Materi Ke 1

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

Materi I

KONSEP PENDIDIKAN ISLAM

Oleh: As’ari Paladjuna, S.Th.I, M.Pd.

A. Hakekat Pendidikan Islam

1. Pengertian Pendidikan Islam

Hakekat pendidikan Islam adalah “usaha orang dewasa muslim

yang bertaqwa secara sadar mengarahkan dan membimbing pertumbuhan

serta perkembangan fitrah (kemampuan dasar) anak didik melalui ajaran

Islam ke arah titik maksimal pertumbuhan dan perkembangannya.” 1

Al-Qur'an dan Sunnah Rasul merupakan sumber ajaran Islam,

maka pendidikan Islam pada hakekatnya tidak boleh lepas dari kedua

sumber tersebut. Dalam kedua sumber tersebut pendidikan lebih dikenal

dengan istilah-istilah yang pengertiannya terkait dengan pendidikan, yaitu

at-Tarbiyah.

Pendidikan atau at-tarbiyah menurut pandangan Islam adalah

bagian dari tugas manusia sebagai Khalifah Allah di bumi. Allah adalah

Rabb al-’Alamin juga Rabb al-Nas. Tuhan adalah “yang mendidik makhluk

alamiah dan juga yang mendidik manusia.” 2 Sebagai khalifah Allah,

1
M. Arifin, Ilmu Pendidikan Islam Suatu Tinjauan Teoritis Dan Praktis Berdasarkan
Pendekatan Interdisipliner (Jakarta: Bumi Aksara, 1991), 32.
2
Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1995), 147.

21
22

manusia mendapat kuasa dan limpahan wewenang dari Allah untuk

melaksanakan pendidikan terhadap alam seisinya dan manusia, oleh

karenanya dalam konteks masalah ini manusialah yang bertanggung jawab

untuk melaksanakan pendidikan tersebut.

Pendidikan secara teoritis mengandung pengertian memberi makan

kepada jiwa seseorang sehingga mendapatkan kepuasan rohaniah. 3

Pendidikan bila ingin diarahkan kepada pertumbuhan yang sesuai dengan

ajaran Islam, maka harus berproses melalui kelembagaan maupun melalui

sistem kurikuler yang berpedoman pada syari’at Islam.

Syariat Islam “tidak akan dihayati dan diamalkan orang kalau

diajarkan saja, tetapi harus dididik melalui proses pendidikan.” 4 Dari satu

segi, kita melihat bahwa pendidikan Islam itu banyak ditujukan kepada

kebaikan sikap mental yang akan terwujud dalam amal perbuatan, baik

bagi keperluan diri sendiri maupun orang lain. Di sisi lain, pendidikan

Islam tidak hanya bersifat teoritis saja tapi juga praktis. Ajaran Islam juga

tidak memisahkan antara iman dan amal sholeh.

Esensi pendidikan Islam yang dilandasi oleh filsafat pendidikan

Islam yang benar dan yang mengarahkan pada proses pendidikan Islam, M.

Fadil Al-Djamali, Guru Besar Universitas Tunisia, mengungkapkan cita-

citanya bahwa pendidikan yang harus dilaksanakan umat Islam adalah

3
M. Arifin, Ilmu Pendidikan, 32.
4
Zakiyah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1996), 28.
23

“pendidikan keberagamaan yang berlandaskan keimanan yang berdiri di

atas filsafat pendidikan yang bersifat menyeluruh yang berlandaskan iman

pula.”5

Jadi, jelaslah bahwa proses pendidikan merupakan rangkaian

usaha membimbing, mengarahkan potensi hidup manusia yang berupa

kemampuan-kemampuan dasar dan kemampuan belajar, sehingga terjadilah

perubahan di dalam kehidupan pribadinya sebagai makhluk individual dan

sosial serta dalam hubungannya dengan alam sekitar di mana ia hidup.

Proses tersebut harus senantiasa berada di dalam nilai-nilai Islami, yaitu

nilai-nilai yang melahirkan norma-norma syari’ah yang sesuai dengan

pendidikan Islam. Untuk lebih memahami pengertian pendidikan Islam

dapat ditinjau dari segi bahasa dan istilah. Adapun dua segi tersebut

adalah:

1. Pendidikan Islam Ditinjau Dari Segi Bahasa

Bila kita akan melihat pengertian pendidikan dari segi bahasa

maka kita harus melihat di dalam bahasa Arab, karena ajaran Islam itu

diturunkan dalam bahasa Arab.

Kata "pendidikan" yang umum kita gunakan dalam bahasa Arabnya


adalah "Tarbiyah" dengan kata kerja "Robba". Kata "pengajaran"
dalam bahasa Arabnya adalah "Ta'lim" dengan kata kerjanya
"’Allama". Pendidikan dan pengajaran dalam bahasa arabnya adalah
"Tarbiyah wa Ta'lim". Sedangkan pendidikan Islam dalam bahasa
Arab adalah "Tarbiyah Islamiyah".6
5
M. Arifin, Filsafat Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 1994), 16.
6
Zakiyah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan, 25.
24

Dalam Al-Qur'an tidak akan kita temukan at-Tarbiyah, tetapi

hanya kita temukan term yang senada yaitu ar-Rabb, Robbayaani.

Dalam surat Al Isra' : 24 disebutkan:

       


   

"Dan rendahkanlah terhadap mereka berdua penuh kesayangan dan


ucapkanlah “wahai Tuhanku kasihanilah mereka berdua sebagai
mana mereka telah mendidikku sewaktu kecil”.7

Dalam bahasa Arab kata "Robba" memiliki beberapa arti

“antara lain mengasuh, mendidik dan memelihara. Dan kata “robba”

ada yang berarti memimpin, memperbaiki dan menambah. Sedangkan

kata “robaa” berarti tumbuh dan berkembang.” 8

Dari uraian tentang pengertian pendidikan dari segi bahasa

dapat disimpulkan bahwa pendidikan mempunyai tugas membimbing

dan mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan manusia dari tahap

ke tahap kehidupan anak didik sampai mencapai titik kemampuan

optimal.

2. Tinjauan Pendidikan Islam Dari Segi Istilah

Pengertian pendidikan Islam yang lazim kita pahami sekarang

ini merupakan implementasi dakwah Islamiyah yang terdapat di zaman

7
Depag RI., Al-Qur’an Dan Terjemahnya (Jakarta: Yayasan Penyelenggara Penerjemah Al-
Qur’an, 1989), 428.
8
Zakiyah Daradjat, dkk., Ilmu Pendidikan, 26.
25

Nabi. Melalui usaha dan kegiatan yang dilaksanakan Nabi dalam

menyampaikan seruan dengan berdakwah menyampaikan ajaran Islam,

memberi contoh, melatih ketrampilan, memberi motivasi dan

menciptakan lingkungan sosial yang mendukung pembentukan muslim,

hal tersebut dapat diartikan bahwa pendidikan Islam yang ada pada

saat ini, merupakan penjabaran dari arti pendidikan yang telah

dikembangkan sejak zaman Rasulullah SAW. Dengan berbagai

kegiatannya Nabi telah mendidik dan membentuk kepribadian umatnya

dengan kepribadian muslim. Karena itu, Nabi Muhammad SAW

disebut sebagai seorang pendidik yang berhasil dalam menanamkan

ajaran Islam pada masyarakat jahiliah.

Tidak berlebihan apabila dikatakan bahwa apa yang beliau

lakukan itu merupakan rumusan pendidikan Islam pada masa sekarang.

Untuk lebih jelasnya akan penulis kemukakan beberapa pendapat

mengenai pengertian pendidikan Islam menurut beberapa ahli.

Menurut Ahmad D. Marimba, pengertian pendidikan Islam

adalah “Bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-hukum

agama Islam menuju terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran-

ukuran Islam”. 9 Menurutnya kepribadian utama adalah kepribadian

muslim yang memiliki nilai-nilai agama Islam, memilih dan

9
Ahmad D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Al-Ma’arif, 1964), 24.
26

memutuskan serta berbuat berdasarkan nilai-nilai Islam dan

bertanggung jawab sesuai dengan nilai-nilai Islam.

Menurut Syekh Ahmad An-Naquib Al-Attas, definisi

pendidikan Islam adalah:

Usaha yang dilakukan pendidik terhadap anak didik untuk


pengenalan dan pengakuan tempat-tempat yang benar dari segala
sesuatu di dalam tatanan penciptaan sehingga membimbing ke
arah pengenalan dan pengakuan akan tempat Tuhan yang tepat di
dalam wujud dan keberadaan-Nya. 10

Menurut Omar Muhammad Al-Toumy As-Syaibany, definisi

pendidikan Islam adalah, “proses mengubah tingkah laku individu

pada kehidupan pribadi, masyarakat dan alam sekitar dengan

pengajaran sebagai aktivitas asasi dan sebagai profesi di antara profesi-

profesi asasi di dalam masyarakat. 11

Menurut definisi ini, pendidikan Islam dikonotasikan pada

pembentukan etika dan mengeksplorasi masalah produktivitas beserta

kreativitas manusia dalam menjalani perannya dalam kehidupan

masyarakat di samping menjadikannya sebagai salah satu alternative

profesi.

Dari hasil seminar pendidikan Islam se-Indonesia tahun 1960

didapatkan pengertian pendidikan Islam yaitu, "bimbingan terhadap

pertumbuhan rohani dan jasmani menurut ajaran Islam dengan hikmah


10
Jamaluddin dan Abdullah Ali, Kapita Selekta Pendidikan Islam (Bandung: Pustaka Setia,
1998), 10.
11 ?
Omar Muhammad At-Toumy As-Syaibani, Falsafah Pendidikan Islam (Jakarta: Bulan
Bintang, 1979), 339.
27

mengarahkan, mengajarkan, melatih, mengasuh dan mengawasi

berlakunya semua ajaran Islam". 12

Dari uraian tersebut, dapat diambil kesimpulan bahwa

pendidikan Islam adalah bimbingan dan pembentukan pribadi muslim,

muslim ditinjau dari segi hakekatnya sebagai makhluk sosial dan

sebagai makhluk individu. Ajaran Islam tidak membedakan antara

iman dan amal soleh. Oleh karena itu pendidikan Islam adalah

pendidikan iman dan pendidikan amal. Karena ajaran Islam berisi

tentang sikap dan tingkah laku pribadi di masyarakat, maka pendidikan

Islam adalah pendidikan individu dan pendidikan masyarakat.

2. Tugas Fungsi Pendidikan Islam

Menurut Muhaimin dan Abdul Mujib dalam bukunya "Pemikiran

Pendidikan Islam" menyatakan bahwa, “tugas dari pendidikan Islam

meliputi tiga unsur, yaitu sebagai pengembang potensi, pewarisan budaya

dan sebagai interaksi antara potensi dan budaya”. 13 Untuk lebih jelasnya

akan penulis uraikan beberapa tugas dan fungsi Pendidikan Islam

1. Pendidikan Islam Sebagai Pengembang Potensi

Allah SWT telah menciptakan manusia di dunia, selain bertugas

pokok menyembah atau beribadah, juga bertugas sebagai khalifah.

Sebagai Khalifah dengan berbagai potensi dan perangkat yang diberikan

12
Jamaluddin Dan Abdullah Ali, Kapita Selekta, 11.
13
Muhaimin dan Abdul Mujib, Pemikiran Pendidikan Islam; Kajian Filosofis Dan Kerangka
Operasionalisasinya (Bandung: Trigenda Karya, 1993), 138.
28

oleh Allah swt dimaksudkan agar manusia dapat mengelola dan

memanfaatkan kekayaan yang terdapat di bumi agar manusia dapat

hidup sejahtera dan makmur lahir batin.

Untuk mengembangtumbuhkan kemampuan dasar jasmaniah

dan rohaniah tersebut, pendidikan merupakan sarana (alat) yang

menentukan sampai di mana titik optimal kemampuan-kemampuan

tersebut dapat dicapai. Pendidikan adalah proses untuk menemukan dan

mengembangkan potensi yang dimiliki manusia, dalam arti untuk

menampakkan atau mengaktualisasikan potensi-potensi yang dimiliki

manusia agar mampu menciptakan kesejahteraan dan kebahagiaan yang

penuh rahmat dan berkat Allah di seluruh penjuru alam..

Selain pendidikan, dalam rangka mengembangkan potensi atau

kemampuan dasar, manusia juga membutuhkan adanya bantuan dari

orang lain untuk membimbing, mendorong dan mengarahkan agar

berbagai potensi tersebut dapat tumbuh dan berkembang secara wajar

dan optimal, sehingga kelak hidupnya dapat berdaya guna dan berhasil

guna. Dengan demikian manusia akan dapat memenuhi kebutuhan

hidupnya dan dapat menyesuaikan diri dengan lingkungannya, baik

lingkungan fisik maupun lingkungan sosialnya.

Lingkungan fisik ialah lingkungan alam seperti keadaan geografis,


iklim, kondisi ekologi dan sebagainya. Sedangkan lingkungan sosial
adalah lingkungan yang berupa orang-orang yang berada di sekitar
manusia yang berinteraksi dengan mereka seperti orang tuanya,
saudara-saudaranya, tetangganya dan lain-lain. 14
14
Zuhairini, dkk., Filsafat Pendidikan, 38.
29

Dari uraian tersebut, jelaslah bahwa pendidikan itu berusaha

untuk mengembangkan semua potensi yang dimiliki manusia, baik

jasmaniah maupun rohaniah, sehingga dengan pendidikan akan tercapai

kehidupan yang harmonis, seimbang antara kebutuhan fisik material

dengan kebutuhan mental spiritual dan antara kehidupan dunia dan

akhirat.

2. Pendidikan Islam sebagai Internalisasi Nila-nilai Islamiah

fungsi pendidikan Islam selanjutnya adalah mewariskan nilai-

nilai Islam. Hal ini dikarenakan nilai-nilai Islam akan mati bila nilai-

nilai dan norma-norma agama Islam tidak berfungsi dan belum sempat

diwariskan ke generasi berikutnya.

3. Pendidikan Islam Sebagai Interaksi Antara Potensi Dan Budaya

Dalam rangka mewujudkan kebudayaan Islam, potensi dasar

manusia harus dididik sebaik mungkin. Suatu didikan yang menekankan

perhatiannya pada kemaslahatan umum, akan lebih mudah

mengembangkan potensi atau kemampuan dasar manusia. Pendidikan

memiliki peran yang sangat besar dalam meluruskan dan

mengembangkan potensi dasar manusia. Tanpa pendidikan potensi tidak

akan mengalami perkembangan lebih sempurna.


30

Potensi dasar yang telah disalurkan secara optimal dan dilapisi

pesan-pesan Islam merupakan kekuatan yang potensial dalam

membangun kebudayaan Islam. Dengan potensi yang dimiliki, manusia

diharapkan untuk menegakkan peradaban dan kebudayaan Islam sebagai

wujud khalifah Allah di muka bumi.

Potensi atau kemampuan dasar yang berkembang dalam diri

manusia, “kemungkinan baru dapat berkembang dengan baik bilamana

diberi kesempatan yang cukup baik melalui pendidikan yang terarah.” 15

Kemampuan potensi pada diri manusia itu, baru dapat diwujudkan dan

dapat difungsikan bila disediakan kesempatan untuk berkembang

dengan menghilangkan segala gangguan yang dapat menghambatnya.

Dalam rangka mengembangkan potensi yang ada pada manusia,

pendidikan merupakan faktor utama. Oleh karena itu dapat disimpulkan

bahwa tugas pokok pendidikan Islam adalah “pembinaan anak didik,

pada ketaqwaan dan penanaman akhlakul karimah yang dijabarkan dari

enam aspek keimanan, lima aspek keislaman dan multi aspek

keinsanan.” 16

      


        
      

15
M. Arifin, Filsafat Pendidikan, 34.
Ibid.
16
31

       


 
11. Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan

kepadamu: "Berlapang-lapanglah dalam majlis", Maka

lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan

untukmu. dan apabila dikatakan: "Berdirilah kamu", Maka

berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang

beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu

pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui

apa yang kamu kerjakan.

Anda mungkin juga menyukai