LOI NARDO PANJAITAN Finish
LOI NARDO PANJAITAN Finish
LOI NARDO PANJAITAN Finish
SKRIPSI
Oleh:
LOI NARDO PANJAITAN
NIM 1500854201035
SKRIPSI
OLEH:
NAMA : LOI NARDO PANJAITAN
NIM : 1500854201035
Dosen Pembimbing II
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
II Ibu Mulyani SP., M.Si dan tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan dan
masih terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran
yang menunjang demi kesempurnaan dimasa yang akan datang, semoga skripsi ini
Penulis
i
INTISARI
Pembesaran Ikan Patin (Pangasius sp) Dalam Kolam Petani Penerima Program
pembesaran ikan patin dalam kolam serta kelayakan usaha dari aspek non
finansial yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen aspek sosial dan
lingkungan, dan menganalisis dari aspek finansial yaitu pendapatan, Revenue and
Cost Ratio (R/C Ratio), Rentabilitas Ekonomi (RE), Payback Period (PP) dan
Dari hasil penelitian menunjukan usaha dikatakan layak dengan rata – rata
Rentabilitas Ekonomi (RE) yang di peroleh adalah 32,61 %, nilai Revenue and
Cost Ratio (R/C Ratio) sebesar 1,46 dan nilai Payback Period (PP) adalah 0,91
ii
DAFTAR ISI
Isi Halaman
KATA PENGANTAR .............................................................................. i
INTISARI................. ................................................................................. ii
DAFTAR ISI ............................................................................................. iii
DAFTAR TABEL...................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vi
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. vii
I. PENDAHULUAN ............................................................................ 1
1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 3
1.3 Tujuan Penelitian...................................................................... 4
1.4 Manfaat Dan Kegunaan Penelitian ........................................... 5
iii
5.3 Gambaran Aspek Manajemen, Aspek Teknis, Aspek
Sosial Lingkungan Dan Aspek Pasar Usaha Pembesaran
Ikan Patin Dalam Kolam ......................................................... 53
5.3.1 Aspek Manajemen ........................................................ 53
5.3.2 Aspek Teknis ................................................................ 54
5.3.3 Aspek Sosial Dan Lingkungan .................................... 55
5.3.4 Aspek Pasar .................................................................. 55
5.4 Aspek Finansial Usaha Pembesaran Ikan Patin Dalam Kolam ..... 57
5.5 Analisis Sensitivitas Usaha Pembesaran Ikan Patin
Dalam Kolam ........................................................................... 62
5.5.1 Analisis Sensitivitas Usaha Pembesaran Ikan Patin
Dalam Kolam Penerima Program GERPARI
Terhadap Kenaikan Harga Pakan Sebesar 20 %
Dan Penurunan Harga Produk Sebesar 15 %. .............. 63
LAMPIRAN ............................................................................................... 68
iv
DAFTAR TABEL
No Judul Halaman
v
DAFTAR GAMBAR
No Judul Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
No Judul Halaman
vii
19. Jumlah Mesin Air, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur
Ekonomis Dan Biaya Tetap (Penyusutan) Mesin Air Pada
Usaha Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian .................... 92
20. Jumlah Cangkul, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur
Ekonomis Dan Biaya Tetap (Penyusutan) Cangkul Pada
Usaha Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian .................... 93
21. Jumlah Parang, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur
Ekonomis Dan Biaya Tetap (Penyusutan) Parang Pada
Usaha Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian .................... 94
22. Jumlah Serok, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur
Ekonomis Dan Biaya Tetap (Penyusutan) Serok Pada Usaha
Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian ............................... 95
23. Jumlah Mesin Pencetak Pakan, Harga, Jumlah Biaya,
Jumlah Umur Ekonomis Dan Biaya Tetap (Penyusutan)
Mesin Pencetak Pakan Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin
Di Daerah Penelitian ..................................................................... 96
24. Jenis Dan Jumlah Total Biaya Investasi Pada Usaha
Pembesaran Ikan Patin Dalam Kolam Di Daerah Penelitian ........ 97
25. Jenis Dan Jumlah Total Biaya Tetap (Penyusutan) Pada Usaha
Pembesaran Ikan Patin Dalam Kolam Di Daerah Penelitian ........... 98
26. Jumlah Biaya Benih Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin Di
Daerah Penelitian .......................................................................... 99
27. Jumlah Biaya Pakan Ukuran Kecil Pada Usaha Pembesaran
Ikan Patin Di Daerah Penelitian .................................................... 100
28. Jumlah Biaya Pakan Ukuran Besar ( 25% Protein ) Pada
Usaha Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian .................... 101
29. Jumlah Biaya Obat-Obatan ( Probiotik EM4 ) Pada Usaha
Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian ............................... 102
30. Jumlah Biaya Solar Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin Di
Daerah Penelitian .......................................................................... 103
31. Jumlah Biaya Pemupukan Dan Pengapuran (Kapur
Dolomit) Kolam Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin Di Daerah
Penelitian ........................................................................................ 104
32. Jenis Dan Jumlah Total Biaya Tidak Tetap Pada Usaha
Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian ............................... 105
33. Jumlah Kolam, Produksi, Jumlah Produksi, Harga,
Penerimaan, Biaya Dan Pendapatan Pada Usaha
Pembesaran Ikan Patin Dalam Kolam Di Daerah Penelitian ........ 106
34. Proses Perhitungan Pendapatan, RE, RCR Dan PP Pada Usaha
Pembesaran Ikan Patin Dalam Kolam Di Daerah Penelitian ........... 107
35. Analisis Sensitivitas Terhadap Biaya Harga Pakan Naik
20%. Sedangkan Harga Lainnya Tetap ......................................... 109
36. Pendapatan Petani Pada Kenaikan Biaya Harga Pakan
Sebesar 20% .................................................................................. 110
37. Sensitivitas Pendapatan, RE, RCR Dan PP Pada Kenaikan
Biaya Harga Pakan 20% ............................................................... 111
38. Analisis Sensitivitas Penerimaan, Biaya Dan Pendapatan Pada
Usaha Pembesaran Ikan Patin Jika Harga Produk Turun 15%......... 113
viii
39. Analisis Sensitivitas Pendapatan, RE, RCR Dan PP Pada
Usaha Pembesaran Ikan Patin Jika Harga Produk Turun 15%......... 114
40. Suku Bunga Deposito Rupiah Bank ............................................. 116
41. Dokumentasi Penelitian ................................................................ 117
42. Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari
Kecamatan..................................................................................... 118
ix
I. PENDAHULUAN
yang kaya akan sumber daya alam, selain baik untuk kegiatan pertanian
Indonesia pada perikanan tangkap dan perikanan budidaya tahun 2014 mencapai
20,8 juta ton dibandingkan sebelumnya pada tahun 2013 sebesar 19,4 juta ton
peningkatan dari tahun 2010 - 2014 dengan kenaikan rata-rata pertahun sebesar
Kontribusi perikanan budidaya terus meningkat sejak tahun 2010 - 2014. Hal ini
menunjukkan bahwa dalam Lima tahun ke belakang dan diduga beberapa tahun
ke depan perikanan budidaya memiliki potensi yang cukup besar bagi produksi
tersebut dapat dilihat bahwa persentase peningkatan produksi ikan patin rata-rata
per tahunnya mencapai 31,63%. Ikan patin merupakan salah satu jenis ikan air
1
Produksi ikan dalam kolam yang tertinggi pada tahun 2017 di Kabupaten Batang
Hari berada di Kecamatan Pemayung yaitu mencapai 91,43% atau sebesar 5.858,31 ton
dari total produksi 6.407,5 ton (Badan Statistik Kabupaten Batang Hari, 2017).
Batang Hari 4 kelompok, Kabupaten Tebo 1 kelompok dan Kota Jambi 2 kelompok.
Daerah Kabupaten Batang Hari merupakan daerah penerima program yang paling
Kecamatan Pemayung petani telah lama (Sejak Tahun 2011) melakukan usaha
pembesaran ikan patin dalam kolam khususnya penerima program GERPARI, namun
apakah usaha budidaya yang dijalankan petani tersebut sudah layak atau sebaliknya.
pasar, dan sebagainya. Dengan berbagai permasalahan dan kelemahan itu petani
dapat mengalami resiko kegagalan. Oleh karena itu, perlu dilakukannya studi
kelayakan bisnis untuk meyakinkan bahwa usaha tersebut dapat di katakan layak atau
Pada Desa Jembatan Emas salah satu desa penerima program GERPARI
Revenue Cost Ratio (RC Ratio) yang menunjukan setelah adanya program
2
Dari uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
yang berjudul “Kelayakan Usaha Pembesaran Ikan Patin (Pangasius sp) Dalam
kendala baik dari segi input dan output. Pada awal melakukan usaha budidaya
mengenai berapa jumlah biaya yang telah dikeluarkan. Semua biaya yang
diperlukan dalam kegiatan usaha baik berjumlah besar ataupun kecil akan
pembesaran ikan patin untuk melihat apakah usaha pembesaran ikan patin yang
3
2. Bagaimana kelayakan usaha pembesaran ikan patin dalam kolam petani
4
1.4. Manfaat dan Kegunaan Penelitian
berkepentingan.
ikan patin, sehingga dapat memberikan daya tarik bagi mereka untuk
3. Bagi petani pembesaran ikan patin, sebagai salah satu rekomendasi untuk
5
II. TINJAUAN PUSTAKA
Thailand dan masuk ke Wilayah Bogor pada tahun 1975. Ikan patin termasuk ke
dalam golongan Pangasidae yaitu golongan ikan lele-lelean yang banyak terdapat
di beberapa negara terutama di Negara Asia. Ikan patin memiliki sifat nocturnal
(aktif pada malam hari) dan hidup di sungai-sungai. Berikut klasifikasi ikan patin
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Pisces
Sub-kelas : Ostariophysi
Famili : Pangasidea
Genus : Pangasius
Spesies : Pangasius sp.
Ikan patin memiliki bentuk tubuh yang memanjang berwarna putih seperti
120 cm, dan kepala ikan patin relative kecil dengan mulutnya terdapat dua pasang
kumis pendek yang berfungsi sebagai peraba. Sirip punggung memiliki sebuah
jari-jari keras yang berubah menjadi patil yang bergerigi. Ikan patin memiliki sirip
ekor yang membentuk cagak dan bentuknya simetris, sirip duburnya panjang
terdiri dari 30 - 33 jari-jari lunak, sedangkan sirip perutnya memiliki enam jari-jari
lunak. Sirip dada memiliki 12 - 13 jari-jari lunak dan sebuah jari-jari keras yang
berubah menjadi senjata yang dikenal sebagai patil. Untuk lebih jelasnya
6
Ikan patin hidup di peraiaran air tawar dan biasanya selalu bersembunyi di
dalam liang-liang di tepi sungai atau kali. Ikan ini baru keluar dari liang
persembunyiannya pada malam hari atau ketika hari mulai gelap. Hal ini sesuai
dengan sifat hidupnya yang nocturnal (aktif pada malam hari). Dalam soal rasa,
daging ikan patin memiliki karakteristik yang sangat khas. Dari semua jenis ikan
keluarga lele-lelean, daging ikan patin termasuk rasa yang paling enak. Dari
analisis kandungan gizi, nilai protein daging juga cukup tinggi yaitu mengandung
68,6% protein, kandungan lemak sekitar 5,85%, abu 3,5% dan air 59,3%. Bobot
ikan setelah disiangi sebesar 79,7% dari bobot awal. Sementara itu fillet yang
diperoleh sekitar 61,7% dari bobot ikan (Khairuman dalam Dessi Arisandi, 2005).
tidak mengalir dengan kandungan oksigen yang rendah sudah memenuhi syarat
dilakukan pada kolam khusus. Biasanya pembesaran ikan ini dilakukan setelah
ikan tersebut dipelihara terlebih dahulu di kolam pendederan. Namun ada juga
Pembesaran ikan patin dapat juga dilakukan dengan sistem keramba atau
dengan jaring apung. Biasanya cara pembesaran ikan patin disesuaikan dengan
kondisi atau lokasi tempat pemeliharaan. Misalnya apabila pembesaran ikan patin
dilakukan di danau atau waduk, maka digunakan jaring apung sebagai media
7
pembesaran. Sedangkan bila kegiatan pembesaran dilakukan di sungai maka
digunakan keramba sebagai media pembesaran yang biasanya terbuat dari bamboo.
Secara umum tahapan kegiatan pembesaran ikan patin adalah sebagai berikut:
Tujuan analisis dalam suatu usaha harus disertai dengan definisi mengenai
biaya dan manfaat. Biaya adalah sesuatu yang membantu tujuan (Gittinger, 1986).
Biaya yang umumnya dimasukkan dalam analisis usaha adalah biaya-biaya yang
langsung berpengaruh terhadap suatu investasi, antara lain seperti biaya investasi dan
biaya operasional. Biaya yang diperlukan untuk usaha terdiri dari biaya modal, biaya
operasional dan biaya lainnya yang terlibat dalam pendanaan suatu usaha. Biaya
modal merupakan dana untuk investasi yang penggunaannya bersifat jangka panjang,
Biaya operasional disebut biaya modal kerja karena biaya ini dikeluarkan
untuk menutupi kebutuhan dana yang dibutuhkan dan didasarkan pada situasi
produksi, biasanya dibutuhkan sesuai dengan tahap operasi contohnya biaya bahan
mentah, tenaga kerja, biaya perlengkapan serta biaya penunjang. Biaya operasional
terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel (variabel cost). Biaya tetap
adalah banyaknya biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan produksi yang jumlah
8
totalnya tidak berubah atau tetap pada volume kegiatan tertentu, meliputi sewa,
penyusutan, pajak dan sebagainya. Sedangkan biaya variabel adalah biaya yang
meliputi biaya-biaya bahan baku, tenaga kerja langsung dan sebagainya. Penjumlahan
dan biaya tetap (Fixed Cost) dan biaya variabel (Variabel Cost) disebut dengan biaya
total atau total cost. Secara matematis dapat dituliskan dengan rumus:
TC = TFC + TVC.
terbagi menjadi direct benefits, Indirect benefits dan Intangible benefits. Direct
benefits berupa kenaikan dalam output fisik atau kenaikan nilai output yang
adalah benefit yang timbul atau dirasakan di luar usaha karena adanya realisasi
suatu usaha. Sedangkan intangible benefits yaitu benefit yang sulit dinilai
potensi aktiva yang dimiliki semakin berkurang. Pengurangan nilai aktiva tersebut
yang menerima manfaat. Jadi, beban penyusutan adalah pengakuan atas terjadinya
9
Metode yang dipakai untuk menghitung besarnya beban penyusutan
yaitu Metode Garis Lurus (Straight Line Method). Metode ini menghubungkan
yang sama sepanjang umur aktiva. Asumsi yang mendasari metode garis lurus
ini adalah bahwa aktiva yang bersangkutan akan memberikan manfaat yang
sama untuk setiap periode nya sepanjang umur aktiva, dan pembebanan nya
produk dalam jangka waktu tertentu baik yang dijual maupun yang tidak dijual.
Suharjo dan Patong (1993), penerimaan dapat berwujud tiga hal yaitu hasil
produk, produk yang dikonsumsi keluarga dan kenaikan investasi. Lakasan dalam
diperoleh dari kegiatan usahataninya akan selalu lebih besar dari biaya yang telah
10
Pendapatan usahatani diperoleh dengan cara mengurangkan total
ditambah dari nilai yang dipergunakan sendiri dikurangi dengan nilai total
sebagai berikut:
TR = Pq . Q
Keterangan:
mengurangi total penerimaan dengan total biaya, dengan rumus sebagai berikut:
= −
Keterangan:
11
2.1.4. Aspek-aspek Studi Kelayakan
Proses analisis setiap aspek saling terkait antara satu aspek dengan aspek
Disesuaikan dengan konsep bisnis serta aspek-aspek studi kelayakan bisnis yang
akan dianalisis. Menurut Gittinger (1986) pada usaha pertanian ada enam aspek
adalah aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek hukum, aspek sosial
1. Aspek Pasar
keinginan untuk puas, uang untuk belanja dan kemauan untuk membelanjakan
nya. Jadi ada tiga faktor utama yang menunjang terjadinya pasar, yaitu orang
12
pembeliannya (Umar, 2007). Menurut Nurmalina et al. (2009) aspek pasar dan
1. Permintaan, baik secara total maupun terperinci menurut daerah, jenis konsumen,
usaha besar pemakai dan perlu diperkirakan tentang usahasi permintaan tersebut.
2. Penawaran, baik yang berasal dari dalam negeri maupun juga yang berasal
5. Perkiraan penjualan yang bisa dicapai usaha, market share yang bisa dikuasai.
2. Aspek Teknis
selesai dibangun. Berdasarkan analisis ini pula dapat diketahui rancangan awal
2009). Menilai aspek kelayakan teknis merupakan langkah awal yang harus
usaha. Aspek-aspek lain dalam analisis usaha akan berjalan jika analisis secara
hubungan teknis yang mungkin dalam suatu usaha yang diusulkan. Hubungan-
parameter air, suhu udara dan pengadaan input produksi (Gittinger, 1986).
13
Aspek teknis dilakukan untuk mendapatkan gambaran mengenai lokasi
usaha, besar skala operasi atau luas produksi, kriteria pemilihan mesin dan
produksi. Masing-masing komponen dalam aspek teknis ini saling terkait satu
sama lain dan ketidak layakan salah satu komponen akan mengganggu proses
3. Aspek Manajemen
pengalaman dan keahlian yang dibutuhkan untuk mengelola bisnis pun tidak
bisnis, evaluasi aspek manajemen harus dilakukan dengan baik karena menjadi
dengan pola sosial, budaya, lembaga yang akan dilayani usaha di masyarakat
setempat, kesanggupan atau keahlian staf yang ada untuk mengelola usaha.
14
penyelesaian usaha, dan pelaksana studi masing-masing aspek, dan manajemen
Analisis sosial berkenaan dengan implikasi sosial yang lebih luas dari
dipikirkan secara cermat agar dapat menentukan apakah suatu usaha tanggap
kerja dan pengembangan wilayah dimana usaha dilaksanakan. Oleh karena itu,
oleh masyarakat sekitar bila secara sosial budaya diterima dan secara ekonomi
lingkungan semakin baik atau semakin rusak. Pada saat merancang atau
15
5. Aspek Finansial
membayar kembali dana tersebut dalam waktu yang telah ditentukan. Analisis
orang yang turut serta dalam menyukseskan pelaksanaan usaha, sebab tidak
B. Analisis Finansial
Analisis finansial adalah suatu analisis usaha yang dilihat dari sudut
dari sudut pandang usaha (Husnan & Muhammad, 2000). Bila biaya dan
manfaat sudah diidentifikasi, dihitung dan dinilai, maka hasil analisis sudah
Salah satu cara untuk melihat kelayakan dari analisis finansial adalah
Nurmalina et al. (2010), cash flow disusun untuk menunjukkan perubahan kas
selama satu periode tertentu serta memberikan alasan mengenai perubahan kas
16
tersebut dengan menunjukkan asal sumber-sumber kas dan bagaimana
1) Pendapatan (Income)
antara manfaat dan biaya disebut dengan manfaat bersih atau arus kas bersih.
= −
Keterangan:
Dengan kriteria suatu usaha dikatakan layak jika nilai Pendapatan lebih
penerimaan yang diterima lebih besar dari total biaya yang dikeluarkan, apabila
nilai Pendapatan lebih kecil dari nol (Pendapatan < 0) maka bisnis tersebut tidak
layak untuk dijalankan, dan apabila nilai Pendapatan sama dengan nol
17
2) Rentabilitas Ekonomi (RE)
seberapa besar pengembalian usaha terhadap investasi yang ditanamkan. Hal ini
Ekonomi (RE) adalah perbandingan antara laba usaha dengan modal sendiri dan
modal asing yang dipergunakan untuk menghasilkan laba tersebut dan dinyatakan
sendiri untuk menghasilkan laba. Jadi besar Rentabilitas Ekonomi (RE) > bunga
Rentabilitas Ekonomi (RE) < bunga bank berarti usahanya tidak layak untuk
mengukur, serta menghitung tingkat keuntungan usaha. Oleh karena itu, untuk
𝐶 𝑎𝑡𝑖𝑜 =
𝐶
Keterangan:
GI = Gross Income (Total Pendapatan Kotor atau Penerimaan)
TC = Total Cost (Total Biaya)
18
RC Ratio = 1 Maka usaha tidak untung dan tidak rugi atau balik modal dan
perlu pertimbangan.
Semakin cepat modal itu dapat kembali, semakin baik suatu usaha untuk
dijalankan karena modal dapat dipakai untuk kegiatan lain (Husnan &
jika nilai PP kurang dari umur bisnis (PP < umur bisnis). Rumus untuk
𝑛𝑣𝑒𝑠𝑡𝑎𝑠𝑖
𝑃𝑃 = 𝑎ℎ𝑢𝑛
𝑃𝑒𝑛 𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛
C. Analisis Sensitivitas
untuk melihat apa yang akan terjadi terhadap hasil analisis usaha jika terjadi
analisis sensitivitas setiap kemungkinan harus dicoba, yang berarti setiap kali
harus dilakukan analisis kembali. Hal ini perlu dilakukan karena analisis usaha
19
Analisis sensitivitas merupakan salah satu perlakuan terhadap
dapat terpisah atau beberapa dalam kombinasi dengan suatu persen tase
produksi) yang masih dapat di toleransi agar bisnis masih tetap layak.
20
2.2. Penelitian Terdahulu
budidaya perikanan seperti lobster air tawar, udang dan budidaya ikan konsumsi
maupun ikan hias. Salah satunya adalah Perdana (2007) yang meneliti tentang
“Analisis Kelayakan Usaha secara Partisifasif pada Usaha Budidaya Pembesaran Ikan
Gurami (Studi Kasus Kelompok Tani Tirta Maju, Desa Situgede)”. Analisis
pembesaran ikan gurami pada Kelompok Tani Tirta Maju layak untuk
diimplementasikan dilihat dari aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen maupun
Rp16.238.500 dan R/C sebesar 1,29, sedangkan dalam analisis penilaian investasi
usaha diperoleh nilai NPV, PI, IRR dan PBP masing-masing sebesar Rp 10.433.512 :
1,67 ; 28,9 % ; dan 2,9 periode. Namun demikian, usaha ini masih termasuk kurang
profitable dan menarik bagi bank atau investor untuk menanamkan modalnya. Hal ini
dikarenakan keuntungan per bulan usaha ini selama 5 periode berjalan hanya sebesar
Rp 260.838. Selain itu, pendapatan per bulan setiap anggota yang terlibat berdasarkan
nilai keuntungan satu periode hanya sebesar Rp 225.535 dan lebih rendah dari
Finansial Usaha Ikan Mas (Cyprinus carpio) dengan cara Pemberokan (Kasus: Desa
sebesar 5,5 % dan umur ekonomis selama 10 tahun menunjukkan bahwa usaha ikan
Mas dengan cara pemberokan pada ketiga skala usaha (kecil, menengah, dan besar)
21
di daerah penelitian layak diusahakan. Hasil analisis menunjukkan bahwa nilai NPV
pada skala kecil sebesar Rp 112.293 juta, pada skala menengah sebesar
Rp1.588,601 juta, dan pada skala besar sebesar Rp 6.772,189 juta. Sementara itu
nilai IRR yang diperoleh pada skala kecil adalah 14 persen, pada skala menengah
sebesar 59 persen, dan pada skala besar diperoleh IRR sebesar 55 persen. Nilai RC
Ratio yang diperoleh pada skala usaha kecil adalah 1,511, pada skala menengah
adalah 4,45, dan pada skala besar adalah 4,19, sedangkan Payback Period pada
skala kecil yaitu 9 tahun 3 bulan, pada skala menengah adalah selama 2 tahun 10
Jika dilihat dari nilai IRR, RC Ratio, dan Payback Period pada ketiga
skala usaha tersebut, dapat disimpulkan bahwa usaha ikan mas dengan cara
menengah merupakan yang paling optimal di mana produksi ikan Mas per
meter perseginya sudah lebih sesuai dengan kondisi ideal menurut dinas
Perikanan. Sementara itu untuk skala usaha kecil dan skala usaha besar,
produksi ikan mas per meter perseginya belum mencapai kondisi ideal. Jumlah
tenaga kerja yang kurang seimbang dengan luas usaha yang diolah
pemupukan dan pemberian pakan, tidak dilakukan secara optimal. Pada skala
ikan mas pada skala tersebut memiliki tingkat kelayakan lebih rendah
22
Penelitian lain yang terkait dengan kelayakan usaha budidaya komoditas
Pakan Ikan Mandiri (GERPARI) Dalam Usaha Budidaya Ikan” (Studi Kasus Di
Desa Jembatan Mas Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari), dengan hasil
: 1). Kelompok usaha budidaya ikan Sumber Harapan berdiri tanggal 30 April
2013 dan menerima program GERPARI tahun 2015, berupa kendaraan roda tiga,
mesin pakan, gudang pakan dan modal kerja usaha. Luas hamparan usaha yang
dikelola seluas 2 hektar, dengan ukuran kolam rata-rata 400m2. Proses kegiatan
usaha pembesaran ikan patin dalam kolam terdiri dari terdiri dari masa persiapan
kolam, pengisian air, penebaran benih, pemberian pakan dan pemeliharaan selama
kerja anggota kelompok dengan sistem gotong royong. Hasil produksi per periode
per unit kolam rata-rata 1800 kg. Dalam pembuatan pakan mandiri petani
menggunakan bahan dedak sebagai sumber protein nabati, bahan ikan yang sudah
afkir sebagai sumber protein hewani dan bahan alternatif berupa bukil kelapa,
ampas tahu, keong. 2). Rata-rata pendapatan usaha budidaya ikan per periode
sebelum ada program GERPARI sebesar Rp.2.251.364 dan setelah ada program
biaya pakan dan tenaga kerja rata-rata sebesar 27,55% per unit kolam per periode
petani sebelum dengan setelah ada Program GERPARI dalam usaha budidaya ikan
23
Pemayung Kabupaten Batang Hari. 4). Rata-rata penerimaan petani usaha
budidaya ikan per periode sebelum ada program GERPARI sebesar Rp.24.700.000
dan rata-rata biaya sebesar Rp.22.448.636. Setelah ada program GERPARI rata-
Sehingga diperoleh nilai RC rasio sebelum ada program GERPARI adalah 1,00
dan setelah ada program GERPARI adalah 1,56. Hal ini menunjukkan bahwa rata-
rata usaha budidaya ikan pada kelompok Sumber Harapan di Kelurahan Jembatan
yang berbeda yaitu analisis kelayakan usaha ikan patin dalam kolam peserta
Program Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI) dan tempat yang berbeda
petani ikan patin peserta Program Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI)
dengan menggunakan software olah data seperti Microsoft Excel dan SPSS,
dan interpretasi data secara deskriptif untuk melihat apakah investasi usaha
24
2.3. Kerangka Pemikiran Operasional
wilayah ini merupakan salahsatu wilayah dengan total produksi ikan dalam
ikan patin. Namun petani belum melakukan analisis apakah usaha yang di
lakukan petani layak atau tidak. Untuk itu perlu dilakukan analisis kelayakan
meliputi aspek non finansial yaitu aspek pasar, aspek teknis, aspek
manajemen dan aspek sosial lingkungan yang akan dikaji seacara deskriptif
pembesaran ikan patin layak atau tidak untuk dilaksanakan. Jika layak,
Jika tidak layak maka sebaiknya investasi dilakukan pada usaha lain. Untuk
25
Usaha pembesaran Ikan Patin
Analisis Sensitivitas
Deskriptif
26
III. METODOLOGI PENELITIAN
Provinsi Jambi. Pemilihan lokasi tersebut dilakukan secara sengaja (purposive) dengan
salah satu daerah yang melakukan kegiatan pembesaran ikan patin dalam kolam petani
penerima program Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI) dengan jumlah terbanyak
namun belum dilakukan analisis kelayakan, baik secara finansial maupun non finansial.
Sp) Dalam Kolam Petani Penerima Gerakan Pakan Ikan Mandiri (GERPARI) Di
Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batang Hari, dilihat dari aspek finansial yang
Adapun data yang di ambil dalam penelitian ini antara lain identitas responden,
gambaran umum kegiatan usaha pembesaran ikan patin dalam kolam (persiapan lahan,
rincian kebutuhan biaya pembesaran ikan patin (lahan/kolam, bahan baku, alat dan
mesin, serta tenaga kerja), penerimaan hasil pembesaran ikan patin, aspek pasar (tingkat
harga, saluran distribusi, tingkat kontinuitas permintaan, pesaing usaha, target pasar,
dan promosi usaha), aspek teknis (teknik usaha dan teknologi yang digunakan), aspek
pembagian kerja), dan aspek sosial dan lingkungan (dampak usaha terhadap petani,
27
3.2. Jenis, Sumber dan Metode Pengumpulan Data
cross section atau satu waktu tertentu yang di ambil pada periode terakhir.
Data cross section adalah data yang dikumpulkan dari suatu waktu tertentu
pada beberapa objek dengan tujuan untuk menggambarkan keadaan, dan jenis
Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer
dan data sekunder, baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif. Data
dari tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan). Peneliti juga melakukan
dikatakan bahwa bila populasi cukup homogen, terhadap populasi dibawah 100
dapat digunakan sampel sebesar 50% dan bila populasi diatas 100 dapat diambil
sampel sebesar 15% dan juga sampel hendaknya diatas 30 orang besarnya.
28
Tabel 1. Jumlah Anggota Petani Budidaya Ikan Penerima Program (GERPARI) Di
Kabupaten Batang Hari
No. Desa Kelompok Petani Budidaya Jumlah Anggota
(Orang)
1. Jembatan Mas Sumber Harapan 10
2. Aro Basawo 22
3. Lubuk Ruso Lubuk Ikan 19
4. Ture Lopak Repayang 20
Total 71
Sumber : Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Jambi, 2016
di atas maka sampel yang diambil adalah 36 rumah tangga petani (RTP) atau
sebesar 50% dari total petani pembesaran ikan patindalam kolam penerima
Kabupaten Batang Hari, yang di pilih secara acak (simple random sampling),
simple random sampling dapat memberikan peluang yang sama bagi anggota
29
Data kualitatif dan kuantitatif merupakan data yang disajikan dalam
bentuk deskriptif, meliputi hasil analisis tentang gambaran umum, aspek non
finansial (aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial dan
A. Gambaran Umum
Analisis aspek pasar dapat dilihat dari sisi produk yang dihasilkan
dimana adanya suatu permintaan terhadap ikan patin ukuran konsumsi dengan
kegiatan pemasaran produk yang dihasilkan. Aspek pasar yang dikaji yaitu
berapa besarnya jumlah permintaan ikan patin dipasar, harga output yang
dihasilkan khusus ukuran ikan patin konsumsi, serta jalur tataniaga pemasaran
pembenihan, pendederan, serta pembesaran ikan patin. Selain itu juga untuk
30
mengetahui gambaran umum pengusahaan ikan patin, lokasi pengusahaan
ikan patin, input usaha (penyediaan) dan output (jumlah dan harga produksi
menghasilkan output berupa benih dan ikan patin ukuran konsumsi, kapasitas
spesifikasi keahlian dan tanggung jawab pihak yang terlibat dalam usaha dan
aspek lingkungan yaitu apakah usaha ini memberikan dampak yang semakin
pembuangan dan polusi udara berupa bau/aroma tidak sedap yang di timbulkan.
C. Aspek Finansial
31
1) Pendapatan
Keterangan:
a. Pendapatan > 0, artinya suatu usaha sudah diukur layak untuk dilaksanakan.
mengukur, serta menghitung tingkat keuntungan usaha. Oleh karena itu, untuk
Keterangan:
32
Kriteria yang berlaku:
menghasilkan laba. Suatu bisnis dikatakan layak apabila RE-nya lebih besar dari
pendapatan positif) dengan tingkat discount rate yang lebih tinggi (yang
Keterangan :
33
Kriteria yang berlaku:
RE > i (suku bunga), maka usaha layak untuk dilaksanakan artinya dalam
RE < i (suku bunga), maka usaha tidak layak untuk dilaksanakan artinya
permulaan usaha sampai dengan arus nilai netto produksi tambahan hingga
Dimana:
PP = Tahun
usaha layak jika payback period < umur ekonomis tercepat suatu alat.
usaha tidak layak jika payback period > umur ekonomis tercepat suatu alat.
34
D. Analisis Sensitivitas
untuk melihat apa yang akan terjadi terhadap hasil analisis usaha jika terjadi suatu
sensitivitas setiap kemungkinan harus dicoba, yang berarti setiap kali harus
dilakukan analisis kembali. Hal ini perlu dilakukan karena analisis usaha biasanya
didasarkan pada usaha yang biasanya mengandung banyak ketidak pastian dari
kombinasi dengan suatu persentase tertentu yang sudah diketahui atau diprediksi.
melihat perubahan yang ada dalam kegiatan usaha pembesaran ikan patin dalam
dilaksanakan atau tidak. Analisis yang di hitung dengan asumsi apabila terjadi
penurunan harga jual produk sebesar 15 persen dari harga rata-rata saat penelitian
dan apabila terjadi kenaikan harga bahan baku pakan sebesar 20 persen dengan
harga rata-rata saat penelitian. Kriteria yang digunakan apabila keseluruhan alat
uji yang digunakan layak maka usaha tidak sensitif, dan jika satu atau lebih alat
35
3.5. Konsepsi dan Pengukuran Variabel
3. Hasil produksi adalah banyaknya hasil dari usaha pembesaran ikan patin
ikan patin dalam kolam yang diukur dalam rupiah per periode (Rp/Periode).
memulai usaha Pembesaran ikan patin yang diukur dalam rupiah (Rp).
c. Biaya tetap (Fixed Cost) adalah biaya yang besar kecilnya tidak
dalam satuan rupiah per periode (Rp/Periode), dimana biaya tetap ini
36
d. Biaya total (Total Cost) adalah merupakan penjumlahan dari biaya tetap
dan biaya variabel yang diukur dalam rupiah per periode (Rp/Periode).
5. Harga jual adalah harga yang diberikan oleh petani ikan kepada konsumen
6. Penerimaan adalah hasil kali jumlah produksi yang dijual dalam satuan
kilogram perperiode dengan harga jual ikan patin dalam rupiah per kg
8. Kas bersih sama dengan pendapatan yaitu selisih antara penerimaan dengan
biaya produksi yang diukur dalam satuan rupiah per periode (Rp/Periode).
9. Periode adalah lama waktu pembesaran ikan patin dalam kolam untuk
11. Aspek teknis yaitu gambaran secara teknis tentang proses produksi
12. Aspek sosial dan lingkungan yaitu gambaran tentang perikanan dampak
13. Aspek pasar yang dikaji yaitu gambaran tentang tingkat permintaan ikan
patin di pasar, harga produk atau ikan patin yang dihasilkan, serta jalur
37
14. Aspek finansial adalah suatu analisis yang menggunakan beberapa
biaya. Dengan kriteria apabila nilai Pendapatan > 0 maka usaha diukur
layak, jika nilai Pendapatan < 0 maka usaha diukur tidak layak, dan
jika Pendaptan = 0 maka usaha tersebut tidak untung dan tidak rugi.
b. Revenue and Cost Ratio (RC Ratio) adalah hasil pembagian dari
RC Ratio < 1 maka usaha tidak layak dilaksanakan, dan jika RC Ratio
RE > I (suku bunga) maka usaha layak dilaksanakan dan jika RE < I
- Modal sendiri adalah seluruh biaya investasi dan biaya variabel yang
38
d. Payback Period (PP) adalah analisis suatu jangka waktu kembalinya
digunakan adalah usaha layak dijalankan jika payback period < umur
ekonomis tercepat suatu alat dan usaha tidak layak jika payback
persen dari harga rata-rata saat penelitian dan apabila terjadi kenaikan
harga bahan baku pakan sebesar 20 persen dengan harga rata-rata saat
digunakan layak maka usaha tidak sensitif, dan jika satu atau lebih alat
39
IV. GAMBARAN UMUM DAERAH PENELITIAN
28 km dari Ibu Kota Kabupaten dan 35 km dari Ibu Kota Provinsi. Dengan luas wilayah
Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan bajubang dan Kabupaten Muaro Jambi
Dari luas wilayah Kecamatan Pemayung 100.241 Ha, dimana seluas 927
permukiman dan lahan lainnya. Untuk lebih jelasnya mengenai penggunaan tanah di
Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari dapat di lihat pada Tabel 2 berikut.
40
Berdasarkan tabel 2 tersebut, dapat dilihat bahwa penggunaan tanah di
wilayah Kecamatan Pemayung lebih besar digunakan untuk lahan Pemukiman dan
Lainnya dengan persentase 87,49%, untuk lahan Perkebunan 11,52%, untuk lahan
mampu mengelola sumber daya alam yang ada di daerah tersebut, khususnya
umur di Kecamatan Pemayung Kabupaten Batang Hari dapat di lihat pada Lampiran 7.
terbesar berada pada kelompok umur 20 – 59 tahun sebanyak 17.605 jiwa atau
56,16 persen, sementara kelompok umur terkecil berada pada kelompok umur
41
Kabupaten Batang Hari memiliki jumlah penduduk sebanyak 119.290
jiwa, rata-rata berlapangan pekerjaan utamanya sebagian besar adalah petani baik
42
4.3 Keadaan Sarana dan Prasarana
Kabupaten Batang Hari di mana Kantor Kecamatan berada di Desa Jembatan Mas,
adapun transportasi yang diperlukan untuk akses keluar masuk Kecamatan tersebut
kendaraan bermotor roda dua dan roda empat, selain itu juga menggunakan jasa
kendaraan umum yang ada sebagai alat transportasi. Sarana pendidikan yang ada di
Kabupaten Batang Hari terdiri dari 27 Diniyah Takmiliyah Awaliyah, 5 MTs dan 2
MA. Sarana peribadatan yang ada di Kecamatan Pemayung terdiri dari 35 Masjid dan
Puskesmas dan 20 Puskesmas Pembantu (Pustu) dan Pos Kesehatan Desa (Poskesdes).
43
V. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
budidaya ikan. Produktivitas kerja sangat dipengaruhi oleh umur petani budidaya.
Pada usia produktif produktivitas kerjanya akan lebih cepat dibandingkan dengan
Tahun (Lampiran 6). Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi petani berdasarkan
dengan frekuensi sebanyak 14 RTP atau sebesar (38,89 %), sedangkan yang
sebanyak 1 RTP atau sebesar (2,78 %). Dapat di simpulkan bahwa masyarakat
44
petani penerima program pada daerah penelitian berada pada kelompok umur
produktif, hal ini dinyatakan sesuai dengan pendapat Tohir (1983), bahwa
pendidikan yang paling rendah adalah SD dan paling tinggi S1 (Lampiran 6).
Frekuensi Persentase
No Distribusi Tingkat Pendidikan
(RTP) (%)
1 SD 20 55,56
2 SMP 13 36,11
3 SMA 2 5,56
4 S1 1 2,78
Jumlah 36 100
Sumber : Data Primer di olah, Tahun 2019
jumlah frekuensi sebanyak 33 RTP atau sebesar (91,67 %), hal ini menunjukkan
45
Rendahnya tingkat pendidikan petani akan berpengaruh terhadap
tingkat produksi yang dihasilkan petani tersebut. Soeharjo dan Patong (1993)
keluarga maka semakin banyak kebutuhan yang akan dipenuhi oleh petani.
Tanggungan keluarga terdiri dari istri, anak serta anggota keluarga lain yang
46
Berdasarkan Tabel 7 di atas memperlihatkan bahwa jumlah anggota
keluarga petani terbanyak adalah pada kelompok distribusi jumlah anggota keluarga
3 - 4 orang dengan frekuensi sebanyak 27 RTP atau sebesar (75 %), dengan rata-
banyaknya jumlah anggota keluarga petani dapat mengurangi tenaga kerja luar
dalam melakukan usaha pembesaran ikan, namun semakin banyak anggota keluarga
petani maka semakin besar pula tanggungan dalam keluarga petani tersebut.
Untuk lebih jelasnya distribusi frekuensi petani berdasarkan banyak kolam yang
dengan jumlah kepemilikan kolam terdapat pada kelompok distribusi banyak kolam 2
– 3 unit dengan frekuensi sebanyak 32 RTP atau sebesar (88,89 %), sedangkan dilihat
dari rata-rata kolam yang dimiliki petani adalah sebanyak 3 unit (Lampiran 6).
47
5.1.5 Pengalaman Berusaha Petani (Responden)
melakukan kegiatan pembesaran ikan patin sudah cukup lama dan berpengalaman.
48
1. Persiapan Kolam Pembesaran
air yang diperoleh petani dengan cara membelinya dengan harga rata-rata
seluruh anggota kelompok petani berkerja sama tanpa adanya upah tenaga
kerja. Hal lain yang harus di perhatikan adalah kedalaman kolam minimal 2
kapur pertanian dolomit ditaburkan rata-rata sebanyak 40kg secara merata pada
setiap dinding dan dasar kolam yang telah kering lalu didiamkan selama 3 hari
bertujuan untuk menstabilkan pH tanah dan air, juga meningkatkan alkalinitas dan
petani dengan cara membelinya dengan harga rata-rata Rp. 600/kg dan rata-rata
2. Pengisian Air
Air yang digunakan dalam kegiatan pembesaran adalah air yang bebas
dari logam-logam berat dan tidak tercemar. Ketinggian air dalam kolam minimal
1 m karena ikan patin menyukai perairan yang dalam sehingga sebelum penebaran
49
dilakukan kedalaman air sudah mencapai minimal 1 m. Pengisian air terjadi
Sumber air yang diperoleh petani dari tadah hujan yaitu air hujan dan
mata air yang di endapkan di kolam pengendapan, pengisian air dilakukan dengan
cara memindahkan air menggunakan mesin air dari kolam endapan air ke kolam
yang telah disiapkan semua pekerjaan ini dilakukan oleh petani dan keluarga
sendiri tanpa adanya tenaga kerja khusus mesin air diperoleh petani dengan cara
kualitas air kolam, menguraikan kembali sisa-sisa pakan dan kotoran ikan menjadi
meningkatkan produksi ikan baik dari segi kualitas dan kuantitas, serta
3. Penebaran Benih
untuk luas kolam 150 adalah sebanyak 2.400 benih yang berukuran 2 inci.
Pada daerah penelitian rata-rata benih yang ditebar untuk setiap kolam dengan
rata-rata luas kolam 236 adalah sebanyak 4.083 ekor atau setara dengan
50
2.550 ekor untuk 150 (Lampiran 11). Harga benih untuk ukuran 2 inci rata-
Penebaran benih dilakukan di waktu pagi dan sore hari atau pada suhu
udara rendah yang dilakukan oleh petani dan keluarga sendiri tanpa adanya tenaga
kerja khusus dan benih diperoleh petani dengan membelinya dari Balai Benih
Induk (BBI) dan Petani Pembenihan yang berasal dari sekitar Jambi dengan
tingkat mortalitas benih sebesar 5%. Sebelum benih ikan di sebarkan di kolam
dilakukan proses aklimatisasi agar ikan tidak kaget dan langsung bisa
menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Proses aklimatisasi ini adalah
pengangkutan benih ke kolam. Proses ini bisa dipercepat seperti yang dilakukan
petani di daerah penelitian dengan mencampurkan secara sedikit demi sedikit air
kolam ke air wadah pengangkutan drum potong yang diperoleh petani dengan cara
4. Pemberian Pakan
adalah pakan buatan yang dibuat oleh petani sendiri dengan kadar protein
sebesar 25% dengan bahan-bahan yang digunakan adalah ikan asin, bungkil
minyak kelapa dan poles padi (menir beras) diperoleh petani dengan biaya
bahan baku rata-rata Rp.5.000 untuk setiap satu kg pakan yang dihasilkan
51
dengan menempa/merakit sendiri Rp.15.000.000 dan bantuan dari pemerintah
berat benih ikan dengan ukuran pakan kecil sebagai pakan awal yang diberikan
adalah pakan komersial yang diperoleh petani dengan cara membeli dengan harga
untuk pakan kecil tergantung pada merek setiap pakan PF1000 dengan harga
Sedangkan jika ikan sudah berumur 2.5 bulan maka pakan yang
diberikan adalah pakan yang berukuran lebih besar dari pakan awal. Pakan besar
yang digunakan adalah pakan buatan, semakin besar ukuran pakan maka harga
pakan tersebut semakin murah, karena semakin besar pakan maka kandungan
protein dalam pakan tersebut semakin sedikit, karena pakan besar yang
digunakan buatan petani sendiri maka biaya dapat lebih ditekan lagi dan untuk
Pemberian pakan di lakukan dua kali sehari yaitu pagi dan sore oleh petani dan
Kegiatan panen ikan patin dilakukan bila ikan patin sudah dipelihara
selama enam bulan atau sudah mencapai kisaran ukuran konsumsi yaitu 700-900
gram/ekor. Semakin besar ukuran benih yang di tebar maka semakin singkat masa
52
pemeliharaannya. Kegiatan panen biasanya dilakukan dengan mengeringkan
disebut paril (jaring panen) yang diperoleh petani dengan cara mebelinya dan
yang dilakukan dengan cara menggiring ikan dari ujung kolam hingga ke ujung
kolam yang lain agar ikan menumpuk sehingga mudah untuk di tangkap
sehingga tidak adanya upah tenaga kerja khusus pada kegiatan ini.
terhadap kegiatan usaha yang dijalankan serta dapat memenuhi produksi tepat
yang di tugaskan oleh dinas perikanan. Sehingga petani tidak kebingungan dalam
menentukan kadar protein pada pakan buatan dan cara menggunakan mesin
53
pencetak pakan. Secara formal usaha tidak memiliki manajemen ataupun struktur
bertugas sebagai tenaga ahli. Tenaga ahli adalah petani itu sendiri yang
patin agar usaha ini dapat berjalan dengan baik. Untuk pemanenan dilakukan
secara gotong royong oleh semua anggota kelompok tani (Lampiran 9).
yang dilakukan dan jenis teknologi yang digunakan. Pembesaran ikan patin
dilakukan dalam kolam, ph air pada lokasi penelitian normal (6-7) meskipun
normal karena mengandalkan sumber air dari tadah hujan tetap dilakukan
pengapuran pada kolam menggunakan kapur dolomit. Bahan baku seperti bibit,
waktu pemeliharaan rata-rata 180 hari per periode atau selama 6 bulan per periode
pembesaran ikan patin adalah keranjang panen, timbangan, drum potong, lori,
serok, paril, mesin pencetak pakan, mesin penyedot air, mesin air, parang dan
cangkul. Dalam kegiatan pembesaran ikan patin ada beberapa tahap kegiatan
54
5.3.3 Aspek Sosial dan Lingkungan
memiliki peran penting terhadap para petani, dengan adanya kegiatan usaha
pembesaran ikan patin dapat mencukupi kebutuhan dari petani tersebut dan
memenuhi biaya sekolah anak – anak petani. Kegiatan ini membuka kesempatan
kerja bagi penduduk di sekitar lokasi usaha, sehingga dapat mengurangi tingkat
sekitar lokasi. Kegiatan ini juga membuka peluang usaha bagi orang yang
memiliki modal serta mengetahui proses kegiatan usaha pembesaran ikan patin.
yang jauh dari lingkungan masyarakat, sehingga tidak ada dampak buruk bagi
Harga jual ikan patin pada saat penelitian rata-rata setiap kelompok
petani budidaya ikan penerima program menetapkan harga yang berbeda yaitu
dari Rp 14.000, Rp 14.300 dan Rp 14.500 per kg. Permintaan ikan patin di
Provinsi Jambi cukup baik, dikarenakan ikan ini sudah mulai dikenal oleh
masyarakat. Selain dipasarkan di wilayah Kota Jambi, ikan patin juga dipasarkan
Palembang. Permintaan ikan di lokasi penelitian baik, hal ini ditandai dengan
niaga/pemasaran ikan patin secara garis besar ada empat pihak yang memegang
55
peranan penting yaitu petani ikan patin, pedagang pengumpul, pengolahan ikan
patin dan konsumen akhir. Jalur pemasaran ikan patin pada daerah penelitian hanya
terdapat dua bagian. Jalur pemasaran ikan patin dapat dilihat pada Gambar 2.
PEDAGANG PENGUMPUL
IKAN PATIN
Keterangan
: Jalur Pemasaran 1
: Jalur Pemasaran 2
Gambar 2. Jalur Pemasaran Ikan Patin di Daerah Penelitian
A. Jalur Pemasaran I
pengumpul yang ada di sekitar lokasi pembesaran. Pola ini lebih banyak
digunakan oleh petani karena pada pola pemasaran ini tidak terdapat
standarisasi akan ikan patin baik dari berat dan ukuran, serta tingkat
kontinuitas hasil panen tidak perlu dijaga. Hal ini disebabkan tidak terdapat
Pada pola ini aktivitas penjualan bisa terjadi dengan cara pedagang
dilakukan oleh petani pembesaran ikan patin yang tidak memiliki pasar sendiri.
Harga ikan patin pada pola pemasaran ini bervariasi pada setiap kelompoknya
adalah Rp.14.000, Rp 14.300 dan Rp. 14.500 per Kg ikan patin, konsumen
akhir yang dituju pada pola ini berada di wilayah Kota Jambi dan luar wilayah
56
Jambi seperti Wilayah Batang Hari, Pekanbaru, Tembesi, Sarolangun, Bangko
dan Palembang dengan harga jual ikan patik dari pengumpul ke konsumen
B. Jalur Pemasaran II
Jalur pemasaran kedua, petani menjual ikan patin ke konsumen akhir yang
pembesaran untuk membeli ikan. Harga pada pola pemasaran ini adalah sama
harganya dengan harga jual ke pedagang pengumpul Rp.14.000, Rp 14.300 dan Rp.
14.500 per kg ikan patin. Pada jalur pemasaran kedua ini tidak terdapat standarisasi
baik ukuran maupun berat terhadap ikan patin yang dijual. Konsumen biasanya
membeli dalam skala kecil karena digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi
kondisi usaha yang sedang dijalankan, apakah usaha tersebut layak atau tidak.
Untuk itu dapat dilihat dari hasil perhitungan kelayakan usaha sebagai berikut:
pendapatan bagi usaha. Penerimaan usaha pembesaran ikan patin dalam kolam di
daerah penelitian berasal dari penjualan ikan patin konsumsi. Untuk lebih jelasnya
57
rata-rata arus penerimaan pada usaha pembesaran ikan patin dalam kolam di daerah
Tabel 10. Rata-rata Arus Penerimaan Usaha Pembesaran Ikan Patin dalam
Kolam, Tahun 2019
Harga jual ikan patin yang berlaku di tingkat petani pada bulan Januari 2019
rata-rata sebesar Rp.14.247/kg. Dengan rata-rata kolam 3 unit dapat memproduksi rata-
rata ikan patin di daerah penelitian dalam satu periode sebanyak 7.020 kg. Lama
kegiatan pembesaran untuk satu periode adalah enam bulan, dengan berat pada akhir
penerimaan dari penjualan ikan patin selama satu periode adalah Rp.100.013.940.
Arus biaya atau outflow adalah arus biaya yang terjadi dalam analisis
kelayakan pembesaran ikan patin dalam kolam. Arus biaya terdiri dari biaya investasi
dan biaya operasional. Untuk lebih jelasnya rata-rata arus biaya pada usaha
pembesaran ikan patin dalam kolam di daerah penelitian dapat dilihat pada, Lampiran
24, Lampiran 25, Lampiran 32, Lampiran 33, Lampiran 34 dan Tabel 11 Berikut.
Tabel 11. Rata-rata Arus Biaya Usaha Pembesaran Ikan Patin dalam
Kolam, Tahun 2019
Uraian Satuan Jumlah
Biaya Investasi Rp 28.605.223
Biaya Variabel Rp/Periode 67.368.614
Biaya Tetap Rp/periode 1.345.112
Biaya Total Rp/periode 68.713.726
Sumber : Data Primer di olah, Tahun 2019
58
A. Biaya Investasi
dikeluarkan pada saat awal usaha namun terjadi reinvestasi pada saat umur
ekonomis nya sudah habis. Adapun biaya investasi pada usaha pembesaran
ikan patin dalam kolam di daerah penelitian meliputi rata-rata biaya pembuatan
kolam, paril, timbangan, keranjang, drum potong, lori, mesin sedot air, mesin
air, cangkul, parang, serokan dan mesin pencetak pakan. Total rata-rata biaya
B. Biaya Usaha
dengan kegiatan operasional dari usaha pembesaran ikan patin dalam kolam.
Biaya operasional sama dengan biaya total yang terbagi menjadi dua jenis yaitu
biaya tetap dan biaya variabel. Rata-rata besarnya total biaya yang di keluarkan
petani setiap periode untuk kegiatan pembesaran ikan patin di daerah penelitian
dan besarnya tidak terkait langsung dengan volume produksi usaha. Biaya tetap
yang di keluarkan petani pembesaran ikan patin dalam kolam di daerah penelitian
adalah dihitung berdasarkan biaya penyusutan per periode. Rata-rata total biaya
tetap yang di keluarkan oleh petani pembesaran ikan patin dalam kolam di daerah
59
Biaya Tidak Tetap adalah biaya yang besarnya tergantung dari jumlah
produksi ikan patin yang di hasilkan. Rata-rata besarnya biaya Tidak Tetap yang di
keluarkan petani setiap periode untuk kegiatan pembesaran ikan patin di daerah
penelitian adalah Rp.67.368.614. Biaya-biaya Tidak Tetap tersebut terdiri dari biaya
benih ikan patin, pakan ikan, obat-obatan, solar dan pengapuran (Lampiran 32).
A. Pendapatan
Berdasarkan analisis kelayakan usaha pembesaran ikan patin dalam kolam yang
Lampiran 34). Nilai ini menunjukkan keuntungan yang diperoleh petani pada satu
periode. Nilai ini lebih besar dari nol, sehingga berdasarkan kriteria Pendapatan,
usaha pembesaran ikan patin dalam kolam petani penerima program GERPARI di
seluruh penerimaan yang diterima lebih besar dari total biaya yang di keluarkan.
dengan modal sendiri dikali 100%. Nilai rata-rata RE pada usaha pembesaran
ikan patin dalam kolam petani penerima program GERPARI di daerah penelitian
adalah sebesar 32,61% (Lampiran 34). Dari hasil tersebut menunjukkan tingkat
pengembalian terhadap modal sendiri yang ditanam oleh petani rata-rata sebesar
60
Rp.95.973.837 selama satu periode pada usaha budidaya ikan dalam kolam yaitu
diperoleh tersebut lebih besar jika dibandingkan dengan tingkat diskon rate yang
digunakan 6.2% untuk satu periode atau 6 bulan hanya memperoleh nilai sebesar
Diskon rate yang diperoleh dari Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU)
Bank Indonesia (data per Tangal 18 Januari 2019) adalah 6,2 % untuk 6
Revenue Cost Ratio (RC Ratio) yaitu rasio aktivitas dari jumlah nilai
ekonomis. Pada daerah penelitian nilai rata-rata RC Ratio didapatkan pada usaha
pembesaran ikan patin dalam kolam penerima program GERPARI pada daerah
penelitian sebesar 1,46 (Lampiran 34). Nilai yang didapat lebih besar dari 1,
berdasarkan kriteria RC Ratio usaha pembesaran ikan patin dalam kolam penerima
tinggi nilai RC Ratio maka tingkat keuntungan yang akan didapatkan suatu usaha
juga akan semakin tinggi artinya dengan modal sendiri Rp. 68.713.726 diperoleh
61
D. Payback Period
Nilai Payback Period (PP) usaha Pembesaran ikan patin dalam kolam
penerima program GERPARI pada daerah penelitian rata-rata sebesar 0,91 Periode
jika di konversikan ke tahun adalah 0,46 tahun (Lampiran 34). Nilai ini menunjukkan
bahwa rata-rata seluruh biaya investasi yang di tanamkan Rp. 28.605.223 dalam
usaha pembesaran ikan patin dalam kolam akan dapat dikembalikan pada bulan ke 5,
hari ke 14 dalam 1 periode usaha budidaya, umur ekonomis alat tercepat adalah 8
periode atau 4 tahun. Berdasarkan kriteria yang berlaku bahwa lama waktu
pengembalian 0,91 periode kurang dari umur ekonomis tercepat suatu alat, maka
berdasarkan alat uji payback period usaha pembesaran ikan patin dalam kolam untuk
penerima program GERPARI layak untuk diusahakan karena dengan umur ekonomis
dalam kombinasi dengan suatu persentase tertentu yang sudah diketahui atau
RE, RC Ratio dan PP (Gittinger, 1986). Pada umumnya, variabel yang diubah
pada penelitian ini dilakukan perubahan yakni kenaikan biaya pakan sebesar 20
62
5.5.1 Analisis Sensitivitas Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin Dalam
Kolam Penerima Program GERPARI Terhadap Kenaikan Harga
Pakan Sebesar 20 % dan Penurunan Harga Produk sebesar 15 %.
penurunan harga sebesar 15 untuk lebih jelasnya dapat di lihat pada Lampiran 34,
Jika dilihat dari tabel di atas usaha tetap layak untuk di jalankan jika
terjadi perubahan harga, baik kenaikan biaya harga pakan sebesar 20 % maupun
penurunan harga produk ikan patin sebesar 15 %. Jika dilihat dari tabel 12 di atas
maka sensitivitas terhadap kenaikan biaya pakan sebesar 20 % lebih baik dari
dan RC Ratio pada kenaikan harga pakan 20 % lebih besar dari pada nilai
karena keseluruhan alat uji yang di gunakan layak baik itu analisis sensitivitas
63
VI. KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
diantaranya:
1. Proses Usaha pembesaran ikan patin dalam kolam petani penerima program
pengisian air di lakukan dengan air yang berasal dari tadah hujan kedalaman
minimal air 1 m dan telah di berikan EM4, penebaran benih ukuran 2 inci dengan
proses aklimatisasi pada benih, ukuran pakan yang di berikan sesuai dengan
umur ikan dan panen pasca panen di lakukan bila ikan sudah berumur sekitar 6
bulan atau rata-rata berat konsumsi 700 - 900 gram. Rata-rata banyak kolam
sebanyak 3 kolam dengan rata-rata luas kolam 236 /kolam. Rata-rata jumlah
benih yang di tebar 4.083 ekor/kolam dengan lama pemeliharaan selama 6 bulan.
2. Gambaran aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen dan aspek sosial
wilayah Kota Jambi, Batang Hari, Pekanbaru, Tembesi, Sarolangun, Bangko dan
Palembang. Jalur pemasaran yang dilakukan oleh petani yaitu petani pembesaran
langsung ke konsumen akhir. Di lihat dari aspek teknis proses pembesaran ikan
pemberian pakan dan panen. Dilihat dari aspek manajemen petani pembesaran
pengawasan usaha. Dan jika dilihat dari aspek sosial lingkungan usaha
64
pembesaran ikan patin memiliki peran penting terhadap kehidupan sosial di
lokasi usaha seperti membuka peluang usaha bagi masyarakat juga sebagai
3. Usaha pembesaran ikan patin dilihat dari Aspek finansial layak untuk di
Ratio sebesar 1,46 1 dan Payback Period usaha pembesaran ikan patin akan
mengembalikan seluruh biaya investasi selama 0,91 periode lebih besar dari
4. Dilihat dari sensitivitas dengan kriteria kenaikan biaya pakan sebesar 20% dan
penurunan harga produk sebesar 15% maka disimpulkan usaha tidak sensitif
6.2 Saran
kenaikan biaya bahan baku pakan petani sudah dapat mengantisipasi risiko
65
DAFTAR PUSTAKA
66
Hernanto. F. 1996. Ilmu Usahatani. PenebarSwadaya. Jakarta.
Heru Susanto dan Khairul Amir. 2006. Budi Daya Ikan Patin. Penebar Swadaya.
Jakarta.
Hery. 2013. Akuntansi Keuangan Menengah. CAPS. Yogyakarta.
Husnan S dan Muhammad S. 2000. Studi Kelayakan Proyek. Unit Penerbit dan
Percetakan AMP YKPN. Yogyakarta
Kadariah. Kalina L. Gray C. 1999. Pengantar Evaluasi Proyek. UI Press. Jakarta
Kadariah. 2001. Evaluasi Proyek : Analisis Ekonomis. Lembaga Penerbitan
Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia. Jakarta.
Kasmir dan Jakfar. 2004 Studi Kelayakan Bisnis. Kencana. 2004
Khairuman dan Susenda. D. 2002. Budi Daya Ikan Patin Secara Intensif.
Agromedia Pustaka. Jakarta
[KKP] Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia. 2015. Laporan
Tahunan Tahun 2015. Kementrian Kelautan Republik Indonesia. Jakarta.
Nurmalina R. Sarianti T. Karyadi A. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Perdana A. 2007. Analisis Kelayakan Usaha Secara Partisipasif Pada Usaha
Budidaya pembesaran Ikan Gurame (Studi Kasus Kelompok Tani
Tirta Maju Desa Situ Gede) [Skripsi]. Fakultas Ekonomi dan
Manajemen.Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Pusat Informasi Pasar Uang (PIPU) Bank Indonesia. 2019. Suku Bunga Deposito
Rupiah Bank (Per 18 Januari 2019).
http://pusatdata.kontan.co.id/
Sembiring JM. 2011. Analisis Kelayakan Usaha Pembesaran Lele Sangkuriang
(Clarias sp.) (Studi Kasus: Yoyol Fish Farm. Desa Pasir Angin.
Kecamatan Mega Mendung. Bogor. Jawa Barat) [skripsi]. Fakultas
Ekonomi dan Manajemen. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Soeharjo dan Potong. 1993. Sendi-sendi Pokok Ilmu Usaha Tani. Departemen
Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. IPB. Bogor.
Soekartawi.2000. Panduan Membuat Usaha Proyek Pertanian dan Perdesaan.
Andi. Yogyakarta.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif. Kualitatif dan R&D. Alfabeta
Suntoyo D. 2014. Studi Kelayakan Bisnis. Center of Academic Publishing
Service. Yogyakarta.
Tohir. AK. 1983. Seuntai Pengetahuan Tentang Usahatani Indonesia. PT. Bina
Aksara. Jakarta.
Umar H. 2009. Studi Kelayakan Bisnis. PT. Gramedia Pustaka. Jakarta
Winarno, F. G, Rahman, A. 1994. Protein Sumber dan Peranannya Departemen
Teknologi Hasil Pertanian. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
67
Lampiran 1 :
KUISIONER PENELITIAN KELAYAKAN USAHA PEMBESARAN IKAN
PATIN (pangasius sp) DALAM KOLAM PETANI PENERIMA PROGRAM
GERAKAN PAKAN IKAN MANDIRI (GERPARI) KECAMATAN
PEMAYUNG KABUPATEN BATANG HARI
dari skripsi saya. Saya mohon kesediaan anda untuk berpartisipasi dengan
mengisi kuisioner ini secara lengkap dan benar. Semua informasi bersifat rahasia
ucapakan terimakasih.
1. IDENTITAS RESPONDEN
a. Nama :
b. Jenis kelamin : Laki-Laki / Perempuan
c. Umur : Tahun
d. Alamat :
e. Jumlah Tanggungan Keluarga : Orang
f. Pendidikan terakhir : SD/SMP/SMA/DIPLOMA/S1
g. Tgl/Bln/Thn memulai usaha : / /
h. Banyak Kolam : Unit
i. Ukuran Kolam : …m …m …m
68
2. RINCIAN KEBUTUHAN BIAYA PEMBESARAN IKAN PATIN
A. BIAYA TETAP
1) Lahan / Kolam
Jumlah
Harga Umur
No Uraian Jumlah Biaya Keterangan
(Rp.) Ekonomis
(Rp.)
1 Kolam (Unit)
69
2) Tenaga Kerja
Kebutuhan Upah TK Jumlah
No Uraian
TK (Rp.) (Rp.)
1 Persiapan kolam
2 Pemupupukan dan pengapuran
3 Pengisian air
4 Penebaran benih
5 Pemberian pakan
6 Perawatan kolam
7 Panen
8 Pemasaran
b) Pemupukan / Pengapuran
Biaya
No Uraian Keterangan
(Rp.)
1 Kegiatan pengapuran
2 Kegiatan pemupukan
3 Jenis pupuk yang di gunkan
4 Dosis pupuk
5 Dosis Pengapuran
70
c) Pengisian air
Biaya
No Uraian Keterangan
(Rp.)
1 Asal air
2 Tinggi awal air kolam
3 Lama air didiamkan
d) Penebaran Benih
Biaya
No Uaraian Keterangan
(Rp.)
1 Cara benih di peroleh
2 Ukuran benih
3 Banyaknya benih perkolam
4 Tingkat mortalitas benih
5 Pemberian pakan awal
e) Pemberian Pakan
Biaya
No Uaraian Keterangan
(Rp.)
1 Jenis pakan
2 Pemberian pakan
3 Banyaknya sekali
pemberian pakan
71
f) Pengendalian Hama dan Penyakit
Biaya
No Uraian Keterangan
(Rp.)
1 Pengendalian secara teknik budidaya
2 Pengendalian secara biologis
(predator alami)
3 Pengendalian secara fisik
(perangkap)
4 Pengendalian secara kimia
(pestisida)
5
g) Pemeliharaan/Perawatan kolam
Biaya
No Uraian Keterangan
(Rp)
1 Pemeriksaan tanggul
2 Pemeriksaan pintu keluar masuk air
h) Panen
Biaya
No Uraian Keterangan
(Rp.)
1 Panen (waktu)
2 Penangkapan (alat)
3 Proses Panen (biaya)
i) Pemasaran
Biaya
No Uraian Keterangan (Rp.)
1 Promosi Usaha
2. Distribusi Produk
72
4. PENERIMAAN HASIL PEMBESARAN IKAN PATIN
Total Jumlah Produksi Harga Total Penerimaan
(Kg) (Rp/Kg) (Rp)
73
5. ASPEK KELAYAKAN USAHA NON FINANSIAL
NO Uraian Keterangan
1 Aspek Pasar :
- Tingkat harga
- Permintaan ikan patin
- Saluran distribusi
- Tingkat kontinuitas permintaan
- Target pasar
- Pesaing usaha
- Usaha promosi
2 Aspek Teknis
Sumberdaya produksi
- Ketersedian lahan
- Ketersedian bibit
- Ketersediaan pupuk
- Asal tenaga kerja
- Upah tenaga kerja
- Lain-lain
Fasilitas produksi dan penunjang
- Ketersedian alat perikanan
- Ketersedian tempat membeli alat
perikanan
- Lain-lain
Teknik budidaya
- Tahap tahap budidaya yang di
lakukan
- Tujuan tahap-tahap budidaya yang
di lakukan
- Lain-lain
3 Aspek Manajemen
- Pengawasan usaha
- Manajemen usaha
- Bentuk badan usaha (siup)
- Struktur organisai
- System pembagian kerja
4 Aspek sosial dan lingkungan
- Dampak usaha terhadap petani
- Dampak usaha terhadap masyarakat
- Dampak usaha terhadap lingkungan
hidup
- Dampak usaha terhadap lapangan
perkerjaan
74
Lampiran 2. Volume Produksi Perikanan Menurut Jenis Lahan di Indonesia
(ton), 2010 – 2014.
Tahun Persentase
Keterangan 2010 2011 2012 2013 2014 Kenaikan rata-rata
2010-2014 (%)
Perikanan 5.384.418 5.714.271 5.829.194 6.115.377 6.484.346 4,77
Tangkap
Perikanan 6.277.923 7.928.962 9.675.553 13.300.906 14.359.129 23,44
Budidaya
Jumlah 11.662.341 13.643.233 15.504.747 19.416.283 20.843.475 15,80
Produksi
Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015
75
Lampiran 3. Produksi Perikanan Budidaya Berdasarkan Komoditas di Indonesia
(ton), 2010-2014.
Tahun Persentase
2010 2011 2012 2013 2014 Kenaikan
Rata-rata
Jenis Ikan
Produksi
2010-2014
(%)
Rumput 3,915,017 5,170,201 6,514,854 9,298,474 10.076.992 27,29
Laut
Udang 380.972 400.385 415.703 645.955 639.369 15,82
Kerapu 10.398 10.580 11.950 18.864 13.346 10,83
Kakap 5.738 5.236 6.198 6.735 5.447 -0,21
Bandeng 421.757 467.499 518.939 627.333 631.125 10,84
Ikan mas 282.695 332.206 347.366 412.703 434.653 11,55
Nila 464.191 567.449 518.939 627.333 631.125 8,80
Lele 242.811 337.577 441.217 543.774 679.379 29,48
Patin 147.888 229.267 347.000 410.883 418.002 31,63
Gurami 56.889 64.252 84.681 94.605 118.776 20,50
Lainnya 349.568 344.731 265.580 326.801 342.347 0,87
Total 6,277,923 7,928,962 9,675,533 13,300,906 14,359.129 23,44
Produksi
Sumber: Kementerian Kelautan dan Perikanan Tahun 2015
76
Lampiran 4. Jumlah Produksi Budidaya Ikan Dalam Kolam Menurut Kecamatan
Di Kabupaten Batang Hari (Ton), Tahun 2017.
Kecamatan
Tahun
Mersam Maro Sebo Batin Muara Muara Bajubang Maro Pemayung
Ulu XXIV Tembesi Bulian Sebo Ilir
2017 29,98 - 50,33 63,28 63,49 297,86 44,25 5.858,31
77
Lampiran 5. Gambar Morfologi Ikan Patin
78
Lampiran 6. Identitas Petani Sampel Usaha Pembesaran Ikan Patin Dalam
Kolam Di Daerah Penelitian
1 Rifai L 43 SMA 7 7 7
2 Maryati P 36 SD 5 3 7
3 Sulyadi L 53 SD 4 3 7
4 Adi Nawawi L 34 SD 3 3 7
5 Kusyadi L 45 SD 3 3 7
6 Bambang Irawan L 35 SD 3 3 7
7 Darimin L 55 SD 4 2 6
8 Suparman L 53 SD 3 2 6
9 Suparno L 54 SD 3 2 6
10 Sudi Prasetyo L 22 SMP 1 2 6
11 Musa L 43 SMP 4 10 9
12 Rusli L 36 SMP 3 2 6
13 Nasrul L 40 SD 4 2 6
14 Salma P 38 SD 4 2 6
15 Eva P 34 SD 5 2 6
16 Aan L 41 SD 4 2 7
17 Medi L 44 SMP 3 2 7
18 Rusdan L 42 SMP 3 2 6
19 Atina P 39 SMP 4 2 7
20 Dedi L 41 SD 4 2 6
21 Saiful L 42 SD 5 2 7
22 Daud L 46 SD 4 2 7
23 Ardiansyah L 36 SMP 3 2 6
24 Syaiful Anwari L 58 SMA 2 10 8
25 Rahman L 59 S1 5 10 9
26 Sapnita L 56 SMP 4 2 6
27 Juanda L 54 SMP 4 2 7
28 Yuniarti P 43 SMP 5 2 6
29 Maria P 40 SD 4 2 6
30 Halima P 38 SD 4 2 6
31 Teguh Uhtoyo L 45 SD 5 2 6
32 Jamila P 39 SMP 3 2 6
33 Agus Tuti L 50 SD 4 2 6
34 Evi P 48 SMP 4 2 5
35 Suci P 37 SMP 3 2 5
36 Slamet L 54 SD 3 2 7
Jumlah - 1.573 - 136 106 235
Rata-rata - 44 - 4 3 7
79
Lampiran 7. Rata-Rata Aspek Pasar Usaha Pembesaran Ikan Patin Di Daerah
Penelitian.
Uraian Keterangan
Tingkat Tingkat harga pada saat penelitian sebesar Rp.14.000, Rp.14.300 dan Rp
Harga 14.500 Per Kilogram Ikan
Permintaan Permintaan ikan pada daerah penelitian baik, ini di tandai dengan jumlah
Ikan Patin produk yang di hasilkan tepat waktu dan permintaan ikan yang banyak
melebihi dari jumlah produksi.
Saluran Pada daerah penelitian ada dua pola pemasaran yang di lakukan petani
Distribusi yaitu :
1. Petani – Pedagang Pengumpul - Konsumen Akhir
2. Petani – Konsumen Akhir
Tingkat Tingkat kontinuitas usaha terbilang baik, ini dapat dilihat dari setiap usaha
Kontinuitas pembesaran ikan patin tetap berjalan dari awal membuka usaha hingga
sekarang dan setiap waktunya mengalami perkembangan.
Target Pada daerah penelitian target pasar yang dilakukan untuk penjualan ikan
Pasar patin adalah Jambi, Pekanbaru, Tembesi, Sarolangun, Bangko dan
Palembang.
Pesaing Persaingan usaha tidak ada karena petani membentuk kelompok dengan
Usaha tujuan bekerja sama dalam pengawasan usaha dan memenuhi permintaan
jumlah produksi
Promosi Promosi yang dilakukan hanya dari mulut ke mulut pembeli baik dari
tengkulak dan masyarakat daerah penelitian
80
Lampiran 8. Rata-Rata Aspek Teknis Usaha Pembesaran Ikan Patin Di Daerah
Penelitian.
Uraian Keterangan
Sumberdaya Produksi
Ketersediaan Media pembesaran pada daerah penelitian layak untuk melakukan kegiatan
Lahan pembesaran, karena sumber air yang berasal dari tadah hujan (mata air dan
air hujan) tercukupi dan kualitas air pada daerah tersebut normal (6-7),
proses pengeringan dan panen mudah dilakukan.
Ketersediaan Bahan baku seperti pakan, pengapuran, benih ikan dan obat-obatan mudah
Bahan Baku di dapat di daerah dan terpenuhi.
Tenaga Kerja Tenaga kerja pada daerah penelitian mayoritas adalah sesama petani
sebagai anggota kelompok sendiri untuk memanen dan mengeringkan
kolam yang bergotong royong tanpa adanya upah sebagai tenaga kerja.
Fasilitas Produksi dan Penunjang
Ketersediaan Alat-alat perikanan seperti Drum Potong, Serokan, Keranjang Panen,
Alat Perikanan Timbangan, Lori, Paril, Parang dan Cangkul mudah di dapat banyak
penjualan alat di daerah penelitian dan terpenuhi.
Teknik Budidaya
Tujuan dan Pada Proses Budidaya parikanan yang di lakukan di daerah penelitian
Tahapan sebagai berikut :
1. Persiapan Kolam
Budidaya yang
Persiapan kolam di lakukan pada awal proses produksi, adapun poses
di lakukan persiapan yang di lakukan yaitu pengeringan, pengapuran dan
pembersihan lumpur.
2. Pengapuran
Pada daerah penelitian kegiatan pengapuran dan pemupukan dilakukan
dengan alasan terdapatnya sisa-sisa kotoran dan limbah kolam yang
membuat dasar kolam memiliki tingkat keasaman yang tinggi sehingga
perlu disesuaikan dengan pengapuran.
3. Pengisian Air
Pengisian air dilakukan dengan cara Tadah Hujan yaitu memanfaatkan
air dari hujan dan mata air di endapkan dalam kolam endapan dan di
pindahkan menggunakan mesin air ke kolam pembesaran.
4. Penebaran Benih
Benih yang di tebar adalah ukuran 2 inch
5. Pemberian Pakan
Pada daerah penelitian pemberian pakan di lakukan 2 kali sehari. Pada
saat ikan ukuran 2 inci ikan di beri pakan awal 10 % dari berat masa
ikan selama 2,5 bulan setelah itu diberi pakan buatan.
6. Proses panen
Proses panen dilakukan jika umur pemeliharaan sudah mencapai 6 bulan
81
Lampiran 9. Rata-Rata Aspek Manajemen Usaha Pembesaran Patin Dalam
Kolam Di Daerah Penelitian
Uraian Keterangan
Pengawasan Usaha Pengawasan usaha di lakukan petani sendiri, namun petani
juga membentuk sebuah kelompok tani yang bertujuan
untuk mempermudah pengawasan terhadap usahanya setiap
anggota saling gotong royong. Pada daerah penelitian setiap
kelompok tani memiliki tenaga ahli dari dinas perikanan
yang bertugas menjadi penyuluh pendamping.
Manajemen usaha Manajemen usaha secara formal tidak ada, hanya berbentuk
kelompok tani.
Struktur Organisasi Setiap kelompok tani di daerah penelitian memiliki struktur
organisasi kelompok yang semuanya terdiri dari Ketua,
Sekretaris, Bendahara, Pengawas dan Anggota.
Sistem Pembagian Pada daerah penelitian tenaga kerja yang bertugas dalam
Kerja pengawasan, pemberian pakan dan pembersihan kolam
dilakukan oleh keluarga dan anggota kelompok tani.
Sedangkan untuk pemanenan dan pengeringan kolam
dilakukan oleh anggota kelompok tani.
82
Lampiran 10. Rata-Rata Aspek Lingkungan dan Sosial Usaha Pembesaran Ikan
Patin Dalam Kolam Di Daerah Penelitian
Uraian Keterangan
Dampak Usaha Dampak kegiatan usaha pembesaran ikan patin pada daerah
Terhadap Petani penelitian dapat memenuhi kebutuhan perekonomian petani
sebagai usaha tambahan, kesejahteraan hidup petani dan
membantu menutupi biaya sekolah anak-anaknya.
Dampak Usaha Dampak bagi masyarakat sekitar dapat membuka lapangan
Terhadap pekerjaan, Seperti pada saat proses panen dan pengeringan.
Masyarakat
Dampak Usaha Dampak pada usaha pembesaran ikan patin pada daerah
Terhadap penelitian tidak ada yang berdampak negatif. Usaha di
Lingkungan lakukan jauh dari lingkungan masyarakat sehingga aroma
dan suara bising dari mesin pengering juga pakan tidak
mengganggu masyarakat sekitar. Dan tidak ada dampak
buruk apapun pada lingkungan sekitar.
83
Lampiran 11. Spesifikasi Penelitian Usaha Pembesaran Ikan Patin Dalam Kolam
Di Daerah Penelitian
84
Lampiran 12. Jumlah Kolam, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur Ekonomis dan
Biaya Tetap (Penyusutan) Kolam Pada Usaha Pembesaran Ikan
Patin Di Daerah Penelitian.
85
Lampiran 13. Jumlah Paril (Jaring Panen), Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur
Ekonomis dan Biaya Tetap (Penyusutan) Paril Pada Usaha
Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian.
86
Lampiran 14. Jumlah Timbangan, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur Ekonomis
dan Biaya Tetap (Penyusutan) Timbangan Pada Usaha Pembesaran
Ikan Patin Di Daerah Penelitian
87
Lampiran 15. Jumlah Keranjang, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur Ekonomis
dan Biaya Tetap (Penyusutan) Keranjang Pada Usaha Pembesaran
Ikan Patin Di Daerah Penelitian.
88
Lampiran 16. Jumlah Drum Potong, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur
Ekonomis dan Biaya Tetap (Penyusutan) Drum Potong Pada Usaha
Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian.
89
Lampiran 17. Jumlah Lori, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur Ekonomis dan
Biaya Tetap (Penyusutan) Lori Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin
Di Daerah Penelitian.
90
Lampiran 18. Jumlah Mesin Sedot Air, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur
Ekonomis dan Biaya Tetap (Penyusutan) Mesin Sedot Air Pada
Usaha Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian.
91
Lampiran 19. Jumlah Mesin Air, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur Ekonomis
dan Biaya Tetap (Penyusutan) Mesin Air Pada Usaha Pembesaran
Ikan Patin Di Daerah Penelitian.
92
Lampiran 20. Jumlah Cangkul, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur Ekonomis
dan Biaya Tetap (Penyusutan) Cangkul Pada Usaha Pembesaran
Ikan Patin Di Daerah Penelitian.
93
Lampiran 21. Jumlah Parang, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur Ekonomis dan
Biaya Tetap (Penyusutan) Parang Pada Usaha Pembesaran Ikan
Patin Di Daerah Penelitian.
94
Lampiran 22. Jumlah Serok, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur Ekonomis dan
Biaya Tetap (Penyusutan) Serok Pada Usaha Pembesaran Ikan
Patin Di Daerah Penelitian.
95
Lampiran 23. Jumlah Mesin Pencetak Pakan, Harga, Jumlah Biaya, Jumlah Umur
Ekonomis dan Biaya Tetap (Penyusutan) Mesin Pencetak Pakan
Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian.
96
Lampiran 24. Jenis Dan Jumlah Total Biaya Investasi Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin Dalam Kolam Di Daerah Penelitian
Jumlah Jenis Biaya Investasi
(Rp/Periode)
No Jumlah Total
Mesin
Responden Drum Mesin (Rp/Periode)
Kolam Paril Timbangan Keranjang Lori Mesin Air Cangkul Parang Serok Pencetak
Potong Sedot Air
Pakan
1 35.000.000 1.250.000 820.000 285.000 750.000 960.000 6.500.000 1.650.000 210.000 150.000 127.500 40.000.000 87.702.500
2 15.000.000 1.250.000 400.000 192.000 354.000 480.000 6.500.000 1.600.000 140.000 110.000 76.000 0 26.102.000
3 15.000.000 1.250.000 400.000 192.000 390.000 500.000 6.200.000 1.600.000 140.000 100.000 85.000 20.000.000 45.857.000
4 15.000.000 1.250.000 400.000 192.000 390.000 500.000 6.200.000 1.650.000 140.000 100.000 76.000 0 25.898.000
5 15.000.000 1.250.000 380.000 192.000 260.000 450.000 6.200.000 1.600.000 140.000 100.000 76.000 0 25.648.000
6 15.000.000 1.250.000 380.000 171.000 236.000 450.000 6.500.000 1.600.000 150.000 110.000 73.000 0 25.920.000
7 10.000.000 1.250.000 380.000 171.000 236.000 450.000 6.500.000 1.650.000 78.000 110.000 42.500 0 20.867.500
8 10.000.000 1.250.000 380.000 171.000 354.000 500.000 6.500.000 1.650.000 78.000 136.000 38.000 0 21.057.000
9 10.000.000 1.250.000 400.000 171.000 450.000 500.000 6.500.000 1.600.000 70.000 100.000 36.500 0 21.077.500
10 10.000.000 1.250.000 400.000 192.000 450.000 450.000 6.500.000 1.600.000 70.000 100.000 42.500 0 21.054.500
11 50.000.000 1.500.000 1.200.000 680.000 590.000 960.000 6.500.000 1.685.000 280.000 204.000 152.000 30.000.000 93.751.000
12 10.000.000 1.500.000 400.000 192.000 354.000 450.000 6.150.000 1.685.000 78.000 110.000 73.000 0 20.992.000
13 10.000.000 1.500.000 410.000 171.000 600.000 450.000 6.500.000 1.685.000 75.000 165.000 42.500 0 21.598.500
14 10.000.000 1.500.000 410.000 171.000 450.000 400.000 6.000.000 1.685.000 75.000 136.000 76.000 0 20.903.000
15 10.000.000 1.500.000 410.000 171.000 450.000 400.000 6.000.000 1.685.000 80.000 100.000 76.000 0 20.872.000
16 10.000.000 1.500.000 400.000 192.000 450.000 500.000 5.800.000 1.650.000 78.000 100.000 36.500 0 20.706.500
17 10.000.000 1.500.000 400.000 192.000 354.000 500.000 5.800.000 1.750.000 80.000 136.000 42.500 0 20.754.500
18 10.000.000 1.500.000 380.000 192.000 236.000 500.000 6.150.000 1.650.000 75.000 110.000 38.000 0 20.831.000
19 10.000.000 1.500.000 380.000 192.000 236.000 480.000 6.150.000 1.750.000 75.000 110.000 76.000 0 20.949.000
20 10.000.000 1.500.000 380.000 192.000 236.000 400.000 6.150.000 1.750.000 80.000 114.000 85.000 0 20.887.000
21 10.000.000 1.500.000 380.000 171.000 354.000 400.000 5.800.000 1.700.000 85.000 110.000 73.000 0 20.573.000
22 10.000.000 1.500.000 380.000 192.000 236.000 400.000 6.150.000 1.750.000 78.000 114.000 76.000 0 20.876.000
23 10.000.000 1.500.000 380.000 192.000 236.000 450.000 6.150.000 1.650.000 75.000 90.000 38.000 0 20.761.000
24 50.000.000 1.400.000 380.000 560.000 900.000 900.000 6.150.000 1.750.000 225.000 90.000 114.000 20.000.000 82.469.000
25 50.000.000 1.400.000 400.000 560.000 900.000 960.000 6.150.000 1.700.000 240.000 120.000 127.500 20.000.000 82.557.500
26 10.000.000 1.400.000 400.000 171.000 472.000 400.000 6.150.000 1.700.000 73.000 114.000 73.000 0 20.953.000
27 10.000.000 1.400.000 400.000 192.000 390.000 480.000 6.000.000 1.685.000 73.000 110.000 85.000 0 20.815.000
28 10.000.000 1.400.000 400.000 192.000 390.000 400.000 6.150.000 1.685.000 70.000 114.000 38.000 0 20.839.000
29 10.000.000 1.400.000 400.000 171.000 390.000 480.000 6.150.000 1.600.000 70.000 100.000 38.000 0 20.799.000
30 10.000.000 1.400.000 400.000 171.000 390.000 500.000 6.150.000 1.650.000 70.000 114.000 38.000 0 20.883.000
31 10.000.000 1.400.000 380.000 192.000 236.000 450.000 5.800.000 1.600.000 80.000 114.000 73.000 0 20.325.000
32 10.000.000 1.400.000 380.000 192.000 260.000 450.000 5.800.000 1.700.000 78.000 100.000 85.000 0 20.445.000
33 10.000.000 1.400.000 380.000 171.000 236.000 450.000 5.800.000 1.700.000 78.000 100.000 76.000 0 20.391.000
34 10.000.000 1.400.000 380.000 171.000 260.000 450.000 5.800.000 1.700.000 80.000 100.000 85.000 0 20.426.000
35 10.000.000 1.400.000 380.000 171.000 236.000 500.000 5.800.000 1.650.000 75.000 136.000 76.000 0 20.424.000
36 10.000.000 1.400.000 380.000 171.000 236.000 500.000 6.150.000 1.650.000 75.000 110.000 85.000 0 20.757.000
Jumlah 530.000.000 50.200.000 15.310.000 7.914.000 13.948.000 18.450.000 221.450.000 60.045.000 3.717.000 4.137.000 2.551.000 130.000.000 1.057.722.000
Rata-Rata 15.000.000 1.394.444 391.667 245.333 387.000 460.000 6.151.389 1.667.917 75.056 115.111 78.417 2.638.889 28.605.223
Keterangan :
1 Periode = 6 Bulan
97
Lampiran 25. Jenis dan Jumlah Total Biaya Tetap (Penyusutan) Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin Dalam Kolam Di Daerah Penelitian
Jumlah Jenis Biaya Tetap
No (Rp/Periode) Jumlah Total
Responden (Rp/Periode)
Kolam Paril Timbangan Keranjang Drum Potong Lori Mesin Sedot Air Mesin Air Cangkul Parang Serok Mesin Pencetak Pakan
1 1.458.333 78.125 41.000 28.500 46.875 80.000 270.833 82.500 13.125 9.375 15.938 2.500.000 4.624.604
2 625.000 78.125 20.000 19.200 22.125 40.000 270.833 80.000 8.750 6.875 9.500 0 1.180.408
3 625.000 78.125 20.000 19.200 24.375 41.667 258.333 80.000 8.750 6.250 10.625 1.250.000 2.422.325
4 625.000 78.125 20.000 19.200 24.375 41.667 258.333 82.500 8.750 6.250 9.500 0 1.173.700
5 625.000 78.125 19.000 19.200 16.250 37.500 258.333 80.000 8.750 6.250 9.500 0 1.157.908
6 625.000 78.125 19.000 17.100 14.750 37.500 270.833 80.000 9.375 6.875 9.125 0 1.167.683
7 416.667 78.125 19.000 17.100 14.750 37.500 270.833 82.500 4.875 6.875 5.313 0 953.538
8 416.667 78.125 19.000 17.100 22.125 41.667 270.833 82.500 4.875 8.500 4.750 0 966.142
9 416.667 78.125 20.000 17.100 28.125 41.667 270.833 80.000 4.375 6.250 4.563 0 967.704
10 416.667 78.125 20.000 19.200 28.125 37.500 270.833 80.000 4.375 6.250 5.313 0 966.388
11 2.083.333 93.750 60.000 68.000 36.875 80.000 270.833 84.250 17.500 12.750 19.000 1.875.000 4.701.292
12 416.667 93.750 20.000 19.200 22.125 37.500 256.250 84.250 4.875 6.875 9.125 0 970.617
13 416.667 93.750 20.500 17.100 37.500 37.500 270.833 84.250 4.688 10.313 5.313 0 998.413
14 416.667 93.750 20.500 17.100 28.125 33.333 250.000 84.250 4.688 8.500 9.500 0 966.413
15 416.667 93.750 20.500 17.100 28.125 33.333 250.000 84.250 5.000 6.250 9.500 0 964.475
16 416.667 93.750 20.000 19.200 28.125 41.667 241.667 82.500 4.875 6.250 4.563 0 959.263
17 416.667 93.750 20.000 19.200 22.125 41.667 241.667 87.500 5.000 8.500 5.313 0 961.388
18 416.667 93.750 19.000 19.200 14.750 41.667 256.250 82.500 4.688 6.875 4.750 0 960.096
19 416.667 93.750 19.000 19.200 14.750 40.000 256.250 87.500 4.688 6.875 9.500 0 968.179
20 416.667 93.750 19.000 19.200 14.750 33.333 256.250 87.500 5.000 7.125 10.625 0 963.200
21 416.667 93.750 19.000 17.100 22.125 33.333 241.667 85.000 5.313 6.875 9.125 0 949.954
22 416.667 93.750 19.000 19.200 14.750 33.333 256.250 87.500 4.875 7.125 9.500 0 961.950
23 416.667 93.750 19.000 19.200 14.750 37.500 256.250 82.500 4.688 5.625 4.750 0 954.679
24 2.083.333 87.500 19.000 56.000 56.250 75.000 256.250 87.500 14.063 5.625 14.250 1.250.000 4.004.771
25 2.083.333 87.500 20.000 56.000 56.250 80.000 256.250 85.000 15.000 7.500 15.938 1.250.000 4.012.771
26 416.667 87.500 20.000 17.100 29.500 33.333 256.250 85.000 4.563 7.125 9.125 0 966.163
27 416.667 87.500 20.000 19.200 24.375 40.000 250.000 84.250 4.563 6.875 10.625 0 964.054
28 416.667 87.500 20.000 19.200 24.375 33.333 256.250 84.250 4.375 7.125 4.750 0 957.825
29 416.667 87.500 20.000 17.100 24.375 40.000 256.250 80.000 4.375 6.250 4.750 0 957.267
30 416.667 87.500 20.000 17.100 24.375 41.667 256.250 82.500 4.375 7.125 4.750 0 962.308
31 416.667 87.500 19.000 19.200 14.750 37.500 241.667 80.000 5.000 7.125 9.125 0 937.533
32 416.667 87.500 19.000 19.200 16.250 37.500 241.667 85.000 4.875 6.250 10.625 0 944.533
33 416.667 87.500 19.000 17.100 14.750 37.500 241.667 85.000 4.875 6.250 9.500 0 939.808
34 416.667 87.500 19.000 17.100 16.250 37.500 241.667 85.000 5.000 6.250 10.625 0 942.558
35 416.667 87.500 19.000 17.100 14.750 41.667 241.667 82.500 4.688 8.500 9.500 0 943.538
36 416.667 87.500 19.000 17.100 14.750 41.667 256.250 82.500 4.688 6.875 10.625 0 957.621
Jumlah 22.083.333 3.137.500 765.500 791.400 871.750 1.537.500 9.227.083 3.002.250 232.313 258.563 318.875 8.125.000 50.351.067
Rata-Rata 625.000 87.153 19.583 24.533 24.188 38.333 256.308 83.396 4.691 7.194 9.802 164.931 1.345.112
Keterangan :
1 Periode = 6 Bulan
98
Lampiran 26. Jumlah Biaya Benih Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin Di Daerah
Penelitian.
No Banyak Jumlah Benih Total Jumlah Benih Jumlah
Harga
Responden Kolam Yang Ditebar Yang Ditebar Biaya
( Rp/Ekor )
(Kolam) (Ekor/Kolam) (Ekor) (Rp/Periode)
1 2 3 4 5 6
4=2 3 6=4 5
1 7 3.000 21.000 250 5.250.000
2 3 3.000 9.000 250 2.250.000
3 3 3.000 9.000 250 2.250.000
4 3 3.000 9.000 250 2.250.000
5 3 3.000 9.000 250 2.250.000
6 3 3.000 9.000 250 2.250.000
7 2 3.000 6.000 250 1.500.000
8 2 3.000 6.000 250 1.500.000
9 2 3.000 6.000 250 1.500.000
10 2 3.000 6.000 250 1.500.000
11 10 5.000 50.000 250 12.500.000
12 2 5.000 10.000 250 2.500.000
13 2 5.000 10.000 250 2.500.000
14 2 5.000 10.000 250 2.500.000
15 2 5.000 10.000 250 2.500.000
16 2 5.000 10.000 250 2.500.000
17 2 5.000 10.000 250 2.500.000
18 2 5.000 10.000 250 2.500.000
19 2 5.000 10.000 250 2.500.000
20 2 5.000 10.000 250 2.500.000
21 2 5.000 10.000 250 2.500.000
22 2 5.000 10.000 250 2.500.000
23 2 5.000 10.000 250 2.500.000
24 10 4.000 40.000 250 10.000.000
25 10 4.000 40.000 250 10.000.000
26 2 4.000 8.000 250 2.000.000
27 2 4.000 8.000 250 2.000.000
28 2 4.000 8.000 250 2.000.000
29 2 4.000 8.000 250 2.000.000
30 2 4.000 8.000 250 2.000.000
31 2 4.000 8.000 250 2.000.000
32 2 4.000 8.000 250 2.000.000
33 2 4.000 8.000 250 2.000.000
34 2 4.000 8.000 250 2.000.000
35 2 4.000 8.000 250 2.000.000
36 2 4.000 8.000 250 2.000.000
Jumlah 106 147.000 428.000 9.000 107.000.000
Rata-rata 3 4.083 12.249 250 3.062.250
Keterangan :
1 Periode = 6 Bulan
99
Lampiran 27. Jumlah Biaya Pakan Ukuran kecil Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian.
Jenis Pakan Kecil
PF 1000 HI-PRO-VITE FF999 HI-PRO-VITE PSC BINTANG – 2 GROBEST – 2 Jumlah
No.
Jumlah Harga Total Jumlah Harga Total Jumlah Harga Total Jumlah Harga Total Jumlah Harga Total Total
Responden
(Kg/ (Rp/ Harga (Kg/ (Rp/ Harga (Kg/ (Rp/ Harga (Kg/ (Rp/ Harga (Kg/ (Rp/ Harga (Rp/Period)
Periode) Kg) (Rp/Periode) Periode) Kg) (Rp/Periode) Periode) Kg) (Rp/Periode) Periode) Kg) (Rp/Periode) Periode) Kg) (Rp/Periode)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17
4=2 3 7=5 6 10 = 8 9 13 = 11 12 16 = 14 15
1 0 0 0 28 16.500 462.000 630 10.500 6.615.000 0 0 0 0 0 0 7.077.000
2 0 0 0 12 16.500 198.000 270 10.500 2.835.000 0 0 0 0 0 0 3.033.000
3 0 0 0 12 16.500 198.000 270 10.500 2.835.000 0 0 0 0 0 0 3.033.000
4 0 0 0 12 16.500 198.000 270 10.500 2.835.000 0 0 0 0 0 0 3.033.000
5 0 0 0 12 16.500 198.000 270 10.500 2.835.000 0 0 0 0 0 0 3.033.000
6 0 0 0 12 16.500 198.000 270 10.500 2.835.000 0 0 0 0 0 0 3.033.000
7 0 0 0 8 16.500 132.000 180 10.500 1.890.000 0 0 0 0 0 0 2.022.000
8 0 0 0 8 16.500 132.000 180 10.500 1.890.000 0 0 0 0 0 0 2.022.000
9 0 0 0 8 16.500 132.000 180 10.500 1.890.000 0 0 0 0 0 0 2.022.000
10 0 0 0 8 16.500 132.000 180 10.500 1.890.000 0 0 0 0 0 0 2.022.000
11 100 20.000 2.000.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 300 10.500 3.150.000 5.150.000
12 20 20.000 400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 10.500 630.000 1.030.000
13 20 20.000 400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 10.500 630.000 1.030.000
14 20 20.000 400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 10.500 630.000 1.030.000
15 20 20.000 400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 10.500 630.000 1.030.000
16 20 20.000 400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 10.500 630.000 1.030.000
17 20 20.000 400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 10.500 630.000 1.030.000
18 20 20.000 400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 10.500 630.000 1.030.000
19 20 20.000 400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 10.500 630.000 1.030.000
20 20 20.000 400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 10.500 630.000 1.030.000
21 20 20.000 400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 10.500 630.000 1.030.000
22 20 20.000 400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 10.500 630.000 1.030.000
23 20 20.000 400.000 0 0 0 0 0 0 0 0 0 60 10.500 630.000 1.030.000
24 200 18.000 3.600.000 0 0 0 0 0 0 1.000 9.000 9.000.000 0 0 0 12.600.000
25 200 18.000 3.600.000 0 0 0 0 0 0 1.000 9.000 9.000.000 0 0 0 12.600.000
26 40 18.000 720.000 0 0 0 0 0 0 200 9.000 1.800.000 0 0 0 2.520.000
27 40 18.000 720.000 0 0 0 0 0 0 200 9.000 1.800.000 0 0 0 2.520.000
28 40 18.000 720.000 0 0 0 0 0 0 200 9.000 1.800.000 0 0 0 2.520.000
29 40 18.000 720.000 0 0 0 0 0 0 200 9.000 1.800.000 0 0 0 2.520.000
30 40 18.000 720.000 0 0 0 0 0 0 200 9.000 1.800.000 0 0 0 2.520.000
31 40 18.000 720.000 0 0 0 0 0 0 200 9.000 1.800.000 0 0 0 2.520.000
32 40 18.000 720.000 0 0 0 0 0 0 200 9.000 1.800.000 0 0 0 2.520.000
33 40 18.000 720.000 0 0 0 0 0 0 200 9.000 1.800.000 0 0 0 2.520.000
34 40 18.000 720.000 0 0 0 0 0 0 200 9.000 1.800.000 0 0 0 2.520.000
35 40 18.000 720.000 0 0 0 0 0 0 200 9.000 1.800.000 0 0 0 2.520.000
36 40 18.000 720.000 0 0 0 0 0 0 200 9.000 1.800.000 0 0 0 2.520.000
Jumlah 1.180 494.000 21.920.000 120 165.000 1.980.000 2.700 105.000 28.350.000 4.200 117.000 37.800.000 1.020 136.500 10.710.000 100.760.000
Rata-rata 45 19.000 855.000 12 16.500 198.000 270 10.500 2.835.000 323 9.000 2.907.000 78 10.500 819.000 7.614.000
Keterangan :
1 Periode = 6 Bulan
100
Lampiran 28. Jumlah Biaya Pakan Ukuran Besar ( 25% Protein ) Pada Usaha
Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian.
101
Lampiran 29. Jumlah Biaya Obat-Obatan ( Probiotik EM4 ) Pada Usaha Pembesaran
Ikan Patin Di Daerah Penelitian.
102
Lampiran 30. Jumlah Biaya Solar Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin Di Daerah
Penelitian.
103
Lampiran 31. Jumlah Biaya Pemupukan dan Pengapuran (Kapur Dolomit) Kolam
Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian.
104
Lampiran 32. Jenis dan Jumlah Total Biaya Tidak Tetap Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin Di Daerah Penelitian.
107
Proses perhitungan rata-rata Pendapatan. Rentabilitas Ekonomi (RE), Revenue & Cost Ratio (RCR) dan Payback Period (PP) budidaya ikan patin di daerah penelitian:
Dimana :
1. Pendapatan
I = Income atau Pendapatan (Rp./Periode)
TR = Total Revenue atau Total Penerimaan(Rp./Periode)
TC = Total Cost atau Total Biaya(Rp./Periode)
2. Rentabilitas Ekonomi (RE)
Penerimaan – Biaya = Laba Usaha (Rp/Periode)
Investasi + Biaya Variabel = Modal Sendiri (Rp/Periode)
3. Revenue & Cost Ratio (RCR)
GI = Gross Income (Total Pendapatan Kotor atau Penerimaan) (Rp/Periode)
TC = Total Cost (Total Biaya) (Rp/Periode)
4. Payback Period (PP)
I = Besarnya biaya investasi (Rp)
Ab = Kas bersih (Pendapatan)(Rp)
PP = Tahun
108
Lampiran 35. Analisis Sensitivitas Terhadap Biaya Harga Pakan Naik 20%. Sedangkan Harga Lainnya Tetap.
Jumlah Jenis Biaya Tidak Tetap
No (Rp/Periode) Jumlah Total
Responden Pakan Kecil Pakan Besar (Rp/Periode)
Benih Obat-obatan Solar Pengapuran
Harga Normal Harga Naik 20% Harga Normal Harga Naik 20%
1 5.250.000 7.077.000 8.492.400 108.710.000 130.452.000 420.000 548.800 210.000 145.373.200
2 2.250.000 3.033.000 3.639.600 46.590.000 55.908.000 180.000 235.200 90.000 62.302.800
3 2.250.000 3.033.000 3.639.600 46.590.000 55.908.000 180.000 235.200 90.000 62.302.800
4 2.250.000 3.033.000 3.639.600 46.590.000 55.908.000 180.000 235.200 90.000 62.302.800
5 2.250.000 3.033.000 3.639.600 46.590.000 55.908.000 180.000 235.200 90.000 62.302.800
6 2.250.000 3.033.000 3.639.600 46.590.000 55.908.000 180.000 235.200 90.000 62.302.800
7 1.500.000 2.022.000 2.426.400 31.060.000 37.272.000 120.000 156.800 60.000 41.535.200
8 1.500.000 2.022.000 2.426.400 31.060.000 37.272.000 120.000 156.800 60.000 41.535.200
9 1.500.000 2.022.000 2.426.400 31.060.000 37.272.000 120.000 156.800 60.000 41.535.200
10 1.500.000 2.022.000 2.426.400 31.060.000 37.272.000 120.000 156.800 60.000 41.535.200
11 12.500.000 5.150.000 6.180.000 248.000.000 297.600.000 600.000 1.470.000 300.000 318.650.000
12 2.500.000 1.030.000 1.236.000 49.600.000 59.520.000 120.000 294.000 60.000 63.730.000
13 2.500.000 1.030.000 1.236.000 49.600.000 59.520.000 120.000 294.000 60.000 63.730.000
14 2.500.000 1.030.000 1.236.000 49.600.000 59.520.000 120.000 294.000 60.000 63.730.000
15 2.500.000 1.030.000 1.236.000 49.600.000 59.520.000 120.000 294.000 60.000 63.730.000
16 2.500.000 1.030.000 1.236.000 49.600.000 59.520.000 120.000 294.000 60.000 63.730.000
17 2.500.000 1.030.000 1.236.000 49.600.000 59.520.000 120.000 294.000 60.000 63.730.000
18 2.500.000 1.030.000 1.236.000 49.600.000 59.520.000 120.000 294.000 60.000 63.730.000
19 2.500.000 1.030.000 1.236.000 49.600.000 59.520.000 120.000 294.000 60.000 63.730.000
20 2.500.000 1.030.000 1.236.000 49.600.000 59.520.000 120.000 294.000 60.000 63.730.000
21 2.500.000 1.030.000 1.236.000 49.600.000 59.520.000 120.000 294.000 60.000 63.730.000
22 2.500.000 1.030.000 1.236.000 49.600.000 59.520.000 120.000 294.000 60.000 63.730.000
23 2.500.000 1.030.000 1.236.000 49.600.000 59.520.000 120.000 294.000 60.000 63.730.000
24 10.000.000 12.600.000 15.120.000 169.000.000 202.800.000 500.000 1.470.000 150.000 230.040.000
25 10.000.000 12.600.000 15.120.000 169.000.000 202.800.000 500.000 1.470.000 150.000 230.040.000
26 2.000.000 2.520.000 3.024.000 33.800.000 40.560.000 100.000 294.000 30.000 46.008.000
27 2.000.000 2.520.000 3.024.000 33.800.000 40.560.000 100.000 294.000 30.000 46.008.000
28 2.000.000 2.520.000 3.024.000 33.800.000 40.560.000 100.000 294.000 30.000 46.008.000
29 2.000.000 2.520.000 3.024.000 33.800.000 40.560.000 100.000 294.000 30.000 46.008.000
30 2.000.000 2.520.000 3.024.000 33.800.000 40.560.000 100.000 294.000 30.000 46.008.000
31 2.000.000 2.520.000 3.024.000 33.800.000 40.560.000 100.000 294.000 30.000 46.008.000
32 2.000.000 2.520.000 3.024.000 33.800.000 40.560.000 100.000 294.000 30.000 46.008.000
33 2.000.000 2.520.000 3.024.000 33.800.000 40.560.000 100.000 294.000 30.000 46.008.000
34 2.000.000 2.520.000 3.024.000 33.800.000 40.560.000 100.000 294.000 30.000 46.008.000
35 2.000.000 2.520.000 3.024.000 33.800.000 40.560.000 100.000 294.000 30.000 46.008.000
36 2.000.000 2.520.000 3.024.000 33.800.000 40.560.000 100.000 294.000 30.000 46.008.000
Jumlah 107.000.000 100.760.000 120.912.000 2.018.900.000 2.422.680.000 5.940.000 13.524.000 2.550.000 2.672.606.000
Rata-Rata 3.062.250 7.614.000 9.136.800 56.080.000 67.296.000 169.164 372.400 70.800 80.107.414
Keterangan :
1 Periode = 6 Bulan
109
Lampiran 36. Pendapatan Petani Pada Kenaikan Biaya Harga Pakan Sebesar 20 %
Biaya Produksi
No. Banyak Kolam Produksi Jumlah Produksi Harga Penerimaan Pendapatan
(Rp/Periode)
Responden (Kolam/Periode) (Kg/ Kolam) (Kg/Periode) (Rp/Kg) (Rp/Periode) (Rp/Priiode)
Tetap Tidak Tetap Jumlah Total
A B C D E F G H I J
(B X C) (D X E) (G+H) (F – I)
1 7 1.920 13.440 14.500 194.880.000 4.624.604 145.373.200 149.997.804 44.882.196
2 3 1.920 5.760 14.500 83.520.000 1.180.408 62.302.800 63.483.208 20.036.792
3 3 1.920 5.760 14.500 83.520.000 2.422.325 62.302.800 64.725.125 18.794.875
4 3 1.920 5.760 14.500 83.520.000 1.173.700 62.302.800 63.476.500 20.043.500
5 3 1.920 5.760 14.500 83.520.000 1.157.908 62.302.800 63.460.708 20.059.292
6 3 1.920 5.760 14.500 83.520.000 1.167.683 62.302.800 63.470.483 20.049.517
7 2 1.920 3.840 14.500 55.680.000 953.538 41.535.200 42.488.738 13.191.263
8 2 1.920 3.840 14.500 55.680.000 966.142 41.535.200 42.501.342 13.178.658
9 2 1.920 3.840 14.500 55.680.000 967.704 41.535.200 42.502.904 13.177.096
10 2 1.920 3.840 14.500 55.680.000 966.388 41.535.200 42.501.588 13.178.413
11 10 2.976 29.760 14.000 416.640.000 4.701.292 318.650.000 323.351.292 93.288.708
12 2 2.976 5.952 14.000 83.328.000 970.617 63.730.000 64.700.617 18.627.383
13 2 2.976 5.952 14.000 83.328.000 998.413 63.730.000 64.728.413 18.599.588
14 2 2.976 5.952 14.000 83.328.000 966.413 63.730.000 64.696.413 18.631.588
15 2 2.976 5.952 14.000 83.328.000 964.475 63.730.000 64.694.475 18.633.525
16 2 2.976 5.952 14.000 83.328.000 959.263 63.730.000 64.689.263 18.638.737
17 2 2.976 5.952 14.000 83.328.000 961.388 63.730.000 64.691.388 18.636.612
18 2 2.976 5.952 14.000 83.328.000 960.096 63.730.000 64.690.096 18.637.904
19 2 2.976 5.952 14.000 83.328.000 968.179 63.730.000 64.698.179 18.629.821
20 2 2.976 5.952 14.000 83.328.000 963.200 63.730.000 64.693.200 18.634.800
21 2 2.976 5.952 14.000 83.328.000 949.954 63.730.000 64.679.954 18.648.046
22 2 2.976 5.952 14.000 83.328.000 961.950 63.730.000 64.691.950 18.636.050
23 2 2.976 5.952 14.000 83.328.000 954.679 63.730.000 64.684.679 18.643.321
24 10 2.028 20.280 14.300 290.004.000 4.004.771 230.040.000 234.044.771 55.959.229
25 10 2.028 20.280 14.300 290.004.000 4.012.771 230.040.000 234.052.771 55.951.229
26 2 2.028 4.056 14.300 58.000.800 966.163 46.008.000 46.974.163 11.026.638
27 2 2.028 4.056 14.300 58.000.800 964.054 46.008.000 46.972.054 11.028.746
28 2 2.028 4.056 14.300 58.000.800 957.825 46.008.000 46.965.825 11.034.975
29 2 2.028 4.056 14.300 58.000.800 957.267 46.008.000 46.965.267 11.035.533
30 2 2.028 4.056 14.300 58.000.800 962.308 46.008.000 46.970.308 11.030.492
31 2 2.028 4.056 14.300 58.000.800 937.533 46.008.000 46.945.533 11.055.267
32 2 2.028 4.056 14.300 58.000.800 944.533 46.008.000 46.952.533 11.048.267
33 2 2.028 4.056 14.300 58.000.800 939.808 46.008.000 46.947.808 11.052.992
34 2 2.028 4.056 14.300 58.000.800 942.558 46.008.000 46.950.558 11.050.242
35 2 2.028 4.056 14.300 58.000.800 943.538 46.008.000 46.951.538 11.049.262
36 2 2.028 4.056 14.300 58.000.800 957.621 46.008.000 46.965.621 11.035.179
Jumlah 106 84.252 243.960 512.900 3.469.792.800 50.351.067 2.672.606.000 2.722.957.067 746.835.733
Rata-rata 3 2.340 7.020 14.247 100.013.940 1.345.112 80.107.414 81.452.526 18.561.414
Keterangan :
1 Periode = 6 Bulan
Biaya Produksi = Biaya Tidak Tetap Biaya Tetap
Penerimaan = Jumlah Produksi Harga Produk
Pendapatan = Total Penerimaan – Total Biaya
110
Lampiran 37. Sensitivitas Pendapatan, RE, RCR Dan PP Pada Kenaikan Biaya Harga Pakan 20%
No Biaya Investasi Biaya Tidak Tetap Biaya Tetap Penerimaan Biaya Total Produksi Pendapatan RE PP
RCR
Responden (Rp) (Rp/Periode) (Rp/Periode) (Rp/Periode) (Rp/Periode) (Rp/Periode) (%/Periode) (Periode)
A B C D E F G H I J
(C + D) (E - F) (G/(B+C) x 100 %) (E/F) ((B/G) x 1)
1 87.702.500 145.373.200 4.624.604 194.880.000 149.997.804 44.882.196 19,25 1,29 1,95
2 26.102.000 62.302.800 1.180.408 83.520.000 63.483.208 20.036.792 22,66 1,31 1,30
3 45.857.000 62.302.800 2.422.325 83.520.000 64.725.125 18.794.875 17,37 1,29 2,43
4 25.898.000 62.302.800 1.173.700 83.520.000 63.476.500 20.043.500 22,72 1,31 1,29
5 25.648.000 62.302.800 1.157.908 83.520.000 63.460.708 20.059.292 22,80 1,31 1,27
6 25.920.000 62.302.800 1.167.683 83.520.000 63.470.483 20.049.517 22,72 1,31 1,29
7 20.867.500 41.535.200 953.538 55.680.000 42.488.738 13.191.263 21,13 1,31 1,58
8 21.057.000 41.535.200 966.142 55.680.000 42.501.342 13.178.658 21,05 1,31 1,59
9 21.077.500 41.535.200 967.704 55.680.000 42.502.904 13.177.096 21,04 1,31 1,59
10 21.054.500 41.535.200 966.388 55.680.000 42.501.588 13.178.413 21,05 1,31 1,59
11 93.751.000 318.650.000 4.701.292 416.640.000 323.351.292 93.288.708 22,62 1,28 1,00
12 20.992.000 63.730.000 970.617 83.328.000 64.700.617 18.627.383 21,98 1,28 1,12
13 21.598.500 63.730.000 998.413 83.328.000 64.728.413 18.599.588 21,79 1,28 1,16
14 20.903.000 63.730.000 966.413 83.328.000 64.696.413 18.631.588 22,01 1,28 1,12
15 20.872.000 63.730.000 964.475 83.328.000 64.694.475 18.633.525 22,02 1,28 1,12
16 20.706.500 63.730.000 959.263 83.328.000 64.689.263 18.638.737 22,07 1,28 1,11
17 20.754.500 63.730.000 961.388 83.328.000 64.691.388 18.636.612 22,05 1,28 1,11
18 20.831.000 63.730.000 960.096 83.328.000 64.690.096 18.637.904 22,04 1,28 1,11
19 20.949.000 63.730.000 968.179 83.328.000 64.698.179 18.629.821 22,00 1,28 1,12
20 20.887.000 63.730.000 963.200 83.328.000 64.693.200 18.634.800 22,02 1,28 1,12
21 20.573.000 63.730.000 949.954 83.328.000 64.679.954 18.648.046 22,12 1,28 1,10
22 20.876.000 63.730.000 961.950 83.328.000 64.691.950 18.636.050 22,02 1,28 1,12
23 20.761.000 63.730.000 954.679 83.328.000 64.684.679 18.643.321 22,06 1,28 1,11
24 82.469.000 230.040.000 4.004.771 290.004.000 234.044.771 55.959.229 17,90 1,23 1,47
25 82.557.500 230.040.000 4.012.771 290.004.000 234.052.771 55.951.229 17,89 1,23 1,47
26 20.953.000 46.008.000 966.163 58.000.800 46.974.163 11.026.638 16,46 1,23 1,90
27 20.815.000 46.008.000 964.054 58.000.800 46.972.054 11.028.746 16,50 1,23 1,88
28 20.839.000 46.008.000 957.825 58.000.800 46.965.825 11.034.975 16,50 1,23 1,88
29 20.799.000 46.008.000 957.267 58.000.800 46.965.267 11.035.533 16,51 1,23 1,88
30 20.883.000 46.008.000 962.308 58.000.800 46.970.308 11.030.492 16,49 1,23 1,89
31 20.325.000 46.008.000 937.533 58.000.800 46.945.533 11.055.267 16,66 1,23 1,83
32 20.445.000 46.008.000 944.533 58.000.800 46.952.533 11.048.267 16,62 1,23 1,85
33 20.391.000 46.008.000 939.808 58.000.800 46.947.808 11.052.992 16,64 1,23 1,84
34 20.426.000 46.008.000 942.558 58.000.800 46.950.558 11.050.242 16,63 1,23 1,84
35 20.424.000 46.008.000 943.538 58.000.800 46.951.538 11.049.262 16,63 1,23 1,84
36 20.757.000 46.008.000 957.621 58.000.800 46.965.621 11.035.179 16,52 1,23 1,88
Jumlah 1.057.722.000 2.672.606.000 50.351.067 3.469.792.800 2.722.957.067 746.835.733 716,54 45,69 53,75
Rata-rata 28.605.223 80.107.414 1.345.112 100.013.940 81.452.526 18.561.414 17,07 1,23 1,54
Keterangan : Biaya Produksi = Biaya Tidak Tetap Biaya Tetap
1 Periode = 6 Bulan Penerimaan = Jumlah Produksi Harga Produk
Nilai tingkat suku bunga ( i ) untuk 6 bulan adalah 6.2 % Pendapatan = Total Penerimaan – Total Biaya
111
Proses perhitungan rata-rata Pendapatan, Rentabilitas Ekonomi (RE), Revenue & Cost Ratio (RCR) dan Payback Period (PP) dengan biaya harga pakan naik 20%:
1. Pendapatan 3. Revenue & Cost Ratio (RCR)
Dimana :
3. Pendapatan
I = Income atau Pendapatan (Rp./Periode)
TR = Total Revenue atau Total Penerimaan(Rp./Periode)
TC = Total Cost atau Total Biaya(Rp./Periode)
4. Rentabilitas Ekonomi (RE)
Penerimaan – Biaya = Laba Usaha (Rp/Periode)
Investasi + Biaya Variabel = Modal Sendiri (Rp/Periode)
4. Revenue & Cost Ratio (RCR)
GI = Gross Income (Total Pendapatan Kotor atau Penerimaan) (Rp/Periode)
TC = Total Cost (Total Biaya) (Rp/Periode)
5. Payback Period (PP)
I = Besarnya biaya investasi (Rp)
Ab = Kas bersih (Pendapatan)(Rp)
PP = Tahun
112
Lampiran 38. Analisis sensitivitas Penerimaan, Biaya Dan Pendapatan Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin Jika Harga Produk Turun 15 %.
Harga Produksi
No. Banyak Kolam Produksi Jumlah Produksi Penerimaan Biaya (Rp/Periode) Pendapatan
Normal Turun 15%
Responden (Kolam/Periode) (Kg/ Kolam) (Kg/Periode) (Rp/Periode) (Rp/Priiode)
(Rp/Kg) (Rp/Kg) Tetap Tidak Tetap Jumlah Total
A B C D E F G H I J K
(B X C) (D X F) (H+I) (G – J)
1 7 1.920 13.440 14.500 12.325 165.648.000 4.624.604 122.215.800 126.840.404 38.807.596
2 3 1.920 5.760 14.500 12.325 70.992.000 1.180.408 52.378.200 53.558.608 17.433.392
3 3 1.920 5.760 14.500 12.325 70.992.000 2.422.325 52.378.200 54.800.525 16.191.475
4 3 1.920 5.760 14.500 12.325 70.992.000 1.173.700 52.378.200 53.551.900 17.440.100
5 3 1.920 5.760 14.500 12.325 70.992.000 1.157.908 52.378.200 53.536.108 17.455.892
6 3 1.920 5.760 14.500 12.325 70.992.000 1.167.683 52.378.200 53.545.883 17.446.117
7 2 1.920 3.840 14.500 12.325 47.328.000 953.538 34.918.800 35.872.338 11.455.663
8 2 1.920 3.840 14.500 12.325 47.328.000 966.142 34.918.800 35.884.942 11.443.058
9 2 1.920 3.840 14.500 12.325 47.328.000 967.704 34.918.800 35.886.504 11.441.496
10 2 1.920 3.840 14.500 12.325 47.328.000 966.388 34.918.800 35.885.188 11.442.813
11 10 2.976 29.760 14.000 11.900 354.144.000 4.701.292 268.020.000 272.721.292 81.422.708
12 2 2.976 5.952 14.000 11.900 70.828.800 970.617 53.604.000 54.574.617 16.254.183
13 2 2.976 5.952 14.000 11.900 70.828.800 998.413 53.604.000 54.602.413 16.226.388
14 2 2.976 5.952 14.000 11.900 70.828.800 966.413 53.604.000 54.570.413 16.258.388
15 2 2.976 5.952 14.000 11.900 70.828.800 964.475 53.604.000 54.568.475 16.260.325
16 2 2.976 5.952 14.000 11.900 70.828.800 959.263 53.604.000 54.563.263 16.265.537
17 2 2.976 5.952 14.000 11.900 70.828.800 961.388 53.604.000 54.565.388 16.263.412
18 2 2.976 5.952 14.000 11.900 70.828.800 960.096 53.604.000 54.564.096 16.264.704
19 2 2.976 5.952 14.000 11.900 70.828.800 968.179 53.604.000 54.572.179 16.256.621
20 2 2.976 5.952 14.000 11.900 70.828.800 963.200 53.604.000 54.567.200 16.261.600
21 2 2.976 5.952 14.000 11.900 70.828.800 949.954 53.604.000 54.553.954 16.274.846
22 2 2.976 5.952 14.000 11.900 70.828.800 961.950 53.604.000 54.565.950 16.262.850
23 2 2.976 5.952 14.000 11.900 70.828.800 954.679 53.604.000 54.558.679 16.270.121
24 10 2.028 20.280 14.300 12.155 246.503.400 4.004.771 193.720.000 197.724.771 48.778.629
25 10 2.028 20.280 14.300 12.155 246.503.400 4.012.771 193.720.000 197.732.771 48.770.629
26 2 2.028 4.056 14.300 12.155 49.300.680 966.163 38.744.000 39.710.163 9.590.518
27 2 2.028 4.056 14.300 12.155 49.300.680 964.054 38.744.000 39.708.054 9.592.626
28 2 2.028 4.056 14.300 12.155 49.300.680 957.825 38.744.000 39.701.825 9.598.855
29 2 2.028 4.056 14.300 12.155 49.300.680 957.267 38.744.000 39.701.267 9.599.413
30 2 2.028 4.056 14.300 12.155 49.300.680 962.308 38.744.000 39.706.308 9.594.372
31 2 2.028 4.056 14.300 12.155 49.300.680 937.533 38.744.000 39.681.533 9.619.147
32 2 2.028 4.056 14.300 12.155 49.300.680 944.533 38.744.000 39.688.533 9.612.147
33 2 2.028 4.056 14.300 12.155 49.300.680 939.808 38.744.000 39.683.808 9.616.872
34 2 2.028 4.056 14.300 12.155 49.300.680 942.558 38.744.000 39.686.558 9.614.122
35 2 2.028 4.056 14.300 12.155 49.300.680 943.538 38.744.000 39.687.538 9.613.142
36 2 2.028 4.056 14.300 12.155 49.300.680 957.621 38.744.000 39.701.621 9.599.059
Jumlah 106 84.252 243.960 512.900 435.965 2.949.323.880 50.351.067 2.248.674.000 2.299.025.067 650.298.813
Rata-rata 3 2.340 7.020 14.247 12.110 85.012.200 1.345.112 67.368.614 68.713.726 16.298.474
Keterangan :
1 Periode = 6 Bulan
Biaya Produksi = Biaya Tidak Tetap Biaya Tetap
Penerimaan = Jumlah Produksi Harga Produk
Pendapatan = Total Penerimaan – Total Biaya
113
Lampiran 39. Analisis Sensitivitas Pendapatan, RE, RCR Dan PP Pada Usaha Pembesaran Ikan Patin Jika Harga Produk Turun 15%.
No Biaya Investasi Biaya Tidak Tetap Biaya Tetap Penerimaan Biaya Total Produksi Pendapatan RE PP
RCR
Responden (Rp) (Rp/Periode) (Rp/Periode) (Rp/Periode) (Rp/Periode) (Rp/Periode) (%/Periode) (Periode)
A B C D E F G H I J
(C + D) (E - F) (G/(B+C)x 100 %) (E/F) ((B/G) X 1)
1 87.702.500 122.215.800 4.624.604 165.648.000 126.840.404 38.807.596 18,49 1,31 2,26
2 26.102.000 52.378.200 1.180.408 70.992.000 53.558.608 17.433.392 22,21 1,33 1,50
3 45.857.000 52.378.200 2.422.325 70.992.000 54.800.525 16.191.475 16,48 1,30 2,83
4 25.898.000 52.378.200 1.173.700 70.992.000 53.551.900 17.440.100 22,28 1,33 1,48
5 25.648.000 52.378.200 1.157.908 70.992.000 53.536.108 17.455.892 22,37 1,33 1,47
6 25.920.000 52.378.200 1.167.683 70.992.000 53.545.883 17.446.117 22,28 1,33 1,49
7 20.867.500 34.918.800 953.538 47.328.000 35.872.338 11.455.663 20,53 1,32 1,82
8 21.057.000 34.918.800 966.142 47.328.000 35.884.942 11.443.058 20,44 1,32 1,84
9 21.077.500 34.918.800 967.704 47.328.000 35.886.504 11.441.496 20,43 1,32 1,84
10 21.054.500 34.918.800 966.388 47.328.000 35.885.188 11.442.813 20,44 1,32 1,84
11 93.751.000 268.020.000 4.701.292 354.144.000 272.721.292 81.422.708 22,51 1,30 1,15
12 20.992.000 53.604.000 970.617 70.828.800 54.574.617 16.254.183 21,79 1,30 1,29
13 21.598.500 53.604.000 998.413 70.828.800 54.602.413 16.226.388 21,58 1,30 1,33
14 20.903.000 53.604.000 966.413 70.828.800 54.570.413 16.258.388 21,82 1,30 1,29
15 20.872.000 53.604.000 964.475 70.828.800 54.568.475 16.260.325 21,83 1,30 1,28
16 20.706.500 53.604.000 959.263 70.828.800 54.563.263 16.265.537 21,89 1,30 1,27
17 20.754.500 53.604.000 961.388 70.828.800 54.565.388 16.263.412 21,87 1,30 1,28
18 20.831.000 53.604.000 960.096 70.828.800 54.564.096 16.264.704 21,85 1,30 1,28
19 20.949.000 53.604.000 968.179 70.828.800 54.572.179 16.256.621 21,81 1,30 1,29
20 20.887.000 53.604.000 963.200 70.828.800 54.567.200 16.261.600 21,83 1,30 1,28
21 20.573.000 53.604.000 949.954 70.828.800 54.553.954 16.274.846 21,94 1,30 1,26
22 20.876.000 53.604.000 961.950 70.828.800 54.565.950 16.262.850 21,84 1,30 1,28
23 20.761.000 53.604.000 954.679 70.828.800 54.558.679 16.270.121 21,88 1,30 1,28
24 82.469.000 193.720.000 4.004.771 246.503.400 197.724.771 48.778.629 17,66 1,25 1,69
25 82.557.500 193.720.000 4.012.771 246.503.400 197.732.771 48.770.629 17,65 1,25 1,69
26 20.953.000 38.744.000 966.163 49.300.680 39.710.163 9.590.518 16,07 1,24 2,18
27 20.815.000 38.744.000 964.054 49.300.680 39.708.054 9.592.626 16,11 1,24 2,17
28 20.839.000 38.744.000 957.825 49.300.680 39.701.825 9.598.855 16,11 1,24 2,17
29 20.799.000 38.744.000 957.267 49.300.680 39.701.267 9.599.413 16,12 1,24 2,17
30 20.883.000 38.744.000 962.308 49.300.680 39.706.308 9.594.372 16,09 1,24 2,18
31 20.325.000 38.744.000 937.533 49.300.680 39.681.533 9.619.147 16,28 1,24 2,11
32 20.445.000 38.744.000 944.533 49.300.680 39.688.533 9.612.147 16,24 1,24 2,13
33 20.391.000 38.744.000 939.808 49.300.680 39.683.808 9.616.872 16,26 1,24 2,12
34 20.426.000 38.744.000 942.558 49.300.680 39.686.558 9.614.122 16,25 1,24 2,12
35 20.424.000 38.744.000 943.538 49.300.680 39.687.538 9.613.142 16,25 1,24 2,12
36 20.757.000 38.744.000 957.621 49.300.680 39.701.621 9.599.059 16,13 1,24 2,16
Jumlah 1.057.722.000 2.248.674.000 50.351.067 2.949.323.880 2.299.025.067 650.298.813 703,61 46,25 61,94
Rata-rata 28.605.223 67.368.614 1.345.112 85.012.200 68.713.726 16.298.474 16,98 1,24 1,76
Keterangan : Biaya Produksi = Biaya Tidak Tetap Biaya Tetap
1 Periode = 6 Bulan Penerimaan = Jumlah Produksi Harga Produk
Nilai tingkat suku bunga ( i ) untuk 6 bulan adalah 6.2 % Pendapatan = Total Penerimaan – Total Biaya
114
Proses perhitungan rata-rata Pendapatan. Rentabilitas Ekonomi (RE), Revenue & Cost Ratio (RCR) dan Payback Period (PP) dengan harga produk turun 15%:
1. Pendapatan 3. Revenue & Cost Ratio (RCR)
115
Lampiran 40. Suku Bunga Deposito Rupiah Bank
116
Lampiran 41. Dokumentasi Penelitian
117