MAKALAH RANCANGAN SAMPEL - Kelompok 1 - TM-9
MAKALAH RANCANGAN SAMPEL - Kelompok 1 - TM-9
MAKALAH RANCANGAN SAMPEL - Kelompok 1 - TM-9
Dosen Pengampu:
Dr. Chandrayani Simanjorang, SKM., M.Epid.
Disusun Oleh:
Kelompok 1
Ahmad Mufazzal Marga (2010713002)
Asy Syifa Anwari Zahra (2010713045)
Mugi Rahayu Lestari (2010713126)
Balqis Triaya Dewanti (2010713138)
Lintang Tyas Pramesti (2010713154)
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan kami
kemudahan dan kelancaran untuk dapat menyelesaikan tugas makalah kami yang berjudul “Besar
Sampel untuk Estimasi Proporsi” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan makalah
ini adalah memenuhi tugas mata kuliah Rancangan Sampel. Selain itu, makalah ini bertujuan
membuka dan menambah wawasan mengenai perhitungan besar sampel untuk estimasi proporsi,
baik bagi pembaca maupun penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Chandrayani Simanjorang, SKM.,
M.Epid. selaku dosen mata kuliah Rancangan Sampel yang telah membimbing serta memberikan
masukan kepada kami untuk menyelesaikan tugas ini. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada seluruh pihak yang terlibat dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka dari itu, kritik
dan saran sebagai masukan bagi kedepannya dalam pembuatan makalah sangatlah berarti. Akhir
kata, kami memohon maaf apabila ada kata-kata dalam penulisan yang kurang berkenan. Semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
2
DAFTAR ISI
JUDUL .......................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR.................................................................................................................. 2
DAFTAR ISI................................................................................................................................. 3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .............................................................................................................. 4
C. Tujuan Penulisan ................................................................................................................ 5
D. Manfaat Penulisan .............................................................................................................. 5
BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................ 6
A. Kerangka Sampel ............................................................................................................... 6
B. Perhitungan Besar Sampel Untuk estimasi Parameter ....................................................... 7
C. Estimasi Interval ................................................................................................................ 7
D. Besar Sampel Estimasi Proporsi, Presisi Mutlak ............................................................... 8
E. Besar Sampel Estimasi Proporsi, Presisi Relatif.............................................................. 11
BAB III PENUTUP.................................................................................................................... 15
A. Kesimpulan ...................................................................................................................... 15
B. Saran ................................................................................................................................ 15
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................................. 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam suatu generalisasi atau inferensi, keterwakilan populasi oleh sampel merupakan
syarat yang penting. Umumnya, semakin heterogen nilai variabel yang diteliti, semakin
besar sampel yang dibutuhkan, sebaliknya semakin homogen nilai variabel yang diteliti,
semakin kecil sampel yang dibutuhkan. Selain keterwakilan populasi atau
kerepresentatifan, yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan besar sampel adalah
keperluan analisis. Pada beberapa analisis atau uji statistik, terdapat persyaratan besar
sampel minimal tertentu dalam penggunaannya.
Cara menentukan besar sampel akan berbeda pada setiap kondisi yang berbeda.
Berdasarkan jenisnya, dapat dibedakan menjadi penelitian observasional atau eksperimen.
Berdasarkan tujuan penelitian atau analisisnya, dibedakan menjadi deskriptif atau
inferensial (estimasi atau pengujian hipotesis). Berdasarkan jumlah populasi atau
sampelnya, dibedakan menjadi satu populasi atau sampel maupun lebih dari satu populasi
atau sampel. Hal tersebut berkaitan dengan karakteristik populasi dan cara pengambilan
sampel (random atau non random sampling). Berdasarkan jenis data atau variabel yang
dianalisis, dapat dibedakan menjadi data proporsi atau kontinyu. Hal-hal tersebut sangat
menentukan cara perhitungan besar sampel.
Maka dari itu, pada makalah ini akan dibahas salah satu cara perhitungan besar sampel
yaitu besar sampel untuk estimasi proporsi. Proporsi merupakan suatu perbandingan antara
terjadinya peristiwa dengan semua kemungkinan peristiwa yang dapat terjadi. Besaran
proporsi dalam sampel banyak digunakan dalam penelitian untuk mengestimasi proporsi
dalam populasi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian dari estimasi proporsi dengan presisi mutlak?
2. Bagaimana perhitungan besar sampel estimasi proporsi dengan presisi mutlak?
3. Apa pengertian dari estimasi proporsi dengan presisi relatif?
4. Bagaimana perhitungan besar sampel estimasi proporsi dengan presisi relatif?
4
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dari estimasi proporsi dengan presisi mutlak
2. Mengetahui cara menghitung besar sampel estimasi proporsi dengan presisi mutlak
3. Mengetahui pengertian dari estimasi proporsi dengan presisi relatif
4. Mengetahui cara menghitung besar sampel estimasi proporsi dengan presisi relatif
D. Manfaat Penulisan
Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat untuk:
1. penulis mendapatkan penambahan wawasan, pengetahuan, dan keterampilan melalui
bacaan kepustakaan dalam proses penulisan makalah ini; dan
2. pembaca mendapatkan peningkatan wawasan serta pengetahuan, khususnya mengenai
perhitungan besar sampel estimasi proporsi.
5
BAB II
PEMBAHASAN
A. Kerangka Sampel
Dalam ilmu statistik ada dua konsep berkaitan dengan inferensia. Pertama, apa yang
kita kenal sebagai estimasi atau secara sederhana kita katakan sebagai pendugaan. Dalam hal
ini kita akan menduga keadaan di populasi dengan memakai data yang ada di tingkat sampel.
Kedua, yang disebut sebagai pengujian hipotesis, yaitu apabila kita ingin memeriksa apakah
data yang ada di tingkat sampel mendukung atau berlawanan dengan dugaan peneliti.
Sampel hanya bisa dirancang dan dihitung jika ada informasi awal tentang hal yang
diteliti dan populasi. Secara garis besar desain dan besar sampel dapat dibagi menurut estimasi
parameter populasi dan uji hiipotesis. Kesalahan yang sering terjadi yaitu selalu menganggap
penelitian sebagai estimasi parameter padahal sebenarnya uji hipotesis
6
sehingga perlu memperhatikan besar sampel selain cara pengambilan sampelnya. Skala ukur
variabel dependen, apakah berskala katagorikal atau kontinu; dan derajat ketepatan perkiraan
yang diinginkan, makin tinggi derajat ketepatan yang diinginkan maka makin besar pula
sampel yang dibutuhkan. Besar sampel juga ditentukan oleh tujuan penelitian apakah untuk
mengestimasi nilai populasi atau untuk menguji hipotesis. Berikut akan dijelaskan beberapa
contoh perhitungan besar sampel berdasarkan tujuan penelitian.
C. Estimasi Interval
Estimasi interval adalah suatu estimasi terhadap parameter populasi dengan memakai
range (interval nilai). Estimasi interval merupakan sekumpulan angka, yang kita duga salah
satunya adalah nilai yang kita duga. Dengan melakukan estimasi interval maka hasil
pendugaan kita akan lebih objektif. Kita juga dapat menyatakan berapa besar tingkat
kepercayaan kita. bahwa interval yang terbentuk memang mengandung nilai parameter yang
kita duga. Dalam ilmu sosial, interval kepercayaan yang sering digunakan adalah 90 %, 95 %
atau 99 %.
7
Gambar di atas menunjukkan bahwa dengan semakin besar interval kepercayaan yang
diberikan maka interval yang terbentuk akan semakin besar, dengan demikian ketepatan
estimasi semakin besar, namun ketelitiannya semakin kecil. Ketika peneliti menetapkan
interval kepercayaan sebesar 99% maka interval yang terbentuk mulai dari titik 10 hingga
titik 100 (range sebesar 90), dengan demikian kemungkinan bahwa parameter populasi
(misalkan parameter populasi 50) akan berada pada interval yang terbentuk besar. Namun,
ketika peneliti menetapkan interval kepercayaan sebesar 95% maka interval yang terbentuk
mengecil (25-75) dengan range 50. Demikian pula ketika peneliti menetapkan interval
kepercayaan 90% maka intervalnya semakin mengecil (40-60) dengan range sebesar 20. Nah
dengan semakin mengecilnya interval yang terbentuk maka kemungkinan bahwa parameter
akan berada pada interval yang terbentuk akan semakin kecil (ditunjukkan dengan range yang
semakin mengecil), namun ketelitiannya semakin tinggi.
Pada dasarnya seorang peneliti bebas menentukan berapa besar interval kepercayaan
yang akan dipergunakan. Pertimbangannya adalah dengan semakin besar tingkat kepercayaan
yang diberikan maka semakin tinggi pula tingkat kepercayaan bahwa parameter populasi yang
diestimasi terletak dalam interval yang terbentuk, namun penelitian itu menjadi semakin tidak
teliti. Dengan interval kepercayaan itu maka peneliti memiliki kepercayaan bahwa nilai
parameter di tingkat populasi akan berada pada interval ± Z standard error dari rata-rata
populasi.
2
𝑍1−𝛼/2 𝑃(1−𝑃)
n= 𝑑2
Keterangan :
n : Besar sampel
𝑍1−𝛼/2 : Nilai Z normal standar pada derajat kepercayaan yang ditentukan
8
P : Proporsi
Jika peneliti tidak mengetahui perkiraan proporsi pada populasi atau belum ada
informasi penelitian sebelumnya maka di anjurkan untuk menggunakan p=0,5
d : Presisi (sesuai dengan ukuran efek).
Perhatian : Bahwa rumus diatas digunakan metode SRS (simple random sampling)
Jika peneliti tidak mengetahui perkiraan proporsi pada populasi atau belum ada
informasi penelitian sebelumnya maka di anjurkan untuk menggunakan p=0,5
Derajat kepercayaan yang biasanya dituju adalah 95%, sebagian besar peneliti menyajikan
hasil mereka dengan interval kepercayaan 95% (CI). Namun, beberapa peneliti ingin lebih
percaya diri dapat memilih selang kepercayaan 99%. Semakin tinggi tingkat kepercayaan,
semakin besar ukuran sampelnya (Sapra, 2022). Berikut ini derajat kepercayaan (CI) yang
sering digunakan pada Z-value:
90 1,645
95 1,960
99 2,576
Contoh:
Seorang Kepala Dinas Kesehatan Semarang ingin mengetahui prevalensi anemia pada ibu
hamil. Berdasarkan informasi pada survei gizi ibu hamil di Jawa Tengah diperoleh
prevalensi anemia pada kehamilan sebesar 15%. Berdasarkan masalah dan informasi yang
ada, berapa jumlah sampel yang dibutuhkan jika Kepala Dinas menginginkan presisi
mutlak sebesar 5% dan derajat kepercayaan 95%?
Dik : P=0,15 d=0,05 𝑍1−𝛼/2 = 95% → 1,96
1,962 𝑥 0,15 (1−0,15)
Maka n= = 196
0,052
Jadi jumlah sampel yang dibutuhkan sebanyak 196 ibu hamil dengan derajat kepercayaan
95%.
9
Perhitungan besar sampel estimasi proporsi presisi mutlak dapat menggunakan aplikasi
Sample Size 2.0 dengan cara sebagai berikut:
1. Buka Aplikasi Sample Size 2.0, lalu klik pada bagian “1.1 Estimating a population
proportion with specified absolute precision”
3. Lalu akan muncul kotak dialog Perform Estimation. Pastikan mengklik pada bagian sample
size. Kemudian, lengkapi nilai “1-∝”, “P”, dan “d” sesuai data yang dimiliki.
10
4. Lalu besar sampel akan otomatis muncul pada bagian “n”
11
menghasilkan cakupan 50–70% (P±d). Sedangkan dengan pendekatan presisi relatif, 95% dari
sampel yang diambil akan menghasilkan cakupan 54–66% (P±dP).
Rumus besar sampel untuk estimasi proporsi dengan presisi relatif:
2
𝑍1−𝛼/2 (1−𝑃)
n= Ɛ2 𝑃
P : estimasi proporsi
Ɛ : simpangan relatif (epsilon)
Z : nilai Z pada derajat kepercayaan 1 − 𝛼/2
Contoh:
Seorang peneliti ingin mengetahui prevalensi karies gigi di kalangan anak sekolah kelas 6 SD
di Jakarta Barat. Dari survei di Indonesia, diketahui prevalensi karies gigi pada anak sekolahan
adalah 73%. Berapakah jumlah sampel minimal yang diperlukan jika peneliti menginginkan
derajat kepercayaan 95% dan presisi relatif 10%?
Diketahui: P = 73% = 0,73; Ɛ = 10% = 0,1; df = 95% (Z = 1,96)
Ditanya: n = ….?
Jawab:
2
𝑍1−𝛼/2 (1−𝑃)
n= Ɛ2 𝑃
(1,96)2 (1−0.73)
= (0,1)2 (0,73)
= 142,09
Dengan demikian, sampel yang diperlukan adalah 142,09 atau 143 anak agar peneliti 95%
percaya dalam melakukan estimasi prevalensi karies gigi pada anak sekolah kelas 6 SD di
Jakarta Barat.
Perhitungan besar sampel estimasi proporsi presisi relatif dapat menggunakan aplikasi
Sample Size 2.0 dengan cara sebagai berikut:
5. Buka Aplikasi Sample Size 2.0, lalu klik pada bagian “1.2 Estimating a population
proportion with specified relative precision”
12
6. Lalu klik bagian “Estimate”
7. Lalu akan muncul kotak dialog Perform Estimation. Pastikan mengklik pada bagian sample
size. Kemudian, lengkapi nilai 1-a, P, dan ε sesuai data yang dimiliki.
13
8. Lalu besar sampel akan otomatis muncul pada bagian “n”
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Proporsi merupakan perbandingan antara terjadinya suatu peristiwa dengan semua
kemungkinan peritiwa yang bisa terjadi. Besaran proporsi dalam sampel banyak dipakai
dalam penelitian untuk mengestimasi proporsi dalam populasi. Terdapat beberapa hal yang
mempengaruhi besar sampel, seperti jenis penelitian, skala ukur variabel, dan besar
sampelnya. Dalam menghitung besar sampel estimasi proporsi terbagi menjadi simpang
mutlak dan presisi relatif.
B. Saran
Bagi pembaca, makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan terkait perhitungan
besar sampel untuk estimasi proporsi, khususnya mahasiswa kesehatan masyarakat.
15
DAFTAR PUSTAKA
Lwanga, S. K., & Lemeshow, S. (1991). Sample size determination in health studies : a practical
manual.
Prastyo, B. (2020) ‘Estimasi dan Uji Hipotesis’, pp. 1–20.
Sapra, R. L. (2022). How to Calculate an Adequate Sample Size? How to Practice Academic
Medicine and Publish from Developing Countries?, 81–93. https://doi.org/10.1007/978-
981-16-5248-6_9
16