Bab 2 Perencaan Tes
Bab 2 Perencaan Tes
Bab 2 Perencaan Tes
BAB II
TES HASIL BELAJAR
PENDAHULUAN
19
Tes Hasil Belajar
20
Tes Hasil Belajar
21
Tes Hasil Belajar
22
Tes Hasil Belajar
23
Tes Hasil Belajar
Tabel 2.1 Contoh Kata Kerja untuk Menyatakan Hasil Belajar C1-
C6
24
Tes Hasil Belajar
25
Tes Hasil Belajar
26
Tes Hasil Belajar
27
Tes Hasil Belajar
28
Tes Hasil Belajar
Mata Pelajaran :
Kelas/semester :
Standar Kompetensi :
Kompetensi Dasar :
Alokasi Waktu :
29
Tes Hasil Belajar
5.........................
..
... ... ... ... ... ... ... ...
Jumlah Butir
Keterangan:
Jenjang kemampuan: C1 = Ingatan; C2 = pemahaman; C3 =
Aplikasi; C4 = Analisis; C5 = Sintesis; dan C6 = Evaluasi
Standar kompetensi adalah kemampuan yang distandarkan
untuk jenjang, kelas, dan semester tertentu.
Kompetensi dasar adalah kemampuan pokok yang tercakup
dalam kompetensi yang distandarkan.
Indikator adalah acuan penilaian terhadap penguasaan
kompetensi tertentu.
Langkah-pangkah pengisian format pada Tabel 2.2 adalah:
a. Tentukan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan
indikator yang hendak diukur.
b. Tentukan waktu yang akan digunakan, misalnya 90 menit;
c. Hitung banyaknya butir yang dapat dijawab siswa dalam
waktu 90 menit;
d. Tentukan banyaknya butir tes pada setiap indikator.
e. Tentukan jumlah butir pada setiap jenjang kemampuan
kognitif.
4. Pemilihan Bentuk Tes
Ada kesalahpahaman umum yang terjadi dikalangan pengguna
tes, yaitu anggapan yang menyatakan bahwa tes esai lebih baik
dalam mengukur hasil belajar siswa dibanding dengan tes obyektif.
Namun sebenarnya masing-masing bentuk tes mempunyai
kelebihan dan kelemahan tersendiri (akan dibahas pada bab
selanjutnya). Berbagai penelitian menunjukkan bahwa masing-
masing bentuk tes mempunyai kemampuan yang berbeda dalam
30
Tes Hasil Belajar
mengukur ranah kognitif tertentu. Butir tes esai yang benar dapat
mengukur ranah kognitif yang manapun seperti yang dapat diukur
oleh butir tes pilihan ganda (tes obyektif) yang benar, atau
sebaliknya.
Sebagai ilustrasi, berikut ini hasil penelitian yang dilakukan oleh
Puslitbang Sisjian (1993) yang membandingkan efektivitas tes
bentuk esai, pilihan ganda, dan benar salah dalam pengungkapan
perbedaan individual dalam hal pemahaman konsep, pengetahuan
tentang proses, kemampuan analisis, penalaran analogis dan
penalaran kausal, dengan perbandingan jumlah butir tes 1: 14: 16
untuk bentuk uraian, pilihan ganda dan benar salah pada masing-
masing jenis kemampuan yang diukur. Temuan yang dilaporkan di
antaranya adalah sebagai berikut:
1. Tes bentuk benar-salah jika digunakan pada ujian bidang
sosiologi antropologi, efektif untuk mengungkapkan
kemampuan pemahaman konsep dan kemampuan analisis,
sedangkan pada bidang fisika tidak cocok untuk digunakan.
2. Tes bentuk pilihan ganda cukup efektif mengungkapkan
pengetahuan proses pada bidang sosiologi dan efektif
mengungkapkan kemampuan analisis dan penalaran
hubungan kausal pada bidang fisika.
3. Tes bentuk uraian pada bidang sosiologi cukup efektif untuk
mengungkapkan kemampuan penalaran analogis dan
hubungan kausal sedangkan dibidang fisika bentuk tes ini
efektif mengungkapkan penalaran analogis, pengetahuan
tentang proses dan pemahaman tentang konsep.
4. Pemahaman konsep, hasil tes pilihan ganda, benar salah, dan
uraian berkorelasi tinggi baik pada bidang sosiologi maupun
fisika.
5. Pada pengungkapan pengetahuan tentang proses, hasil ketiga
31
Tes Hasil Belajar
32
Tes Hasil Belajar
Tabel 2.3
Perbandingan karakteristik tes obyektif (pilihan ganda) dan tes
esai sesuai tujuan pembelajaran dan ranah kognitif yang diukur
Bentuk Tes
Karakteristik Pilihan Obyektif Esai
(Pilihan Ganda)
Hasil belajar Sangat efektif untuk Kurang efektif untuk
yang diukur mengukur C1 dan C2; mengukur C1; efektif
efektif untuk mengukur untuk C2,
mengukur C3, dan C3, dan C4 dan sangat
C4; dan kurang efektif efektif untuk mengukur
untuk mengukur C5, C5 dan C6.
dan C6.
Jangkauan Mencakup materi Jumlah butir tes sedikit,
materi tes yang luas dan mencakup materi yang
memungkinkan untuk sedikit dan memiliki
mewakili keseluruhan jangkauan materi yang
materi sempit.
Persiapan Sulit untuk menyusun Kurang sulit bila
pembuatan butir tes yang dibanding dengan
tes berkualitas dan persiapan dalam
membutuhkan waktu menyusun tes pilihan
yang lama ganda
Penskoran Obyektif, sederhana Subyektif, sulit, dan
tes dan tingkat tingkat konsistensinya
konsistensinya tinggi rendah
Yang Kemampuan Kemampuan menulis
mempenga- membaca dan dan bualan
ruhi skor tes tebakan
Kemungkin Mendorong siswa Mendorong siswa untuk
33
Tes Hasil Belajar
Dilihat dari hasil belajar yang diukur, bentuk tes pilihan ganda sangat
efektif untuk mengukur kemampuan kognitif C1 dan C2, efektif untuk mengukur
C3 dan C4, dan kurang efektif untuk mengukur C5, dan C6. Sedangkan bentuk
tes esai kurang efektif untuk mengukur C1, efektif mengukur untuk C2, C3, dan
C4 dan paling efektif untuk mengukur C5 dan C6.
Dilihat dari jangkauan materi: tes pilihan ganda mencakup
materi yang luas dan memungkinkan untuk mewakili keseluruhan
materi. Sedangkan tes esai, jumlah butirnya biasanya sedikit, dan
memiliki jangkauan materi tidak seluas tes pilihan ganda.
Dilihat dari persiapan pembuatan tes, pada tes pilihan ganda
sulit untuk menyusun butir tes yang berkualitas dan membutuhkan
waktu yang lama. Sedangkan pada bentuk tes esai tidak terlalu
sulit jika dibanding dengan persiapan dalam menyusun tes pilihan
ganda.
34
Tes Hasil Belajar
KESIMPULAN
35
Tes Hasil Belajar
36