Bab I Revisian Ke4
Bab I Revisian Ke4
Bab I Revisian Ke4
PENDAHULUAN
Di era globalisasi yang semakin maju ini diharapkan bangsa Indonesia dapat
Kesehatan dan salah satunya kesehatan bayi dan anak. Pemberian asuhan bayi dan
anak yang tidak terpecahkan dari keluarga dan masyarakat. Berbagai peran yang
terdapat dalam keluarga adalah peranan ayah, ibu dan anak, dimana fungsi pokok
keluarga adalah terhadap anggota keluarganya diantaranya yaitu asah, asih, dan
asuh. Sehingga dibutuhkan peranan ibu dalam pengasuhan dan perawatan yang
baik untuk bayinya. Kebanyakan perawatan bayi baru lahir yang dialami
masyarakat adalah kurangnya pengetahuan dalam perawatan pada bayi baru lahir
terutama tali pusatnya (Nunung 2018). Saat bayi lahir, tali pusat yang melekat
diperut bayi akan disisakan beberapa sentimeter. Sisanya ini akan dibiarkan
hingga pelan-pelan menyusut dan mengering, lalu terlepas atau puput pada 6-7
hari setelah kelahiran. Selama belum lepas, tali pusat harus dirawat dengan baik.
Jika tidak, maka tali pusat akan mengalami infeksi, basah, bernanah, dan berbau
1
2
Tali pusat merupakan jalan masuk infeksi yang dapat dengan cepat
memotong dan mengikat tali pusat serta perawatan tali pusat selanjutnya
merupakan prinsip utama yang sangat penting untuk mencegah terjadinya sepsis
karena infeksi tali pusat memperlama waktu pelepasan tali pusat. Pada saat tali
pusat terlepas, masih ada sejumlah zat kecil mukoid sampai penyembuhan
berlangsung sempurna beberapa hari kemudian. Ini berarti masih ada resiko
Menurut syafrudin dalam Martini (2012), saat ini 45 % kematian bayi terjadi
pada usia kurang dari 1 bulan. Penyebab utama kematian neonatus adalah tetanus
neonatorium, berat bayi lahir rendah (BBLR) dan asfiksia. Upaya yang dilakukan
sebaik mungkin dengan pertolongan persalinan kala 3 yang bersih dan perawatan
neonatal adalah akibat kekurang fahaman seorang ibu dalam merawat tali pusat.
terdapat 560.000 bayi yang meninggal disebabkan oleh infeksi tali pusat. Di
benua Asia termasuk Asia Tenggara angka kematian bayi karena infeksi tali pusat
lebih dari 50% bayi terkena tetanus akan berakhir dengan kematian. Untuk
3
perawatan tali pusat.Perawatan tali pusat setelah bayi lahir harus dilakukan secara
baik dan benar (Battya, 2019). Angka kejadian infeksi pada bayi baru lahir
berkisar antara 24% hingga 34%, dan hal ini merupakan penyebab kematian yang
kedua setelah asfiksia neonatorum yang berkisar antara 49% hingga 60%.
Sebagian besar infeksi bayi baru lahir adalah tetanus neonatorum, karena
pemotongan dengan alat tidak steril, dan dikarenakan perawatan tali pusat yang
masyarakat dalam merawat tali pusat (Asiyah, 2017). AKB di Indonesia mencapai
20/1000 kelahiran hidup. Berarti setiap jam terdapat 10 bayi baru lahir meninggal,
setiap hari ada 246 bayi meninggal dan setiap tahun ada 89.770 bayi baru lahir
yang meninggal. Kematian bayi lahir sebesar 79% terjadi setiap minggu pertama
kelahiran terutama pada saat persalinan. Sebanyak 54% terjadi pada tingkatan
keluarga yang sebagian besar disebabkan tidak memperoleh layanan rujukan dan
kurangnya pengetahuan keluarga akan kegawat daruratan pada bayi (SDKI 2017).
menyebutkan terdapat 75% kematian bayi terjadi pada perinatal. Sementara porsi
(Puspasari, 2018)
Pada tahun 2016 di Provinsi DKI Jakarta terdapat 4,15 kematian bayi per
1.000 kelahiran hidup dimana jumlah kasus tersebut meningkat yaitu mencapai
677 kasus. Angka 677 adalah angka yang cukup besar untuk kematian bayi.
Dilihat dari tahun sebelumnya angka kematian bayi di Provinsi DKI Jakarta
4
sempat menurun yaitu tahun 2014 sebesar 167 kasus lalu ditahun berikutnya tahun
2015 angka kematian bayi di Provinsi DKI Jakarta naik drastis yaitu mencapai
557. Jumlah kematian bayi paling tinggi terdapat di Kota Jakarta Utara yaitu
mencapai 219 kasus dengan jumlah kelahiran hidup 31.715 jiwa. Selanjutnya
Kota Jakarta Barat dengan jumlah kematian mencapai 214 kasus dengan jumlah
kelahiran hidup mencapai 26.770 jiwa dan untuk yang paling rendah terdapat di
Kota Kepulauan Seribu dengan jumlah kematian sebanyak 3 kasus dengan jumlah
adalah tidak membungkus puting pusat atau perut bayi ataupun mengoleskan
cairan atau bahan apapun ke puting tali pusat. Namun, dapat mengoleskan alkohol
atau betadin (terutama jika pemotongan tali pusat tidak terjamin DTT atau steril
Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada ibu hamil di PMB
Iin Handayani, terdapat jumlah ibu hamil yang memeriksa kehamilannya pada
tanggal 22 bulan Mei tahun 2021 sebanyak 10 orang, ada sebanyak 4 orang
(40%) yang memiliki pengetahuan mengenai perawatan tali pusat pada bayi baru
lahir dan ada 6 orang (60%) yang kurang memiliki pengetahuan tentang
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di PMB Iin Handayani Sukabumi
Perawatan Tali pusat pada Bayi Baru Lahir di PMB Iin Handayani?”
1. Tujuan umum
2. Tujuan khusus
Tujuan khusus yang ingin didapatkan dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir di PMB Iin Handayani
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir berdasarkan paritas di PMB
Iin Handayani Sukabumi Selatan Jakarta pada bulan Mei - Juni tahun
2021.
6
perawatan tali pusat pada bayi baru lahir berdasarkan usia di PMB Iin
2021.
PMB Iin Handayani Sukabumi Selatan Jakarta pada bulan Mei - Juni
tahun 2021.
PMB Iin Handayani Sukabumi Selatan Jakarta pada bulan Mei - Juni
tahun 2021.
penelitian.
a. Institusi Pendidikan
7
hamil tentang perawatan tali pusat pada bayi baru lair di PMB Iin
c. Responden
diperlukan.
d. Penelitian
gambaran pengetahuan ibu hamil tentang perawatan tali pusat pada bayi baru
lahir di PMB Iin Handayani Sukabumi Selatan, Jakarta Barat. Penelitian ini
8
dalam penelitian ini adalah ibu hamil di PMB Iiin Handayani pada bulan Mei -
Juni 2021.