Draft Peraturan Tata Tertib BPD Oky

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 45

PERATURAN TATA TERTIB

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TELUK KIAMBANG


NOMOR 01 TAHUN 2022

SEKRETARIAT : JL. JENDERAL


SUDIRMAN RT .003 RW 001 DUSUN
PANTAI MUTIARA TELUK
KIAMBANG
KEPUTUSAN
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA (BPD)
DESA TELUK KIAMBANG KECAMATAN
TEMPULING NOMOR .... TAHUN 2022
TENTANG
PERATURAN TATA TERTIB
BADAN PERMUSYWARATAN DESA (BPD)
DESA TELUK KIAMBANG KECAMATAN TEMPULING
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BADAN PERMUSYWARATAN DESA TELUK

KIAMBANG

Menimbang : a. bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 37 ayat (2)


perlu menyelenggarakan Musyawarah BPD
tentang penetapan Peraturan Tata Tertib Badan
Permusyawaratan Desa Teluk Kiambang.
b. bahwa penetapan Peraturan Tata Tertib
sebagaimana dimaksud pada huruf a dan Pasal
63 huruf h perlu dibahas dan disepakati dalam
musyawarah BPD untuk selanjutnya ditetapkan
menjadi Peraturan Tata Tertib Badan
Permusyawaratan Desa Teluk Kiambang.
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana
dimaksud pada huruf a dan huruf b,untuk
menunjang kinerja Badan Permusyawaratan
Desa Teluk Kiambang perlu ditetapkan Peraturan
Tata Tertib Badan Permusyawaratan Desa Teluk
Kiambang.
Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
1965 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II Indragiri
Hilir Dengan Mengubah Undang-Undang Nomor 12
Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom
Kabupaten Dalam Lingkungan Provinsi Sumatera
Tengah,(Lembaran Negara Republic Indonesia Tahun
1965 Nomor 49,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1965 Nomor 2754);
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang
Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 82,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5234) sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2019 tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011
tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 183,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6398);
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014
Nomor 7,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5495);
4. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta
Kerja (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2020 Nomor 245, Tambahan Lembaran Negara
Republik
Indonesia Nomor 6573);
5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah ubah beberapa kali,terakhir dengan Undang-
Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2015 Nomor 58,Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 43
Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
123,Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5539) sebagaimana telah diubah beberapa kali
terakhir dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 11 Tahun 2019 tentang Perubahan
Kedua Atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 41,Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6321);
7. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 87 Tahun
2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang
Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan
Perundang- Undangan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 199);
8. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 11
Tahun 2021 tentang Badan Usaha Milik Desa
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2021
Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6623);
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 111 Tahun 2014 tentang Pedoman Teknis
Peraturan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2091);
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pembangunan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2014 Nomor 2094);
11. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015
tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak Asal
Usul dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor158);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 44 Tahun 2016 tentang Kewenangan Desa
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
1037);
13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia
Nomor 47 Tahun 2016 tentang Administrasi
Pemerintahan Desa (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1100);
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 110 Tahun
2016 tentang Badan Permusyawaratan Desa (Berita
Negara
Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor 89);
15. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal dan Transmigrasi Nomor 6 Tahun 2018
tentang Pelayanan Informasi Publik Dan Pengaduan
Masyarakat Dilingkungan Kementerian Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
340);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 18 Tahun 2018
tentang Lembaga Kemasyarakatan Desa Dan Lembaga
Adat Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2018 Nomor 569);
17. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2018
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 611);
18. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal Dan Transmigrasi Nomor 16 Tahun 2019
tentang Musyawarah Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 1203);
19. Peraturan Menteri Desa Pembangunan Daerah
Tertinggal Dan Transmigrasi Nomor 21 Tahun 2020
tentang Pedoman Umum Pembangunan Desa Dan
Pemberdayaan Masyarakat Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 1633);
20. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 3
Tahun 2015 tentang Badan Permusyawaratan Desa
(Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun
2015 Nomor 3);
21. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 4
Tahun 2015 tentang Pengangkatan Dan Pemberhentian
Perangkat Desa (Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri
Hilir Tahun 2015 Nomor 4);
22. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 10
Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun
2018-2023 (Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2019 Nomor 10);
23. Peraturan Bupati Indragiri Hilir Nomor 10 Tahun 2015
tentang Pedoman Umum Dan Petunjuk Teknis
Operasional Program Pemberdayaan Masyarakat Desa
(Berita Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2015
Nomor 10);
24. Peraturan Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Nomor 10
Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun
2018-2023 (Lembaran Daerah Kabupaten Indragiri Hilir
Tahun 2019 Nomor 10);
25. Peraturan Bupati Indragiri Hilir Nomor 59 Tahun 2016
tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan
Pembangunan Desa (Berita Daerah Kabupaten Indragiri
Hilir Tahun 2016 Nomor 59);
26. Peraturan Bupati Indragiri Hilir Nomor 8 Tahun 2018
tentang Evaluasi Rancangan Peraturan Desa Dan
Klarifikasi Peraturan Desa (Lembaran Daerah
Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2018 Nomor 8);
27. Peraturan Bupati Indragiri Hilir Nomor 15 Tahun 2018
tentang Daftar Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul
Dan Kewenangan Lokal Berskala Desa (Berita Daerah
Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2018 Nomor 15);
28. Peraturan Bupati Indragiri Hilir Nomor 5 Tahun 2019
tentang Pengelolaan Keuangan Desa (Berita Daerah
Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2019 Nomor 5);
29. Peraturan Bupati Indragiri Hilir Nomor 9 Tahun 2020
tentang Tata Cara Pelaksanaan Kegiatan Pengadaan
Barang/Jasa di Desa (Berita Daerah Kabupaten
Indragiri Hilir Tahun 2020 Nomor 9);
30. Peraturan Bupati Indragiri Hilir Nomor 13 Tahun 2020
tentang Perubahan Atas Peraturan Bupati Indragiri Hilir
Nomor 5 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan
Desa (Berita Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun
2020 Nomor 13);
31. Peraturan Bupati Indragiri Hilir Nomor 74 Tahun 2020
tentang Pedoman Pembentukan Lembaga
Kemasyarakatan Desa Dan Lembaga Adat Desa (Berita
Daerah Kabupaten Indragiri Hilir Tahun 2020 Nomor
74);
32. Peraturan Desa Nomor 04 Tahun 2022 tentang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa
Teluk Kiambang Tahun 2022-2027 (Lembaran Desa
……Tahun 2022).
Nomor........)
33. Peraturan Desa Nomor Tahun 20 tentang
Kewenangan Desa Berdasarkan Hak Asal Usul Dan
Kewenangan Lokal Berskala Desa....................(Lembaran
Desa …………. Tahun 20 Nomor );
34. Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Teluk
Kiambang Nomor ….. Tahun 2022 Tentang Peraturan
Tata Tertib Badan Permusyawaratan Desa Teluk
Kiambang.
Memperhatikan : Berita Acara Hasil Rapat Badan Permusyawaratan Desa (BPD)
Desa Karya Tani Kecamatan Kempas Kabupaten Indragiri Hilir
Nomor 03 /BA/BPD-KT/II/2022 pada hari.................tanggal
……… bulan ……………. tahun dua ribu dua puluh dua
tentang Pembahasan dan Pengesahan Tata Tertib Badan
Permusyawaratan Desa (BPD) Desa Teluk Kiambang
Kecamatan Tempuling Kabupaten Indragiri Hilir.

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN TATA TERTIB BADAN PERMUSYAWARATAN


DESA (BPD) DESA TELUK KIAMBANG TAHUN 2022.

BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Tata Tertib Badan Permusyawaratan Desa (BPD) ini yang dimaksud
dengan:
1. Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah yang
berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan, kepentingan
masyarakat setempat, berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul dan /
atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam system Pemerintahan
Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Desa adalah Desa Teluk Kiambang
3. Kepala Desa adalah Kepala Desa Teluk Kiambang.
4. Kepala Desa adalah pejabat Pemerintah Desa yang mempunyai wewenang,
tugas dan kewajiban untuk menyelenggarakan rumah tangga Desanya dan
melaksanakan tugas dari Pemerintah dan Pemerintah Daerah.
5. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam system pemerintahan Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
6. Pemerintah Desa adalah kepala Desa dibantu Perangkat Desa sebagai unsur
penyelenggara Pemerintahan Desa.
7. Badan Permusyawaratan Desa adalah lembaga yang melaksanakan fungsi
pemerintahan yang anggotanya merupakan wakil dari penduduk Desa
berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan secara demokratis.
8. Lembaga Kemasyarakatan atau yang disebut dengan nama lain
adalah yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan kebutuhan
dan merupakan mitra Pemerintah Desa dalam memperdayakan
masyarakat.
9. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh BPD
bersama Kepala Desa.
10. Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa adalah Ketua , Wakil Ketua Sekretaris
BPD.
11. Pimpinan Rapat adalah seorang unsur Pimpinan Badan Permusyawaratan
Desa sebagai alat kelengkapan BPD yang sedang memimpin rapat.
12. Ketua Bidang BPD adalah Ketua Bidang Penyelenggaran Pemerintahan
Desa,Pembinaan Kemasyarakatan desa, Bidang Pembangunan Desa dan
Bidan
Pemberdayaan Masyarakat Desa.
13. Anggota BPD adalah Anggota Badan Permusyawaratan Desa Teluk Kiambang.
14. Pimpinan dan Ketua Bidang BPD merangkap sebagai anggota Badan
Permusyawaratan Desa.
15. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah Musyawarah
antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur
masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan Permusyawaratan Desa untuk
menyepakati hal yang bersifat strategis
16. Musyawarah BPD adalah musyawarah pembahasan dan penyepakatan
rancangan Peraturan Desa,Evaluasi Laporan Keterangan Penyelenggaraan
Pemerintahan Desa,menetapkan Peraturan Tata Tertib BPD dan usulan
pemberhentian anggota BPD.
17. Camat adalah pemimpin dan koordinator penyelenggaraan Pemerintahan di
wilayah kerja Kecamatan yang dalam pelaksanaan tugasnya memperoleh
pelimpahan kewenangan Pemerintahan dari Bupati untuk menangani sebagian
urusan otonomi daerah, dan menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan.
18. Pengawasan kinerja Kepala Desa adalah proses monitoring dan evaluasi BPD
terhadap pelaksanaan tugas Kepala Desa.
19. Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa yang selanjutnya
disingkat LKPPD adalah laporan Kepala Desa kepada BPD atas capaian
pelaksanaan tugas Kepala Desa dalam satu tahun anggaran.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2
Maksud Peraturan Tata Tertib BPD ini untuk memberikan kepastian hukum
terhadap BPD sebagai lembaga di Desa yang melaksanakan fungsi Pemerintahan
Desa.
Pasal 3
Tujuan Peraturan Tata Tertib BPD ini untuk :
a. mempertegas peran BPD dalam penyelenggaraan pemerintah Desa;
b. Mendorong BPD agar mampu menampung dan menyalurkan
aspirasimasyarakat Desa;dan
c. Mendorong BPD dalam mewujudakan tata kelola pemerintahan
yangbaik di Desa.
BAB II
KEANGGOTAAN DAN KELEMBAGAAN BPD
Bagian Pertama
Keanggotaan BPD
Pasal 4
(1) Anggota BPD merupakan wakil dari penduduk Desa berdasarkan
keterwakilan wilayah dan keterwakilan perempuan yang
pengisiannya dilakukan secara demokratis melalui proses pemilihan
secara langsung atau musyawarah perwakilan.
(2) Jumlah anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 (lima) orang dan
paling banyak 9 (sembilan) orang.
(3) Penetapan Jumlah anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat
(2) memperhatikan jumlah penduduk yang merupakan wilayah
dalam Desa seperti wilayah Dusun,RW atau RT dan kemampuan
Keuangan Desa.
Pasal 5
Pengisian keanggotaan BPD dilakukan melalui:
a. Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan wilayah;dan
b. Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan perempuan.
Pasal 6
(1) Pengisian anggota BPD berdasarkan keterwakilan wilayah
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat (1) dilakukan untuk
memilih calon anggota BPD dari unsur wakil wilayah pemilihan
dalam desa.
(2) Unsur wakil wilayah sebagaimana dimaksud pada ayat (1) adalah
masyarakat desa dari wilayah pemilihan dalam desa yang telah
ditetapkan memiliki wakil dengan jumlah tertentu dalam
keanggotaan BPD.
(3) Jumlah anggota BPD dari masing-masing wilayah sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) ditetapkan secara proporsional dengan
memperhatikan jumlah penduduk.
(4) Penetapan Jumlah penduduk sebagaimana dimaksud pada ayat (3) adalah
1.500 jiwa sebanyak 5 (lima) orang,1.501 sampai dengan 3.500 jiwa sebanyak
7 (tujuh) orang,dan diatas 3.500 jiwa sebanyak 9 (sembilan) orang.
Pasal 7
(1) Calon anggota BPD terpilih adalah calon anggota BPD dengan suara
terbanyak.
(2) Dalam hal menentukan calon anggota terpilih juga menetapkan
calon anggota daftar tunggu pengganti antar waktu sesuai dengan
keterwakilan wilayah dan keterwakilan perempuan yang ditetapkan.
Pasal 8
(1) Calon Anggota BPD terpilih disampaikan oleh panitia kepada Kepala
Desa paling lambat 7 (tujuh) hari sejak anggota BPD terpilih
ditetapkan dengan keputusan panitia.
(2) Calon anggota BPD terpilih sebagaimana dimakasud pada ayat (1)
disampaikan oleh Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat paling
lambat 7 (tujuh) hari sejak diterimanya hasil pemilihan dari panitia
pengisian untuk disahkan dengan Keputusan Bupati.
Pasal 9
(1) Masa keanggotaan BPD selama 6 tahun terhitung sejak tanggal
pengucapan sumpah/janji
(2) Anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipilih
untuk masa keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut-
turut atau tidak secara berturut-turut
Pemberhentian Anggota BPD
Pasal 10
(1) Anggota BPD diberhentikan karena :
a. meninggal dunia;
b. mengundurkan diri;atau
c. diberhentkan.
(2) Anggota BPD diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
huruf c, apabila :
a. berakhir masa keanggotaan;
b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau
berhalangan tetap secara berturut-turut selama 3 (tiga) bulan
dan paling lama selama 6 (enam) bulan tanpa keterangan
apapun;
c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai anggota BPD;
d. tidak melaksanakan kewajiban;
e. melanggar larangan sebagai anggota BPD;
f. melanggar sumpah/janji jabatan dan kode etik BPD;
g. tidak menghadiri rapat paripurna dan/atau rapat BPD lainnya
yang menjadi tugas dan kewajibannya 3 (tiga) kali dan/atau
paling banyak 6 (enam) kali berturut-turut tanpa alasan yang
sah;
h. dinyatakan bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang
telah memperoleh kekuatan hukum tetap karena melakukan
tindak pidana dengan ancaman pidana penjara 5 (lima) tahun
atau lebih;
i. adanya perubahan status Desa menjadi kelurahan,
penggabungan 2 (dua) Desa atau lebih menjadi 1 (satu) Desa
baru, pemekaran atau penghapusan Desa;
j. bertempat tinggal diluar wilayah asal pemilihan;
k. ditetapkan sebagai calon Kepala Desa; dan/atau
l. ditetapkan sebagai calon Perangkat Desa.
Pasal 11
(1) Pemberhentian anggota BPD diusulkan oleh pimpinan BPD
berdasarkan hasil musyawarah BPD kepada Bupati melalui Kepala
Desa
(2) Kepala Desa menindaklanjuti usulan pemberhentian anggota BPD
kepada Bupati kota melalui Camat paling lama 7 (tujuh) hari sejak
diterimanya usul pemberhentian
(3) Camat menindaklanjuti usulan pemberhentian anggota BPD kepada
Bupati paling lama 7 (tujuh) hari sejak diterimanya usul
pemberhentian
(4) Bupati meresmikan pemberhentian anggota BPD paling lama 30 (tiga
puluh) hari sejak diterimanya usul pemberhentian anggota BPD
(5) Peresmian pemberhentian anggota BPD sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) ditetapkan dengan keputusan Bupati
Pemberhentian Sementara
Pasal 12
(1) Anggota BPD diberhentikan sementara oleh Bupati setelah
ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi,
terorisme, makar, dan/atau tindak pidana terhadap keamanan
negara
(2) Dalam hal anggota BPD yang diberhentikan sementara
berkedudukan sebagai pimpinan BPD, diikuti dengan
pemberhentian sebagai pimpinan BPD
(3) Dalam hal pimpinan BPD diberhentikan sebagaimana dimaksud
pada ayat (2), pimpinan BPD lainnya memimpin rapat pemilihan
pimpinan BPD penggantiantarwaktu
Pengisian Anggota BPD Antarwaktu
Pasal 13
(1) Anggota BPD yang berhenti antarwaktu digantikan oleh calon
anggota BPD nomor urut berikutnya berdasarkan hasil pemilihan
anggota BPD.
(2) Dalam hal calon anggota BPD nomor urut berikutnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) meninggal dunia, mengundurkan diri atau
tidak lagi memenuhi syaratsebagai calon anggota BPD, digantikan
oleh calon anggota BPD nomor urut berikutnya.
(3) Pengisian anggota BPD Antarwaktu ditetapkan dengan anggota BPD
cadangan/daftar tunggu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) pada wilayah
pemilhan tertentu.
Pasal 14
(1) Masa jabatan anggota BPD antarwaktu melanjutkan sisa masa
jabatan anggota BPD yang digantikannya.
(2) Masa jabatan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dihitung 1 (satu)
periode.
Pasal 15
(1) Penggantian antarwaktu anggota BPD tidak dilaksanakan apabila
sisa masa jabatan anggota BPD yang digantikan kurang dari 6
(enam) bulan
(2) Keanggotaan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) kosong
sampai berakhirnya masa jabatan anggota BPD.
Larangan Anggota BPD
Pasal 16
Anggota BPD dilarang :
a. merugikan kepentingan umum, meresahkan sekelompok masyarakat
Desa, dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat
Desa;
b. melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme, menerima uang, barang,
dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan
atau tindakan yang akan dilakukannya;
c. menyalahgunakan wewenang;
d. melanggar sumpah/janji jabatan;
e. merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan perangkat Desa;
f. menjadi pelaksana proyek Desa;
g. menjadi pengurus partai politik;
h. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang;
i. merangkap sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik
Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat
Daerah Kabupaten/Kota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam
peraturan perundangan-undangan;
j. menjadi pengurus partai politik;
k. menjadi dan/atau pengurus organisasi terlarang;dan/ atau
l. menjadi pengurus lembaga swadaya masyarakat.
BAB III
Bagian Kedua
Kelembagaan BPD
Pasal 17
(1) Kelembagaan BPD terdiri atas :
a. pimpinan;dan
b. bidang.
(2) Pimpinan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
terdiri atas:
a. 1 (satu) orang ketua;
b. 1 (satu) orang wakil ketua; dan
c. 1 (satu) orang sekretaris.
(3) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf bterdiri atas :
a. Bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa dan pembinaan
kemasyarakatan; dan
b. Bidang pembangunan Desa dan pemberdayaan masyarakat Desa.
(4) Bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dipimpin oleh ketua
bidang;
(5) Pimpinan BPD dan ketua bidang merangkap sebagai anggota BPD.
Pasal 18
(1) Pimpinan BPD dan ketua bidang sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 17 ayat (1) dipilih dari dan oleh anggota BPD secara langsung
dalam rapat BPD yang diadakan secara khusus.
(2) Rapat pemilihan pimpinan BPD dan ketua bidang sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) untuk pertama kali dipimpin oleh anggota
tertua dan dibantu oleh anggota termuda.
(3) Rapat pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilaksanakan
paling lambat 3 (tiga) hari terhitung sejak tanggal pengucapan
sumpah/janji.
(4) Rapat pemilihan pimpinan dan atau ketua bidang berikutnya
karena pimpinan dan atau ketua bidang berhenti, dipimpin oleh
ketua atau pimpinan BPD lainnya berdasarkan kesepakatan
pimpinan BPD.
Pasal 19
Selama pimpinan BPD belum terbentuk sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 18, segala kegiatan rapat untuk sementara dipimpin oleh anggota
tertua dan dibantu oleh anggota termuda yang disebut dengan pimpinan
sementara
Pasal 20
(1) Pemilihan pimpinan BPD sebagaimana dimaksud dilaksanakan
dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya
2/3 (dua sepertiga) jumlah anggota BPD.
(2) Apabila anggota BPD belum mencapai quorum sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (1), pimpinan rapat dapat menunda rapat
paling lambat 2 (dua) jam.
(3) Apabila penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masih
belum mencapai quorum, maka rapat paripurna pemilihan pimpinan
BPD ditunda paling lambat 1 x 24 jam.
(4) Rapat pemilihan pimpinan dan atau ketua bidang berikutnya
karena pimpinan dan atau ketua bidang berhenti, dipimpin oleh
ketua atau pimpinan BPD lainnya berdasarkan kesepakatan
pimpinan BPD.
Pasal 21
(1) Pemilihan pimpinan BPD sebagaimana dimaksud dilaksanakan
dalam rapat paripurna yang dihadiri oleh sekurang-kurangnya
2/3 (dua sepertiga) jumlah anggota BPD.
(2) Apabila anggota BPD belum mencapai quorum sebagaimana
dimaksudkan pada ayat (1), pimpinan rapat dapat menunda rapat
paling lambat 2 (dua) jam.
(3) Apabila penundaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) masih
belum mencapai quorum, maka rapat paripurna pemilihan pimpinan
BPD ditunda paling lambat 1 x 24 jam.
Pasal 22
(1) Calon pimpinan BPD diusulkan oleh anggota BPD
(2) Calon pimpinan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan kepada pimpinan sementara BPD untuk ditetapkan
sebagai calon yang berhak dipilih.
(3) Pemilihan pimpinan BPD dapat dilaksanakan dengan cara
bermusyawarah untuk mencapai mufakat.
(4) Apabila musyawarah untuk mencapai mufakat sebagaimana
dimaksud ayat (3) tidak tercapai, maka pemilihan pimpinan BPD
dilaksanakan secara langsung.
(5) Calon terpilih pimpinan BPD yang mendapat dukungan suara
terbanyak dan ditetapkan sebagai pimpinan BPD sesuai urutan
perolehan suara.
Pasal 23
(1) Pimpinan dan ketua bidang sebagaimana dimaksud dalam Pasal
22 ayat (5) yang terpilih, ditetapkan dengan keputusan BPD.
(2) Keputusan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) mulai berlaku
setelah mendapatkan pengesahan Camatatas nama Bupati.
(3) Masa tugas ketua, wakil ketua dan sekretaris adalah selama 3 (tiga)
tahun dan dapat diadakan pemilihan kembali dengan ketentuan
yang diatur dalam Peraturan Tata Tertib BPD ini.
Pasal 24
(1) Anggota Badan Permusyawaratan Desa berkantor di Desa dengan
nama sekretariat.
(2) Untuk mendukung pelaksanaan tugas kelembagaan BPD diangkat 1
(satu) orang tenaga staf administrasi BPD.
(3) Staf administrasi sebagaimana dimaksud ayat (2) diangkat dan
diberhentikan oleh kepala desa dengan keputusan kepala desa.
(4) Staf administrasi BPD berhak mendapatkan penghasilan setiap
bulan yang dianggarkan dalam APB desa dan besaran penghasilan
diatur lebih lanjut dengan keputusan kepala desa.
Pasal 25
BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggara pemerintahan desa sesuai
dengan fungsi dan wewenangnya.
BAB IV
KEDUDUKAN,FUNGSI,TUGAS, HAK, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN BPD
Bagian Kesatu
Kedudukan BPD
Pasal 26
(1) BPD berkedudukan sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
(2) BPD berkedudukan sejajar dan menjadi mitra Pemerintah Desa yang
merupakan wahana untuk melaksanakan Demokrasi berdasarkan Pancasila.
Bagian Kedua
Fungsi BPD
Pasal 27
Badan Permusyawaratan Desa mempunyai fungsi :
a. membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama
Kepala Desa;
b. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan
c. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa.
Bagian Ketiga
Tugas BPD
Pasal 28
Badan Permusyawaratan Desa mempunyai tugas :
a. menggali aspirasi masyarakat;
b. menampung aspirasi masyarakat;
c. mengelola aspirasi masyarakat;
d. menyalurkan aspirasi masyarakat;
e. menyelenggarakan musyawarah BPD;
f. menyelenggarakan musyawarah Desa;
g. membentuk panitia pemilihan Kepala Desa;
h. menyelenggarakan musyawarah Desa khusus untuk pemilihan
Kepala Desa antarwaktu;
i. membahas dan menyepakati rancangan Peraturan Desa bersama
Kepala Desa;
j. melaksanakan pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa;
k. melakukan evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa;
l. menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan Pemerintah
Desa dan lembaga Desa lainnya dan melaksanakan tugas lain
yang diatur dalam ketentuan peraturan perundang-undangan.
Paragraf 1
Pasal 29
(1) BPD melakukan penggalian aspirasi masyarakat dan keputusan
hasil pengagalian aspirasi masyarakat dituangkan dalam agenda
kerja BPD untuk disampaikan dalam musyarawah BPD.
(2) BPD mengelola aspirasi masyarakat Desa melalui
pengadministrasian dan perumusan aspirasi dan disampaikan
kepada Kepala Desa melalui surat untuk masukan bagi
penyelengaraan Pemerintahan Desa,permintaan keterangan kepada
Kepala Desa, atau penyampaian rancangan Peraturan Desa yang
berasal dari usulan BPD.
Paragraf 2
Penyelenggaraan Musyawarah BPD
Pasal 30
(1) Musyawarah BPD dilaksanakan dalam rangka menghasilkan
keputusan BPD terhadap hal-hal yang bersifat strategis.
(2) Hal yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
seperti musyawarah pembahasan dan penyepakatan rancangan
Peraturan Desa, evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa, menetapkan peraturan tata tertib BPD, dan
usulan pemberhentian anggota BPD.
(3) BPD menyelenggarakan musyawarah BPD dengan mekanisme,
sebagai berikut:
a. musyawarah BPD dipimpin oleh pimpinan BPD;
b. musyawarah BPD dinyatakan sah apabila dihadiri oleh paling
sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota BPD;
c. pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah
guna mencapai mufakat;
d. apabila musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan
keputusan dilakukan dengan carapemungutan suara (voting);
e. pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada huruf d
dinyatakan sah apabila disetujui oleh paling sedikit ½ (satu
perdua) ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota BPD yang hadir;
dan
f. hasil musyawarah BPD ditetapkan dengan keputusan BPD
dan dilampiri notulen musyawarah yang dibuat oleh sekretaris
BPD.
Pasal 31
Musyawarah BPD bersifat terbuka untuk umum,kecuali yang dinyatakan tertutup
berdasarkan Peraturan Tata Tertib BPD atau kesepakatan pimpinan BPD.
Paragraf 3
Penyelenggaraan Musyawarah Desa
Pasal 32
(1) Musyawarah Desa diselnggerakan oleh BPD yang difasilitasi oleh
Pemerintah Desa.
(2) Musyawarah Desa merupakan forum permusyawaratan yang diikuti
oleh BPD, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat Desa untuk
memusyawarahkan hal yang bersifat strategis dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
(3) Hal yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
meliputi:
a. penataan Desa;
b. perencanaan Desa;
c. kerja sama Desa;
d. rencana investasi yang masuk ke Desa;
e. pembentukan BUM Desa;
f. penambahan dan pelepasan Aset Desa; dan
g. kejadian luar biasa.
(4) Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri
atas:
a. tokoh adat;
b. tokoh agama;
c. tokoh masyarakat;
d. tokoh pendidikan;
e. perwakilan kelompok tani;
f. perwakilan kelompok nelayan;
g. perwakilan kelompok perajin;
h. perwakilan kelompok perempuan;
i. perwakilan kelompok pemerhati dan pelindungan anak; dan
j. perwakilan kelompok masyarakat tidak mapan.
(5) Selain unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (4),
musyawarah Desa dapat melibatkan unsur masyarakat lain sesuai
dengan kondisi sosial budaya masyarakat.
(6) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibiayai
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
(7) Pelaksanaan musyawarah Desa berpedoman pada ketentuan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Paragraf 4
Pembentukan Panitia Pemilihan Kepala Desa
Pasal 33
(1) BPD membentuk pantia pemilihan Kepala Desa serentak dan
panitia pemilihan Kepala Desa antarwaktu.
(2) Pembentukan panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1)’
ditetapkan dengan keputusan BPD.
(3) Panitia sebagaimana dimaksud ayat (1) terdiri dari perangkat Desa
dan unsur masyarakat.
(4) Panitia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab
kepada BPD.
(5) Dalam hal anggota panitia tidak melaksanakan tugas dankewajiban
dapat diberhentikan dengan keputusan BPD.
Paragraf 4
Penyelenggaraan Musyawarah Desa Khusus
Untuk Pemilihan Kepala Desa Antarwaktu
Pasal 34
(1) BPD menyelenggarakan musyawarah Desa khusus untuk pemilihan
Kepala Desa antarwaktu.
(2) Penyelenggaraan musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) dilakukan untuk mengesahkan calon Kepala Desa yang
diajukan panitia serta memilih dan pengesahan calon Kepala Desa
terpilih.
(3) Forum musyawarah Desa menyampaikan calon Kepala Desa terpilih
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) kepada panitia untuk
disampaikan kepada BPD.
Pasal 35
BPD menyampaikan calon Kepala Desa terpilih sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 34 ayat (3) kepada Bupati paling lama 7 (tujuh) hari sejak
diterimanya laporan hasilpemilihan Kepala Desa dari panitia pemilihan.
Paragraf 5
Pembahasan dan Penyepakatan
Rancangan Peraturan Desa
Pasal 36
(1) BPD dan Kepala Desa membahas dan menyepakati rancangan
Peraturan Desa yang diajukan BPD dan atau Kepala Desa.
(2) Pembahasan rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) diselenggarakan oleh BPD dalam musyawarah BPD.
(3) Rancangan Peraturan Desa yang diusulkan Kepala Desa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibahas terlebih dahulu dalam
musyawarah internal BPD paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja
terhitung sejak rancangan Peraturan Desa diterima oleh BPD.
(4) Pelaksanaan pembahasan rancangan Peraturan Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) antara BPD dan Kepala Desa untuk
pertama kali dilakukan paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak
pelaksanaan musyawarahinternal BPD.
(5) Apabila pembahasan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
tidak mencapai kata sepakat, maka diadakan pembahasan kembali
antara BPD dan Kepala Desa untuk yang kedua paling lambat 3
(tiga) hari sejak pembahasan pertama.
(6) Apabila pembahasan kedua sebagaimana dimaksud pada ayat (5)
tidak mencapai kata sepakat, maka diadakan pembahasan kembali
antara BPD dan Kepala Desa untuk yang ketiga paling lambat 2
(dua) harisejak pembahasan kedua.
(7) Dalam pembahsan antara BPD dan Kepala Desa sebagimana
dimaksud pada ayat (6) tidak mancapai kata sepakat, maka
pengambilan keputusan dilakukan vooting dengan suara terbanyak
(8) Setiap pembahasan rancangan Peraturan Desa dilakukan
pencatatan proses yang dituangkan dalam notulen musyawarah.
Pasal 37
(1) Dalam hal pembahasan rancangan Peraturan Desa antara BPD
dan Kepala Desa tidak mencapai kata sepakat, musyawarah
bersama tetap mengambil keputusan dengan disertai catatan
permasalahan yang tidak disepakati.
(2) Rancangan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dapat diajukan oleh Kepala Desa kepada Bupati melalui Camat
disertai catatan permasalahan yang tidak disepakati paling lambat 7
(tujuh) hari sejak musyawarah pembahasan terakhir untuk
mendapatkan evaluasi dan pembinaan.
(3) Tindaklanjut evaluasi dan pembinaan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) dapat berbentuk :
a. penghentian pembahasan; atau
b. pembinaan untuk tindaklanjut pembahasan dan kesepakatan
rancangan Peraturan Desa.
(4) Tindaklanjut pembahasan dan kesepakatan sebagaimana dimaksud
pada ayat (3) huruf b dapat dihadiri Camat atau pejabat lain yang
ditunjuk Bupati/Wali kota.
Paragraf 6
Pelaksanaan Pengawasan Kinerja Kepala Desa
Pasal 38
(1) BPD melakukan pengawasan terhadap kinerja Kepala Desa.
(2) Pelaksanaan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui:
a. perencanaan kegiatan Pemerintah Desa;
b. pelaksanaan kegiatan;
c. pertanggungjawaban kegiatan; dan
d. pelaporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
(3) Bentuk pengawasan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berupa monitoring dan evaluasi yang pelaksanaannya diadakan
rapat koordinasi antara pemerintah desa dengan BPD setiap tiga (3)
bulan sekali selanjutnya disebut dengan rapat koordinasi tribulan
(4) Hasil pelaksanaan pengawasan kinerja Kepala Desa sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) menjadi bagian dari laporan kinerja BPD.
Paragraf 7
Evaluasi Laporan Keterangan
Penyelenggaraan Pemerintahan Desa (LKPPD)
Pasal 39
(1) BPD melakukan evaluasi laporan keterangan penyelenggaraan
Pemerintahan Desa.
(2) Evaluasi laporan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
evaluasi atas kinerja Kepala Desa selama 1 (satu) tahun anggaran.
(3) Pelaksanaan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilakukan berdasarkan prinsip demokratis, responsif, transparansi,
akuntabilitas dan objektif.
(4) Evaluasi pelaksanaan tugas Kepala Desa sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) meliputi :
a. Capaian pelaksanaan RPJM Desa, RKP Desa dan APBDesa;
b. Capaian pelaksanaan penugasan dari Pemerintah, Pemerintah
Provinsi Dan Pemerintah Kabupaten;
c. Capaian ketaatan terhadap pelaksanaan tugas sesuai
peraturan perundang-undangan; dan
d. Prestasi Kepala Desa.
(5) Pelaksanaan evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
merupakan bagian dari laporan kinerja BPD.
Pasal 40
(1) BPD melakukan evaluasi LKPPD paling lambat 10 (sepuluh) hari
kerja sejak LKPPD diterima.
(2) Berdasarkan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
BPD dapat :
a. membuat catatan tentang kinerja Kepala Desa;
b. meminta keterangan atau informasi;
c. menyatakan pendapat; dan
d. memberi masukan untuk penyiapan bahan musyawarah Desa.
(3) Dalam hal Kepala Desa tidak memenuhi permintaan BPD
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf b, BPD tetap
melanjutkan proses penyelesaian evaluasi LKPPD dengan
memberikan catatan kinerja Kepala Desa.
(4) Evaluasi LKPPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi
bagian dari laporan kinerja BPD.
Paragraf 8
Menciptakan Hubungan Kerja yang Harmonis Pemerintah Desa dan
Lembaga Desa lainnya
Pasal 41
(1) Dalam rangka menciptakan hubungan kerja yang harmonis dengan
Pemerintah Desa dan lembaga Desa lainnya, BPD dapat
mengusulkan kepada Kepala Desa untuk membentuk Forum
Komunikasi Antar Kelembagaan Desa atau FKAKD.
(2) Forum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri dari unsur
Ketua/Kepala kelembagaan Desa yang telahterbentuk.
(3) Forum sebagaimana dimaksud pada ayat (2), ditetapkan dengan
keputusan Kepala Desa.
(4) Tugas forum sebagaimana dimaksud pada ayat (1) menyepakati
dan menyelesaikan berbagai permasalahan aktual di desa.
BAB V
RAPAT BADAN PERMUSYAWARATAN DESA
Persidangan
Pasal 42
(1) BPD mengadakan rapat sekurang-kurangnya 2 (dua) kali dalam
setahun.
(2) Sekurang-kurangnya 2/3 atau 1/2 ditambah satu dari jumlah
anggota BPD atau atas permintaan kepala desa, ketua BPD dapat
mengundang anggotanya untuk mengadakan rapat selambat-
lambatnya dalam waktu 7 (tujuh) hari setelah permintaan itu
diterima.
(3) BPD mengadakan rapat atas undangan ketua BPD.
(4) Rapat BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipimpin oleh
ketua BPD.
(3) Dalam hal ketua BPD berhalangan, rapat dipimpin oleh salah
seorang wakil ketua.
(4) Jenis rapat BPD diatur sebagai berikut :
a. Rapat paripurna :
1) Menyepakati dan memutuskan penyusunan Rancangan
Peraturan Desa (RAPBDesa)
2) Menyepakati dan memutuskan peraturan desa yang
diajukan dari pemerintah desa rapat paripurna
dilaksanakan minimal 2 (dua) kali dalam setahun
b. Rapat paripurna khusus :
1) Mengajukan hak bertanya atau mengemukakan pendapat
kepada Kepala Desa
2) Mengajukan usulan dari hasil manampung aspirasi
masyarakat setelah dikonsultasikan oleh seluruh anggota
BPD rapat paripurna khusus dilaksanakan minimal 4
(empat) kali dalam setahun
c. Rapat Pimpinan :
1) Membahas usulan anggota BPD keterwakilan berkenaan
hasil rapat dengan pendapat dari masyarakat.
2) Mengevaluasi kinerja Pemerintah Desa dalam menjalankan
Peraturan Desa.
3) Mengevaluasi kinerja Pemerintah Desa dalam menjalankan
rencana pembangunan Desa tahunan.
4) Pengawasan/mengevaluasi kinerja Kepala Desa dalam
pelaksanaan penggunaan APB Desa Rapat Pimpinan
dilaksanakan minimal 4 (empat) kali dalam satu tahun
d. Rapat Panitia Musyawarah :
1) Pembentukan BUM Desa
2) Musyawarah Rencana Pembangunan Desa
3) Musyawarah tentang Aset dan kekayaan Desa
4) Dan lain-lain yang dianggap perlu
5) Rapat panitia musyawarah dilaksanakan minimal 4 (empat)
kali dalam satu tahun.
e. Rapat Gabungan Bidang :
1) Pembahasan hasil survei ke lapangan tentang hasil temuan
terkait dengan Pemerintah desa.
2) Pembangunan Desa
3) Pembahasan hasil survei ke Tanah Kas Desa
4) Pembahasan hasil study banding ke Wilayah luar Desa
5) Rapat gabungan bidang dilaksanakan minimal 3 (tiga) kali
dalam satu tahun.
6) Rapat gabungan bidang sesuai dengan kebutuhan.
BAB VI
PRODUK HUKUM BPD
Pasal 43
(1) Jenis produk hukum BPD berbentuk :
a. Peraturan BPD;
b. Keputusan BPD; dan
c. Keputusan pimpinan BPD.
(2) Keputusan BPD ditetapkan dalam rapat paripurna.
(3) Keputusan pimpinan BPD ditetapkan dalam rapat pimpinan BPD.
Pasal 44
(1) Pengambilan keputusan dalam rapat BPD dilakukan dengan cara
musyawarah untuk mencapai mufakat.
(2) Dalam hal musyawarah mufakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak
tercapai maka keputusan ddiambil berdasarkan suara terbanyak.
Pasal 45
(1) Rapat badan permusyawaratan desa dipimpin oleh pimpinan BPD
(2) Mekanisme penyelenggaraan rapat BPD sebagai berikut :
a. Rapat dinyatakan sah apabila dihadiri oleh paling sedikit 2/3
(dua sepertiga) dari jumlah anggota BPD
b. Pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah
guna mencapai mufakat
c. Apabila musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan
keputusan dilakukan dengan cara pemungutan suara
d. Pemungutan suara sebagaimana dimaksud pada huruf c
dinyatakan sah apabila disetujui oleh paling sedikit ½ (satu
seperdua) ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota BPD yang
hadir
e. Hasil musyawarah BPD ditetapkan dengan keputusan BPD dan
dilampiri notulen musyawarah yang dibuat oleh sekertaris BPD
BAB VII
HAK, KEWAJIBAN DAN KEWENANGAN BPD
Bagian Kesatu
Hak BPD
Pasal 46
BPD berhak :
a. mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraan
Pemerintahan Desa kepada Pemerintah Desa;
b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan
Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan
c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya
dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
Paragraf 1
Pengawasn BPD
Pasal 47
(1) BPD melakukan pengawasan melalui monitoring dan evaluasi
pelaksanaan tugas Kepala Desa.
(2) Monitoring dan evaluasi sebagiamana dimaksud pada ayat (1)
terhadap perencanaan, pelaksanaan,pertanggungjawaban dan
pelaporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
Paragraf 2
Pernyataan Pendapat BPD
Pasal 48
(1) BPD menggunakan hak menyatakan pendapat berdasarkan
keputusan BPD.
(2) Pernyataan pendapat sebagaimana dimaksud pada ayat
merupakan kesimpulan dari pelaksanaan penilaian secara cermat
dan objektif atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
(3) Penilaian sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan melalui
pembahasan dan pendalaman suatu objek penyelenggaraan
Pemerintahan Desa yang dilakukan dalam musyawarah BPD.
(4) Keputusan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan
hasil musyawarah BPD.
Paragraf 3
Biaya Operasional BPD
Pasal 49
(1) BPD mendapatkan biaya operasional yang bersumber dari
APBDesa.
(2) Biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan
untuk dukungan pelaksanaan fungsi dan tugas BPD dan dikelola
oleh BPD.
(3) Pengelolaan operasional BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
diputuskan dalam musyawarah BPD.
(4) Alokasi biaya operasional sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
dengan memperhatikan komponen kebutuhan operasional dan
kemampuan Keuangan Desa.
Bagian Kedua
Hak Anggota BPD
Pasal 50
(1) Anggota BPD berhak:
a. mengajukan usul rancangan Peraturan Desa;
b. mengajukan pertanyaan;
c. menyampaikan usul dan/atau pendapat;
d. memilih dan dipilih; dan
e. mendapat tunjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja
Desa.
(2) Hak anggota BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a
sampai dengan huruf d digunakan dalam musyawarah BPD dan
atau rapat BPD..
(3) Selain hak sebagaiman dimaksud pada ayat (1) BPD berhak:
a. memperoleh pengembangan kapasitas melalui pendidikan dan
pelatihan, sosialisasi, pembimbingan teknis, dan kunjungan
lapangan yang dilakukan di dalam negeri; dan
b. penghargaan dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan
Pemerintah Daerah Kabupaten bagi pimpinan dan anggota BPD
yang berprestasi.
Pasal 51
(1) Pimpinan dan anggota BPD mempunyai hak untuk memperoleh
tunjangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 50 ayat (1) huruf e,
yang meliputi tunjangan pelaksanaan tugas dan fungsi dan
tunjanganlainnya.
(2) Tunjangan pelaksanaan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) merupakan tunjangan kedudukan.
(3) Tunjangan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan
tunjangan kinerja.
(4) Tunjangan kedudukan anggota BPD sebagaimana dimaksud pada
ayat (2) diberikan berdasarkan kedudukan anggota dalam
kelembagaan BPD.
(5) Tunjangan kinerja sebagaimana pada ayat (3), dapat diberikan
dalam hal terdapat penambahan beban kerja yang bersumber dari
Pendapatan Asli Desa.
(5) Besaran tunjangan BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (4)
diberikan setiap bulan dan ditetapkan oleh Bupati.
Bagian Ketiga
Kewajiban Anggota BPD
Pasal 52
a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta
mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan
Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika;
b. melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Desa;
c. mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi,
kelompok, dan/atau golongan;
d. menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat
Desa;
e. menjaga norma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga
Pemerintah Desa dan lembaga desa lainnya; dan
f. mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori
penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola
pemerintahan yang baik.
Bagian Keempat
Laporan Kinerja BPD
Pasal 53
(1) Laporan kinerja BPD merupakan laporan atas pelaksanaan tugas
BPD dalam 1 (satu) tahun anggaran.
(2) Laporan kinerja sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibuat
dengan sistematika:
a. dasar hukum;
b. pelaksanaan tugas; dan
c. penutup.
(3) Laporan kinerja BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
dilaporkan secara tertulis kepada Bupati melalui Camat serta
disampaikan kepada Kepala Desa dan forum musyawarah Desa
secara tertulis dan atau lisan.
(4) Laporan kinerja BPD sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
disampaikan paling lama 4 (empat) bulan setelah selesai tahun
anggaran.
(5) Laporan kinerja BPD yang disampaikan kepada Bupati sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) digunakan Bupati untuk evaluasi kinerja
BPD serta pelaksanaan pembinaan dan pengawasan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
(6) Laporan kinerja BPD yang disampaikan pada forum musyawarah
Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) merupakan wujud
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas BPD kepada masyarakat
Desa.
Bagian Kelima
Kewenangan BPD
Pasal 54
BPD berwenang :
a. mengadakan pertemuan dengan mayarakat untuk mendapatkan
aspirasi;
b. menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Desa secara
lisan dan tertulis;
c. mengajukan rancangan Peraturan Desa yang menjadi
kewenangannya;
d. melaksanakan monitoring dan evaluasi kinerja Kepala Desa;
e. meminta keterangan tentang penyelenggaraan Pemerintahan Desa
kepada Pemerintah Desa;
f. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa,
pelaksanaan pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan
Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa;
g. mengawal aspirasi masyarakat, menjaga kewibawaan dan kestabilan
penyelenggaraan Pemerintahan Desa serta mempelopori
penyelenggaraan Pemerintahan Desa berdasarkan tata kelola
pemerintahan yang baik;
h. menyusun dan menetapkan peraturan tata tertib BPD;
i. menyampaikan laporan hasil pengawasan yang bersifat insidentil
kepada Bupati melalui Camat;
j. Menyusun dan menyampaikan usulan rencana biaya operasional
BPD secara tertulis kepada Kepala Desa untuk dialokasikan
dalam Rancangan Anggaran dan Pendapatan Belanja Desa;
k. mengelola biaya operasional BPD;
l. mengusulkan pembentukan Forum Komunikasi Antar
Kelembagaan Desa kepada Kepala Desa; dan
m. Melakukan kunjungan kepada masyarakat dalam rangka monitoring
dan evaluasi penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
BAB VIII
Kode Etik
Pasal 55
(1) Dalam melaksanakan wewenang, tugas dan kewajibannya anggota BPD wajib
menaati kode etik.
(2) Kode Etik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi norma-norma atau
aturan-aturan yang merupakan kesatuan landasan etik atau filosofis dengan
Peraturan Sikap, Perilaku, Ucapan, Tata Kerja, Tata Hubungan antar Lembaga
Desa dan antar anggota BPD serta dengan pihak lain.
(3) Kode Etik bertujuan untuk menjaga martabat, kehormatan, citra, dan
kredibilitas anggota BPD serta membantu anggota BPD dalam melaksanakan
tugas, wewenang dan kewajiban serta tanggung jawabnya kepada masyarakat
dan Negara.
(4) Anggota BPD wajib bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila,
taat kepada Undang-undang Dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia tahun
1945 dan peraturan perundang-undangan, berintegritas tinggi, jujur dengan
senantiasa menegakkan kebenaran dan keadilan, menjunjung tinggi demokrasi
dan hak asasi manusia, mengemban amanat penderitaan rakyat, memenuhi
Peraturan Tata Tertib BPD, menunjukkan profesionalisme sebagai anggota
BPD dan selalu berupaya meningkatkan kualitas dan kinerjanya.
Pasal 56
(1) Anggota BPD bertanggung jawab mengemban amanat penderitaan rakyat,
melaksanakan tugasnya secara adil, mematuhi hukum, menghormati
keberadaan BPD dalam melaksanakan tugas dan wewenang yang diberikan
kepadanya demi kepentingan dan kesejahteraan masyarakat, serta
mempertahankan keutuhan bangsa dan kedaulatan Negara.
(2) Anggota BPD bertanggung jawab menyampaikan dan memperjuangkan
aspirasi masyarakat Desa secara adil tanpa memandang suku, Agama, Ras,
Golongan, dan Gender.
BAB IX
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 57
Camat atas nama bupati melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap pelakasaan peran BPD dalam penyelenggaraan pemerintahan
desa di wilayahnya.
Pasal 55
Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud dalam pasal 54,
meliputi :
(1) Memfasilitasi penyusunan peraturan desa
(2) Memberikan bimbingan, pemantau, evaluasi dan pelaporan
(3) Melaksanakan bimbingan teknis dan pendidikan serta pelatihan
(4) Melakukan penelitian tentang pelaksanaan tugas BPD.
(5) Memberikan penghargaan atas prestasi pimpinan dananggota BPD.
BAB X
PENDANAAN
Pasal 58
(1) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi.
(2) Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten.
(3) Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa.
(4) Sumber lain yang sah dan tidak mengikat.
BAB XI
KETENTUAN LAIN-LAIN
Pasal 59
Format jenis buku administrasi BPD dan buku pengawasan BPD
tercantum dalam lampiran dan merupakan bagian tidak terpisahkan
dari Peraturan Tata Tertib BPD ini.
BAB XII
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 60
(1) Peraturan Tata Tertib BPD Desa Karya Taani ini, dapat dilakukan
perubahan apabila terdapat unsur perbedaan dengan peraturan
perundang- undangan yang berlaku.
(2) Keputusan Badan Permusyawaratan Desa Karya Tani ini berlaku
sejak tanggal ditetapkan.
(3) Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Tata Tertib ini akan
diatur lebih lanjut oleh Badan Permusyawaratan Desa Karya Tani.

Ditetapkan di : Desa Teluk Kiambang


Pada Tanggal : …… Februari 2022

KETUA BPD TELUK KIAMBANG,

SYOFYAN

Disahkan oleh :
CAMAT TEMPULING
An. Bupati Indragiri Hilir

JUNAIDI, S.Sos., M.Si.


Pembina IV/b
NIP.19661231 198903 1 056
Lampiran I
Perturan Tata Tertib BPD Teluk Kiambang
Nomor :..........Tahun 2022
Tanggal : ………………….. 2022
1. Agenda Surat Keluar
SURAT KELUAR
NO TANGGAL KET
NOMOR TANGGAL HAL & ISI SINGKAT TUJUAN
1 2 3 4 5 6 7

..........,................202
2
Mengetahui :
KETUA SEKRETARIS BPD,
BPD,

Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan


urutan suratmasuk yang diterima
Kolom 2 diisi dengan tanggal surat
Kolom 3 diisi dengan nomor surat keluar
Kolom 4 diisi dengan tanggal, bulan, tahun surat
Kolom 5 diisi dengan hal dan isi singkat surat keluar
Kolom 6 diisi dengan nama instansi yang dituju
Kolom 7 diisi dengan keterangan lain jika diperlukan

2. Agenda Surat Masuk


SURAT MASUK
NO TANGGAL KET
NAMA INSTANSI HAL & ISI SINGKAT
NOMOR TANGGAL PENGIRIM
1 2 3 4 5 6 7

..........,................20...
Mengetahui :
KETUA BPD, SEKRETARIS BPD,

Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan


urutan surat masuk yang diterima
Kolom 2 diisi dengan tanggal surat
Kolom 3 diisi dengan nomor surat masuk
Kolom 4 diisi dengan tanggal, bulan, tahun surat
Kolom 5 diisi dengan nama instansi yang mengirikan surat
Kolom 6 diisi dengan hal dan isi singkat surat masuk
Kolom 7 diisi dengan keterangan lain jika diperlukan
3. BUKU EKSPEDISI
TANGGAL
NO TANGGAL HAL DAN ISI
DAN NOMOR TUJUAN SURAT KET
URUT PENGIRIMAN SINGKAT SURAT
SURAT
1 2 3 4 5 6

..........,................20...
Mengetahui :
KETUA BPD, SEKRETARIS BPD,

Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan


surat yang dikirim
Kolom 2 diisi dengan tanggal pengiriman surat
Kolom 3 diisi dengan tanggal dan nomor surat yang dikirim
Kolom 4 diisi dengan hal dan isi singkat surat yang dikirim
Kolom 5 diisi dengan instansi yang dituju
Kolom 6 diisi dengan penjelasan atau catatan lain jika ada

4. DATA INVENTARIS BPD


ASAL BARANG/BANGUNAN KEADAAN KEADAAN
BARANG/BANGU BARANG
TANGGAL PENGHAPUSAN KET
JENIS BANTUAN NAN AWAL /BANGUNAN
TAHUN AKHIR TAHUN
NO BARANG/ APBDe SUMBANG
BANGUNAN sa AN TGL
PEMERINT KAB/ RUSA DIJUA DISUMBA RUSA
PROV BAIK RUSAK PENGHAPUS BAIK
AH KOTA K L NGKAN K
AN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

..........,................202
2
Mengetahui :
KETUA SEKRETARIS BPD,
BPD,

Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut


Kolom 2 diisi dengan jenis barang/bangunan inventaris
Kolom 3 s.d. 7 diisi dengan pilihan asal barang/bangunan
Kolom 8 s.d. 9 diisi dengan pilihan keadaan barang/bangunan
pada awal tahun
Kolom 10 s.d.13 diisi dengan pilihan dan tanggal penghapusan
Kolom 14 s.d.15 diisi dengan pilihan keadaan barang/bangunan
pada akhirtahun
Kolom 16 diisi dengan penjelasan atau catatan lain jika ada
5. LAPORAN KEUANGAN BPD
NO PENERIMAAN PENGELUARAN
TANGGAL URAIAN KET
URUT Rp Rp
1 2 3 4 5 6

JUMLAH

..........,................20...
Mengetahui :
KETUA BPD, SEKRETARIS BPD,

Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut


Kolom 2 diisi dengan tanggal penerimaan atau pengeluaran
uang
Kolom 3 diisi dengan uraian penerimaan atau pengeluaran
uang
Kolom 4 diisi dengan angka rupiah dari jumlah penerimaan
Kolom 5 diisi dengan angka rupiah dari jumlah pengeluaran

6. BUKU TAMU BPD


NO TANGGAL NAMA JABATAN ALAMAT KEPERLUAN TTD
1 2 3 4 5 6 7

..........,................20...
Mengetahui :
KETUA BPD, SEKRETARIS BPD,

Kolom 1 diisi dengan nomor urutan sesuai kedatangan tamu


Kolom 2 diisi dengan tanggal kedatangan tamu
Kolom 3 diisi dengan nama tamu
Kolom 4 diisi dengan jabatan tamu
Kolom 5 diisi dengan alamat tamu/alamat instansi tamu
Kolom 6 diisi dengan keperluan/tujuan tamu
Kolom 7 diisi dengan tanda tangan tamu
7. DATA KEGIATAN BPD

HARI/ JENIS
NO PELAKSANA AGENDA DAN HASIL KEGIATAN KET
TANGGAL KEGIATAN

1 2 3 4 5 6

..........,................20...
Mengetahui :
KETUA BPD, SEKRETARIS BPD,

Kolom 1 diisi berurutan sesuai dengan kegiatan BPD yang


dilaksanakan
Kolom 2 diisi hari dan tanggal, bulan, tahun kegiatan
Kolom 3 diisi dengan jenis kegiatan
Kolom 4 diisi dengan jabatan tamu
Kolom 5 diisi dengan personil/anggota BPD yang
melaksanakan kegiatandimaksud
Kolom 6 diisi dengan keterangan/informasi lain jika diperlukan

8. DATA ASPIRASI MASYARAKAT


HARI/ ASPIRASI
NAMA/LEMBAGA PIHAK
NO TANGGA YANG TINDAK LANJUT
PENYAMPAI ASPIRASI
L DISAMPAIKAN
1 2 3 4 5

..........,................20...
Mengetahui :
KETUA BPD, SEKRETARIS BPD,

Kolom 1 disi nomor urut sesuai waktu penyampaian aspirasi


Kolom 2 diisi dengan hari/tanggal aspirasi disampaikan
Kolom 3 diisi dengan nama individu/lembaga yang menyampaikan
aspirasi
Kolom 4 diisi dengan aspirasi yang disampaikan
Kolom 5 diisi dengan langkah tindak lanjut serta pihak yang diminta
menindaklanjuti aspirasi
Kolom 6 diisi dengan keterangan/informasi lain jika diperlukan
9. DATA ANGGOTA BPD
TEMPAT NOMOR TANGGAL NOMOR TANGGAL
JENIS PENDIDIKAN
NO NAMA NIK TANGGAL AGAMA JABATAN KEPUTUSAN KEPUTUSAN KET
KELAMIN TERAKHIR
LAHIR PENGANGKATAN PEMBERHENTIAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

..........,................20...
Mengetahui :
KETUA BPD, SEKRETARIS BPD,

Kolom 1 diisi dengan nomor secara berurut sesuai dengan jabatan pada Badan
Permusyawaratan Desa
Kolom 2 diisi dengan nama lengkap anggota
Kolom 3 diisi dengan nomor induk anggota
Kolom 4 diisi dengan jenis kelamin anggota
Kolom 5 diisi dengan tempat/kota kelahiran dan tanggal, bulan serta tahun kelahiran
anggota
Kolom 6 diisi dengan agama yang dianut
Kolom 7 diisi dengan jabatan
Kolom 8 diisi dengan pendidikan formal terakhir
Kolom 9 diisi dengan nomor serta tanggal, bulan dan tahun keputusan pengangkatan
Kolom 10 diisi dengan nomor serta tanggal, bulan dan tahun keputusan
pemberhentian
Kolom 11 diisi dengan penjelasan atau catatan lain jika diperlukan

10. DAFTAR HADIR RAPAT BPD


NO NAMA JABATAN TANDA TANGAN KET
1 2 3 4 5

..........,................20...
Mengetahui :
KETUA BPD, SEKRETARIS BPD,

Kolom 1 diisi dengan nomor urut sesuai urutan


Kolom 2 diisi dengan nama peserta rapat
Kolom 3 diisi dengan jabatan peserta rapat
Kolom 4 diisi dengan tanda tangan
Kolom 5 diisi dengan keterangan/informasi lain jika diperlukan
11. NOTULEN RAPAT BPD
HARI RINGKASAN
NO MATERI RAPAT PESERTA
TANGGAL PEMBAHASAN
1 2 3 4 5

..........,................20...
Mengetahui :
KETUA BPD, SEKRETARIS BPD,

Kolom 1 dIisi dengan nomor sesuai urutan


Kolom 2 diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun rapat
dilaksanakan
Kolom 3 diisi dengan materi rapat
Kolom 4 diisi dengan unsur dan jumlah peserta rapat
Kolom 5 diisi dengan ringkasan pembahasan materi rapat

12. DATA PERATURAN / KEPUTUSAN BPD


NOMOR, TANGGAL
NO PERATURAN / TENTANG URAIAN SINGKAT KET
KEPUTUSAN BPD
1 2 3 4 5

2
3
4

..........,................20...
Mengetahui :
KETUA BPD, SEKRETARIS BPD,

Kolom 1 diisi secara berurutan sesuai dengan nomor Peraturan/


KeputusanBPD yang ditetapkan
Kolom 2 diisi dengan nomor, tanggal, bulan dan tahun Peraturan/
Keputusan BPD
Kolom 3 diisi dengan judul/penamaan Peraturan/Keputusan BPD
Kolom 4 diisi secara singkat dengan materi pokok yang telah
ditetapkan
Kolom 5 diisi dengan catatan atau penjelasan lain jika diperlukan
13. DATA PERATURAN DESA
NOMOR DAN
NOMOR, TANGGAL URAIAN
NO TENTANG TGL KET
PERATURAN DESA SINGKAT KESEPAKATAN
1 2 3 4 5 6

2
3

..........,................20...
Mengetahui :
KETUA BPD, SEKRETARIS BPD,

Kolom 1 diisi secara berurutan sesuai dengan nomor urut


Kolom 2 diisi diisi dengan nomor ,tanggal, bulan dan tahun peraturan
desaditetapkan
Kolom 3 diisi dengan judul/penamaan peraturan desa
Kolom 4 diisi secara singkat dengan materi pokok yang telah
ditetapkandengan Keputusan BPD
Kolom 5 diisi dengan catatan atau penjelasan lain jika diperlukan

14. KEPUTUSAN MUSYAWARAH DESA


TENTANG/HAL POKOK-POKOK
NO HARI/TANGGAL KETERANGAN
STRATEGIS KEPUTUSAN
1 2 3 4 5
1
2
3
4
5

..........,................20...
Mengetahui :
KETUA BPD, SEKRETARIS BPD,

Kolom 1 diisi secara berurutan sesuai pelaksanaan musyawarah desa


Kolom 2 diisi dengan hari, tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan
musyawarah desa
Kolom 3 diisi dengan judul/penamaan/hal strategis yang
dimusyawarahkan
Kolom 4 diisi secara singkat dengan pokok-pokok keputusan
musyawarahdesa
Kolom 5 diisi dengan catatan atau penjelasan lain jika diperlukan
15. KEPUTUSAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN DESA
POKOK-POKOK
NO HARI/TANGGAL KETERANGAN
USULAN/KEGIATAN
1 2 3 4

2
3

..........,................20...
Mengetahui :
KETUA BPD, SEKRETARIS BPD,

Kolom 1 diisi secara berurutan sesuai dengan pelaksanaan musyawarah


perencanaan pembangunan desa
Kolom 2 diisi dengan hari,tanggal, bulan dan tahun pelaksanaan musyawarah
perencanaan pembangunan desa
Kolom 3 diisi dengan pokok-pokok usulan dan atau kegiatan keputusan
musyawarah perencanaan pembangunan desa
Kolom 4 diisi secara singkat dengan materi pokok yang telah ditetapkan dengan
keputusan musyawarah perencanaan pembangunan desa
Kolom 5 diisi dengan catatan atau penjelasan lain jika diperlukan

KETUA BPD TELUK KIAMBANG,

SYOFYAN

Disahkan Oleh :
CAMAT TEMPULING
An. BUPATI INDRAGIRI HILIR

JUNAIDI, S.Sos., M.Si.


Pembina IV/b
NIP.19661231 198903 1 056
Lampiran II
Perturan Tata Tertib BPD …………….
Nomor :..........Tahun 202…
Tanggal : ………………….. 202..

1. Pengawasan Kegiatan Penyusunan RPJM Desa


Pemenuhan
No Indikator Kinerja Ya Tidak Catatan
I. Indikator Masukan:
1. Desa memiliki salinan dokumen RPJMD dan Renstra SKPD.
2. Desa memiliki dokumen penetapan Pagu Indikatif Desa yang diterbitkan oleh
Bupati/Walikota.
3. Desa Memiliki jadwal penyusunan RPJM Desa.
II. Indikator Proses:
1. Kepala Desa memahami seluruh tahapan proses penyusunan RPJM Desa
2. Membentuk dan menetapkan Tim Penyusun dengan SK Kepala Desa.
3. Melakukan pembinaan dan pemantauan kegiatan Pengkajian Keadaan Desa (PKD)
oleh Tim Penyusun.
4. Menghadiri kegiatan PKD.
5. Memantau dan atau menghadiri rapat-rapat penyusunan rancangan RPJM Desa
oleh Tim Penyusun.
6. Memberikan dukungan fasilitasi penyelenggaraan Musyawarah Desa.
7. Hadir dan atau mendampingi kegiatan Musyawarah Desa.
8. Melakukan evaluasi dan verifikasi rancangan RPJM Desa.
9. Memimpin penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa.
10. Melakukan verifikasi rancangan akhir RPJM Desa.
11. Menyusun dan menyampaikan rancangan Perdes tentang RPJM Desa kepada BPD.
12. Membahas dan menyepakati rancangan Perdes RPJM Desa bersama BPD.
13. Menetapkan Perdes tentang RPJM Desa.
14. Menyampaikan Perdes tentang RPJM Desa kepada Bupati/ Walikota melalui
Camat.
15. Melakukan sosialisasi dan publikasi dokumen RPJM Desa kepada masyarakat.
III. Indikator Hasil
1. Terdapat visi dan misi Kepala Desa.
2. Terdapat SK Kepala Desa tentang Tim Penyusun RPJM Desa.
3. Desa memiliki laporan hasil PKD dari Tim Penyusun.
4. Desa memilki Perdes tentang RPJM Desa.
IV. Indikator Kualitas Hasil dan Proses:
1. Aktif mendorong peran serta warga masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan
dan Lembaga Adat Desa dalam proses penyusunan RPJM Desa.
2. Mendampingi kegiatan PKD.
3. Terlibat aktif dalam rapat-rapat dengan Tim Penyusun
4. Melakukan kerja-kerja koordinastif dengan berbagai pihak untuk memastikan
dokumen RPJM Desa berkualitas.
nama desa...., ........... - ............. - 20...
KETUA BPD ......................

......................................

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KARYA TANI KEC. KEMPAS


2. Buku Pengawasan Kegiatan Penyusunan RKP Desa
Pemenuhan
No Indikator Kinerja Ya Tidak Catatan
I. Indikator Masukan:
1. Desa memiliki salinan Renja SKPD.
2. Desa memiliki salinan Pagu Indikatif Desa.
3. Desa memiliki salinan Perbup tentang Pengelolaan Keuangan Desa, dan
Kewenangan Desa.
4. Desa memiliki Perdes Kewenangan Desa.
II. Indikator Proses:
1. Kepala Desa memahami seluruh tahapan proses penyusunan RKP Desa
2. Membentuk dan menetapkan Tim Penyusun dengan SK Kepala Desa.
3. Melakukan pembinaan dan pemantauan tahapan kegiatan oleh Tim Penyusun.
4. Memantau rapat-rapat penyusunan rancangan RKP Desa oleh Tim Penyusun.
5. Memberikan dukungan fasilitasi penyelenggaraan Musyawarah Desa.
6. Menghadiri kegiatan Musyawarah Desa.
7. Melakukan evaluasi dan verifikasi rancangan RKP Desa.
8. Memimpin penyelenggaraan Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa.
9. Melakukan verifikasi rancangan akhir RKP Desa.
10. Menyusun dan menyampaikan rancangan Perdes tentang RKP Desa kepada BPD.
11. Membahas dan menyepakati rancangan Perdes RKP Desa bersama BPD.
12. Menetapkan Perdes tentang RKP Desa.
13. Menyampaikan Perdes tentang RKP Desa kepada Bupati/Walikota melalui Camat.
14. Melakukan sosialisasi dan publikasi dokumen RKP Desa kepada masyarakat.
15. Dalam hal terjadi perubahan RKP Desa, dilakukan melalu Musyawarah
Perencanaan Pembangunan Desa Khusus.
16. Membentuk dan menetapkan Tim Penyusun dengan SK
III. Indikator Hasil
1. Terdapat SK Kepala Desa tentang Tim Penyusun RKP Desa.
2. Desa memilki Perdes tentang RKP Desa.
3. Desa memiliki Daftar Usulan RKP Desa
IV. Indikator Kualitas Hasil dan Proses:
1. Aktif mendorong peran serta warga masyarakat dan Lembaga Kemasyarakatan
dan Lembaga AdatDesa dalam proses penyusunan RKP Desa.
2. Terlibat aktif dalam rapat-rapat dengan Tim Penyusun.
3. Melakukan kerja-kerja koordinastif dengan berbagai pihak untuk memastikan
dokumen RKP
Teluk Kiambang, - ............. - 20...
KETUA BPD TELUK
KIAMBANG

......................................

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KARYA TANI KEC. KEMPAS


3. Pengawalan Kegiatan Penyusunan APB Desa
Pemenuhan
No Indikator Kinerja Ya Tidak Catatan
I. Indikator Masukan:
1. Desa memiliki salinan Perbup tentang Pengadaan Barang dan Jasa di Desa.
2. Desa memiliki instrumen administrasi pengelolaan keuangan desa.
II. Indikator Proses:
1. Penetapan kebijakan pelaksanaan kegiatan yang memanfaatkan sumber daya
alam setempat, tenaga kerja masyarakat dan tenaga ahli yang membidangi.
2. Menetapkan Pengelola Keuangan dan Anggaran Desa.
3. Menetapkan Pelaksana Kegiatan sesuai kebutuhan dan melibatkan masyarakat
dengan Keputusan Kepala Desa.
4. Memastikan Pelaksana Kegiatan memiliki renca kerja dan terpantau.
5. Melakukan sosialisasi pelaksanaan kegiatan melalui musyawarah desa.
6. Melaksanakan koordinasi pelaksanaan pembangunan desa dengan lembaga
kemasyarakatan desa maupun masyarakat desa.
7. Memberikan dukungan fasilitasi pembekalan kepada Pelaksana Teknis Pengelola
Keuangan Desa dan Pelaksana Kegiatan.
8. Memastikan, memantau dan mengorganisasikan kesiapan dukungan administrasi
pelaksanaan pembangunan kepada pelaksana teknis kegiatan maupun tim
pelaksana kegiatan.
9. Memantau dan memastikan pengadaan tenaga kerja oleh tim pelaksana kegiatan
menggunakan sumberdaya masyarakat desa.
10. Memantau dan memastikan kegiatan pengadaan barang dan jasa sesuai dengan
prosedur dan ketentuan serta memanfaatkan sumber daya yang ada di desa.
11. Memantau dan mengendalikan pelaksanaan swadaya, gotong royng dan hibah
masyarakat tertib administrasi.
12. Melakukan rapat-rapat kerja dengan Tim Pelaksana Kegiatan.
13. Melakukan pemeriksaan kegiatan infrastruktur dan kegiatan lainnya.
14. Melakukan pengelolaan pengaduan mayarakat.
15. Menyelenggarakan musyawarah pelaksanaan kegiatan dalam rangka pelaporan
dan pertanggungjawaban.
16. Mengorganisasikan dan mengendalikan laporan realisasai APB Desa.
17. Mengupayakan pendampingan teknis dari SKPD terkait maupun Tenaga Ahli
untukkegiatan yang memerlukan keahlian teknis.
18. Memiliki kerja pemeliharaan dan pelestarian kegiatan bersama

rencana
masyarakat.
19. Melakukan koordinasi kepada para pihak bila terjadi perubahan kegiatan.
20. Menerbitkan keputusan Kepala Desa tentang perubahan kegiatan.
III. Indikator Hasil
1. Desa memiliki Perdes APB Desa sesuai dengan hasil pembahasan dan
penyepakatan bersama BPD dan hasil evaluasi Camat.
2. Perdes APB Desa diterbitkan dan diundangkan dalam lembaran desa paling lambat
tanggal 31 Desember tahun berjalan.
3. Desa memiliki prosposal kegiatan dan RAB Detil untuk setiap kegiatan dalam APB
Desa.
IV. Indikator Kualitas Hasil dan Proses:
1. Melakukan pengendalian penyusunan APB Desa sesuai dengan target waktu dan
dokuemn sumber.
2. Terbuka terhadap masukan dari masyarakat, BPD dan kelembagaan desa lainya.
3. Melakukan publikasi APB Desa dalam media-media informasi publik di Desa.

Teluk Kiambang, - ............. - 20...


KETUA BPD TELUK
KIAMBANG

......................................

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KARYA TANI KEC. KEMPAS


4. Pengawasan Kegiatan Perencanaan Sumber Pendapatan Desa
Pemenuhan
No Indikator Kinerja Ya Tidak Catatan
1. Desa memiliki Buku inventaris dan Aset Desa.
2. Melakukan inventarisasi aset desa.
3. Melakukan pengawasan dan pengendalian aset desa.
4. Memiliki dokumen pencatatan atas penggunaan, pemanfaatan, pengahapusan dan
pemindahtanganan aset desa.
5. Menetapkan kebijakan pengelolaan aset desa melalui Peraturan Desa.
6. Menetapkan status penggunaan aset desa dengan Keputusan Kepala Desa.
7. Melakukan pengelolaan atas hasil pemanfaatan aset desa secara transparan dan
akuntabel dan dicatat dalam pendapatan desa lainnya.
8. Aktif melakukan upaya-upaya kerjasama desa.
9. Memiliki rencana sumber pendapatan desa tahunan yang aktual berdasarkan
dokumen sumber yang dapat dipertanggungjawabkan.
10. Dalam penetapan kebijakan penambahan dan penghapusan aset desa selalu
dibahas dalam musyawarah desa.
11. Dalam penetapan kebijakan pengelolaan aset desa selalu dibahas dan
dikonsultasikan dengan BPD.
Teluk Kiambang, - ............. - 20...
KETUA BPD TELUK
KIAMBANG

......................................

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KARYA TANI KEC. KEMPAS


5. Pengawasan Kegiatan Perencanaan Tata Ruang Desa
Pemenuhan
No Indikator Kinerja Ya Tidak Catatan
1. Desa memiliki perencanaan tata ruang desa.
2. Desa memiliki Perdes tentang Tata Ruang Desa.
3. Desa memiliki data pemetaan potensi lengkap sebagai dasar penyusunan rencana
tata ruang desa.
4. Penyusunan rencana dan Perdes tata ruang desa melibatkan masyarakat desa.
5. Melakukan sosialisasi dan pembinaan kepada masyarakat dalam rangka
pelaksanaan tata ruang desa.
6. Melakukan pembinaan dan pengendalian tata ruang desa sesuai dengan
kebijakan/Perdes tata uang desa.

Teluk Kiambang, - ............. - 20...


KETUA BPD TELUK
KIAMBANG

......................................

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KARYA TANI KEC. KEMPAS


6. Pengawasan Kegiatan Pelaksanaan APB Desa
Pemenuhan
No Indikator Kinerja Ya Tidak Catatan
I. Indikator Masukan:
1. Desa memiliki salinan Perbup tentang Pengadaan Barang dan Jasa di Desa.
2. Desa memiliki Peraturan Desa tentang Pengadaan Barang dan Jasa di Desa.
II. Indikator Proses:
1. Memastikan Penyusunan Rancangan APB Desa sesuai dengan kegiatan yang telah
ditetapkan dalam RKP Desa.
2. Melakukan pencermatan rancangan APB Desa sesuai dengan pedoman dan
dokumen acuan.
3. Menyampaikan rancangan APB Desa dan rancangan Perdes APB Desa kepada BPD.
4. Melakukan pembahasan dan penyepakatan rancangan Perdes APB Desa dengan
BPD.
5. Menyampaikan rancangan Perdes APB Desa hasil pembahasan dan penyepakatan
dengan BPD kepada Bupati/Walikota melalui Camat untuk dievaluasi.
6. Melakukan tindklanjut sesuai hasil evaluasi Camat.
7. Melakukan penetapan Perdes APB Desa sesuai dengan hasil evaluasi Camat.
8. Melakukan sosialisasi dan penyebarluasan informasi.
III. Indikator Hasil
1. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan yang tercantum dalam APB Desa dan proposal
kegiatan maupun RAB.
2. Seluruh pengelolaan keuangan desa tercatat dalam buku administrasi keuangan
desa.
3. Melakukan laporan rutin kepada Pemerintah Daerah untuk kegiatan yang bersifat
penugasan.
4. Memiliki rencana kerja pemeliharaan kegiatan.
5. Berita Acara dan Surat Keputusan Kepala Desa tentang perubahan kegiatan.
IV. Indikator Kualitas Hasil dan Proses:
1. Pelaksanaan kegiatan menggunakan tenaga kerja dan alat bahan yang ada di desa
setempat.
2. Pelaksanaan kegiatan terbuka dan diketahui oleh masyarakat desa.
3. Kualitas hasil pekerjaan memenuhi spek teknisyang dipersyaratkan.
4. Seluruh transaksi keuangan desa tercatat dalam adminsistrasi dengan tertib dan
mudah diakses.
5. Terdapat bukti hasil pemeriksaan oleh auditor.
Teluk Kiambang, - ............. - 20...
KETUA BPD TELUK
KIAMBANG

......................................

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KARYA TANI KEC. KEMPAS


7. Pengawasan Kegiatan Pelaksanaan Non-APB Desa
Pemenuhan
No Indikator Kinerja Ya Tidak Catatan
1. Memimpin, mengkoordinasikan, dan memberi bimbingan dan
petunjukpelaksanaan kegiatan kepada perangkat desa.
2. Melakukan pembinaan masalah pertanahan.
3. Melakukan pembinaan ketentraman dan ketertiban masyarakat serta melakukan
upaya perlindungan masyarakat.
4. Melakukan administrasi kependudukan dan penataan dan pengelolaan wilayah.
5. Melakukan pembinaan kemasyarakatan, seperti pelaksanaan hak dan kewajiban
masyarakat, partisipasi masyarakat, sosial budaya masyarakat, keagamaan, dan
ketenagakerjaan.
6. Melakukan upaya-upaya pemberdayaan masyarakat, seperti tugas sosialisasi dan
motivasi masyarakat di bidang budaya, ekonomi, politik, lingkunganhidup
pemberdayaan keluarga, pemuda, olah raga, dan karang taruna.
7. Melakukan pembinaan kepada lembagakemasyarakatan dan lembaga adat.
8. Melakukan pembinaan kerukunan umat beragama.
9. Pembinaan masalah-masalah sosial dan budaya masyarakat.
10. Menjaga hubungan kemitraan dengan lembaga masyarakat dan lembaga
lainnya.
11. Melakukan upaya-upaya kerjasama desa untuk kesejahteraan masyarakat
desa.
12. Melakukan pembinaan kegiatan BUM Desa.
13. Melakukan kegiatan-kegiatan koordinatif dan hubungan kerja yang harmonis
dengan kelembagaan yang ada di desa.
14. Melaksanakan kewajiban lainnya sebagai Kepala Desa sesuai dengan peraturan
perundang-undangan.

Teluk Kiambang, - ............. - 20...


KETUA BPD TELUK
KIAMBANG

......................................

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KARYA TANI KEC. KEMPAS


8. Pengawasan Kegiatan Pelaksanaan Pelaporan
Pemenuhan
No Indikator Kinerja Ya Tidak Catatan
1. Menyampaikan laporan sesuai dengan format standar yang diatur dengan
peraturan perundangan.
2. Menyampaikan laporan yang benar didukung oleh data yang dapat
dipertanggungjawabkan.
3. Menyampaikan laporan sesuai dengan target waktu yang telah ditetapkan oleh
undang-undang.
4. Menyampaikan informasi kepada masyarakat desa secara terbuka.
5. Melakukan publikasi laporan pada media-media yang ada di masyarakat maupun
dengan teknologi informasi yang ada di desa.
6. Memberikan respon dan penyelesaian terhadap pengaduan yang disampaikan
masyarakat.
7. Menyampaikan Laporan Realisasi Pelaksanaan APB Desa Semester Pertama.
8. Menyampaikan Laporan Realisasi Pelaksanaan APB Desa Semester Akhir.
9. Menyampaikan Laporan Pertanggunggjawaban Realisasi Pelaksanaan APB Desa.
10. Menyampaikan Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
11. Menyampaikan Laporan Keterangan Penyelenggaraan Pemerintahan Desa.
12. Menyampaikan Laporan Hasil Penanganan Masalah.
13. Menyampaikan Laporan Akhir Masa Jabatan.

Teluk Kiambang, - ............. - 20...


KETUA BPD TELUK
KIAMBANG

......................................

BADAN PERMUSYAWARATAN DESA KARYA TANI KEC. KEMPAS

KETUA BPD TELUK


KIAMBANG,

SYOFYAN

Disahkan Oleh :
CAMAT TEMPULING
An.BUPATI INDRAGIRI HILIR

JUNAIDI, S.Sos., M.Si.


Pembina IV/b
NIP.19661231 198903 1 056
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TELUK KIAMBANG
KECAMATAN TEMPULING
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
Sekretariat : Jl. Jenderal Sudirman Dusun Pantai Harapan Kode Pos 29261

BERITA ACARA
RAPAT BADAN PERMUSYAWARATAN DESA …………
NOMOR : ……/BA/BPD-…../……/202….
TENTANG
PEMBAHASAN DRAFT PERATURAN TATA TERTIB BPD DESA……….

....nama desa, ..... - ..... -


20...
Pimpinan Rapat,
Sekretaris Rapat,

………………………………
………………………………
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TELUK KIAMBANG
KECAMATAN TEMPULING
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
Sekretariat : Jl. Jenderal Sudirman Dusun Pantai Harapan Kode Pos 29261

NOTULEN
RAPAT BADAN PERMUSYAWARATAN DESA……………..
TENTANG
PEMBAHASAN DRAFT PERATURAN TATA TERTIB BPD DESA……….

Hari / tanggal : ......................., ...............................20...


Jam : ............ s.d...................WIB
Tempat : ...........................................
Kehadiran : Laki = ……. orang
Perempuan = ……. orang

Susunan Acara : 1. Pembukaan.


2. Sambutan Ketua BPD …………………
3. Pandangan Resmi Anggota BPD .....................
4. Musyawarah Penyepakatan Draft Peraturan
Tata Tertib BPD Desa……..
5. Penutup.

Pimpinan Rapat : ………………………………….

Uraian Jalannya Rapat :


1. Pembukaan
2. Sambutan Ketua BPD (.......nama...........)
- …………………………………………...............;
-....................................................................................... ;dan
- dstnya …………………………………..
3. Sambutan/Pandangan Resmi Anggota BPD (.......nama.............)
- …………………………………………...............;
-....................................................................................... ;dan
- dstnya …………………………………..
4. Musyawarah Penyepakatan Peraturan Tata Tertib BPD.
- …………………………………………...............;
-....................................................................................... ;dan
- dstnya …………………………………..
5. Penutup .

Hasil Rapat : Draft Tata Tertib BPD Desa ………. tentang menjadi Tata
Tertib BPD Desa………. Tahun 202...
Kesimpulan dan Kesepakatan Rapat:
- …………………………………………………………..;
- …………………………………………………………..;
-................................................................................................ ; dan
- Dst ………………………………………………………

....nama desa, ..... - ..... -


20...
Pimpinan Rapat,
Sekretaris Rapat,

………………………………
………………………………
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TELUK KIAMBANG
KECAMATAN TEMPULING
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
Sekretariat : Jl. Jenderal Sudirman Dusun Pantai Harapan Kode Pos 29261

DAFTAR HADIR
RAPAT BADAN PERMUSYAWARATAN DESA……………

Rapat : Pembahasan Draft Peraturan Tata Tertib BPD Desa ……


Desa : ................................................
Hari/ Tanggal : ................., .....................20...

JABATAN/
NO NAMA L/P ALAMAT TANDA TANGAN
UNSUR
1. 1.

2. 2.

3. 3.

4. 4.

5. 5.

6. 6.

Teluk Kiambang, ..... - ..... -


2022
Pimpinan Rapat,
Sekretaris Rapat,

………………………………
………………………………
BADAN PERMUSYAWARATAN DESA TELUK KIAMBANG
KECAMATAN TEMPULING
KABUPATEN INDRAGIRI HILIR
Sekretariat : Jl. Jenderal Sudirman Dusun Pantai Harapan Kode Pos 29261

DOKUMENTASI
RAPAT BADAN PERMUSYAWARATAN DESA…………..
PEMBAHASAN DRAFT PERATURAN TATA TERTIB BPD DESA ………….

POTO

....nama desa, ..... - ..... -


20...
Pimpinan Rapat,
Sekretaris Rapat,

………………………………
………………………………

Anda mungkin juga menyukai