Askep Anak Broncopnemoni

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK.A DENGAN


BRONKOPNEMONIA

Diajukan Guna Memenuhi Mata Kuliah Keperawatan Anak

Nama :Sri Midayanti


NIM : 211560311008

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MEDISTRA INDONESIA
2022
PROGRAM STUDI PROFESI NERS
STIKes MEDISTRA INDONESIA

LAPORAN KASUS PENGKAJIAN ANAK

A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
a. Nama / Nama panggilan : An. A
b. Tempat tanggal lahir : Bekasi, 01- Januari- 2021
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Alamat : Bekasi
f. Tanggal masuk : 10 Februari 2022
g. Tanggal pengkajian : 11 Februari 2022
h. Diagnose medic : Bronchopneumonia
2) Identitas orang tua
1) Ayah
a. Nama :Tn. H
b. Usia :27 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Agama : Islam
e. Alamat : Bekasi
2) Ibu
a. Nama :Ny.NH
b. Usia : 20 Tahun
c. Pendidikan : SD
d. Agama : Islam
e. Alamat : Bekasi
B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
a. Keluhan utama:
Ibu klien mengatakan anaknya Sesak nafas
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sebelum masuk rumah sakit, Orang tua klien mengatakan bahwa
anaknya sesak nafas dan disertai batuk berlendir dalam jangka waktu
yang lama (3 bulan), BAB encer 3-5 kali disertai muntah. Karena
khawatir dengan keadaan klien maka klien langsung di bawa ke RSUD
Bekasi untuk mendapatkan perawatan intensif.
c. Keluhan Tambahan: Ibu klien mengatakan klien masih mengalami
batuk dan berlendir.
C. Riwayat Kesehatan Lalu
1. Pre Natal Care
a. Ibu klien mengatakan bahwa ia rutin memeriksakan kehamilannya di
puskesmas dan posyandu terdekat. Keluhan selama hamil yang
dirasakan oleh ibu adalah mual dan muntah
b. Tidak ada riwayat terkena radiasi
c. Riwayat berat badan selama hamil: Ibu klien mengatakan sebelum
hamil berat badannya 47 Kg pada saat hamil berat badan naik menjadi
56 Kg
d. Ibu klien mengatan telah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 4 kali
e. Golongan darah ibu tidak diketahui, Golongan darah ayah tidak
diketahui
2. Natal
a. Tempat melahirkan di RSUD Bekasi
b. jenis prselinan normal / spontan
c. penolong persalinan Bidan
d. BB lahir 2700gr, PB 13cm, Apgar score 9/10
e. ibu mengatakan tidak mengalami komplikasi pada saat melahirkan
dan setela melahirkan
3. Posnatal
a. Kodisi bayi: tidak mengalami kelainan pada pari-paru
b. Anak Pada Saat Lahir Mengalami Sianosis
1) klien tidak mengidap penyakit sejak lahir
2) diberikan obat oleh dokter dan dirawat di RSUD Bekasi
3) tidak perna mengalami kecelakaan dan tidak perna mengkonsumsi
zat kimia berbahaya
4) klien belum dapat duduk, berdiri, dan berjalan. Seperti anak pada
umumnya
Genogram

Keterangan:
X: Meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
: Garis keturunan
: Perempuan : Laki-laki
D. Riwayat Imunisasi

No Jenis Waktu Reaksi setelah


Frekuensi
. Imunisasi Pemberian pemberian
Bengkak pada bekas
1 BCG 0-11 bulan 1x
suntikan
2 DPT(I,II,III) -
Polio(I,II,III,
3 -
IV)
4 Campak 9 bulan 1x Panas
5 Hepatitis -

E. Riwayat tumbuh kembang


1. Pertumbuhan Fisik
a. Berat Badan : 10 kg
b. Tinggi badan: 76 cm
c. Waktu tumbuh gigi : 9 bulan
2. Perkembangan tiap tahap
a. Berguling : 3 bulan
b. Duduk : 4 bulaN
c. Merangkak :6 bulan
d. Berdiri : 1 tahun
e. Berjalan : belum
f. Senyum kepada orang lain pertama kali : 5 bulan
g. Bicara pertama kali : 1 tahun
h. Berpakaian tanpa bantuan : belum
F. Riwayat Nutrisi
Pemberian ASI

Klien tidak diberikan ASI eklusif melainkan susu formula ( lactogen)


A. Pemberian susu formula
1. Alasan pemberian : karena asi tidak keluar lagi
2. Jumlah pemberian : 500 ml
3. Cara pemberian : dengan menggunakan botol susu bayi (dot)

Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini

Usia Jenis Nutrisi Lama Pemberian


1 bulan ASI 1 bulan s/d 4 bulan
6 bulan Makan bubur 7 bulan s/d 12 bulan
saring + susu
formula

G. Riwayat Psikososial
1. Anak tinggal bersama : klien atau anak tinggal bersama ayah dan ibunya
di rumah sendiri
2. Lingkungan berada di : lingkungan pemukiman tempat klien berada di
tengah-tengah pemukiman
3. Rumah dekat dengan : rumah klien berada dekat masjid dan juga klien
hanya dapat bermain di rumah. Di rumah klien tidur dengan orang
tuanya.
4. Rumah ada tangga : dirumah klien tidak terdapat tangga
5. Hubungan antar anggota keluarga : hubungan klien dengan keluarganya
selalu baik
6. Pengasuh anak: klien tdk diasuh oleh pengasuh tetapi diasuh oleh orang
tua klien sendiri.
H. Riwayat Spiritual
1. Support system dalam keluarga : keluarga selalu mendukung atas
pengobatan yg diberikan dokter
2. Kegiatan keagamaan : orang tua klien selalu berdoa untuk kesembuhan
anaknya
I. Reaksi Hospitalisasi
1. Pengalaman membawa anaknya ke RS karena klien sesak nafas
2. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : Dokter menceritakan
kepada keluarga klien tentang penyakit yang diderita klien
3. Perasaan orang tua saat ini :orang tua klien khawatir dengan keadaan
anaknya
4. Anak selalu rewel jika bertemu dengan dokter dan perawat
J. Aktivitas Sehari-Hari

A. Nutrisi

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Selera makan Baik Kurang baik
2. Jenis makanan Bubur ,ikan , sayur Bubur saring
3. Frekuensi makan 4x/hari 2x/hari

B.Cairan

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Jenis minuman Susu, air putih Susu
2. Frekuensi 4-5 kali/hari 2 kali/hari
minuman Terpenuhi Tidak terpenuhi
3. Kebutuhan cairan Pakai botol bayi Pakai botol bayi
4. Cara pemenuhan (Dot)
C.Eliminasi (BAB & BAK )

 BAB
Sebelum Sakit Saat Sakit
Kondisi
1. Tempat Kamar Mandi / Wc Popok Pampers
Pembuangan 2-3 x/ hari 3-4 x/hari
2. Frekuensi Lunak Encer
3. Konsistensi Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan Tidak menggunakan Tidak menggunakan
5. Obat Pencahar

 BAK
Sebelum sakit Saat sakit
Kondisi
1. Tempat Kamar mandi/ wc Popok/pampers
pembuangan 2-3 kali/hari 4-7 kali/hari
2. Frekuensi Kuning jernih Kuning jernih
3. Warna Khas amoniak Khas amoniak
4. Bau
D.Istirahat tidur

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Jam tidur
-Siang Siang : jam12:00 Siang:14:00 Malam:
-Malam Malam : 20:00 21:00
2. Pola tidur
3. Kebiasaan Teratur Tdk teratur
sebelum tidur Minum susu Rewel, minum susu
4. Kesulitan tidur
Tidak Ya
E.Personal Hygiene

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Mandi 1. Mandi 1. Mandi
a. Cara a. Cara : dimandikan a. Cara: dilap pakai
b. Frekuensi ibunya handuk
c. Alat mandi b. Frekuensi: 2 kali/hari b. Frekuensi: 1 kali/hari
c. Alat mandi: c. Alat mandi: Air hangat
sabun,sampo
2. Cuci rambut 2. Cuci Rambut 2. Cuci Rambut
a. Frekuensi a. frekuensi: 2x/minggu a. frekuensi: tdk ada
b. Cara b. cara: dipakaikan sampo b. cara: tdk ada
3. Gunting kuku 3. Gunting kuku 3. Gunting kuku
a. Frekuensi a. frekuensi: 1 mnggu a. frekuensi: tdk ada
b. Cara sekali b. cara: tdk ada
b. cara: org tua yg gunting
4. Gosok gigi
a. Frekuensi Tidak ada Tidak ada
b. Cara

F.Aktivitas / Mobilitas Fisik

Kondisi Sebelum sakit Saat sakit


1. Kegiatan sehari-hari Bermain , minum susu Tdk ada
2. Pengaturan jadwal harian Tdk ada Tdk ada
3. Penggunaan alat bantu
aktivitas Ya, di bantu org tuanya Ya, dibantu org
4. Kesulitan pergerakan tuanya,
tubuh Tdk ada Ya, karena
terpasang infuse,
oksigen

K. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum : lemah
2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda-tanda vital
a. Denyut nadi : 100x/menit
b. Suhu : 37,5ºc
c. Pernapasan : 50 x /menit
4. Berat Badan : 12 Kg
5. Tinggi Badan : 97 cm
6. Kepala
a. Inspeksi : warna rambut hitam, penyebaran rambut merata. Rambut
tidak mudah rontok, dan rambut nampak kotor.
b. Palpasi : tidak terdapat berjolan, tidak ada nyeri tekan, dan tekstur
rambut halus
7. Muka/Wajah
a. Inspeksi : bentuk wajah oval, tidak ada kelainan pada bentuk dan
tulang wajah.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
8. Mata
a. Inspeksi : posisi mata simteris, gerakan bola mata baik, tidak
terdapat radang dan edema pada palpebra, sclera tidak ikterus,
conjungtiva tidak anemis, dan relfleks pupil terhadap cahaya baik,
dan penglihatan baik.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
9. Hidung
Inspeksi : terdapat sekret, lubang hidung simetris kiri dan kanan, terdapat
pernapasan cuping hidung.
10. Telinga
a. Inspeksi : posisi telinga simetris kiri dan kanan , terdapat serumen,
dan tidak ada pengguanaan alat bantu pendengaran
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
11. Keadaan Mulut
*Inspeksi
a. Gigi
1) Keadaan gigi : Jumlah 16
2) Karang gigi : tidak ada
3) Pemakaian gigi palsu : tidak ada
c. Gusi

Tidak terdapat radang

c. Lidah
 Tampak kotor
d. Bibir
1. Tampak kering
2. Kemampuan bicara : belum jelas

12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : merah
b. Nyeri tekan : tidak ada
c. Nyeri menelan : Ada
13. Leher
*Inspeksi
 Kelenjar tyroid : tidak membesar
*Palpasi
 Kelenjar tyroid : teraba
 Kaku Kuduk : tidak ada
 Kelenjar limfe : tidak membesar
14. Thorax & Pernapasan
*Inspeksi : bentuk dada simetris
*Palpasi : tidak ada nyeri tekan
*Auskultasi : terdapat suara tambahan rochi pada lobus sebelah
kiri
*Perkusi : bunyi paru sonor seluruh lapang paru
15. Jantung
 Tidak di kaji
16. Abdomen
*Inspeksi : bentuk perut datar, tidak terdapat luka pada perut
*Palpasi :
*Auskultasi : terdapat bunyi peristaltik usus 28x/menit
*Perkusi : perut kembung pada region 3 & 4
17. Genetalia & Anus : Genetalia berfungsi dengan baik, skrotum lengkap
ada 2 buah, tidak adanya kelainan pada lubanf uretra dan anus.
18. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
Pergerakan tangan kanan dan tangan kiri baik, tidak ada
pergerakan yang abnormal. Terpasang infuse pada tangan sebelah
kanan berupa cairan asering 10 tetes/menit.

b. Ekstremitas bawah
Pergerakan kaki kanan dan kiri baik, klien belum dapat berdiri
dan berjalan. Kekuatan otot buruk dan dapat merasakan
rangsangan nyeri.

G. Pemeriksaan Tingkat Perkembanan

1. Riwayat Pertumbuhan dan Perkembangan


a. Personal sosial/kemandirian bergaul
Orangtua anak mengatakan bahwa anak belum mampu mengenal
orang lain. Klien juga belum bisa berjalan dan duduk.
b. Motorik Halus
Orangtua mengatakan bahwa anak sudah mulai bisa bermain
c. Bahasa
Orangtua mengatakkan bahwa anak sudah bisa berbicara tetapi belum
dimengerti oleh orang lain. Sehingga orangtua dan orang-orang
disekitarnya belum bisa berkomunikasi lancar dengan si anak.
d. Motorik Kasar
Orang tua mengatakan bahwa si anak termasuk anak yang kurang
lincah. Si anak termasuk anak yang cengeng. Anak juga sering
menangis melihat orang lain.
L. Pemeriksaan hasil laboratorium

Jenis pemeriksaan 05 juli 2017 07 juli 2017 08 juli 2017


WBC 15,7 9,1 7,8
HGB 13,0 13,0 10,4
HCT 37,2 37,2 29,8
PLT 323 323 125
GDS 58

Analisa feses :
warna Coklat tua
lendir Cair
darah Positif
eritrosit 1-2
leukosit 2-4
protozoa Negatif
telur cacing Negatif

Radiologi :

1. USG Abdomen
pemeriksaan USG Abdomen dengan hasil sebagai berikut :
- Hepar : ukuran dan echo parenkim normal, tidak echo mass. Vaskuler
dan ductus bilier tidak dilatasi
- GB : kontraktil
- Pankreas : sulit dinilai (kesan normal)
- Lien : ukuran dan echo parenkim normal, tidak tampak echo SOL
- Ginjal kanan : ukuran dan echo corticomedullar normal, PCS tidak
dilatasi, tidak tampak echo batu/mass/cyst
- Ginjal kiri : ukuran dan echo corticomedullar normal, PCS tidak
dilatasi, tidak tampak echo batu/mass/cyst
- VU : dinding tidak menebal, mukosa reguler, tidak tampak echo batu
- Loop- loop usus kesan distensi
- Echo cairan bebas intraperitoneum

Kesan :
- Hepar, lien kedua ginjal dan VU normal
- Distensi loop-loop usus suspek meteorismus
- Echo cairan bebas intraperitoneum

2. Foto thorax AP :
- Posisi asimetris
- Konsolidasi homogen pada lobus superior paru kanan, tampak lebih
inhomogen dibanding CXR sebelumnya
- Tampak kavitas besar (Bulla?) pada lapangan atas paru kiri
- Tidak tampak pemadatan kedua hilus
- Cor : bentuk dan ukuran dalam batas normal
- Kedua sinus dan diagfragma baik
- Tulang-tulang intak

Kesan: Pneumonia lobaris kanan (dibandingkan CXR sebelumnya


tampak perbaikan) suspek giant bulla (?) paru kiri

Usul : MSCT Scan thorax


M. Program Pengobatan (Therapy)

NO Therapy Yang Diberikan


.
1. 1. Oksigen Sungkup 6-8 liter/menit
2. Injeksi CefIxime 3x500 mg/iv
3. Injeksi Paracetamol 8 cc /iv (Kalau Perlu)
4. Injeksi Ondansentron 1,5 mg / iv (Kalau perlu)
5. Zink Syr 1x20 mg / oral

Ambroxol : 4 mg
Salbutamol : 2mg

Nebulezer
Ventolin
Pulmicort
N. Analisa data

No Data Etiologi Masalah


1. Ds: Infeksi saluran Bersihan Jalan
- Ibu Klien mengatakan nafas atas Nafas Tidak Efektif
klien sesak nafas
- Ibu klien mengatakan
klien sering menangis Proses
- Ibu klien mengatakan peradangan
klien batuk berlendir
Do:
- Tampak klien bernafas Akumulasi

menggunakan cuping secret pada

hidung paru

- Terdapat otot bantuan


pernapasan melalui perut
- Klien tampak gelisah Bersihan Jalan
Nafas Tidak
- Respirasi : 50x/menit
Efektif
- Bunyi napas ronchi
- Terpasang oksigen 6-8
L/menit
- Napas cepat
3. Ds : Infeksi saluran Hipovolemia
1. Ibu klien mengatakan nafas atas
klien BAB encer 3-4 x
2. Ibu klien mengatakan
klien muntah 5x Kuman terbawa
Do : saluran cerna
- Klien tampak lemas
- Mukosa bibir tampak Proses
kering peradangan
- S : 37,5 Sal cerna
- N : 138x/menit
- R : 50x / menit Peningkatan
flora normal
usus

Peristaltic usus
meningkat

Mal absorpsi

Frekuensi BAB
meningkat

Kehilangan
cairan
berlebihan

4 Ds : Infeksi saluran Defisit Nutrisi


- Ibu klien mengatakan nafas atas
klien tidak mau makan
- Ibu klien mengatakan
klien muntah ± 5x Proses
- Ibu klien mengatakan peradangan
klien bab encer 3-4x/hari
Do : Akumulasi
- TTV secret
S : 3875°c
R : 40Xmenit Mucus di
N : 100x/menit beroncus
- BB sebelum sakit : 12 meningkat
kg
- BB saat sakit: 9 kg Anoreksia

Intake oral
yang tidak
adekuat

Masalah keperawatan yang muncul :

1. Bersihan Jalan Nafas Tidak Efektif berhubungan dengan akumulasi sekret


2. Hipovolemia berhubungan dengan kekurangan intake cairan
3. Devisit Nutrsi berhubungan dengan anoreksia
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN
Nama : Anak .A

Diagnosa : Broncopnemonia

No Dx Perencanaan
keperawatan Tujuan, kriteria evaluasi Intervensi Rasional
1 Bersihan Jalan Tujuan Manajeman Jalan Nafas
Nafas Tidak Setelah Dilakukan
Observasi
Efektif Tindakan Keperawatan 1. Mengidentifikasi kemampuan batuk
1. Identifikasi batuk anak
berhubungan Selama 3 X 24 Bersihan untuk menegluarkan sputum
2. Monitor adanya retensi sputum
dengan jalan nafas meningkat 2. Mengatahui tanda infeksi segera
3. Monitor tanda gejala infeksi saluran napas anak
akumulasi sekret dengan kriteria hasil : 3. Mengatur posisi dapat mengurangi
4. Identifikasi indikasi dilakukan fisioterapi dada
ssak
Kriteria evaluasi: (mis. Hipersekresi sputum, sputum kental dan
1. Produksi sputum 4. Untuk hidup lebih sehat
tertahan, tirah baring lama)
menurun 5. Prosedur batuk yg benar dpet
5. periksa segmen paru yang mengandung sekresi
2. Mengi menurun memperlancar intervensi
berlebihan pada anak
3. Akumulasi secret 6. Latihan nafas dalam dapat
menurun membanturelaksasi
4. Wheezing menurun Terapeutik 7. Mengatur posisi dapan mengurangi
5. Mekonium (pada 1. Atur posisi semi-flower sesk pada anak
neonatus) 2. Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien

6. Dipsnea menurun 3. Buang sekret pada tempat sputum


4. posisikan pasien sesuai dengan area paru yang
7. Sulit bicara menurun mengalani penumpukan sputum
8. Sianosis menurun 5. gunakan bantal untuk mengatur posisi
9. Gelisah menurun 6. lakukan perkusi dengan posisi telapak tangan di
10. Frekuensi napas tangkupkan selama 3-5 menit
membaik 7. lakukan dengan posisi telapak tangan rata
11. Pola napas membaik bersamaan ekspirasi melalui mulut
8. lakukan fisioterapi dada setidaknya 2 jam setelah
makan
9. lakukan penghisapan lendir untuk mengeluarkan
sekret, jika perlu

Edukasi
1. jelaskan tujuan dan prosedur fisioterapi dada
2. anjurkan batuk segera setetelah prosedur selesai
3. ajarkan inspirasi perlahan dan dalam melalui
hidung selama fisioterapi
4.
5. Jelaskan tujan dan prosedur batuk efektif
6. Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama
4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik
7. Anjurkan mengulangi Tarik nafas dalam hingga 3
kali
8. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah Tarik
nafas dalam yang ke-3

Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran,
atau nebulizer jika perlu
2 Hipovolemia Tujuan Manajeman Hipovolemia
berhubungan Setelah Dilakukan
Observasi :
dengan kekurangan Tindakan Keperawatan
intake cairan
Selama 3 X 24 Bstatus 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. Frekuensi 1. Mendeteksi sedini mungkin tanda
cairan membaik nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah gejala hipovolemia
menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit 2. Memonitor intake cairan dapan
Kriteria evaluasi: menurun, membran mukosa kering, volume urin memperbaiki status dehidrasi
1. Kekuatan nadi menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah).
meningkat 2. Monitor intake dan output cairan.
2. Turgor kulit
Terapeutik
meningkat
1. Menghitung kebutuhan cairan dapat
3. Output urine 1. Hitung kebutuhan cairan
mengetahui kebutuhan cairan dalam 24
4. Pengisian vena 2. Berikan posisi Modified Trendelenburg
jam
meningkat 3. Berikan asupan cairan oral
2. Asupan oral dapat membantu rehidrasi
5. Dispnea menurun
Edukasi
6. Edema perifer enurun
7. Edema anasarka 1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
8. Berat badan 2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
meningkat
9. Suara nafas tambahan Kolaborasi
10. Kongesti parumenrun
1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis ( mis. NaCl,
11. Frekuensi nadi
RL)
membaik
2. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis.
12. Membran mukosa
Glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
meningkat
3. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin,
13. Tekanan nadi
plasmanate)
membaik
4. Kolaborasi pemberian produk darah

3 Devisit Nutrsi Tujuan Manajemen nutrisi


Berhubungan Setelah Dilakukan
Observasi
Dengan Tindakan Keperawatan
Kurangnya Selama 3 X 24 jam 1. Identifikasi status nutrisi 1. Agar mengetahui kebutuhan nutrisi
Asupan Makanan Diharapkan nutrisi 2. Identifikasi alergi dan inteloransi makanan yang akan di implementasikan
membaik 3. Identifikasi identifikasi makanan yang disukai 2. Mendeteksi dan Mencegah terjadinya
4. Identifikasi kebutuhan kalori dan nutris alergi pada makanan
Kriteria Hasil : 5. Identifikasi perlunya penggunaan selang nasogastrik 3. Mengetahui seberapa kebutuhan
1. Perasaan cepat 6. Monitor asupan makanan kalori untuk klien
kenyang 7. Monitor berat badaan 4. Menimbang berat badan agar sesuai
2. Nyeri abdomen 8. Monitor hasil pemeriksaan laboratorium dengan target yang diharapkan
3. Berat badan 1. Mencegah terjadinya stomatitis pada
Terapeutik
4. Indeks masa tubuh anak
(IMT) 2. Sajian makanan yang menark dapat
5. Frekuensi makan 1. Lakukan oral hygiene sebelum makan meningkatkan nafsu makan
Nafsu makan 2. Fasilitasi menentukan pedoman diet 3. Makanan tinggi serat mempermudah
3. Sajikan makanan secara menarik dan suhu yang sesuai peristaltic usus bekerja
4. Berikan makanan tinggi serat untuk mencegah kontifasi
5. Berikan makann tinggi kalori dan tinggi protein 1. Edukasi untuk keluarga dapat
6. Berikan suplemen makanan meningkatkan pengetahuan
1. Pemberian medikasi sebelum
Edukasi
makan untuk mencegah muntah
1. Anjurkan posisi duduk 2. Ahli gizi dapat membantu
2. Anjurkan diet yang diprogramkan menghitung kebutuhan asupan

Kolaborasi makanan anak

1. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum makan


2. Kolaborasi dengan ahli gizi
CATATAN PERKEMBANGAN KEPERAWATAN

No DX Tanggal Dan Implementasi Evaluasi (SOAP) Paraf


Waktu
1 11 Februari 2022 DX 1
S:
Melakukan pengkajian pada klien
09:00 1. Ibu klien mengatakan anaknya sesak
RH :Ibu klien mengatakan anaknya batuk 2. Ibu klien mengatakan anaknya batuk
Memberikan terapy inhalasi batuk berdahak
09:30
O:
RH : Klien tampak rewel
1. Klien terpasang Oksigen 3lt
Mengobservasi tanda-tanda vital 2. Denyut nadi : 100x/menit
09:40
RH : S :370C N:90x/m RR: 50x/m 3. Suhu : 37,5ºc
Melakukan pemeriksaa fisik pada klien 4. Pernapasan : 50 x /menit
10:00
RH : Terdengar ronchi di paru
5. Klien tampak sesak
Melakukan test perkembangan klien
10:20 A : Masalah teratasi sebagian
RH : ibu klien mengatakan anaknya belum bisa berjalan P : Intervensi Dilanjutkan
Memberikan posisi yang nyaman pada klien 1. Kolaborasi pemberian mukolitik atau
11:00
ekspektoran,
RH : klien tampak tertidur
2. periksa segmen paru yang mengandung
Memberikan therapi obat cefixime 300mg iv
12:00 sekresi berlebihan pada anak
RH : klien tampak rewel
Memberikan dit pada pasien Bubur saring DX II
12:10
RH : klien tidak menghabiskan makanan
S:
Mengganti cairan infus pasien IVFD 30 tpm 1. Ibu klien mengatakan anaknya Minum
13:00 RH: Klien tampak rewel sedikit
2. Ibu klien mengatakan anaknya lemas
Menghitung kebutuhan cairan klien O:
RH : 4ml/kgBB/jam 1. Klien terpasang Oksigen 3lt
2. Klien Bak 2 kali di pempers
(4x10) = 40ml/jam
A : Masalah teratasi sebagian
Menganjurkan pada ibu klien agar minum yang banyak P : Intervensi Dilanjutkan
13:00
RH: Klien minum sedikit hanya 50cc 1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
2. Periksa tanda dan gejala hipovolemia
(mis. Frekuensi nadi meningkat, nadi
teraba lemah, tekanan darah menurun,
tekanan nadi menyempit, turgor kulit
menurun, membran mukosa kering,
volume urin menurun, hematokrit
meningkat, haus, lemah).
3. Monitor intake dan output cairan

DX III
S:
1. Ibu klien mengatakan anaknya gak mau
makan
2. Ibu klien mengatakan anaknya rewel
O:
1. Klien terpasang Oksigen 3lt
2. Klien tampak tidak mnghabiskan
makanannya
3. BB 10Kg
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi Dilanjutkan
1. Anjurkan posisi duduk saat makan
2. Anjurkan diet yang diprogramkan
3. Sediakan makanan yang menarik
4. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi

2 12 Februari 2022 DX 1
S:
Memberikan terapy inhalasi
09:00 1. Ibu klien mengatakan sesaknya berkurang
RH : Klien tampak rewel 2. Ibu klien mengatakan anaknya batuk
Mengobservasi tanda-tanda vital O:
09:30
1. Klien terpasang Oksigen 2lt
RH : S :370C N:90x/m RR: 50x/m
2. TTV : RR: 40 x/m N : 100 x/m
Melakukan pemeriksaa fisik pada klien 3. Klien tampak tenang
09:40
RH : Terdengar ronchi di paru A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi Dilanjutkan
Melakukan test perkembangan klien
10:00 1. Kolaborasi pemberian mukolitik atau
RH : ibu klien mengatakan anaknya belum bisa berjalan ekspektoran,
Memberikan posisi yang nyaman pada klien 2. periksa segmen paru yang mengandung
10:20
RH : klien tampak tertidur sekresi berlebihan pada anak

Memberikan therapi obat cefixime 300mg iv


11:00 DX II
RH : klien tampak rewel
Memberikan dit pada pasien Bubur saring S:
12:00
RH : klien tidak menghabiskan makanan 1. Ibu klien mengatakan anaknya Minum
sedikit
Mengganti cairan infus pasien IVFD 30 tpm
12:10 2. Ibu klien mengatakan anaknya lemas
RH: Klien tampak rewel O:
Menganjurkan pada ibu klien agar minum yang banyak 1. Klien terpasang Oksigen 3lt
RH: Klien minum sedikit hanya 50cc 2. Klien Bak 2 kali di pempers
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi Dilanjutkan
1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
2. Monitor intake dan output cairan

DX III
S:
1. Ibu klien mengatakan anaknya sudah mau
makan
2. Ibu klien mengatakan anaknya rewel
O:
1. Klien terpasang Oksigen 2lt
2. Klien tampak tidak mnghabiskan
makanannya
3. BB 10Kg
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi Dilanjutkan
1. Anjurkan posisi duduk saat makan
2. Anjurkan diet yang diprogramkan
3. Sediakan makanan yang menarik
4. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi

Anda mungkin juga menyukai