Kelompok 3 Guide Imaginary

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

GUIDED IMAGERY

DISUSUN OLEH :

Aluna Nurmalia Lhutfa


Eva Dwi Rahayu
Ferdian Hardianata
Kaysha Ariana Maharani
Nadia Fitrah Ariani Ramadhanti
Nurhafizah
Nurol Hifzi Putri Rizki
Revanda Diva Krisna Putri
Teteh Intan Lestari

KEMENTRIAN KESEHATAN RI

POLITEKNIK KEMENKES MATARAM

SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN DAN PROFESI NERS

TAHUN AJARAN 2021/2022


KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat taufik serta
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul
“GUIDED IMAGERY”. Penyusunan makalah ini disusun untuk memenuhi tugas
Mata Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia III. Selain itu tujuan penyusunan makalah
ini juga untuk menambah wawasan tentang Guided Imagery
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada
teknis penulisan maupun materi, mengingat kemampuan yang kami miliki. Untuk itu,
kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan
pembuatan makalah ini.
Dalam penulisan makalah ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang
sebesar-besarnya kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk
kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Mataram, 13 April 2022

Kelompok III
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................4
B. RUMUSAH MASALAH.............................................................................................................5
C. TUJUAN PENULIS....................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................6
1. PENGERTIAN GUIDED IMAGERY.........................................................................................5
2. TUJUAN GUIDED IMAGERY..................................................................................................5
2. MACAM MACAM GUIDED IMAGERY..................................................................................5
4. MANFAAT................................................................................................................................7
5. INDIKASI GUIDED IMAGERY................................................................................................7
6. KONTRAINDIKASI :.................................................................................................................8
7. PERSIAPAN PASIEN :...............................................................................................................8
8. PERSIAPAN ALAT :..................................................................................................................8
9. CARA KERJA GUIDED IMAGERY :.......................................................................................8
10. TEKNIK PELAKSANAAN GUIDED IMAGERY..................................................................9
11. PROSEDUR GUIDED IMAGERY..........................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................13
B. SARAN.........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan
manusiayang meliputi bidang ekonomi, teknologi, politik dan budaya serta bidang-
bidanglain membawa pengaruh tersendiri bagi perkembangan manusia itu
sendiri.Kehidupan yang semakin sulit dan komplek serta semakin bertambah
stresor psikososial akibat budaya masyarakat yang semakin modern, menyebabkanma
nusia tidak dapat menghindari tekanan-tekanan kehidupan yang mereka alami(Saseno,
2001).Pikiran-pikiran negatif akan adanya kemungkinan-kemungkinan buruk
yangmungkin terjadi karena tingginya stresor dari dalam diri seseorang akan
memicutimbulnya kecemasan dan depresi pada seseorang. Menurut Ellis (dalam
Correy,1995) karena manusia sendiri yang menciptakan pikiran serta perasaan
yangterganggu maka manusia juga memiliki kekuatan untuk mengontrol masa
depanemosinya. Dengan demikian, penggantian khayalan negatif
memungkinkan pikiran dalam keadaan positif, tubuh rileks, dan keadaan emosi yang
tenang.Keadaan tersebut akan membantu untuk menurunkan kejadian depresi
padaseseorang.Salah satu teknik yang bisa digunakan untuk mengubah bayang-
bayangnegatif pada pikiran ialah dengan teknik guided imagery. Imagery
sendirimerupakan kemampuan manusia untuk mengolah dunia internal dan
eksternaltanpa menggunakan bahasa, imagery sering pula dipertukarkan dengan
istilahvisualisasi. Greenberg (2002) menggunakan istilah imagery dan visualisasi
secara bergantian. Gawain (2000) menggunakan istilah visualisasi kreatif untukmenye
but teknik imagery yang digabungkan dengan afirmasi dan meditasi. Setiaporang
tanpa mereka sadari banyak yang telah mempraktekkan imagery.Jika imajinasi yang
dilakukan individu sepertinya bekerja secara tidakdisadari, maka guided imagery
berusaha mengarahkan imajinasi secara sengajauntuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Carter (2006) menerapkan guidedimagery untuk mengurangi tingkat
stres, penyebab, dan gejala-gejala yang menyertai stres. Van tilburg, dkk (2009)
menerapkan guided imagery music untukmenggali pengalaman pasien depresi.
Kombinasi metode Alterd State ofConsciousness, afirmasi dan visualisasi digunakan
untuk mengatasi obesitas(Midasari dan Prabowo, 2007). Dengan demikian, bisa
dipahami bahwa guidedimagery melibatkan imajinasi dengan panduan yang
ditampilkan dabentuk audio,audio- visual, dan bisa pula panduan audio dipadukan
dengan musik relaksasi.Berdasarkan dari uraian diatas, guided imagery bisa menjadi
salah satualternatif untuk diterapkan dalam bidang keperawatan. Dengan ini,
kelompokkami akan membahas lebih lanjut mengenai guided imagery.

B. RUMUSAH MASALAH
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Guided Imagery, maka
didalammakalah ini akan dibahas mengenai
1. Apakah Pengertian dari Guided Imagery?
2. Apa saja macam macam Guided Imagery?
3. Apakah Tujuan dari Guided Imagery?
4. Apakah Manfaat dari Guided Imagery?
5. Apakah Indikasi dari Guided Imagery?
6. Apakah Kontraindikasi dari Guided Imagery?
7. Bagaimana Persiapan Pasien saat melakukan Guided Imagery?
8. Apa Saja Alat yang digunakan?
9. Bagaimana Cara Kerja Guided Imagery?
10. Apa Saja Teknik Pelaksanaan dari Guided imagery?
11. Bagaimana Prosedure dari Guided Imagery?

C. TUJUAN PENULIS
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui Pengertian dari Guided Imagery.
2. Untuk mengetahui macam macam Guided Imagery.
3.Untuk mengetahui Tujuan dari Guided Imagery.
4.Untuk mengetahui Manfaat dari Guided Imagery.
5.Untuk mngetahui Indikasi dari Guided Imagery.
6. Untuk mengetahui Kontraindikasi dari Guided Imgery.
7. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja Guided Imagery
8. Untuk mengertahui Teknik pelaksanaan dari Guided Imagery.
9. Untuk mengetahui Prosedure dari Guided Imagery
BAB II
PEMBAHASAN

1. PENGERTIAN GUIDED IMAGERY

Imagery merupakan pembentukan representasi mental dari suatuobjek, tempat,


peristiwa, atau situasi yang dirasakan melalui indra. Saat berimajinasi individu dapat
membayangkan melihat sesuatu, mendengar,merasakan, mencium,dan atau
menyentuh sesuatu (Snyder, 2006).Istilah guide imagery merujuk pada berbagai
teknik termasukvisualisasi sederhana, saran yang menggunakan imaginasi langsung,
metaforadan bercerita, eksplorasi fantasi dan bermain “game”, penafsiran mimpi,
gambar, dan imajinasi yang aktif dimana unsur-unsur ketidaksadarandihadirkan untuk
ditampilkan sebagai gambaran yang dapat berkomunikasidengan pikiran sadar
(Academic for Guide Imagery, 2010).

2. MACAM-MACAM TEKNIK GUIDED IMAGERY

Berdasarkan pada penggunaannya terdapat beberapa macam teknik Sugeng (2011):


1) Guided Walking Imagery
Teknik ini ditemukan oleh psikoleuner. Pada teknik ini pasien dianjurkan
untuk mengimajinasikan pemandangan standar seperti padang rumput,
pegunungan, pantai dll.
2) Autogenic Abstraction
Dalam teknik ini pasien diminta untuk memilih sebuah perilaku negatif yang ada
dalam pikirannya kemudian pasien mengungkapkan secara verbal tanpa batasan. Bila
berhasil akan tampak perubahan dalam hal emosional dan raut muka pasien.
3) Covert Sensitization
Teknik ini berdasar pada paradigma reinforcement yang menyimpulkan bahwa
proses imajinasi dapat dimodifikasi berdasarkan pada prinsip yang sama dalam
modifikasi perilaku.
4) Covert Behaviour Rehearsal
Teknik ini mengajak seseorang untuk mengimajinasikan perilaku koping
yang dia inginkan. Teknik ini lebih banyak digunakan.
3. TUJUAN GUIDED IMAGERY
1.Untuk memelihara kesehatan atau relaks melalui komunikasi dalam
tubuhmelibatkan semua indra (visual, sentuhan, penciuman, penglihatan, dan
pendengaran) sehingga terbentuklah keseimbangan antara pikiran, tubuh,dan jiwa.
2. Dapat mempercepat penyembuhan yang efektif dan membantu tubuhmengurangi
berbagai macam penyakit seperti depresi, alergi dan asma.
3. Untuk mengurangi tingkat stres, penyebab, dan gejala-gejala yangmenyertai stres.
4. Guided imagery music dapat untuk menggali pengalaman pasien depresi.
4. MANFAAT
Guided imagery merupakan salah satu jenis teknik relaksasi sehingga manfaat
dari teknik ini pada umumnya sama dengan manfaat dari teknik relaksasi yang lain.
Para ahli dalam bidang teknik guided imagery berpendapat bahwa imajinasi
merupakan penyembuh yang efektif yang dapat mengurangi nyeri, kecemasan,
mempercepat penyembuhan dan membantu tubuh mengurangi berbagai macam
penyakit. Guided imagery telah menjadi terapi standar untuk mengurangi kecemasan
dan memberikan relaksasi pada orang dewasa atau anak-anak, dapat juga untuk
mengurangi nyeri kronis, tindakan prosedural yang menimbulkan nyeri, susah tidur,
mencegah reaksi alergi, dan menurunkan tekanan darah (Snyder, 2006). Banyak
sekali manfaat yang kita dapat dari menerapkan prosedur guided imagery, berikut ini
manfaat dari guided imagery menurut Townsend (1977):

1.Mengurangi stress dan kecemasan


2.Mengurangi nyeri
3.Mengurangi efek sampinG
4.Mengurangi tekanan darah tinggi
5.Mengurangi level gula darah (diabetes)
6. Mengurangi alergi dan gejala gangguan pernapasan
7.Mengurangi sakit kepala
8.Mengurangi biaya rumah sakit
9.Meningkatkan penyembuhan luka dan tulang

5. INDIKASI GUIDED IMAGERY


Dossey, et al (dalam Potter & Perry, 2009) menjelaskan aplikasi klinisguided
imagery yaitu sebagai penghancur sel kanker, untuk mengontrol danmengurangi rasa
nyeri, serta untuk mencapai ketenangan dan ketentraman.guided imagery juga
membantu dalam pengobatan: seperti asma, hipertensi,gangguan fungsi kandung
kemih, sindrom pre menstruasi, dan menstruasi. selain itu guided imagery juga
digunakan untuk mereduksi nyeri luka bakar,sakit kepala migrain dan nyeri pasca
operasi (Brannon & Feist, 2000). Indikasi dari guided imagery adalah semua pasien
yang memiliki pikiran negatif atau pikiran menyimpang dan mengganggu perilaku
(maladaptif). Misalnya: over generalization, filter mental, stress, cemas,depresi, nyeri,
hipokondria, loncatan kesimpulan dan lain-lain.

6. KONTRAINDIKASI :
 Pada pasien yang mengalami nyeri akut
 Pada pasien yang mengalami agitasi/kegelisahan, ketakutan

7. PERSIAPAN PASIEN :
 Mengucapkan salam
 Memperkenalkan diri
 Identifikasi klien
 Jelaskan maksud dan tujuan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada
klien/keluarga Menanyakan kesiapan

8. PERSIAPAN ALAT :
 Ruangan yang tenang dengan lampu yang redup
 Tape dan instrumentalia
 Tempat tidur/ kursi yang nyaman

9. CARA KERJA GUIDED IMAGERY :

 Baca status dan data pasien untuk memastikan tindakan yang akan dilakukan
 Cek alat-alat yang digunakan
 Beri salam dan panggil pasien sesuai dengan namanya
 Perkenalkan nama perawat
 Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
 Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
 Kaji faktor-faktor yang menjadi kontraindikasi dilakukan guided imagery
 Beri kesempatan pada pasien untuk bertanya
 Tanyakan keluhan pasien saat ini
 Periksa tanda vital pasien sebelum memulai guided imagery (terutama nadi
dan tekanan darah)
 Atur tempat tidur pada posisi yang nyaman
 Tutup pintu/kordin
 Anjurkan pasien untuk memilih posisi duduk atau tidur
 Bantu pasienpada posisi yang nyaman
 Minta pasien untuk menutup mata
 Minta pasien untuk bermapas dalam pelan-pelan 3-5 kali sampai pasien
merasa rileks
 Nyalakan musik instrumental yang slow
 Minta pasien untuk membayangkan saat ini pasien berada di daerah yang
disukai pasien (misalnya: pantai, gunung-gunung, taman, air terjun, dll)
bersama dengan orang yang disukai
 Minta pasien untuk menikmati bayangan yang diciptakannya, minta pasien
untuk memfokuskan pada satu bayangan
 Jika pasien tidak dapat menciptakan bayangannya, berikan sensasi/ stimulasi
yang dapat menimbulkan suasana rileks. Misalnya dengarkan suara air
gemericik, atau berikan aroma bunga yang disukai pasien
 Jika pasien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah atau tidak nyaman,
hentikan latihan
 Setelah kurang lebih 20-30 menit, minta pasien untuk nafas dalam beberapa
kali sambil mulailah kembali ke kondisi sekarang untuk mengakhiri teknik
guided imagery
 Minta pasien untuk membuka mata dan tersenyum
 Bereskan dan rapikan alat
 Buka korden/pintu kamar pasien
 Tinggikan side rail dan turunkan kepala tempat tidur pasien
 Tanyakan kenyamanan pasien
 Kaji kembali tekanan darah dan nadi
 Catat hal-hal yang terjadi selama latihan
 Berikan reinfocement pada pasien
 Buat kontrak pertemuan selanjutnya
 Akhiri kegiatan dengan baik

10. TEKNIK PELAKSANAAN GUIDED IMAGERY


Guided imagery adalah metode relaksasi untuk mengkhayal tempat dan kejadian
berhubungan dengan rasa relaksasi yang menyenangkan. Khayalan tersebut
memungkinkan klien memasuki keadaan atau pengalaman relaksasi (Kaplan &
Sadock, 2010 dalam Novar enta, 2013). Guided imagery mempunyai elemen yang
secara umum sama dengan relaksasi, yaitu samasama membawa klien ke arah
relaksasi namun guided imagery menekankan bahwa klien membayangkan hal-hal
nyaman dan menenangkan dan tidak dapat memusatkan perhatian pada banyak hal
dalam satu waktu oleh karena itu klien harus membayangkan satu imajinasi yang
sangat kuat dan menyenangkan (Brannon & Feist, 2000 dalam Novarenta 2013).
Menurut Snyder (2006) teknik guided imagery secara umum antara lain:
1. Membuat individu dalam keadaan santai yaitu dengan cara:
a. Mengatur posisi yang nyaman (duduk atau berbaring)
b. Silangkan kaki, tutup mata atau fokus pada suatu titik atau suatu benda di
dalam ruangan
c. Fokus pada pernapasan otot perut, menarik napas dalam dan pelan, napas
berikutnya biarkan sedikit lebih dalam dan lama dan tetap fokus pada
pernapasan dan tetapkan pikiran bahwa tubuh semakin santai dan lebih santai
d. Rasakan tubuh menjadi lebih berat dan hangat dari ujung kepala sampai
ujung kaki.
e. Jika pikiran tidak fokus, ulangi kembali pernapasan dalam dan pelan
2. Sugesti khusus untuk imajinasi yaitu:
a. Pikirkan bahwa seolah-olah pergi ke suatu tempat yang menyenangkan dan
merasa senang ditempat tersebut
b. Sebutkan apa yang bisa dilihat, dengar, cium, dan apa yang dirasakan
c. Ambil napas panjang beberapa kali dan nikmati berada ditempat tersebut
d. Sekarang, bayangkan diri anda seperti yang anda inginkan (uraikan sesuai
tujuan yang akan dicapai/ diinginkan).
3. Beri kesimpulan dan perkuat hasil praktek yaitu:
a. Mengingat bahwa anda dapat kembali ke tempat ini, perasaan ini, cara ini
kapan saja anda menginginkan
b. Anda bisa seperti ini lagi dengan berfokus pada pernapasan anda, santai, dan
membayangkan diri anda berada pada tempat yang anda senangi
4. Kembali ke keadaan semula yaitu:
a. Ketika anda telah siap kembali ke ruang dimana anda berada
b. Anda merasa segar dan siap untuk melanjutkan kegiatan anda
c. Sebelumnya anda dapat menceritakan pengalaman anda ketika anda telah siap
(Snyder, 2006).

Asmadi (2008) juga menjelaskan tentang teknik dalam melakukan guided


imagery yaitu mengatur posisi yang nyaman pada klien, dengan suara yang lembut
minta klien untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau pengalaman yang
membantu penggunaan semua indera, minta klien untuk tetap berfokus pada bayangan
yang menyenangkan sambil merelaksasikan tubuhnya
Teknik pelaksanaan guided imagery pada anak perlu dimodifikasi sesuai dengan
tahap perkembangan anak, kognitif, dan pilihan anak. Waktu yang digunakan untuk
pelaksanaan guided imagery pada anak-anak hanya boleh 10-15menit dan anak
biasanya tidak suka menutup mata mereka saat berimajinasi (Snyder, 2008 dalam
Dewanti, 2013)
Guided imagery dapat disampaikan oleh seorang praktisi/ pemandu, video atau
rekaman audio. Rekaman audio dalam guided imagery berisi panduan imajinasi atau
membayangkan hal-hal yang menyenangkan bagi anak terkait dengan tempat yang
menyenangkan misalnya pantai, aktifitas yang menyenangkan bagi anak misalnya
makan ice cream. Melalui rekaman audio tersebut anak dipandu relaksasi menarik
nafas dalam dan pelan (Snyder, 2006).
Relaksasi membuat pikiran lebih terbuka untuk menerima informasi baru yang
diberikan (Benson, 1993 dalam Snyder, 2006). Untuk selanjutnya anak dipandu untuk
membayangkan hal yang paling menyenangkan dan membayangkan tiap detail hal
yang bisa dirasakan oleh semua indera. Anak dipandu untuk membayangkan apa yang
dapat dilihat, dirasakan, dibau, dipegang atau disentuh. Rekaman audio ini dapat
dimodifikasi dengan latar belakang musik relaksasi (Snyder, 2006). Bersamaan
dengan anak dilakukan imajinasi terbimbing ini, prosedur pemasangan infus
dilakukan.

11. PROSEDUR GUIDED IMAGERY


Berikut ini adalah standar operasional prosedur dari pelaksanaan guided
imagery:
1. Bina hubungan saling percaya.
2. Jelaskan prosedur, tujuan, posisi, waktu dan peran perawat sebagai pembimbing.
3. Anjurkan klien mencari posisi yang nyaman menurut klien.
4. Duduk dengan klien tetapi tidak mengganggu.
5. Lakukan pembimbingan dengan baik terhadap klien.
o Minta klien untuk memikirkan hal-hal yang menyenangkan atau pengalaman
yang membantu penggunaan semua indra dengan suara yang lembut.
o Ketika klien rileks, klien berfokus pada bayangan dan saat itu perawat tidak
perlu bicara lagi..
o Jika kien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah, atau tidak nyaman perawat
harus menghentikan latihan dan memulainya lagi ketika klien telah siap.
o Relaksasi akan mengenai seluruh tubuh. Setelah 15 menit klien dan daerah ini
akan digantikan dengan relaksasi. Biasanya klien rileks setelah menutup mata
atau mendengarkan musik yang lembut sebagai background yang membantu.
o Catat hal-hal yang digambarkan klien dalam pikiran untuk digunakan pada
latihan selanjutnya dengan menggunakan informasi spesifik yang diberikan
klien dan tidak membuat perubahan pernyataan klien.
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Guided imagery atau imajinasi terbimbing merupakan tindakan/intervensi untuk
mengatasi kecemasan, stres dan nyeri dengan teknik mengkaji kekuatan pikiran sadar
maupun tidak sadar agar tercipta suatu bayangan gambar sehingga klien
mengkhayalkan tempat dan kejadian berhubungan dengan rasa relaksasi yang
menyenangkan.
Tujuan dilakukan tindakan Guided Imagery adalah memelihara kesehatan
dengan membentuk keseimbangan antara pikiran, tubuh, dan jiwa. Selain itu, guided
imagery mampu mempercepat penyembuhan yang efektif dengan membantu tubuh
mengurangi macam dan tingkat stres, depresi, alergi dan asma serta dapat menggali
pengalaman depresi klien melalui musik.
Manfaat dari penerapan Guided Imagery yaitu, mengurangi stress, nyeri, dan
efek samping. Guided imagery juga mampu menurunkan tekanan darah tinggi dan
level gula darah (diabetes), serta mengurangi adanya alergi, gejala gangguan
pernapasan, sakit kepala, dan meningkatkan penyembuhan luka.
Indikasi dilakukannya Guided Imagery adalah semua pasien yang memiliki
pikiran negative atau pikiran menyimpang dan mengganggu perilaku (maladaptif).
Misalnya: over generalization, filter mental, stress, cemas, depresi, nyeri, hipokondria,
loncatan kesimpulan dan lain-lain.

B. SARAN
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dalam penerapan guided imagery
diperlukan komunikasi terapeutik yang baik antara perawat dan klien. Hal ini
mengacu pada keterampilan perawat yang mampu membentuk hubungan saling
percaya pada klien, sehingga klien dengan leluasa membangun imajinasi yang
berkaitan dengan pengalaman atau kejadian dimasa lalunya yang mampu
mempercepat penyembuhan secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA

Brannon Linda & Feist, Jess. (2000). Health psychology: an introduction to behavior
and health. United States of America: Matrix Production Inc.

http://stikespku.com/digilib/files/disk1/2/stikes%20pku--episciawah-74-1- kti_epis-
8.pdf diakses pada 29 November 2015 Kaplan & Sadock. (2010).

Sinopsis psikiatri ilmu pengetahuan perilaku klinis, jilid 2. Tangerang: Bina Rupa
Asara Publisher. NN. 2010. Guided Imagery Sebuah Pendekatan Psikosintesis.

(Online) ( http://s2psikologi.tarumanagara.ac.id/wp-content/uploads/2010/09/38-
guided-imagery-sebuah-pendekatan-psikosintesis-untuk-penurunan-depresipada-penderita-
kanker-pariman.pdf diakses pada 29 November 2015) Potter P. A., Perry A. G. (2006).

Fundamental keperawatan: buku 2 edisi 7. Jakarta: Penerbit Buku Salemba Medika.


Snyder, M., & Lindquist, R. (2002). Complementary/alternaive therapies in nursing (4th ed).
New York: Springer publishing company.
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
POLITEKNIK KESEHATAN MATARAM JURUSAN KEPERAWATAN
-------------------------------------------------------------------------------------------------
FORMAT PENILAIAN KETERAMPILAN

1. Mata Ajaran : KDM II


2. Keterampilan : tekhnik Guide Imaginary
3. Definisi : Guided imagery adalah teknik untuk mengarahkan individu
untuk fokus dan berkhayal atau berimajinasi (Naparstek,
2008 dalam Hart, 2008)
4. Tujuan :
1. Menghilangkan rasa nyeri
2. Memberikan kenyamanan
3. Membina hubungan saling percaya.

NILAI KET
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Tahap Pra Interaksi :
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
 Music dengan instrument lembut
 Ear phone

Tahap Orientasi :
1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang
disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau
keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap Kerja :
1. Bawa alat kedekat klien
2. Jelaskan prosedur pada klien
3. Cuci tangan
4. Anjurkan klien mencari posisi yang nyaman
5. Duduk dengan klien tapi tidak mengganggu
6. Melakukan pembimbingan terhadap klien:
 Meminta klien memikirkan hal-hal yang
menyenangkan dengan suara lembut
 Ketika klien relaxing, klien berfokus pada
bayangannya, pada saat itu perawat tidak perlu bicara
lagi
 Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah
atau tidak nyaman, perawat harus menghentikan
latihan dan memulainya lagi ketika klien sudah siap
 Relaksasi akan mengenai seluruh tubuh setelah 15
menit. Klien harus memperhatikan tubuhnya dan catat
daerah- daerah yang mengalami ketegangan. Berikan
relaksasi dengan musik lembut sambil menutup mata.
Mencata hal-hal yang digambarkan oleh klien dan
digunakan pada latihan selanjutnya.
7. Bereskan dan bersihkan alat
8. Kembalikan alat ketempat semula
9. Cuci tangan

Tahap Terminasi :
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah
dilakukan kegiatan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Dokumentasi :
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan

Keterangan :

Tidak = Tidak dikerjakan


Ya = Dikerjakan

Penguji Praktek

(………………………………)

Anda mungkin juga menyukai