Bab 13
Bab 13
Bab 13
Dalam 5 tahun terakhir, PERDAMI cabang Sulawesi Selatan dengan unit SPBK telah
melakukan operasi katarak gratis pada 3.553 mata di berbagai tempat dan pelosok daerah
Sulawesi Selatan (Gambar 1). Walaupun pada 3 tahun terakhir angkanya lebih kecil dengan
adanya Pandemi Covid-19, bakti sosial pemeriksaan mata dan operasi katarak gratis juga
tetap rutin dilakukan dengan mematuhi protokol kesehatan. Adapun skrining pasien katarak
dilakukan rutin setiap minggunya di berbagai puskesmas di Sulawesi Selatan berkolaborasi
dengan unit SPBNK.
1400
1200
1000
800
600
400
200
0
Gambar 1. Jumlah2017 2018
Pasien Baksos 2029
per tahun selama 2020
5 tahun terakhir 2021
Gambar 2. Bakti sosial operasi katarak di kabupaten Bone, Sulawesi Selatan Agustus 2022
Dalam upaya menurunkan kebutaan non katarak, unit SPBNK (Seksi Penanggulangan
Buta Non Katarak) berkolaborasi dengan beberapa subdivisi di Departemen Ilmu Kesehatan
Mata yaitu subdvisi Glaukoma, Pediatric Ophthalmology, Refraksi dan Vitreo Retina. Untuk
subdivisi glaukoma misalnya, mempunyai event World Glaucoma Week yang diadakan setiap
bulan Maret. Selama seminggu penuh SPBNK bersama tim divisi glaukoma melakukan
skrining dan penyuluhan terkait penyakit glaukoma di berbagai media sosial bahkan juga
bekerjasama dengan semua spesialis mata di daerah Sulawesi Selatan. Selain itu juga, rutin
setiap minggu melakukan skrining di puskesmas menjaring pasien-pasien suspek glaukoma
dengan melakukan pemeriksaan tekanan bola mata dan saraf mata. Kolaborasi dengan
subdivisi Pediatric Ophthalmology, unit SPBNK rutin melakukan skrining Retinopathy of
Prematurity terhadap bayi yang lahir prematur di berbagai rumah sakit di kota Makassar,
sedangkan itu kolaborasi dengan subdivisi Refraksi dan Vitreo-Retina, unit SPBNK rutin
melakukan skrining mingguan untuk menilai gambaran fundus dan gangguan refraksi pasien-
pasien di puskesmas. Kegiatan skrining puskesmas ini rutin dilakukan setiap hari Sabtu
bertempat di puskesmas-puskemas di Sulawesi Selatan secara bergantian, untuk menjaring
pasien yang dinilai tidak bisa ditangani di fasilitas layanan kesehatan primer maka pasien
akan diberikan rekomendasi untuk diberikan rujukan ke fasilitas layanan kesehatan yang
mempunyai akses pelayanan Kesehatan mata.
Gambar 3. Kegiatan rutin mingguan, skrining pasien katarak dan pemeriksaan mata gratis di
puskesmas-puskesmas kota Makassar.
Selanjutnya selain dari unit SPBK dan SPBNK, PERDAMI cabang wilayah Sulawesi
Selatan telah banyak bekerjasama untuk jadwal rutin pemeriksaan mata dan penyuluhan
kesehatan mata, juga untuk memfasilitasi operasi katarak gratis dengan Dinas Kesehatan
berbagai Kabupaten, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Kementerian Kesehatan,
juga dengan berbagai instansi swasta dan beberapa perusahaan. Kemudian juga berperan aktif
dalam Yayasan Glaukoma dan Ikatan Pendukung Tunanetra Indonesia, serta membuat Bank
Mata Indonesia untuk membantu menyediakan dan memberikan donor kornea pada pasien-
pasien yang membutuhkan.
Gambar 5. Salah satu Kerjasama PERDAMI dengan NGO LIONS Club
Kab. Luwu
11 293.822 39 1 2 0
Timur
Kab. Luwu
12 310.470 17 1 1 0
Utara
Kab.
18 418.326 34 3 3 0
Bulukumba
19 Kab. Sinjai 242.672 31 0 6 0
Kab. Tana
20 221.795 17 2 1 1
Toraja
Kab Toraja
21 229.789 16 1 0 0
Utara
Kab. Kep.
23 134.280 19 0 2 0
Selayar
Dokter spesialis mata yang bertugas di 22 kabupaten terdata sebanyak 107 orang
dimana 59% (63 orang) diantaranya bertugas di Kota Makassar (Tabel 1). Pada gambar 1,
tampak hanya Kota Makassar dan Kabupaten Bone yang memiliki dokter mata lebih dari 4
orang. Sebanyak 14 kabupaten (13%) telah memiliki 2-4 orang dokter spesialis mata dan
terdapat 6 kabupaten (5,6%) yang hanya memiliki 1 orang dokter spesialis mata. Namun
terdapat 3 kabupaten (2,8%) yakni di Kabupaten Selayar, Kabupaten Barru, dan Kabupaten
Sinjai belum memiliki dokter spesialis mata tetap yang bertugas (Gambar 6).
Selain itu, PERDAMI sebagai organisasi profesi dokter spesialis mata turut
memberikan berbagai masukan terkait kesehatan mata kepada pemerintah khususnya di
Sulawesi Selatan dan berkontribusi dalam menyelenggarakan atau ikut mendukung kegiatan
dalam penelitian, pelatihan dan seminar kesehatan mata. Berbagai bantuan untuk pasien
kurang mampu dengan gangguan penglihatan dan kebutaan juga dilakukan dalam bentuk
dukungan untuk operasi katarak gratis, dukungan untuk pasien tumor mata retinoblastoma,
pemeriksaan gangguan kesehatan mata, dan pemberian kacamata pada pasien dengan
gangguan refraksi.