Indikator Napza 2020-2024 Final

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

Penyalahguna Napza yang mendapatkan

Rehabilitasi Medis
Definisi Operasional: Jumlah kumulatif Penyalahguna NAPZA yang datang
secara sukarela dan/ atau pembantaran dan/ atau
kasus putusan pengadilan dan/ atau rujukan skrining
Assist yang mendapatkan layanan rehabilitasi medis
rawat jalan dan/ atau rawat inap di IPWL yang telah
dilaporkan melalui aplikasi SELARAS

Rumusan Perhitungan: Jumlah Penyalahguna NAPZA baru yang


mendapatkan layanan rehabilitasi medis di IPWL
ditambah dengan data dasar (baseline) 2019
Data Dasar 2019
Jumlah Kab Data Dasar
No. Provinsi
/Kota 2019
1 Aceh 23 207
2 Bali 9 155
3 Bangka Belitung 7 72
4 Banten 8 150
5 Bengkulu 10 100
6 DIY 5 191
7 DKI Jakarta 6 1115
8 Gorontalo 6 0
9 Jambi 11 184
10 Jawa Barat 27 730
Data Dasar 2019
Jumlah Kab Data Dasar
No. Provinsi
/Kota 2019
11 Jawa Tengah 35 244
12 Jawa Timur 38 529
13 Kalimantan Barat 14 241
14 Kalimantan Selatan 13 1116
15 Kalimantan Tengah 14 194
16 Kalimantan Utara 5 14
17 Kalimatan Timur 10 502
18 Kepri 7 27
19 Lampung 15 393
20 Maluku 11 6
Data Dasar 2019
Jumlah Kab Data Dasar
No. Provinsi
/Kota 2019
21 Maluku Utara 10 12
22 NTB 10 301
23 NTT 22 2
24 Papua 29 5
25 Papua Barat 13 3
26 Riau 12 795
27 Sulawesi Barat 6 1
28 Sulawesi Selatan 24 30
29 Sulawesi Tengah 13 14
30 Sulawesi Tenggara 17 1
Data Dasar 2019
Jumlah Kab Data Dasar
No. Provinsi
/Kota 2019
31 Sulawesi Utara 15 3
32 Sumatera Barat 19 416
33 Sumatera Selatan 17 1177
34 Sumatera Utara 33 69
BASELINE 514 9000
Target Kumulatif Penyalahguna Napza yang Mendapatkan Rehabilitasi Medis
Prevalensi Target (Kumulatif)
Jumlah Pengguna Napza
No. Provinsi Baseline
Kab/Kota Satu Tahun 2020 2021 2022 2023 2024
Terakhir
16 Bengkulu 10 1,68 100 110 119 129 139 149
17 Banten 8 1,83 150 158 166 173 181 189
18 Bali 9 1,62 155 164 173 181 190 199
19 Jambi 11 2,02 184 195 205 216 227 238
20 DIY 5 1,19 191 196 201 206 210 215
21 Kalteng 14 1,98 194 208 221 235 248 262
22 DI Aceh 23 1,69 207 229 252 274 296 319
23 Kalbar 14 1,57 241 255 268 282 295 309
24 Jateng 35 1,16 244 278 312 346 380 414
25 NTB 10 1,80 301 311 320 330 340 350
26 Lampung 15 1,94 393 408 422 437 451 466
27 Sumbar 19 1,78 416 434 453 471 490 508
28 Kaltim 10 2,12 502 512 521 531 541 551
29 Jatim 38 1,72 529 566 603 640 677 714
30 Jabar 27 1,83 730 756 783 809 835 861
31 Riau 12 1,87 795 807 818 830 842 853
32 DKI Jakarta 6 3,34 1115 1,121 1,127 1,133 1,138 1,144
33 Sumsel 17 1,40 1177 1,194 1,210 1,227 1,243 1,260
34 Kalsel 13 1,97 1116 1,129 1,141 1,154 1,167 1,179
514 9000 9,500 10,000 10,500 11,000 11,500

Berdasarkan Prevalensi Pengguna Napza Satu Tahun Terakhir, sumber Survei BNN 2017
TARGET PENYALAHGUNA NAPZA BARU YANG
DIREHABILITASI MEDIS
Penyalahguna Napza baru yang :
1. Datang secara sukarela ke IPWL
Datang dari kesadaran sendiri
Rujukan dari hasil skrining ASSIST
2. Kasus Pembantaran
3. Kasus terpidana
Target Penyalahguna Napza Baru
dari Rujukan Skrining ASSIST
• Target jumlah penduduk di Deteksi Dini Napza per tahun
= Prevalensi pengguna napza setahun terakhir per provinsi dari survei BNN 2017 x
Estimasi jumlah penduduk usia 10-59 tahun pada tahun berjalan
• Contoh : Provinsi A. Angka prevalensi pengguna napza berdasarkan survei BNN 2017
sebesar 1,7%. Jumlah penduduk usia 10-59 tahun pada tahun 2020 sebesar
2.000.000 orang. Target jumlah penduduk di deteksi dini napza tahun 2020 = (1,7%
x 2.000.000 orang) = 34.000 Orang
Dari jumlah penduduk yang dideteksi dini, berdasarkan survei BNN 2017, prevalensi
pengguna yang teratur pakai sebesar 0,53%
34.000 orang x 0,53% = 180 orang teratur pakai
Dari jumlah penyalahguna yang teratur pakai hanya 13% yang mengakses layanan
rehabilitasi medis
180 orang x 13% = 23 orang
Target penyalahguna napza baru dari rujukan skrining ASSIST yang direhab. : 23 orang
TARGET KAB/KOTA DETEKSI DINI DENGAN ASSIST

No Provinsi 2020 2021 2022 2023 2024


1 Aceh 15 17 19 21 23
2 Sumatera Utara 21 24 28 31 33
3 Sumatera Selatan 11 13 14 16 17
4 Kepulauan Riau 4 5 6 7 7
5 DKI Jakarta 4 4 5 6 6
6 Jawa Barat 17 20 23 25 27
7 Jawa Timur 24 28 32 35 38
8 DI Yogyakarta 3 4 4 5 5
9 Bali 6 7 8 8 9
10 Kalimantan Timur 6 7 8 9 10
TARGET KAB/KOTA DETEKSI DINI DENGAN ASSIST

No Provinsi 2020 2021 2022 2023 2024


11 Kalimantan Barat 9 10 12 13 14
12 Sulawesi Selatan 15 18 20 22 24
13 Papua 19 21 24 27 29
14 12 14 16 18 19
Sumatera Barat
15 6 7 8 9 10
Maluku Utara
16 5 6 7 7 8
Banten
17 14 16 18 21 22
NTT
18 4 4 5 6 6
Gorontalo
19 8 10 11 12 13
Sulawesi Tengah
20 6 7 8 9 10
NTB
TARGET KAB/KOTA DETEKSI DINI DENGAN ASSIST

No Provinsi 2020 2021 2022 2023 2024


21 7 8 9 10 11
Maluku
22 Sulawesi Utara 10 11 13 14 15
23 Kep. Bangka Belitung 4 5 6 7 7
24 Sulawesi Tenggara 11 13 14 16 17
25 Papua Barat 8 10 11 12 13
26 3 4 4 5 5
Kalimantan Utara
27 8 9 10 11 12
Riau
28 4 4 5 6 6
Sulawesi Barat
29 6 7 8 9 10
Bengkulu
30 9 10 12 13 14
Kalimantan Tengah
TARGET KAB/KOTA DETEKSI DINI DENGAN ASSIST

No Provinsi 2020 2021 2022 2023 2024


31 22 26 29 33 35
Jawa Tengah
32 8 10 11 12 13
Kalimantan Selatan
33 10 11 13 14 15
Lampung
34 7 8 9 10 11
Jambi
TOTAL 330 380 430 480 514
Algoritma Deteksi Dini Penyalahguna Napza
SKRINING NAPZA (SINAPZA)

• Deteksi Dini instrument ASSIST


untuk Penyalahguna Napza
berbasis android
• Dilakukan di FKTP dan atau
pelayanan luar gedung
• Dilakukan pada populasi berisiko
tinggi/penduduk rentan, yaitu
anak, remaja, populasi kunci
Sistim Elektronik Pelaporan Rehabilitasi Medis (SELARAS)
• Sistim Pencatatan dan
Pelaporan Rehabilitasi
Medis berbasis Web
• Data pengguna napza di
rehabilitasi medis
• Data deteksi dini
• Menginput klaim
pelayanan pengguna
napza di IPWL

Anda mungkin juga menyukai