LP Sirkulasi
LP Sirkulasi
LP Sirkulasi
DASAR SIRKULASI
RIVALDI LAHUNA
NIM : PO7120422112
1. Definisi sirkulasi
Sirkulasi dalam tubuh manusia terbagi dalam dua jenis yang sirkulasi
tubuh, antara lain oksigen dan berbagai nutrisi lainnya (Sloane, 2012).
utama adalah proses dimana darah, yaitu sebagai pembawa hormon dan zat-
zat yang diperlukan tubuh ini dipompakan melalui sistem tertutup pembuluh-
pembuluh darah oleh jantung. Dari ventrikel kiri, darah dipompakan melalui
2. Anatomi
1) Jantung
dan organ. Arteri terdiri dari lapisan dalam: lapisan yang licin, lapisan
suatu organ).
inci) memiliki banyak sekali cabang yang pada gilirannya tebagi lagi
menjadi pembuluh yang lebih kecil yaitu arteri dan arteriol, yang
b) Tunika Media. Lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot yang
3) Arteriol
utama.
dan vena.
5) Sinusoid
endokrin. Sinusoid tiga sampai empat kali lebih besar dari pada
2012).
yang ukurannya besar seperti vena kava dan vena pulmonalis. Vena
ini juga mempunyai cabang yang lebih kecil disebut venolus yang
b. Anatomi Sirkulasi
3. Fisiologi sistem/Fungsi normal sistem sirkulasi sistemik
jaringan. Untuk ini arteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat
molekul kecil.
maka dinding vena sangat tipis, tetapi dinding vena mempunyai otot
b. Beban awal
curah jantung.
c. Kontraktilitas (kemampuan)
Bila saraf simpatis yang menuju ke atas atau ke kiri akan meningkatkan
kontraktillitas.
d. Beban akhir
e. Frekuensi jantung
jantung.
5. Pemeriksaan Fisik
1) Inspeksi
2) Palpasi
3) Perkusi
4) Auskultasi
1) Inspeksi
Voussure Cardiaque
penulangan sempurna
Ictus
Pada orang dewasa normal yang agak kurus, seringkali tampak dengan
mudah pulsasi yang disebut ictus cordis pada sela iga V, linea
tengah daerah tersebut. Pulsasi timbul pada waktu sistolis ventrikel. Bila
pada waktu diastolis, dan pada waktu sistolis terjadi retraksi ke dalam.
Pulpasi yang kuat pada sela iga III kiri disebabkan oleh dilatasi arteri
aorta. Pada hipertrofi ventrikel kanan, pulsasi tampak pada sela iga IV di
didapatkan pada stenosis mitralis. Pulsasi pada leher bagian bawah dekat
2) Palpasi
ini sesuai dengan bising jantung yang kuat pada waktu auskultasi.
Tentukan pada fase apa getaran itu terasa, demikian pula lokasinya.
3) Perkusi
Pada keadaan normal antara linea sternalis kiri dan kanan pada
4) Auskultasi Jantung
Bunyi Jantung
berikut :
katup mitral
- Sela iga III kanan untuk mendengar bunyi jantung yang berasal
dari aorta
- Sela iga IV dan V di tepi kanan dan kiri sternum atau ujung
katup trikuspidal.
dinding dada.
sistole ventrikel.
ventrikel.
sebagai berikut :
A 1.
secara langsung.
dirambatkan.
P1 : adalah bunyi M 1 yang dirambatkan
secara langsung
besar dari A 1.
* orang gemuk
* emfisema paru
* efusi perikard
* demam
* hipertensi sistemik
* insufisiensi aorta
- Intensitas bunyi jantung A 2 melemah pada :
* stenose aorta
* emfisema paru
* orang gemuk
* Hipertensi Pulmonal
* Stenose pulmonal
harus dibandingkan. Bila intensitas bunyi jantung tidak sama dan berubah
ubah pada siklus-siklus berikutnya, hal ini merupakan keadaan myocard yang
memburuk.
6. Pemeriksaan Diagnostik
(meningkatkan hipertensi).
diuretik.
menyebabkan hipertensi.
kardiovaskuler ).
primer (penyebab).
hipertensi.
13) Photo dada : apakah ada oedema paru (dapat ditunggu setelah
perbaikan ginjal.
CAT scan.
7. Tindakan Penanganan
140/90 mmHg.
Prinsip tindakan penanganan penyakit hipertensi meliputi :
pada hipertensi sedang dan berat. Terapi tanpa obat ini meliputi :
1) Diet
gr/hr
4) Menghentikan merokok
5) Latihan Fisik
x perminggu.
6) Edukasi Psikologis
meliputi :
a) Tehnik Biofeedback
b) Tehnik relaksasi
g) Nyeri/Ketidak nyamanan
Gejala :
1) Angma (penyakit arteri koroner/keterlibatan jantung)
2) Nyeri hilang timbul pada tungkai/klaudikasi
3) Sakit kepala oksipital berat seperti yang pernah terjadi
sebelumnya
4) Nyeri abdomen / massa
h) Pernapasan
Gejala :
1) Dispenea yang berkaitan dengan aktivitas kerja
2) Riwayat merokok, batuk dengan / tanpa seputum Tanda :
3) Distres respirasi
4) Bunyi nafas tambahan
5) Sianosis
i) Keamanan
Gejala :
1) Gangguan koordinas / cara berjalan
2) Hipotesia pastural Tanda :
3) Frekuensi jantung meningkat
4) Perubahan trauma jantung (takipnea)
j) Pembelajaran/Penyebab
Gejala : Faktor resiko keluarga : hipertensi,
aterosporosis, penyakit jantung, DM
b. Pemeriksaan penunjang
1) Riwayat dan pemeriksaan fisik secara menyeluruh
2) Pemeriksaan retina
3) Pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kerusakan organ seperti ginjal
dan jantung
4) EKG untuk mengetahui hipertropi ventrikel kiri
5) Urinalisa untuk mengetahui protein dalam urin, darah, glukosa
6) Pemeriksaan : renogram, pielogram intravena arteriogram renal,
pemeriksaan fungsi ginjal terpisah dan penentuan kadar urine.
7) Foto dada dan CT scan
c. Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul
Diagnosa 1:
Penurunan curah jantung b/d peningkatan afterload, vasokontriksi,
hipertrofi/rigiditas ventrikuler, iskemia miokard.
Definisi
Ketidakadekuatan pompa darah oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan
metabolisme tubuh
Faktor yang berhubungan
- Gangguan frekuensi atau irama jantung
- Gangguan volume sekuncup
- Gangguan preload
- Gangguan afterload
- Gangguan kontraktilitas
Diagnosa 2:
Intoleransi aktivitas b/d kelemahan, ketidakseimbangan suplai dan kebutuhan
oksigen.
Definisi
Ketidakcukupan energi secara fisiologias maupun psikologis untuk meneruskan
atau menyelesaikan aktifitas yang diminta atau aktifitas sehari-hari.
Faktor yang berhubungan
- Tirah baring atau imobilisasi
- Kelemahan menyeluruh
- Ketidakseimbangan antara suplei oksigen dengan kebutuhan
- Gaya hidup yang dipertahankan
d. Perencanaan
Diagnosa Keperawatan/ Rencana keperawatan Intervensi
Masalah Kolaborasi
Guyton, A.C. (2016). Buku Teks Fisiologi Kedokteran. Alih Bahasa Adji
Dharmadan P. Lukmanto. Jakarta: EGC
Hidayat, A. A. (2014). Pengantar Konsep Dasar Keperawatan. Edisi 2.
Jakarta: Salemba Medika
Sloane, E. (2012). Anatomi dan Fisiologi Tubuh Manusia. Jakarta: Penerbit buku
kedokteran
Soeparman dkk,2013 Ilmu Penyakit Dalam , Ed 2, Penerbit FKUI, Jakarta
Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2016). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia.
Wartonah, T. (2015). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan (5th ed.).
Salemba Medika.