Dini Agustin W.-216201516019-Indikator Asam Dan Basa
Dini Agustin W.-216201516019-Indikator Asam Dan Basa
Dini Agustin W.-216201516019-Indikator Asam Dan Basa
Disusun Oleh :
NIM : 216201516019
PENDAHULUAN
A. Tujuan
Mahasiswa dapat mengerti dan memahami perubahan warna indicator asam basa
dalam berbagai jenis larutan dan dapat menentukan pH larutan.
B. Teori Dasar
1. Teori Singkat
Indikator asam basa adalah zat warna kompleks yang memiliki warna berbeda
dalam larutan asam dan basa. Zat warna ini umumnya tergolong zat organic dan
merupakan asam atau basa lemah dengan disosias inya dapat di tulis sebagai
berikut :
HIn = H⁺+In⁻
InOH = In⁺+ OH⁻
Dalam bentuk tidak terdisosiasi ( HIn ) indicator ini berwarna Kuning dan dalam
bentuk disosianya ( In⁻) berwarna Biru. Dengan perkataan lain, warna larutan
indicator ini akan berubah-ubah sejalan dengan perubahan konsentrasi ion
hydrogen.
Warna yang terlihat tergantung dari perbandingan ( HIn ) dengan ( In⁻) dan
perbandingan ini tergantung dari nilai Ph.
Jika pH₁ < pKa, berarti ( HIn ) > ( In⁻ ), Maka warna larutan adalah
KUNING
Jika pH₂ > pKa, berarti ( HIn ) < ( In⁻ ), Maka warna larutan adalah
BIRU
Jika pH = pKa, berarti ( HIn ) = ( In⁻ ), Maka warna yang terlihat adalah
HIJAU
Warna ini berasal dari campuran antara warna biru dan kuning.
Daerah antara pH₁ dan pH₂ disebut daerah perubahan warna pH dan Trayek
pH.
BAB II
METODE PRAKTIKUM
A. Hasil
\
B. Pembahasaan
Percobaan ini bertujuan menentukan trayek pH suatu indikator asam basa,
baik itu indikator alami maupun indikator buatan melalui perubahan warna
larutan indikator. Indikator asam-basa adalah zat yang warnanya bergantung
pada pH larutan yang ditambahinya. Indikator asam-basa paling bermanfaat
ketika diperlukan penetapan perkiraan pH saja. Contohnya, indikator ini
digunakan dalam alat-alat uji tanah untuk penetapan perkiraan pH tanah.
(Petrucci, dkk. , 2008). Indikator asam yang lain di antaranya metil merah
(MM) memberikan warna merah dalam lingkungan asam dan kuning dalam
lingkungan basa, metil jingga (MO) memberikan warna merah dalam
lingkungan asam dan kuning dalam lingkungan basa. Indikator alami dapat
dibuat dari berbagai tumbuhan.
Dan dalam percobaan ini memiliki beberapa indikator seperti; Indikator Biru
Timol, Indikator Biru Brom Fenol, Indikator Merah Fenol, Indikator Jingga
Metil, Indikator Hijau Brom Kresol,, Indikator Merah Metil, Indikator
Lakmus, Indikator Ungu Brom Kresol, Indikator Biru Brom Kresol,
Indikator Merah Fenol, Indikator Fenolflatelin, dan Indikator Tropaelin O.
Di siapkan tempat untuk merubah warna jadi di setiap tempat warn aitu di
berikan tetesan dari pipet sebanyak 2-3 tetes agar warna indikator berubah,
semisalnya di larutan CH₃COOH Indikator Biru timol di berikan tetesan dan
di berikan indikator biru timol dari yang warna nya putih dari tetesan
pertama berubah menjadi warna kuning dengan trayek pH 2,8. Dan di dari 6
larutan ini memiliki masing-masing trayek pH dan perubahan warna, dari
masing-masing larutan ada, CH₃COOH, HCL, NH₄OH, NaOH, NaCl,
Dapar dan ada juga pH larutan dari 6 larutan dari masing-masing 12
indikator agar terlihat hasilnya mencirikan asam,basa atau netral. Dan dari 6
larutan tersebut sudah di cari pH larutan dari 12 indikator ini, terdapat yang
asam dan basa adalah CH₃COOH,HCL Dapar, dan yang merupakan basa
yang saya hitung pHnya Naoh,NH₄OH, dan NaCl. Indikator adalah suatu
senyawa yang dapat memberikan warna berbeda dalam suasana yang
berbeda, misalnya lakmus yang dalam suasana asam berwarna merah
sedangkan dalam suasana basa berwarna biru.
Indikator asam yang lain di antaranya metil merah (MM) memberikan warna
merah dalam lingkungan asam dan kuning dalam lingkungan basa, metil
jingga (MO) memberikan warna merah dalam lingkungan asam dan kuning
dalam lingkungan basa. Indikator alami dapat dibuat dari berbagai tumbuhan
berwarna yang ada di sekitar kita. Akan tetapi, tidak semua tumbuhan
berwarna dapat memberikan perubahan warna yang jelas pada kondisi asam
maupun basa, oleh karena itu hanya beberapa saja yang dapat dipakai,
misalnya : bunga sepatu yang memberikan perubahan warna merah pada
suasana asam dan hijau pada suasana basa. (Rahmawati, Siti Nuryanti, dan
Ratman. J. Februari, 2016). Dalam menentukan trayek pH suatu zat berarti
menentukan kisaran atau rentang angka pH yang dapat diamati melalui
perubahan warna sebagai indikator pH yang biasanya digunakan dalam
titrasi, dan dalam ekstrak beberapa tumbuhan ternyata dapat digunakan
sebagai indikator asam basa (indikator alami). Sesudah kita melakukan
praktikum kita melihat hasil akhirnya trayek pHnya atau pH larutan kisaran
berapa trayek yang di ambil oleh kita. Dan baru dari situ kita menemukan
hasil trayek dan bisa menentukan warna nya.
BAB IV
KESIMPULAN
1. Indikator asam-basa adalah zat yang warnanya bergantung pada pH larutan yang
ditambahinya.
2. Tujuan melakukan percobaan ini adalah agar kita bisa menentukan trayek pH nya
dari melalui perubahan warna dari larutan.
3. Agar kita juga bisa membuat grafik dari data-data tersebut tetapi dengan teliti untuk
melakukan pembuatan grafik.
4. Dan di larutan asam basa ini memiliki trayek pH masing- masing yaitu Asam pH
nya <7, Basa >7 dan Netral = 7. Dari 6 larutan dan 12 indikator ini nantikan di
temukan trayek pH larutan dari situ lah kelihatan apakah termasuk asam,basa, atau
netral.
DAFTAR PUSTAKA
1. Jalip IS & Zulfa A. 2018. Indikator Asam dan Basa. Halaman 13-15.
2. Aurelia Millrossa R.2018. Laporan Praktikum Reaksi Asam Basa.
Https://www.google.com/amp/s/aurelia.ocha.school.blog/2019/07/06/laporan-
praktikum-reaksi-asam-basa/amp/
3. Ilma Nurhidayati. 2012-2013. Laporan Percobaan Kimia Asam Basa.
Https://www.google.com/amp/s/ilmakriboo-wordpress.com/2013/02/07/laporan-
percobaan-asam-danbasa/amp/