
JAWABLAH PERTANYAAN-PERTANYAAN BERIKUT INI !
1. Ayah Mahmud adalah seorang imam mesjid dan memiliki suara yang sangat merdu,
dan Mahmud sering ikut ayahnya ke mesjid untuk shalat berjamaah. Saat salat subuh
di hari jumat, ayah Mahmud membaca surah al- Sajdah, di rakaat pertama setelah
membaca ayat ke 15 dia langsung takbir kemudian sujud, para makmum pun segera
sujud mengikuti imam.
Berdasarkan cerita diatas, sujud apakah yang sedang dilakukan serta kemukakanlah
alasannya !
2. Sahabat Rasulullah SAW pernah bercerita, suatu hari Rasulullah SAW membaca
surah al-Sajdah di dalam al-Qur’an, dan ketia beliau melewati salah satu ayat, beliau
langsung bertakbir dan bersujud dan kami pun ikut bersujud.
Tuliskanlah hadits yang sesuai dengan cerita diatas !
3. - Surah al-Baqarah ayat 20 - Surat al-Sajdah ayat 15
- Surah al-Najm ayat 32 - Surah al-Lahab ayat 1
- Surah al-Hajj ayat 77 - Surah al-Najm ayat 62
- Surah al-Ikhlas ayat 3 - Surah al-’Alaq ayat 19
Berdasarkan hal di atas kemukakan 5 ayat yang termasuk dalam sebab-sebab sujud
tilawah !
4. Perhatikan pernyataan berikut ini !
- Menghadap kiblat - Sujud sekali diawali
dengan bacaan takbir
- Takbiratul lhram - Tertib
- Menutup aurat - Setelah mendengar atau
membaca ayat sajdah
- Niat melakukan sujud tilawah - Duduk sesudah sujud
(tanpa membaca tasyahud)
- Salam
Dari pernyataan di atas tentukanlah yang termasuk rukun sujud tilawah !
5. Uraikan tata cara sujud tilawah di luar shalat !
74