Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Berdasarkan Data Lima Tahun Terakhir
Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Berdasarkan Data Lima Tahun Terakhir
Kontribusi Sektor Pertanian Terhadap Perekonomian Berdasarkan Data Lima Tahun Terakhir
DAFTAR ISI...........…………………………………………………………….......................1
3. 1 Kesimpulan ……………………………………………………….............................12
3. 2 Saran ...........................................................................................................................12
1
BAB I
PENDAHULUAN
2
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian pertanian ?
2. Apa pengertian sistem perekonomian ?
3. Bagiamana kontribusi sektor pertanian terhadap perekonomian berdasarkan data
lima tahun terakhir ?
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
Sistem perekonomian yang diterapkan oleh negara Indonesia adalah Sistem
perekonomian Pancasila. Ini artinya sistem perekonomian yang dijalankan di Indonesia
harus berpedoman pada Pancasila. Sehingga secara normatif Pancasila dan UUD 1945
adalah landasaan idiil sistem perekonomian di Indonesia.
5
Perkembangan Eksor Barang-Barang Hasil Pertanian
Tahun 2012 - 2019
Tahun Berat Bersih Nilai % Perubahan
(ribu ton) (juta US $) Nilai
2012 2.268,4 3.597,7 6,16
2013 2.462,2 3.598,5 0, 02
2014 2.777,3 3.373,3 -6,26
2015 3.621,5 3.726,5 10,47
2016 3.453,0 3.354,8 -9,98
2017 4.177,6 3.671, 0 9,43
2018 4.345,4 3.431, 0 -6,54
2019 4.981,7 3.612,4 5,29
Sumber : Dokumen PEB dan Non-PEB, diolah
Dari data diatas dapat disimulkan bahwa perkembangan ekspor barang-barang
hasil pertanian dari tahun 2012 hingga tahun 2019 cenderung mengalami kenaikan
yang signifikan. Dengan kenaikan eksor tersebut tentunya juga sangat membantu
dalam peningkatan PDB.
B. Menghasilkan devisa
Sektor pertanian merupakan penghasil devisa yang penting bagi Indonesia.
Salah satu subsektor andalannya adalah subsektor perkebunan, seperti ekspor
komoditas karet, kopi, teh, kakao, dan minyak sawit. Lebih dari 50% total produksi
komoditas-komoditas tersebut adalah untuk diekspor.
Pada lima tahun terakhir, subsektor perkebunan secara konsisten menyumbang
devisa dengan rata-rata nilai ekspor produk primernya (belum termasuk nilai
ekspor produk olahan perkebunan) mencapai US$ 4 milyar per tahun. Sumbangan
sector pertanian terhadap pembangunan dan devisa negara ditentukan oleh
produktivitas dari sector ini. Karena sektor ini memilik sumbangan besar terhadap
perekonomian nasional, maka rendahnya produktivitas pertanian akan berpengaruh
terhadap produktivitas perekonomian secara keseluruhan.
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengatakan perkebunan
merupakan subsektor yang paling menjanjikan untuk peningkatan devisa dan
peningkatan kesejahteraan rakyat. Badan pusat Statistika ( BPS) mencatat
kontribusi sektor perkebunan terhadap perekonomian nasional tahun 2018 naik
22,48% dibandingkan dengan kontribusi ditahun 2014. Sedangkan PDB
perkebunan 2014 – 2018 sebesar Rp 2.192,9 triliun. Angka sementara, PDB sektor
6
pertanian pada triwulan satu tahun 2019 mencapai Rp 3,7 triliun dimana tanaman
perkebunan menyumbang Rp 106,95 miliar.
Sumbangan terbesar sektor pertanian selama PJP I (Pembangunan Jangka
Panjang) adalah tercapainya swasembada pangan, khususnya beras dalam tahun.
Pada masa tersebut Indonesia mampu mengekspor beras ke beberapa negara
miskin sehingga dapat menambah devisa. Dampak swasembada tersebut adalah
meningkatnya pendapatan masyarakat, kualitas gizi, serta penghematan devisa.
Selain itu, swasembada pangan juga telah meningkatkan kestabilan ekonomi
nasional.
7
B Pertambangan dan Penggalian 1.305.627 1.357.863 1.383.508 1.375. 035
C Industri Pengolahan 16.467.505 17.084.305 17.924.002 18.228.162
D Pengadaan Listrik, Gas, Uap/Air 282.542 300.324 343.948 312.261
Panas dan Udara Dingin
E Pengadaan Air, Pengelolaan 345.471 362.241 435.909 415.278
Sampah dan Daur Ulang,
Pembuangan dan Pembersihan
Limbah dan Sampah
F Konstruksi 7.707.297 7.162.968 7.058.350 7.624.749
G Perdagangan Besar Dan Eceran; 24.148.820 23.249.255 23.546.668 24.468.769
Reparasi dan Perawatan Mobil
dan Sepeda Motor
H Transportasi dan Pergudangan 4.714.717 4.936.126 5.094.619 5.202.667
I Penyediaan Akomodasi dan 5.633.520 7.082.086 8.095.891 8.796.831
Penyediaan Makan Minum
J Informasi dan Komunikasi 640.914 848.882 998.373 942.258
K Jasa Keuangan dan Asuransi 1.726.355 1.792.228 1.695.697 1.784.361
L Real Estat 314.449 333.252 268.399 337.609
M Jasa Perusahaan 1.354.488 1.446.841 1.582.911 1.690.871
N Administrasi Pemerintahan, 4.392.825 5.024.461 5.348.057 5.148.575
Pertahanan dan Jaminan Sosial
Wajib
O Jasa Pendidikan 5.737.573 6.390.920 6.310.134 6.599.165
Jasa Kesehatan dan Kegiatan 1.643.879 1.843.371 2.013.513 1.983.783
Sosial
Q Jasa Lainnya 5.935.417 5.639.871 6.267.326 6.346.622
R Total 120.647.69 124.538.84 127.067.83 129.366.19
7 9 5 2
Sumber : Data bps, Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan
Pekerjaan Utama 2011 – 2019
D. Menyediakan pangan
Peranan klasik dari sektor pertanian dalam perekonomian nasional adalah
penyediaan bahan pangan bagi penduduk Indonesia yang saat ini sudah berjumlah
220 juta jiwa. Dengan peranan pertanian sebagai penyedia bahan pangan yang
relatif murah, telah memungkinkan biaya hidup di Indonesia tergolong rendah di
dunia. Dan rendahnya biaya hidup di Indonesia menjadi salah satu daya saing
nasional. Keberhasilan dalam penyediaan bahan pangan yang cukup dan stabil
8
meimilki peran yang besar dalam penciptaaan ketahanan pangan nasional (food
security) yang erta kaitannya dengan stabilitas sosial, ekonomi, dan politik.
Rata-rata Pengeluaran rumahtangga untuk makanan > 51.61% dengan
pengeluaran per kapita untuk bahan makanan > 36.30% dan Pengeluaran per kapita
untuk makanan jadi 15.31%. Permintaan pangan cenderung meningkat sejalan
dengan peningkatan jumlah penduduk dan pendapatan rumah tangga
Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi di Indonesia
Tahun 2018 dan 2019
Tahun
2018 2019
Luas Panen (ha) 10 677 887,15 11 377 934,44
Produktivitas (ku/ ha) 51,14 52,03
Produksi (ton) 54 604 033,34 59 200 533,72
Sumber : Badan Pusat Statistil, diolah
9
4 Sandang 108.92 112.92 3.67
10
G. Merupakan pasar input bagi pengembangan agroindustri
Agroindustri adalah kegiatan yang memanfaatkan hasil pertanian sebagai
bahan baku, merancang dan menyediakan peralatan serta jasa untuk kegiatan
tersebut. Agroindustri merupakan kegiatan yang saling berhubungan (interelasi)
produksi, pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, pendanaan, pemasaran dan
distribusi produk pertanian
Indonesia mempunyai sumber daya pertanian yang sangat besar, namun
produk pertanian umumnya mudah busuk, banyak makan tempat, dan musiman.
Sehingga dalam era globalisasi dimana konsumen umumnya cenderung
mengkonsumsi nabati alami setiap saat, dengan kualitas tinggi, tidak busuk, dan
makan tempat, maka peranan agroindustri akan dominan. jika sektor pertanian
terus ditingkatkan maka diharapkan sektor ini mampu menghasilkan pangan dan
bahan mentah yang cukup bagi pemenuhan kebutuhan rakyat, meningkatkan daya
beli rakyat, dan mampu melanjutkan proses industrialisasi.
11
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Indonesia adalah negara agraris, bangsa Indonesia tahu dan sadar bahwa bangsa
Indonesia mempunyai potensi besar dalam sektor pertanian. Hal ini dapat dilihat dari mata
pencaharian utama masyarakat Indonesia adalah bertani. Atau dapat dikatakan pula bahwa
sebagian besar masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya dari sektor agraris ini.
Baik itu bercocok tanam, beternak, ataupun yang lainnya. Daya saing komoditas pertanian
Indonesia juga menempati posisi yang cukup tinggi di pasar internasional
Indonesia yang dikenal sebagai negara agraris seharusnya mengandalkan sektor
pertanian sebagai sumber ekonomi maupun sebagai penopang pembangunan. Peranan
sektor pertanian dalam pembangunan ekonomi sangat penting, karena sebagian besar
anggota masyarakat Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor tersebut.
Sektor pertanian memiliki kontribusi yang sangat besar bagi perkonomian negara
Indonesia. Sektor pertanian menjadi penopang kegiatan ekonomi masyarakat pada
umumnya. Berdasarkan data lima tahun terakhir berikut adalah beberaa kontibusi
pertanian terhadap erkonomian Indonesia, antara lain yaitu : Pembentukan produk
domestik bruto/peningkatan pendapatan nasional, sebagai salah satu penghasil devisa
negara, sebagai penyedia laangan kerja bagi sebagian besar penduduk Indonesia, sebagai
penentu stabilitas harga, menciptakan titik temu keterkaitan antar sektor, dan yang terakhir
pertanian berperan sebagai pasar input bagi pengembangan agroindustri.
3. 2 Saran
Diharapkan pemerintah selaku pemangku kebijakan dapat membuat dan menerapkan
kebijakan yang mampu meningkatkan produktivitas pertanian di indonesia sehingga
pertanian dapat memberikan kontribusi terbaik terhadap perekonomian Indonesia. Tidak
hanya kebijakan yang mampu membangun perkonomian negara namun kebijana yang juga
mamu mensejahterakan kehiduan para petani-petani di Indonesia. Diharapkan kerjasama
yang baik antara pemerintah dan para petani di Indonesia dapat membangun erekonomian
Indonesia menjadi lebih baik lagi.
12
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik [BPS] .2019.Luas Panen, Produksi, dan Produktivitas Padi Menurut
Provinsi 2018-2019: Badan Pusat Statistik Kota Yogyakarta.
13