Kelompok 3 Guide Imaginary
Kelompok 3 Guide Imaginary
Kelompok 3 Guide Imaginary
GUIDED IMAGERY
DISUSUN OLEH :
KEMENTRIAN KESEHATAN RI
Kelompok III
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG.................................................................................................................4
B. RUMUSAH MASALAH.............................................................................................................5
C. TUJUAN PENULIS....................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................6
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................6
1. PENGERTIAN GUIDED IMAGERY.........................................................................................5
2. TUJUAN GUIDED IMAGERY..................................................................................................5
2. MACAM MACAM GUIDED IMAGERY..................................................................................5
4. MANFAAT................................................................................................................................7
5. INDIKASI GUIDED IMAGERY................................................................................................7
6. KONTRAINDIKASI :.................................................................................................................8
7. PERSIAPAN PASIEN :...............................................................................................................8
8. PERSIAPAN ALAT :..................................................................................................................8
9. CARA KERJA GUIDED IMAGERY :.......................................................................................8
10. TEKNIK PELAKSANAAN GUIDED IMAGERY..................................................................9
11. PROSEDUR GUIDED IMAGERY..........................................................................................11
BAB III.....................................................................................................................................................13
PENUTUP............................................................................................................................................13
A. KESIMPULAN.............................................................................................................................13
B. SARAN.........................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dewasa ini kemajuan yang pesat dalam berbagai bidang kehidupan
manusiayang meliputi bidang ekonomi, teknologi, politik dan budaya serta bidang-
bidanglain membawa pengaruh tersendiri bagi perkembangan manusia itu
sendiri.Kehidupan yang semakin sulit dan komplek serta semakin bertambah
stresor psikososial akibat budaya masyarakat yang semakin modern, menyebabkanma
nusia tidak dapat menghindari tekanan-tekanan kehidupan yang mereka alami(Saseno,
2001).Pikiran-pikiran negatif akan adanya kemungkinan-kemungkinan buruk
yangmungkin terjadi karena tingginya stresor dari dalam diri seseorang akan
memicutimbulnya kecemasan dan depresi pada seseorang. Menurut Ellis (dalam
Correy,1995) karena manusia sendiri yang menciptakan pikiran serta perasaan
yangterganggu maka manusia juga memiliki kekuatan untuk mengontrol masa
depanemosinya. Dengan demikian, penggantian khayalan negatif
memungkinkan pikiran dalam keadaan positif, tubuh rileks, dan keadaan emosi yang
tenang.Keadaan tersebut akan membantu untuk menurunkan kejadian depresi
padaseseorang.Salah satu teknik yang bisa digunakan untuk mengubah bayang-
bayangnegatif pada pikiran ialah dengan teknik guided imagery. Imagery
sendirimerupakan kemampuan manusia untuk mengolah dunia internal dan
eksternaltanpa menggunakan bahasa, imagery sering pula dipertukarkan dengan
istilahvisualisasi. Greenberg (2002) menggunakan istilah imagery dan visualisasi
secara bergantian. Gawain (2000) menggunakan istilah visualisasi kreatif untukmenye
but teknik imagery yang digabungkan dengan afirmasi dan meditasi. Setiaporang
tanpa mereka sadari banyak yang telah mempraktekkan imagery.Jika imajinasi yang
dilakukan individu sepertinya bekerja secara tidakdisadari, maka guided imagery
berusaha mengarahkan imajinasi secara sengajauntuk mencapai tujuan yang
diharapkan. Carter (2006) menerapkan guidedimagery untuk mengurangi tingkat
stres, penyebab, dan gejala-gejala yang menyertai stres. Van tilburg, dkk (2009)
menerapkan guided imagery music untukmenggali pengalaman pasien depresi.
Kombinasi metode Alterd State ofConsciousness, afirmasi dan visualisasi digunakan
untuk mengatasi obesitas(Midasari dan Prabowo, 2007). Dengan demikian, bisa
dipahami bahwa guidedimagery melibatkan imajinasi dengan panduan yang
ditampilkan dabentuk audio,audio- visual, dan bisa pula panduan audio dipadukan
dengan musik relaksasi.Berdasarkan dari uraian diatas, guided imagery bisa menjadi
salah satualternatif untuk diterapkan dalam bidang keperawatan. Dengan ini,
kelompokkami akan membahas lebih lanjut mengenai guided imagery.
B. RUMUSAH MASALAH
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai Guided Imagery, maka
didalammakalah ini akan dibahas mengenai
1. Apakah Pengertian dari Guided Imagery?
2. Apa saja macam macam Guided Imagery?
3. Apakah Tujuan dari Guided Imagery?
4. Apakah Manfaat dari Guided Imagery?
5. Apakah Indikasi dari Guided Imagery?
6. Apakah Kontraindikasi dari Guided Imagery?
7. Bagaimana Persiapan Pasien saat melakukan Guided Imagery?
8. Apa Saja Alat yang digunakan?
9. Bagaimana Cara Kerja Guided Imagery?
10. Apa Saja Teknik Pelaksanaan dari Guided imagery?
11. Bagaimana Prosedure dari Guided Imagery?
C. TUJUAN PENULIS
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1.Untuk mengetahui Pengertian dari Guided Imagery.
2. Untuk mengetahui macam macam Guided Imagery.
3.Untuk mengetahui Tujuan dari Guided Imagery.
4.Untuk mengetahui Manfaat dari Guided Imagery.
5.Untuk mngetahui Indikasi dari Guided Imagery.
6. Untuk mengetahui Kontraindikasi dari Guided Imgery.
7. Untuk mengetahui bagaimana cara kerja Guided Imagery
8. Untuk mengertahui Teknik pelaksanaan dari Guided Imagery.
9. Untuk mengetahui Prosedure dari Guided Imagery
BAB II
PEMBAHASAN
6. KONTRAINDIKASI :
Pada pasien yang mengalami nyeri akut
Pada pasien yang mengalami agitasi/kegelisahan, ketakutan
7. PERSIAPAN PASIEN :
Mengucapkan salam
Memperkenalkan diri
Identifikasi klien
Jelaskan maksud dan tujuan tujuan, prosedur, dan lamanya tindakan pada
klien/keluarga Menanyakan kesiapan
8. PERSIAPAN ALAT :
Ruangan yang tenang dengan lampu yang redup
Tape dan instrumentalia
Tempat tidur/ kursi yang nyaman
Baca status dan data pasien untuk memastikan tindakan yang akan dilakukan
Cek alat-alat yang digunakan
Beri salam dan panggil pasien sesuai dengan namanya
Perkenalkan nama perawat
Jelaskan prosedur yang akan dilakukan pada pasien
Jelaskan tujuan tindakan yang akan dilakukan
Kaji faktor-faktor yang menjadi kontraindikasi dilakukan guided imagery
Beri kesempatan pada pasien untuk bertanya
Tanyakan keluhan pasien saat ini
Periksa tanda vital pasien sebelum memulai guided imagery (terutama nadi
dan tekanan darah)
Atur tempat tidur pada posisi yang nyaman
Tutup pintu/kordin
Anjurkan pasien untuk memilih posisi duduk atau tidur
Bantu pasienpada posisi yang nyaman
Minta pasien untuk menutup mata
Minta pasien untuk bermapas dalam pelan-pelan 3-5 kali sampai pasien
merasa rileks
Nyalakan musik instrumental yang slow
Minta pasien untuk membayangkan saat ini pasien berada di daerah yang
disukai pasien (misalnya: pantai, gunung-gunung, taman, air terjun, dll)
bersama dengan orang yang disukai
Minta pasien untuk menikmati bayangan yang diciptakannya, minta pasien
untuk memfokuskan pada satu bayangan
Jika pasien tidak dapat menciptakan bayangannya, berikan sensasi/ stimulasi
yang dapat menimbulkan suasana rileks. Misalnya dengarkan suara air
gemericik, atau berikan aroma bunga yang disukai pasien
Jika pasien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah atau tidak nyaman,
hentikan latihan
Setelah kurang lebih 20-30 menit, minta pasien untuk nafas dalam beberapa
kali sambil mulailah kembali ke kondisi sekarang untuk mengakhiri teknik
guided imagery
Minta pasien untuk membuka mata dan tersenyum
Bereskan dan rapikan alat
Buka korden/pintu kamar pasien
Tinggikan side rail dan turunkan kepala tempat tidur pasien
Tanyakan kenyamanan pasien
Kaji kembali tekanan darah dan nadi
Catat hal-hal yang terjadi selama latihan
Berikan reinfocement pada pasien
Buat kontrak pertemuan selanjutnya
Akhiri kegiatan dengan baik
A. KESIMPULAN
Guided imagery atau imajinasi terbimbing merupakan tindakan/intervensi untuk
mengatasi kecemasan, stres dan nyeri dengan teknik mengkaji kekuatan pikiran sadar
maupun tidak sadar agar tercipta suatu bayangan gambar sehingga klien
mengkhayalkan tempat dan kejadian berhubungan dengan rasa relaksasi yang
menyenangkan.
Tujuan dilakukan tindakan Guided Imagery adalah memelihara kesehatan
dengan membentuk keseimbangan antara pikiran, tubuh, dan jiwa. Selain itu, guided
imagery mampu mempercepat penyembuhan yang efektif dengan membantu tubuh
mengurangi macam dan tingkat stres, depresi, alergi dan asma serta dapat menggali
pengalaman depresi klien melalui musik.
Manfaat dari penerapan Guided Imagery yaitu, mengurangi stress, nyeri, dan
efek samping. Guided imagery juga mampu menurunkan tekanan darah tinggi dan
level gula darah (diabetes), serta mengurangi adanya alergi, gejala gangguan
pernapasan, sakit kepala, dan meningkatkan penyembuhan luka.
Indikasi dilakukannya Guided Imagery adalah semua pasien yang memiliki
pikiran negative atau pikiran menyimpang dan mengganggu perilaku (maladaptif).
Misalnya: over generalization, filter mental, stress, cemas, depresi, nyeri, hipokondria,
loncatan kesimpulan dan lain-lain.
B. SARAN
Untuk mencapai tujuan yang diharapkan, dalam penerapan guided imagery
diperlukan komunikasi terapeutik yang baik antara perawat dan klien. Hal ini
mengacu pada keterampilan perawat yang mampu membentuk hubungan saling
percaya pada klien, sehingga klien dengan leluasa membangun imajinasi yang
berkaitan dengan pengalaman atau kejadian dimasa lalunya yang mampu
mempercepat penyembuhan secara efektif.
DAFTAR PUSTAKA
Brannon Linda & Feist, Jess. (2000). Health psychology: an introduction to behavior
and health. United States of America: Matrix Production Inc.
http://stikespku.com/digilib/files/disk1/2/stikes%20pku--episciawah-74-1- kti_epis-
8.pdf diakses pada 29 November 2015 Kaplan & Sadock. (2010).
Sinopsis psikiatri ilmu pengetahuan perilaku klinis, jilid 2. Tangerang: Bina Rupa
Asara Publisher. NN. 2010. Guided Imagery Sebuah Pendekatan Psikosintesis.
(Online) ( http://s2psikologi.tarumanagara.ac.id/wp-content/uploads/2010/09/38-
guided-imagery-sebuah-pendekatan-psikosintesis-untuk-penurunan-depresipada-penderita-
kanker-pariman.pdf diakses pada 29 November 2015) Potter P. A., Perry A. G. (2006).
NILAI KET
ASPEK YANG DINILAI
0 1 2
Tahap Pra Interaksi :
1. Cuci tangan
2. Siapkan alat-alat
Music dengan instrument lembut
Ear phone
Tahap Orientasi :
1. Memberi salam, panggil klien dengan panggilan yang
disenangi
2. Memperkenalkan nama perawat
3. Jelaskan prosedur dan tujuan tindakan pada klien atau
keluarga
4. Menjelaskan tentang kerahasiaan
Tahap Kerja :
1. Bawa alat kedekat klien
2. Jelaskan prosedur pada klien
3. Cuci tangan
4. Anjurkan klien mencari posisi yang nyaman
5. Duduk dengan klien tapi tidak mengganggu
6. Melakukan pembimbingan terhadap klien:
Meminta klien memikirkan hal-hal yang
menyenangkan dengan suara lembut
Ketika klien relaxing, klien berfokus pada
bayangannya, pada saat itu perawat tidak perlu bicara
lagi
Jika klien menunjukkan tanda-tanda agitasi, gelisah
atau tidak nyaman, perawat harus menghentikan
latihan dan memulainya lagi ketika klien sudah siap
Relaksasi akan mengenai seluruh tubuh setelah 15
menit. Klien harus memperhatikan tubuhnya dan catat
daerah- daerah yang mengalami ketegangan. Berikan
relaksasi dengan musik lembut sambil menutup mata.
Mencata hal-hal yang digambarkan oleh klien dan
digunakan pada latihan selanjutnya.
7. Bereskan dan bersihkan alat
8. Kembalikan alat ketempat semula
9. Cuci tangan
Tahap Terminasi :
1. Menanyakan pada pasien apa yang dirasakan setelah
dilakukan kegiatan
2. Menyimpulkan hasil prosedur yang dilakukan
3. Melakukan kontrak untuk tindakan selanjutnya
4. Berikan reinforcement sesuai dengan kemampuan klien
Tahap Dokumentasi :
Catat seluruh hasil tindakan dalam catatan keperawatan
Keterangan :
Penguji Praktek
(………………………………)