Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan etika siber dan peraturan cyberlaw di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa teknologi informasi membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat, serta perlunya etika dalam dunia siber karena perbedaan struktur komunikasi. Dokumen juga membahas berbagai jenis kejahatan siber seperti pencurian data, serta upaya pemerintah Indonesia melalui UU ITE untuk menangani hal tersebut.
0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan14 halaman
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan etika siber dan peraturan cyberlaw di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa teknologi informasi membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat, serta perlunya etika dalam dunia siber karena perbedaan struktur komunikasi. Dokumen juga membahas berbagai jenis kejahatan siber seperti pencurian data, serta upaya pemerintah Indonesia melalui UU ITE untuk menangani hal tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan etika siber dan peraturan cyberlaw di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa teknologi informasi membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat, serta perlunya etika dalam dunia siber karena perbedaan struktur komunikasi. Dokumen juga membahas berbagai jenis kejahatan siber seperti pencurian data, serta upaya pemerintah Indonesia melalui UU ITE untuk menangani hal tersebut.
Dokumen tersebut membahas tentang perkembangan etika siber dan peraturan cyberlaw di Indonesia. Ia menjelaskan bahwa teknologi informasi membawa dampak positif dan negatif bagi masyarakat, serta perlunya etika dalam dunia siber karena perbedaan struktur komunikasi. Dokumen juga membahas berbagai jenis kejahatan siber seperti pencurian data, serta upaya pemerintah Indonesia melalui UU ITE untuk menangani hal tersebut.
Dalam perkembangan teknologi informasi saat ini, membawa dampak perubahan
struktur komunikasi yang terjadi dalam dan hal ini dapat menimbulkan dampak positif dan negatif dalam kehidupan masyarakat. Terdapat etika dalam melakukan komunikasi antar manusia begitu juga yang terjadi dalam dunia siber. Terdapat perbedaan antara etika dunia siber hal ini karena adanya perbedaan sruktur komunikasi dalam dunia siber. Selain itu juga dalam dunia siber rentan akan terjadi suatu kejahatan yang berbeda pada umumnya. Terdapat bentuk kejahatan baru yang menggunakan instrument komputer dan jaringannya dalam dunia siber, baik sebagai target kejahatan maupun sebagai alat atau sarana kejahatan (cyber crime). Pemerintah Indonesia dalam hal ini telah mengeluarkan regulasi yaitu Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik nomor 11 Tahun 2008 sebagai bentuk upaya untuk menanggulangi kejahatan tersebut. Salah satu bentuk kejahatan dunia siber adalah pencurian data atau informasi. Kasus Cambridge analytica merupakan kejahatan dunia siber. Oleh sebab perlu diteliti atau ditelaah kembali bagaimana etika dan peraturan dalam UU ITE dapat melindungi pengguna dunia siber.
Keywords: Dunia Siber, Etika Siber, Kejahatan Siber
Abstract
Today, we are already In the development of information technology, the impact
of changes in communication structure that occurs in and this can lead to positive and negative impacts in society. There is has an ethics in communication between people as well as in the cyberspace. There is have a difference between this cyberspace ethic because of the difference in culture in the cyberspace. In addition also in the cyberspace vulnerable will occur a crime. There is a new form of crime that using a computer as instruments and networks in the cyberspace, either as a target of crime or as a tool or means of crime (cybercrime). The Government of Indonesia in this matter has issued a regulation that is the Law of Information and Electronic Transactions number 11 of 2008 as a form of effort to prevent the crime One form of cyber crime types is the theft of data or information. The case of Cambridge analytica is a cyber-world crime. It needs to be examined or reviewed again how the ethics and regulations in the Law on ITE can protect the world of cyber users.
Keywords: cyberspace, cyberethics, cybercrime
Pendahuluan melanggar hukum, begitu juga
sebaliknya. Dalam hukum, bahwa Etika merupakan salah satu etika merupakan salah satu sumber cabang dari ilmu filsafat yang hukum materiil. Berarti, bahwa etika berhubungan dengan apa yang yang berlaku dalam masyarakat dianggap benar atau salah. Definisi dapat dijadikan suatu hukum yang etika telah banyak diusulkan, seperti berlaku bagi masyarakat secara luas. "kode moral profesi tertentu", Dalam perkembangan "standar perilaku profesi tertentu", teknologi komunikasi dan informasi, "kesepakatan di antara orang-orang salah satu adanya ditemukan dan untuk melakukan yang benar dan dikembangkanya Internet. Adanya untuk menghindari kesalahan". internet saat ini membawa dampak Berdasarkan Kamus Collegiate tidak hanya berdampak di bidang Webster, bahwa etika merupakan komunikasi akan tetapi berdampak “disiplin yang berurusan dengan apa ke berbagai aspek kehidupan dalam yang baik dan buruk dan dengan masyarakat. Adanya internet tersebut kewajiban dan kewajiban moral”. telah mengubah cara kita melakukan Selain itu juga menurut Dengan kata bisnis, berkomunikasi, menghibur, yang lebih sederhana, itu adalah studi mengambil informasi, dan bahkan tentang apa yang benar untuk mendidik diri kita sendiri. Dalam dilakukan dalam situasi tertentu, dan internet kita terhubung dalam suatu apa yang harus kita lakukan. dunia siber. Di dalam dunia siber Penting untuk dicatat bahwa tersebut memungkinkan setiap orang apa yang tidak etis belum tentu dapat melakukan interaksi dengan ilegal. Dalam kehidupan kita sehari- berbagai orang tanpa memperhatikan hari, banyak individu dan organisasi lokasi geografis dan waktu serta menghadapi masalah etika yang dapat melakukan suatu pertukaran umum. Misalnya, masalah besar dan sumber data, informasi dan perusahaan yang secara sah perangkat lunak. memantau e-mail karyawan adalah Dalam kehidupan masalah yang sangat kontroversial. bermasyarakat pada umumnya, Secara sederhana, etika adalah studi bahwa etika mempunyai peranan tentang apa yang benar untuk sebagai pengatur tingkah laku dilakukan dalam situasi tertentu, dan manusia untuk bersosialisasi. apa yang harus kita lakukan. Perlu Begitupun dalam melakukan diperhatikan adalah bahwa etika kegiatan dalam dunia siber. Terdapat tidak sama dengan aturan. Terkadang etika-etika tertentu apa yang boleh apa yang tidak etis belum tentu dan tidak boleh dilakukan dalam dunia siber. Hal ini tidak terlepas mengenai bagaimana suatu bahwa dunia siber merupakan dunia pendekatan atau teori mengenai luas tanpa batas. Semua orang dapat hubungan antara hukum dan dengan mudah untuk mengakses teknologi. Hal ini agar suatu hukum keluar masuk dalam dunia siber. dapat mengatur tata cara seseorang Selain itu juga dalam dunia siber dalam hal penggunaan teknologi tidak ada halangan ataupun batasan dalam dunia siber. untuk setiap orang dapat berkomunikasi dan berinteraksi Tinjauan Pustaka kapan saja dan dimana saja. Dunia siber merupakan dunia Pendekatan dan Teori virtual, sehingga dapat menghubungkan setiap orang dimana 1. Teori Instrumental saja dan kapan saja dalam satu wadah dunia siber. Oleh sebab itu Dalam teori instrumental, diperlukan suatu etika siber dalam bahwa teori ini melihat bahwa suatu ““
melakukan kegiatan di dunia siber. teknologi adalah teknologi
Terdapat suatu pokok permasalahan (technology is technology), yaitu alat dari etika siber yaitu adanya perilaku atau instrumen yang dikembangkan manusia yang tidak berfungsi. Dalam secara rasional untuk memenuhi dunia siber permasalahan etika dan kebutuhan tertentu. Teknologi hukum seperti pencurian, dikembangkan dengan prinsip- pembajakan, peretasan, pelecehan, prinsip itu, teknologi menghadirkan kesalahan informasi, pencabulan, atau memberikan pilihan-pilihan dan plagiarisme, dan virus. Dalam etika kebutuhan- kebutuhan yang rasional siber yang dibahas adalah mengenai bagi masyarakat. Oleh karena itu, perilaku pihak pengguna dunia siber. teknologi bersifat netral (tidak Bagaimana seorang pengguna bersifat baik atau buruk) dan terpisah bertingkah laku dalam dunia siber. dari proses ekonomi, politik, sosial Pada awal tahun 2018, dan budaya. Produktifitasnya dapat bahwa sempat heboh mengenai kasus diukur secara objektif, terlepas dari Cambridge analytica. Dalam kasus budaya, sehingga teknologi dapat tersebut telah terjadi pencurian data dialihkan dari suatu masyarakat lain, pribadi melalui facebook dengan atau dengan kata lain teknologi dapat menggunakan kuis atau kuisoner diterapkan secara universal. Dalam yang berkedok akademis. Tindakan hal ini terjadi suatu penyalahgunaan pengambilan data pribadi tersebut teknologi, teori istrumental melihat tidak diketahui oleh pengguna dan bahwa guns don’t kill people-people tentu saja hal ini dapat merugikan kill people. Pihak yang harus pengguna dunia siber. Tindakan dipersalahkan ialah orang yang pencurian data tersebut merupakan menyalahgunakan teknologi, dan tindakan yang dilaran dalam etika bukan teknologi itu sendiri . pendapat ”
siber. Tindakan tersebut juga dapat ini memperlihatkan bahwa teknologi
dikategorikan sebagai bentuk adalah suatu benda yang tidak kejahatan dalam dunia siber (cyber memiliki kesadaran dan stagnan. crime). Oleh sebab itu perlu ditelaah 2. Teori Substantif dan melihat ke depan (forward- looking) dalam pembentukan Berbeda dengan teori kebijakan atau regulasi. Pendakatan instrumental, teori““ substansif ini disebut sebagai pendekatan menjelaskan bahwa teknologi adalah hukum adalah teknologi (law is sesuatu yang tidak netral karena technology). teknologi berkaitan erat dengan kepentingan dan kesadaran dari 3. Pendekatan Sintesa Teori Hukum subjek yang membuat teknologi yang dan Teknologi dimaksud , “sejarah ”” ” perkembangan teknologi komputer dan internet Pada tahun 2007”, seorang dimaksudkan untuk memenuhi peneliti yaitu Cockfiled dan kebutuhan perang. Oleh karena itu Pridmore mengajukan suatu sintesa teknologi dapat menjadi sesuatu alat terhadap teori mainstream hukum yang berbahaya karena pembuat dan teknologi yang berkembang pada teknologi dapat mengontrol atau saat itu (teori substansif dan teori mendominasi orang tau masyarakat teori instrumental). Mereka yang mengunakan teknologi tersebut menyadari bahwa baik teori melalui teknologi yang dibuatnya. substansif maupun teori instrumental “
Lebih dari itu, teknologi memberi memiliki kelebihan dan
dampak bagi masyarakat baik yang kekuranganya masing-masing. Oleh sesuai dengan maupun diluar tujuan sebab itu mereka mengajukan suatu pembuatan teknologi. Teknologi kerangka berpikir yang dapat telah membatasi kebebasan manusia digunakan oleh regulator dalam karena manusia sesemakin menbentuk regulasi atau hukum tergantung dengan teknologi, dan dengan mengunakan kedua teori teknologi bukanlah manusia yang tersebut melalui 2 tahapan analisa memiliki kebebasan atau makhluk sebagai berikut: ”
otonom. Penganut teori substansif “Tahap pertama, bahwa
juga melihat bahwa dibalik rantai pembuat regulasi harus menentukan produksi, distribusi, dan konsumsi apakah perkembangan suatu teknologi, ada struktural sosial yang teknologi telah menggangu atau kompleks. Kekompleksan struktural merusak kepentingan atau nilai yang sosial ini tidak dilihat oleh teori telah diatur oleh hukum yang ada. instrumental. Kedua teori tersebut Hal ini dilakukan dengan dapat diterapkan dalam pembuatan mengidentifikasi kepentingan yang kebijakan dan regulasi. Teori terkena dampak perkembangan instrumentalis memberikan teknologi tersebut dengan pendekatan yang konservatif, kaku menggunakan hukum serta doktrin- dan melihat ke belakang (backward- doktrin hukum yang telah ada dan looking) dalam pembentukan menilai apakah kepentingan tersebut kebijakan atau regulasi. Pendekatan telah benar terganggu akibat ini disebut sebagai pendekatan perkembangan teknologi yang teknologi adalah hukum (technology dimaksud. ”" Dalam “ tahap ini is law) . Teori substantif memberikan ” “ digunakan teori instrumentalis yang pendekatan yang fleksibel, liberal, menggunakan pendekatan backward looking yaitu melihat bahwa hukum yang telah ada cukup untuk Dunia Siber menyesuaikan dirinya dengan perkembangan teknologi. Apabila Dunia siber merupakan dunia dari hasil analisa di atas pembuat virtual yang berbeda dengan dunia regulasi meyakini bahwa nyata yang kita berada saat ini. kepentingan atau nilai yang telah Dunia siber terbentuk dari hasil dilindungi hukum yang tidak penyatuan antara manusia sebagai terngangu maka pembuat regulasi user dengan komputer sebagai sarana tidak perlu membentuk regulasi yang dan jaringan sebagai penghubung. baru untuk menanggapi Perkembangan dunia siber perkembangan teknologi yang merupakan perkembangan dari dunia dikhawartikan itu. Akan tetapi, teknologi informasi dan komunikasi. apabila dari hasil analisa regulator Menurut koops (2006), bahwa meyakini bahwa kepentingan yang gabungan dari teknologi komputer, dimaksud ternggangu akibat telekomunikasi, serta jaringan perkembangan teknologi itu, komputer dan telekomunikasi akan pembuat regulasi perlu melakukan membentuk suatu teknologi tahap kedua yaitu memeriksa dengan informasi dan komunikasi. ”
cermat ruang lingkup teknologi yang “Dalam perkembangan
berubah itu dan dampak yang teknologi informasi dan komunikasi, mungkin ditimbulkan oleh teknologi bahwa internet tersendiri memiliki tesebut terhadap kepentingan atau arti yang luas. Ada banyak nilai yang telah diatur hukum yang kemungkinan untuk membagi ada dan membentuk regulasi untuk internet sendiri menjadi berbagai melindungi kepentingan atau nilai "subdivisi". Bagi kebanyakan orang itu, dengan tetap diusahakan sedapat internet adalah sinonim untuk World mungkin selaras dengan hukum yang Wide Web (WWW), yang mereka telah ada. ” lihat di browser mereka. Untuk “Pada tahap kedua diterapkan waktu yang lama, WWW hanya teori substansif dengan pendekatan berbasis teks tetapi pada tahun-tahun “melihat kedepan (looking forward) terakhir juga elemen audio dan video artinya pembuat regulasi harus biasanya ada di banyak situs web. membentuk regulasi yang baru untuk Pengguna dapat menjelajah dari satu melindungi kepentingan yang situs ke situs lain, dengan kata lain terganggu akibat perkembangn dia "berselancar" di web dan dapat teknologi. Pembentukan regulasi mengkonsumsi banyak sekali dilakukan dengan cermat dengan animasi, video, aliran audio yang mempertimbangkan teknologi yang ” membuat dunia siber lebih realistis. ”
berkembang, hukum yang telah ada, Penggunaan internet lainnya
kepentingan atau nilai yang telah dan yang lengkap adalah game online. akan dilindungi; dan hukum yang Tidak ada penggunaan lain dari akan diperlukan. dunia maya yang lebih akurat dalam memenuhi metafora dunia siber. Orang-orang diwakili atau membuat Pembahasan kepribadian yang baru dalam game online oleh avatar dan dapat bermanfaat, terhubung melalui kabel berkomunikasi dan berinteraksi dan router (mirip dengan koneksi dengan pemain lain dan "hidup" di telepon) yang memungkinkan kita dunia online buatan. Realisasi yang untuk berkomunikasi, menyimpan lebih abstrak dari dunia siber tetapi dan mengambil informasi. Sejauh ini yang paling rentan adalah yang terbesar dan paling terkenal komunikasi mesin-mesin eksklusif. adalah Internet yang awalnya Contohnya adalah bagaimana digunakan untuk email, ftp (transfer komunikasi server yang dimiliki oleh file), papan buletin dan newsgroup, perusahaan kartu kredit dan lembaga dan telepon internet (akses komputer perbankan, yang mentransfer setiap jarak jauh), dan sekarang bahkan hari informasi akun pelanggan yang lebih dari nama rumah tangga milik tak terhitung jumlahnya. Penanganan Dunia Wide Web, yang data sensitif seperti itu membutuhkan memungkinkan navigasi jaringan upaya keamanan yang tinggi. bebas hambatan dan sederhana. “Dunia siber ini mempunyai Memacu dunia maya kedua ini karakteristik yang berbeda dengan meliputi tidak hanya koneksi antar dunia riil. Karekteristik tersebut komputer, tetapi juga peramban dan perangkat lunak email yang dijelaskan oleh Dysson (1994 mentransmisikan informasi, sebagai berikut: ditambah ruang internal microchip 1. Beroperasi secara virtual dan teknologi penyimpanan 2. Dunia siber (dunia maya) elektronik lainnya, yaitu tempat di selalu berubah dengan cepat mana informasi sebenarnya berada. 3. Dunia siber tidak mengenal batas teritorial (borderless) Etika Siber 4. Orang yang hidup dalam dunia siber dapat melakukan Etika adalah bidang studi aktivitasnya tanpa harus yang berkaitan dengan mempelajari menunjukkan identitas apa yang benar dan salah, dan baik aslinya (anonim). dari yang buruk. Etika dapat 5. Informasi di dalamnya menganalisis moralitas perilaku bersifat publik.”
manusia, kebijakan, hukum dan
Berdasarkan hal tersebut struktur sosial. Para ahli etika bahwa terdapat dua bentuk dari dunia mencoba untuk membenarkan maya. Bentuk pertama adalah dunia penilaian moral mereka dengan maya sebagai realitas virtual. mengacu pada prinsip-prinsip etika Dimana suatu lingkungan dunia dari teori-teori yang mencoba untuk maya 3-D manusia (avatar) dapat menangkap intuisi moral kita tentang 'masuk' dan 'bergerak melalui', apa yang benar dan salah. Dua berinteraksi dengan komputer dan pendekatan teoritis yang paling manusia lainnya, seperti yang umum dalam etika digambarkan dalam film seperti The konsukuensialisme dan deontologi. Lawmower Man dan Disclosure. Pendekatan konsekuensialisme Bentuk lain, kita memiliki dunia mengasumsikan bahwa tindakan jaringan komputer, tetapi lebih yang salah sejauh bahwa mereka memiliki konsekuensi buruk, cyber ethic menjadi hal yang penting sedangkan pendekatan deontologis untuk dikembangkan. ”
menganggap bahwa orang memiliki Permasalahan-permasalahan
kewajiban moral yang ada secara menyangkut etika yang timbul dalam independen dari setiap konsekuensi dunia siber diantaranya adalah baik atau buruk yang mungkin menyangkut: memiliki tindakan mereka. 1. Privasi; “Seiring dengan kehadiran 2. Akurasi; internet dan layanannya, maka 3. Properti (Kepemilikan); terbentuk satu komunitas dunia siber dan yang berdiri secara bebas, menembus 4. Akses. batasan ruang dan waktu yang ada, Masalah privasi adalah sehingga dengan kata lain, internet sebagai area terpenting di mana adalah jalan terbukanya penyatuan kepentingan mereka perlu dilindungi. komunikasi manusia di dunia. Ruang Privasi telah lama dianggap "hak lingkup internet yang tak terbatas, untuk dibiarkan sendiri". Privasi membuat masing-masing pihak yang pada dasarnya adalah tentang terlibat di dalamnya harus ekstra perlindungan dari intrusi dan hati-hati dalam berinteraksi. Hingga pengumpulan informasi oleh orang saat ini, belum ada aturan tertulis lain. Biasanya, itu telah didefinisikan universal yang berlaku untuk dalam hal kemampuan individu pengguna dunia siber di seluruh untuk secara pribadi mengendalikan belahan dunia. Kecuali adanya informasi tentang diri mereka netiket, maka saat ini semua netter sendiri. Tetapi membutuhkan bebas berinteraksi dengan segala individu untuk mengendalikan implikasinya di dalam internet, salah informasi mereka sendiri akan sangat satu implikasi negatifnya adalah membatasi apa yang bersifat pribadi. kemunculan kejahatan cyber yang Akurasi atau keakuratan bermula dari diabaikannya nilai-nilai adalah mengenai kebenaran etik dalam dunia maya (cyber ethic) . ” ” informasi sangat penting bagi Etika siber merupakan suatu masyarakat karena komputer aturan yang tidak tertulis yang “ mendominasi dalam aktivitas menjadi aturan main bagi pengguna pencatatan perusahaan. Ketika dunia siber di seluruh dunia. Filosofi catatan dimasukkan secara salah, berinteraksi dalam dunia maya siapa yang harus bertanggung jawab. adalah berinteraksi dengan Salah satu masalah paling kompleks kemungkinan terbesar tanpa pernah yang kita hadapi sebagai masyarakat bertemu fisik secara langsung. Hal ” adalah masalah hak kekayaan ini karena dalam dunia siber intelektual. Ada kekhawatiran komunikasi dan interaksi dilakukan ekonomi dan etika yang besar secara virtual semata. Dalam suatu seputar hak-hak ini; kekhawatiran interaksi itu tentu ada nilai-nilai yang “ seputar atribut-atribut khusus dari harus dihargai menyangkut karya informasi itu sendiri dan sarana- cipta orang lain yang dipublikasikan sarana yang dengannya ia melalui internet. Untuk itulah maka ditransmisikan. Setiap barang informasi bisa sangat mahal untuk diproduksi dalam contoh pertama. warga jaringan (netizen). Kemajuan Namun, begitu diproduksi, informasi dan perkembangan teknologi itu memiliki kualitas ilusif yang informasi dan komunikasi pada mudah untuk direproduksi dan akhirnya mengubah tatanan dibagikan kepada orang lain. Selain organisasi dan hubungan sosial itu, replikasi ini dapat terjadi tanpa kemasyarakatan. Perkembangan merusak yang asli. Hal ini membuat tersebut disatu sisi membawa informasi sulit dijaga karena, tidak kemudahan bagi manusia untuk seperti properti nyata, ia menjadi menggunakannya tapi disisi lain ada komunikatif dan sulit untuk berbagai masalah yang muncul dari menyimpannya untuk diri sendiri. perkembangan tersebut. Dalam hal Bahkan sulit untuk mendapatkan ini perlu adanya suatu aturan atau penggantian yang sesuai ketika orang hukum yang dapat mengatur atau lain menggunakan informasi Anda. mengontrol tindakan pengguna Aksesbilitas adalah internet. menyangkut informasi atau Hukum siber adalah istilah kemampuan untuk memperoleh data, umum yang mengacu pada semua menjadi semakin penting. Apakah aspek hukum dan peraturan yang pengguna informasi harus terlebih berlaku dalam dunia siber atau dahulu mendapatkan kemampuan internet. Cyberlaw adalah aspek “
fisik untuk mengakses sumber hukum yang ruang lingkupnya
informasi online, yang secara luas meliputi setiap aspek yang berarti mereka harus mengakses berhubungan dengan orang sistem komputasi. Kedua dan yang perorangan atau subyek hukum yang lebih penting, mereka kemudian menggunakan dan memanfaatkan harus mendapatkan akses ke teknologi internet yang dimulai pada informasi itu sendiri. Dalam saat mulai online dan memasuki pengertian ini, masalah akses terkait dunia cyber atau maya. Cyberlaw erat dengan properti. sendiri merupakan istilah yang berasal dari Cyberspace Law. ”
Pembahasan Dalam masyarakat hukum
dapat dijadikan sebagai alat untuk Hukum Siber (Cyberlaw) dan memantau, mengendalikan dan Kejahatan Siber (Cybercrime) mengatur masyarakat (law is a tool of social engineering). Fungsi dari Penggunaan internet saat ini hukum selain sebagai sarana sudah mempengaruhi berbagai aspek mengatur dapat juga sebagai sarana kehidupan manusia. Tidak dapat mencegah. Hukum siber akan dipungkiri bahwa teknologi menjadi dasar hukum dari penegakan informasi dan komunikasi menjadi hukum dari kejahatan yang terjadi hal yang penting di era globalisasi. didunia siber. Selain itu juga sebagai Kondisi tersebut dapat alat pengontrol dari tindakan menjadikannya bahwa saat ini kita pengguna internet. sudah memasuki dusun global Secara umum istilah (global village) atau dunia siber yang kejahatan siber dapat dianalisis dalam hal ini diisi oleh berbagai menjadi dua kategori dan jaringan telekomunikasi didefinisikan sebagai berikut: dan/atau internet; 1. Kejahatan dunia siber “ 3. Perbuatan tersebut dalam arti sempit mengakibatkan kerugian (kejahatan komputer): materil maupun immateril Perilaku ilegal apa pun (waktu, nilai, jasa, uang, yang diarahkan melalui barang, harga diri, operasi elektronik yang martabat, kerahasiaan menargetkan keamanan informasi) yang sistem komputer dan data cenderung lebih besar yang diproses oleh dibandingkan kejahatan pengguna. ” konvensional; 2. Kejahatan dunia maya “ 4. Pelakunya adalah orang dalam arti yang lebih luas yang menguasai (kejahatan yang penggunaan internet berhubungan dengan beserta aplikasinya; dan komputer): Setiap 5. Perbuatan tersebut perilaku ilegal yang seringkali dilakukan dilakukan melalui, atau secara terkait dengan, sistem transnasional/melintasi komputer atau jaringan, batas negara .” ”
termasuk kejahatan Dalam dunia siber kejahatan
seperti kepemilikan ilegal yang terjadi sangat berhubungan erat dan/atau menawarkan dengan penggunaan teknologi yang atau mendistribusikan berbasis utama komputer dan informasi melalui sistem jaringan telekomunikasi ini dalam komputer atau jaringan. ” beberapa literatur dan prakteknya “Kejahatan di dunia siber dikelompokan dalam beberapa memiliki karakter yang khusus “ bentuk, antara lain: dibandingkan kejahatan 1. Unauthorized Access to konvensional, yaitu antara lain: Computer System and 1. Perbuatan yang dilakukan Service secara ilegal, tanpa hak Kejahatan yang dilakukan atau tidak etis tersebut dengan terjadi di ruang/wilayah memasuki/menyusup ke siber (cyberspace), dalam suatu sistem sehingga tidak dapat jaringan komputer secara dipastikan yurisdiksi tidak sah, tanpa izin atau hukum negara mana yang tanpa sepengetahuan dari berlaku terhadapnya; pemilik sistem jaringan 2. Perbuatan tersebut komputer yang dilakukan dengan dimasukinya. Biasanya menggunakan peralatan pelaku kejahatan apapun yang bisa (cracker) melakukannya terhubung dengan dengan maksud untuk menyabotase ataupun pencurian informasi commerce dengan penting dan rahasia. membuat seolah-olah Namun begitu, ada juga terjadi "salah ketik" yang yang melakukan hanya pada akhirnya akan karena merasa tertantang menguntungkan pelaku. untuk mencoba 4. Cyber Espionage keahliannya menembus Merupakan kejahatan suatu sistem yang yang memanfaatkan memiliki tingkat proteksi jaringan internet untuk tinggi. Kejahatan ini melakukan kegiatan mata- semakin marak dengan mata terhadap pihak lain, berkembangnya teknologi dengan memasuki sistem internet/intranet. jaringan komputer 2. Ilegal Contents (computer network Merupakan kejahatan system) pihak sasaran. dengan memasukkan data Kejahatan ini biasanya atau informasi ke internet ditujukan terhadap tentang sesuatu hal yang saingan bisnis yang tidak benar, tidak etis, dan dokumen ataupun data- dapat dianggap melanggar data pentingnya tersimpan hukum atau mengganggu dalam suatu sistem yang ketertiban umum. Sebagai computerized. contohnya adalah 5. Cyber Sabotage and pemuatan suatu berita Extortion bohong atau fitnah yang Kejahatan ini dilakukan akan menghancurkan dengan membuat martabat atau harga diri gangguan, perusakan atau pihak lain, hal-hal yang penghancuran terhadap berhubungan dengan suatu data, program pornografi atau pemuatan komputer atau sistem suatu informasi yang jaringan komputer yang merupakan rahasia terhubung dengan negara, agitasi dan internet. Biasanya propaganda untuk kejahatan ini dilakukan melawan pemerintahan dengan menyusupkan yang sah, dan sebagainya. suatu logic bomb, virus 3. Data Forgery komputer ataupun suatu Merupakan kejahatan program tertentu, dengan memalsukan data sehingga data, program pada dokumen-dokumen komputer atau sistem penting yang tersimpan jaringan komputer tidak sebagai scriptless dapat digunakan, tidak document melalui berjalan sebagaimana internet. Kejahatan ini mestinya, atau berjalan biasanya ditujukan pada sebagaimana yang dokumen-dokumen e- dikehendaki oleh pelaku. Dalam beberapa kasus orang lain maka dapat setelah hal tersebut merugikan korban secara terjadi, maka pelaku materil maupun kejahatan tersebut immateril, seperti nomor menawarkan diri kepada kartu kredit, nomor PIN korban untuk ATM, cacat atau penyakit memperbaiki data, tersembunyi dan program komputer atau sebagainya. sistem jaringan komputer Menurut Ari Juliano Gema yang telah disabotase (2013) ada beberapa langkah yang tersebut, tentunya dengan dapat dilakukan oleh setiap negara bayaran tertentu. dalam menanggulangi atau Kejahatan ini sering mencegah kejahatan dunia siber disebut sebagai cyber- diantaranya adalah: terrorism. 1. Melakukan modernisasi 6. Offense against hukum pidana nasional Intellectual Property beserta hukum acaranya, Kejahatan ini ditujukan yang diselaraskan dengan terhadap Hak atas konvensi internasional Kekayaan Intelektual yang terkait dengan yang dimiliki pihak lain kejahatan tersebut; di internet. Sebagai 2. Meningkatkan sistem contoh adalah peniruan pengamanan jaringan tampilan pada web page komputer nasional sesuai suatu situs milik orang standar internasional lain secara ilegal, 3. Meningkatkan penyiaran suatu informasi pemahaman serta di internet yang ternyata keahlian aparatur penegak merupakan rahasia hukum mengenai upaya dagang orang lain, dan pencegahan, investigasi sebagainya. dan penuntutan perkara- 7. Infringements of Privacy perkara yang Kejahatan ini ditujukan berhubungan dengan terhadap informasi cybercrime; seseorang yang 4. Meningkatkan kesadaran merupakan hal yang warga negara mengenai sangat pribadi dan masalah cybercrime serta rahasia. Kejahatan ini pentingnya mencegah biasanya ditujukan kejahatan tersebut terjadi; terhadap keterangan dan pribadi seseorang yang 5. Meningkatkan kerjasama tersimpan pada formulir antar negara, baik data pribadi yang bilateral, regional maupun tersimpan secara multilateral, dalam upaya computerized, yang penanganan cybercrime, apabila diketahui oleh antara lain melalui perjanjian ekstradisi dan pemanfaatan teknologi informasi mutual assistance treaties. menjadi tidak optimal
Terdapat tiga pendekatan Pengaturan atau Regulasi Hukum
untuk mempertahankan keamanan di Siber di Indonesia cyberspace, pertama adalah pendekatan teknologi, kedua Kehadiran undang-undang pendekatan sosial budaya-etika, dan nomor 11 tahun 2008 tentang ketiga pendekatan hukum. Untuk Informasi dan Transaksi Ekonomi mengatasi keamanan gangguan (UU ITE) merupakan usaha pendekatan teknologi sifatnya mutlak pemerintah Indonesia untuk dilakukan, sebab tanpa suatu melindungi baik masyarakat selaku pengamanan jaringan akan sangat konsumen jasa maupun pelaku mudah disusupi, diintersepsi, atau industri dalam mengembangkan diakses secara ilegal dan tanpa hak inovasi produk layanannya, selain itu Dalam ruang cyber pelaku diharapkan dapat lebih mendorong pelanggaran seringkali menjadi sulit pengembangan penggunaan dijerat karena hukum dan pengadilan teknologi secara lebih meluas serta Indonesia. Hal ini disebabkan karena sekaligus dapat memberikan karakteristik dunia siber yang luas. keamanan serta kepastian hukum Oleh sebab itu Indonesia tidak dalam seluruh kegiatan transaksi. memiliki yurisdiksi terhadap pelaku Dalam kaitannya dengan transaksi dan perbuatan hukum yang terjadi, keuangan perbankan, sebagai mengingat pelanggaran hukum undang- undang yang menjadi bersifat transnasional. payung bagi kegiatan- kegiatan bank Kegiatan melalui ruang siber terkait dengan media elektronik (cyber space), meskipun bersifat termasuk mengenai kegiatan transfer virtual dapat dikategorikan sebagai dana secara elektronik, maka tindakan atau perbuatan hukum yang keberadaan UU ITE dalam nyata. Secara yuridis kegiatan pada menunjang sistem kelancaran ruang siber tidak dapat didekati pembayaran menjadi sangat penting dengan ukuran dan kualifikasi dan sangat besar kontribusinya. hukum konvensional atau pada Dalam Undang-Undang umumnya. Hal ini disebabkan akan Informasi dan Transaksi Elektronik terlalu banyak kesulitan dan hal yang materi yang mangatur dapat lolos dari pemberlakuan hukum. dikelompokkan menjadi dua bagian Kegiatan dalam ruang siber adalah besar yaitu pengaturan mengenai kegiatan virtual yang berdampak informasi dan transaksi elektronik sangat nyata meskipun alat buktinya dan pengaturan mengenai perbuatan bersifat elektronik. Untuk mengatasi yang dilarang (cybercrime). gangguan keamanan dalam Ketentuan cybercrime dalam penyelenggaraan sistem secara Undang-Undang Informasi dan elektronik, pendekatan hukum Transaksi Elektronik mengacu bersifat mutlak, karena tanpa kepada European Union Convention kepastian hukum, persoalan on Cybercrime (CoC) yang merupakan instrumen internasional yang digunakan oleh banyak Negara. Perkembangan teknologi informasi Beberapa aspek penting yang dan komunikasi saat ini terkait dengan aspek pidana yang memudahkan setiap orang untuk perlu diatur secara jelas antara lain : mengakses dunia siber kapan saja 1. Tanggung jawab dan dimana saja. Hal ini penyelenggara sistem menyebabkan bahwa dunia siber elektronik, perlu dilakukan semakin menjadi bagian kehidupan pembatasan atau limitasi atas manusia dalam berbagai hal. tanggung kawab sehingga Dunia siber merupakan tanggung jawab bentuk virtual dari dunia nyata. peneyelenggara tidak Dalam dunia siber perlu ada suatu melampau kewajaran; satu cara untuk pengaturan seorang 2. Informasi elektronik dan pengguna internet agar dapat tanda tangan yang dihasil menjalankan aktifitasnya dengan oleh suatu sistem informasi, baik di dunia siber. Dalam hal ini termasuk print out-nya harus adalah perlu adanya suatu etika siber. dapat menjadi alat bukti Etika siber berbeda dengan Hukum dipengadilan; siber. Etika siber tidak perlu diatur 3. Perlindungan hukum terhadap secara tertulis melainkan sudah bank sentral dan lembaga menjadi kebiasaan berbeda dengan perbankan/keungan, penerbit hukum siber yang berbentuk tertulis kartu kredit/kartu dan mengatur dalam dunia siber. pembayaran dan lembaga Undang-Undang Nomor 11 keungan lainnya dari Tahun 2008 tentang Informasi dan kemungkinan adanya Transaksi Ekonomi (UU ITE) gangguan dan ancaman merupakan payung hukum Negara kejahatan elektronik; kita untuk mengantisipasi 4. Ancaman pidana yang cybercrime yang dipersepsikan bersifat deteren terhadap sebagai cyberlaw dan menjadi tindak kejahatan elektronik tonggak untuk dapat mengatur (Cybercime), sehingga dapat kebijakan dan kegiatan serta segala memberikan perlindungan urusan dunia teknologi dan internet terhadap integritas sistem dan termasuk di dalamnya memberi nilai investasi yang telah punishment terhadap pelaku dibangun dengan alokasi cybercrime. sumber daya yang cukup Penegakan hukum besar. cybercrime cukup menyulitkan yurisdiksi hukum tapi bukan berarti Kesimpulan tidak bisa ditangani ketika bukti itu ada. Alasan sulitnya adalah; pertama, Dunia siber memiliki kegiatan dunia cyber tidak dibatasi karakteristik yang berbeda dengan oleh teritorial Negara, Kedua, dunia nyata. Akan tetapi bentuk dan Kegiatan dunia cyber relatif tidak kegiatan saat ini semakin menyatu berwujud hingga secara hukum dan tidak terpisahkan antara kegiatan tradisional kadang sulit untuk dalam dunia nyata atau dunia siber. menemukan bukti yang dapat disebut pembuktian karena data elektronik Cyber, Jurnal Pembaharuan Hukum, relatif mudah untuk diubah, disadap, Volume I No. 1, April, 2014 dipalsukan dan dikirimkan ke seluruh Mansur, M Arief. 2009. Cyberlaw, belahan dunia dalam hitungan detik. aspek hukum teknologi informasi, Demikian juga dengan Bandung: Refika Aditama. apabila ada kejahatan dunia siber, Koloay, Renny N.S. Perkembangan pencurian bandwidth, carding, hukum Indonesia berkenaan dengan typosit, dan sebagainya apakah teknologi informasi dan komunikasi, memungkinkan menghadirkan alat Jurnal Hukum Unsrat Vol 22, No. 5, bukti dalam konteks cyberspace. Januari 2016. Hardware hanya alat yang belum Koops, Bert-Jaap. 2009. Should ICT tentu bisa menjamin kepastian Regulation be Technology-Netral, yurisdis dan ketetapan bukti hukum IT-Law Series Vol 9. The Hague. yang pasti. T.M.C Accer Press. Senjaya, Sasa Djuarsa. 2007. Teori Komunikasi. Jakarta: Universitas Daftar Pustaka Terbuka. Sitompul, Josua. 2012. Cyberspace, Cybercrimes, Cyberlaw, Tinjauan Budhijanto, Danrivanto. 2017. Aspek hukum pidana, Jakarta: Revolusi Cyberlaw Indonesia Tatanusa. (Pembaruan dan Revisi UU ITE Sobur, Alex. 2014. Komunikasi 2016), Bandung: Refika Aditama, Naratif: Paradigma, Analisis, dan Hafidz, Jaweda. 2014. Kajian Aplikasi, Bandung: Rosda. Yuridis dalam antisipasi kejahatan
Ade Nurzen, SI-PI, Isu Etika, Sosial Dan Politis Saling Berhubungan Dalam Implementasi Sistem Informasi Dan Pemakaian Internet Pada Perusahaan (Dosen Hapzi Ali, Prof. Dr. MM)