Best Practice Farhan
Best Practice Farhan
Best Practice Farhan
(PPG DALJAB)
TAHUN 2022
DI SUSUN OLEH :
BANDA ACEH
TAHUN 2022
1
Biodata Penulis
MUHAMMAD FARHAN ANSHURI , Peudada, pada 29 februari 1992. Ia adalah alumni SMA Negeri 1
Bireuen, Kab. Bireuen. Saat ini, ia mengajar di SD Negeri 7 Samalanga.
Sejak SD, ia aktif di kegiatan Olahraga terutama Sepakbola dan Badminton, Sedangkan sewaktu SMP, ia
masih tetap menghabiskan waktunya untuk Latihan Sepakbola. Duduk di SMA Negeri 1 Bireuen, sering
mengikuti Pelatihan Olahraga Sepakbola dan bulutangkis.
Kini, ia aktif mengajar sejak tahun 2015 hingga sekarang, pelajaran yang di ampu pada saat ini yaitu
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat, rahmat, dan
hidayah-nya, penulis dapat menyelesaikan Best Practice yang berjudul “PENGEMBANGAN
KEPROFESIAN GURU“ ini untuk memenuhi tugas PROGRAM PROFESI GURU DALAM
JABATAN (PPG DALJAB) TAHUN 2022
Penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu penyusunan makalah
ini sehingga dapat selesai pada waktunya.
Best Practice ini telah disusun semaksimal mungkin, apabila terdapat kesalahan dalam penulisan,
penulis mohon maaf. Demikian dari penulis semoga Best Practice ini dapat bermanfaat bagi pembaca,
kritik dan saran kami harapkan agar dapat meningkatkan kualitas pembuatan makalah berikutnya, terima
kasih.
3
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ………………………………………….
B. Jenis Kegiatan ………………………………………….
C. Manfaat Kegiatan ………………………………………….
4
BAB I
PENDAHULUAN
Keadaan siswa SD dengan sistem menerapkan K13 dan menuntut siswa untuk lebih aktif dalam
hal ini yang berkaitan dengan mata pelajaran PJOK, lebih tepatnya dalam materi teks khusus yaitu
Atletik dan Bulutangkis. tidak menutup kemungkinan banyak guru yang mengalami kesulitan dalam
menggunakan model pembelajaran yang tepat untuk mencapai tujuan pembelajaran yang optimal.
Karena guru dituntut untuk mengejar target materi yang cukup banyak dan harus diselesaikan pada
setiap semester.
Keberhasilan pengajaran juga tergantung pada keberhasilan murid dalam proses belajar
mengajar, sedangkan keberhasilan murid tidak hanya tergantung pada sarana dan prasarana pendidikan,
kurikulum maupun metode. Akan tetapi guru mempunyai posisi yang sangat strategi dalam
meningkatkan prestasi murid dalam penggunaan strategi pembelajaran yang tepat.
Oleh karena itu model pembelajaran Kurikulum 13 tersebut perlu disosialisasikan lebih optimal
pada guru sasaran untuk dapat diaplikasikannya dalam proses pembelajaran. Hal tersebut dimaksudkan
supaya guru sasaran tidak tertinggal dengan inovasi pendidik dengan penerapan model pembelajaran
inovatif.
5
B. Jenis Kegiatan
Dari penjelasan tentang latar belakang masalah di atas, diketahui bahwa ruang lingkup
penelitian ini meliputi kajian pembelajaran, khususnya pada Pembelajaran Kurikulum 13 dalam
pembelajaran Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan pada aspek Atletik dan Bulutangkis
Program Peningkatan Kompetensi Pembelajaran, merupakan program yang bertujuan untuk
meningkatkan kompetensi siswa melalui pembinaan guru dalam merencanakan, melaksanakan, sampai
dengan mengevaluasi pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir tingkat tinggi (Higher
Order Thinking Skills/HOTS). Program ini merupakan bagian dari program Pengembangan
Keprofesian Berkelanjutan yang diamanatkan oleh Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang
Guru dan Dosen serta Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negera dan Reformasi Birokrasi
Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya.
Membiasakan guru untuk membuat pembelajaran yang berorientasi pada keterampilan berpikir
tingkat tinggi mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga penilaiannya
Membiasakan siswa untuk berpikir tingkat tinggi sehingga dapat meningkatkan kompetensinya
Memberikan acuan kepada kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik
Memberikan acuan kepada pengawas sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik dan
manajerial.
6
BAB II
PELAKSANAAN KEGIATAN
B. Bahan/Materi Kegiatan
Bahan yang digunakan dalam praktik baik pembelajaran ini adalah materi
Kelas IV untuk tema Atletik dan kelas VI untuk Bulutangkis
KD 4.1 Mempraktikkan variasi gerak dasar jalan, lari, lompat, dan lempar melalui
permainan/olahraga yangdimodifikasi dan atau olahraga tradisional *)
7
C. Cara Melaksanakan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini di atur dalam SIM PKB bagi tenaga pengajar
1. Pemetaan KD
Pemetaan KD dilakukan untuk menentukan pasangan KD yang dapat diterapkan dalam
pembelajaran PJOK. Berdasarkan hasil telaah KD yang ada di kelas IV, penulis memilih tema
Atletik dan bulutangkis untuk membelajarkan pasangan KD 3.1- 4.1 Atletik KD 3.1 – 4.1
Bulutangkis kelas VI semester 1.
2. Analisis Target Kompetensi
Hasil analisis target kompetensinya sebagai berikut.
3.3.2 menganalisis variasi pola gerak dasar lari jarak pendek (Posisi
badan, sikap start, ayunan lengan, ayunan langkah kaki, dan
memasuki finis)
3.3.3 memahami variasi pola gerak dasar dalam permainan dimodifikasi dan
tradisional
4.3.2 Menyajikan hasil analisis variasi pola gerak dasar lari jarak pendek (posisi
badan, sikap start, ayunan lengan, ayunan langkah kaki, dan memasuki
finish).
4.3.3 Mempraktikkan variasi pola gerak dasar dalam permainan modifikasi dan
tradisional
4.3.4 Menyajikan hasil analisis variasi pola gerak dasar dalam permainan
modifikasi dan tradisional
Bulutangkis
3.2.1 mengetahui variasi dan kombinasi gerak dasar servis pada permainan bulu
tangkis
3.2.2 menganalisis variasi dan kombinasi gerak dasar servis pada permainan bulu
tangkis
8
3.2.3 Mengetahui variasi dan kombinasi pola gerak dasar pukulan lob dan drive pada
permainan bulu tangkis
3.2.4 Menganalisis variasi dan kombinasi pola gerak dasar pukulan lob dan pukulan
drive pada permainan bulu tangkis
4.2.1 mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak dasar servis pada permainan bulu
tangkis
4.2.2
menyajikan hasil analisis variasi dan kombinasi gerak dasar servis pada
permainan bulu tangkis
4.2.3
Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola gerak dasar pukulan lob dan drive
pada permainan bulu tangkis
4.2.4
Menyajikan hasil analisis variasi dan kombinasi pola gerak dasar pukulan lob
dan pukulan drive pada permainan bulu tangkis
9
BAB III
HASIL KEGIATAN
A. Hasil
Hasil yang dapat diilaporkan dari praktik baik ini diuraikan sebagai berikut.
1. Proses pembelajaran PJOK yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL
berlangsung aktif. Siswa menjadi lebih aktif merespon pertanyaan dari guru, termasuk mengajukan
pertanyaan pada guru maupun temannya. Aktifitas pembelajaran yang dirancang sesuai sintak PBL
megharuskan siswa aktif selama proses pembelajaran.
2. Pembelajaran PJOK yang dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran PBL meningkatkan
kemampuan siswa dalam melakukan transfer knowledge.
Setelah membaca, meringkas, dan mendiskusikan teks eksplanasi tentang modernisasi, siswa tidak
hanya memahami konsep teks eksplanasi (pengetahuan konseptual) dan bagaimana membuat
ringkasan yang benar (pengetahuan prosedural), tetapi juga memahami konsep modernisasi.
Pemahaman ini menjadi dasar siswa dalam mempelajari materi PJOK tentang Atletik dan
Bulutangkis.
3. Penerapan model pembelajaran PBL meningkatkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
Hal ini dapat dilihat dari tingkat partisipasi siswa untuk bertanya dan menanggapi topik yang dibahas
dalam pembelajaran.
Dalam pembelajaran sebelumnya yang dilakukan penulis tanpa berorientasi HOTS suasana kelas
cenderung sepi dan serius. Siswa cenderung bekerja sendiri-sendiri untuk berlomba menyelesaikan
tugas yang diberikan guru. Fokus guru adalah bagaimana siswa dapat menyelesikan soal yang
disajikan; kurang peduli pada proses berpikir siswa. Tak hanya itu, materi pembelajaran yang selama
ini selalu disajikan dengan pola deduktif (diawali dengan ceramah teori tentang materi yang
dipelajari, pemberian tugas, dan pembahasa), membuat siswa cenderung menghapalkan teori.
Pengetahuan yang diperoleh siswa adalah apa yang diajarkan oleh guru.
Berbeda kondisinya dengan praktik baik pembelajaran PJOK berorientasi HOTS dengan menerapkan
PBL ini. Dalam pembelajaran ini pemahaman siswa tentang konsep teks eksplanasi, perubahan sosial
budaya, dan cara mahluk hidup menyesuaikan diri benar-benar dibangun oleh siswa melalui
pengamatan dan diskusi yang menuntut kemampuan siswa untuk berpikir kritis.
4. Penerapan model pembelajaran PBL juga meningkatkan kemampuan siswa dalam memecahkan
masalah (problem solving). PBL yang diterapkan dengan menyajikan teks tulis dan video berisi
permasalahan kontekstual mampu mendorong siswa merumuskan pemecahan masalah.
10
Sebelum menerapkan PBL, penulis melaksanakan pembelajaran sesuai dengan buku guru dan buku
siswa. Meskipun permasalahan yang disajikan dalam buku teks kadang kala kurang sesuai dengan
kehidupan sehari-hari siswa, tetap saja penulis gunakan. Jenis teks yang digunakan juga hanya pada
teks tulis dari buku teks.
Dengan menerapkan PBL, siswa tak hanya belajar dari teks tulis, tetapi juga dari video serta diberi
kesempatan terbuka untuk mencari data, materi dari sumber lainnya.
11
BAB IV
SIMPULAN DAN REKOMDASI
A. Simpulan
Berdasarkan uraian di atas dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.
1. Pembelajaran PJOK dengan model pembelajaran PBL layak dijadikan praktik baik pembeljaran
berorientasi HOTS karena dapat meingkatkan kemampuan siswa dalam melakukan transfer
pengetahuan, berpikir kritis, dan pemecahan masalah.
2. Dengan penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) secara sistematis dan cermat,
pembelajaran PJOK dengan model pembelajaran PBL yang dilaksanakan tidak sekadar berorientasi
HOTS, tetapi juga mengintegrasikan PPK, literasi, dan kecakapan abad 21.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil praktik baik pembelajaran PJOK dengan model pembelajaran problem based
learning (PBL), berikut disampaikan rekomendasi yang relevan.
1. Guru seharusnya tidak hanya mengajar dengan mengacu pada buku siswa dan buku guru serta
jaring-jaring tema yang telah disediakan, tetapi berani melakukan inovasi pembelajaran PJOK yang
kontekstual sesuai dengan latar belakang siswa dan situasi dan kondisi sekolahnya. Hal ini akan
membuat pembelajaran lebih bermakna.
2. Siswa diharapkan untuk menerapkan kemampuan berpikir tingkat tinggi dalam belajar, tidak
terbatas pada hafalan teori. Kemampuan belajar degan cara ini akan membantu siswa menguasai
materi secara lebih mendalam dan lebih tahan lama (tidak mudah lupa).
3. Sekolah, terutama kepala sekolah dapat mendorong guru lain untuk ikut melaksanakan
pembelajaran berorientasi HOTS. Dukungan positif sekolah, seperti penyediaan sarana da prasarana
yang memadai dan kesempatan bagi penulis utuk mendesiminasikan praktik baik ini aka menambah
wawasan guru lain tentang pembelajaran HOTS.
12
DAFTAR PUSTAKA
Muhajir. 2004. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan. Bandung Erlanga. M.
Yunus. 1992. Olahraga Pilihan Atletik. Jakarta : Depdikbud Dikjen Dikti. Viera, Barbara L. 2004. Atletik
Tingkat Pemula. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Durwachter, Gerhard. 1990. Bulutangkis dan Berlatih Sambil Bermain. Jakarta: PT. Gramedia .
13
LAMPIRAN
Lampiran 1 : Foto-foto kegiatan
Lampiran 2 : RPP
Lampiran 3 : Bahan Ajar
Lampiran 4 : Soal, kunci, dan pedoman penyekoran
Atletik badminton
Atletik Badminton
Foto 3. pemanasan
Atletik Badminton
14
Foto 4.Praktik
Atletik Bulutangkis
Foto 6.penutup
Atletik Bulutangkis
15
Lampiran 2 : RPP AKSI 1
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Beriberiman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa (P3)
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
bekerja sama, gotong royong (P3), santun, dan percaya diri
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan secara kemandirian,
berfikir kritis (P3), faktual, konseptual, dan prosedural,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan kreatifitas (P3)
dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
No KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI
1 3.3 Memahami variasi gerak 3.3.1 memahami variasi pola gerak dasar lari jarak
dasar jalan, lari, lompat, pendek (Posisi badan, sikap start, ayunan
dan lempar melalui lengan, ayunan langkah kaki, dan memasuki
permainan/olahraga yang
finis)
dimodifikasi dan atau
olahraga tradisional 3.3.2 menganalisis variasi pola gerak dasar lari
jarak pendek (Posisi badan, sikap start,
ayunan lengan, ayunan langkah kaki, dan
memasuki finis)
3.3.3 memahami variasi pola gerak dasar dalam
permainan dimodifikasi dan tradisional
3.3.4 menganalisis variasi pola gerak dasar dalam
permainan modifikasi dan tradisional
2 4.3 Mempraktikkan Variasi 4.3.1 mempraktikkan variasi pola gerak dasar lari
16
pola gerak dasar jalan, lari, jarak pendek (posisi badan, sikap start,
lompat, dan lempar ayunan lengan, ayunan langkah kaki, dan
melalui permainan memasuki finish).
olahraga yang dimodifikasi 4.3.2 Menyajikan hasil analisis variasi pola gerak
dan atau olahraga dasar lari jarak pendek (posisi badan, sikap
tradisional start, ayunan lengan, ayunan langkah kaki,
dan memasuki finish).
4.3.3 Mempraktikkan variasi pola gerak dasar
dalam permainan modifikasi dan tradisional
4.3.4 Menyajikan hasil analisis variasi pola gerak
dasar dalam permainan modifikasi dan
tradisional
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Selama dan setelah mengikuti proses pembelajaran, baik dari mulai mengamati,
menanya,mengeksplorasi, menganalisis dan mengkomunikasikan peserta didik diharapkan dapat
memahami dan menganalisis variasi pola gerak dasar lari jarak pendek (Posisi badan, ayunan
lengan, ayunan langkah kaki, dan memasuki finis dengan baik dan meningkatkan keterampilan
dalam Mempraktikkan dan Menyajikan hasil analisis variasi pola gerak dasar dalam permainan
modifikasi dan tradisional. Dengan menunnjukkan sikap religious (bersyukur), tanggung jawab,
disiplin, sportivitas dan kerjasana selama proses proses pembelajaran.
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Faktual
a. Gambar/video pola gerak dasar lari jarak pendek
b. Gambar/video permainan yang dimodifikasi
c. Video lomba lari jarak pendek
2. Konseptual
a) Sejarah perkembangan atletik di dunia dan masuk nya ke Indonesia.
b) Cara melakukan start, sikap badan, ayunan lengan, ayunan langkah kaki, dan memasuki
finish.
c) Cara melakukan permainan modifikasi dan tradisional yang memiliki hubungan dengan
gerak dasar lari jarak pendek
2. Prosedural
a) Melakukan praktik variasi pola gerak dasar lari jarak pendek pada permaian modifikasi
dan tradisional
b) mempraktikkan variasi pola gerak dasar lari jarak pendek (posisi badan, sikap start,
ayunan lengan, ayunan langkah kaki, dan memasuki finish).
3. Meta kognitif
Memahami, Menganalisis sekaligus dapat menyajikan hasil analisis teknik dasar lari jarak
pendek (posisi badan, sikap start, ayunan lengan, ayunan langkah kaki, dan memasuki
finish)
18
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN/LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pertemuan Pertama ( 2 x 35 Menit )
1. Pendahuluan (15 Menit)
a. Orientasi
a) guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan Assalamuaaikum Wr. Wb. dan
berdoa, diarahkan dipimpin oleh salah satu peserta didik
b) Melakukan presensi sekaligus mengecek kehadiran siswa sebagai sikap disiplin
serta mengecek kebersihan dan kerapian pakaian serta kuku peserta didik.
c) Guru menanyakan keadaan dan kondisi kesehatan peserta didik, (menyiapkan fisik
dan fsikis anak sebelum pembelajaran) jika ada yang sakit peserta didik
bersangkutan tidak perlu mengikuti aktivitas fisik, tapi harus tetap berada di tempat
yang teduh untuk mengamati proses pembelajaran.
d) Guru menanyakan “Bagaimana kebugaran tubuh siswa selama ini, pernah sakit atau
tidak? Mengaitkan bahwa itu merupakan rahmat dan karunia Allah SWT, dan
pertanyaan lainnya yang relevan. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan
b. Apersepsi
a) Menyampaikan materi pelajaran ”lari jarak pendek” serta mengaitkan materi/tema
kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan kehidupan nyata serta
pengalaman peserta didik.
b) Mengaitkan materi/tema kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan materi
sebelumnya.
c) Mengaitkan kembali materi prasyarat dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada siswa.
c. Motivasi
a) Guru memberi motivasi kepada peserta didik baik mengenai hasil pre-test maupun
terhadap persiapan peserta didik menghadapi materi hari ini.
b) Guru menanamkan nilai moral dari sikap positif saat proses pembelajaran
berlangsung (KI 2)
d. Pemberian acuan
a) Memberitahukan tentang kompetesi inti, kompetensi dasar, indikator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung.
b) Guru menyampaikan tahap –tahap pembelajaran baik dimulai mengamati, menalar
(mencoba), Mengorganisasi, mengasosiasi, hingga mengkomunikasi serta
Menyampaikan metode pembelajaran dan Gerak dasar penilaian yang akan
digunakan saat mempraktikkan materi lari jarak pendek.
19
2. Kegiatan Inti (40 Menit)
a. Mengamati/ kegiatan literasi
a) Peserta didik diminta mengamati video gerakan lari yang benar dengan posisi
badan, sikap start, ayunan lengan, ayunan langkah kaki, dan memasuki finish
Link video: https://www.youtube.com/watch?v=vX5QThWlMqs
https://www.youtube.com/watch?v=Yc_XkE7w180
https://www.youtube.com/watch?v=YZt36ZwUNcQ
Gambar 1. Gerakan dasar posisi start dan badan Gambar 2. Gerakan dasar memasuki finish
b) Setelah mengamati dari semua video dan gambar yang telah ditampilkan,
Kemudian peserta didik Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam menganalisis
permasalahan yang muncul.
b. Mengorganisasi peserta didik pada masalah
a) Literasi
Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
materi melalui pertanyaan rangsangan yang berkaitan dengan materi, misalkan
“Pernahkah anak-anak berlari?, tahukah anak-anak apa saja variasi pola gerak
dasar lari jarak pendek
b) Mendengar
Peserta didik mendengar sedikit pembukaan penjelasan materi oleh guru.
c) Membaca
Membaca melalui buku bacaan siswa
d) Mengamati
Peserta didik kembali mengamati cuplikan video sebuah pertandingan
Lari jarak pendek, dalam kesempatan ini peserta didik diharapkan menemukan
dan menarasikan setiap permasalahan yang muncul mengamati video
pertandingan lari jarak pendek
20
c. Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
Guru membagikan peserta didik ke dalam beberapa kelompok yang heterogen.
Masing-masing kelompok ditugaskan untuk :
a) Mengidentifikasi kesalahan gerakan lari jarak pendek
b) dengan rasa ingin tahu, jujur dan pantang menyerah (penguatan Karakter) Peserta
didik diminta mencari informasi yaitu materi pembelajaran sumber lain yang benar
untuk mengatasi permasalah yang muncul sebelumnya, baik dengan searching
Google, Buku siswa atau dengan materi yang sudah dibagikan melalui video dan
buku
Peserta didik diminta untuk menerapkan informasi yang didapat dengan
melakukan kegiatan:
a) Membuat rancangan track lari jarak pendek
b) Melakukan pemanasan
c) Mempraktikan hasil rancangan lari jarak pendek
d) Peserta didik saling memberi koreksi serta saling membenarkan gerakan melalui
praktik lari jarak pendek
- Peserta didik melakukan praktik start, lari hingga garis finish yang telah
ditetapkan menurut kesesuaian jarak dan track lari yang dibuat, sambil guru
mengambil nilai pada aspek keterampilan Post-test pada setiap peserta didik.
21
e. Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
a) Creativity (Kreativitas)
- Peserta didik bertanya tentang hal yang belum dipahami, dan guru
menjawab atau melemparkan pertanyaan kepada peserta didik lainnya.
- Peserta didik menganalisa masukan, tanggapan dan koreksi dari guru terkait
pembelajaran saat itu
22
Pertemuan Kedua ( 2 x 35 Menit )
4. Pendahuluan (15 Menit)
a. Orientasi
1. guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan Assalamuaaikum Wr. Wb. dan
berdoa, diarahkan dipimpin oleh salah satu peserta didik.
2. Melakukan presensi sekaligus mengecek kehadiran siswa sebagai sikap disiplin
serta mengecek kebersihan dan kerapian pakaian serta kuku peserta didik.
3. Guru menanyakan keadaan dan kondisi kesehatan peserta didik, (menyiapkan fisik
dan fsikis anak sebelum pembelajaran) jika ada yang sakit peserta didik
bersangkutan tidak perlu mengikuti aktivitas fisik, tapi harus tetap berada di tempat
yang teduh untuk mengamati proses pembelajaran.
4. Guru menanyakan “Bagaimana kebugaran tubuh siswa selama ini, pernah sakit
atau tidak? Mengaitkan bahwa itu merupakan rahmat dan karunia Allah SWT, dan
pertanyaan lainnya yang relevan. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan
b. Apersepsi
1. Menyampaikan materi pelajaran ”lari jarak pendek” serta mengaitkan
materi/tema kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan kehidupan
nyata serta pengalaman peserta didik.
2. Mengaitkan materi/tema kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
materi sebelumnya.
3. Mengaitkan kembali materi prasyarat dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada siswa.
c. Motivasi
1. Guru memberi motivasi kepada peserta didik baik mengenai hasil pre-test
maupun terhadap persiapan peserta didik menghadapi materi hari ini.
2. Guru menanamkan nilai moral dari sikap positif saat proses pembelajaran
berlangsung (KI 2)
d. Pemberian acuan
1. Memberitahukan tentang kompetesi inti, kompetensi dasar, indikator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung.
2. Guru menyampaikan tahap –tahap pembelajaran baik dimulai mengamati,
menalar (mencoba), Mengorganisasi, mengasosiasi, hingga mengkomunikasi
serta Menyampaikan metode pembelajaran dan Gerak dasar penilaian yang
akan digunakan saat mempraktikkan materi lari jarak pendek.
23
5. Kegiatan Inti (40 Menit)
e. Mengamati/ kegiatan literasi
a. Peserta didik diminta mengamati video variasi pola gerak dasar permainan
modifikasi dan tradisional yang memiliki hubungan dengan gerak dasar lari jarak
pendek
Link video: https://www.youtube.com/watch?v=iYruapJuhh8
https://www.youtube.com/watch?v=QdV0LlVS6Vk
https://www.youtube.com/watch?v=59R4IcafJ74
https://www.youtube.com/watch?v=KdN1R_8c1ac
b. Setelah mengamati dari semua video dan gambar yang telah ditampilkan,
Kemudian peserta didik Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam
menganalisis permasalahan yang muncul.
24
F Mengorganisasi peserta didik pada masalah
c. Literasi
Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada
materi melalui pertanyaan rangsangan yang berkaitan dengan materi, misalkan
“Pernahkah anak-anak berlari?, tahukah anak-anak permainan modifikasi dan
tradisional yang memiliki hubungan dengan gerak dasar lari jarak pendek
d. Mendengar
Peserta didik mendengar sedikit pembukaan penjelasan materi oleh guru.
e. Membaca
Membaca melalui materi ajar yang digaikan ke siswa
f. Mengamati
Peserta didik kembali mengamati cuplikan video sebuah pertandingan
Lari jarak pendek, dalam kesempatan ini peserta didik diharapkan menemukan
dan menarasikan setiap permasalahan yang muncul mengamati video
pertandingan lari jarak pendek.
26
H. SUMBER BELAJAR
1. Video pembelajaran PJOK (e-pjok)
2. Video latihan Gerak dasar lari jarak pendek.
3. Bahan Ajar
4. .
2. Bentuk Penilaian
- Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta didik
- Tes tertulis : Uraian
- Unjuk kerja : Lembar penilaian praktik
27
PROGRAM REMEDIAL
Kelas/Semester : IV/1
Tanggal Evaluasi : .......
Materi : .......
Bentuk Soal Evaluasi : .......
Materi Soal Evaluasi : .......
(KD / Indikator) : .......
KKM : 75
1. M. Akbar
2. Syaa Azkia
3. M.Azkar
4. Riski
5. Rival
6. Hafifuddin
7. Izzatul
8. Dhea Nabila
1. Pengayaan
Peserta didik yang telah mencapai diatas KKM, diberikan pengayaan dengan langkah
sebagai berikut:
a) Peserta didik yang mencapai nilai <79 diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan
pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
b) Siwa yang mencapai nilai >79 diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan.
28
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Sekolah : SD Negeri 7 Samalanga
Mata pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan Kelas/Semester : V/1
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
Sikap yang menjadi fokus penilaian adalah kerjasama, tanggung jawab, disiplin, sportifitas dan
menghargai pendapat teman.
1. Pengamatan / observasi
Aspek Pengamatan
Nama Menghargai Ket
No Kerja Tanggung
Siswa Disiplin Sportifitas pendapat
sama Jawab
teman
1. Riski maulana
2. Rivaldi
3. Hafis
4. Izzatul
5. Dhea
KET: Dalam pelaksanaan penilaian sikap, guru menggunakan lembar pengamatan/observasi
sebagai instrumen penilaian. Dengan cara menconteng/ceklis atau silang di bagian tabel
karakter yang diharapkan.
29
Mengetahui, Bireuen, 10 Agustus 2022
Kepala SD N 7 Samalanga
Guru PJOK
30
INTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAAN
Butir Pertanyaan
No Butir Pertanyaan
31
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
KET : Skor 4 : Dilakukan semua tahapan dengan sangat baik dan benar
: Skor 3 : Dilakukan lima sampai enam tahapan dengan benar
: Skor 2 : Dilakukan tiga sampai empat tahapan dengan benar
: Skor 1 : Hanya melakukan satu sampai dua tahapan yang benar
32
Acuan Penskoran mengamati :
1. Membaca Buku siswa dengan cermat sesuai waktu yang ditentukan
2. Mengmati gambar- gambar dibuku siswa dengan cermat dengan tepat waktu yang
ditentukan
3. Mengamati video youtube dengan cermat dengan waktu yang ditentukan
DAHNIAR, S.Pd, SD
NIP. 19620929 198206 2 002 M. FARHAN ANSHURI, S.Pd
NIP. 19920229 202012 1 003
33
kakakka
2 Atletik
Atletik
Kata kunci
Gerak dasar
Atletik
Olahraga
Lari
Lempar
Lompat
Athlon
Track and field
Pentathlon
A. Pengertian Atletik
Atletik adalah salah satu cabang olahraga perorangan yang terdiri atas
nomor lari, lompat, lempar, dan tolak. Dalam pertandingan/lomba atletik hampir
sebagian besar dilakukan di lapangan atletik (circuit) dengan keliling 400
meter minimal memiliki 4 lintasan.
Istilah atletik berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari kata Athlon
yang artinya berlomba atau bertanding. Kita akan menjumpai kata pentathlon
yang terdiri atas kata panca artinya lima dan athlon yang artinya lomba.
Arti selengkapnya adalah lomba atau perlombaan yang terdiri atas lima
nomor.
start/finish
1) Satu keliling lari dibuat agar panjangnya 400 meter, dibatasi dengan
garis yang dibuat dari semen, kayu atau bahan lain yang lebarnya 5 cm
dan tingginya
5 cm.
2) Untuk perlombaan internasional sekurang-kurangnya harus mempunyai
Rangkuman
1. Atletik meliputi perlombaan jalan cepat, lari, lompat, dan lempar.
2. Atletik mempunyai arti luas, meliputi berbagai cabang olahraga bersifat perlombaan
atau pertandingan, termasuk renang, bola basket, tenis, sepak bola, dan senam.
3. Cabang-cabang atletik adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan
kegiatan alami manusia, berlari, meloncat, dan melempar bagian yang tidak terpisahkan dari
sejarah panjang kehidupan manusia.
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LARI JARAK PENDEK )
Nama Kelompok : .
Nama Anggota : .
Kelas : .
Tanggal : .
TEKNIK START
BERSEDIA
- Posisi tangan
………………………………...………………………………
……………………………...…………………………………
- Posisi kepala
………………………………………………………………….
………………………………………………………………….
- Posisi kaki
…………………………………………………………………...
…………………………………………………………………...
…………………………………………………………………...
SIAP !
- Posisi Lutut
……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………...
- Posisi Pinggang
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
YA !
- Posisi Badan
……………………………………………………………………….
……………………………………………………………………….
- Posisi Tangan
………………...………………………………………………
………………………………………………………………...
- Posisi Kaki
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
- Ayunan lengan
……………………………………………………………….
……………………………………………………………….
- Posisi badan
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
………………………………………………………………..
- Langkah kaki
………………………………………………...
………………………………………………
…………………………………………………
LEMBAR KERJA PESERTA
DIDIK (LKPD)
NAMA SISWA :
SATUAN PENDIDIKAN : SD Negeri 7 Samalanga
MATA PELAJARAN : PJOK
KELAS/SEMESTER : I V (Satu)
TEMA/SUB TEMA : Atletik.
ALOKASI WAKTU : 1 X 2 JP
ORIENTASI:
29
Atletik adalah salah satu cabang olahraga perorangan yang terdiri atas nomor lari, lompat,
lempar, dan tolak. Dalam pertandingan/lomba atletik hampir sebagian besar dilakukan di
lapangan atletik (circuit) dengan keliling 400 meter minimal memiliki 4 lintasan. Istilah atletik
berasal dari bahasa Yunani yang diambil dari kata Athlon yang artinya berlomba atau bertanding.
Kita akan menjumpai kata pentathlon yang terdiri atas kata panca artinya lima dan athlon yang
artinya lomba. Arti selengkapnya adalah lomba atau perlombaan yang terdiri atas lima nomor
Cabang atletik adalah olahraga yang tumbuh dan berkembang bersamaan dengan kegiatan
alami manusia. Berlari, meloncat, dan melempar bagian yang tidak terpisahkan dari sejarah
panjang kehidupan manusia.
Kalau kita mengartikan perlombaan atletik, pengertiannya meliputi perlombaan jalan cepat,
lari, lompat, dan lempar yang disebut dalam bahasa Inggris dengan istilah track and field yang
diterjemahkan dalam bahasa Indone- sia adalah perlombaan yang dilakukan di lintasan (track)
dan di lapangan (field). Atletik dalam bahasa Jerman mempunyai pengertian yang sangat luas
meliputi berbagai cabang olahraga yang bersifat perlombaan atau pertandingan, seperti: renang,
bola basket, tenis meja, sepak bola, dan senam.
Lapangan perlombaan atletik berbentuk oval memanjang dengan kedua sisi kiri dan
kanannya setengah bulatan yang sama besarnya. Di dalamnya terdapat lintasan. Semua nomor
yang dilombakan dilakukan di lintasan ini dengan ketentuan-ketentuan yang dibakukan oleh
badan atletik taraf internasional.
Lapangan atau lintasan atletik ini, terdiri atas beberapa bagian, sebagai berikut:
a. Lintasan Lari
1. Satu keliling lari dibuat agar panjangnya 400 meter, dibatasi dengan garis yang dibuat
dari semen, kayu atau bahan lain yang lebarnya 5 cm dan tingginya 5 cm.
2. Untuk perlombaan internasional sekurang-kurangnya harus mempunyai 6 lintasan
idealnya mempunyai 8 lintasan.
3. Lebar setiap lintasan minimal 1,22 meter maksimumnya 1,25 meter dibatasi garis yang
tebalnya 5 cm.
4. Kemiringan lintasan yang diizinkan adalah tidak melebihi 1 : 100 untuk kemiringan ke
samping, 1 : 1000 untuk kemiringan pada arah lari.
c. balok start
Balok start dibuat dari bahan kayu yang dapat diatur, tetapi tidak memakaiper atau alat
lain yang dapat memberikan bantuan terhadap atau kepada pemain. Balok start mudah dan
cepat dipasang dan disingkirkan tanpa merusak lintasan.
30
EKSPLORASI & PEMBENTUKAN KONSEP
A. LARI JARAK PENDEK
lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 200 meter sampai dengan jarak
400 meter. Hal utama yang dibutuhkan dalam cabang lari ini adalah kecepatan.
Gambar 2. Gerakan dasar posisi start dan badan Gambar 3. Gerakan dasar memasuki finish
Pertanyaan.
1. Berdasarkan hasil pengamatan kalian dari gambar 1,2 dan 3, Jelaskan Apa perbedaan dari
sikap start dan posisi finish .
Jawaban.......................................................................................................................................
....................................................................................................................
2. Berdasarkan hasil pengamatan kalian dari gambar 2 dan 3, jelaskan bagaimana perbedaan
ayunan tangan.
Jawaban.......................................................................................................................................
....................................................................................................................
31
LATIHAN
Tugas. 1
Diskusikan dengan teman-teman mu tentang Gerak dasar-Gerak dasar yang harus
dikuasai dalam lari jarak pendek.
Temukan dan tetapkan pola yang sesuai untuk kebutuhanmu dengan menunjukkan perilaku
kerjasama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi selama
berlatih.
Tugas . 2
No Butir Pertanyaan
1. Uraikan/jelaskan tahapan-tahapan melakukan lari jarak pendek dengan baik dan
benar!
2. Uraikan/jelaskan tahapan-tahapan melakukan permainan hijau hitam dengan baik
dan benar!
4. Uraikan/jelaskan larangan yang tidak boleh dilakukan dalam lari
5. Uraikan/jelaskan manfaat bermain permainan modifikasi lari
KESIMPULAN
................................................................................................................................................
........
................................................................................................................................................
........
................................................................................................................................................
........
................................................................................................................................................
........
................................................................................................................................................
........
32
INSTRUMEN PENILAIAN
I. PILIHAN GANDA
2. Atletik artinya…
a. bergambar c. berlari
b. berlatih d. bertanding atau berlomba
1
Lampiran 3 RPP AKSI 2
A. KOMPETENSI INTI
KI 1 : Beriberiman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa (P3)
KI 2 : Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
bekerja sama, gotong royong (P3), santun, dan percaya diri
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
KI 3 : Memahami dan menerapkan pengetahuan secara kemandirian,
berfikir kritis (P3), faktual, konseptual, dan prosedural,
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,
teknologi, seni budaya terkait fenomena dan kejadian tampak
mata
KI 4 : Mencoba, mengolah, menyaji, menalar, dan kreatifitas (P3)
dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai,
memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis,
membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama
dalam sudut pandang/teori.
2
4.2 Mempraktikkan variasi dan 4.2.1 mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak
kombinasi gerak dasar dasar servis pada permainan bulu tangkis
lokomotor, non-lokomotor,
dan manipulatif dengan 4.2.2 menyajikan hasil analisis variasi dan
kontrol yang baik dalam kombinasi gerak dasar servis pada permainan
permainan bola kecil bulu tangkis
sederhana dan atau
tradisional* 4.2.3 Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola
gerak dasar pukulan lob dan drive pada
permainan bulu tangkis
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
D. MATERI PEMBELAJARAN
1. Faktual
a) Video pembelajaran bulu tangkis
b) Video gerakan salah pada gerak dasar bulu tangkis.
c) Gambar Gerak dasar bulu tangkis (servis Panjang dan servis pendek).
2. Konseptual
a) Sejarah perkembangan bulu tangkis di dunia dan masuk nya ke Indonesia.
b) Cara melakukan servis pendek yang benar .
c) Cara melakukan servis panjang yang benar.
3. Prosudural
a) Gerak dasar servis pendek
b) Gerak dasar servis panjang
4. Meta kognitif
Memahami, Menganalisis sekaligus dapat menyajikan hasil analisis mempraktikan
gerak dasar pada cabang olahraga bulu tangkis dengan baik dan benar. (Gerak dasar
servis pendek dan servis panjang)
3
E. MODEL/ METODE PEMBELAJARAN
Model pembelajaran : Problem based Learning
Motode Pembelajaran : Problem based Introduction (PBI), example non example
Pendekatan : Saintifik
G. KEGIATAN PEMBELAJARAN/LANGKAH-LANGKAH
PEMBELAJARAN Pertemuan Pertama ( 2 x 35 Menit )
1. Pendahuluan (15 Menit)
a. Orientasi
a) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan Assalamuaaikum Wr.Wb.
dan berdoa, (membaca surat pendek) diarahkan dipimpin oleh salah satu peserta
didik.
b) Melakukan presensi sekaligus mengecek kehadiran siswa sebagai
sikap disiplin serta mengecek/mengingatkan Kesehatan, kerapian kelas maupun
siswa.
4
c) Guru menanyakan keadaan dan kondisi kesehatan peserta didik, (menyiapkan
fisik dan fsikis anak sebelum pembelajaran) jika ada yang sakit peserta didik
bersangkutan tidak perlu mengikuti aktivitas fisik, tapi harus tetap berada di
tempat yang teduh untuk mengamati proses pembelajaran.
d) Guru menanyakan “Bagaimana kebugaran tubuh siswa selama ini, pernah sakit
atau tidak? Mengaitkan bahwa itu merupakan rahmat dan karunia Allah SWT,
dan pertanyaan lainnya yang relevan. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan
b. Apersepsi
a) Menyampaikan materi pelajaran ”permainan bulu tangkis” serta mengaitkan
materi/tema kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan kehidupan nyata
serta pengalaman peserta didik.
b) Mengaitkan materi/tema kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan
materi
sebelumnya.
c) Mengaitkan kembali materi prasyarat dengan mengajukan beberapa
pertanyaan kepada siswa.
c. Motivasi
a) Guru memberi motivasi kepada peserta didik mengenai tujuan dan manfaat dari
materi yang akan kita pelajari
b) Guru menanamkan nilai moral dari sikap positif saat proses pembelajaran
berlangsung (KI 2)
d. Pemberian acuan
a) Memberitahukan tentang kompetesi inti, kompetensi dasar, indikator dan KKM
pada pertemuan yang berlangsung.
b) Guru menyampaikan tahap –tahap pembelajaran baik dimulai mengamati,
menalar (mencoba), Mengorganisasi, mengasosiasi, hingga mengkomunikasi
serta Menyampaikan metode pembelajaran dan Gerak dasar penilaian
yang akan digunakan saat mempraktikkan materi permainan bulu tangkis.
b) Peserta didik melihat materi Gerak dasar servis pendek dan servis Panjang melalui
video dan gambar yang ditampilkan.
5
https://www.youtube.com/watch?v=oycXX8HSMCQ
https://www.youtube.com/watch?v=iFBmoFQ28w0
c) Setelah mengamati dari semua video dan gambar yang telah ditampilkan,
Kemudian peserta didik Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam menganalisis
permasalahan yang muncul.
6
b. Mengorganisasi peserta didik pada masalah
a) Literasi
Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian
pada materi melalui pertanyaan rangsangan yang berkaitan dengan materi,
misalkan
“Pernahkah anak-anak bermain badminton?, tahukah anak-anak gerakan servis
pendek dan servis panjang?”
b) Mendengar
Peserta didik mendengar sedikit pembukaan penjelasan materi oleh guru.
c) Membaca
Membaca melalui materi ajar yang sudah dibagikan ke siswa
d) Mengamati
Peserta didik kembali mengamati cuplikan video sebuah pertandingan
Bulu tangkis (FAKTUAL), dalam kesempatan ini peserta didik diharapkan
menemukan dan menarasikan setiap permasalahan yang muncul mengamati
video pertandingan bulu tangkis. Melalui tampilan pada infokus.
https://www.youtube.com/watch?v=xudw2vmdCfc
7
- Pada tahapan ini, guru memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada
peserta didik untuk berargumentasi dan bersoal jawab berkaitan dengan
masalah pada materi yang dipelajari. Peran guru hanya sebagai
fasilitator
- Peserta didik melakukan pertandingan bulu tangkis antar kelompok
dengan peraturan permainan yang sudah dimodifikasi, yakni hanya
menerapkan gerakan dasar servis disebelah mana shuttlecock
terjatuh, seterusnya siswa bermain bebas sambil guru mengambil nilai
pada aspek keterampilan Post-test pada setiap peserta didik.
8
9
PEMBELAJARAN Pertemuan Kedua ( 2 x 35 Menit )
1. Pendahuluan (15 Menit)
a. Orientasi
a) Guru membuka pembelajaran dengan mengucapkan Assalamuaaikum Wr.Wb. dan
berdoa, (membaca surat pendek) diarahkan dipimpin oleh salah satu peserta didik.
b) Melakukan presensi sekaligus mengecek kehadiran siswa sebagai sikap
disiplin serta mengecek/mengingatkan Kesehatan, kerapian kelas maupun siswa.
c) Guru menanyakan keadaan dan kondisi kesehatan peserta didik, (menyiapkan fisik dan
fsikis anak sebelum pembelajaran) jika ada yang sakit peserta didik bersangkutan tidak
perlu mengikuti aktivitas fisik, tapi harus tetap berada di tempat yang teduh untuk
mengamati proses pembelajaran.
d) Guru menanyakan “Bagaimana kebugaran tubuh siswa selama ini, pernah sakit atau
tidak? Mengaitkan bahwa itu merupakan rahmat dan karunia Allah SWT, dan
pertanyaan lainnya yang relevan. Mengkondisikan suasana belajar yang
menyenangkan
b. Apersepsi
a) Menyampaikan materi pelajaran ”permainan bulu tangkis” serta mengaitkan
materi/tema kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan kehidupan nyata serta
pengalaman peserta didik.
b) Mengaitkan materi/tema kegiatan pembelajaran yang akan dilakukan dengan materi
sebelumnya.
c) Mengaitkan kembali materi prasyarat dengan mengajukan beberapa pertanyaan
kepada siswa.
c. Motivasi
a) Guru memberi motivasi kepada peserta didik mengenai tujuan dan manfaat dari materi
yang akan kita pelajari
b) Guru menanamkan nilai moral dari sikap positif saat proses pembelajaran berlangsung
(KI 2)
d. Pemberian acuan
a) Memberitahukan tentang kompetensi inti, kompetensi dasar, indikator dan KKM pada
pertemuan yang berlangsung.
b) Guru menyampaikan tahap –tahap pembelajaran baik dimulai mengamati, menalar
(mencoba), Mengorganisasi, mengasosiasi, hingga mengkomunikasi serta
Menyampaikan metode pembelajaran dan Gerak dasar penilaian yang akan
digunakan saat mempraktikkan materi permainan bulu tangkis.
10
b) Peserta didik diminta mengamati video gerakan yang salah dalam pukulan lob dan
pukulan drive
https://www.youtube.com/shorts/-NUyyykKke4
c) Setelah mengamati dari semua video dan gambar yang telah ditampilkan, Kemudian
peserta didik Berpikir kritis dan bekerjasama (4C) dalam menganalisis permasalahan
yang muncul.
11
b. Mengorganisasi peserta didik pada masalah
a) Literasi
Peserta didik diberi stimulus atau rangsangan untuk memusatkan perhatian pada materi
melalui pertanyaan rangsangan yang berkaitan dengan materi, misalkan “Pernahkah
anak-anak bermain badminton?, tahukah anak-anak gerakan servis pendek dan servis
panjang?”
b) Mendengar
Peserta didik mendengar sedikit pembukaan penjelasan materi oleh guru.
c) Membaca
Membaca melalui materi ajar yang sudah dibagikan ke siswa
d) Mengamati
Peserta didik kembali mengamati cuplikan video sebuah pertandingan Bulu tangkis
(FAKTUAL), dalam kesempatan ini peserta didik diharapkan menemukan dan
menarasikan setiap permasalahan yang muncul mengamati video pertandingan bulu
tangkis. Melalui tampilan pada infokus. https://www.youtube.com/watch?
v=xudw2vmdCfc
Peserta didik diminta untuk menerapkan informasi yang didapat dengan melakukan
kegiatan:
a) Mempraktikkan veriasi dan kombinasi pukulan lob dan drive
b) Merancang permainan mini (modifikasi) yang berhubungan dengan gerak dasar variasi
dan kombinasi pukulan lob dan pukulan drive pada permainan bulu tangkis.
c) Melakukan pemanasan
d) Mempraktikan hasil rancangan permainan modifikasi yang berhubungan dengan gerak
dasar pukulan lob dan pukulan drive pada permainan bulu tangkis.
e) Peserta didik saling memberi koreksi serta saling membenarkan gerakan melalui praktik
variasi dan kombinasi pukulan yang dilakukan kearah target yang telah ditentukan
12
- Pada tahapan ini, guru memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk
berargumentasi dan bersoal jawab berkaitan dengan masalah pada materi yang dipelajari.
Peran guru hanya sebagai fasilitator
- Peserta didik melakukan pertandingan bulu tangkis antar kelompok dengan peraturan
permainan yang sudah dimodifikasi, yaitu hanya menerapkan gerakan dasar pukulan lob
dan dikombinasikan dengan gerak dasar pukulan drive sambil guru mengambil nilai pada
aspek keterampilan Post-test pada setiap peserta didik.
13
H. SUMBER BELAJAR
1. Video pembelajaran PJOK (e-pjok)
2. Video latihan Gerak dasar bulu tangkis.
3. Bahan Ajar
4. LKPD Bulu tangkis.
2. Bentuk Penilaian
- Observasi : Lembar pengamatan aktivitas peserta
- Tes tertulis didik
- Unjuk kerja : Uraian
Lembar penilaian praktik
14
PROGRAM REMEDIAL
Kelas/Semester : .......
Tanggal Evaluasi : .......
Materi : .......
Bentuk Soal Evaluasi : .......
Materi Soal Evaluasi : .......
(KD / Indikator) : .......
KKM : 75
Indikator
Bentuk Nilai
Nama Peserta Nilai yang
No Tindakan Setelah ket
Ket Didik Ulangan Belum
Remedial Remedial
Dikuasai
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
1. Pengayaan
Peserta didik yang telah mencapai diatas KKM, diberikan pengayaan dengan
langkah sebagai berikut:
a) Peserta didik yang mencapai nilai <79 diberikan materi masih dalam cakupan KD
dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
b) Siwa yang mencapai nilai >79 diberikan materi melebihi cakupan KD dengan
pendalaman
sebagai pengetahuan tambahan.
DAHNIAR, S.Pd, SD
NIP. 19620929 198206 2 002 M. FARHAN ANSHURI, S.Pd
NIP. 19920229 202012 1 003
15
INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP
Sekolah : SD Negeri 7 Samalanga
Mata pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas/Semester : VI / 1
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
Sikap yang menjadi fokus penilaian adalah kerjasama, tanggung jawab, disiplin, sportifitas
dan menghargai pendapat teman.
1. Pengamatan / observasi
Aspek Pengamatan
Nama Menghargai Ket
No Kerja Tanggung
Siswa Disiplin Sportifitas pendapat
sama Jawab
teman
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
16
Mengetahui, Bireuen, 14 Agustus
Kepala SD N 7 Samalanga 2022
Guru PJOK
DAHNIAR, S.Pd, SD
NIP. 19620929 198206 2 002 M. FARHAN ANSHURI, S.Pd
NIP. 19920229 202012 1 003
17
INTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAAN POST-TEST
18
5. Uraikan/jelaskan manfaat bermain bulutangkis
19
INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN
Sekolah : SD Negeri 7 Samalanga
Mata pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Kelas / Semester : V/1
Tahun Pelajaran : 2022 / 2023
KET : Skor 4 : Dilakukan semua tahapan dengan sangat baik dan benar
: Skor 3 : Dilakukan lima sampai enam tahapan dengan benar
: Skor 2 : Dilakukan tiga sampai empat tahapan dengan benar
: Skor 1 : Hanya melakukan satu sampai dua tahapan yang benar
20
Acuan Penskoran Servis panjang :
1. Berdiri dengan kedua kaki dibuka selebar bahu dan arah net berada disebelah kiri.
2. tangan kiri memegang shuttlecock dan angkat hingga sejajar dengan wajah sebelah kiri,
tangan kanan mengangkat raket rentangkan sejajar bahu
3. Pandangan kearah shuttlecock
4. ayunkan raket hingga putaran 180° hingga kepala raket menyentuh bagian busa
shuttlecock yang dilepaskan dari genggaman.
5. Usahakan ayunan raket tepat dan shuttlecock menyentuh bagian tengah kepala raket
6. Perkenaan shuttlecock yang baik tepat pada tengah kepala raket
7. Shuttlecock melambung dengan tinggi dengan baik
DAHNIAR, S.Pd, SD
NIP. 19620929 198206 2 002 M. FARHAN ANSHURI, S.Pd
NIP. 19920229 202012 1 003
21
MODUL AJAR
BULUTANGKIS
ii
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT karena
modul singkat ini telah selesai disusun. modul ini disusun agar dapat membantu para peserta
didik dalam mempelajari materi teknik-teknik dasar permainan bulutangkis khususnya pada
teknik servis, pukulan lob dan drive
Saya pun menyadari jika didalam penyusunan modul ini mempunyai kekurangan,
namun meyakini sepenuhnya bahwa sekecil apapun modul ini tetap akan memberikan sebuah
manfaat bagi pembaca.
Akhir kata untuk penyempurnaan modul ini, maka saran dari pembaca, peserta didik
sangatlah berguna untuk saya kedepannya.
Penyusun
ii
1. Ringkasan
A. Pengertian Bulutangkis
Secara harfiah, bulu tangkis ini berasal dari dua kata yakni bulu dan tangkis.
Kata “bulu” diambil dari sebuah wujud shuttlecock yang terbuat dari bulu angsa.
Sedangkan kata “tangkis” ini diambil dari kata dasar menangkis, dimana inti gerakan
dari sebuah permainan cabang olahraga ini ialah untuk menangkis pergerakan dari
shuttlecock (bulu) tersebut.
Bulu tangkis ini dikenal juga dengan istilah badminton. Awalnya pada
permainan ini dinamakan badminton, namun karena merujuk pada sebuah
pengertiannya, maka olahraga ini memiliki sebuah nama lain, yaitu bulu tangkis
B. Sejarah Bulutangkis
Permainan bulu tangkis ini kemungkinan berkembang di Mesir Kuno sekitar
2000 tahun yang lalu, akan tetapi juga dapat disebut-sebut di negara India dan
Republik Rakyat Tiongkok. dan seiringnya pada perkembangan sebuah permainan
bulu tangkis dikenal luas oleh masyarakat dunia pada abad pertengahan di negara
Inggris, yaitu sebuah permainan tradisional anak-anak setempat yang bernama
sebagai battledore dan shuttlecocks. Anak-anak pada waktu itu biasanya akan
menggunakan sebuah dayung atau tongkat dan dapat bersiasat bersama untuk
menjaga kok agar tetap diudara dan mencegah untuk menyentuh tanah.
Dan pada olahraga bulu tangkis diciptakan oleh para petugas tentara Britania
di negara Pune, India pada abad yang ke-19 pada saat mereka akan menambahkan
jaring dan memainkannya secara bersaingan. Kemudian para tentara ini membawa
sebuah permainan itu kembali ke negara Inggris pada tahun 1850-an. Dan pada
tahun 1877 rancangan pada peraturan pertama kali ini ditulis oleh Klub Badminton
Bath.
Selanjutnya pada tahun 1893 Asosiasi pada bulu tangkis Inggris di bentuk
dan kejuaraan internasional pertamanya pada tahun 1899 dengan sebuah kejuaraan
All England. Setelah itu bulu tangkis ini menjadi sebuah olah raga populer di dunia,
terutama di wilayah Asia Timur dan Tenggara, yang saat ini untuk mendominasi
olah raga ini dan di berbagai negara-negara Skandinavia. Karena pada
perkembangannya yang sangat pesat maka perlu didirikannya sebuah organisasi
internasional untuk dapat mengatur kegiatan bulu tangkis internasional. Lalu diberi
sebuah nama international badminton federation (IBF) pada tanggal 5 juli 1934 yang
beranggotakan dari beberapa negara saja.
Di negara Indonesia dapat dibentuk sebuah organisasi induk bulu tangkis
tunggal nasional, yaitu pada persatuan bulu tangkis seluruh indonesia (PBSI) pada
tanggal 5 mei 1951. Kemudian pada tahun 1953 Indonesia ini menjadi anggota IBF
dan berhak untuk dapat mengikuti pertandingan-pertandingan internasional.
b. Lapangan permainan
Panjang lapangan sekitar 13,40 meter digunakan untuk partai tunggal(single)
dan ganda (double). Lebar lapangan 6,10 meter digunakan untuk sebuah partai
ganda dan ukuran sekitar 5,18 meter digunakan untuk partai tunggal.
b. Shuttlecock
Kok harus mempunyai 16 lembar bulu yang dapat ditancapkan pada dasar
kok atau juga gabus yang dilapisi kain atau kulit, berat kok berkisar antara 73—85
gram (4,74 gram-5,00 gram).
Gambar 3. Shuttlecock
c. Net/Jaring
Jaring atau net ini terbuat dari tali halus dan berwarna gelap, lubang-
lubangnya berjarak 15-20 mm. Panjang net sesuai dengan lebar sebuah lapangan,
yaitu 6,10 m dan 76 cm bagian atas pita putih selebar sekitar 7,5 m. Tinggi tiang net
sekitar 155 cm dan bagian tengah net yaitu 1,524 m dari permukaan lantai
D. Cara Permainan
Badminton adalah olahraga raket yang dimainkan oleh dua atau empat
pemain (dua lawan dua). Tujuan permainannya adalah pemain harus memasukkan
sebanyak 21 poin lebih dulu dari tim lawan. Pemain mendapat poin tiap kali
berhasil mendaratkan shuttlecock ke area lawan atau ketika lawan melakukan
pelanggaran yang berarti lawan gagal memukul kembali shuttlecock ke wilayah
lapangan permainan.
Untuk memenangkan permainan, pemain harus lebih dulu mendapat 21 poin
dan dengan selisih dua poin dari lawan. Ini berarti jika dalam permainan poin
kedua pihak adalah 20-20, berarti harus menang dengan poin 22-20, dan
seterusnya.
Jika pemain tidak bisa menang dengan selisih dua poin sampai poin kedua
pemain mencapai 29-29, maka pemain yang berhasil mencapai poin 30
terlebih dahulu dianggap sebagai pemenang.
Umumnya, tim atau pemain yang berhasil memenangkan dua permainan
dianggap sebagai pemenang pertandingan
E. Peraturan permainan
1. Pemain (player) dalam bulu tangkis yaitu terdiri dari :
Pemain tunggal (single)
Pemain ganda (double)
Pemain ganda campuran (mixed double).
2. Pertandingan ini dipimpin oleh seorang wasit dibantu oleh empat hakim garis.
Apabila bola keluar garis, isyarat yang ditunjukkan hakim garis yakni dengan
merentangkan kedua tangannya ke samping.
3. Sebelum permainan dimulai, akan diadakan undian (toss) terlebih dahulu untuk
menempatkan atau melakukan servis terlebih dahulu bagi regu yang dapat
memenangkan undian/toss.
4. Perhitungan (scoring) dalam bulu tangkis memiliki ketentuan sebagai berikut ini :
Dilakukan dengan dua kali pada kemenangan.
Sejak 1 Februari 2006, seluruh partai dari permainan memakai sistem
’’pemenang dua dari tiga set” (best of three) yang masing-masing dapat
diraih demham sistem penilaian rally point, yaitu dengan jumlah setiap game
21 dan apabila terjadi sebuah kedudukan nilai 20-20 maka disebut deuce atau
yus sehingga untuk dapat mencari kemenangan setelah kedudukan tersebut
dapat selisih nilai 2 poin lebih dulu haus diraih.
5. Jika pihak server (inside) melakukan sebuah kesalahan, penerima server (outside)
akan dinyatakan pindah bola dan mendapat nilai satu poin.
6. Jika penerima server melakukan sebuah kesalahan, pemain server mendapat nilai
satu poin.
7. Server melakukan kesalahan jika seperti :
Letak suttlecock pada saat akan dipukul lebih tinggi dari pinggang server.
Pada saat shuttlecock dipukul, badan raket tidak dapat diarahkan ke bawah
sedemikian rupa sehingga seluruh bagian kepala raket ini tidak secara jelas
dan nyata berada di bawah tangan server yang akan sedang memegang raket.
b. Servis Panjang
Teknik servis panjang umumnya bertujuan untuk menyerang sejak awal
permainan. Pukulan ini akan melesatkan kok sejauh dan setinggi mungkin
sehingga jatuh mendekati garis belakang lapangan lawan.
Hal ini akan mengganggu konsentrasi lawan untuk menentukan apakah
kok masuk atau keluar lapangan pertandingan. Pemain bisa berlatih teknik
servis badminton atau bulu tangkis ini dengan menggenggam backhand atau
forehand.
Langkah-langkah melakukan servis ini antara lain sebagai berikut.
Posisikan salah satu kaki, kaki kiri atau kaki kanan, di depan kaki yang
satunya, sehingga titik tumpu berat badan berada di antara kedua kaki.
Ayunkan tangan yang memegang raket ke belakang setinggi bahu.
Pukul kok setelah ayunan sampai bagian depan badan.
Selama berlatih, cobalah fokus untuk mengatur arah dan kekuatan
pukulan untuk menjatuhkan kok ke dekat garis belakang lapangan
lawan.
Pukulan Lob
Pukulan lob yakni suatu pukulan dalam sebuah permaian bulutangkis
yang dilakukan dengan tujuan untuk menerbangkan shuttlecock setinggi
mungkin mengarah jauh ke belakang garis lapangan. Kegunaan utama dari
pukulan lob untuk dapat membuat bola menjauh dari lawan anda dan
membuatnya bergerak dengan cepat.
Dengan mengarahkan bola ke belakang lawan atau juga dengan
membuat mereka bergerak lebih cepat dari yang mereka inginkan, akan
membuat mereka kekurangan waktu dan akan menjadi lebih cepat lelah.
Gambar 6. Pukulan lob
Pukulan Drive
Pukulan drive ialah sebuah pukulan yang dilakukan dengan cara
menerbangkan shuttlecock secara mendatar, ketinggiannya menyusur di atas
net dan penerbangannya harus sejajar dengan lantai.
Pukulan drive ini biasanya digunakan untuk dapat menyerang atau
mengembalikan bola dengan cepat secara lurus maupun dari menyilang ke
daerah lawan, baik dengan forehand maupun backhand.
Permainan Bulutangkis termasuk salah satu olahraga yang diminati oleh banyak orang,
termasuk masyarakat Indonesia. Di Indonesia sendiri sudah terbentuk organisasi Persatuan
Bulutangkis Seluruh Indonesia yang bertanggung jawab memantau perkembangan olahraga ini
di dalam negeri.
Permainan yang satu ini bisa di mainkan oleh siapa saja, secara umum untuk bisa
bermain bulu tangkis memerlukan 1 atau 2 pemain, dan juga lapangan bulutangkis, shuttlecock
beserta net- nya.
Apabila Anda ingin mengenal bulu tangkis lebih dekat atau bahkan menekuninya dengan
serius, ada banyak hal yang harus diketahui terlebih dahulu. Anda sebaiknya memahami
sejarah, Gerak dasar dasar, sekaligus peraturan permainan bulutangkis.
10
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
(LKPD)
NAMA SISWA :
SATUAN PENDIDIKAN : SD Negeri 7 Samalanga
MATA PELAJARAN : PJOK
KELAS/SEMESTER : VI (Satu) TEMA/SUB
TEMA : Bulutangkis.
ALOKASI WAKTU : 1 X 2 JP
11
4.3 Mempraktikkan variasi dan 4.2.4 mempraktikkan variasi dan kombinasi gerak
kombinasi gerak dasar dasar servis pada permainan bulu tangkis
lokomotor, non-lokomotor,
dan manipulatif dengan 4.2.5 menyajikan hasil analisis variasi dan
kontrol yang baik dalam kombinasi gerak dasar servis pada permainan
permainan bola kecil bulu tangkis
sederhana dan atau
tradisional* 4.2.6 Mempraktikkan variasi dan kombinasi pola
gerak dasar pukulan lob dan drive pada
permainan bulu tangkis
12
ORIENTASI:
Badminton adalah olahraga raket yang dimainkan oleh dua atau empat pemain
(dua lawan dua). Tujuan permainannya adalah pemain harus memasukkan sebanyak 21
poin lebih dulu dari tim lawan. Pemain mendapat poin tiap kali berhasil mendaratkan
shuttlecock ke area lawan atau ketika lawan melakukan pelanggaran yang berarti lawan
gagal memukul kembali shuttlecock ke wilayah lapangan permainan.
Untuk memenangkan permainan, pemain harus lebih dulu mendapat 21 poin dan
dengan selisih dua poin dari lawan. Ini berarti jika dalam permainan poin kedua
pihak adalah 20-20, berarti harus menang dengan poin 22-20, dan seterusnya.
Jika pemain tidak bisa menang dengan selisih dua poin sampai poin kedua pemain
mencapai 29-29, maka pemain yang berhasil mencapai poin 30 terlebih dahulu
dianggap sebagai pemenang.
Umumnya, tim atau pemain yang berhasil memenangkan dua permainan dianggap
sebagai pemenang pertandingan
Panjang lapangan sekitar 13,40 meter digunakan untuk partai tunggal(single) dan
ganda (double). Lebar lapangan 6,10 meter digunakan untuk sebuah partai ganda dan
ukuran sekitar 5,18 meter digunakan untuk partai tunggal.
Gambar. 1
13
Gambar. 2
Pertanyaan.
1. Berdasarkan hasil pengamatan kalian dari gambar 1 dan 2, Jelaskan Apa perbedaan dari
kedua jenis servis tersebut.
Jawaban.....................................................................................................................................
..
....................................................................................................................
2. Berdasarkan hasil pengamatan kalian dari gambar 1 dan 2, jelaskan fungsi dari masing-
masing jenis servis tersebut dengan jelas.
Jawaban.....................................................................................................................................
..
....................................................................................................................
APLIKASI
14
LATIHAN
Tugas. 1
Diskusikan dengan teman-teman mu tentang Gerak dasar-Gerak dasar yang harus
dikuasai dalam permainan bulutangkis.
Temukan dan tetapkan pola yang sesuai untuk kebutuhanmu dengan menunjukkan
perilaku kerjasama, bertanggung jawab, menghargai perbedaan, disiplin, dan toleransi
selama berlatih.
Tugas . 2
No Butir Pertanyaan
KESIMPULAN
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
................................................................................................................................ ........................
.......................................................................................................... ..............................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
........................................................................................................................................................
.......................................................................................
15
INSTRUMEN PENILAIAN I.
PILIHAN GANDA
1. Perkenaan shuttlecock pada tangan saat melakukan servis pendek dalam
permainan bulutangkis yang baik dan benar adalah pada....
A. bagian gagang raket
B. Kedua lengan bawah
C. Bagian tengah kepala raket
D. Dengan batang raket
2. Saat lawan melakukan Servis pendek tangan yang memegang shuttlecock adalah....
A. kedua tangan
B. tangan kanan
C. semua benar
D. tangan kiri
3. Permainan bulutangkis memiliki beberapa Gerak dasar dasar, seperti Service, pukulan
lob, drive. Kesalahan-kesalahan yang sering terjadi dan harus dihindari pada saat
melakukan servis panjang adalah sebagai berikut kecuali....
A. Shuttlecock dipegang dengan
tagan kiri
B. raket diayun dari belakang
C. sambal melompat
E. Pandangan ke arah shuttlecock
Cara memegang shuttlecock pada gambar diatas adalah pada gerak dasar....
A. servis panjang
B. servis pendek
C. pukulan drive
D. pukulan lob
5. Pukulan cepat dan keras yang di lakukan oleh seorang pemain bulutangkis ketika
shuttlecock yang melambung tinggi dan di pukul secara tinggi ke bagian belakang
lapangan lawan. Dalam permainan bulutangkis dinamakan Gerak dasar....
A. Service pendek
B. pukulan lob
C. pukulan drive
D. servis panjang
DAFTAR
PUSTAKA
Durwachter, Gerhard. 1990. Bulutangkis Belajar dan Berlatih Sambil Bermain. Jakarta:
PT.
Gramedia .
Grafindo Persada.