0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan

Esai

Guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan program vaksinasi COVID-19 di sekolah karena banyak orangtua menolak vaksinasi anak-anak mereka. Guru berupaya menjelaskan manfaat vaksinasi kepada orangtua dan bekerja sama dengan kepala sekolah. Penjelasan dan kerjasama ini membuat program vaksinasi berjalan lancar dengan persetujuan hampir semua orangtua.

Diunggah oleh

Dharma Jati
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan

Esai

Guru mengalami kesulitan dalam melaksanakan program vaksinasi COVID-19 di sekolah karena banyak orangtua menolak vaksinasi anak-anak mereka. Guru berupaya menjelaskan manfaat vaksinasi kepada orangtua dan bekerja sama dengan kepala sekolah. Penjelasan dan kerjasama ini membuat program vaksinasi berjalan lancar dengan persetujuan hampir semua orangtua.

Diunggah oleh

Dharma Jati
Hak Cipta
© © All Rights Reserved
Format Tersedia
Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online di Scribd
Anda di halaman 1/ 4

Motivasi saya mengikuti program guru penggerak adalah saya ingin meningkatkan kompetensi saya

dalam mengajar di sekolah saya bertugas khususnya dan untuk meningkatkan mutu pendidikan di
Indonesia pada umumnya. Karena saya yakin program ini akan sangat bermanfaat dan berpengaruh
baik untuk guru, sekolah, maupun perkembangan pendidikan di Indonesia. Motivasi lain yang
mendorong saya ingin mengikuti program Guru Penggerak ini adalah mendapatkan ilmu dan
pengalaman baru untuk mengembangkan kemampuan saya dibidang pendidikan.

Kelebihan yang saya miliki untuk mendukung saya dalam mengikuti program Guru Penggerak ini,
selain motivasi yang sangat kuat untuk meningkatkan kemampuan saya menjadi guru, saya juga
telah mengikuti beberapa pelatihan antara lain :

1. Kegiatan Peningkatan Kompetensi dalam Rangka Pengembangan Karier bagi Guru Pendidikan
Dasar melalui Pelatihan Kurikulum 2013 pada tahun 2018 yang diselenggarakan oleh Direktorat
Pembinaan Guru Pendidikan Dasar.
2. Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) Program Guru Belajar Seri Masa Pandemi COVID-19 yang
dilaksanakan pada 20 November – 9 Desember 2020 oleh Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan.
3. Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum yang
dilaksanakan pada 9 - 13 Januari 2021 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Dari beberapa kegiatan tersebut saya merasa masih menginginkan banyak pengalaman dan ilmu
serta wawasan untuk mengembangkan diri saya sebagai seorang pendidik. Dengan mendaftar
Program Guru Penggerak ini saya sangat berharap agar saya dapat mengikutinya sehingga saya
dapat menggali ilmu lebih luas lagi untuk diimplementasikan ke dunia pendidikan. Apalagi dengan
perkembangan zaman yang saat ini sangat cepat, untuk menghadapinya seorang guru harus mampu
memberikan pelayanan terbaik bagi peserta didiknya. Sehingga potensi peserta didikpun
berkembang menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, kreatif,
mandiri, dan bertanggungjawab yang kedepannya akan dibutuhkan untuk kemajuan bangsa dan
negara.

Program Guru Penggerak adalah Program Pemerintah Pusat untuk mengembangkan keprofesionalan
kinerja guru dalam tugasnya untuk mendidik siswanya agar lebih baik lagi dan agar kedepannya
menjadikan guru sebagai pemimpin pembelajaran yang berpusat kepada peserta didik.
Upaya saya untuk meningkatkan kemampuan guru salah satunya adalah dalam pembelajaran di
kelas, saya pernah memberikan pembelajaran dengan cara membuat poster berisi materi
pembelajaran yang dibuat dari aplikasi di internet (canva). Saya berinovasi seperti itu karena dalam
mengajar kelas bawah terutama kelas satu harus membuat ide-ide yang membuat anak-anak
menjadi semangat dalam belajar sehingga anak-anak tidak bosan dengan pembelajaran yang
monoton.

Upaya saya selanjutnya untuk mengembangkan kompetensi diri sebagai guru, saya mengikuti
Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan
saya mengajak rekan sejawat untuk mengikuti kegiatan tersebut dengan cara menjelaskan
bagaimana langkah-langkah kegiatan tersebut, apa manfaat kegiatan tersebut, dan apa saja yang
didapat dari kegiatan tersebut sehingga rekan sayapun tertarik untuk mengikuti kegiatan Bimbingan
Teknis (Bimtek) Program Guru Belajar Seri Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) yang
diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Selain itu saya juga menerapkan pembelajaran inovatif dengan menanamkan nilai-nilai Penguatan
Pendidikan Karakter (PPK) disetiap pembelajaran yaitu nilai religiusitas, nasionalisme, kejujuran,
dan kedisiplinan. Misalnya, saya biasakan sebelum pembelajaran membacakan Asmaul Husna karena
ditempat saya mengajar semuanya beragama islam sehingga untuk menumbuhkan rasa ketaqwaan
kepada Tuhan Yang Maha Esa. Saya juga membiasakan peserta didik menyanyikan lagu-lagu nasional
baik sebelum atau sesudah pembelajaran untuk menumbuhkan jiwa nasionalisme pada diri peserta
didik.
Sebagai seorang pedidik saya selalu berusaha melakukan perubahan baik itu untuk diri saya sendiri,
peserta didik, sekolah, maupun pendidikan di Indonesia.

Pada masa pandemi saat ini mengharuskan semua orang untuk menjaga kekebalan tubuh agar tidak
mudah terserang virus COVID-19 sehingga pemerintah mencanangkan program vaksinasi untuk
semua warganya. Baru-baru ini pemerintah juga menganjurkan anak usia SD untuk mengikuti
program vaksinasi tersebut agar pembelajaran dapat dilaksanakan tatap muka.
Pada bulan Februari di tempat saya mengajar ada program Vaksinasi dari puskesmas setempat,
tetapi saat pihak sekolah menginformasikan program tersebut kepada walimurid banyak yang tidak
memperbolehkan anaknya untuk divaksin, termasuk anak-anak di kelas saya. Sehingga saya meminta
bantuan kepada Kepala sekolah untuk memberi sosialisasi pentingnya vaksinasi untuk anak usia SD
kepada walimurid.

Dalam merencanakan suatu program pasti mengalami kesulitan-kesuitan tetapi dengan adanya
kerjasama semua pihak akan memudahkan dalam menjalankan program tersebut.

Program Vaksinasi di sekolah sangat dianjurkan juga untuk siswa sekolah dasar. Tetapi banyak
orangtua siswa yang menolak program tersebut karena mereka merasa khawatir dengan anaknya
apabila di vaksin, mereka melihat berita-berita adanya gejala berat setelah vaksin tanpa mencari
tahu lebih dulu kebenaran dari berita yang mereka lihat. Saya merasa kesulitan untuk berkomunikasi
dengan orangtua untuk menjelaskan mengenai program vaksinasi tersebut karena banyak orangtua
yang percaya berita-berita hoaks. Saya tetap fokus agar program ini berjalan lancar, saya
mengadakan pertemuan dengan orangtua yang menolak program ini. Saya juga meminta bantuan
dan kerjasama kepada Kepala sekolah dan guru yang menangani UKS.

Saya mencoba melakukan pendekatan dengan orangtua karena program ini tidak hanya untuk
kebaikan sekolah, tetapi untuk kebaikan pendidikan di Indonesia agar dapat melaksanakan
pembelajaran tatap muka dengan rasa aman dan juga untuk menjaga kesehatan bersama.
Dalam hal Program Vaksinasi yang awalnya mengalami penolakan, saya berupaya melakukan
pendekatan dengan walimurid, saya menanyakan apa penyebab tidak diperbolehkannya anak-anak
untuk divaksin tetapi kebanyakan orangtua khawatir dengan berita-berita yang beredar bahwa
setelah vaksin akan mengalami gejala-gejala yang tidak baik kepada anak, saya mencoba
menjelaskan dan memberi edukasi mengenai vaksin tersebut bahwa vaksin ini untuk kekebalan
anak, karena untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka siswa harus sudah vaksin sehingga
anak-anak dapat belajar seperti dulu sebelum pandemi walaupun masih dengan pembatasan 50 %
dari siswa di kelas.

Selain itu, kepala sekolah di tempat saya mengajar juga membantu saya untuk menjelaskan
pentingnya program vaksinasi ini saat pertemuan walimurid. Dari upaya tadi awalnya ada beberapa
walimurid yang masih tetap dengan pendiriannya dengan tidak memperbolehkan vaksin karena
mereka masih merasa takut dengan gejalanya, pihak sekolah pun tidak melangkahi atau melakukan
tindakan tanpa persetujuan orangtua. Karena sekolah hanya memfasilitasi program vaksin ini agar
berjalan lancar.Berkomunikasi sangatlah penting apalagi dengan walimurid karena dalam hal apapun
harus dengan kerjasama dengan orangtua, tidak hanya masalah pembelajaran di sekolah. Tapi juga
program-program yang ada di sekolah.

Suatu program akan berjalan lancar apabila semua pihak mau bekerjasama untuk mensukseskannya.
Dengan pendekatan yang baik dengan walimurid, menjelaskan hal-hal penting yang harus walimurid
ketahui maka program Vaksinasi berjalan lancar.

Dari permasalahan yang saya alami dan cara penyelesaian pasti saya membutuhkan bantuan dari
beberapa pihak, terutama atasan saya. Dengan kerjasama dengan kepala sekolah, program vaksinasi
berjalan dengan lancar dan orangtuapun menyetujui anaknya untuk divaksin, memang masih ada
beberapa anak yang belum divaksin dengan alasan mereka memiliki penyakit bawaan.Program ini
hampir 95% terlaksana dengan baik, untuk dosis ke-2 juga berjalan dengan lancar tanpa harus
diberikan penjelasan lagi, karena orangtua sudah mengetahui apa manfaatnya dan tidak ada gejala-
gejala berat yang dialami setelah vaksin. Pihak sekolah pun berharap dengan vaksinasi ini
pembelajaran tatap muka akan berjalan lancar tanpa ada kekhawatiran yang berlebihan, tanpa
melupakan kewaspadaan untuk tetap menjaga protokol kesehatan, dan orangtua tidak khawatir saat
anaknya berada di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai