1E - 6221473 - Demelia Hertati

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL RANCANGAN TELEMEDICINE: BIDAN PEDULI!

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Mata Kuliah Teknologi dan Sistem Informasi dalam

Kebidanan

Dosen Pengampu : Mira Miraturrofi'ah S.S.T., M.Kes

Nama : Demelia Hertati

NPM : 6221473

Kelas :1E

FAKULTAS KEBIDANAN

SARJANA KEBIDANAN ALIH JENJANG SEMESTER GENAP

INSTITUT KESEHATAN RAJAWALI BANDUNG

2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas kasih
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Tugas Ujian Akhir
Semester (UAS) Mata Kuliah Teknologi dan Informasi dalam Kebidanan dengan
judul “RANCANGAN TEKNOLOGI DAN SISTEM INFORMASI” sebagai
syarat Penilaian Ujian Akhir Semester Program Studi S1 Kebidanan Institut
Kesehatan Ilmu Kesehatan Rajawali Bandung.
Adapun Proposal ini berjalan dengan lancar oleh karena anugerah Tuhan
dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada:
1. Tonika Tohri, S.Kp., M.Kes. Selaku Rektor Institut Kesehatan Rajawali
Bandung.
2. Erni Hernawati, S.ST., M.M., M. Keb. Selaku Dekan Fakultas Kebidanan
Institut Kesehatan Rajawali Bandung.
3. Fathia Rizki, S.S.T., M.M., M.Keb selaku Penanggung Jawab Program Studi
Sarjana Kebidanan Fakultas Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali Bandung
4. Mira Miraturrofi’ah, S.S.T., M.Kes. Selaku dosen pengampu Mata Kuliah
Teknologi dan Informasi dalam Kebidanan yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis sehingga Proposal Tugas Ujian Akhir Semester (UAS)
ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Dosen dan seluruh civitas akademik Institut Kesehatan Rajawali Bandung.
6. Dikes Simanjuntak selaku suami yang selalu memotivasi, memberikan
semangat dan mendoakan penulis dalam menyelesaikan Tugas Proposal ini.
7. Rekan-rekan mahasiswi S1 Kebidanan Institut Kesehatan Rajawali Bandung
dan semua pihak terkait yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang
banyak memberikan dukungan berupa doa dan motivasi.

Penulis menyadari bahwa tugas rancangan ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengarapkan saran dan kritik yang membangun.
Akhir kata semoga tugas rancangan ini dapat bermanfaat bagi penulis, bagi
mahasiwi kebidanan, dan pembaca umum yang membutuhkannya.

Bandung, Agustus 2022

Penulis
DAFTAR ISI
IDENTITAS RANCANGAN TEKSISFO

“RANCANGAN TELEMEDICINE: BIDAN PEDULI!”

NAMA : Demelia Hertati

NPM : 6221473

NAMA/IDE BIDAN PEDULI!

RANCANGAN

PROJECT LEADER Demelia Hertati

SUMBER DAYA TIM Tim IT, Tim SDM, Tim Komukasi

DESKRIPSI Masuk ke era 4.0 saat kemajuan teknologi dan informasi telah pesat,

RANCANGAN komputer, internet dan ponsel pintar bukan menjadi hal langka dalam

kegiatan sehari-hari. Kemajuan tersebut menjadi hal positif terutama

untuk efektifitas dan efisiensi pelayanan Kesehatan (WHO,2012). e-

health menjadi salah satu komponen yang dikembangkan untuk

mendekatkan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, salah satunya

dalam bentuk telemedicine (PAHO,2016). Telemedicine merupakan

penggunaan teknologi informasi sebagai media komunikasi dalam

pemberian layanan Kesehatan dari jarak jauh atau tanpa dilakukannya

tatap muka dengan menggunakan media telepon, panggilan video, pesan

elektronik, situs internet dan alat komunikasi canggih lainnya

(Mustikasari, 2020). Hal ini dapat memberikan variasi yang lebih banyak

dalam memberikan atau menyelenggarakan kegiatan yang berkaitan

dalam meningkatkan kesehatan derajat kesehatan masyarakat.

Telemedicine dapat dilakukan melalui dua cara yaitu langsung

(synchronous) dan store and-forward (asynchronous). Pada synchronous

klien dan pemberi layanan bertemu dalam satu waktu untuk terjadinya

interaksi, sedangkan asynchronous tidak memerlukan kehadiran

langsung (mengisi form keluhan pada google form atau metode lainnya

sesuai yang diterapkan di lapangan), untuk kemudian dilakukan


synchronous sebagai tindak lanjut (Abhigael, 2020). Hal ini merupakan

sebuah keuntungan dalam memberikan informasi yang tepat kepada

klien. Selain itu juga dapat memberikan peningkatan jika dilihat dari sisi

efektifitas, peningkatan produktivitas serta penurunan penggunaan biaya

(Harno dkk, 2000).

Telemedicine berguna bagi bidan-bidan dalam mendukung memberikan

konsultasi dan rujukan tentang kondisi kesehatan dan kehamilan wanita

atau para ibu khusunya di daerah-daerah terpencil yang kurang atau tidak

ada sarana pelayanan kesehatan, karena daerah tersebut sulit dijangkau.

Teknologi ini dapat membantu bidan dalam proses pemeriksaan

kesehatan dan kondisi kehamilan serta memberikan edukasi ataupun

rujukan, sehingga meningkatkan jumlah pasien yang tertolong.

Mengetahui betapa besar peranan telemedicine dalam bidang kesehatan,

penulis ingin memperkenalkan dan menginformasikan teknologi baru ini

kepada kalangan yang berkecimpung dalam bidang kesehatan,

khususnya para bidan di Indonesia.

GAMBAR SKETSA

RANCANGAN/IDE
Latar Belakang

Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu pengetahuan dan teknologi juga

semakin berkembang. Demikian juga teknologi di bidang kedokteran, salah

satunya adalah telemedicine.

Menurut WHO, ada empat elemen yang berkaitan dengan telemedicine, yaitu

bertujuan memberikan dukungan klinis, berguna untuk mengatasi hambatan

geografis dan jarak, bertujuan meningkatkan kesehatan masyarakat, dan

melibatkan penggunaan berbagai jenis perangkat teknologi informasi.

Telemedicine dapat diartikan sebagai proses pengobatan (meliputi diagnosis

dan terapi) dari jarak jauh. Proses tersebut menggunakan jaringan telekomunikasi

sehingga dapat menghubungkan tempat yang satu dengan yang lain. Telemedicine

dapat digunakan untuk mengirimkan gambar, grafik dan data-data medis dari satu

tempat ke tempat yang lain. Selain itu memungkinkan konsultasi secara langsung

seperti berada ditempat yang sama (van Bemmel, Musen, 1997; Coiera, 1997;

Olver, 2001).

Telemedicine berpotensi mengatasi berbagai masalah layanan kesehatan dan

merevolusi kesehatan masyarakat Indonesia. Masalah utama yang dialami terkait

pelayanan kesehatan di Indonesia adalah jumlah dokter yang masih terbatas dan

persebarannya belum merata. Jumlah dokter per kapita baru mencapai 4 per

10.000 penduduk, masih jauh di bawah rekomendasi WHO yang mencapai 10 per

10.000 penduduk atau satu per 1.000 penduduk di tiap negara.

(balaibaturaja.litbang.kemkes.go.id)

Pandemi covid 19 juga mempengaruhi minat masyarakat dalam penggunaan

layanan telemedicine, hal itu terlihat pada tahun 2020 terjadi lonjakan kunjungan

ke aplikasi Telemedicine hingga sebesar 600%, dengan meningkatnya pengguna,

tentu penyedia layanan Telemedicine harus terus berupaya meningkatkan kualitas

layanannya, sehingga para pengguna merasa nyaman dan terlayani dengan baik.
Tidak menutup kemungkinan akan semakin banyak dokter yang menyediakan

jasanya melalui Telemedicine dan semakin banyak masyarakat yang

menggunakannya sehingga mendukung perkembangan layanan ini.

Namun, masih ada beberapa tantangan yang harus dihadapi oleh penyedia

layanan Telemedicine, salah satunya yakni belum meratanya akses internet di

Indonesia, sehingga sejumlah wilayah belum dapat menikmati layanan ini. Selain

itu, layanan Telemedicine lebih banyak dibangun oleh startup ketimbang rumah

sakit, padahal tingkat kepercayaan masyarakat terhadap layanan kesehatan digital

dari rumah sakit lebih tinggi karena dianggap telah memiliki ekosistem yang baik.

Telemedicine berguna bagi bidan-bidan yang sering bertugas di luar tempat

praktek, tetapi sangat dibutuhkan konsultasinya mengenai kasus-kasus penyakit

tertentu ketika ia sedang bertugas di luar tempat prakteknya. Selain itu untuk

daerah-daerah terpencil yang kurang atau tidak ada sarana pelayanan kesehatan,

karena daerah tersebut sulit dijangkau.

Telemedicine di bidang kedokteran dapat menunjang penyampaian informasi

secara cepat. Teknologi ini dapat membantu bidan dalam proses pemeriksaan,

diagnosis, dan proses edukasi penyakit, sehingga dapat meningkatkan

jumlah pasien yang tertolong.

Mengetahui betapa besar peranan telemedicine dalam bidang kesehatan,

penulis ingin memperkenalkan dan menginformasikan teknologi baru ini kepada

kalangan yang berkecimpung dalam bidang kesehatan, khususnya para bidan di

Indonesia.

Tujuan

Tujuan dibuat rancangan ini adalah untuk memudahkan untuk mendeteksi secara

dini kehamilan beresiko tinggi, sehingga ibu hamil bisa mendapatkan pemantauan

pada masa kehamilannya agar terhindar dari berbagai resiko kehamilan;


menghubungkan antara tenaga bidan di Rumah Sakit ke daerah-daerah terpencil

yang kekurangan fasilitas Kesehatan ibu dan anak; memberikan kepuasan pasien,

meningkatkan kualitas perawatan, pengurangan biaya dan komunikasi yang cepat

antara staf klinis; memberikan layanan ibu hamil dan Wanita yang memiliki

keterbatasan akses; dan sebagai layanan yang memberikan fasilitas dalam edukasi

dan promosi kesehatan untuk meningkatkan paradigma sehat.

Manfaat

1. Bidan

Memudahkan saat memonitoring pasien wanita dan para ibu yang

memiliki gangguan Kesehatan dan kehamilan serta memberikan

konsultasi baik edukasi dan rujukan secara tepat kepada walaupun tidak

bisa datang ke tempat praktik ataupun Rumah sakit.

2. Masyarakat

Terkhusus bagi para Wanita dan ibu yang memiliki gangguan

Kesehatan dan kehamilan, maka mereka lebih mudah mendapatkan

informasi, edukasi dan juga rujukan secara realtime dari tenaga

professional (bidan).

Analisis Permasalahan dan Solusi

Dimasa pandemi covid 19 ini masyarakan dihimbau oleh pemerintah

untuk tidak banyak melakukan aktifitas diluar ruangan dan bertemu

dengan banyak orang. Masyarakat di era pandemi ini takut untuk berobat

ke Fasilitas Kesehatan maka dari itu penulis mempunyai ide untuk

merancang komunikasi berbasis teknologi yang menghubungkan pasien

dengan bidan di seluruh Indonesia dalam memudahkan konsultasi

kebidanan dimana saja secara online.


Tahapan Pembuatan

Berkolaborasi dengan Tim IT untuk melakukan pembuatan aplikasi

Bidan Peduli!

3. Berkolaborasi dengan Tim Legal untuk mengakses izin ke Dinkes

daerah setempat, membuat proposal ke pemkot setempat dan kemudian

membuat tembusan ke bagian Kemenkes.

4. Berkolaborasi dengan kementerian SDM dan Keminfo untuk

menyebarkan program ini kepada seluruh bidan di Indonesia

Tata Kelola/Cara Kerja Rancangan

Masyarakat dapat menunduh aplikasi “Bidan peduli!” di Appstore atau

Goggle PlayStore secara gratis, seluruh masyarakat akan diminta untuk

mendaftarkan diri pada aplikasi tersebut. Seluruh masyarakat dapat

memilih bidan untuk berkonsultasi sesuai wilayahnya. Setelah

berkonsultasi apabila ada resep obat yang diberikan oleh bidan maka

secara otomatis akan tersambung ke aplikasi Grab Health untuk menebus

obat dan melakukan transaksi. Jika ada yang membutuhkan layanan

edukasi dan meminta rujukan, maka akan terintegrasi langsung dengan

faskes terkecil sampai kepada faskes utama seperti Rumah sakit terdekat

untuk kelanjutan Tindakan / penanganan selanjutnya.


Sketsa/Gambar Dari Rancangan yang Akan di Buat.
Daftar Pustaka

1. https://www.balaibaturaja.litbang.kemkes.go.id/read-aplikasi-telemedicine-

berpotensi-merevolusi-pelayanan-kesehatan-di-indonesia

2. Kementerian Kesehatan RI. 2015. Rencana strategis kementerian kesehatan

tahun 2015- 2019. Pusat Komunikasi Publik. https://doi.org/351.077

3. Wiweko, Budi., Zesario, Aulia., dan Agung, P.G. Overview the development of

telehealth and mobile health application in Indonesia. 2016: IEEE. 16.

4. Mustikasari, P, Aidha. (2020). Informed Consent dan Rekam Medis dalam

Telemedicine d Indonesia. Recidive.Vol 9, No2, pp.174-179.

5. Abigael, F. Nadharuth, Ernawaty. (2020). Literature Review: Pengukuran

Kesiapan Tenaga Kesehatan dalam enerima Telehealth atau Telemedicine antara

negara maju dan negara berkembang. Jurnal Kesehatan. Vol.11, no.2.pp 302-310.

6. WHO. (2012). Telemedicine: Opportunities and Developments in Member

States: Report on the Second Global Survey on eHealth 2009 (Global Observatory

for eHealth Series, Volume 2). Healthcare Informatics Research, 18(2), 153.

https://doi.org/10.4258/hir.2012.18.2.15

7. PAHO. (2016). Framework for the Implementation of a Telemedicine Service.

Pan American Organization, World Health Organization.

www.paho.org/permissions

Anda mungkin juga menyukai