PENGARUH AIR LINDI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH - Salin
PENGARUH AIR LINDI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH - Salin
PENGARUH AIR LINDI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR SAMPAH - Salin
Oleh:
Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya kepada
kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan Proposal Karya Tulis Ilmiah
dengan judul “Pengaruh Air Lindi Tempat Pembuangan Akhir Sampah Terhadap
Kualitas Sumber Air Bersih Di Sekitar Kawasan TPA”. Laporan proposal ini
disusun sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan Karya Tulis Ilmiah pada
Program Studi Diploma III Sanitasi Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik
Kesehatan Kemenkes RI Medan.
Penulis menyadari dalam penyusunan proposal skripsi ini tidak akan selesai tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini kami ingin
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Farhan, M.H., selaku Ketua Program Studi Diploma III Sanitasi,
Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan.
2. Bapak Prof. Ilham, MH., Ph.D., selaku Dosen Pembimbing atas bimbingan,
saran, dan motivasi yang diberikan.
3. Ibu Diana, M.H., dan Bapak Ali, M.H., atas bimbingan, saran, dan motivasi
yang diberikan.
4. Ibu Bunga, M.H., selaku Koordinator Tugas Akhir Program Studi Diploma
III Sanitasi, Jurusan Kesehatan Lingkungan, Politeknik Kesehatan Kemenkes
RI Medan.
5. Segenap Dosen Program Studi Diploma III Sanitasi, Jurusan Kesehatan
Lingkungan,Politeknik Kesehatan Kemenkes RI Medan yang telah
memberikan kepada penulis.
6. Orang tua, saudara-saudara kami, atas doa, bimbingan, serta kasih sayang
yang selalu tercurah selama ini.
7. Keluarga besar jurusan kesehatan lingkungan, khususnya teman-teman
seperjuangan kami di Jurusan Hukum Bisnis, atas semua dukungan, semangat,
serta kerjasamanya.
I
Saya menyadari proposal skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan. Penulis
mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan dan perbaikannya sehingga
akhirnya laporan proposal karya tulis ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi
bidang pendidikan dan penerapan di lapangan serta bisa dikembangkan lagi lebih
lanjut.
Peneliti
II
DAFTAR ISI
III
BAB I
PENDAHULUAN
1
Mengatasi masalah produk sampah sudah tentu dibutuhkan sarana dan
prasarana antara lain tempat pembuangan sampah sementara, kendaraan
pengangkut sampah, alat pengolahan sampah, dan tempat pembuangan akhir
sampah. Tempat pembuangan akhir sampah yang kurang baik dan kurang layak
akan menjadi penghambat atau halangan dalam mengatasi permasalahan sampah.
Kebanyakan dibeberapa daerah masih menggunakan metode open dumping dan
sea dumping yang sudah tidak layak lagi, karena akhir dari pembuangan sampah
ke tempat pembuangan akhir akan menghasilkan masalah dan bukan
menyelesaikan masalah. Sehingga diperlukan tempat pembuangan akhir yang
layak dan dapat dipergunakan untuk kepentingan masyarakat.
Lokasi tempat pembuangan akhir sampah yang telah ada terletak di Dusun
Cikatomas Desa Handapherang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis.
Lokasi TPA ini masih menggunakan metode open dumping dengan jarak yang
cukup jauh dari daerah pelayanan. Lokasi TPA yang berada berdekatan dengan
masyarakat menyebabkan terganggunya lingkungan dan berdampak akan
menimbulkan berbagai masalah lingkungan meliputi dampak pencemaran
terhadap air tanah, air sungai, air laut, udara, tumbuhnya hewan hama dan vector
penyakit serta dampak negatif terhadap kesehatan sekitarnya. Sistem Open
Dumping di TPA sampah akan berpengaruh terhadap kualitas lingkungan
sekitarnya, khusus kualitas air tanah dangkal di sekitar TPA sampah. Sampah
akan terus diproduksi dari hasil aktivitas manusia selama mereka hidup maupun
dari proses-proses alam, sehingga diperlukan lahan yang pantas untuk tempat
pembuangan sekaligus dilakukan pengelolaan sampah yang baik agar tidak
menimbulkan dampak buruk bagi masyarakat dan lingkungan.
Air lindi adalah cairan yang merembes melalui tumpukan sampah dengan
membawa materi terlarut atau tersuspensi terutama hasil proses dekomposisi
materi sampah atau dapat pula didefinisikan sebagai limbah cair yang timbul
akibat masuknya air eksternal ke dalam timbunan sampah melarutkan dan
membilas materi terlarut, termasuk juga materi organik hasil proses dekomposisi
biologis(Damanhuri,2004).
2
Zat pencemar organik dan anorganik yang tinggi biasanya merupakan
bagian dari lindi. Konsentrasi puncak dari COD dan total solid di atas 50.000 mg/l
adalah biasa. Bagaimana pun juga lindi memiliki konsentrasi pencemar yang
berbeda beda di tiap lahan berdasarkan umurnya. Lindi yang berasal dari
dekomposisi sampah mengandung bahan pencemar yang dapat menjadi sumber
dari polusi air bila terlepas hingga badan air atau air tanah (Qasim,1994). Air yang
masuk ke dalam sampah merupakan sumber dari lindi yang dapat mencemari
lingkungan. Pengadaan sitem pengolahan lindi sangat dibutuhkan untuk
mengurangi pencemaran air yang dapat terjadi bila lindi keluar dan masuk
kedalam badan air.
Sumber air disekitar TPA yang tercemar oleh lindi secara langsung
maupun tidak langsung dapat mengganggu kesehatan lingkungan dan
keseimbangan ekosistem lingkungan perairan tersebut. Terganggunya kesehatan
manusia yang mengkonsumsi air yang tercemar akan dapat menimbulkan sikap
protes dari masyarakat yang tinggal disekitar lokasi TPA. Adanya kemungkinan
gejolak sosial ditengah masyarakat yang merasa tidak senang dengan aktivitas
pengelolaan sampah di wilayahnya, tentu saja dapat mengancam keberlangsun
gankeberadaan TPA di lokasi tersebut.
3
didapatkan akan diketahui sejauh mana tingkat pencemaran perairan yang telah
terjadi.
Hasil penelitian ini dalam dua hal yaitu segi teoritis dan dari segi praktis
atau kemungkinan penerapannya di lapangan.
1. Teoritis
Menambah kepustakaan mengenai pengaruh air lindi terhadap kualitas sumber air
bersih dan parameter-parameter yang digunakan dalam penentuan pengaruh air
lindi terhadap kualitas air bersih di TPA sampah.
4
2. Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai informasi dan menambah
wawasan masyarakat mengenai pengaruh air lindi terhadap kualitas sumber air
bersih di sekitar TPA, sedangkan bagi peneliti sendiri dapat digunakan untuk
menambah wawasan, pengetahuan dan pengalaman penelitian tentang air lindi,
sedangkan untuk pemerintah bisa digunakan untuk literature atau bahan
pertimbangan dalam menentukan kelayakan air bersih disekitar TPA.
5
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
TPA sampah menjadi tempat akhir dan bisa jadi menjadi komponen paling
penting dalam proses panjang dan kompleks dari pengelolaan sampah suatu
daerah. Oleh karena itu TPA sampah termasuk mengenai pengambilan keputusan
untuk penentuan lokasi TPA sampah menjadi sangat penting untuk diperhatikan
karena pengelolaan sampah yang tidak efektif akan berdampak negatif terhadap
kehidupan sehari-hari warga di suatu daerah tersebut.
6
lokasi TPA sampah ini tepat berdasarkan pertimbangan aspek-aspek yang ada
dalam peraturan pedoman pemilihan lokasi TPA sampah yang berlaku.
Dengan demikian maka perlu ada suatu upaya yang harus dilakukan untuk
pengamanan pencemaran lingkungan. Upaya pengamanan lingkungan TPA
sampah diperlukan dalam rangka mengurangi terjadinya dampak potensial yang
mungkin terjadi selama kegiatan pembuangan akhir berlangsung.
7
udara, dan bau yang tidak sedap serta gangguan lalat yang sangat banyak sampai
ke rumah-rumah penduduk. Salah satu faktor menurunnya kualitas air tanah
dangkal pada pemukiman penduduk di sekitar lokasi TPA disebabkan
terkontaminasinya air tanah yang bersumber dari penimbunan sampah yang tidak
sesuai dengan prosedur pemrosesan sampah (metode Open Dumping). Bila
sampah tersebut ditimbun pada suatu daerah yang kondisi geologinya rawan,
maka akan terjadi pencemaran air tanah dangkal di daerah tersebut. Kondisi
geologi disebut rawan jika batuan dasar tempat menimbun sampah bersifat porus
atau banyak mengandung retakan. Keadaan seperti itu akan memudahkan
meresapnya air lindi, selanjutnya akan mencapai muka air tanah dangkal,sehingga
air tanah dangkal menjadi terkontaminasi.
8
Sundra (1997), juga melakukan penelitian tentang pengaruh pengelolaan
sampah terhadap kualitas air sumur gali di sekitar tempat pemrosesan akhir
sampah Suwung, Denpasar, Bali. Penelitian tersebut mengenai pengaruh TPA
Suwung Denpasar terhadap kualitas air sumur penduduk sekitarnya. Metode yang
digunakan adalah pengambilan contoh air sumur penduduk selanjutnya dianalisis
sifat fisik, kimia, dan biologinya. Disamping itu dilakukan pula pengambilan data
sosial ekonomi masyarakat yang tinggal di sekitar TPA untuk mengetahui
karakteristik pengaruh pengelolaan sampah terhadap kualitasair sumur gali.
Pada penelitian ini disimpulkan bahwa parameter kualitas air lindi sampah
(leachate) dari TPA Sampah Suwung konsentrasinya telah melampaui ambang
batas baku mutu air. Air lindi sampah (leachate) dari TPA Sampah Suwung
berpengaruh terhadap kualitas air tanah dangkal.
9
geolistrik. Pada penelitian ini dilakukan survey geolistrik resistivitas sounding
dengan konfigurasi Schlumberger
sebanyak 4 titik. Hasil penelitian yaitu persebaran pencemaran air tanah di Desa
Ngringo tidak merata. Pencemaran di identifikasi pada kedalaman 13,6-23,6 meter
dengan arah aliran dari utara ke selatan dengan daerah persebaran di selatan.
Dari beberapa penelitian yang telah dilakukan seperti yang disebut di atas
semuanya menyimpulkan bahwa selama ini pengelolaan sampah khususnya
yangdilakukan di TPA sebagian besar masih berdampak negatif terhadap
lingkungan, baik terhadap lingkungan fisik, kimia maupun biologis.
10
Berdasarkan definisi dan pengertian tentang sampah seperti yang
dikemukakan di atas dapat dikatakan bahwa yang dimaksud dengan sampah
adalah benda atau sebagian dari sesuatu yang tidak dipakai atau sesuatu yang
harus dibuang, dan umumnya bersifat padat yang dapat mencemari lingkungan
dan tidak belum bersifat ekonomis, yang berasal dari kegiatan yang dilakukan
oleh manusia atau proses alam baik yang bersifat zat organik dan zat anorganik
(tidak termasuk limbah berbahaya dan beracun & yang dianggap tidak berguna
lagi dan harus dikelola agar tidak membahayakan lingkungan.
Negara menjamin hak setiap orang untuk mendapatkan air bagi kebutuhan
pokok minimal sehari-hari guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih, dan
produktif. Sumber daya air dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-
besar kemakmuran rakyat. Keberadaan sumber daya air mempunyai manfaat yang
tidak terhingga dalam menunjang berbagai bidang. Walaupun ketersediaan air
permukaan dari waktu ke waktu relatif tetap, namun keadaan dan sifat kualitasnya
dapat membatasi pemakaian dan pemanfaatannya.
11
danau. Sumber air buatan diantaranya sumur tradisional, sumur pompa,
bendungan,waduk, kolam dan sebagainya. Sedangkan berdasarkan letak
sumbernya (Sumantri: 2013, 27), sumber air dibagi menjadi:
1. Air Angkasa (Hujan)
Air angkasa atau air hujan merupakan sumber utama air di bumi. Walau
pada saat presipitasi merupakan air yang paling bersih, air tersebut cenderun
gmengalami pencemaran ketika berada di atmosfer. Pencemaran yang
berlangsung diatmosfer itu dapat disebabkan oleh partikel debu, mikroorganisme,
dan gas ,misalnya, karbondioksida, nitrogen, dan amonia.
2. Air Permukaan
Air permukaan meliputi badan-badan air semacam sungai, danau,
telaga,waduk, rawa, terjun, dan sumur permukaan, sebagian besar berasal dari air
hujanyang jatuh ke permukaan bumi. Air hujan ini kemudian akan mengalami
pencemaran baik oleh tanah, sampah, maupun lainnya. Air permukaan merupakan
salah satu sumber penting bahan baku air bersih. Dibandingkan dengan sumber air
lain, air permukaan merupakan sumber air yang paling tercemar akiba tkegiatan
manusia, fauna, flora, dan zat-zat lain.
3. Air Tanah
Air tanah berasal dari air hujan yang jatuh ke permukaan bumi yang
kemudian mengalami perkolasi atau penyerapan ke dalam tanah dan mengalami
proses filtrasi secara alamiah. Proses-proses yang telah dialami air hujan
tersebut,di dalam perjalanannya ke bawah tanah, membuat air tanah menjadi lebih
baik dan lebih murni dibandingkan air permukaan.
12
Air tanah merupakan sebagian air hujan yang mencapai permukaan bumi
dan menyerap ke dalam lapisan tanah dan menjadi air tanah. Sebelum mencapai
lapisan tempat air tanah, air hujan akan menembus beberapa lapisan tanah dan
menyebabkan terjadinya kesadahan pada air (hardness of water). Menurut
Sutrisno (2004) air tanah terbagi atas :
Air tanah dangkal
Terjadi karena daya proses peresapan air tanah. lumpur akan tertahan, demikian
pula dengan sebagian bakteri, sehingga air tanah akan jernih, tetapilebih banyak
mengandung zat kimia (garam-garam yang terlarut& karenamelalui lapisan tanah
yang mempunyai unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah.
Lapisan tanah disini berfungsi sebagai penyaring. Air tanah dangkal ini terdapat
pada kedalaman 15 meter. Sebaga isumur air minum, air tanah ini ditinjau dari
segi kualitas agak baik. Kuantitas kurang cukup dan tergantung pada musim.
Air tanah dalam
Air tanah dalam terdapat setelah lapis rapat yang pertama. Pengambilan air tanah
dalam, tak semudah pada air tanah dangkal. *ualitas dari air tanah dalamlebih baik
dari air dangkal, karena penyaringannya lebih sempurna dan bebasdari bakteri.
Mata Air
Mata air adalah air tanah yang keluar dengan sendirinya kepermukaan tanah. Mata
air yang berasal dari tanah dalam, hampir tidak terpengaruh oleh musim dan
kuantitas/kualitasnya sama dengan keadaan air dalam.
Air merupakan molekul senyawa yang terdiri dari unsur Hidrogen dan
Oksigen. Lambang kimia untuk air adalah H20 yang artinya molekul air terdiri
dari unsur Hidrogen dan 2 unsur Oksigen. Air di alam jarang ditemukan dalam
keadaan murni. Sekalipun air hujan, meskipun awalnya murni, telah mengalami
reaksi dengan gas-gas di udara dalam perjalanannya turun ke bumi dan
selanjutnya terkontaminasi selama mengalir di atas permukaan bumi dan dalam
tanah. Menurut Suripin (2002: 148) kualitas air menyatakan tingkat kesesuaian air
terhadap penggunaan tertentu dalam memenuhi kebutuhan hidup manusia, mulai
13
dari air untuk memenuhi kebutuhan langsung yaitu air minum, mandi dan cuci, air
irigasi atau pertanian, peternakan, perikanan, rekreasi dan transportasi. Dalam
Peraturan Menteri Kesehatan nomor 492 tahun 2010 disebutkan bahwa air minum
adalah air yang melalui proses pengolahan atau tanpa proses pengolahan yang
memenuhi syarat kesehatan dan dapat langsung diminum. Air minum dan air
bersih aman bagi kesehatan apabila memenuhi persyaratan fisika, kimiawi, dan
mikrobiologi, Air bersih adalah air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan
sehari-hari yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan dapat
diminumapabila telah dimasak terlebih dahulu (DepKes RI,2002).
Pemanfaatan berasal dari kata dasar manfaat yang berarti guna, faedah.
Dalam Kamus Besar Bahasa ;ndonesia pemanfaatan diartikan sebagai proses,cara,
perbuatan memanfaatkan. Individu akan menggunakan sesuatu jika mengetahui
manfaat positif atas penggunaannya. Kodoatie (2002) menyatakan bahwa
pemanfaatan merupakan salah satu aspek dari pengelolaan sumber daya air.
Selain maju tingkat hidup seseorang, maka akan semakin tinggi pula
tingkat kebutuhan air dari masyarakat tersebut (Sutrisno, 2004). Menurut Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004, tentang Sumber Daya Air,
yang dimaksud dengan kebutuhan pokok sehari-hari adalah air untuk memenuh
ikebutuhan hidup sehari-hari yang digunakan pada atau diambil dari sumber air
14
untuk keperluan sendiri guna mencapai kehidupan yang sehat, bersih dan
produktif.
Menurut Wardhana (2001) keperluan air per orang per hari terdiri dari
keperluan air minum, keperluan air untuk memasak, air untuk Mandi Cuci
Kakus(MCK), air untuk mencuci pakaian, air untuk wudhu, air untuk kebersihan
rumah,air untuk menyiram tanaman, dan air untuk keperluan yang lainnya.
Penggunaan air tanah ditujukan untuk pemanfaatan air tanah dan prasarana
pada cekungan air tanah. Pemakaian air tanah merupakan kegiatan penggunaan air
tanah yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan pokok sehari-hari, pertanian
rakyat, dan kegiatan bukan usaha. Menggunakan air tanah menurut Peraturan
Menteri ESDM nomor 15 tahun 2012 secara efektif dan efisien untuk berbagai
macam kebutuhan dilakukan dengan cara:
a. Menggunakan air sesuai kebutuhan;
b. Menghindari pemborosan penggunaan air;
c. Pemanfaatan peralatan yang dapat menghemat penggunaan air.
d. Menggunakan water meter untuk memantau pengambilan Air Tanah;
15
e. Merawat peralatan instalasi air secara berkala serta mengganti peralatan yang
tidak bekerja dengan baik.
Pemanfaatan sumberdaya air menurut Triatmojo (2008) meliputi
penyediaan air untuk kebutuhan air bersih, irigasi, pembangkit listrik tenaga air,
perikanan peternakan, pemeliharaan sungai (pengenceran polusi), dan lalu lintas
air.Berbagai kebutuhan air tersebut harus dapat dilayani oleh air yang tersedia
yang bisa berupa air permukaan ataupun air tanah.
16
Air lindi yang berasal akibat proses degradasi sampah dari
TPA,merupakan sumber utama yang mempengaruhi perubahan sifat-sifat fisik
air,terutama suhu, rasa bau, dan kekeruhan. Suhu limbah yang berasal dari lindi
umumnya lebih tinggi dibandingkan dengan air penerima. Hal ini dapat
mempercepat reaksi-reaksi kimia dalam air, mengurangi kelarutan gas dalam
air,mempercepat pengaruh rasa dan bau (Husin dan Kustaman, 1992).
Sampah yang baru hanya sedikit berwarna keruh tetapi kemudian menjadi
semakin kelam dan tidak terlampau tidak menyenangkan meskipun agak tajam.
Sampah yang baru berisi sedikit oksigen larut dan kadang-kadang sejumlah kecil
nitrit dan nitrat, khususnya setelah hujan. Sampah yang basi menyebarkan bau-
bauan yang memuakkan yang bersumber pada hidrogen sulfida dan gas-
gaslainnya. Biasanya ini tidak mengandung oksigen yang telah terurai. Apabila
sampah membusuk, gelembung-gelembung gas dapat terlihat memancar keluar
dari permukaan (Mahida, 1997).
17
mikroorganisme fakultatif aerob yang menghasilkan gas metan yang tidak berbau
dan berwarna. (Chen, 1975).
18
yang dipersyaratkan menurut PP Nomor 82 Tahun 2001 untuk air kelas I, sedang
untuk parameter kesadahan, Fe, Cd, dan Pb masih memnuhi syarat baku mutu.
melampaui baku mutu yang dipersyaratkan menurut PP Nomor 82 Tahun 2001
untuk air kelas I, sedang untuk parameter kesadahan, Fe, Cd, dan Pb masih
memenuhi syarat baku mutu.
Air lindi disebabkan oleh terjadinya presipitasi cairan ke TPA, baik dari
resapan air hujan maupun kandungan air pada sampah itu sendiri. Lindi bersifat
toksik karena adanya zat pengotor dalam timbunan yang mungkin berasal dari
buangan limbah industri, debu, lumpur hasil pengolahan limbah, limbah
rumahtangga yang berbahaya, atau dari dekomposisi yang normal terjadi pada
sampah.
19
Fachruddin (1989) dalam Tanauma (2000), menyatakan bahwa air lindi
dicirikan oleh komponen fisika dan kimia berkadar tinggi dan mengandung logam
berat berbahaya. Air tanah terkontaminasi air lindi sejauh 174 meter dari pusat
penimbunan sampah.
Berdasarkan hasil penelitian Tanauma di TPA Sampah Yogyakarta (2000),
air lindi sampah mengandung senyawa-senyawa kimia anorganik antara lain: nitrit,
nitrat, amonia, kalsium, kalium, magnesium, kesadahan, klorida, sulfat, BOD,
COD, pH dan mikrobiologi (total koliform) yang konsentrasinya sangat tinggi.
Dengan demikian, anggapan dasar dari penelitian kajian pengaruh air lindi
TPA sampah terhadap kualitas sumber air bersih di Dusun Cikatomas Desa
Handapherang Kecamatan Cijeungjing Kabupaten Ciamis bahwasanya air lindi
akan menimbulkan dampak pencemaran air yang langsung dirasakan oleh
masyarakat sekitar lokasi TPA sampah dan kualitas sumber air bersih tidak akan
memenuhi kualitas air bersih yang ditetapkan oleh Peraturan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia nomor 416/MENKES/IX/1990.
20
BAB III
METODE PENELITIAN
21
saat peneliti memasuki objek, setelah berada di objek dan setelah keluar dari
objek relatif tidak berubah.
Penelitian ini tidak berangkat dari hipotesis dan teori untuk diuji, tetapi
peneliti langsung turun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang relevan.
Selanjutnya data tersebut diberi makna. Penelitian ini mencoba mendeskripsikan
22
mengenai pengaruh air lindi TPA sampah terhadap kualitas sumber air bersih.
Pada penelitian ini akan dilihat dan dianalisis mengenai permasalahan yang diteliti
mengenai kualitas sumber air bersih dan pengaruh air lindi sehingga data yang
diharapkan akan lebih lengkap, lebih mendalam, lebih akurat serta dapat
dipercaya.
Jenis data penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer
didapatkan dari hasil wawancara, observasi dan uji laboratorium. Sedangkan data
sekunder didapatkan dari literatur mengenai teori-teori yang mendukung
pengolahan dalam aspek kelembagaan dan partisipasi masyarakat.
Sumber data primer dalam penelitian ini adalah “sumber data yang
langsung memberikan data”, sedangkan data sekunder menurut Sugiyono (2009:
17) merupakan: “sumber yang tidak langsung memberikan data kepada
pengumpul data, sedangkan data sekunder menurut Sugiyono (2009: 17)
merupakan: “sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul
data, misal melalui dokumen atau orang kedua”.
23
Sedangkan data sekunder dalam penelitian ini dipilih melalui sumber tidak
langsung berupa literatur yang terkait dengan fokus penelitian, dokumen, dan
laporan penelitian baik di media cetak maupun media elektronik.
Untuk menentukan sumber data pada penelitian ini, teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah puposive sampling. Menurut Notoatmojo ( 2005;
88) pengambilan sampel secara purposive didasarkan pada suatu pertimbangan
tertentu yang dibuat oleh peneliti sendiri, berdasarkan ciri-ciri atau sifat-sifat
populasi yang sudah diketahui sebelumnya.
24
Peneliti berusaha mendapatkan informasi awal tentang sumber air bersih Dusun
Cikatomas. Berdasarkan hasil wawancara ini peneliti menetapkan fokus penelitian.
2) Wawancara terstruktur
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila
peneliti telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh.
Wawancara ini dilakukan sebagai tindak lanjut dari penelitian pendahuluan
Peneliti sudah mempunyai gambaran tentang permasalahan yang akan ditanyakan
berdasarkan fokus penelitian. Peneliti telah menyiapkan instrumen penelitian
berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis.
25
3.5 Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data
Data lapangan atau data mentah merupakan data yang diperoleh saat
pengumpulan data. Data mentah pada penelitian ini berupa data tulisan dan data
tertulis serta foto. Data lisan dan tertulis diperoleh melalui wawancara terhadap
responden atau narasumber. Data yang berupa foto merupakan data yang
berfungsi mendeskripsikan suatu hal, benda, maupun kejadian saat observasi
maupun saat pengumpulan data. Data lisan didokumentasikan ke dalam bentuk
rekaman suara, sedangkan data tertulis didokumentasikan ke dalam bentuk tulisan
atau catatan penelitian. Data yang kedua adalah data jadi yang merupakan suatu
data mentah (data lapangan) yang telah mengalami proses penyeleksian data.
Penyeleksian data mengacu pada permasalahan yang ingin dipecahkan yaitu fokus
penelitian.
26
3.5.2 Analisis Data
Analis data menurut Sugiyono (2009: 89) adalah “proses mencari dan
menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan
lapangan, dan dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam
kategori, menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam
pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan membuat
kesimpulan sehingga mudah difahami oleh diri sendiri maupun orang lain”.
27
Redaksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan,
menggolongkan, mengarahkan, membuang, yang tidak perlu, dan mengorganisasi
data sedemikian rupa sehingga kesimpulan-kesimpulan akhirnya dapat ditarik
dan diverifikasi. Redaksi data atau proses transformasi ini berlanjut terus sesudah
penelitian lapangan, sampai laporan akhir lengkap tersusun.jadi dalam penelitian
kulitatif dapat disederhanakan dan ditranformasikan dalam aneka macam cara:
melalui seleksi ketat, melalui ringkasan atau uraian singkat, menggolongkan
dalam suatu pola yang lebih luas, dan sebagainya.
3.5.4 Triangulasi
28
Denzim (dalam Moloeng, 2004), membedakan empat macam triangulasi
diantaranya dengan memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik dan
teori. Pada penelitian ini, dari keempat macam triangulasi tersebut, peneliti hanya
menggunakan teknik pemeriksaan dengan memanfaatkan sumber. Triangulasi
dengan sumber artinya membandingkandan mengecek balik derajat kepercayaan
suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam
penelitian kualitatif. Adapununtuk mencapai kepercayaan itu, maka ditempuh
langkah-langkah sebagai berikut:
1. Membandingkan data hasil wawancara dari beberapa narasumber yang
berbeda.
2. Membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil obser0asi.
3. Membandingkan data hasil wawancara dengan data hasil uji
laboratorium.Triangulasi.
Triangulasi merupakan proses yang harus dilalui oleh seorang peneliti
disamping proses lainnya, dimana proses ini menentukan aspek validitas
informasi yang diperoleh untuk kemudian disusun dalam suatu penelitian.Teknik
pemeriksaan keabsahan data memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu
untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap dataitu. Teknik
triangulasi yang paling banyak digunakan ialah pemeriksaan melalui sumber lain.
29
DAFTAR PUSTAKA
30