1211-Article Text-3713-1-10-20210726

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

PERKEMBANGAN ETIKA SIBER DAN PENGATURAN CYBERLAW DI

INDONESIA

Luna Safitri Salsabil


[email protected]

Abstraksi

Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini, membawa dampak perubahan


struktur komunikasi yang terjadi dalam dan hal ini dapat menimbulkan dampak
positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat. Terdapat etika dalam
melakukan komunikasi antar manusia begitu juga yang terjadi dalam dunia siber.
Terdapat perbedaan antara etika dunia siber hal ini karena adanya perbedaan
sruktur komunikasi dalam dunia siber. Selain itu juga dalam dunia siber rentan
akan terjadi suatu kejahatan yang berbeda pada umumnya. Terdapat bentuk
kejahatan baru yang menggunakan instrument komputer dan jaringannya dalam
dunia siber, baik sebagai target kejahatan maupun sebagai alat atau sarana
kejahatan (cyber crime). Pemerintah Indonesia dalam hal ini telah mengeluarkan
regulasi yaitu Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik nomor 11
Tahun 2008 sebagai bentuk upaya untuk menanggulangi kejahatan tersebut.
Salah satu bentuk kejahatan dunia siber adalah pencurian data atau informasi.
Kasus Cambridge analytica merupakan kejahatan dunia siber. Oleh sebab perlu
diteliti atau ditelaah kembali bagaimana etika dan peraturan dalam UU ITE
dapat melindungi pengguna dunia siber.

Keywords: Dunia Siber, Etika Siber, Kejahatan Siber

Abstract

Today, we are already In the development of information technology, the impact


of changes in communication structure that occurs in and this can lead to positive
and negative impacts in society. There is has an ethics in communication between
people as well as in the cyberspace. There is have a difference between this
cyberspace ethic because of the difference in culture in the cyberspace. In
addition also in the cyberspace vulnerable will occur a crime. There is a new
form of crime that using a computer as instruments and networks in the
cyberspace, either as a target of crime or as a tool or means of crime
(cybercrime). The Government of Indonesia in this matter has issued a regulation
that is the Law of Information and Electronic Transactions number 11 of 2008 as
a form of effort to prevent the crime One form of cyber crime types is the theft of
data or information. The case of Cambridge analytica is a cyber-world crime. It
needs to be examined or reviewed again how the ethics and regulations in the
Law on ITE can protect the world of cyber users.

Keywords: cyberspace, cyberethics, cybercrime

Pendahuluan melanggar hukum, begitu juga


sebaliknya. Dalam hukum, bahwa
Etika merupakan salah satu etika merupakan salah satu sumber
cabang dari ilmu filsafat yang hukum materiil. Berarti, bahwa etika
berhubungan dengan apa yang yang berlaku dalam masyarakat
dianggap benar atau salah. Definisi dapat dijadikan suatu hukum yang
etika telah banyak diusulkan, seperti berlaku bagi masyarakat secara luas.
"kode moral profesi tertentu", Dalam perkembangan
"standar perilaku profesi tertentu", teknologi komunikasi dan informasi,
"kesepakatan di antara orang-orang salah satu adanya ditemukan dan
untuk melakukan yang benar dan dikembangkanya Internet. Adanya
untuk menghindari kesalahan". internet saat ini membawa dampak
Berdasarkan Kamus Collegiate tidak hanya berdampak di bidang
Webster, bahwa etika merupakan komunikasi akan tetapi berdampak
“disiplin yang berurusan dengan apa ke berbagai aspek kehidupan dalam
yang baik dan buruk dan dengan masyarakat. Adanya internet tersebut
kewajiban dan kewajiban moral”. telah mengubah cara kita melakukan
Selain itu juga menurut Dengan kata bisnis, berkomunikasi, menghibur,
yang lebih sederhana, itu adalah studi mengambil informasi, dan bahkan
tentang apa yang benar untuk mendidik diri kita sendiri. Dalam
dilakukan dalam situasi tertentu, dan internet kita terhubung dalam suatu
apa yang harus kita lakukan. dunia siber. Di dalam dunia siber
Penting untuk dicatat bahwa tersebut memungkinkan setiap orang
apa yang tidak etis belum tentu dapat melakukan interaksi dengan
ilegal. Dalam kehidupan kita sehari- berbagai orang tanpa memperhatikan
hari, banyak individu dan organisasi lokasi geografis dan waktu serta
menghadapi masalah etika yang dapat melakukan suatu pertukaran
umum. Misalnya, masalah besar dan sumber data, informasi dan
perusahaan yang secara sah perangkat lunak.
memantau e-mail karyawan adalah Dalam kehidupan
masalah yang sangat kontroversial. bermasyarakat pada umumnya,
Secara sederhana, etika adalah studi bahwa etika mempunyai peranan
tentang apa yang benar untuk sebagai pengatur tingkah laku
dilakukan dalam situasi tertentu, dan manusia untuk bersosialisasi.
apa yang harus kita lakukan. Perlu Begitupun dalam melakukan
diperhatikan adalah bahwa etika kegiatan dalam dunia siber. Terdapat
tidak sama dengan aturan. Terkadang etika-etika tertentu apa yang boleh
apa yang tidak etis belum tentu dan tidak boleh dilakukan dalam
dunia siber. Hal ini tidak terlepas mengenai bagaimana suatu
bahwa dunia siber merupakan dunia pendekatan atau teori mengenai
luas tanpa batas. Semua orang dapat hubungan antara hukum dan
dengan mudah untuk mengakses teknologi. Hal ini agar suatu hukum
keluar masuk dalam dunia siber. dapat mengatur tata cara seseorang
Selain itu juga dalam dunia siber dalam hal penggunaan teknologi
tidak ada halangan ataupun batasan dalam dunia siber.
untuk setiap orang dapat
berkomunikasi dan berinteraksi Tinjauan Pustaka
kapan saja dan dimana saja.
Dunia siber merupakan dunia Pendekatan dan Teori
virtual, sehingga dapat
menghubungkan setiap orang dimana 1. Teori Instrumental
saja dan kapan saja dalam satu
wadah dunia siber. Oleh sebab itu Dalam teori instrumental,
diperlukan suatu etika siber dalam bahwa teori ini melihat bahwa suatu
““

melakukan kegiatan di dunia siber. teknologi adalah teknologi


Terdapat suatu pokok permasalahan (technology is technology), yaitu alat
dari etika siber yaitu adanya perilaku atau instrumen yang dikembangkan
manusia yang tidak berfungsi. Dalam secara rasional untuk memenuhi
dunia siber permasalahan etika dan kebutuhan tertentu. Teknologi
hukum seperti pencurian, dikembangkan dengan prinsip-
pembajakan, peretasan, pelecehan, prinsip itu, teknologi menghadirkan
kesalahan informasi, pencabulan, atau memberikan pilihan-pilihan dan
plagiarisme, dan virus. Dalam etika kebutuhan- kebutuhan yang rasional
siber yang dibahas adalah mengenai bagi masyarakat. Oleh karena itu,
perilaku pihak pengguna dunia siber. teknologi bersifat netral (tidak
Bagaimana seorang pengguna bersifat baik atau buruk) dan terpisah
bertingkah laku dalam dunia siber. dari proses ekonomi, politik, sosial
Pada awal tahun 2018, dan budaya. Produktifitasnya dapat
bahwa sempat heboh mengenai kasus diukur secara objektif, terlepas dari
Cambridge analytica. Dalam kasus budaya, sehingga teknologi dapat
tersebut telah terjadi pencurian data dialihkan dari suatu masyarakat lain,
pribadi melalui facebook dengan atau dengan kata lain teknologi dapat
menggunakan kuis atau kuisoner diterapkan secara universal. Dalam
yang berkedok akademis. Tindakan hal ini terjadi suatu penyalahgunaan
pengambilan data pribadi tersebut teknologi, teori istrumental melihat
tidak diketahui oleh pengguna dan bahwa guns don’t kill people-people
tentu saja hal ini dapat merugikan kill people. Pihak yang harus
pengguna dunia siber. Tindakan dipersalahkan ialah orang yang
pencurian data tersebut merupakan menyalahgunakan teknologi, dan
tindakan yang dilaran dalam etika bukan teknologi itu sendiri . pendapat

siber. Tindakan tersebut juga dapat ini memperlihatkan bahwa teknologi


dikategorikan sebagai bentuk adalah suatu benda yang tidak
kejahatan dalam dunia siber (cyber memiliki kesadaran dan stagnan.
crime). Oleh sebab itu perlu ditelaah
2. Teori Substantif dan melihat ke depan (forward-
looking) dalam pembentukan
Berbeda dengan teori kebijakan atau regulasi. Pendakatan
instrumental, teori““ substansif ini disebut sebagai pendekatan
menjelaskan bahwa teknologi adalah hukum adalah teknologi (law is
sesuatu yang tidak netral karena technology).
teknologi berkaitan erat dengan
kepentingan dan kesadaran dari 3. Pendekatan Sintesa Teori Hukum
subjek yang membuat teknologi yang dan Teknologi
dimaksud , “sejarah
”” ” perkembangan
teknologi komputer dan internet Pada tahun 2007”, seorang
dimaksudkan untuk memenuhi peneliti yaitu Cockfiled dan
kebutuhan perang. Oleh karena itu Pridmore mengajukan suatu sintesa
teknologi dapat menjadi sesuatu alat terhadap teori mainstream hukum
yang berbahaya karena pembuat dan teknologi yang berkembang pada
teknologi dapat mengontrol atau saat itu (teori substansif dan teori
mendominasi orang tau masyarakat teori instrumental). Mereka
yang mengunakan teknologi tersebut menyadari bahwa baik teori
melalui teknologi yang dibuatnya. substansif maupun teori instrumental

Lebih dari itu, teknologi memberi memiliki kelebihan dan


dampak bagi masyarakat baik yang kekuranganya masing-masing. Oleh
sesuai dengan maupun diluar tujuan sebab itu mereka mengajukan suatu
pembuatan teknologi. Teknologi kerangka berpikir yang dapat
telah membatasi kebebasan manusia digunakan oleh regulator dalam
karena manusia sesemakin menbentuk regulasi atau hukum
tergantung dengan teknologi, dan dengan mengunakan kedua teori
teknologi bukanlah manusia yang tersebut melalui 2 tahapan analisa
memiliki kebebasan atau makhluk sebagai berikut: ”

otonom. Penganut teori substansif “Tahap pertama, bahwa


juga melihat bahwa dibalik rantai pembuat regulasi harus menentukan
produksi, distribusi, dan konsumsi apakah perkembangan suatu
teknologi, ada struktural sosial yang teknologi telah menggangu atau
kompleks. Kekompleksan struktural merusak kepentingan atau nilai yang
sosial ini tidak dilihat oleh teori telah diatur oleh hukum yang ada.
instrumental. Kedua teori tersebut Hal ini dilakukan dengan
dapat diterapkan dalam pembuatan mengidentifikasi kepentingan yang
kebijakan dan regulasi. Teori terkena dampak perkembangan
instrumentalis memberikan teknologi tersebut dengan
pendekatan yang konservatif, kaku menggunakan hukum serta doktrin-
dan melihat ke belakang (backward- doktrin hukum yang telah ada dan
looking) dalam pembentukan menilai apakah kepentingan tersebut
kebijakan atau regulasi. Pendekatan telah benar terganggu akibat
ini disebut sebagai pendekatan perkembangan teknologi yang
teknologi adalah hukum (technology dimaksud. ”" Dalam
“ tahap ini
is law) . Teori substantif memberikan
” “ digunakan teori instrumentalis yang
pendekatan yang fleksibel, liberal, menggunakan pendekatan backward
looking yaitu melihat bahwa hukum
yang telah ada cukup untuk Dunia Siber
menyesuaikan dirinya dengan
perkembangan teknologi. Apabila Dunia siber merupakan dunia
dari hasil analisa di atas pembuat virtual yang berbeda dengan dunia
regulasi meyakini bahwa nyata yang kita berada saat ini.
kepentingan atau nilai yang telah Dunia siber terbentuk dari hasil
dilindungi hukum yang tidak penyatuan antara manusia sebagai
terngangu maka pembuat regulasi user dengan komputer sebagai sarana
tidak perlu membentuk regulasi yang dan jaringan sebagai penghubung.
baru untuk menanggapi Perkembangan dunia siber
perkembangan teknologi yang merupakan perkembangan dari dunia
dikhawartikan itu. Akan tetapi, teknologi informasi dan komunikasi.
apabila dari hasil analisa regulator Menurut koops (2006), bahwa
meyakini bahwa kepentingan yang gabungan dari teknologi komputer,
dimaksud ternggangu akibat telekomunikasi, serta jaringan
perkembangan teknologi itu, komputer dan telekomunikasi akan
pembuat regulasi perlu melakukan membentuk suatu teknologi
tahap kedua yaitu memeriksa dengan informasi dan komunikasi. ”

cermat ruang lingkup teknologi yang “Dalam perkembangan


berubah itu dan dampak yang teknologi informasi dan komunikasi,
mungkin ditimbulkan oleh teknologi bahwa internet tersendiri memiliki
tesebut terhadap kepentingan atau arti yang luas. Ada banyak
nilai yang telah diatur hukum yang kemungkinan untuk membagi
ada dan membentuk regulasi untuk internet sendiri menjadi berbagai
melindungi kepentingan atau nilai "subdivisi". Bagi kebanyakan orang
itu, dengan tetap diusahakan sedapat internet adalah sinonim untuk World
mungkin selaras dengan hukum yang Wide Web (WWW), yang mereka
telah ada. ” lihat di browser mereka. Untuk
“Pada tahap kedua diterapkan waktu yang lama, WWW hanya
teori substansif dengan pendekatan berbasis teks tetapi pada tahun-tahun
“melihat kedepan (looking forward) terakhir juga elemen audio dan video
artinya pembuat regulasi harus biasanya ada di banyak situs web.
membentuk regulasi yang baru untuk Pengguna dapat menjelajah dari satu
melindungi kepentingan yang situs ke situs lain, dengan kata lain
terganggu akibat perkembangn dia "berselancar" di web dan dapat
teknologi. Pembentukan regulasi mengkonsumsi banyak sekali
dilakukan dengan cermat dengan animasi, video, aliran audio yang
mempertimbangkan teknologi yang
” membuat dunia siber lebih realistis. ”

berkembang, hukum yang telah ada, Penggunaan internet lainnya


kepentingan atau nilai yang telah dan yang lengkap adalah game online.
akan dilindungi; dan hukum yang Tidak ada penggunaan lain dari
akan diperlukan. dunia maya yang lebih akurat dalam
memenuhi metafora dunia siber.
Orang-orang diwakili atau membuat
Pembahasan kepribadian yang baru dalam game
online oleh avatar dan dapat bermanfaat, terhubung melalui kabel
berkomunikasi dan berinteraksi dan router (mirip dengan koneksi
dengan pemain lain dan "hidup" di telepon) yang memungkinkan kita
dunia online buatan. Realisasi yang untuk berkomunikasi, menyimpan
lebih abstrak dari dunia siber tetapi dan mengambil informasi. Sejauh ini
yang paling rentan adalah yang terbesar dan paling terkenal
komunikasi mesin-mesin eksklusif. adalah Internet yang awalnya
Contohnya adalah bagaimana digunakan untuk email, ftp (transfer
komunikasi server yang dimiliki oleh file), papan buletin dan newsgroup,
perusahaan kartu kredit dan lembaga dan telepon internet (akses komputer
perbankan, yang mentransfer setiap jarak jauh), dan sekarang bahkan
hari informasi akun pelanggan yang lebih dari nama rumah tangga milik
tak terhitung jumlahnya. Penanganan Dunia Wide Web, yang
data sensitif seperti itu membutuhkan memungkinkan navigasi jaringan
upaya keamanan yang tinggi. bebas hambatan dan sederhana.
“Dunia siber ini mempunyai Memacu dunia maya kedua ini
karakteristik yang berbeda dengan meliputi tidak hanya koneksi antar
dunia riil. Karekteristik tersebut komputer, tetapi juga peramban dan
perangkat lunak email yang
dijelaskan oleh Dysson (1994 mentransmisikan informasi,
sebagai berikut: ditambah ruang internal microchip
1. Beroperasi secara virtual dan teknologi penyimpanan
2. Dunia siber (dunia maya) elektronik lainnya, yaitu tempat di
selalu berubah dengan cepat mana informasi sebenarnya berada.
3. Dunia siber tidak mengenal
batas teritorial (borderless) Etika Siber
4. Orang yang hidup dalam
dunia siber dapat melakukan Etika adalah bidang studi
aktivitasnya tanpa harus yang berkaitan dengan mempelajari
menunjukkan identitas apa yang benar dan salah, dan baik
aslinya (anonim). dari yang buruk. Etika dapat
5. Informasi di dalamnya menganalisis moralitas perilaku
bersifat publik.”

manusia, kebijakan, hukum dan


Berdasarkan hal tersebut struktur sosial. Para ahli etika
bahwa terdapat dua bentuk dari dunia mencoba untuk membenarkan
maya. Bentuk pertama adalah dunia penilaian moral mereka dengan
maya sebagai realitas virtual. mengacu pada prinsip-prinsip etika
Dimana suatu lingkungan dunia dari teori-teori yang mencoba untuk
maya 3-D manusia (avatar) dapat menangkap intuisi moral kita tentang
'masuk' dan 'bergerak melalui', apa yang benar dan salah. Dua
berinteraksi dengan komputer dan pendekatan teoritis yang paling
manusia lainnya, seperti yang umum dalam etika
digambarkan dalam film seperti The konsukuensialisme dan deontologi.
Lawmower Man dan Disclosure. Pendekatan konsekuensialisme
Bentuk lain, kita memiliki dunia mengasumsikan bahwa tindakan
jaringan komputer, tetapi lebih yang salah sejauh bahwa mereka
memiliki konsekuensi buruk, cyber ethic menjadi hal yang penting
sedangkan pendekatan deontologis untuk dikembangkan. ”

menganggap bahwa orang memiliki Permasalahan-permasalahan


kewajiban moral yang ada secara menyangkut etika yang timbul dalam
independen dari setiap konsekuensi dunia siber diantaranya adalah
baik atau buruk yang mungkin menyangkut:
memiliki tindakan mereka. 1. Privasi;
“Seiring dengan kehadiran 2. Akurasi;
internet dan layanannya, maka 3. Properti (Kepemilikan);
terbentuk satu komunitas dunia siber dan
yang berdiri secara bebas, menembus 4. Akses.
batasan ruang dan waktu yang ada, Masalah privasi adalah
sehingga dengan kata lain, internet sebagai area terpenting di mana
adalah jalan terbukanya penyatuan kepentingan mereka perlu dilindungi.
komunikasi manusia di dunia. Ruang Privasi telah lama dianggap "hak
lingkup internet yang tak terbatas, untuk dibiarkan sendiri". Privasi
membuat masing-masing pihak yang pada dasarnya adalah tentang
terlibat di dalamnya harus ekstra perlindungan dari intrusi dan
hati-hati dalam berinteraksi. Hingga pengumpulan informasi oleh orang
saat ini, belum ada aturan tertulis lain. Biasanya, itu telah didefinisikan
universal yang berlaku untuk dalam hal kemampuan individu
pengguna dunia siber di seluruh untuk secara pribadi mengendalikan
belahan dunia. Kecuali adanya informasi tentang diri mereka
netiket, maka saat ini semua netter sendiri. Tetapi membutuhkan
bebas berinteraksi dengan segala individu untuk mengendalikan
implikasinya di dalam internet, salah informasi mereka sendiri akan sangat
satu implikasi negatifnya adalah membatasi apa yang bersifat pribadi.
kemunculan kejahatan cyber yang Akurasi atau keakuratan
bermula dari diabaikannya nilai-nilai adalah mengenai kebenaran
etik dalam dunia maya (cyber ethic) . ” ” informasi sangat penting bagi
Etika siber merupakan suatu masyarakat karena komputer
aturan yang tidak tertulis yang
“ mendominasi dalam aktivitas
menjadi aturan main bagi pengguna pencatatan perusahaan. Ketika
dunia siber di seluruh dunia. Filosofi catatan dimasukkan secara salah,
berinteraksi dalam dunia maya siapa yang harus bertanggung jawab.
adalah berinteraksi dengan Salah satu masalah paling kompleks
kemungkinan terbesar tanpa pernah yang kita hadapi sebagai masyarakat
bertemu fisik secara langsung. Hal
” adalah masalah hak kekayaan
ini karena dalam dunia siber intelektual. Ada kekhawatiran
komunikasi dan interaksi dilakukan ekonomi dan etika yang besar
secara virtual semata. Dalam suatu seputar hak-hak ini; kekhawatiran
interaksi itu tentu ada nilai-nilai yang
“ seputar atribut-atribut khusus dari
harus dihargai menyangkut karya informasi itu sendiri dan sarana-
cipta orang lain yang dipublikasikan sarana yang dengannya ia
melalui internet. Untuk itulah maka ditransmisikan. Setiap barang
informasi bisa sangat mahal untuk
diproduksi dalam contoh pertama. warga jaringan (netizen). Kemajuan
Namun, begitu diproduksi, informasi dan perkembangan teknologi
itu memiliki kualitas ilusif yang informasi dan komunikasi pada
mudah untuk direproduksi dan akhirnya mengubah tatanan
dibagikan kepada orang lain. Selain organisasi dan hubungan sosial
itu, replikasi ini dapat terjadi tanpa kemasyarakatan. Perkembangan
merusak yang asli. Hal ini membuat tersebut disatu sisi membawa
informasi sulit dijaga karena, tidak kemudahan bagi manusia untuk
seperti properti nyata, ia menjadi menggunakannya tapi disisi lain ada
komunikatif dan sulit untuk berbagai masalah yang muncul dari
menyimpannya untuk diri sendiri. perkembangan tersebut. Dalam hal
Bahkan sulit untuk mendapatkan ini perlu adanya suatu aturan atau
penggantian yang sesuai ketika orang hukum yang dapat mengatur atau
lain menggunakan informasi Anda. mengontrol tindakan pengguna
Aksesbilitas adalah internet.
menyangkut informasi atau Hukum siber adalah istilah
kemampuan untuk memperoleh data, umum yang mengacu pada semua
menjadi semakin penting. Apakah aspek hukum dan peraturan yang
pengguna informasi harus terlebih berlaku dalam dunia siber atau
dahulu mendapatkan kemampuan internet. Cyberlaw adalah aspek

fisik untuk mengakses sumber hukum yang ruang lingkupnya


informasi online, yang secara luas meliputi setiap aspek yang
berarti mereka harus mengakses berhubungan dengan orang
sistem komputasi. Kedua dan yang perorangan atau subyek hukum yang
lebih penting, mereka kemudian menggunakan dan memanfaatkan
harus mendapatkan akses ke teknologi internet yang dimulai pada
informasi itu sendiri. Dalam saat mulai online dan memasuki
pengertian ini, masalah akses terkait dunia cyber atau maya. Cyberlaw
erat dengan properti. sendiri merupakan istilah yang
berasal dari Cyberspace Law. ”

Pembahasan Dalam masyarakat hukum


dapat dijadikan sebagai alat untuk
Hukum Siber (Cyberlaw) dan memantau, mengendalikan dan
Kejahatan Siber (Cybercrime) mengatur masyarakat (law is a tool
of social engineering). Fungsi dari
Penggunaan internet saat ini hukum selain sebagai sarana
sudah mempengaruhi berbagai aspek mengatur dapat juga sebagai sarana
kehidupan manusia. Tidak dapat mencegah. Hukum siber akan
dipungkiri bahwa teknologi menjadi dasar hukum dari penegakan
informasi dan komunikasi menjadi hukum dari kejahatan yang terjadi
hal yang penting di era globalisasi. didunia siber. Selain itu juga sebagai
Kondisi tersebut dapat alat pengontrol dari tindakan
menjadikannya bahwa saat ini kita pengguna internet.
sudah memasuki dusun global Secara umum istilah
(global village) atau dunia siber yang kejahatan siber dapat dianalisis
dalam hal ini diisi oleh berbagai
menjadi dua kategori dan jaringan telekomunikasi
didefinisikan sebagai berikut: dan/atau internet;
1. Kejahatan dunia siber
“ 3. Perbuatan tersebut
dalam arti sempit mengakibatkan kerugian
(kejahatan komputer): materil maupun immateril
Perilaku ilegal apa pun (waktu, nilai, jasa, uang,
yang diarahkan melalui barang, harga diri,
operasi elektronik yang martabat, kerahasiaan
menargetkan keamanan informasi) yang
sistem komputer dan data cenderung lebih besar
yang diproses oleh dibandingkan kejahatan
pengguna. ” konvensional;
2. Kejahatan dunia maya
“ 4. Pelakunya adalah orang
dalam arti yang lebih luas yang menguasai
(kejahatan yang penggunaan internet
berhubungan dengan beserta aplikasinya; dan
komputer): Setiap 5. Perbuatan tersebut
perilaku ilegal yang seringkali dilakukan
dilakukan melalui, atau secara
terkait dengan, sistem transnasional/melintasi
komputer atau jaringan, batas negara .” ”

termasuk kejahatan Dalam dunia siber kejahatan


seperti kepemilikan ilegal yang terjadi sangat berhubungan erat
dan/atau menawarkan dengan penggunaan teknologi yang
atau mendistribusikan berbasis utama komputer dan
informasi melalui sistem jaringan telekomunikasi ini dalam
komputer atau jaringan. ” beberapa literatur dan prakteknya
“Kejahatan di dunia siber dikelompokan dalam beberapa
memiliki karakter yang khusus
“ bentuk, antara lain:
dibandingkan kejahatan 1. Unauthorized Access to
konvensional, yaitu antara lain: Computer System and
1. Perbuatan yang dilakukan Service
secara ilegal, tanpa hak Kejahatan yang dilakukan
atau tidak etis tersebut dengan
terjadi di ruang/wilayah memasuki/menyusup ke
siber (cyberspace), dalam suatu sistem
sehingga tidak dapat jaringan komputer secara
dipastikan yurisdiksi tidak sah, tanpa izin atau
hukum negara mana yang tanpa sepengetahuan dari
berlaku terhadapnya; pemilik sistem jaringan
2. Perbuatan tersebut komputer yang
dilakukan dengan dimasukinya. Biasanya
menggunakan peralatan pelaku kejahatan
apapun yang bisa (cracker) melakukannya
terhubung dengan dengan maksud untuk
menyabotase ataupun
pencurian informasi commerce dengan
penting dan rahasia. membuat seolah-olah
Namun begitu, ada juga terjadi "salah ketik" yang
yang melakukan hanya pada akhirnya akan
karena merasa tertantang menguntungkan pelaku.
untuk mencoba 4. Cyber Espionage
keahliannya menembus Merupakan kejahatan
suatu sistem yang yang memanfaatkan
memiliki tingkat proteksi jaringan internet untuk
tinggi. Kejahatan ini melakukan kegiatan mata-
semakin marak dengan mata terhadap pihak lain,
berkembangnya teknologi dengan memasuki sistem
internet/intranet. jaringan komputer
2. Ilegal Contents (computer network
Merupakan kejahatan system) pihak sasaran.
dengan memasukkan data Kejahatan ini biasanya
atau informasi ke internet ditujukan terhadap
tentang sesuatu hal yang saingan bisnis yang
tidak benar, tidak etis, dan dokumen ataupun data-
dapat dianggap melanggar data pentingnya tersimpan
hukum atau mengganggu dalam suatu sistem yang
ketertiban umum. Sebagai computerized.
contohnya adalah 5. Cyber Sabotage and
pemuatan suatu berita Extortion
bohong atau fitnah yang Kejahatan ini dilakukan
akan menghancurkan dengan membuat
martabat atau harga diri gangguan, perusakan atau
pihak lain, hal-hal yang penghancuran terhadap
berhubungan dengan suatu data, program
pornografi atau pemuatan komputer atau sistem
suatu informasi yang jaringan komputer yang
merupakan rahasia terhubung dengan
negara, agitasi dan internet. Biasanya
propaganda untuk kejahatan ini dilakukan
melawan pemerintahan dengan menyusupkan
yang sah, dan sebagainya. suatu logic bomb, virus
3. Data Forgery komputer ataupun suatu
Merupakan kejahatan program tertentu,
dengan memalsukan data sehingga data, program
pada dokumen-dokumen komputer atau sistem
penting yang tersimpan jaringan komputer tidak
sebagai scriptless dapat digunakan, tidak
document melalui berjalan sebagaimana
internet. Kejahatan ini mestinya, atau berjalan
biasanya ditujukan pada sebagaimana yang
dokumen-dokumen e- dikehendaki oleh pelaku.
Dalam beberapa kasus orang lain maka dapat
setelah hal tersebut merugikan korban secara
terjadi, maka pelaku materil maupun
kejahatan tersebut immateril, seperti nomor
menawarkan diri kepada kartu kredit, nomor PIN
korban untuk ATM, cacat atau penyakit
memperbaiki data, tersembunyi dan
program komputer atau sebagainya.
sistem jaringan komputer Menurut Ari Juliano Gema
yang telah disabotase (2013) ada beberapa langkah yang
tersebut, tentunya dengan dapat dilakukan oleh setiap negara
bayaran tertentu. dalam menanggulangi atau
Kejahatan ini sering mencegah kejahatan dunia siber
disebut sebagai cyber- diantaranya adalah:
terrorism. 1. Melakukan modernisasi
6. Offense against hukum pidana nasional
Intellectual Property beserta hukum acaranya,
Kejahatan ini ditujukan yang diselaraskan dengan
terhadap Hak atas konvensi internasional
Kekayaan Intelektual yang terkait dengan
yang dimiliki pihak lain kejahatan tersebut;
di internet. Sebagai 2. Meningkatkan sistem
contoh adalah peniruan pengamanan jaringan
tampilan pada web page komputer nasional sesuai
suatu situs milik orang standar internasional
lain secara ilegal, 3. Meningkatkan
penyiaran suatu informasi pemahaman serta
di internet yang ternyata keahlian aparatur penegak
merupakan rahasia hukum mengenai upaya
dagang orang lain, dan pencegahan, investigasi
sebagainya. dan penuntutan perkara-
7. Infringements of Privacy perkara yang
Kejahatan ini ditujukan berhubungan dengan
terhadap informasi cybercrime;
seseorang yang 4. Meningkatkan kesadaran
merupakan hal yang warga negara mengenai
sangat pribadi dan masalah cybercrime serta
rahasia. Kejahatan ini pentingnya mencegah
biasanya ditujukan kejahatan tersebut terjadi;
terhadap keterangan dan
pribadi seseorang yang 5. Meningkatkan kerjasama
tersimpan pada formulir antar negara, baik
data pribadi yang bilateral, regional maupun
tersimpan secara multilateral, dalam upaya
computerized, yang penanganan cybercrime,
apabila diketahui oleh antara lain melalui
perjanjian ekstradisi dan pemanfaatan teknologi informasi
mutual assistance treaties. menjadi tidak optimal

Terdapat tiga pendekatan Pengaturan atau Regulasi Hukum


untuk mempertahankan keamanan di Siber di Indonesia
cyberspace, pertama adalah
pendekatan teknologi, kedua Kehadiran undang-undang
pendekatan sosial budaya-etika, dan nomor 11 tahun 2008 tentang
ketiga pendekatan hukum. Untuk Informasi dan Transaksi Ekonomi
mengatasi keamanan gangguan (UU ITE) merupakan usaha
pendekatan teknologi sifatnya mutlak pemerintah Indonesia untuk
dilakukan, sebab tanpa suatu melindungi baik masyarakat selaku
pengamanan jaringan akan sangat konsumen jasa maupun pelaku
mudah disusupi, diintersepsi, atau industri dalam mengembangkan
diakses secara ilegal dan tanpa hak inovasi produk layanannya, selain itu
Dalam ruang cyber pelaku diharapkan dapat lebih mendorong
pelanggaran seringkali menjadi sulit pengembangan penggunaan
dijerat karena hukum dan pengadilan teknologi secara lebih meluas serta
Indonesia. Hal ini disebabkan karena sekaligus dapat memberikan
karakteristik dunia siber yang luas. keamanan serta kepastian hukum
Oleh sebab itu Indonesia tidak dalam seluruh kegiatan transaksi.
memiliki yurisdiksi terhadap pelaku Dalam kaitannya dengan transaksi
dan perbuatan hukum yang terjadi, keuangan perbankan, sebagai
mengingat pelanggaran hukum undang- undang yang menjadi
bersifat transnasional. payung bagi kegiatan- kegiatan bank
Kegiatan melalui ruang siber terkait dengan media elektronik
(cyber space), meskipun bersifat termasuk mengenai kegiatan transfer
virtual dapat dikategorikan sebagai dana secara elektronik, maka
tindakan atau perbuatan hukum yang keberadaan UU ITE dalam
nyata. Secara yuridis kegiatan pada menunjang sistem kelancaran
ruang siber tidak dapat didekati pembayaran menjadi sangat penting
dengan ukuran dan kualifikasi dan sangat besar kontribusinya.
hukum konvensional atau pada Dalam Undang-Undang
umumnya. Hal ini disebabkan akan Informasi dan Transaksi Elektronik
terlalu banyak kesulitan dan hal yang materi yang mangatur dapat
lolos dari pemberlakuan hukum. dikelompokkan menjadi dua bagian
Kegiatan dalam ruang siber adalah besar yaitu pengaturan mengenai
kegiatan virtual yang berdampak informasi dan transaksi elektronik
sangat nyata meskipun alat buktinya dan pengaturan mengenai perbuatan
bersifat elektronik. Untuk mengatasi yang dilarang (cybercrime).
gangguan keamanan dalam Ketentuan cybercrime dalam
penyelenggaraan sistem secara Undang-Undang Informasi dan
elektronik, pendekatan hukum Transaksi Elektronik mengacu
bersifat mutlak, karena tanpa kepada European Union Convention
kepastian hukum, persoalan on Cybercrime (CoC) yang
merupakan instrumen internasional
yang digunakan oleh banyak Negara. Perkembangan teknologi informasi
Beberapa aspek penting yang dan komunikasi saat ini
terkait dengan aspek pidana yang memudahkan setiap orang untuk
perlu diatur secara jelas antara lain : mengakses dunia siber kapan saja
1. Tanggung jawab dan dimana saja. Hal ini
penyelenggara sistem menyebabkan bahwa dunia siber
elektronik, perlu dilakukan semakin menjadi bagian kehidupan
pembatasan atau limitasi atas manusia dalam berbagai hal.
tanggung kawab sehingga Dunia siber merupakan
tanggung jawab bentuk virtual dari dunia nyata.
peneyelenggara tidak Dalam dunia siber perlu ada suatu
melampau kewajaran; satu cara untuk pengaturan seorang
2. Informasi elektronik dan pengguna internet agar dapat
tanda tangan yang dihasil menjalankan aktifitasnya dengan
oleh suatu sistem informasi, baik di dunia siber. Dalam hal ini
termasuk print out-nya harus adalah perlu adanya suatu etika siber.
dapat menjadi alat bukti Etika siber berbeda dengan Hukum
dipengadilan; siber. Etika siber tidak perlu diatur
3. Perlindungan hukum terhadap secara tertulis melainkan sudah
bank sentral dan lembaga menjadi kebiasaan berbeda dengan
perbankan/keungan, penerbit hukum siber yang berbentuk tertulis
kartu kredit/kartu dan mengatur dalam dunia siber.
pembayaran dan lembaga Undang-Undang Nomor 11
keungan lainnya dari Tahun 2008 tentang Informasi dan
kemungkinan adanya Transaksi Ekonomi (UU ITE)
gangguan dan ancaman merupakan payung hukum Negara
kejahatan elektronik; kita untuk mengantisipasi
4. Ancaman pidana yang cybercrime yang dipersepsikan
bersifat deteren terhadap sebagai cyberlaw dan menjadi
tindak kejahatan elektronik tonggak untuk dapat mengatur
(Cybercime), sehingga dapat kebijakan dan kegiatan serta segala
memberikan perlindungan urusan dunia teknologi dan internet
terhadap integritas sistem dan termasuk di dalamnya memberi
nilai investasi yang telah punishment terhadap pelaku
dibangun dengan alokasi cybercrime.
sumber daya yang cukup Penegakan hukum
besar. cybercrime cukup menyulitkan
yurisdiksi hukum tapi bukan berarti
Kesimpulan tidak bisa ditangani ketika bukti itu
ada. Alasan sulitnya adalah; pertama,
Dunia siber memiliki kegiatan dunia cyber tidak dibatasi
karakteristik yang berbeda dengan oleh teritorial Negara, Kedua,
dunia nyata. Akan tetapi bentuk dan Kegiatan dunia cyber relatif tidak
kegiatan saat ini semakin menyatu berwujud hingga secara hukum
dan tidak terpisahkan antara kegiatan tradisional kadang sulit untuk
dalam dunia nyata atau dunia siber. menemukan bukti yang dapat disebut
pembuktian karena data elektronik Cyber, Jurnal Pembaharuan Hukum,
relatif mudah untuk diubah, disadap, Volume I No. 1, April, 2014
dipalsukan dan dikirimkan ke seluruh Mansur, M Arief. 2009. Cyberlaw,
belahan dunia dalam hitungan detik. aspek hukum teknologi informasi,
Demikian juga dengan Bandung: Refika Aditama.
apabila ada kejahatan dunia siber, Koloay, Renny N.S. Perkembangan
pencurian bandwidth, carding, hukum Indonesia berkenaan dengan
typosit, dan sebagainya apakah teknologi informasi dan komunikasi,
memungkinkan menghadirkan alat Jurnal Hukum Unsrat Vol 22, No. 5,
bukti dalam konteks cyberspace. Januari 2016.
Hardware hanya alat yang belum Koops, Bert-Jaap. 2009. Should ICT
tentu bisa menjamin kepastian Regulation be Technology-Netral,
yurisdis dan ketetapan bukti hukum IT-Law Series Vol 9. The Hague.
yang pasti. T.M.C Accer Press.
Senjaya, Sasa Djuarsa. 2007. Teori
Komunikasi. Jakarta: Universitas
Daftar Pustaka Terbuka.
Sitompul, Josua. 2012. Cyberspace,
Cybercrimes, Cyberlaw, Tinjauan
Budhijanto, Danrivanto. 2017. Aspek hukum pidana, Jakarta:
Revolusi Cyberlaw Indonesia Tatanusa.
(Pembaruan dan Revisi UU ITE Sobur, Alex. 2014. Komunikasi
2016), Bandung: Refika Aditama, Naratif: Paradigma, Analisis, dan
Hafidz, Jaweda. 2014. Kajian Aplikasi, Bandung: Rosda.
Yuridis dalam antisipasi kejahatan

Anda mungkin juga menyukai