Laporan Magang BAZNAS TANGSEL 2

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang PPL

Persaingan dunia usaha yang semakin kompetitif, mendorong perusahaan


untukmenjadikan sumber daya manusia sebagai aset utama dan mitra strategis dalam
mencapai visi dan misi perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan seringkali bersaing untuk
mendapatkan SDM yang kompeten dan berkualitas sedini mungkin. Untuk mendapatkan
calon karyawan yang berkualitas unggul dengan lebih cepat dibanding pesaing,
perusahaan biasanya memanfaatkan program Praktik Pengenalan Lapangan (PPL) bagi
mahasiswa dari suatu Universitas. Institut PTIQ Jakarta sebagai salah satu lembaga
pendidikan di Indonesia yang memiliki sistem pendidikan yang menitikberatkan pada
praktik dan teori, yang diharapkan mampu mencetak atau menghasilkan tenaga-tenaga
profesional yang siap pakai sesuai dengan bidang keahliannya. Untuk mewujudkan itu,
Manajemen dakwah fakultas dakwah mempunyai program kegiatan Praktik Pengenalan
Lapangan bagi mahasiswa. Praktik Pengenalan Lapangan diharapkan mampu
memberikan gambaran kepada mahasiswa akan dunia kerja yang sebelumnya tidak
diketahui. Selain itu juga dapat menambah wawasan mahasiswa dan membandingkan
antara teori dengan praktik di perusahaan atau instansi tertentu sehingga mahasiswa
lulusan dari Institut PTIQ Jakarta akan memperoleh kesiapan dalam menghadapi dunia
kerja yang sesungguhnya.

Praktik Pengenalan Lapangan dilakukan sesuai dengan jurusan dan konsentrasi


mahasiswa sehingga mahasiswa bisa mendapatkan deskripsi mengenai
pengimplementasian ilmunya di dunia nyata dan diharapkan dapat membantu mahasiswa
untuk lebih memahami bidang studi yang sedang ditekuninya. Praktik Pengenalan
Lapangan ini dilaksanakan pada awal semester VIII. Selama melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan di sebuah perusahaan atau di instansi pemerintah maka pihak perusahaan atau
instansi pemerintah akan memberikan bimbingan dan penjelasan kepada mahasiswa
mengenai kegiatan atau pekerjaan yang ada dalam perusahaan atau instansi tersebut.Pada
Praktik Pengenalan Lapangan kali ini, Praktikan mendapatkan kesempatan melakukan
BAZNAS Kota Tangerang Selatan tepatnya dibidang pendistribusian dan pengelolaan
program-program. Alasan Praktikan memilih sebagai BAZNAS Kota Tangerang Selatan
tempat melakukan PPL karena BAZNAS adalah lembaga penghimpun dan menyalurkan
dana ziswaf terbesar, terkemuka , dan institusi pemerintah. Terdapat beberapa faktor yang
secara signifikan menjadi pendorong peningkatan kinerja BAZNAS, baik dalam kegiatan
penghimpunan dana maupun penyaluran pembiayaan:

1. Ekspansi kantor dan gerai mengingat kedekatan kantor dan kemudahan akses
menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi pilihan para asnaf dalam
menyalurkan ana zakat.
2. Gencarnya program edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai program
dan layanan semakin meningkatkan kesadaran dan minat masyarakat.
3. Laporan yang trasparan dan akuntable serta mudah didapat oleh setiap donator.

B. Maksud dan Tujuan PPL


Program Praktik Pengenalan Lapangan yang diberikan Institut PTIQ Jakarta,
khususnya pada Program Studi S1 Manajemen dakwah Fakultas Dakwah sebagai upaya
mahasiswa untuk beradaptasi dengan dunia kerja serta, melihat secara nyata dunia kerja
yang sesungguhnya sehingga mahasiswa mampu mengasah kemampuan dan
keterampilan kerja. Adapun maksud dan tujuan dalam melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) antara lain:

Maksud dari pelaksanaan praktik kerja lapangan

Memenuhi salah satu syarat kelulusan program studi S1 Manajemen Dakwah, Fakultas
Dakwah, Institut PTIQ Jakarta
Mendapatkan pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja.
Mengaplikasikan teori yang didapat oleh mahasiswa di bangku perkuliahan khususnya
teori manajemen dakwah.
Dapat mempelajari bidang pekerjaan yang sesuai dengan konsentrasi praktikan yaitu
manajemen dakwah.

Tujuan dilaksankannya Praktik Pengenalan Lapangan


Mengetahui bagaimana pelaksanaan kegiatan manajemen dakwah di lemabaga BAZNAS
Kota Tangerang Selatan bagian pendistribusian..
Memperoleh pengalaman, wawasan, serta ilmu mengenai kegiatan program, penyusunan
RAB serta laporan keuangan.
Mendapatkan pengalaman bagaimana proses melakukan program mulai dari rencana,
penyusunan RAB, pencairan dana, serta pelaksaan kegiatan.
C. Kegunaan Praktik Kerja Lapangan
Praktik kerja lapangan sangat diharapkan dapat memberikan manfaat dan bagi
Praktikan, Universitas maupun perusahaan tempat Praktikan melaksanakan PPL.

Manfaat bagi Praktikan :

Meningkatkan keterampilan kerja mahasiswa sekaligus mempraktekkan langsung ilmu


yang telah didapatkan di bangku kuliah ke dunia kerja.
. Mendapatkan pengalaman mengenai dunia kerja langsung dari tempat pembelajaran
yang sesungguhnya.
Mempersiapkan mahasiswa memasuki dunia kerja lebih cepat dan dengan profesional.
Melatih keterampilan mahasiswa sesuai dengan pengetahuan yang diperoleh selama
mengikuti perkuliahan.
Menguji kemampuan mahasiswa dalam meningkatkan rasa tanggung jawab, disiplin,
inisiatif serta kreatifitas dalam melaksanakan setiap pekerjaan. sesuai dengan bidang ilmu
yang ditekuni.
Menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesionalisme dalam melaksanakan suatu
pekerjaan.
Mendorong mahasiswa untuk dapat menggali berbagai masalah baru serta mencari solusi
pemecahan masalah yang dihadapi di lingkungan kerja.
Mengaplikasikan ilmu yang telah diterima mahasiswa selama diperkuliahan, ke dalam
bidang pekerjaan di tempat magang.

Manfaat bagi Institut PTIQ Jakarta khususnya Program Studi Manajemen Dakwah:
1. Membangun hubungan kemitraan yang baik antara perusahaan tempat mahasiswa
melakukan Praktik Pengenalan Lapangan dengan Fakultas Manajemen Dakwah Institut
PTIQ Jakarta khususnya Program Studi Manajemen Dakwah.
Mendukung kurikulum pendidikan dari Fakultas Manajemen Dakwah Institut PTIQ
Jakarta khususnya Program Studi Manajemen Dakwah
Mendapatkan umpan balik (feedback) berupa saran, kritik, untuk menyempurnakan dan
memperbaharui kurikulum yang sesuai dengan kriteria yang dibutuhkan perusahaan.
Sebagai masukan dalam upaya meningkatkan keterampilan dan kemampuan sumber daya
manusia mahasiswa Institut PTIQ Jakarta.
Manfaat bagi perusahaan tempat Praktikan melakukan Praktek Pengenalan Lapangan:
Sebagai sarana Medapatkan SDM unggulan selain itu untuk mengetahui kualitas
pendidikan di Institut PTIQ Jakarta.
Mendapatkan ide segar,inovatif, dan kreatif dari mahasiswa peserta program praktik kerja
lapangan.
Mendukung pelaksanaan kegiatan BAZNAS Kota Tangerang Selatan
Terjalin hubungan kerjasama yang saling menguntungkan antara Institut PTIQ Jakarta
dengan BAZNAS Kota Tangerang Selatan.

D. Tempat PKL Nama Lembaga

Nama Lembaga : BAZNAS Kota Tangerang Selatan


Divisi : Pendistribusian
Alamat : Jl. Benda Barat XIV Blok C32 No. 8 Pamulang Permai II Pondok
Benda Pamulang, Kota Tangerang Selatan, Banten - Indonesia
Website : https://www.baznaskotatangsel.org/
E-mail : [email protected]
Telpon : +62878 8550 2260
E. Jadwal Waktu PPL
Jadwal waktu praktikan melaksanakan PPL di BAZNAS Kota Tangerasng Selatan selama
dua puluh hari terhitung dari 1 februari sampai dengan 29 februari 2020. Praktikan
melakukan kegiatan PPL sesuai jam kerja karyawan, yaitu dari hari Senin sampai hari
Jumat. Mulai pukul 09.00 – 17.00 WIB. Waktu istirahat pukul 12.00 – 13.00 kecuali hari
Jumat pada pukul 11.30 – 13.30 WIB.

Praktikan melaksanakan PPL dengan pengawasan dari staf Sumber Daya Manusia yaitu
Bapak Tarjuni. Tahap penulisan Laporan PPL Sebagai bukti pelaksanaan Praktik
Pengenalan Lapangan yang telah dilakukan, Praktikan wajib menyusun laporan. Laporan
tersebut akan dipertanggungjawabkan pada saat sidang PPL yang menjadi salah satu
syarat kelulusan di Program Studi S1 Manajemen Dakwah. Praktikan menyusun laporan
pada akhir magang yaitu bulan Februari 2021.

BAB II
TINJAUAN UMUM TEMPAT PPL

A. Sejarah BAZNAS

Pengelolaan zakat oleh lembaga awalnya hanya diatur oleh Keppres No


07/POIN/10/1968 tertanggal 31 Oktober 1968 tentang pengelolaan zakat nasional.
Lembaga pengelola zakat saat itu hanya dilakukan terbatas di beberapa daerah saja
seperti BAZIS DKI (1968), BAZIS Kaltim (1972), BAZIS Jawa Barat (1974) dan
beberapa BUMN mendirikan lembaga zakat seperti BAMUIS BNI (1968). Lahirnya
Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat merupakan langkah
awal pengelolaan zakat yang berlaku secara Nasional. Sebagai implementasi UU Nomor
38 Tahun 1999 dibentuklah Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) dengan Surat
Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2001. Dalam Surat Keputusan
ini disebutkan tugas dan fungsi BAZNAS yaitu untuk melakukan penghimpunan dan
pendayagunaan zakat. Dalam Undang-Undang tersebut diakui adanya dua jenis
organisasi pengelola zakat yaitu Badan Amil Zakat (BAZ) yang dibentuk pemerintah dan
Lembaga Amil Zakat (LAZ) yang dibentuk oleh masyarakat dan dikukuhkan oleh
pemerintah.  Adapun BAZ terdiri dari BAZNAS pusat, BAZ Propinsi, BAZ kota, BAZ
Kecamatan. 
Terbentuknya lembaga zakat yang berbadan hukum dan didukung dengan sosialisasi
zakat yang dilakukan oleh lembaga zakat di berbagai media berdampak pada peningkatan
kesadaran masyarakat untuk berzakat melalui amil zakat. Sejak tahun  2002 total dana
zakat yang berhasil dihimpun BAZNAS dan LAZ mengalami peningkatanpada tiap
tahunnya. Selain itu, pendayagunaan zakat juga semakin bertambah luas dan bahkan
menjangkau sampai ke pelosok-pelosok negeri. Pendayagunaan zakat mulai dilaksanakan
pada lima program yaitu kemanusiaan, pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan dakwah.
Pada tanggal 27 Oktober 2011, DPR RI menyetujui undang-undang pengelolaan zakat
pengganti Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 yang kemudian diundangkan sebagai
UU Nomor 23 Tahun 2011 pada tanggal 25 November 2011. UU ini menetapkan bahwa
pengelolaan zakat bertujuan (1) meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam
pengelolaan zakat dan (2) meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan
masyarakat dan penanggulangan kemiskinan. Untuk mencapai tujuan dimaksud, UU
mengatur bahwa kelembagaan pengelola zakat harus terintegrasi dengan BAZNAS
sebagai koordinator seluruh pengelola zakat, baik BAZNAS daerah maupun LAZ.
Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) merupakan badan resmi dan satu-satunya yang
dibentuk oleh pemerintah berdasarkan Keputusan Presiden RI No. 8 Tahun 2001 yang
memiliki tugas dan fungsi menghimpun dan menyalurkan zakat, infaq, dan sedekah (ZIS)
pada tingkat nasional. Lahirnya Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2011 tentang
Pengelolaan Zakat semakin mengukuhkan peran BAZNAS sebagai lembaga yang
berwenang melakukan pengelolaan zakat secara nasional. Dalam UU tersebut, BAZNAS
dinyatakan sebagai lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan
bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri Agama.
Dengan demikian, BAZNAS bersama Pemerintah bertanggung jawab untuk mengawal
pengelolaan zakat yang berasaskan: syariat Islam, amanah, kemanfaatan, keadilan,
kepastian hukum, terintegrasi dan akuntabilitas. Sebelumnya BAZNAS Kota Tangerang
Selatan merupakan BAZDA dari tahun 2009- 2016.
B. Visi, Misi, Tujuan, dan Nilai-nilai BAZNAS

Visi
“ Menjadikan pengelola zakat terbaik dan terpercaya di dunia “
Misi
Mengkoordinasikan BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ dalam mencapai
target-target nasional.
Mengoptimalkan secara terukur pengumpulan zakat nasional.
Mengoptimalkan pendistribusian dan pendayagunaan zakat untuk pengentasan kemiskinan,
peningkatan kesejahteraan masyarakat, dan pemoderasian kesenjangan sosial.
Menerapkan sistem manajemen keuangan yang transparan dan akuntabel berbasis teknologi
informasi dan komunikasi terkini.
Menerapkan sistem pelayanan prima kepada seluruh pemangku kepentingan zakat nasional.
Menggerakkan dakwah Islam untuk kebangkitan zakat nasional melalui sinergi ummat.
Terlibat aktif dan memimpin gerakan zakat dunia.
Mengarusutamakan zakat sebagai instrumen pembangunan menuju masyarakat yang adil dan
makmur, baldatun thayyibatun wa rabbun ghafuur.
Mengembangkan kompetensi amil zakat yang unggul dan menjadi rujukan dunia.
Tujuan
Mengoptimalkan penghimpunan ZIS dari kementerian, lembaga, instansi pemerintah, BUMN,
BUMD, perusahaan swasta dan masyarakat sesuai peraturan perundangan.
Mengoptimalkan program pendistribusian dan pendayagunaan ZIS dengan melibatkan BAZNAS
Provinsi, BAZNAS Kabupaten/Kota, LAZ dan berbagai institusi terkait untuk meningkatkan
kesejahteraan mustahik.
Menguatkan kapasitas, kapabilitas dan tatakelola BAZNAS dan LAZ.
Menguatkan kerjasama dengan organisasi kemasyarakatan Islam dan pihak-pihak lain yang
relevan untuk mengoptimalkan sosialisasi dan edukasi ZIS serta dakwah.

4. Nilai-nilai BAZNAS
Visioner
Optimis
Jujur
Sabar
Amanah
C. STRUKTUR ORGANISASI

Ketua Umum : KH. Endang Syarifuin, S.Ag


Wakil I : Teten Kustiawan, AK., CA.
Wakil II : Drs. Ucup Yusuf, M.Pd.
Wakil III : KH. Salbini. Lc. MA.
Wakil IV : KH. Thohir, SQ.
Staf Fundraising : Tarjuni
Staf Fundraising : Muh. Sartono
Staf Administrasi : Syarifah Jihan Muda’im.,S.Ak
Staf Pendistribusian : Noor Syaibani, AMd
Staf Pendistribusian : Muhidin
Staf Pendistribuasian : Ade Suryadi Kartadinata, S.Hum
Staf SDM : Aufa Tama.S.Pdi

D. Logo/Lambang BAZNAS
Logo BAZDA 2009 – 2016 Logo BAZNAS 2016 - Sekarang

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
BIDANG PENDISTRIBUSIAN

A. Regulasi Permohonan
Pada tanggal 1 Februari 2021 memulai PPL dengan menghaap bagian sumber daya
manusia untuk mengetahui job deskrision selama magang ,dan ditempatkan pada bagian
pendistribusian bersama ua orang staf pelaksana dibawah pimpinan wakil II yaitu KH.
Salbini. Lc. Setelah bergabung dengan bagian pendistribusian diberikan tugas untuk
menginput penerima manfaat kedalam website database BAZNAS Pusat dengan jumlah
1800 orang dengan format nama, jenis gander, alamat dan no kartu keluarga. Tugas ini
diselesaikan dalam kurun waktu 20 hari dengan kata lain dalam sehari menginput
penerima manfaat 90 orang.
Selain menginput data diberitaukan juga bagaimana regulasi para asnaf dalam
mengajukan bantuan yaitu dengan membawa dokumen:
1. Fotocopy kartu keluarga
2. SKTM (Surat Keterangan Tidak Mampu)
3. Surat permohonan
Setelah membawa dokumen tersebut akan dilakukan proses wawancaa oleh staf
pendistribusian agar dana umat ini diberikan kepada yang berhak. Kemudian setelah
proses wawancara maka tindakan selanjutnya yaitu dengan meminta persetujuan nominal
bantuan yang akan diberikan kepada wakil ketua II bidang pendistribusian.
B. Program-Program
Bidang pendistribusian sebagai pelaksana program yang telah ditetapkan dalam Rapat
Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) dan anggaran yang telah ditetapkan. Khususnya
pada tahun ini sudah tidak dianggarkan lagi untuk mengajukan proposal-proposal
kegiatan. Dalam rapat kegiatan tahunan 2020 telah disusun yang didalamnya sebagai
rambu-rambu dalam melaksanakan kegiatan atau program-program. Adapun RKAT
tahun 2020 sebagai berikut:
1. Bidang pendidikan
1. a. Program Bea Siswa untuk tingkat SLTP/MTs
b. Program Bea Siswa untuk tingkat SLTA/MA
c. Program Bea Siswa Sarjana
2. Bantuan pembayaran tunggakan pendidikan (Temporer)
3. Sarana Pendidikan(Temporer)
4. lifeskills Pelajar

2. Bidang Kesehatan
1. Bantuan Hutang Pengobatan (Temporer)
2. Bantuan Biaya Pengobatan (Temporer)
3. Bantuan Alat Kesehatan
4. Bantuan Septictank

3. Bidang Ekonomi
1. Program Pemberdayaan Usaha (Bina Usaha)
2. Bantuan Moda Usaha(Temporer)
3. Bantuan Alat Usaha (Gerobak Dagang)
4. Pelatihan Dan Pembinaan Mustahik
4. Bidang Dakwah & Advokasi
1. Bantuan Mualaf (Temporer)
2. Program Bantuan Imam Musholla
3. Program Bantuan Marbot Masjid
4. Program Bantuan Guru TPA/TPQ/Diniyah
5. Program Bantuan Guru Ngaji & Majlis Ta'lim
6. a. Program Bantuan Sarana Ibadah
a.a .Masjid (Pemkot)
a.b .Masjid & Musholla (Yg Ber UPZ)
a.b .1. Masjid (Yg Ber UPZ)
a.b .2. Musholla (Yg Ber UPZ)
b. Bantuan Sarana Ibadah (Temporer)
7. Pembinaan Remaja Masjid & Lainnya

5. Bidang Kemanusiaan
1. Bantuan Korban Bencana (Temporer)
2. Program Bantuan Sembada
3. Bantuan Ibnu Sabil (Temporer)
4. Bantuan Gorimin(Temporer)
5. Bantuan Biaya Hidup(Temporer)
6. Santunan Fakir (GAUL = Gerakan Amal Untuk Lansia)
7. RTLH

Dari macam-macam program yang dirancang dalam RKAT kami hanya menjalankan beberapa program saja karena
keterbatasan waktu PPL dan jadwal pelaksanaannya dalam jangka satu tahun .

C. Program Terealisasi
Bidang Pendidikan

BIDANG PENDIDIKAN #REF!


353

1. a. Program Bea Siswa


untuk tingkat SLTP/MTs 31
b. Program Bea Siswa
untuk tingkat SLTA/MA 31
c. Program Bea Siswa
0.00%
Sarjana -
2. Bantuan pembayaran 2 93.81%
tunggakan pendidikan
88
(Temporer)
3. Sarana
6.00%
Pendidikan(Temporer) 3

4. lifeskills Pelajar 0.00%


-

Bidang Kesehatan
2
BIDANG EKONOMI   39.67%
36
1. Program
F
Pemberdayaan Usaha (Bina 17.07%
M 62
Usaha)

2. Bantuan Moda F 1
101.99%
Usaha(Temporer) M 31

3. Bantuan Alat Usaha F


96.87%
(Gerobak Dagang) M 42

4. Pelatihan Dan F
4.35%
Pembinaan Mustahik M 1

Bidang Kesehatan

BIDANG KESEHATAN   46.98%


86
1. Bantuan Hutang F
4.10%
Pengobatan (Temporer) M 2
2. Bantuan Biaya F
35.66%
Pengobatan (Temporer) M 47
3. Bantuan Alat F
98.63%
Kesehatan M 5
F
4. Bantuan Septictank 53.52%
M 32

Bidang Dakwah & Advokasi


DAKWAH & ADVOKASI 91.27%
1. Bantuan Mualaf (Temporer) 32.33%

2. Program Bantuan Imam Musholla 92.22%

3. Program Bantuan Marbot Masjid 96.08%

4. Program Bantuan Guru


100.42%
TPA/TPQ/Diniyah

5. Program Bantuan Guru Ngaji & Majlis


99.89%
Ta'lim

6. a. Program Bantuan Sarana Ibadah

a.a .Masjid (Pemkot) 0.00%

a.b .Masjid & Musholla


0.00%
(Yg Ber UPZ)

a.b .1. Masjid (Yg


203.70%
Ber UPZ)

a.b .2. Musholla (Yg


100.93%
Ber UPZ)

b. Bantuan Sarana Ibadah


252.63%
(Temporer)

7. Pembinaan Remaja Masjid


65.67%
& Lainnya

BIDANG
966 171.18%
KEMANUSIAAN
1. Bantuan
Korban Bencana 6 51.78%
(Temporer)
2. Program
- 0.00%
Bantuan Sembako
3. Bantuan
Ibnu Sabil 32 3.95%
(Temporer)
4. Bantuan
Gorimin(Temporer 3 28.10%
)
5. Bantuan
Biaya 43 9.79%
Hidup(Temporer)
6. Santunan
Fakir (GAUL =
858 116.49%
Gerakan Amal
Untuk Lansia)

7. RTLH 24 65.61%

8. Bantuan
-
COVID-19

9. Penyaluran
-
Zakat Fitrah
Kemanusiaan
BAB IV
AD/ART

Terlampir.

BAB V
SOP PENDISTRIBUSIAN
Terlampir.

BAB VI
TABLE KEGIATAN
Senin, 1 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No. 1- 80
Selasa, 2 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No. 81- 160
Rabu, 3 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No.161- 220
Kamis, 4 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No.221- 280
Jumat, 5 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No. 281- 340
Senin, 8 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No. 341- 400
Selasa, 9 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No.401-460
Rabu, 10 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No.461- 520
Kamis, 11 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No. 521- 580
Jumat 12 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No. 581- 640
Senin, 15 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No. 641- 700
Selasa, 16 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No. 701- 760
Rabu, 17 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No. 761- 820
Kamis, 18 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No.821-880
Jumat, 19 Feberuari 2021
Mengimput data penerima manfaat ke portal BAZNAS Pusat dari No.881- 940

BAB VII
TANTANGAN DAN KENDALA PPL
Tantangan dan kendala selama PPL berlangsung yaitu:
Beradaptasi dengan dunia kerja .
Kurangnya potensi/skill terhadap mengoprasikan microsof exel.
Kurangnya waktu PPL karena, banyak program yang dilaksanakan pada bulan Maret.

BAB VII
KESIMPULAN
Kurangnya waktu PPL yang diberikan oleh pihak fakultas sehingga mahasiswa hanya
mengetahui beberapa bagian saja dan lebih siap untuk berhadapan dengan dunia kerja.

Anda mungkin juga menyukai