Askep Anak Broncopnemoni
Askep Anak Broncopnemoni
Askep Anak Broncopnemoni
A. Pengkajian
1. Identitas Pasien
a. Nama / Nama panggilan : An. A
b. Tempat tanggal lahir : Bekasi, 01- Januari- 2021
c. Jenis kelamin : Laki-laki
d. Agama : Islam
e. Alamat : Bekasi
f. Tanggal masuk : 10 Februari 2022
g. Tanggal pengkajian : 11 Februari 2022
h. Diagnose medic : Bronchopneumonia
2) Identitas orang tua
1) Ayah
a. Nama :Tn. H
b. Usia :27 tahun
c. Pendidikan : SD
d. Agama : Islam
e. Alamat : Bekasi
2) Ibu
a. Nama :Ny.NH
b. Usia : 20 Tahun
c. Pendidikan : SD
d. Agama : Islam
e. Alamat : Bekasi
B. Riwayat Kesehatan
1. Riwayat kesehatan sekarang
a. Keluhan utama:
Ibu klien mengatakan anaknya Sesak nafas
b. Riwayat Kesehatan Sekarang
Sebelum masuk rumah sakit, Orang tua klien mengatakan bahwa
anaknya sesak nafas dan disertai batuk berlendir dalam jangka waktu
yang lama (3 bulan), BAB encer 3-5 kali disertai muntah. Karena
khawatir dengan keadaan klien maka klien langsung di bawa ke RSUD
Bekasi untuk mendapatkan perawatan intensif.
c. Keluhan Tambahan: Ibu klien mengatakan klien masih mengalami
batuk dan berlendir.
C. Riwayat Kesehatan Lalu
1. Pre Natal Care
a. Ibu klien mengatakan bahwa ia rutin memeriksakan kehamilannya di
puskesmas dan posyandu terdekat. Keluhan selama hamil yang
dirasakan oleh ibu adalah mual dan muntah
b. Tidak ada riwayat terkena radiasi
c. Riwayat berat badan selama hamil: Ibu klien mengatakan sebelum
hamil berat badannya 47 Kg pada saat hamil berat badan naik menjadi
56 Kg
d. Ibu klien mengatan telah mendapatkan imunisasi TT sebanyak 4 kali
e. Golongan darah ibu tidak diketahui, Golongan darah ayah tidak
diketahui
2. Natal
a. Tempat melahirkan di RSUD Bekasi
b. jenis prselinan normal / spontan
c. penolong persalinan Bidan
d. BB lahir 2700gr, PB 13cm, Apgar score 9/10
e. ibu mengatakan tidak mengalami komplikasi pada saat melahirkan
dan setela melahirkan
3. Posnatal
a. Kodisi bayi: tidak mengalami kelainan pada pari-paru
b. Anak Pada Saat Lahir Mengalami Sianosis
1) klien tidak mengidap penyakit sejak lahir
2) diberikan obat oleh dokter dan dirawat di RSUD Bekasi
3) tidak perna mengalami kecelakaan dan tidak perna mengkonsumsi
zat kimia berbahaya
4) klien belum dapat duduk, berdiri, dan berjalan. Seperti anak pada
umumnya
Genogram
Keterangan:
X: Meninggal
: Klien
: Tinggal serumah
: Garis keturunan
: Perempuan : Laki-laki
D. Riwayat Imunisasi
Pola perubahan nutrisi tiap tahap usia sampai nutrisi saat ini
G. Riwayat Psikososial
1. Anak tinggal bersama : klien atau anak tinggal bersama ayah dan ibunya
di rumah sendiri
2. Lingkungan berada di : lingkungan pemukiman tempat klien berada di
tengah-tengah pemukiman
3. Rumah dekat dengan : rumah klien berada dekat masjid dan juga klien
hanya dapat bermain di rumah. Di rumah klien tidur dengan orang
tuanya.
4. Rumah ada tangga : dirumah klien tidak terdapat tangga
5. Hubungan antar anggota keluarga : hubungan klien dengan keluarganya
selalu baik
6. Pengasuh anak: klien tdk diasuh oleh pengasuh tetapi diasuh oleh orang
tua klien sendiri.
H. Riwayat Spiritual
1. Support system dalam keluarga : keluarga selalu mendukung atas
pengobatan yg diberikan dokter
2. Kegiatan keagamaan : orang tua klien selalu berdoa untuk kesembuhan
anaknya
I. Reaksi Hospitalisasi
1. Pengalaman membawa anaknya ke RS karena klien sesak nafas
2. Apakah dokter menceritakan tentang kondisi anak : Dokter menceritakan
kepada keluarga klien tentang penyakit yang diderita klien
3. Perasaan orang tua saat ini :orang tua klien khawatir dengan keadaan
anaknya
4. Anak selalu rewel jika bertemu dengan dokter dan perawat
J. Aktivitas Sehari-Hari
A. Nutrisi
B.Cairan
BAB
Sebelum Sakit Saat Sakit
Kondisi
1. Tempat Kamar Mandi / Wc Popok Pampers
Pembuangan 2-3 x/ hari 3-4 x/hari
2. Frekuensi Lunak Encer
3. Konsistensi Tidak ada Tidak ada
4. Kesulitan Tidak menggunakan Tidak menggunakan
5. Obat Pencahar
BAK
Sebelum sakit Saat sakit
Kondisi
1. Tempat Kamar mandi/ wc Popok/pampers
pembuangan 2-3 kali/hari 4-7 kali/hari
2. Frekuensi Kuning jernih Kuning jernih
3. Warna Khas amoniak Khas amoniak
4. Bau
D.Istirahat tidur
K. Pemeriksaan fisik
1. Keadaan Umum : lemah
2. Kesadaran : composmentis
3. Tanda-tanda vital
a. Denyut nadi : 100x/menit
b. Suhu : 37,5ºc
c. Pernapasan : 50 x /menit
4. Berat Badan : 12 Kg
5. Tinggi Badan : 97 cm
6. Kepala
a. Inspeksi : warna rambut hitam, penyebaran rambut merata. Rambut
tidak mudah rontok, dan rambut nampak kotor.
b. Palpasi : tidak terdapat berjolan, tidak ada nyeri tekan, dan tekstur
rambut halus
7. Muka/Wajah
a. Inspeksi : bentuk wajah oval, tidak ada kelainan pada bentuk dan
tulang wajah.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
8. Mata
a. Inspeksi : posisi mata simteris, gerakan bola mata baik, tidak
terdapat radang dan edema pada palpebra, sclera tidak ikterus,
conjungtiva tidak anemis, dan relfleks pupil terhadap cahaya baik,
dan penglihatan baik.
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
9. Hidung
Inspeksi : terdapat sekret, lubang hidung simetris kiri dan kanan, terdapat
pernapasan cuping hidung.
10. Telinga
a. Inspeksi : posisi telinga simetris kiri dan kanan , terdapat serumen,
dan tidak ada pengguanaan alat bantu pendengaran
b. Palpasi : tidak ada nyeri tekan
11. Keadaan Mulut
*Inspeksi
a. Gigi
1) Keadaan gigi : Jumlah 16
2) Karang gigi : tidak ada
3) Pemakaian gigi palsu : tidak ada
c. Gusi
c. Lidah
Tampak kotor
d. Bibir
1. Tampak kering
2. Kemampuan bicara : belum jelas
12. Tenggorokan
a. Warna mukosa : merah
b. Nyeri tekan : tidak ada
c. Nyeri menelan : Ada
13. Leher
*Inspeksi
Kelenjar tyroid : tidak membesar
*Palpasi
Kelenjar tyroid : teraba
Kaku Kuduk : tidak ada
Kelenjar limfe : tidak membesar
14. Thorax & Pernapasan
*Inspeksi : bentuk dada simetris
*Palpasi : tidak ada nyeri tekan
*Auskultasi : terdapat suara tambahan rochi pada lobus sebelah
kiri
*Perkusi : bunyi paru sonor seluruh lapang paru
15. Jantung
Tidak di kaji
16. Abdomen
*Inspeksi : bentuk perut datar, tidak terdapat luka pada perut
*Palpasi :
*Auskultasi : terdapat bunyi peristaltik usus 28x/menit
*Perkusi : perut kembung pada region 3 & 4
17. Genetalia & Anus : Genetalia berfungsi dengan baik, skrotum lengkap
ada 2 buah, tidak adanya kelainan pada lubanf uretra dan anus.
18. Ekstremitas
a. Ekstremitas atas
Pergerakan tangan kanan dan tangan kiri baik, tidak ada
pergerakan yang abnormal. Terpasang infuse pada tangan sebelah
kanan berupa cairan asering 10 tetes/menit.
b. Ekstremitas bawah
Pergerakan kaki kanan dan kiri baik, klien belum dapat berdiri
dan berjalan. Kekuatan otot buruk dan dapat merasakan
rangsangan nyeri.
Analisa feses :
warna Coklat tua
lendir Cair
darah Positif
eritrosit 1-2
leukosit 2-4
protozoa Negatif
telur cacing Negatif
Radiologi :
1. USG Abdomen
pemeriksaan USG Abdomen dengan hasil sebagai berikut :
- Hepar : ukuran dan echo parenkim normal, tidak echo mass. Vaskuler
dan ductus bilier tidak dilatasi
- GB : kontraktil
- Pankreas : sulit dinilai (kesan normal)
- Lien : ukuran dan echo parenkim normal, tidak tampak echo SOL
- Ginjal kanan : ukuran dan echo corticomedullar normal, PCS tidak
dilatasi, tidak tampak echo batu/mass/cyst
- Ginjal kiri : ukuran dan echo corticomedullar normal, PCS tidak
dilatasi, tidak tampak echo batu/mass/cyst
- VU : dinding tidak menebal, mukosa reguler, tidak tampak echo batu
- Loop- loop usus kesan distensi
- Echo cairan bebas intraperitoneum
Kesan :
- Hepar, lien kedua ginjal dan VU normal
- Distensi loop-loop usus suspek meteorismus
- Echo cairan bebas intraperitoneum
2. Foto thorax AP :
- Posisi asimetris
- Konsolidasi homogen pada lobus superior paru kanan, tampak lebih
inhomogen dibanding CXR sebelumnya
- Tampak kavitas besar (Bulla?) pada lapangan atas paru kiri
- Tidak tampak pemadatan kedua hilus
- Cor : bentuk dan ukuran dalam batas normal
- Kedua sinus dan diagfragma baik
- Tulang-tulang intak
Ambroxol : 4 mg
Salbutamol : 2mg
Nebulezer
Ventolin
Pulmicort
N. Analisa data
hidung paru
Peristaltic usus
meningkat
Mal absorpsi
Frekuensi BAB
meningkat
Kehilangan
cairan
berlebihan
Intake oral
yang tidak
adekuat
Diagnosa : Broncopnemonia
No Dx Perencanaan
keperawatan Tujuan, kriteria evaluasi Intervensi Rasional
1 Bersihan Jalan Tujuan Manajeman Jalan Nafas
Nafas Tidak Setelah Dilakukan
Observasi
Efektif Tindakan Keperawatan 1. Mengidentifikasi kemampuan batuk
1. Identifikasi batuk anak
berhubungan Selama 3 X 24 Bersihan untuk menegluarkan sputum
2. Monitor adanya retensi sputum
dengan jalan nafas meningkat 2. Mengatahui tanda infeksi segera
3. Monitor tanda gejala infeksi saluran napas anak
akumulasi sekret dengan kriteria hasil : 3. Mengatur posisi dapat mengurangi
4. Identifikasi indikasi dilakukan fisioterapi dada
ssak
Kriteria evaluasi: (mis. Hipersekresi sputum, sputum kental dan
1. Produksi sputum 4. Untuk hidup lebih sehat
tertahan, tirah baring lama)
menurun 5. Prosedur batuk yg benar dpet
5. periksa segmen paru yang mengandung sekresi
2. Mengi menurun memperlancar intervensi
berlebihan pada anak
3. Akumulasi secret 6. Latihan nafas dalam dapat
menurun membanturelaksasi
4. Wheezing menurun Terapeutik 7. Mengatur posisi dapan mengurangi
5. Mekonium (pada 1. Atur posisi semi-flower sesk pada anak
neonatus) 2. Pasang perlak dan bengkok di pangkuan pasien
Edukasi
1. jelaskan tujuan dan prosedur fisioterapi dada
2. anjurkan batuk segera setetelah prosedur selesai
3. ajarkan inspirasi perlahan dan dalam melalui
hidung selama fisioterapi
4.
5. Jelaskan tujan dan prosedur batuk efektif
6. Anjurkan tarik nafas dalam melalui hidung selama
4 detik, ditahan selama 2 detik, kemudian
keluarkan dari mulut dengan bibir mencucu
(dibulatkan) selama 8 detik
7. Anjurkan mengulangi Tarik nafas dalam hingga 3
kali
8. Anjurkan batuk dengan kuat langsung setelah Tarik
nafas dalam yang ke-3
Kolaborasi
1. Kolaborasi pemberian mukolitik atau ekspektoran,
atau nebulizer jika perlu
2 Hipovolemia Tujuan Manajeman Hipovolemia
berhubungan Setelah Dilakukan
Observasi :
dengan kekurangan Tindakan Keperawatan
intake cairan
Selama 3 X 24 Bstatus 1. Periksa tanda dan gejala hipovolemia (mis. Frekuensi 1. Mendeteksi sedini mungkin tanda
cairan membaik nadi meningkat, nadi teraba lemah, tekanan darah gejala hipovolemia
menurun, tekanan nadi menyempit, turgor kulit 2. Memonitor intake cairan dapan
Kriteria evaluasi: menurun, membran mukosa kering, volume urin memperbaiki status dehidrasi
1. Kekuatan nadi menurun, hematokrit meningkat, haus, lemah).
meningkat 2. Monitor intake dan output cairan.
2. Turgor kulit
Terapeutik
meningkat
1. Menghitung kebutuhan cairan dapat
3. Output urine 1. Hitung kebutuhan cairan
mengetahui kebutuhan cairan dalam 24
4. Pengisian vena 2. Berikan posisi Modified Trendelenburg
jam
meningkat 3. Berikan asupan cairan oral
2. Asupan oral dapat membantu rehidrasi
5. Dispnea menurun
Edukasi
6. Edema perifer enurun
7. Edema anasarka 1. Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
8. Berat badan 2. Anjurkan menghindari perubahan posisi mendadak
meningkat
9. Suara nafas tambahan Kolaborasi
10. Kongesti parumenrun
1. Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis ( mis. NaCl,
11. Frekuensi nadi
RL)
membaik
2. Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis (mis.
12. Membran mukosa
Glukosa 2,5%, NaCl 0,4%)
meningkat
3. Kolaborasi pemberian cairan koloid (mis. Albumin,
13. Tekanan nadi
plasmanate)
membaik
4. Kolaborasi pemberian produk darah
DX III
S:
1. Ibu klien mengatakan anaknya gak mau
makan
2. Ibu klien mengatakan anaknya rewel
O:
1. Klien terpasang Oksigen 3lt
2. Klien tampak tidak mnghabiskan
makanannya
3. BB 10Kg
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi Dilanjutkan
1. Anjurkan posisi duduk saat makan
2. Anjurkan diet yang diprogramkan
3. Sediakan makanan yang menarik
4. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi
2 12 Februari 2022 DX 1
S:
Memberikan terapy inhalasi
09:00 1. Ibu klien mengatakan sesaknya berkurang
RH : Klien tampak rewel 2. Ibu klien mengatakan anaknya batuk
Mengobservasi tanda-tanda vital O:
09:30
1. Klien terpasang Oksigen 2lt
RH : S :370C N:90x/m RR: 50x/m
2. TTV : RR: 40 x/m N : 100 x/m
Melakukan pemeriksaa fisik pada klien 3. Klien tampak tenang
09:40
RH : Terdengar ronchi di paru A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi Dilanjutkan
Melakukan test perkembangan klien
10:00 1. Kolaborasi pemberian mukolitik atau
RH : ibu klien mengatakan anaknya belum bisa berjalan ekspektoran,
Memberikan posisi yang nyaman pada klien 2. periksa segmen paru yang mengandung
10:20
RH : klien tampak tertidur sekresi berlebihan pada anak
DX III
S:
1. Ibu klien mengatakan anaknya sudah mau
makan
2. Ibu klien mengatakan anaknya rewel
O:
1. Klien terpasang Oksigen 2lt
2. Klien tampak tidak mnghabiskan
makanannya
3. BB 10Kg
A : Masalah teratasi sebagian
P : Intervensi Dilanjutkan
1. Anjurkan posisi duduk saat makan
2. Anjurkan diet yang diprogramkan
3. Sediakan makanan yang menarik
4. Kolaborasi pemberian medikasi sebelum
makan
5. Kolaborasi dengan ahli gizi