Bab I Fix

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Data Word Health Organization (WHO) angka kematian bayi secara
global adalah 19 per 1000 kelahiran hidup Angka ini masih cukup jauh
dari target SDGs (Sustainable Development Goals) yang menargetkan
pada tahun 2030 adalah angka kematian bayi 12 per 1000 kelahiran
hidup (WHO, 2016).
Data WHO secara global Angka Kematian Bayi (AKB) 19 per 1000
KH. Angka ini masih cukup jauh dari target SDGs yang menargetkan
pada tahun 2030 adalah AKB 12 per 1000 kelahiran hidup. Hasil Survei
Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2017 menunjukkan
bahwa Angka Kematian Neonatal (AKN) sebesar 15 per 1.000 kelahiran
hidup, AKB 24 per 1.000 kelahiran hidup, dan AKABA 32 per 1.000
kelahiran hidup. Meskipun demikian, angka kematian neonatus, bayi,
dan balita diharapkan akan terus mengalami penurunan. Intervensi yang
dapat mendukung kelangsungan hidup anak ditujukan untuk dapat
menurunkan AKN menjadi 10 per 1000 kelahiran hidup dan AKB
menjadi 16 per 1000 kelahiran hidup di tahun 2024. Sementara, sesuai
dengan target pembangunan berkelanjutan, AKABA diharapkan dapat
mencapai angka 18,8 per 1000 kelahiran hidup di tahun 2030.Penyebab
kematian neonatal terbanyak adalah kondisi BBLR. Penyebab kematian
lain diantaranya asfiksia, kelainan bawaan,s epsis, tetanus neonatorium,
dan lainnya (Profil Kesehatan Indonesia 2018).
Dalam Sustainable Depelovment Goals (SDGs) indonesia
menargetkan pada tahun 2030 Angka Kematian Neonatal (AKN)
menurun menjadi 12 per 1000 kelahiran hidup (Kemenkes RI, 2015).
Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun
2012 AKN di Indonesia sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup, AKB
sebesar 32 per 1000 kelahiran hidup. Kematian Neonatal menyumbang

1
lebih dari setengahnya kematian bayi (59,4%). Penyebab terbanyak
kematian neonatal tersebut adalah asfiksia bayi baru lahir, prematuritas,
bayi berat lahir rendah, dan infeksi (Kemenkes RI, 2014).
Angka kejadian asfiksia di Indonesia yang disebabkan oleh penyakit
ibu di antaranya preeklamsia dan eklamsi sebesar (24%), anemia (10%),
infeksi berat (11%), sedangkan pada faktor persalinan meliputi partus
lama atau macet sebesar (2,8 – 4,9%), persalinan dengan penyulit
(seperti letak sungsang, kembar, distosia bahu, vakum ekstraksi, forsep)
sebesar (3 – 4%). Berdasarkan data tersebut mengenai jenis persalinan
didukung oleh penelitian yang dilakukan Mulastin (2014) bahwa
terdapat hubungan yang signifikan antara jenis persalinan spontan dan
tidak spontan dengan kejadian asfiksia neonatorum (Mulastin, 2014).
Dalam data profil kesehatan indonesia dijelaskan bahwa penyebab
kematian bayi yang terbanyak adalah disebabkan karena pertumbuhan
janin yang lambat, kekurangan gizi pada janin, kelahiran prematur dan
Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sedangkan penyebab lainnya cukup
banyak terjadi ialah kejadian kurangnya oksigen dalam rahim (hipoksia
intrauterus) dan kegagalan napas secara spontan dan teratur pada saat
lahir atau beberapa saat setelah lahir atau bisa dikatakan dengan asfiksia
lahir (DinKes Provinsi Sulawesi Selatan, 2014).
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka rumusan masalahnya adalah
"Bagaimana penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada Bayi Baru Lahir
di PMB. Veronica Sinaga, S.Keb, Bd dengan menggunakan
dokumentasi SOAP”
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Mahasiswa mampu memberikan Asuhan Kebidanan pada
Bayi Baru Lahir secara holistik dengan pendekatan
manajemen kebidanan dan melakukan menerapkan asuhan
kebidanan manajemen Varney dan mendokumentasikan

2
dengan metode SOAP berdasarkan Evidence Based Pratice
di PMB. Veronica Sinaga, S. Keb, Bd.
1.3.2 Tujuan Khusus
Tujuan dari laporan kasus ini adalah memberikan
pengalaman yang nyata kepada penulis dalam
penatalaksanaan Asuhan Kebidanan dan pemantauan
kondisi fisiologi Bayi Baru Lahir pada bayi Ny. Y di PMB.
Veronica Sinaga, S. Keb, Bd.
1.4 Manfaat
1) Bagi Penulis
Menambah pengetahuan dan keterampilan dalam melaksanakan
Asuhan Kebidanan Bayi Baru Lahir dan dapat mengaplikasikan
teori-teori yang selama ini dipelajari di institusi.
2) Bagi Klien
Klien akan mendapatkan edukasi tentang pencegahan infeksi,
asuhan tali pusat, inisiasi menyusu dini dan pemberian imunisasi.
3) Bagi Lahan
Hasil asuhan kebidanan ini sebagai bahan masukan atau evaluasi
bagi Bidan dalam melakukan asuhan kebidanan secara
komprehensif agar dapat meningkatan mutu pelayanan kebidanan
khususnya pelayan asuhan Bayi Baru Lahir.
4) Bagi Institusi
Hasil asuhan kebidanan ini dapat digunakan sebagai dokumentasi
bagi mahasiswa dalam peningkatan proses pembelajaran dan data
dasar untuk asuhan kebidanan komperehensif selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai