Makalah Analisis SWOT Nissan Mitsubishi
Makalah Analisis SWOT Nissan Mitsubishi
Makalah Analisis SWOT Nissan Mitsubishi
KELAS 1B
JURUSAN ADMINISTRASI BISNIS
FAKULTAS EKONOMI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI DARUNNAJAH
2021
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Analisa SWOT Perusahaan Nissan Mitsubishi tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah kewirausahaan yang diampu oleh Rizka Fajrina S, SE. MM. Selain
itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Analisa
SWOT Sebuah Perusahaan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada ibu Rizka Fajrina S, SE. MM.,
selaku dosen yang mengampu mata kuliah Kewirausahaan yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
yang sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami
nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Kelompok 4
2
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................2
Daftar Isi...............................................................................................................3
BAB I....................................................................................................................4
A. Latar Belakang............................................................................................4
B. Rumusan Masalah.......................................................................................4
BAB II..................................................................................................................5
PEMBAHASAN...................................................................................................5
A. Sejarah Perusahaan Nissan Mitsubishi........................................................5
B. Visi Perusahaan...........................................................................................5
C. Misi Perusahaan..........................................................................................5
D. Tujuan Perusahaan......................................................................................6
E. Analisis Keunggulan Bersaing Perusahaan Nissan Mitsubishi...................6
F. Faktor-faktor Kesuksesan Perusahaan Nissan Mitsubishi..........................8
G. Analisis SWOT Pada Perusahaan Nissan Mitsubishi...............................10
H. Matriks SWOT..........................................................................................12
BAB III...............................................................................................................15
C. Kesimpulan................................................................................................15
D. Saran..........................................................................................................15
Daftar Pustaka.....................................................................................................16
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berkembangnya dunia usaha terutama di bidang otomotif yang
disebabkan oleh pesatnya sarana jalan yang telah ada maupun jalan-jalan
baru yang akan dilaksanakan oleh pemerintah, mengakibatkan
meningkatnya mobilitas dan aktivitas masyarakat dibidang transportasi.
Secara langsung hal ini menyebabkan kebutuhan akan alat trasportasi
meningkat pula. Setiap perusahaan, baik yang bergerak di bidang produk
ataupun jasa, mempunyai tujuan untuk tetap hidup dan berkembang.
Tujuan tersebut dapat dicapai melalui upaya untuk dapat
mempertahankan dan meningkatkan tingkat keuntungan atau laba
operasional perusahaan. Hal ini dapat dilakukan, jika perusahaan dapat
mempertahankan dan meningkatkan penjualan produk atau jasa yang
mereka produksi. Dengan melakukan penerapan strategi penjualan yang
akurat melalui pemanfaatan peluang dalam meningkatkan penjualan,
sehingga posisi atau kedudukan perusahaan di pasar dapat ditingkatkan
atau dipertahankan. Sehubungan dengan hal tersebut pelaksanaan
pemasaran modern dewasa inimempunyai peranan yang sangat besar
sebagai penunjang langsung terhadap peningkatan laba perusahaan. Guna
menjamin pengembangan perusahaan, maka strategi penjualan
merupakan salah satu aspek yang fundamental untuk diperhatikan dan
menjadi kebijakan perusahaan.
B. Rumusan Masalah
1. Sejarah Perusahaan Nissan Mitsubishi
2. Visi perusahaan
3. Misi perusahaan
4. Tujuan perusahaan
5. Analisis keunggulan perusahaan
6. Faktor-faktor kesuksesan perusahaan
7. Analisis SWOT perusahaan Nissan Mitsubishi
8. Matriks SWOT
BAB II
PEMBAHASAN
4
A. Sejarah Perusahaan Nissan Mitsubishi
Nissan Motor Company Ltd adalah produsen otomotif dari Nishi-
ku, Jepang. Perusahaan ini didirikan oleh Yoshisuke Aikawa pada tahun
1934. Nissan berjuang untuk memantapkan dirinya sebagai pemimpin
otomotif global dan membentuk aliansi Renault-Nissan pada tahun 1999.
Pada tahun 2015 saja, Nissan hanya menjual 5,4 juta unit di seluruh
dunia, sementara seluruh aliansi menjual 8,4 juta unit digabungkan. Hal
ini memungkinkan aliansi untuk menangkap 10% pangsa pasar di seluruh
dunia dan menjadi produsen kendaraan terbesar ke-4 sebagai grup, di
dunia. Nissan menjual mobilnya dengan 3 merek berbeda: Nissan,
Datsun, Infiniti. Pasar utama perusahaan adalah AS, Cina, Rusia, dan
Jepang.
B. Visi Perusahaan
Menjadi perusahaan retail otomotif yang handal dan kompeten
dalam hal kualitas pelayanan dan kepedulian terhadap pelanggan di
Indonesia serta mengelola perusahaan yang aman dan maju dengan
melaksanakan control QCD (Quality, Cost, Delivery) dengan mempunyai
tanggunga jawab terhadap lingkungan dan menempatkan prioritas utama
untuk mendapatkan kepercayaan konsumen.
C. Misi Perusahaan
Misi perusahaan adalah menjadikan perusahaan yang global
dengan memproduksi dan tetap bertahan dalam persaingan yang keras
dan muncul di dalam pasar Asia yang pertumbuhannya sangat baik sekali.
Berikut beberapa penjabarannya:
Peningkatan kualitas terhadap produksi barang yang akan di sortir
kepada konsumen serta mengawasi barang yang akan dikirim kepada
konsumen tersebut.
Mengadakan penurunan biaya atau dengan cara adanya potongan
harga terhadap produk produk tertentu.
Mengadakan persiapan yang lancar dan baik untuk produk modal
baru.
Peningkatan dalam bidang manajemen, keselamatan, dan lingkungan.
5
D. Tujuan Perusahaan
Untuk menjadikan perusahaan ritel otomotif yang handal dan
kompeten dengan mengutaman kualiatas pelayanan dan kepedulian
terhadap pelanggan. Dibuktikan dengan upaya yang senantiasi
meningkatkan kualitas performa pelayanan dan secara periodic
melakukan servey kepuasan pelanggan oleh internal perusahaan maupun
lembaga survey eksternal seperti JD Power dan IPSOS. Dengan penilaian
perusahaan Integrity, Responsible, Cooperatif, Business Harmony,
Continuous Learning dan Improvemen.
E. Analisis Keunggulan Bersaing Perusahaan Nissan Mitsubishi
Manajemen strategis dapat didefinisikan sebagai seni dan ilmu
untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi keputusan
lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai tujuannya.
Proses manajemen strategis terdiri atas 3 tahap, yaitu formulasi strategi,
implementasi strategi, dan evaluasi strategi. Formulasi strategi termasuk
mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang dan ancaman
eksternal perusahaan, menentukan kekuatan dan kelemahan internal,
menetapkan tujuan jangka panjang, merumuskan altenatif strategi, dan
memilih strategi tertentu yang akan dilaksanakan. Implementasi strategi
mensyaratkan perusahaan untuk menetapkan tujuan tahunan, membuat
kebijakan, memotivasi karyawan, dan mengalokasikan sumber daya
sehingga strategi yang telah diformulasikan dapat dijalankan. Sedangkan
tahapan evaluasi strategi adalah tahap final dalam manajemen strategis.
Manajemen strategis adalah tentang mendapatkan dan mempertahankan
keunggulan kompetitif.
Untuk mencapai keunggulan kompetitif yang berkelanjutan
haruslah secara terus menerus beradaptasi dengan tren dan kejadian
eksternal serta kemampuan, kompetensi, dan sumber daya internal dan
dengan secara efektif memformulasikan, mengimplementasi, dan
mengevaluasi strategi yang mengambil keuntungan dari faktor-faktor
tersebut. Menurut Porter, persaingan suatu industri dapat dilihat sebagai
kombinasi atas 5 kekuatan, yaitu persaingan antar perusahaan sejenis,
kemungkinan masuknya pesaing baru, potensi pengembangan produk
substitusi, kekuatan tawar-menawar penjual/pemasok, dan kekuatan
tawar-menawar pembeli/konsumen. Persaingan antar perusahaan sejenis
biasanya merupakan kekuatan terbesar dalam lima kekuatan kompetitif.
6
Strategi yang dijalankan oleh suatu perusahaan dapat berhasil hanya jika
mereka memberikan keunggulan kompetitif dibanding strategi yang
dijalankan perusahaan pesaing. Perubahan strategi oleh suatu perusahaan
mungkin akan mendapat serangan balasan seperti menurunkan harga,
meningkatkan kualitas, menambah feature, menyediakan jasa,
memperpanjang garansi, dan meningkatkan iklan. Intensitas persaingan
diantara perusahaan sejenis yang bersaing cenderungmeningkat karena
jumlah pesaing semakin bertambah, karena pesaing semakin seragam
dalam hal ukuran dan kemampuan karena permintaan untuk produk
industri menurun, dan arena pemotongan harga menjadi semakin umum.
Persaingan juga meningkat ketika pelanggan dapat berpindah
merek dengan mudah, ketika hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi,
ketika biaya tetap tinggi, ketika hambatan untuk meninggalkan pasar
tinggi, ketika biaya tetap tinggi, ketika produk mudah rusak, ketika
perusahaan pesaing berbeda dalam hal strategi, tempat mereka berasal,
dan budaya serta ketika merger dan akuisisi menjadi umum dalam suatu
industri. Ketika perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke dalam
industri tertentu, intensitas persaingan antar perusahaan meningkat.
Tetapi, hambatan untuk masuk, dapat mencakup kebutuhan untuk
mencapai skala ekononomi dengan cepat, kebutuhan untuk mendapatkan
teknologi dan pengetahuan khusus, kurangnya pengalaman, tingginya
kesetiaan pelanggan, kuatnya preferensi merek, besarnya kebutuhan akan
modal, kurangnya jalur distribusi yang memadai, peraturan pemerintah,
tariff, kurangnya akses terhadap bahan mentah, kepemilikan paten, lokasi
yang kurang menguntungkan, serangan balasan dari perusahaan yang
sudah mapan, dan potensi kejenuhan pasar
Dalam banyak industri, perusahaan bersaing dekat dengan
produsen produk substitusi dalam industri yang berbeda. Tekanan
kompetisi yang berasal dari produk substitusi meningkat sejalan dengan
menurunnya harga relatif dari produk subsititusi dan sejalan dengan biaya
konsumen untuk beralih ke produk lain menurun. Cara terbaik untuk
mengukur kekuatan kompetitif produk substitusi adalah dengan
memantau pangsa pasar yang didapat oleh produk-produk tersebut, juga
dengan memantau rencana perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan
penetrasi pasar. Kekuatan tawar-menawar pemasok mempengaruhi
intensitas persaingan dalam suatu industry, khususnya ketika ada
sejumlah besar pemasok, ketika hanya ada sedikit barang substitusi yang
7
cukup bagus, atau ketika biaya untuk mengganti bahan baku sangat
mahal. Seringkali kepentingan yang dicari oleh pemasok dan produsen
adalah saling memberikan harga yang masuk akal, memperbaiki kualitas,
mengembangkan jasa baru, pengiriman just in time, dan mengurangi
biaya persediaan. Dengan demikian, memperbaiki profitabilitas jangka
panjang untuk semua pihak. Ketika konsumen terkonsentrasi atau besar
jumlahnya, atau membeli dalam jumlah besar, kekuatan kuatan tawar
menawar mereka menjadi kekuatan utama yang mempengaruhi intensitas
persaingan dalam suatu industri. Perusahaan pesaing mungkin
menawarkan garansi yang lebih panjang atau jasa khusus untuk
mendapatkan kesetiaan pelanggan ketika kekuatan tawar-menawar
konsumen cukup besar. Kekuatan tawar-menawar konsumen juga lebih
tinggi ketika yang dibeli adalah produk standar atau tidak terdiferensiasi.
Ketika kondisi seperti ini, pembeli/konsumen seringkali dapat
bernegosiasi tentang harga jual, cakupan garansi, dan paket aksesori
hingga ke tingkat yang lebih tinggi (David, 2009).
F. Faktor-faktor Kesuksesan Perusahaan Nissan Mitsubishi
1. Persaingan Antar Perusahaan Sejenis
Jika dilihat dari total pangsa pasar di Indonesia, Nissan menguasai
1.98% pangsa pasar mobil di Indonesia tahun 2005, lalu tahun 2006
sebesar 1.26%, 2007 sebesar 4.4%, 2008 sebesar 5.28%, lalu 2009
sebesar 4.43%. Hal ini cukup baik jika dibandingkan dengan leader
otomotif Indonesia, yaitu Toyota yang menguasai 34.2% di tahun 2005,
tahun 2006 sebesar 38.8%, tahun 2007 sebesar 34.8%, tahun 2008 sebesar
35.1%, dan tahun 2009 sebesar 38.6%. Berikut adalah tabel pangsa pasar
yang dari Toyota yang merupakan leader dalam industri otomotif di
Indonesia, sedangkan Honda dan Isuzu adalah merek kompetitor utama
Nissan.
2. Kemungkinan Masuk Pesaing Baru
Kemungkinan masuknya pesaing baru sangat mungkin terjadi,
mengingat banyak sekali merek dalam industri otomotif di Indonesia, dan
mengingat Indonesia mempunyai pangsa pasar yang cukup besar dengan
tingkat kepemilikan mobilnya masih rendah dibandingkan negara-negara
lain. Untuk mengantisipasinya, Nissan selalu menguatkan brand nya
sebagai 3 besar perusahaan mobil dari jepang di Indonesia, setelah
8
Toyota dan Honda. Selain itu, strategi yang dilakukan oleh Nissan dengan
melakukan antisipasi akan masuknya pesaing baru dengan memproduksi
berbagai macam merek.
3. Potensi Pengembangan Produk Substitusi
Untuk produk substitusi di industri otomotif, relatif tidak ada
substitusi lain selain motor dan juga angkutan umum yang harganya
relatif lebih murah. Untuk mengantisipasi hal tersebut, perusahaan
melihat keinginan pasar ternyata mobil yang dapat mengangkut banyak
orang dengan harga yang relatif murah, terlihat dari Avanza dan Xenia
yang menduduki peringkat 1 dan 2 mobil terlaris beberapa tahun terakhir
ini. Untuk itu, Nissan telah mengantisipasinya dengan mengeluarkan
mobil Grand Livina yang merupakan jenis mobil yang menyumbangkan
60% dari total pendapatan Nissan di Indonesia. Untuk ke depannya,
Nissan juga akan memproduksi mobil dengan harga setara dengan Grand
Livina, untuk memenuhi keinginan konsumen yang ternyata banyak di
segmen pasar tersebut. Selain itu, Nissan pun akan mengeluarkan
minimal 1 jenis mobil setiap tahunnya.
4. Kekuatan Tawar-Menawar Penjual/Pemasuk
Untuk memperkuat posisi di pasar otomotif nasional, Nissan akan
memproduksi minimal 6 jenis mobil secara lokal di Indonesia. Keenam
mobil yang akan diproduksi lokal di Indonesia adalah Livina, Serena, X-
Trail, March, Juke, dan ada satu lagi masih dirahasiakan hingga kini.
Untuk mewujudkan hal tersebut, kapasitas produksi pabrik akan
ditingkatkan dari 50.000 menjadi 100.000 unit per tahun hingga 2013.
Selain itu, nilai investasinya pun akan ditambahkan senilai 20 juta dollar
AS. Selain itu, penggunaan komponen lokal hingga 60% dalam waktu
dekat ini. Untuk itu, sebuah pusat riset dan pengembangan akan dibangun
di Indonesia pada tahun 2011 sebagai upaya menjamin kualitas produk
yang dihasilkan di tanah air
5. Kekuatan Tawar-Menawar Pembeli/Konsumen
Untuk menghadapi kekuatan tawar-menawar konsumen, Nissan
selalu memberikan kualitas terbaik, dan juga Nissan selalu melakukan
survei pasar untuk mengetahui keinginan konsumen.
9
G. Analisis SWOT Pada Perusahaan Nissan Mitsubishi
a) Strengths
Sebagai salah satu perusahaan terkemuka di industrinya, Nissan
memiliki banyak kekuatan yang memungkinkannya untuk berkembang di
pasar. Kekuatan ini tidak hanya membantu untuk melindungi pangsa
pasar di pasar yang ada tetapi juga membantu dalam menembus pasar
baru beberapa kekuatan Nissan adalah:
1. Tenaga kerja yang sangat terampil melalui program pelatihan dan
pembelajaran yang berhasil. Nissan menginvestasikan sumber daya
yang besar dalam pelatihan dan pengembangan karyawannya
menghasilkan tenaga kerja yang tidak hanya sangat terampil tetapi
juga termotivasi untuk mencapai lebih.
2. Sangat sukses dalam strategi Go To Market untuk produknya.
3. Performa Luar Biasa di Pasar Baru – Nissan telah membangun
keahlian dalam memasuki pasar baru dan membuat mereka
sukses. Ekspansi telah membantu organisasi untuk membangun aliran
pendapatan baru dan mendiversifikasi risiko siklus ekonomi di pasar
tempat ia beroperasi.
4. Jaringan distribusi yang kuat – Selama bertahun-tahun Nissan telah
membangun jaringan distribusi yang andal yang dapat menjangkau
sebagian besar pasar potensialnya.
5. Rekam jejak yang berhasil dalam mengintegrasikan perusahaan
pelengkap melalui merger & akuisisi. Ini telah berhasil
mengintegrasikan sejumlah perusahaan teknologi dalam beberapa
tahun terakhir untuk merampingkan operasinya dan untuk
membangun rantai pasokan yang andal.
b) Weaknesses
1. Perusahaan belum mampu mengatasi tantangan yang dihadirkan oleh
pendatang baru di segmen tersebut dan telah kehilangan pangsa pasar
kecil di kategori niche. Nissan harus membangun mekanisme umpan
balik internal langsung dari tim penjualan di lapangan untuk
mengatasi tantangan ini.
2. Ada ketidakseimbangan dalam berbagai produk yang dijual oleh
perusahaan. Kurangnya pilihan ini dapat memberi pesaing baru
pijakan di pasar
10
3. Tidak terlalu berhasil dalam mengintegrasikan perusahaan dengan
budaya kerja yang berbeda. Seperti yang disebutkan sebelumnya,
meskipun Nissan berhasil mengintegrasikan perusahaan kecil, ia juga
gagal menggabungkan perusahaan yang memiliki budaya kerja
berbeda.
4. Struktur organisasi hanya sesuai dengan model bisnis saat ini
sehingga membatasi ekspansi di segmen produk yang berdekatan.
5. Perlu lebih banyak investasi dalam teknologi baru. Mengingat skala
ekspansi dan geografi yang berbeda, perusahaan berencana untuk
memperluas, Nissan perlu menempatkan lebih banyak uang dalam
teknologi untuk mengintegrasikan proses di seluruh papan. Saat ini
investasi dalam teknologi tidak sesuai dengan visi perusahaan.
c) Opportunities
1. Arus kas bebas yang stabil memberikan peluang untuk berinvestasi di
segmen produk yang berdekatan. Dengan lebih banyak uang tunai di
bank, perusahaan dapat berinvestasi dalam teknologi baru serta di
segmen produk baru. Hal ini seharusnya membuka jendela peluang
bagi Nissan di kategori produk lainnya.
2. Kebijakan lingkungan baru – Peluang baru akan menciptakan
lapangan bermain yang setara bagi semua pemain di industri. Ini
merupakan peluang besar bagi Nissan untuk membawa pulang
keunggulannya dalam teknologi baru dan mendapatkan pangsa pasar
dalam kategori produk baru.
3. Peningkatan ekonomi dan peningkatan belanja pelanggan, setelah
bertahun-tahun mengalami resesi dan tingkat pertumbuhan industri
yang lambat, merupakan peluang bagi Nissan untuk menangkap
pelanggan baru dan meningkatkan pangsa pasarnya.
4. Kebijakan perpajakan baru secara seorang dapat mempengaruhi cara
berbisnis dan dapat membuka peluang baru bagi pemain mapan
seperti Nissan untuk meningkatkan kemampuannya.
5. Green drive pemerintah juga membuka peluang pengadaan produk
Nissan oleh kontraktor negara bagian maupun pemerintah federal.
11
d) Threat
1. Meningkatnya persaingan
2. Naiknya nilai tukar yen jepang
3. Harga bahan bakar yang rendah dapat berdampak negatif pada
penjualan leaf
4. Meningkatnya kekuatan distributor lokal juga menghadirkan ancaman
di beberapa pasar karena persaingan membayar margin yang lebih
tinggi kepada distributor lokal
5. Kekurangan tenaga kerja terampil di pasar global tertentu merupakan
ancaman bagi pertumbuhan laba yang stabil bagi Nissan di pasar
tersebut.
H. Matriks SWOT
Kekuatan (Strenght/S) Kelemahan
1) Nissan memiliki (Weakness/W)
jaringan Distribusi 1) Sebagian besar
yang Kuat dengan properti yang
jumlah outlet yang digunakan oleh
banyak Nissan adalah sewa,
dan biaya sewa harus
2) Ini memiliki struktur dibayar
biaya rendah, yang
memberikan 2) Jumlah pengeluaran
keunggulan yang rendah untuk
dibandingkan penelitian dan
kompetisi pengembangan
dibandingkan dengan
3) Ini memiliki posisi kompetisi
keuangan yang kuat
dengan laba positif
yang dilaporkan
dalam beberapa tahun
terakhir. Ini juga
memiliki basis aset
yang kuat
Peluang Strategi SO Strategi WO
(Opportunities/O) 1) Meningkatkan 1) Membiayai
1) Pengguna internet pemasaran untuk kepemilikan properti
12
meningkat di seluruh menarik konsumen melalui suku bunga
dunia. E-commerce berbelanja (S1, S3, rendah untuk
juga tumbuh dengan O3) meningkatkan
meningkatnya 2) Gunakan proporsi properti yang
penggunaan internet kehadirannya di dimiliki terhadap
2) Pengguna media media sosial untuk properti yang disewa
sosial meningkat di pemasaran dan untuk (W1, O5).
seluruh dunia menarik pelanggan ke 2) Meningkatkan gaji,
3) Pendapatan rumah situs webnya (S5, O2, memberikan paket
tangga meningkat dan O3) insentif dan tunjangan
begitu juga 3) Mengembangkan kepada karyawan
pengeluaran produk ramah untuk mengurangi
konsumen. Inflasi lingkungan melalui turnover dan
ekonomi diperkirakan inovasi, dengan biaya meningkatkan
akan tetap rendah rendah sehingga dapat semangat kerja. Ini
4) Pertumbuhan produk dijual dengan harga bisa dimungkinkan
dan layanan ramah murah (S2, S4, O4) karena biayanya
lingkungan. Pemerint 4) Pasarkan produk rendah saat ini. (W3,
ah menawarkan dengan harga murah O3)
subsidi untuk ini dengan menawarkan
5) Suku bunga rendah, diskon. Ini akan
yang memberikan membantu
peluang investasi meningkatkan
untuk proyek-proyek penjualan dalam
besar volume dan layak
karena inflasi dan
biaya yang rendah
(S2, O3).
Ancaman (Threat/T) Strategi ST Strategi WT
1) Ada ancaman 1) Gunakan jaringan 1) Meningkatkan
pendatang baru distribusi yang kuat pengeluaran untuk
masuk ke pasar. untuk menjangkau penelitian dan
2) Nilai tukar telah pelanggan dan pengembangan agar
terdevaluasi. melawan pendatang Nissan dapat bersaing
3) Harga bahan bakar baru ke pasar (S1, T1) dengan lebih baik
telah meningkat 2) Gunakan posisi dalam persaingan
dalam beberapa tahun keuangan yang kuat (W2, T4).
13
terakhir membuat untuk berinvestasi 2) Berikan insentif,
input menjadi mahal. dalam hak kekayaan tingkatkan
4) Persaingan dalam intelektual. Ini akan keterlibatan, atau
industri semakin membantu bersaing sediakan lingkungan
meningkat. dengan meningkatnya kerja yang lebih baik
5) Lebih banyak produk persaingan di pasar untuk
pengganti sekarang (S3, T4). mempertahankan
tersedia 3) Gunakan tim bakat. Ini akan
inovatifnya untuk memastikan bahwa
menemukan alternatif karyawan tidak keluar
bahan bakar yang dan bergabung
lebih murah sehingga dengan pesaing (W3,
dapat digunakan, T4).
sehingga mengurangi
biaya (S4, O3).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Saat ini penjualan produk Nissan dalam tren yang terus meningkat.
Untuk kedepannya, Nissan mempunyai peluang yang sangat besar untuk
dapat terus meningkatkan pangsa pasarnya di Indonesia, terlihat dari
penjualan produk Nissan yang terus meningkat di tahun 2010 ini. Selain
14
itu, dari sisi perusahaannya sendiri, Nissan mempunyai strategi yang
cukup baik dengan selalu berinovasi menciptakan model baru setiap
tahun dan juga selalu melakukan survey pasar untuk melihat keinginan
konsumen. Di sisi produksi, Nissan juga mempunyai peluang yang cukup
besar dalam memproduksi di dalam negeri, situasi krisis yang tengah
dihadapi Thailand dapat dijadikan sebagai suatu peluang bagi Indonesia
untuk lebih maju.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan tentang Analisis SWOT Perusahaan
Nissan Mitsubishi ini, diharapkan pembaca dapat memahami lebih lanjut
tentang “Analisis SWOT sebuah Perusaan” dan dapat memanfaatkannya
dalam kehidupan sehari-hari.
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Apabila ada saran dan kritik yang ingin disampaikan, silahkan
sampaikan kepada kami.
Apabila ada kesalahan mohon dimaafkan dan dimaklumi, karena
kami adalah hamba Allah yang tak luput dari salah, khilaf dan lupa.
15
Daftar Pustaka
https://www.indomobilnissan.com/corporate
https://id.scribd.com/doc/193054960/N-Visi-Dan-Misi-Perusahaan-Mitsubishi
https://m.merdeka.com/nissan/profil/
https://www.essay48.com/term-paper/13653-Nissan-Swot-Analysis
http://fernfortuniversity.com/term-papers/swot/1433/1046-nissan.php
https://strategicmanagementinsight.com/swot-analyses/nissan-swot
16