Modul Marketing Kelas X

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 15

Pengertian Pengembangan Produk

Pengembangan produk adalah strategi dan proses yang dilakukan oleh perusahaan
dalam mengembangkan produk, memperbaiki produk lama atau memperbanyak
kegunaan produk ke segmen pasar yang ada dengan asumsi pelanggan menginginkan
unsur-unsur baru mengenai produk.

Pengembangan produk adalah proses perubahan yang dilakukan terhadap produk


yang sudah ada sekaligus proses pencarian inovasi untuk menambah nilai terhadap
barang lama dengan mengkonversikannya ke dalam produk tersebut. Dengan adanya
pengembangan produk berarti perusahaan sudah memahami tentang kebutuhan dan
keinginan pasar.

Berikut definisi dan pengertian pengembangan produk dari beberapa sumber buku:
 Menurut Tjiptono (2008), pengembangan produk adalah strategi untuk produk
baru meliputi produk orisinil, produk yang disempurnakan, produk yang
dimodifikasi, dan merek baru yang dikembangkan melalui usaha riset dan
pengembangan. 
 Menurut Kotler dan Amstrong (2008), pengembangan produk strategi untuk
pertumbuhan perusahaan dengan menawarkan produk memodifikasi atau
produk baru ke segmen pasar yang ada sekarang pengembangan konsep
produk menjadi produk fisik dalam upaya memastikan bahwa ide produk bisa
diubah menjadi produk yang bisa diwujudkan secara efektif. 

 Menurut Simamora (2000), pengembangan produk adalah proses pencarian


gagasan untuk barang dan jasa baru dan mengkonversikannya kedalam
tambahan lini produk yang berhasil secara komersial. Pencarian produk baru

1
didasarkan pada asumsi bahwa para pelanggan menginginkan unsur-unsur baru
dan pengenaan produk baru akan membantu mencapai tujuan perusahaan. 

 Menurut Alma (2002), pengembangan produk adalah semua kegiatan yang


dilakukan oleh pabrikan atau produsen dalam menentukan dan
mengembangkan produknya, memperbaiki produk lama, memperbanyak
kegunaan dari produk yang sudah ada dan mengurangi biaya produksi dan
biaya pembungkus.

Tujuan Pengembangan Produk 

Tujuan pengembangan produk adalah untuk memberikan nilai maksimal bagi


konsumen, memenangkan persaingan perusahaan dengan memilih produk yang
inovatif, produk yang dimodifikasi serta mempunyai nilai yang tinggi baik dalam desain
warna, ukuran, kemasan, merek, dan ciri-ciri lain.

Menurut Kotler dan Keller (2008), umumnya tujuan pengembangan produk baru
adalah:
Untuk memenuhi kebutuhan baru dan memperkuat reputasi perusahaan sebagai
investor, yaitu dengan menawarkan produk yang lebih baru dari pada produk
sebelumnya. 
1. Untuk mempertahankan daya saing terhadap produk yang sudah ada, yaitu
dengan jalan menawarkan produk yang dapat memberikan jenis kepuasan yang
baru. Bentuknya bisa bertambah terhadap lini produk yang sudah ada maupun
revisi terhadap produk yang telah ada.

Sedangkan menurut Alma (2002), terdapat beberapa alasan yang membuat


perusahaan melakukan pengembangan produk, yaitu:
1. Untuk memenuhi keinginan konsumen. 
2. Untuk menambah omzet penjualan. 

3. Untuk mendayagunakan sumber-sumber produksi.

4. Untuk memenangkan persaingan.

5. Untuk meningkatkan keuntungan dengan pemakaian bahan yang sama.

6. Untuk mendayagunakan sisa-sisa bahan.

7. Untuk mencegah kebosanan konsumen.

2
8. Untuk menyederhanakan produk pembungkus.

Jenis-Jenis Pengembangan Produk 

Setiap perusahaan harus mempunyai strategi dalam melakukan pengembangan


produk. Hal ini bertujuan agar produk yang akan dikembangkan dapat sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dan konsumen yang sudah ada tetap tertarik dengan
penawaran yang diberikan oleh suatu perusahaan serta menarik konsumen baru.
Menurut Kotler dan Keller (2008), strategi pengembangan produk terdapat beberapa
jenis, yaitu:
1. Memperbaiki yang sudah ada. Dalam hal ini perusahaan menggunakan
teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat variasi dan memperbaiki produk
yang ada. Dalam menggunakan cara ini perusahaan tidak memiliki resiko besar,
karena hanya akan melakukan perubahan yang menyeluruh. 
2. Memperluas lini produk. Jenis pengembangan produk dilakukan perusahaan
dengan cara menambah item pada lini produk yang sudah ada atau menambah
lini produk baru.

3. Menambah produk yang ada. Perusahaan dalam hal ini menambah atau
memberikan variasi pada produk yang telah ada dan juga memperluas segmen
pasar dengan melayani berbagai macam konsumen atau pembeli yang memiliki
selera yang berbeda-beda. 

4. Meniru strategi pesaing. Pada cara ini perusahaan meniru kebijakan pesaing
yang dianggap menguntungkan, seperti halnya penetapan harga. 

5. Menambah lini produk. Biasanya perusahaan memerlukan dana besar dalam


penambahan produk baru yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan lini
produk yang telah ada. Karena produk yang belum pernah diproduksi
sebelumnya, serta dalam hal penggunaan fasilitas-fasilitas untuk
mempromosikannya memerlukan proses yang baru pula.

Sedangkan menurut Tjiptono (2008), terdapat tiga strategi pengembangan produk,


yaitu:
Strategi peningkatan kualitas. Produsen dapat meningkatkan daya tahan produk atau
dengan meningkatkan kehandalan dan kecepatan pelayan terhadap konsumen.
1. Strategi peningkatan keistimewaan. Produk Ada empat indikator yang dapat
meningkatkan keistimewaan suatu produk, seperti kualitas bahan yang dipakai,
keanekaragaman, kenyamanan dalam pemakaian suatu produk bagi
penggunaannya dan aksesoris tambahan. 
3
2. Strategi peningkatan gaya produk. Produsen bisa meningkatkan nilai suatu
produk dari segi pemilihan warna produk tersebut, rancangan atau desain yang
menarik dan yang terakhir adalah kemasan yang dapat memberi nilai tambah
bagi produk tersebut.

Tahapan Proses Pengembangan Produk 

Pengembangan produk baru bukan merupakan hal yang mudah bagi perusahaan yang
menjalankannya. Proses pengembangan produk untuk setiap perusahaan juga
berbeda, tergantung produk serta tingkat kompleksitasnya, dan umumnya kegiatan-
kegiatan ini lebih membutuhkan daya analisis intelektual dan manajemen organisasi.

Perusahaan harus menyadari bahwa dalam pelaksanaan pengembangan produk,


kemungkinan perusahaan mengadakan perubahan-perubahan ciri-ciri khusus produk,
meningkatkan mutu produk, menambah tipe produk, dan mengubah ukuran produk
untuk memuaskan pasar. Pada saat perusahaan mengalami kemunduran dan
menghadapi persaingan yang cukup tinggi, maka kebijaksanaan produk khususnya
pengembangan produk merupakan salah satu alternatif jika kebijaksanaan non produk
seperti promosi, penentu harga serta saluran distribusi tidak memberikan hasil yang
memuaskan untuk dapat menjamin kesinambungan produk di pasar.

Menurut Simamora (2000), terdapat delapan tahap yang harus dilalui dalam
pengembangan produk baru, yaitu:

4
a. Analisis Kebutuhan Pelanggan 
Kebutuhan konsumen merupakan titik pendahuluan untuk pengembangan produk, baik
untuk pasar domestik ataupun global. Produk-produk baru merangsang perusahaan
untuk mencapai sasaran unit bisnis dan korporat. Untuk menentukan lingkup produk
baru yang akan dipertimbangkan, manajemen sering merumuskan garis-garis besar
perencanaan produk baru. Keputusan ini menjadi garis-garis besar penting untuk
proses perencanaan produk baru. Analisis kepuasan pelanggan menentukan peluang
untuk produk dan proses baru.

b. Pemunculan gagasan 
Pencarian macam-macam gagasan yang menjanjikan merupakan titik pangkal dalam
proses pengembangan produk baru. Penggalian gagasan terentang mulai dari
perbaikan tambahan atas produk yang ada sekarang sampai ke produk yang sama
sekali baru bagi dunia. Beraneka gagasan produk berasal dari banyak sumber.
Membatasi pencarian gagasan-gagasan produk baru hanya pada aktivitas litbang
interval merupakan pendekatan yang sangat sempit. Sumber gagasan produk baru
meliputi para personalia perusahaan, pelanggan, pesaing, investor luar, akuisis dan
anggota saluran.

5
c. Penyaringan Ide dan Evaluasi 
Pengevaluasian ide-ide baru merupakan bagian penting dari perencanaan produk baru.
Produk yang berhasil adalah produk yang memuaskan kriteria manajemen untuk
keberhasilan komersial. Manajemen memerlukan suatu prosedur penyaringan dan
evaluasi yang akan menghapus ide-ide yang tidak akan menjanjikan sesegera
mungkin. Tujuannya adalah untuk mengeliminasi ide-ide yang paling tidak menjanjikan
sebelum terlalu banyak waktu dan dana yang dikucurkan ke dalamnya.

d. Analisis Bisnis 
Analisis bisnis mengestimasi kinerja komersial produk yang diusulkan. Perolehan suatu
proyeksi finansial yang akurat tergantung pada mutu ramalan pendapatan dan biaya.
Analisis bisnis normalnya dipecahkan pada beberapa tahap dan proses perencanaan
produk baru. Setelah manajemen memutuskan konsep produk dan strategi
pemasarannya, manajemen dapat mengevaluasi daya tarik bisnis proposal tersebut.
Untuk memperkirakan penjualan, perusahaan dapat melihat angka penjualan historis
produk sejenis dan melakukan survei untuk mengetahui opini pasar. Perusahaan
tersebut dapat memperkirakan penjualan minimum dan maksimum untuk
memperkirakan jangkauan risiko. Setelah mempersiapkan ramalan penjualan,
manajemen dapat memperkirakan biaya dan laba yang di harapkan dari produk
tersebut, yang memasukkan biaya-biaya pemasaran, penelitian, pengembangan,
akuntansi, dan keuangan.

e. Pengembangan Strategi Pemasaran 


Tujuan pengembangan strategi pemasaran adalah penyempurnaan rencana lebih
lanjut pada tahap-tahap berikutnya yaitu bagaimana strategi pemasaran untuk
mengenalkan produk baru ke pasar. Dalam tahap ini perusahaan melakukan
pengembangan rencana strategi, dimana strategi pemasaran lebih dulu mengalami
penyaringan. Dalam melakukan pengembangan strategi pemasaran ada 3 bagian
pokok, yaitu:

1. Menjelaskan ukuran struktur, perilaku pasar sasaran, posisi produk yang


direncanakan, penjualan, pangsa pasar, dan laba yang diinginkan dari lima
tahun pertama. 
2. Menggambarkan harga, strategi distribusi, dan anggaran perusahaan yang di
rencanakan untuk produk tersebut dalam tahun pertama. 

3. Menjelaskan jumlah penjualan, sasaran laba, dan strategi pemasaran


selanjutnya.

6
f. Pengembangan Produk 
Setelah berhasil merampungkan tahap analisis bisnis, perencanaan produk bergerak
menuju tahap pengembangan dan pengujian (development and testing).
Pengembangan dan pengujian berkenaan dengan pembuatan karakteristik fisik barang
dan jasa baru yang dapat diterima bagi para pelanggan. Tujuannya adalah
mengkonversikan gagasan ke dalam produk aktual yang aman, memberikan manfaat
bagi para pelanggan, dan dapat diproduksi secara ekonomis oleh perusahaan.

g. Pengujian Produk dan Pasar 


Pada tahapan ini, pengujian produk merupakan kelanjutan dari tahapan
pengembangan produk. Tahapan-tahapan pengujian produk diantaranya:

1. Pengujian tentang konsep produk.


2. Pengujian desain produk.

3. Pengujian kesukaan konsumen terhadap produk.

4. Pengujian laboratorium terhadap produk.

5. Pengujian operasi pabrik dan tes penggunaan produk. Setelah manajemen


perusahaan merasa puas dengan produknya (setelah melakukan perubahan)
maka untuk lebih lanjut adalah pengujian pada tujuannya yaitu untuk
mengetahui reaksi konsumen.

h. Komersialisasi 
Pada tahapan ini, semua fasilitas sudah disiapkan sedemikian rupa, baik fasilitas
produksi maupun pemasarannya. Perusahaan yang sudah memasuki tahapan ini,
harus sudah mempersiapkan strategi penetapan harga dan keuntungan yang
diharapkannya. Di dalam tahapan ini, perusahaan sudah melaksanakan riset
pemasaran terlebih dahulu, terutama yang menyangkut kebutuhan, keinginan, selera,
kepuasan para konsumen yang akan dituju.

Faktor Pendukung dan Penghambat Pengembangan Produk 

a. Faktor Pendukung  
Terdapat beberapa faktor yang mendorong perusahaan untuk melakukan
pengembangan produk, faktor-faktor ini harus dipertimbangkan agar terlaksananya
pengembangan produk yang berhasil. Menurut Stanton (1996) faktor pendorong atau
pendukung pengembangan produk adalah sebagai berikut:

7
1. Perkembangan Teknologi. Perkembangan teknologi yang pesat
memungkinkan terciptanya sarana produksi yang baru untuk dimanfaatkan oleh
perusahaan untuk membuat dan menyempurnakan produk, sehingga kualitas
produk menjadi lebih baik dan jumlah produksi yang diperoleh akan dapat
ditingkatkan. 
2. Perubahan Selera Konsumen. Perubahan ini dipengaruhi oleh tingkat
pendapatan, tingkat perkembangan penduduk, tingkat pendidikan, serta
kesetiaan konsumen terhadap produk yang bersangkutan. 

3. Persaingan. Adanya persaingan yang kuat di antara perusahaan yang sejenis


akan menyebabkan perusahaan berusaha untuk selalu mengembangkan
produknya dengan harapan dapat menyaingi volume produksi pesaing.

4. Adanya Kapasitas Produk Berlebihan. Dengan meningkatkan kapasitas


mesin-mesin yang dimiliki perusahaan, maka perusahaan berusaha untuk
menggunakan kelebihan kapasitas tersebut dengan jalan memproduksi
perusahaan. 

5. Siklus Hidup Produk yang Pendek. Siklus kehidupan produk yang pendek
mendorong perusahaan untuk terus mengembangkan produknya, sehingga
konsumen tidak bosan dengan produk-produk yang diproduksi perusahaan. 

6. Adanya Keinginan untuk Meningkatkan Laba. Perusahaan mempunyai


keinginan untuk memperkuat posisi produknya di pasar, sera untuk memperluas
pasar.

b. Faktor Penghambat 
Menurut Kotler dan Keller (2008), terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab
terhambatnya proses pengembangan produk, yaitu:

1. Kekurangan gagasan mengenai produk baru yang penting dibidang


tertentu. Mungkin hanya ditemukan sedikit cara untuk memperbaiki beberapa
produk dasar (seperti baja, deterjen).
2. Pasar yang terbagi-bagi karena persaingan yang ketat. Perusahaan harus
mengarahkan produk baru mereka ke segmen pasar yang lebih kecil, hal ini
berarti penjualan dan laba yang lebih rendah untuk tiap produk.

3. Kendala sosial dan pemerintah. Produk baru harus memenuhi beberapa


kriteria seperti keamanan konsumen dan keseimbangan lingkungan.

8
4. Mahalnya proses pengembangan produk baru. Suatu perusahaan pada
umumnya harus menciptakan berbagai gagasan tentang produk baru untuk
menemukan hanya satu produk yang layak dikembangkan. Selanjutnya,
perusahaan sering menghadapi biaya litbang, manufaktur, dan pemasaran yang
tinggi. 

5. Kekurangan modal. Beberapa perusahaan yang memiliki gagasan-gagasan


yang baik tidak dapat mengumpulkan dana yang diperlukan untuk melakukan
riset dan meluncurkan produk baru.

6. Waktu pengembangan yang lebih singkat. Perusahaan-perusahaan yang


tidak dapat mengembangkan produk-produk baru secara cepat akan berada di
pihak yang tidak memiliki keunggulan. Perusahaan-perusahaan harus belajar
bagaimana mempersingkat waktu pengembangan dengan menggunakan teknik
perancangan yang dibantu komputer dan teknik manufaktur, mitra strategis,
pengujian konsep awal, dan perencanaan pemasaran tingkat tinggi. Perusahaan
yang waspada akan menggunakan pengembangan produk baru serentak,
dimana kelompok lintas-fungsional bekerja sama untuk mendorong produk baru
melalui pengembangan dan menuju pasar.

7. Siklus hidup produk yang lebih singkat. Ketika suatu produk yang baru
berhasil, pesaing dengan cepat meniru.

1. Tahap Perkenalan (Introduction)


 Strategi peluncuran cepat (rapid skimming strategy)Peluncuran suatu produk
baru pada harga tinggi dengan melalui tingkat promosi yang tinggi.
 Strategi peluncuran lambat (slow skimming strategy)adalah suatu peluncuran
produk baru dengan harga tinggi serta juga sedikit promosi.

 Strategi penetrasi cepat (rapid penetration strategy)adalah suatu peluncuran


produk pada harga yang rendah yanag dengan biaya promosi yang besar.

 Strategi penetrasi lambat (slow penetration strategy)adalah suatu peluncuran


produk baru dengan tingkat promosi rendah serta juga harga rendah.

2. Tahap Pertumbuhan (Growth)

Selama dalam tahap pertumbuhan perusahaan tersebut menggunakan beberapa


strategi untuk dapat mempertahankan pertumbuhan pasar yang pesat selama mungkin
dengan cara sebagai berikut:

9
 Meningkatkan kualitas pada produk dan juga  menambahkan keistimewaan
pada produk baru serta gaya yang lebih baik.
 Perusahaan tersebut harus menambahkan model > model baru serta produk >
produk penyerta (yakni, produk dengan berbagai ukuran, rasa, dan lain-lain yang
dapat melindungi produk utama)

 Perusahaan itu harus memasuki segmen pasar baru.

 Perusahaan itu harus meningkatkan cakupan distribusinya serta juga memasuki


saluran distribusi yang baru.

 Perusahaan tersebut beralih dari iklan yang dapat membuat orang menyadari
produk (product awareness advertising) ke arah iklan yang membuat orang
menunjuk (memilih) produk anda (product preference advertising)

 Perusahaan tersebut menurunkan harga untuk dapat menarik pembeli yang


sensitif terhadap suatu harga pada tiap lapisan .

3. Tahap Kedewasaan (Maturity)

 Perusahaan tersebut menghilangkan produk yang kurang kuat serta juga lebih


berkonsentrasi kepada sumber daya pada produk yang lebih menguntungkan
serta juga pada produk baru.
 Dengan Memodifikasi pasar yang mana perusahaan tersebut berusaha untuk
dapat memperluas pasar untuk merek yang sudah mapan.

 Perusahaan tersebut mencoba menarik konsumen yang merupakan ialah


sebagai pemakai produknya.

 Dengan Menggunakan strategi peningkatan keistimewaan (feature


improvement) yakni yang memiliki tujuan untuk dapat menambah keistimewaan
baru dan yang memperluas keanekagunaan, keamanan maupun kenyaman
dalam produk.

 Dengan Strategi defensif yang mana untuk mempertahankan produk pasar yang
mana hasil dari strategi tersebut akan memodifikasi bauran dalam pemasaran.

 Dengan Strategi peningkatkan mutu yang bertujuan untuk dapat meningkatkan


kemampuan suatu produk, misalnya daya tahan, kecepetan, serta jugakinerja
produk.

 Dengan Strategi perbaikan model yang bertujuan untuk dapat menambah daya
tarik estetika dalam produk seperti model, warna, kemasan dan lain sebagainya.
10
 Dengan Menggunakan take-off strategy dimana merupakan salah satu strategi
yang digunakan untuk dapat mencapai fase penerimaan konsumen yanag baru,
strategi ini bisa  memperbaharui pertumbuhan disaat produk masuk dalam
proses kematangan.

4. Tahap Penurunan (Decline)

 Manambah investasi supaya dapat mendominasi atau juga  menempati posisi


persaingan yang baik.
 Mengubah produk tersebut atau juga mencari penggunaan atau manfaat baru
dalam produk

 Mencari pasar yang baru

 Tetap ditingkat investasi perusahaan saat ini sampai dengan ketidakpastian


didalam industri dapat diatasi

 Mengurangi investasi pada perusahaan dengan secara selesktif dengan cara


meninggalkan konsumenyang kurang menguntungkan.

 Dengan Harvesting strategy untuk dapat mewujudkan pengembalian uang tunai


dengan secara cepat

 Dengan Meninggalkan bisnis tersebut serta juga menjual aset perusahaan.

Strategi Ekstensi (Perpanjangan)

Untuk mempanjang umur produk, strategi-strategi yang sering dilakukan oleh produsen
agar memperlambat produknya memasuki tahap penurunan diantaranya sebagai
berikut :

1. Periklanan, Mencoba untuk menambah pengguna baru dan berusaha


mengingatkan pengguna lama.
2. Menurun Harga, Berusaha untuk menarik pelanggan baru.

3. Penambahan Nilai (Adding Value), Menambahkan fitur baru pada produk saat ini
(contohnya menambahkan fitur Wifi pada Kamera).

4. Menjelajahi pasar-pasar baru, Mencoba menjual produk keluar negeri.

5. Memperbarui kemasan, Menggantikan kemasan pada produk dengan warna


yang lebih cerah dan segar.

11
Contoh Siklus Hidup Produk

Teh Botol Sosro

Apakah kamu kenal dengan produk ini ? Produk ini memiliki semboyan yang sanya
unik dari masa kemasa semboyanya ialah “Apapun makananya yang pentingya
minumnya teh botol sosro” perusahaan tersebut melakukan promosi yang sangat baik
sekali masyarakat sudah sangat mengenal sekali dengan produk teh botol sosro dan
bentukan kemanasanya pun beranekaragam. Perusahaan tersebut selalau melakukan
inovasi terbaru dan terbukti produk ini sampai saat ini masih banyak di distribusikan di
toko-toko bahkan rumah makan sederhana pun ada produk ini.

Dibawah ini terdapat tahapan siklus hidup produk teh botol sosro:

 Tahap Perkenalan

Ide pertama kali produk ini dibuat oleh keluarga Sosrodjojo. Pada awalanya di tahun
1940 pertama kali teh botol sosro dijual di Daerah Jawa Tengah tepatnya di kota Slawi
namun bentuknya masih berupa teh kering siap saji. Karena dirasa produk tersebut
sudah mulai dikenal di tahun 1953 keluarga tersebut memperlebas binsinya dan
memasuki pasar di jakarta agar lebih dikenal lagi saat ini produk ini sudah memiliki
label yakni Teh Cap Botol.

Demi memperkenalkan produknya keluarga Sosrodjojo memiliki strategi perencanaan


pemasaran yang baik dan yang pertama ialah strategi cicip rasa dengan memberikan
beberapa sampel teh kering untuk dicoba para konsumenya di pasar jakarta. Tapi,
strategi ini ternyata tidak berhasil karena teb botol disedu di tempat dan teh masih
sangat panas sehingga calon konsumen tidak sabar menunggu.

Tidak berhenti disitu saja selanjutnya cara lainya dengan menyedu teh dan
menuangkanya langsung ke sebuah panci, pancin tersebut dibawah dengan mobil
untuk dipasarkan tapi kembali cara ini masih gagal karena teh yang ada di panci
tumpah-tumpah karena perjalanan cukup jauh dan jalan bergelombang. Lalu mereka
terinspirasi dari minuman yang dikemas didalam botol dan mereka mencobanya
ternyata cara ini sangat efektif sekali ringkas dan simpel. Kemasan dalam botol ini
selanjutnya mulai di produksi PT Sinar Sosro tahun 1974 dan pertama kali dipasarkan
di Indonesia

12
 Tahap Pertumbuhan

Dalam tahap pertumbuhan sudah 3 kali teh botol yang dijual kemasan berganti Label
yang pertama TEHCAP BOTOL SOFTDRINK SOSRODJOJO di tahun 1970, label yang
kedua berganti menjadi TEH CAP BOTOL label yang terakhir dan masih dipakai
sampai saat ini ialah TEH BOTOL SOSRO.

Selain perubahan label produk ini menambahkan beberapa varian rasa buah-buahan
dari mulai Markisa, Leci, apel dan lainya. Yang menjadi target utamanya ialah para
remaja usia 17 tahun keatas. Dengan perkembangan yang begitu pesat ternyata
muncul beberapa produk sejenis yakni coca-cola dengan memakai kemasaran yang
sama tapi tidak ada varian rasa produk ini masih tidak bisa mengalahkan Teh Botol
Sosro.

Karena media telekomunikasi, media sosial sudah mulai berkembang di tahun 1977 PT
Sinar Sosro melakukan profomi membuat iklan menarik di berbagai acara televisi dan
hingga sekarang produk ini sudah sampai di berbagai negara besar seperti amerika
serikat dan benua asia.

 Tahap Kematangan

Mulai di tahun 2004 PT Sinar Sosro membuat produk terbarunya dengan cap TEBS
dimana produk ini adalah minuman yang menyegarkan cocok untuk anak-anak remaja.

Dan kembali ditahun 2015 produk teh terjadi perubahan model yakni munculnya
kemasan teh botol sosro dan fruit tea dan volumenya pun beraneka ragam dan bentuk
kemasan yang beda juga

 Tahap Kemunduran

Karena produk ini mampu memehuni kebutuhan masyarakat dengan menciptakan


inovasi baru yaitu membuat produk teh yang masih fres, original dan tidak ada
tambahan bahan pengawet atau zat pewarna lainya. Sehingga sampai saat ini teh botol
sosro masih dapat bertahan dan pendistribusianya masih tetap berjalan.

Meskipun di tahap ini kegiatan periklanan sudah jarang dilakukan tapi siapa yang tidak
mengenal dengan produk yang selalu menemani anda ketiga sedang makan.

Produk Coca-Cola

Coca-cola adalah menimuman bersoda yang cocok sekali jika diminum saat cuaca
panas dan badan kurang fit dan minimun ini juga sangat mudah ditemukan di toko-toko

13
dengan harga yang terjangkan dan ukuran yang berariasi. Dibawah ini akan dijelaskan
tahapan dari siklus hidup produk coca-cola:

 Tahap Perkenalan

Pertama kali produk coca-cola diperkenalkan sejak tanggal 8 Mei 1886 oleh 8 John
Styth Pemberton. Minuman ini di produksi secara langsung oleh The Coca-Cola
Company Asal Atlanta dan biasa sering disebut Coke, coca-cola ialah minum ringan
berkarbonasi dan di jual di restoran, toko dan lainya. Pada pembuatan pertama produk
ini dibuat sebagai obat yang sangat manjur sekali tapi ternyata prduk ini diambil alih
oleh Asa Griggs Candler seorang pembisnis sukses.

Dia berhasil membuat strategi pemasaran yang mampu mendominasi minimun ringan
di abad ke 20 selanjuntya poduk ini mulai di jula ke pabrik-pabrik besar seperti coca-
cola. Akhirnya perusahaan ini mulai memproduksi minuman botol dan kaleng dari
konsentrat tersebut dengan campuran air yang sudah di saring dan diberi pemanis.

 Tahap Pertumbuhan

John Styth Pemberton menjual hak cipta Coca-Cola kepada Asa G.Gandler sehingga
berdirilah perusahaan Coca-Cola di tahun 1892. Perusahaan terus melakukan inovasi
dengan melakukan berbagai promosi dari mulai periklanan dan lainya. Strategi ini
masih belum berhasil karena konsumen lebih mengenal produk ini sebagai Coke

Mau gak mau perusahaan harus mengikuti keinginan konsumenya di tahun 1941 nama
dagang coke sudah mendapatkan pengakuan periklanan yang sama dengan coca-cola.
Setelah melalui berbagai proses keputuhan finalnya di tahun 1945 kalau Coke secara
resmi sudah menjadi merek dagang yang terdaftar diikuti dengan botol coca-cola yang
mempunyai ciri khas ikut dipatentan pada tahun 1960.

Bukan berati dikarenakan perusahaan sudah besar dan bermerek tidak mengalami
kendala sejak akhir tahun 2000 an perusahaan mengalami kesulitan financial yang
diakibatkan kurang tepatnya strategi yang sudah berjalan selama ini yaitu penetuan
elemen harga

 Tahap Kematangan

Perkembangan coca-cola cenderung lebih stabil belum ada peningkatan yang


signigikan dikarenakan munculnya produk-produk baru dan lebih memiliki manfaat
yang bagus dibandingkan coca-cola. Para konsumen perlahan mulai meninggalkan

14
produk ini para kompetitor yang ada memberikan harga yang lebih murah seperti BIG
COLA dengan kisaran harga Rp 3000.

Hal lain yang menjadi pertimbangan para konsumen ialah efek yang ditimbulkan dari
meminum coca-cola tidaklah bagus . Ciri-ciri dari tahapan ini tergahadap produk coca-
cola  ialah:

1. Munculnya para pesaing baru


2. Kejenuhan dari para konsumen

3. Strategi yang masih kurang optimal

  Tahap Kemunduran

Di Negara India cocal-cola sudah kurang diminanti dan terjadi penurunan sampai 15 %,
karena berdasarkan dara Pusat Sains dan Lingkungan (CSE) yakni organisasi non-
pemerintah menyatakan kalau coca-cola mengandung racun termasuk lindan, DDT
yang bisa menimbulkan kanker dan sistem kekebalan tubuh seseorang.

Sehingga di tahun 2004 sebuah komite parlemen yang didukung langsung dari temuan
CSE mengenai pengembangan standar untuk pestisida pada minuman ringan. Tapi
dalam hal ini masalah yang ada di coca-cola menjadi peredebadan dinegara india
bagian karala mulai dari pelarangan sampai tuduhan dalam pemakaian air yang
berlebhan di negara india.

15

Anda mungkin juga menyukai