Metode Mock
Metode Mock
Metode Mock
Mock
berdasarkan konsep water balance. Keberadaan air yang dimaksud disini adalah
besarnya debit suatu daerah aliran sungai. Data yang digunakan untuk
memperkirakan debit ini berupa data klimatologi dan karakteristik daerah aliran
sungai. Metoda Mock dikembangkan oleh Dr. F. J. Mock berdasarkan atas daur
hidrologi. Metode Mock merupakan salah satu dari sekian banyak metode yang
dengan metoda Mock ini adalah data klimatologi, luas dan penggunaan lahan dari
mengenai hubungan antara aliran air ke dalam (inflow) dan aliran ke luar (outflow)
di suatu daerah untuk periode tertentu dari proses sirkulasi air. Pendekatan neraca
air adalah pendekatan ilmu fisika yaitu konsep kekekalan massa, massa suatu
materi tidak bertambah maupun berkurang tetapi hanya berubah bentuk dan
(Hesti, 2011).
19
Metode F.J. Mock digunakan dalam menghitung keseimbangan air. Data
yang dibutuhkan dalam perhitungan ini antara lain hujan bulanan rata-rata (mm),
tampungan tanah dan aliran dasar (base flow). Metode Mock dirumuskan sebagai
bumi dan laut dalam bentuk berbeda, yaitu curah hujan di daerah tropis dan curah
hujan serta salju di daerah beriklim sedang Curah hujan rata-rata bulanan dapat di
hitung dengan menggunakan metode rata-rata aljabar, metode ishoyet, dan metode
theissen.
curah hujan rata-rata digunakan metode rata-rata aljabar karena dengan cara ini
data yang diperoleh lebih objektif jika dibandingkan dengan cara isohyet, di mana
faktor subjektif ikut menentukan. Metode theissen akan memberikan hasil yang
lebih teliti daripada cara aljabar tetapi untuk penentuan titik pengamatannya dan
bulanan dengan metode rata-rata aljabar (Arithmatic mean method) adalah sebagai
( )
Di mana:
20
R = Curah hujan daerah
(b) Evapotranspirasi
Evaporasi adalah proses dimana air berubah menjadi uap air dan berpindah
dari permukaan. Air menguap dari berbagai permukaan seperti danau, sungai,
tanah, dan vegetasi yang basah. Transpirasi adalah proses penguapan air yang
pada pasokan energi, gradien tekanan uap air, dan angin. Maka, radiasi matahari,
data curah hujan dan klimatologi dengan menggunakan metoda Mock. Alasannya
adalah karena evapotranspirasi ini memberikan nilai yang besar untuk terjadinya
kehilangan air dari lahan dan permukaan air dari suatu daerah aliran sungai akibat
a) Evapotranspirasi aktual
permukaan luar yang tidak tertutupi tumbuhan hijau (exposed surface) pada
21
musim kemarau dan jumlah hari hujan dalam bulan yang bersangkutan. Penentuan
Et* = W((0,75.Rs)-Rn1)+(1-W).f(u).(ea-ed)………………..……………………..2
Dimana :
evapotranspirasi actual
F(u) = fungsi pengaruh angin pada Et, dimana u merupakan kecepatan angin
rata-rata.
(ea-ed) = perbedaan tekanan uap air jenuh dengan tekanan uap air nyata.
Dimana :
Ra = Angka angot
ed = ea.Rh……………………………………...…………………………………4
Dimana :
Rh = kelembaban relative
( ) ( ( √ ))……………………………..……………………5
Dimana :
22
Ed = tekanan uap nyata
f(n/N) = 0,1+(0,9.(n/N))…………………………………………………………..6
dimana :
Rn1 = f(t).f(ed).f(n/N)…………………………...…………………………………7
Dimana :
Dimana :
U = kecepatan angin
Dimana :
b) Evapotranspirasi potensial
pada kondisi air yang tersedia berlebihan. Faktor penting yang mempengaruhi
evapotranspirasi potensial adalah tersedianya air yang cukup banyak. Jika jumlah
air selalu tersedia secara berlebihan dari yang diperlukan oleh tanaman selama
23
proses transpirasi, maka jumlah air yang ditranspirasikan relatif lebih besar
Eto = Et . c……………………………………………………………..………..10
Dimana:
Et = evopotranspirasi actual
surplus ini berpengaruh langsung pada infiltrasi atau perkolasi dan total runoff
yang merupakan komponen debit. Rumus water surplus adalah sebagai berikut:
24
Dimana:
WS = Water surplus
Ea = Evapotranspirasi.
lapisan tanah dan pada akhirnya akan mengisi saluran sungai. Base flow
Dimana:
BS = Base flow
I = Infiltrasi
Base flow dipengaruhi oleh dua faktor yaitu infiltrasi dan perubahan
a) Infiltrasi
Proses masuknya air hujan kedalam tanah dan turun ke permukaan air
tanah di sebut infiltrasi. Proses infiltrasi melibatkan tiga proses yang saling tidak
tergantung yaitu, proses masuknya air hujan melalui pori-pori permukaan tanah,
25
tertampungnya air hujan tersebut di dalam tanah dan proses mengalirnya air
daerah pengaliran. Daya infiltrasi ditentukan oleh permukaan lapisan atas dari
tanah. Misalnya kerikil mempuyai daya infiltrasi yang lebih tinggi dibandingkan
dengan tanah liat yang kedap air. Untuk lahan yang terjal dimana air sangat cepat
menikis diatas permukaan tanah sehingga air tidak dapat sempat berinfltrasi yang
menyebabkan daya infiltrasi lebih kecil. Formula dari infiltrasi ini sebagai berikut:
(Basak, 1999).
Dimana:
I = Infiltrasi
nilai yang besar jika tanah bersifat porous, sifat bulan kering dan kemiringan
lahannya tidak terjal. Karena dipengaruhi sifat bulan maka if ini bisa berbeda-
beda untuk tiap bulan. Harga minimum koefisien infiltrasi bisa dicapai karena
kondisi lahan yang terjal dan air tidak sempat mengalami infiltrasi (Bappenas,
2006).
26
Infiltrasi terus terjadi sampai mencapai zona tampungan air tanah
air tanah bulan lalu yang masih ada bulan sekarang. Nilai k ini cenderung
waktu menerus tahunan tertentu. Dengan demikian maka nilai asumsi awal bulan
pertama tahun pertama harus dibuat sama dengan nilai bulan terakhir tahun
terakhir.
* ( ) +
Dimana:
I = infiltrasi
27
Limpasan permukaan adalah air yang mengalir di atas permukaan tanah
baik sebagai aliran tipis di permukaan tanah atau sebagai aliran disaluran (Basak,
1999).
Dimana:
I = Infiltrasi.
resesi (k), Initial Soil Moisture(ISM) dan Initial Ground Water Storage (IGWS)
(Kironoto A, 1994).
kombinasi parameter. Dengan kata lain, proses optimalisasi inilai parameter untuk
tersimulasi. Koherensi ini (ketepatan antara yang terukur dan terhitung) dapat
28
terukur dan terhitung. Umumnya koherensi ini dinilai secara kuantitatif (Indarto,
2006).
Pada prinsipnya, metode kalibrasi yang ada bisa dibedakan menjadi tiga,
Dalam hal ini, nilai parameter dicocokan secara manual dengan cara coba-
untuk model yang komplek. Dimana sebuah grafik yang bagus sudah dianggap
b) Otomatis
Dalam hal ini, sebuah algoritma dipakai untuk menentukan nilai fungsi
c) Kombinasi
adalah trial and error. Hal itu disebabkan karena proses penggunaannya cukup
menggunakan metode coba-coba (trial and error) yaitu sebagai berikut: (Indarto,
2006)
29
∑ ( )
Dimana:
2) Metode Statistik
dilakukan apabila tersedia data pencatatan debit seri jangka panjang, hal ini untuk
apabila digunakan data pencatatan debit minimal 10 tahun. Setelah data disusun
pada table pencatatan debit minimal 10 tahun. Setelah data disusun pada table
sebagai berikut :
(a) Ditabelkan data dbit rata-rata bulanan, setengah bulanan atau sepuluh harian.
∑
…………………………………………………………………….17
Dimana :
30