Laporan Resume Antenatal

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN RESUME ANTENATAL NY.

A G1P0A0H 37 MINGGU
DI RUANG VK RSUD PROF. DR. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Stase Keperawatan Maternitas

Disusun Oleh :
IKA KARTINI ANDRIYANI
I4B021049

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
JURUSAN KEPERAWATAN
PROFESI NERS
2020
RESUME ANTENATAL
Nama mahasiswa/NIM : Ika Kartini Andriyani/ I4B021049
Tanggal dan jam pengkajian : 17 Mei 2022 Pukul 16.00 WIB
Tempat : Ruang VK

PENGKAJIAN
1. Data Pasien
Initial Klien : Ny. A
Usia : 20 tahun
Status Perkawinan : Menikah
Kehamilan sekarang direncanakan (ya/tidak) : Ya
BB sebelum hamil : 69 kg
Jumlah kunjungan ANC : ke SPOG 3 kali, ke bidan 8 kali
Masalah kehamilan yang lalu : pusing, Mual muntah
Status Obstetrik : G1P0A0H 37 minggu
HPHT : 28 Agustus 2021
Taksiran partus : 6 Juli 2022
Jumlah anak di rumah :-

Pengalaman menyusui: Tidak Berapa lama :-


ASI eksklusif : Tidak Berapa lama : -
Riwayat Kehamilan dan Persalinan yang Lalu (Obstetri):
No Tahun Jenis Kelamin Penolong Keadaan bayi Jenis Masalah
waktu lahir kehamilan
Kehamilaan saat ini

2. Alasan Datang : ANC


Keluhan Utama : Pasien mengeluh pusing kepala hilang timbul skala 5 , dari
kemarin pagi kadang kenceng-kenceng perutnya
Keluhan Tambahan : Saat pengkajian, pasien mengatakan belum memahami terkait
perawatan kehamilan seperti tanda bahaya kehamilan. Karena belum memahami
terkait perawatan kehamilan, Ny.A mengaku cukup khawatir pada keadaan
kehamilanya
3. Riwayat kesehatan saat masuk RS
Pasien pre eklamsi
4. Data fokus saat ini
Keadaan umum: Baik
Kesadaran : Composmentis
BB/TB : 69 kg/151 cm

Tanda Vital : TD:177/ 124 mmHg, Nadi: 71 x/menit , Suhu: 36,6○C, RR:
20x/menit
Abdomen
Tinggi fundus uterus: 28 cm
DJJ: 140x/menit
Leopold I : teraba fundus uteri 3 jari dibawah procecus xyphoedeus,
teraba masa lebar, lunak
Leopold II : teraba tahanan terbesar disebalah kanan, bagian-bagian kecil
janin disebelah kiri
Leopold III : teraba masa keras
Leopold IV : Divergen, pada bagian terbawah janin telah masuk pintu atas
panggul
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Data Fokus Pengkajian Diagnosis Intervensi Keperawatan Evidance Based Nursing
Keperawatan
DS: Resiko tinggi NIC : Salah satu penyumbang tingginya angka
- Klien mengatakan merasakan terjadinya kejang 1. memonitor tekanan kematian ibu adalah preeklamsia.
pusing pada ibu b.d darah Preeklamsia atau eklamsia merupakan
- Klien mengatakan kadang penurunan fungsi 2. memonitor tingkat komplikasi yang sering dialami oleh ibu
perut kenceng organ (vasosapsme kesadaran klien hamil. Dilihat dalam skala nasional
DO: dan peningkatan 3. monitor tanda-tanda maupun daerah, preeklamsia atau
TD:177/ 124 mmHg, tekanan darah) eklamsia eklamsia menjadi penyebab kematian ibu
Nadi: 71 x/menit , (hiperaktif,reflek dalam 3 besar (Elsanti & Yulistika,

Suhu: 36,6○C, patella dalam, 2016). Preeklamsia merupakan masalah


penurunan nadi dan yang serius dan memiliki tingkat
RR: 20x/menit
respirasi, nyeri kompleksitas yang cukup tinggi.
Hasil laboratorium pemeriksaan
epigastrum dan Besarnya masalah ini bukan hanya karena
urine , protein urine 1000
oliguria) preeklamsia berdampak pada ibu saat
4. monitor tanda-tanda hamil dan melahirkan, namun juga
peralinan (kontraksi menimbulkan masalah pasca persalinan,
uterus) seperti risiko penyakit kardiometabolik
5. kolaborasi dengan tim dan komplikasi lainnya (Muzalfah et al.,
medis dalam 2018). Preeklamsia lebih sering terjadi
pemberian anti pada wanita primigravida, usia lebih dari
hipertensi dan SM 40 tahun, riwayat preeklamsia
sebelumnya, obesitas pra-kehamilan, dan
wanita yang hamil dengan telur donor,
donasi embrio, atau inseminasi donor,
termasuk diabetes, riwayat keluarga
preeklamsia dan wanita yang menderita
kondisi medis seperti sindrom
antifosfolipid. Adapun dampak yang
dapat ditimbulkan dari terjadinya
preeklamsia pada ibu hamil diantaranya
perdarahan, kematian ibu, kelahiran
prematur, berat bayi lahir rendah,
kematian bayi, kejang, bengkak, dan
pusing (Rahayu et al., 2020). Perlu
dilakukan tindakan segera untuk
mengantisipasi agar tidak terjadi sesuatu
yang tidak inginkan, seperti memantau
tekanan darah dan protein urine, serta
melakukan kolaborasi dengan dr. SpOG
untuk melakukan rujukan ke Rumah
Sakit yang memiliki fasilitas pelayanan
yang baik dalam menanganani masalah
preeklamsia pada ibu hamil.
DS : Defisiensi NIC : Pendidikan Kesehatan Preeklamsia merupakan salah satu
- Ny. A mengatakan saat ini pengetahuan bd (Antenatal Care) penyulit kehamilan yang ditandai dengan
adalah kehamilan yang kurang informasi - Kaji tingkat pengetahuan peningkatan tekanan darah berkisar
pertama tentang perawatan 140/90 mmHg, proteinuria dan edema.
- Ny. A mengatakan belum kehailan dan perilaku Preeklamsia biasanya terjadi pada ibu
memahami terkait perawatan kesehatan yang hamil trimester tiga dan cenderung
kehamilan diterapkan. genetis. Preeklamsia biasanya terjadi
- Karena belum memahami - Libatkan keluarga dalam pada ibu hamil trimester tiga dan
terkait perawatan kehamilan, pemberian edukasi cenderung genetis. Preeklamsia berbeda
Ny. A mengaku cukup - Berikan informasi tentang dengan penyakit hipertensi menahun,
khawatir dalam kehamilanya tanda bahya atau namun peningkatan tekanan darah
saat ini komplikasi kehamilan tersebut terjadi ketika hamil. Preeklamsia
- Kolaborasi dengan bidan berbahaya bagi ibu dan janin seperti
DO :
setempat dalam terjadinya gangguan pertumbuhan janin,
- Ny. A Tampak binngung ketika
pemeriksaan dan bayi lahir lebih kecil, mati dalam
diberikan pertanyaan tentang
pemantauan kesehatan kandungan dan ibu bisa terjadi
antenatal care seperti tanda
ibu dan kandunganya. perdaarahan hingga syok hipovolemik.
bahaya kehamilan
Pencegahan preeklamsia pada ibu hamil
adalah pemantauan tekanan darah pada
ibu hamil, yang dapat diartikan ibu hamil
harus rajin memeriksakan kandungannya.
Pendidikan kesehatan pada ibu hamil
sangat diperlukan agar ibu rajin untuk
memeriksakan kandungannya dan
mengetahui bahaya preeklamsia. Riwayat
hipertensi kronis yang dialami selama
kehamilan dapat meningkatkan resiko
terjadinya hipertensi dalam kehamilan,
dimana komplikasi tersebut dapat
mengakibatkan superimpose preeklamsia
kehamilan. Pendidikan kesehatan
merupakan usaha untuk membantu
individu, kelompok, dan masyarakat
dalam meningkatkan kemampuan baik
pengetahuan, sikap maupun ketrampilan
untuk mencapai hidup sehat secara
optimal. Pendidikan kesehatan dalam
keperawatan merupakan bentuk
intervensi keperawatan yang mandiri
dalam membantu klien baik individu,
kelompok, maupun masyrakat dalam
mengatasi masalah kesehatannya melalui
kegiatan pembelajaran yang didalamnya
perawat sebagai perawat pendidik. Hasil
pendidikan kesehatan dapat merubah
pengetahuan, pemahaman tentang
kesehatan yang akhirnya akan
menerapkan tindakan-tindakan positif
yang menguntungkan Kesehatan.
( Setyowati, Dwi &Anita,2020
DAFTAR PUSTAKA
Elsanti, D., & Yulistika, D. (2016). Hubungan Antara Tingkat Stress dan Aktivitas Fisik
Terhadap Kejadian Pre Eklamsi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Kalibagor.
Prosiding SNaPP2016 Kesehatan PISSN 2477-2364, 2356, 6(1), 177–186.
Muzalfah, R., Dyah Puspita Santik, Y., Setyo Wahyuningsih, A., Ilmu Kesehatan Masyarakat,
J., Ilmu Keolahragaan, F., & Negeri Semarang, U. (2018). Sejarah Artikel: Diterima 6
Mei. 2(3), 417–428. http://journal.unnes.ac.id/sju/index.p hp/higeia.
Rahayu, A. M., Astuti, A. W., & Utami, F. S. (2020). Pengalaman Ibu Dengan Riwayat
Preeklamsia Dalam Kehamilan: scooping review. Jurnal Riset Kebidanan Indonesia,
3(2), 56–68. https://doi.org/10.32536/jrki.v3i2.55\
Setyowati, Dwi &Anita,2020). Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Sikap Ibu Hamil
Trimester 3 Tentang Preeklamsia. https://repo.stikesicme-jbg.ac.id/5516/17/ARTIKEL
ANIS fik.pdf

Anda mungkin juga menyukai