Askeb PNC Kelompok 3
Askeb PNC Kelompok 3
Askeb PNC Kelompok 3
OLEH : KELOMPOK 3
TAHUN 2021
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Poasnatal Care pada Ny. “P” di Puskesmas Makale Tahun 2021 dapat
diselesaikan. Adapun tujuan dari pembuatan Asuhan Kebidanan ini adalah salah
Palopo.
Kami menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai pihak,
Laporan studi kasus praktik klinik kebidanan ini tidak akan terselesaikan dengan
baik, oleh karena itu kami mengucapkan banyak terima kasih kepada :
1
5. Kedua orang tua, suami, anak, dan saudara yang selamaini memberi doa
dan dukungan.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan ini masih jauh dari
penyusunan laporan ini yang terbatas. Oleh karena itu, penulis mengharapkan
masukan berupa saran dan kritik dari semua pihak yang sifatnya membangun agar
penyusun selanjutnya dapat menjadi lebih baik. Harapan penulis, semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan mahasiswa pada khususya.
Penulis
1
DAFTAR ISI
Kata pengantar
Daftar isi
Daftar lampiran
BAB I : PENDAHULUAN
2.1.1 Pengertian
BAB IV : PEMBAHASAN
BAB V : PENUTUP
1
DAFTAR LAMPIRAN
Daftar Gambar
1. Buku KMS
2. Dokumentasi
1
BAB I
PENDAHULUAN
Kesehatan ibu dan anak merupakan masalah yang menjadi perhatian dunia.
AKI di Indonesia dapat diturunkan menjadi 70 per 100.000 kelahiran hidup pada
dapat diturunkan menjadi 306 per 100.000 kelahiran hidup pada tahun 2019
oleh tenaga kesehatan terampil juga menjadi poin yang perlu diperhatikan
Masa nifas atau puerperium dimulai sejak 1 jam setelah lahirnya plasenta
sampai dengan 6 minggu (42 hari) setelah itu. Pelayanan pasca persalinan harus
terselenggara pada masa itu untuk memenuhi kebutuhan ibu dan bayinya, yang
meliputi upaya pencegahan, deteksi dini dan pengobatan komplikasi dan penyakit
Masa nifas merupakan masa kritis bagi ibu dalam kehidupan reproduksinya.
Fase ini disebut demikian karena masih banyak resiko komplikasi yang mungkin
terjadi yang berhubungan dengan tahap perubahan baik fisik maupun psikologis
ibu setelah kehamilan dan persalinan. Baik di negara maju maupun negara
berkembang, perhatian utama ibu dan bayi terlalu banyak tertuju pada masa
1
merupakan kebalikannya, oleh karena itu resiko kesakitan dan kematian ibu serta
selama kehamilan, melahirkan, dan dalam masa nifas (42 hari setelah melahirkan)
(postnatal care atau PNC) juga turut menjadi bagian penting dalam upaya
penurunan AKI.
1.2 Tujuan
ibu nifas
kesenjangan antara kasus yang didapat dengan teori dan konsep dasar yang
telah dijelaskan
1
4) Mahasiswa mampu melakukan pendokumentasian SOAP pada asuhan
Varney
1.3 Manfaat
kebidanan pada ibu hamil. Serta sebagai subjek dalam menilai bagaimana
2) Bagi Penulis
1
BAB II
TINJAUAN TEORI
2.1.1 Pengertian
pertama setelah kelahiran. Lamanya periode ini tidak pasti, sebagian besar
Masa nifas (post partum) adalah adalah masa pemulihan kembali, mulai dari
persalinan selesai sampai alat – alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum
Periode pasca partum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin
wanita pada kondisi tidak hamil, bukan kondisi pra hamil (Varney, dkk, 2008).
nifas adalah masa setelah lahirnya plasenta sampai alat – alat reproduksi kembali
seperti keadaan tidak hamil yang berlangsung selama 6 – 8 minggu. Namun perlu
diingat bahwa wanita tidak kembali ke keadaan fisiologis dan anatomis yang sama
persis, ada bagian – bagian organ reproduksi yang mengalami perbedaan baik
anatomis maupun fisiologisnya antara sebelum dan setelah hamil, sehingga hal ini
dapat dijadikan sebagai penanda (bukti obyektif) antara wanita yang sudah pernah
hamil dan melahirkan dengan wanita yang belum pernah hamil dan melahirkan.
1
1
Kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan – jalan, dimulai
2) Puerperium Intermediet
minggu post partum. Dimulai dari 6 minggu post partum hingga 8 minggu post
partum
3) Remote Puerperium
Waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama
hamil atau waktu persalinan ibu mengalami komplikasi maka waktu untuk
1) Sistem Reproduksi
a. Involusi Uterus
Involusi uterus adalah kembalinya uterus pada keadaan sebelum hamil, baik
dalam bentuk maupun posisi. Selain uterus, vagina, ligament uterus, dan otot
dasar panggul juga kembali ke keadaan sebelum hamil. Bila ligament uterus
dan otot dasar panggul tidak kembali ke keadaan sebelum hamil, kemungkinan
terjadinya prolaps uteri semakin besar. Selama proses involusi, uterus menipis
kelahiran bayi dan plasenta terlepas, otot uterus berkontraksi sehingga sirkulasi
darah yang menuju uterus berhenti dan ini disebut dengan iskemia. Otot
1
redundant, fibrous, dan jaringan elastis bekerja. Fagosit dalam pembuluh darah
dipecah menjadi dua fagositosis. Enzim proteolitik diserap oleh serat otot yang
disebut autolysis. Lisozim dalam sel ikut berperan dalam proses ini. produk ini
minggu. Proses involusi uterus disertai dengan penurunan tinggi fundus uteri
harinya.
Iskemia Miometrium
Disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang terus menerus dari uterus
Autolysis
1
Autolysis merupakan proses penghancuran diri sendiri yang terjadi di
yang telah sempat mengendur hingga 10 kali panjangnya dari semula dan
lima kali lebar dari semula selama kehamilan atau dapat juga dikatakan
Efek Oksitosin
perdarahan.
Penurunan ukuran uterus yang cepat itu dicerminkan oleh perubahan lokasi
uterus ketika turun keluar dari abdomen dan kembali menjadi organ pelvik.
Segera setelah proses persalinan puncak fundus kira-kira dua pertiga hingga
tiga perempat dari jalan atas diantara simfisis pubis dan umbilicus. Kemudian
naik ke tingkat umbilicus dalam beberapa jam dan bertahan hingga satu atau
dua hari dan kemudian secara berangsur-angsur turun ke pelvik yang secara
kasar, tidak rata, kira – kira sebesar telapak tangan dan menonjol ke dalam
1
7,5 cm, sesudah 2 minggu diameternya menjadi 3,5 cm dan 6 minggu telah
mencapai 24 mm.
besar yang tersumbat oleh thrombus. Biasanya luka yang demikian sembuh
dengan menjadi jaringan parut, tetapi luka bekas plasenta tidak meninggalkan
jaringan parut. Hal ini disebabkan luka ini sembuh dengan cara luar biasa, yaitu
permukaan luka. Endometrium ini tumbuh dari pinggir luka dan juga dari sisa
c. Endometrium
Hari II : permukaan mulai rata akibat lepasnya sel –sel dibagian yang
mengalami degenerasi.
d. Pengeluaran Lochea
Lokia keluar dari uterus setelah bayi lahir sampai dengan tiga atau empat
minggu postpartum. Perubahan lokia terjadi dalam tiga tahap, yaitu lokia rubra,
berikut:
Rubra 1-3 hari Merah Terdiri dari sel desidua, verniks caseosa,
1
Sanguilent 3-7 hari Putih bercampur Sisa darah bercampur lendir
a merah
Serosa 7-14 Kekuningan/ Lebih sedikit darah dan lebih banyak serum,
plasenta
saat inilah dimulai kembali proses ovulasi, sehingga wanita dapat hamil
kembali.
perlahan dan selama beberapa hari setelah persalinan masih sebesar dua jari. Di
yang cukup besar untuk mengakomodasi kepala bayi, berubah menjadi isthmus
uteri yang hampir tidak terlihar yang terletak antara corpus dan ostium
internum.
1
g. Vulva dan Perineum
peregangan, setelah beberapa hari persalinan kedua organ ini kembali dalam
keadaan kendor. Rugae timbul kembali pada minggu ketiga. Hymen tampak
krankulae mitiformis yang khas bagi wanita multipara. Ukuran vagina akan
robekan. Robekan jalan lahir dapat terjadi secara spontan ataupun dilakukan
bengkak / oedem / memar dan mungkin ada luka jahitan bekas robekan atau
2) Sistem Pencernaan
menurun. Namun demikian, faal usus memerlukan waktu 3-4 hari untuk
diperlukan waktu 3-4 hari sebelum faal usus kembali normal. Meskipun kadar
1
alasan untuk menunda pemberian makan pada wanita pasca partum yang sehat
lebih lama dari waktu yang dibutuhkan untuk melakukan pengkajian awal.
Secara khas, penurunan tonus dan motilitas otot traktus cema menetap selama
waktu yang singkat setelah bayi lahir. Kelebihan analgesia dan anastesia bisa
3) Sistem Perkemihan
Pasca melahirkan biasanya ibu merasa sulit buang air kecil sehingga ibu post
partum dianjurkan segera buang air kecil agar tidak mengganggu proses
involusi uteri dan ibu merasa nyaman. Hal yang menyebabkan kesulitan buang
retensi urine.
c. Depresi dari sfingter uretra oleh karena penekan kepala janin dan spasme
miksi.
volume darah akibat kehamilan, hal ini merupakan mekanisme tubuh untuk
mengatasi kelebihan cairan. Keadaan seperti ini disebut dengan diuresis pasca
partum dan diuresis yang sangat banyak terjadi dalam hari-hari pertama
1
proteinuri yang patologi dari segera setelah lahir sampai hari kedua
Bila wanita pasca persalinan tidak dapat berkemih dalam waktu 4 jam pasca
persalinan mungkin ada masalah dan sebaiknya segera dipasang dower kateter
selama 24 jam. Bila kemudian keluhan tak dapat berkemih dalam waktu 4 jam,
lakukan kateterisasi dan bila jumlah residu > 200 ml, kateter dibuka dan pasien
4) Sistem Endokrin
a. Oksitosin
menyebabkan kontraksi otot uterus dan pada waktu yang sama membantu
b. Prolaktin
menstimulasi produksi ASI. Pada ibu yang menyusui kadar prolaktin tetap
Ketika plasenta lepas dari dinding uterus dan lahir, tingkat hormon HCG,
HPL, estrogen, dan progesteron di dalam darah ibu menurun dengan cepat,
1
Hormon Placental Lactogen Menurun 24 jam
5) Sistem Kardiovaskuler
ini dianggap normal pada 24-48 jam pertama. Penurunan tekanan darah
sistolik 20 mmHg pada saat klien merubah posisi dari berbaring ke duduk lebih
Curah jantung meningkat selama persalinan dan berlangsung sampai kala tiga
ketika volume darah uterus dikeluarkan. Penurunan terjadi pada beberapa hari
pertama postpartum dan akan kembali normal pada akhir minggu ketiga
postpartum.
dialami selama melahirkan. Penurunan volume dan peningkatan sel darah pada
hari ke-3 sampai hari ke-7 postpartum dan akan kembali normal dalam 4-5
6) Sistem Hematologi
15.000 selama persalinan. Peningkatan sel darah putih berkisar antara 25.000-
1
30.000. Hal ini dapat meningkat pada awal nifas yang terjadi bersamaan
dengan peningkatan tekanan darah serta volume plasma dan volume sel darah
merah. Jumlah Hb, hematokrit, dan eritrosit sangat bervariasi pada saat awal
masa post partum sebagai akibat dari volume darah yang berubah- ubah.
Semua tingkatan dipengaruhi oleh status gizi wanita tersebut. Selama proses
peningkatan Hematokrit dan Hb pada hari ke-3 sampai hari ke-7 post partum,
darah, misalnya jumlah sel darah putih akan bertambah banyak. Jumlah sel
persalinan biasanya semuanya akan kembali lagi pada keadaan semula. Curah
jantung dan jumlah darah yang dipompakan oleh jantung akan tetap tinggi pada
awal masa nifas dan dalam 2 minggu akan kembali pada keadaan normal
7) Sistem Musculoskeletal
Dinding perut akan longgar dan lembek setelah proses persalinan karena
1
dari dinding abdomen dapat kembali normal kembali dalam beberapa
b. Striae
Striae adalah suatu perubahan warna seperti jaringan parut pada dinding
rektus abdominis pada ibu postpartum dapat dikaji melalui keadaan umum,
c. Perubahan ligamen
d. Simfisis pubis
Pemisahan simfisis pubis jarang terjadi. Namun demikian, hal ini dapat
antara lain : nyeri tekan pada pubis disertai peningkatan nyeri saat bergerak
Gejala ini dapat menghilang setelah beberapa minggu atau bulan pasca
1
Adapun gejala-gejala system musculoskeletal yang biasa timbul pada masa
pasca partum antara lain nyeri punggung bawah, sakit kepala/nyeri leher,
8) Laktasi/Pengeluaran ASI
disebabkan oleh menyusunya bayi pada mammae ibu. Pelepasan ASI berada di
kontraksi sel-sel myoepitel. Proses ini disebut sebagai refleks let down atau
pelepasan ASI dan membuat ASI tersedia bagi bayi (Pusdiknakes, 2003:15).
Pada 15, 30. Dan 45 menit setelah bayi lahir, peningkatan oksitosin terjadi
secara signifikan jika bayi diletakkan kulit ke kulit. Jika bayi tidak menyusu,
kadar oksitosin kembali pada nilai dasar. Oksitosin adalah hormon yang
meningkatkan ikatan ibu dengan bayi dan perilaku maternal lainnya (Varney,
2007:986).
Hisapan bayi memicu pelepasan ASI dari alveolus mammae melalui duktus ke
1
khusus (sel-sel myoepitel) yang mengelilingi alveolus mammae dan duktus
laktiferus. Kontraksi sel-sel khusus ini mendorong ASI keluar dari alveolus
disimpan. Pada saat bayi menghisap, ASI di dalam sinus tertekan keluar ke
mulut bayi. Gerakan ASI dari sinus ini disebut letdown atau pelepasan. Pada
akhirnya, let down dapat dipicu tanpa rangsangan hisapan. Let down dapat
terjadi bila ibu mendengar bayi menangis atau sekedar memikirkan tentang
bayinya. Let down penting sekali bagi pemberian ASI yang baik. tanpa
sebagian dari ASI yang tersedia dan tersimpan di dalam payudara. Bila let
pada waktu pemberian ASI, refleks ini akan berhenti berfungsi, dan laktasi
akan berhenti.
Cairan pertama yang diperoleh bayi dari ibunya sesudah melahirkan adalah
kolostrum, yang mengandung campuran yang lebih kaya akan protein, mineral,
dan antibodi daripada ASI yang telah mature. ASI mulai ada kira-kira pada
hari ketiga atau keempat setelah kelahiran bayi, dan kolostrum berubah
menjadi ASI yang mature kira-kira 15 hari sesudah bayi lahir. Bila ibu
menyusui sesudah bayi lahir dan bayi diperbolehkan sering menyusu, maka
Berat payudara saat laktasi sekitar 600-800 gram. Kecepatan sintesis dan
banyaknya ASI yang diproduksi dapat bervariasi pada tiap payudara menurut
1
masa postpartum dengan penurunan progesteron yang cepat setelah pelahiran
plasenta (laktogenesis II). Tahap II ditandai dengan sekresi ASI yang banyak
pada dua sampai tiga hari postpartum. Galaktopoiesis (tahap III laktogenesis)
fisiologis yang berbeda: sel sekretorik mengalami apoptosis (kematian sel yang
(Varney, 2008).
Antara lain faktor anatomis atau fisiologis mammae, makanan atau diet
ibu, intake cairan, istirahat ibu, isapan bayi, obat-obatan dan psikologis
b. Manajemen laktasi
sebagai berikut:
Periode prenatal
1
- Pendidikan-penyuluhan kepada pasien dan keluarga tentang manfaat
- Pemeriksaan payudara.
- Persiapan payudara.
- Perawatan payudara
- Istirahat cukup
1
- Sangat ideal dalam 7 hari setelah pulang dari rumah sakit, si ibu
bahkan lebih menyulitkan bila terjadi perubahan fisik yang hebat. Faktor-
Satu atau dua hari postpartum, ibu cenderung pasif dan tergantung.
1) Taking in
a) Periode ini terjadi 1-2 hari sesudah melahirkan. Ibu pada umumnya
tubuhnya.
1
melahirkan.
2) Taking hold
3) Letting go
sosial.
2009)
1
2.1.5 Kebutuhan Masa Nifas
1) Nutrisi
produksi ASI dan memenuhi kebutuhan cairan yang meningkat tiga kali
dari biasanya. Penambahan kalori pada ibu nifas sebanyak 500 kkal tiap
ASI itu sendiri yang akan dikonsumsi bayi untuk pertumbuhan dan
perkembangannya.
susunannya harus seimbang, porsinya cukup dan teratur, tidak terlalu asin,
meningkatkan daya tubuh anak dan kesehatan ibu lebih cepat pulih setelah
kemih dan saluran cerna terhadap masuknya bakteri dan virus, system
2) Istirahat
1
Istirahat atau tidur sangat diperlukan untuk mengembalikan
usahakan untuk rileks dan istirahat yang cukup, terutama saat bayi sedang
tidur. Pasang dan dengarkan lagu-lagu klasik pada saat ibu dan bayi
suami dan keluarga jika ibu merasa lelah. Istirahat juga memberi ibu
energi untuk memenuhi kebutuhan makan dan perawatan bayi sering dapat
(Mellyana, 2008).
3) Aktifitas
nifas atau sembuhnya luka. Jika tidak ada kelainan, lakukan mobilisasi
sedini mungkin, yaitu dua jam setelah persalinan normal. ini berguna
(lochea). Selain itu juga sangat berguna bagi semua system tubuh terutama
1
fungsi usus, kandung kemih, dan paru-paru disamping membantu
a. 6 jam pertama
Istirahat tirah baring, mobilisasi dini yang bisa dilakukan adalah menggerakkan
lengan, tangan, ujung jari kaki dan memutar pergelangan kaki, mengangkat
b. 6 – 10 jam
Ibu harus dapat miring ke kiri dan ke kanan untuk mencegah thrombosis dan
tromboemboli.
c. Setelah 24 jam
d. Hari ke-2
Ibu dapat duduk 5 menit dan minta untuk bernapas dalam – dalam lalu
berturut – turut ibu yang sudah belajar duduk dianjurkan belajar duduk selama
sehari.
1
Belajar berjalan kemudian berjalan sendiri tanpa bantuan.
4) Eliminasi
sekitar hari ke-5 setelah melahirkan. Hal ini terjadi karena volume darah
meningkat pada saat hamil tidak diperlukan lagi setelah persalinan. Oleh
karena itu, ibu perlu belajar berkemih secara spontan dan tidak menahan
buang air kecil ketika ada rasa sakit pada jahitan. Menahan buang air kecil
Bila 8 jam post partum ibu belum dapat kencing atau sekali kencing
tetapi belum melebihi 100 cc, makan dapat dilakukan kateterisasi, akan
tetapi kalau ternyata kandung kencing penuh tidak perlu menunggu sampai
mudah sekali timbul uretritis, sistitis dan juga pielibs, maka terapi
dibantu untuk duduk di ats kursi berlubang tempat BAK (commede). Jika
BAK dapat digunakan pispot diatas tempat tidur, tetapi meskipun sedapat
1
mungkin dihindari, kateterisasi lebih baik dilakuakn dari pada terjadi
Sedangkan buang air besar akan sulit karena ketakutan akan rasa
obstipasi pada 3 hari post partum adalah fisiologis. Bila melebihi dapat
5) Kebersihan diri
pakaian agak longgar di daerah dada sehingga payudara tidak tertekan dan
kering. Demikian juga dengan pakaian dalam, agar tidak terjadi iritasi
rambut dengan conditioner yang cukup, lalu menggunakan sisir yang lembut.
1
b. Kebersihan kulit : Setelah persalinan, ekstra cairan tubuh yang dibutuhkan saat
hamil akan dikeluarkan kembali melalui air seni dan keringat untuk
menghilangkan pembengkakan pada wajah, kaki, betis, dan tangan ibu. oleh
merasakan jumlah keringat yang lebih banyak dari biasanya. Usahakan mandi
lebih sering dan jaga agar kulit tetap kering (Mellyana, 2008).
pembalut sudah penuh sehingga perlu diganti. Kain dapat digunakan ulang
jika telah dicuci dengan baik dan dikeringkan di bawah matahari atau
disetrika.
Sarankan ibu untuk mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum dan
Jika ibu mempunyai luka episiotomi atau laserasi, sarankan kepada ibu
6) Exercise/Latihan
1
dan perut yang memuai saat hamil. Latihan untuk ibu primi dapat
dilakukan setelah 2 x 24 jam post partum, untuk ibu multi dapat dilakukan
setelah 1 x 24 jam post partum. Latihan tertentu beberapa menit setiap hari
a. Dengan tidur terlentang dengan lengan di samping, menarik otot perut selagi
menarik nafas ke dalam dan angkat dagu ke dada: tahan satu hitungan sampai
b. Untuk memperkuat tonus otot jalan lahir dan dasar panggul (latihan Kegel).
dan tahan sampai 5 hitungan. Kendurkan dan ulangi latihan sebanyak 5 kali.
2008).
7) Dukungan
rumah agar ibu mempunyai lebih banyak waktu untuk mengasuh bayinya.
dalam masa nifas bisa merasa takut, oleh karena itu ia akan memerlukan
1
b. Menggunkan BH yang menyokong payudara.
c. Apabila puting susu lecet oleskan kollostrum atau ASI yang keluar pada
sekitar puting susu setiap kali selesai menyusui. Meyusui tetap dilakukan
5 menit.urut payudara dari arah pangkal menuju puting atau gunkana sisir
g. Keluarkan ASI sebagian dari bagian depan payudara sehingga puting susu
menjadi lunak.
h. Susukan bayi setiap 2-3 jam atau sesuai kebutuhan bayi. Apabila tidak dapat
1
gerakan memijit secara berputar pada punggung di tepi tulang belakang ke
9) Hubungan Seksual
merah berhenti dan ibu dapat memasukkan satu atau dua jarinya kedalam
vagina tanpa rasa nyeri, luka jahitan perineum sembuh dan tidak ada rasa
(Mellyana, 2008).
d. Bengkak pada muka, tangan, kaki, disertai sakit kepala dan kejang
f. Payudara bengkak, berwarna kemerahan dan sakit serta putting susu lecet.
1
g. Ibu mengalami depresi antara lain : menangis tanpa sebab dan tidak peduli
terhadap bayinya.
an
1
kondisi ibu dan bayi stabil
abnormal
penyulit
post partum
4 6 minggu Menanyakan pada ibu tentang penyulit pada ibu dan bayi
1
BAB III
TINJAUAN KASUS
DI PUSKESMAS MAKALE
07 MARET 2021
1
NAMA : Ny. P / Tn. J
PENDIDIKAN : SD / SMP
mil n Anak
ke-
nan
l gr/46 hidup
cm
1
SEKARA cm
NG
1. P2A0
Makale
D. RIWAYAT KONTRASEPSI
keturunan, penyakit menular, penyakit kulit dan tidak alergi makanan dan
obat – obatan.
1
2) Pengambilan keputusan dalam keluarga dan biaya dalam persalinan
adalah suami.
suami
HARI
- Minum 7 - 8
gelas/Hari
1
Ibu belum 4-5 kali
- BAB teratur
setiap hari
warna kuning
(lembek).
mengganti seminggu
kali, sehari
H. PEMERIKSAAN FISIK
1
2) Kesadaran komposmentis
3) Tanda-Tanda Vital
TD : 116/80 mmHg
Nadi : 76x/manit
Pernafasan : 18x/menit
Suhu : 36,6 ° C
4) Pengukuran
TB : 151 Cm
BB : 53 Kg
Mulut :Lidah bersih, ada gigi berlubang dan tonsil tidak meradang
6) Payudara
Bentuk : Simetris
Kolostrum/ASI : Ada
7) Abdomen
Inspeksi : Simetris
1
bawah pusat.
8) Genitalia
9) Ekstermitas
Edema : Tidakada
Varices : Tidakada
RENCANA TINDAKAN :
Rasional : Agar terjadi hubungan saling percaya antara klien dan Bidan.
1
Rasional : Dengan memberikan penjelasan yang baik, ibu dapat
pasca persalinan.
c. Perawatan Payudara
d. Personal Hygiene
pencegahan infeksi.
e. Keluarga Berencana
4. Diskusi dengan Ibu tentang tanda bahaya masa nifas : demam tinggi
selama 2 hari, keluar darah banyak dari jalan lahir, keluar cairan berbau
BAK.
1
5. Beri support ibu dan keluarga : merawat bayi, menyusui bayi dan menjaga
Rasional : Agar ibu siap menghadapi masalah dalam masa nifas dan
menyusui bayi.
Rasional : Agar dapat ditindaki segera bila ada kelainan / masalah pada ibu
atau bayi
mineral.
b. Istirahat yag cukup yaitu : Tidur siang 1-2 jam, tidur malam 7-8 jam.
c. Perawatan Payudara
1
d. Personal Hygiene : Mandi dengan teratur, sikat gigi 2 kali sehari, ganti
4. Mendiskusikan dengan ibu tentang tanda bahaya masa nifas yaitu. demam
tinggi selama 2 hari, keluar darah banyak dari jalan lahir, keluar cairan
berbau dari jalan lahir, nyeri pada payudara, perasaan sedih berlebihan,
susah BAK
1
4. Ibu akan segera periksa di rumah sakit atau tenaga kesehatan terdekat
apabila mengalami salah satu dari tanda bahaya masa nifas tersebut.
6. Ibu bersedia untuk melaporkan bila ada keluhan / masalah yang dialami
DI PUSKESMAS MAKALE
07 MARET 2021
Data Subyektif
1
UMUR : 32 Tahun / 37 tahun
PENDIDIKAN : SD / SMP
DATA SUBJEKTIF
Ibu mengatakan melahirkan tanggal 7 Maret 2021 jam 01.30 wita, ibu
DATA OBJEKTIF
kontraksi uterus baik, dan teraba keras dan bundar. TFU 2 jari bawah pusat,
TTV
T. :116/80 mmhg
Nadi : 76x/menit
Pernapasan : 18x/menit
Suhu : 36,60 C
ASESMENT
Diagnosa : Post partum <24 jam dengan nyeri perut bagian bawah
PLANNING
1
1. Ciptakan suasana akrab dengan pasien
IMPLEMENTASI
EVALUASI
2. Ibu senang mendengar bahwa masa nifasnya berlangsung normal dan keadaan
bayinya baik.
1
5. Ibu merasa senang atas support yang di berikan
6. Ibu bersedia untuk melaporkan bila ada keluhan / masalah yang dialami
BAB IV
PEMBAHASAN
postpartum <24 jam dengan after pain, diperoleh data sebagai berikut :
tadi malam melahirkan anak yang kedua dan saat ini ibu merasa perutnya
mulas. Bila ditinjau dari tahapan masa nifas, maka Ny. “P” pada tahapan
hari postpartum. Keluhan yang ibu alami merupakan keluhan yang normal
atau fisiologis pada masa nifas. Keluhan ini timbul sebagai akibat adaptasi
tubuh ibu untuk kembali ke kondisi tidak hamil. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Varney (2008), bahwa pengertian masa nifas adalah masa dari
1
kelahiran plasenta dan selaput janin hingga kembalinya traktus reproduksi
sebelum hamil, baik dalam bentuk maupun posisi. Dalam proses involusi
kontraksi dan retraksi otot uterin (Cunningham, 2013). Teori ini sesuai
dengan kondisi Ny. “P”, yakni ditunjang hasil pemeriksaan fisik didapati
memelihara fisik dan psikis, makanan yang bermutu dan istirahat yang
cukup. Seluruh kebutuhan ibu nifas ini telah diterapkan dengan intervensi
1
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Lama masa nifas 6-8 minggu (Sofian, 2013). Menurut Saifuddin (2008),
masa nifas di mulai sejak 1 jam setelah lahirnya placenta sampai dengan 6
1
3. Asuhan berkesinambungan yang diberikan didokumentasikan dengan 7
Langkah Varney
5.2 Saran
1. Bagi institusi
3. Bagi mahasiswa
Dapat menjadikan laporan ini sebagai pertimbangan dasar atau bahan data
1
DAFTAR PUSTAKA
Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. 2008. Pengantar Kuliah Obstetri.
EGC. Jakarta.
Mochtar, Rustam (2011) Sinopsis Obstetri. Jilid Satu, Edisi Tiga. Jakarta : EGC
Jakarta.
Saifuddin A.B. 2008. Buku acuan nasional pelayanan maternal dan neonatal.
YBP-SP. Jakarta.
1
LAMPIRAN
1
1