Laporan Observasi Kelompok 3
Laporan Observasi Kelompok 3
Laporan Observasi Kelompok 3
KELOMPOK 3
PENYELENGGARA
PT. LIMA PRIMA SOLUSINDO
MEDAN, 15 - 27 AGUSTUS 2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat, rahmat dan
anugerah-Nya kami dapat membuat laporan terkait observasi lapangan di PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS
dan menyelesaikan laporan ini dengan baik.
Laporan ini dibuat berdasarkan observasi video lapangan di PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS yang
telah diberikan oleh Panitia PT. LIMA PRIMA SOLUSINDO terkait mengenai Pengawasan K3 Bidang
Lingkungan Kerja, Pengawasan K3 Bidang Kesehatan Kerja dan Pengawasan K3 Bidang Bahan Berbahaya
di PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS. Penyusunan laporan disusun agar dapat diterima dan dipahami oleh
Tim Penguji dan rekan Pembinaan serta Sertifikasi Ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja (AK3) Umum
Bacth 43 .
Dalam pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan dan penyelesaian penulisan laporan ini tidak terlepas
dari dorongan semangat, doa, bimbingan, nasihat dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu
penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Orang Tua yang telah mendukung, membimbing, dan mendoakan kami
2. Bapak dan Ibu Pengajar/Pemateri dari Kementerian Tenaga Kerja Republik Indonesia
3. Tim PT. LIMA PRIMA SOLUSINDO sebagai pihak penyelenggara PJK3 yang telah melatih dan membina
kami menjadi calon Ahli K3 Umum
4. Rekan - rekan Pembinaan dan Sertifikasi AK3U dan semua pihak yang telah membantudan memberi
dukungan demi terwujudnya penyusunan laporan ini
Penulis menyadari dengan segala keterbatasan yang ada saat pelaksanaan Pelaksanaan Kerja
Lapangan dan penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini masih banyak kekurangan. Oleh karena
itu penulis meminta maaf atas segala kekurangan yang ada. Saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat penulis apresiasi. Semoga laporan ini bermanfaat bagi pembaca dan penulis.
Medan, 27 Agustus 2022
ii
DAFTAR ISI
COVER..................................................................................................................................i
KATA PENGANTAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang............................................................................................................1
5.1 Kesimpulan.............................................................................................................30
5.2 Saran.......................................................................................................................31
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah suatu kondisi dalam pekerjaan yang sehat dan
aman baik itu bagi pekerjanya, perusahaan maupun bagi masyarakat danlingkungan sekitar pabrik
tempat kerja tersebut. Keselamatan dan Kesehatan Kerja juga merupakan suatu usaha untuk
mencegah setiap perbuatan atau kondisi tidak selamat, yang dapat mengakibatkan kecelakaan.
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) adalah salah satu kewajiban perusahaan secara global yang
mempengaruhi daya saing produksi suatu perusahaan. Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) tidak
dapat dipisahkan dengan proses produksi baik jasa maupun industri. Perkembangan pembangunan
setelah Indonesia merdeka menimbulkan konsekuensi meningkatkan intensitas kerja
yangmengakibatkan pula meningkatnya resiko kecelakaan di lingkungan kerja, dimana naik
turunnya kasus kecelakaan kerja sangat dipengaruhi oleh pelaksanaan Sistem
ManajemenKeselamatan dan Kesehatan Kerja dan perilaku manusia secara psikologis yang
berhubungan dengan motivasi dan kinerjanya
Adapun Undang-undang yang mengatur tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja di
tempat kerja adalah sebagai berikut :
1. Undang-undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja.
Undang-undang ini mengatur dengan jelas tentang kewajiban pimpinan tempat kerja dan
pekerja dalam melaksanakan keselamatan kerja.
2. Undang-undang No. 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan
Undang-undang ini mengatur mengenai segala hal yang berhubungan dengan Ketenagakerjaan
mulai dari upah kerja, jam kerja, hak maternal, cuti sampai dengan keselamatan dan kesehatan
kerja.
Pemerintah juga mengeluarkan peraturan-peraturan lainnya seperti PP, Permenaker,
Kepmenaker, SE, serta Surat Keputusan yang dimana nantinya menjadi acuan hukum dalam
penerapan K3 di lingkungan kerja. Para calon Ahli K3 Umum melakukan Praktek Kerja Lapangan
secara virtual dengan menonton video yang telah disediakan dan melakukan obsevasi serta dapat
melihat penerapan persyaratan dan
1
pembinaan, keselamatan dan kesehatan kerja di PT. Solusi Bangun Andalas yang meliputi
pengawasan K3 Bidang Lingkungan Kerja, Pengawasan K3 Bidang Kesehatan Kerja dan Pengawasan
K3 Bidang Bahan Berbahaya.
Adapun kondisi ruang lingkup keadaan kesehatan kerja yang diamati yaitu :
1. K3 Poliklinik
2. Dokter Pemeriksa Kesehatan TK
3. Petugas P3K
4. Kotak P3K dan isinya
5. Kantin dan Gizi Kerja
6. Ada Prosedur Tanggap Darurat dll.
7. K3 Kimia : Penanganan bahan B3/Meledak/Terbakar/Beracun (Prosedur MSDS & label)
8. NAB Kimia
9. NAB Fisika : Kebisingan, Getaran,temperatur, pencahayaan, APD)
2
10. K3 Confined Space ( prosedur kerja, petugas dll)
11. K3 deteksi gas dll ( prosedur kerja, petugas kerja, dll)
12. K3 deteksi gas, dll (prosedur kerja, petugas dll)
13. Personil K3, petugas K33 dan Ahli K3 kimia, petugas ruang terbatas, petugas detektor gas)
3
BAB II
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
Perkembangan fisik pabrik ini berlangsung selama 38 bulan dan pada tanggal 2 Agustus 1983
pabrik ini diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia sebagai pabrik semen yang kedelapan di
Indonesia. Namun, pada saat sekarang Blue Cirle tidak lagi sebagai sponsor, diganti dengan
Lafarge dari perancis sebagai pemegang saham terbanyak pada PT. Semen Andalas Indonesia.
Kemudian pada tahun 2019 PT. Lafarge Cement Indonesia berganti nama PT. Solusi Bangun
Indonesia (SBI) dan memiliki anak perusahaan bermana PT. Solusi Bangun Andalas yang mulai
beroperasi pada tanggal 11 Februari 2019. PT. Solusi Bangun Andalas (SBA) adalah unit
pergantongan semen terbesar di Indonesia dan termasuk bagian dari Semen Indonesia Group (SIG).
Perusahaan ini terletak di Jl. Ujung Baru Pelabuhan Belawan. Perusahaan ini merupakan perusahaan
yang memiliki komitmen untuk menjadi perusahaan terdepan dengan kinerja terbaik dalam industri
yang bergerak di bidang pengemasan untuk pengadaan bahan material bangunan.
Hasil produksi yang dihasilkan PT. Solusi Bangun Andalas yaitu Semen Andalas dengan penghasilan
sebanyak 1,6 juta ton semen tiap tahunnya. PT. SBA mempunya lima terminal pemasaran,
diantaranya: Aceh Besar, Lhokseumawe, Medan, Pulau Batam dan Dumai.
6
PT. SBA memiliki jumlah karyawan sebanyak 111 karyawan yang terdiri dari Reporting, Analisis dan
Support, Kontraktor dan Security. Pekerjaan ini dibagi menjadi dua shift kerja.Perusahaan ini
memiliki panjang dan kedalaman dermaga sekitar 120 m & 6,5 m. Produk yang dipasarkan berupa
Andalas 40kg PCC, 50kg OPC, dan Curah Padang 40kg PCC dan Curah.
Adapun visi dan misi PT. Solusi Bangun Andalas yaitu sebagai berikut:
Visi Perusahaan :
Menjadi pemimpin sejati di bidang bahan bangunan dengan cara menjadi yang terbaik melalui
pertumbuhan yang cepat dengan memberikan nilai tambah dan mencapai kepemimpinan pasar
global di dalam usaha lokal melaui prinisi pengelolaan “Multi Lokal”.
Misi Perusahaan:
1. Menjadi mitra yang dapat diandalkan bagi pembangunan berkesinambungan untuk masyarakat
dan ramah lingkungan.
2. Lebih memprioritaskan masyarakat sekitar untuk memperoleh pekerjaan-pekerjaan kontrak yang
sesuai dengan kompetensinya.
3. Melindungi lingkungan hidup dan membantu kebutuhan masyarakat sekitar dalam hal pendidikan,
kesehatan, pengembangan ekonomi, serta sosial dan keagamaan, yang sangat penting.
7
2.1 Gambar Flow Chart Proses Produksi PT. Solusi Bangun Andalas
2.2 Struktur Organisasi Perusahaan dan Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan
(P2K3)
PT. Solusi Bangun Andalas memiliki struktur organisasi perusahaan dan Panitia Pembina
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2K3) sebagai badan pembantu di tempat kerja yang
merupakan wadah kerja sama antara pengusaha dan pekerja untuk mengembangkan kerjasama
saling pengertian dan partisipasi efektif dalam penerapan keselamatan dan kesehatan kerja
(Permenaker No. 04 tahun 1987). Berikut struktur organisasi PT. Solusi Bangun Andalas:
Struktur organisasi P2K3 diketuai oleh Alwin Husaini selaku Direktur Utama yang memiliki peran
pengambil keputusan tertinggi, Sekretaris P2K3 yaitu Hakiki Hadi yang sudah memiliki sertifikat Ahli
K3 Umum lalu anggota dari wakil perusahaan dan wakil tenaga kerja, berikut struktur P2K3 dapat
dilihat pada Gambar 2.2.2 berikut ini :
8
Gambar 2.2.2 Struktur Pembina Keselamatan Kesehatan Kerja
9
BAB III
PEMBAHASAN
10
3.1.1 Temuan Positif
No Temuan Dasar Hukum Dokumentasi
. Positif
1. Terdapat - UU No.01 Tahun 1970 Tentang
kotak P3K Keselamatan Kerja Bab III Syarat-
pada syarat keselamatan kerja Pasal 3 e:
beberapa Memberi pertolongan kepada
lokasi kecelakaan
ruangan - Permenakertrans No.
15/Men/VIII/2008 Tentang
pertolongan pertama pada
kecelakaan di tempat kerja. Pasal 2
(1) : Pengusaha wajib
menyediakan petugas P3K &
Fasilitas P3K di tempat kerja.Pasal
8 (1) : Fasilitas P3K sebagaimana
dimaksud dalam pasal 2 ayat (1)
meliputi:
a. Ruang P3K
b. Kotak P3K & isi
c. Alat evakuasi & alat
transportasi
d. Fasilitas tambahan berupa APD
dan/atau peralatan khusus
ditempat kerja yang memiliki
potensi bahaya yang bersifat
khusus.
2 Terdapat Permenakertrans No.
rambu-rambu Per:08/MEN/VII/2010 : Pasal 5
untuk wajib “Pengusaha atau Pengurus wajib
menggunakan mengumumkan secara tertulis dan
APD di area memasang rambu-rambu mengenai
tempat kerja kewajiban penggunaan APD di
tempat kerja.”
11
3 Terdapat - UU No.01 Tahun 1970 Tentang
kebijakan Keselamatan Kerja.
keselamatan - PP No 50 tahun 2012 : Tentang
kerja dan penerapan sistem manajemen
lingkungan keselamatan Dan Kesehatan Kerja.
serta Pasal 5 (2) : Kewajiban
prosedur sebagaimana dimaksud pada ayat
tanggap (1) berlaku bagi perusahaan :
darurat a. Mempekerjakan pekerja/buruh
paling sedikit 100 orang; atau
b. Mempunyai tingkat bahaya
tinggi
- Pasal 7 (1) : Penetapan kebijakan
K3 sebagaimana dimaksud dalam
pasal 6 ayat (1) huruf a
dilaksanakan oleh pengusaha
12
5 Terdapat - UU No.01 Tahun 1970 Tentang
safety alert Keselamatan Kerja
pemakaian - PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG
body harness ALAT PELINDUNG DIRI Pasal 5
Pengusaha atau Pengurus wajib
mengumumkan secara tertulis dan
memasang rambu-rambu
mengenai kewajiban penggunaan
APD di tempat kerja.
13
8 Tersedia - UU No.01 Tahun 1970 Tentang
sumber air Keselamatan Kerja
(shower) dan
alat cuci mata
yang mudah
dijangkau
9 Tersedia - UU No.01 Tahun 1970 Tentang
MSDS pada Keselamatan Kerja
Bahan Kimia - Kepmenaker No 187 Tahun 1999
Tentang Pengendalian Bahan
Kimia
14
12 Tersedia - UU No.01 Tahun 1970 Tentang
kantin untuk Keselamatan Kerja
karyawan - Surat Edaran Kemnaker RI No. SE
01/Men/th1976 Tentang
Mengadaan Kantin dan Ruang
Makan
15
3.1.2 Temuan Negatif
No. Temuan Negatif Dasar Hukum Dokumentasi
1. Kurangnya - UU No.01 Tahun 1970
pencahayaan di jalur Tentang Keselamatan
evakuasi Kerja
- Permenaker 05 tahun
2018 Tentang
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja pasal
16
1. Pengukuran dan
pengendalian
pencahayaan
sebagaimana
dimaksud
2. Pencahayaan
sebagaimana
dimaksud pada ayat
1 meliputi:
pencahayaan alami
dan atau
pencahayaan buatan
3. Jika
hasilpencahayaan
sebagaimana
dimaksud pada ayat
1 tidak sesuai dengan
standar dilakukan
pengendalian agar
intensitas
pencahayaan sesuai
dengan jenis
pekerjaannya.
- Permenker No 48 Tahun
2016 Tentang Standar
Keselamatan dan
Kesehatan Kerja
Perkantoran Bab V
Sarana Bangunan
16
2. Postur kerja yang tidak - UU No.01 Tahun 1970
ergonomi Tentang Keselamatan
Kerja
- Permenkes No. 48
Tahun 2016 Tentang
Standar Keselamatan
dan Kesehatan Kerja
Perkantoran Pasal 21
poin g: Standar
Ergonomi Perkantoran
meliputi postur kerja.
18
6. Pekerja tidak - UU No.01 Tahun 1970
menggunakan earplug Tentang Keselamatan
dan kacamata saat Kerja
bekerja di area - Keputusan Menteri
workshop Negara Lingkungan
Hidup No. 48 Tahun 1996
Tentang : Baku Tingkat
Kebisingan dan nilai
ambang batas kebisingan
di tempat kerja telah
diatur dalam Peraturan
Menteri Tenaga Kerja
dan Transmigrasi Nomor
13 Tahun 2011 tentang
nilai ambang batas faktor
fisika dan faktor kimia di
tempat kerja.
- PERATURAN MENTERI
TENAGA KERJA DAN
TRANSMIGRASI
REPUBLIK INDONESIA
NOMOR
PER.08/MEN/VII/2010
TENTANG ALAT
PELINDUNG DIRI pasal 2
dan pasal 3
7. Petugas tidak - UU No. 1 Tahun 1970
memakai APD yang Tentang Keselamatan
lengkap (sarung Kerja Pasal 9 ayat (1)
tangan, earplug dan butir c: Pengurus
masker) disaat proses diwajibkan menunjukkan
produksi. dan menjelaskan pada
tiap tenaga kerja baru
tentang alat-alat
perlindungan diri bagi
tenaga kerja yang
bersangkutan.
- Permenekertrans No.
Per 01/MEN/1981 Pasal
4 ayat 3: “Pengurus
wajib menyediakan
secara cuma-cuma
semua alat perlindungan
diri yang diwajibkan
penggunanya oleh
tenaga kerja yang
19
berada dibawah
pimpinan untuk
pencegahan
penyakit akibat kerja.”
8. Tidak ada Ahli K3 - UU No. 1 Tahun 1970
Kimia atau Petugas K3 Tentang Keselamatan
Kimia Kerja
- Keputusan Menteri
Tenaga Kerja Republik
Indonesia No. 187 Tahun
1999 tentang
Pengendalian Bahan
Kimia Berbahaya di
Tempat Kerja. BAB I
Pasal 3 Pengendalian
bahan kimia berbahaya
sebagaimana dimaksud
pasal (2) meliputi:
a. penyediaan lembar
data keselamatan
bahan (LDKB) dan
label.
b.penunjukkan petugas
K3 kimia dan ahli K3
kimia.
20
BAB IV
ANALISA DAN HASIL
25
8. Tidak ada - Tidak adanya - UU No. 1 Tahun 1970 Tentang - Perusahaan harus
Ahli K3 Kimia pengawasan berupa Keselamatan Kerja mempekerjakan
atau petugas identifikasi, evaluasi - Keputusan Menteri Tenaga Kerja Ahli K3 Kimia atau
K3 Kimia dan pengendalian Republik Indonesia No. 187 Tahun memberikan
potensi bahaya 1999 tentang Pengendalian Bahan training pada
potensial bahan Kimia Berbahaya di Tempat Kerja. pekerja untuk
kimia yang BAB I Pasal 3 Pengendalian bahan menjadi Ahli K3
berbahaya. kimia berbahaya sebagaimana Kimia sekurang-
dimaksud pasal (2) meliputi: kurangnya 1
a. penyediaan lembar data orang.
keselamatan bahan (LDKB) dan
label.
b. penunjukkan petugas K3 kimia
dan ahli K3 kimia.
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan penerapan persyaratan dan pembinaan, keselamatan dan
kesehatan kerja di PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS yang meliputi bidang Lingkungan
Kerja, Kesehatan Kerja dan Bahan-Bahan Berbahaya antara lain sebagai berikut :
1. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS memiliki kotak P3K pada beberapa lokasi ruangan.
2. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS memiliki rambu-rambu wajib menggunakan APD di
area tempat kerja.
3. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS memiliki kebijakan keselamatan kerja dan lingkungan
serta prosedur tanggap darurat.
4. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS telah melakukan pemeriksanaan kesehatan tenaga
kerja.
5. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS telah memiliki safety alert pemakaian bodyharness.
6. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS telah memiliki petugas P3K yang memiliki lisensi.
7. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS telah memiliki assembly point dan denah evakuasi.
8. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS telah memiliki sumber air (shower) dan alat cuci mata
yang mudah dijangkau.
9. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS telah tersedia MSDS pada bahan kimia.
10. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS telah terdapat ruangan pengolahan limbah B3.
11. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS telah tersedia dokter perusahaan yang terlisensi.
12. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS telah tersedia kantin untuk karyawan.
13. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS telah tersedia standar operasional prosedur (SOP)
pengolahan limbah B3.
14. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS telah melakukan pengukuran dan pengendalian debu
di Loader Area.
15. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS memiliki pencahayaan yang kurang di jalur evakuasi.
16. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS memiliki pekerja dengan postur kerja yang tidak
ergonomi.
27
17. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS memiliki tangga darurat dengan ukuran yang tidak
memadai.
18. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS tidak memiliki wastafel dan tempat tidur di ruang
P3K.
19. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS memiliki kotak P3K dengan isi yang tidak lengkap.
20. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS memiliki pekerja yang tidak menggunakan earplug
dan kacamata saat bekerja di area workshop.
21. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS memiliki petugas yang tidak memakai APD lengkap
(sarung tangan, earplug, dan masker) disaat proses produksi.
22. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS tidak memiliki petugas Ahli K3 Kimia atau petugas K3
Kimia.
5.2 Saran
1. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS disarankan memasang instalasi lampu (pencahayaan
buatan) pada jalur evakuasi dan melakukan pengukuran intensitas penerangan
terhadap jalur evakuasi.
2. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS disarankan memberikan edukasi/training untuk
pekerja mengenai ergonomi kerja dan menyediakan ganjalan untuk komputer.
3. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS disarankan menambah jalur atau tangga darurat
untuk proses evakuasi.
4. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS disarankan untuk mematuhi dan menjalankan
Permenakertrans N0. 15/Men/VIII/2008 terkait syarat ruang P3K yang harus
menyediakan wastafel dengan air mengalir dan tempat tidur.
5. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS disarankan melengkapi dan memperbanyak kotak
P3K serta memperingatkan pekerja untuk melakukan pengecekan checklist
peralatan di kotak P3K.
6. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS disarankan memberikan briefing kepada petugas
untuk memakaian Earplug sesuai Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup No.
48 Tahun 1996 Tentang Baku Tingkat Kebisingan pasal 6 serta mengarahkan pekerja
untuk memakai APD lengkap sesuai dengan Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan
28
Transmigrasi Republik Indonesia Nomor PER.08/MEN/VII/2010 TENTANG ALAT
PELINDUNG DIRI pasal 2 dan pasal 3.
7. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS disarankan menyediakan APD lengkap di setiap
proses produksi, pengemasan, maupun proses pengkutan sesuai dengan UU No. 1
Tahun 1980 pasal 9 ayat 1 butir C: Pengurus diwajibkan menunjukkan dan
menjelaskan pada setiap tenaga kerja baru tentang alat-alat perlindungan diri bagi
tenaga kerja yang bersangkutan serta APD yang disediakan secara cuma-cuma untuk
melindungi tenaga kerja sesuai dengan Permenakertrans No. Per 01/MEN/1981
Pasal 4 ayat 3.
8. PT. SOLUSI BANGUN ANDALAS disarankan mempekerjakan Ahli K3 Kimia atau
memberikan training pada pekerja untuk menjadi Ahli K3 Kimia sekurang-kurangnya
1 orang.
29